Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Inflamasi adalah suatu respons protektif yang ditujukan untuk menghilangkan

penyebab awal jejas sel serta membuang sel dalam jaringan nekrotik yang

diakibatkan oleh kerusakan sel. Inflamasi juga saling terkait erat dengan proses

perbaikan, yang mengganti jaringan yang rusak dengan regenerasi sel

parenkim,dan/atau dengan pengisian setiap defek yang tersisa dengan jaringan parut

fibrosa.

Walaupun inflamasi membantu membersihkan infeksi dan, bersama-sama

dengan proses perbaikan memungkinkan terjadinya penyembuhan luka, baik

inflamasi maupun proses perbaikan sangat potensial menimbulkan bahaya.

Inflamasi terbagi atas dua pola dasar, yaitu inflamasi akut adalah radang yang

berlangsungrelatif singkat, dari beberapa menit sampai beberapa hari, dan ditandai

dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang

menonjol. Inflamasi kronik berlangsung lebih lama (berhari-hari sampai bertahun-

tahun) dan ditandai khas dengan influx limfosit dan makrofag disertai dengan

proliferasi pembuluh darah dan pembentukan jaringan parut.

Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah

lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan, kenaikan

permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan dalam jumlah besar ke dalam

1
2

ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh

fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah berlebihan,

migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan, dan pembengkakan

sel jaringan. Beberapa produk jaringan yang menimbulkan reaksi ini adalah histamin,

bradikinin, serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi sistem

komplemen, produk reaksi sistem pembekuan darah, dan berbagai substansi hormonal

yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel T yang tersensitisasi.

Gambar 1.1. macam flora normal


3

Sel-sel Pada Radang

Sel fagositik besar berinti bulat (makrofag)

 Dalam darah: monosit (sebagian juga dari jaringan)

 Dalam jaringan: makrofag, histiosit, sel kuprrer, sel retikuendotel, sel datia.

 Sel kupffer: makrofag yang melapisi sinus-sinus pada hati, daya

fagosit sangat besar sehingga darah yang melalui hati à steril

 Sel retikuendotel: sel yang melapisi sinus-sinus kelenjar getah bening,

sumsum tulang dan limpa.

 Sel datia: sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag pada

keadaan-keadaan tertentu: Beberapa sel bersatu krn pembelahan inti

yang tidak disertai pembelahan protoplasma

Keuntungan Radang adalah :

 Pengenceran toxin.

 Antibodi masuk jaringan ekstravaskular.

 Transportasi obat.

 Pembentukan fibrin.
4

 Penyaluran nutrien.

 Stimulasi respons imun.

 Lokasi jaringan yang rusak.

 Persiapan untuk pemulihan jaringan.

Kerugian Pada Radang adalah :

 Jaringan normal dirusak.

 Sembab: epiglotis, rongga.

 Nyeri: gangguan fungsi.

 Ruptura organ.

 Fistula.

 Reaksi imun kurang tepat.

 Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis,

bronchitis.

 Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril

Anda mungkin juga menyukai