Secara kimiawi, suatu kosmetika terdiri dari suatu bahan aktif yang
disesuaikan dengan kegunaan bahan tersebut; baik untuk penambah
kecantikan, pembersih, pelindung, perawatan, maupun penambah daya tarik
seseorang. Saat ini beberapa bahan kosmetika tidak lagi mempunyai efek
sekedar pada permukaan kulit; tetapi juga mempunyai efek biologis pada
struktur kulit. Kecenderungan untuk memproduksi bahan berefek biologis
tersebut membuat definisi bahan kosmetika sangat berbeda pada setiap
negara.
1. Emulsi
Emulsi adalah suatu bentuk campuran yang terdiri atas dua cairan
yang sebenarnya tidak dapat bercampur, misalnya air dan minyak
w o
dalam bentuk campuran /o maupun /w. Kedua cairan ini dapat
bercampur karena bantuan suatu zat yang dsebut emulsifier.
Emulsifier yaitu suatu bahan kimia yang dapat membuat minyak dan
air bercampur menjadi satu larutan/campuran. Bahan minyak pada
campuran emulsi yang bersifat larut dalam air dapat berbentuk minyak
atau lilin.
2. Astringen
Astringen adalah suatu bahan yang dapat mengencangkan
permukaan kulit . dan membuat kulit terlihat kurang lentur. Sebagaian
astringen bersifat mudah menguap dan membuat kulit terasa dingin.
Sari buah, sayuran (lemon, wortel, dan ketimun) dan bunga jeruk
mengandung sedikit astringen. Astringen yang kuat terdapat pada
witch-hazel, asam laktat, mentol, dan alum.
3. Pembersih
Pembersih atau cleanser akan menghilangkan lapisan sebum,
keringat, sisik-sisik, serta debu-debu yang kadang-kadang bercampur
dengan bakteri atau jamur dari permukaan kulit.
4. Pelembab
Pelembab atau moisturizer dapat berupa krim atau lotion. Sebagian
besar pelembab akan membentuk lapisan penahan (berrier) yang
berguna untuk mencegah cepat hilangnya air dari kulit dan
menghindari terbentuknya kotoran masuk ke kulit lagi.