Anda di halaman 1dari 3

Fotosintesa adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan

bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi
energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat
dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari
energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau
bakteri fotosintetik untuk berfotosintesa. (Devlin, 1975).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesa adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesa
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesa ini
tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan
Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam
bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi
tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya
oksigen. (Kimball, 1993).
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas.
Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sitesis molekul makanan dalam
kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di
bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam daun, dan oksigen keluar, melalui pori
mikroskopik yang di sebut stomata. (Campbell, dkk, 2002).
Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang muda,
buah-buah belum matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik fotosintesa yang
sebenarnya pada tumbuhan. Irisan melintang melalui daun yang khas menyingkapkan
beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda. Permukaan atas daun tertutup selapis
sel tunggal yang menyusun epidermis atas. Sel-sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas.
Pada kebanyakan tumbuhan, stomatanya terutama terdapat di epidermis bawah. Ingen-Housz
memperagakan bahwa daun-daun yang berfotosintesa mengeluarkan oksigen lebih cepat dari
permukaan bawah daripada permukaan atas (Kimball, 1993).
Pada proses fotosintesa, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau daun untuk
pembentukan bahan organik. Fotosintesa hanya terjadi pada tanaman yang memiliki sel-sel
hijau termasuk pada beberapa jenis bakteri. (Darmawan dan Baharsyah, 1983).
Proses fotosintesa dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat mempengaruhi
secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak mempengaruhi secara
langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesa
(Salisbury, 1995). Proses fotosintesa sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan
meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2).
(Salisbury, 1995).
Laju fotosintesa berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh pada berbagai daerah yang
berbeda seperti gurun kering, puncak gunung, dan hutan hujan tropika, sangat berbeda.
Perbedaan ini sebagian disebabkan oleh adanya keragaman cahaya, suhu, dan ketersediaan
air, tapi tiap spesies menunjukkan perbedaan yang besar pada kondisi khusus yang optimum
bagi mereka. Spesies yang tumbuh pada lingkungan yang kaya sumberdaya mempunyai
kapasitas fotosintesa yang jauh lebih tinggi daripada spesies yang tumbuh pada lingkungan
dengan persediaan air, hara, dan cahaya yang terbatas. (Salisbury dan Ross, 1995).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesa:
(www.tutorvista.com)
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesa maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesa.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesa hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesa.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesa)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesa akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesa akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesa jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Factors Affecting Photosynthesis.


http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-ii/nutrition/factors-affecting-
photosynthesis.php. diakses pada 11 Oktober 2010 pukul 16:54 WIB.

Campbell dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Darmawan dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : PT Gramedia.

Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van Nostrand

Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai