Anda di halaman 1dari 11

Modul 1.

Pendahuluan MK : Mikroprosesor

SILABUS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR

Dosen : Ir. Eko Ihsanto M.Eng


Program Studi : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik

Pertemua Modul Rincian


n
1 Sistem biner dan aplikasi Representasi biner untuk tulisan, angka dan sinyal 1D, 2D
mikroprosesor Contoh aplikasi dan peran prosesor.
2 Arsitektur Intel 8051 Kaitan antara pin eksternal pada Port, SFR, RAM internal
dan ROM internal.
3 Akses Port Studi kasus, ambil data dari DTMF dan menampilkan ke 7-
segmen.
Modul ini berisi teknik mengakses port untuk mengambil
data yang diberikan oleh DTMF
4 Akses Memory Menyalin data dari Port ke RAM internal.
Lookup tabel untuk konversi 4-bit biner ke 7-bit segment,
mengakses data dari ROM internal.
Menampilkan data pada 7-segment
5 Timer Setting Timer/Counter Device
Studi Kasus, menggerakkan motor stepper.
6 Alur Eksekusi Program Setting Timer/Counter Device
Studi Kasus, menggerakkan motor stepper melalui line
telepon
7 Interrupt Interrupt Vector dan Interrupt Service Routine
Studi kasus, menggerakkan robobug dgn motor servo
8 Integrasi Timer, Counter dan Studi Kasus, Digital Rotary Encoder
Interrupt
9 Aritmetika Biner Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian
untuk N-byte data.
10 Komunikasi Serial 8051 Studi kasus, komunikasi dengan PC
11 Akses LCD Menampilkan tulisan pada LCD
12 Serial BUS Akses data ke RTC dan serial EEPROM
13 Mengisi Program ke dalam ROM Aturan AT89C51 untuk pengisian ROM internal
internal. Contoh rangkaian IC programmer dengan dan tanpa
prosesor master.
14 Sistem minimum 8051 Termasuk Address decoder untuk memory dan I/O
eksternal.
Studi kasus, Intel 8051, EEPROM 2864, static RAM 6264,
8255 dan RTC.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 1


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Sistem Digital dan Aplikasi Mikoprosesor

Sistem Biner.
Sistem digital atau sistem biner adalah sistem elektronika yang hanya mengenal dua harga
saja, yaitu “1” dan “0”. Sistem biner ini dapat mewakili semua informasi elektronik yang sebelumnya
diwakili oleh besaran analog. Informasi tersebut antara lain berupa sinyal audio/suara, sinyal gambar
diam, sinyal video, angka, tulisan atau besaran-besaran listrik yang ada pada sistem instrumentasi dan
kendali. Gambar 1.1.a. memperlihatkan perbedaan utama antara sinyal analog (kiri) dengan sinyal
digital (kanan). Sinyal analog memiliki harga yang kontinyu, baik terhadap sumbu mendatar (sumbu
waktu) maupun sumbu tegak (sumbu tegangan). Sedangkan sinyal digital hanya memiliki 2 nilai saja
pada sumbu tegaknya, yaitu “1” dan “0” atau HIGH dan LOW. Variasi sinyal digital hanya berkisar
pada 2 harga sumbu tegak beserta variasi durasi waktu atau lebar nilai HIGH atau LOW tersebut.

(a) (b)
Gambar 1.1. (a). Perbandingan sinyal analog dengan sinyal digital. (b) Pemulihan kualitas sinyal
digital.

Keunggulan sinyal digital terhadap sinyal analog antara lain :


a. Lebih kebal terhadap noise dan lebih mudah dipulihkan kualitasnya, seperti tampak pada
gambar 1.1.b.
b. Sederhana, murah dan aman untuk diterapkan pada sistem pengolahan data.
Sedangkan kelemahannya antara lain :
a. Memerlukan lebih banyak transistor untuk penerapan pada aplikasi tertentu. Misalnya filter
analog lebih sedikit menggunakan transistor dari pada filter digital. Tetapi kelemahan ini
tertutupi dengan berkembangnya teknologi semikonduktor. Dengan teknologi VLSI atau
ULSI, puluhan juta transistor dapat dikemas dalam wafer yang ukurannya tidak lebih dari 1
cm2.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 2


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

b. Pada banyak situasi, respon sistem digital lebih lambat dari respon sistem analog yang setara
dengannya. Tetapi kelemahan inipun dapat diatasi dengan penerapan teknik kompresi sinyal
dan paralel processing. Meskipun lambat, tetapi karena ukuran sinyal diperkecil sedemikian
rupa atau prosesnya dilakukan secara paralel (1 tugas diselesaikan oleh banyak prosesor),
maka kecepatan proses atau transmisinya dapat menjadi setara atau lebih baik dari sistem
analog yang setara dengannya.

Berikut ini adalah beberapa contoh representasi biner (binary representation) atau hal-hal
yang berkaitan dengan teknik mewakili informasi analog dengan informasi digital.
a. Tulisan.
Setiap huruf atau angka pada tulisan latin dan arab dapat diwakili dengan kode biner tertentu.
Untuk tulisan latin kita mengenal istilah kode ASCII yaitu kode 7-bit bilangan biner untuk
mewakili huruf atau angka tertentu, misalnya huruf a kecil dapat diwakili dengan kode biner 011
1010.
b. Bilangan.
Saat ini terdapat 2 jenis bilangan, yaitu bilangan bulat (integer) dan bilangan riil (floating point).
Bilangan integer dapat diwakili dengan 8-bit unsigned integer, yaitu 8-bit kode biner yang
mewakili bilangan bulat desimal mulai 0 sampai 255. Atau 8-bit signed integer, yaitu 8-bit kode
biner yang mewakili bilangan bulat desimal mulai –127 sampai 127. Misalnya angka 63 dapat
diwakili oleh 8-bit unsigned integer dengan kode 00111001.
Sedangkan bilangan riil biasa diwakili dengan 32-bit kode biner, sebagian bit untuk besaran
(magnitude) dan sebagian lagi untuk pangkat sepuluh (mantissa). Misalnya angka 2,287 dapat
diwakili dengan 24-bit kode biner magnitude dan 8-bit kode biner mantissa, sehingga kode biner
tsb mewakili angka 2287.10-3. Untuk jangkauan yang lebih besar atau resolusi yang lebih teliti,
jumlah bit pada kode binernya dapat ditambah menjadi 64-bit, 128-bit dan seterusnya tergantung
kebutuhan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 3


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

c. Sinyal 1 dimensi.
Gambar 1.2. memperlihatkan teknik mengubah sinyal analog 2 dimensi (a) menjadi deretan kode
biner serial (c) atau paralel (d) melalui diskritisasi atau kuantisasi (b).
Diskritisasi membatasi kehalusan sinyal analog pada kisi-kisi dengan ukuran tertentu. Makin
kecil ukuran kisi, makin teliti upaya mewakili sinyal analog, tetapi makin banyak kode biner
yang dibutuhkan untuk mewakilinya.
V (mV) V (mV)

0 1 2 3 4 5 6 7 t(ms) 0 1 2 3 4 5 6 7 t(ms)
(a) (b)

1 2 3 4 5 6 7 t(ms)
(c)

D2

D1

D0
0 1 2 3 4 56 7 t(ms)
(d)
Gambar 1.2. Representasi sinyal digital untuk sinyal analog 2 dimensi.

d. Sinyal 2 dimensi.
Gambar 1.3. memperlihatkan sebuah gambar diam yang dipecah menjadi kotak-kotak kecil. Jika
ukuran kotak diperkecil hingga mencapai ukuran 1 titik, kotak kecil tsb disebut pixel atau picture
element, setiap pixel memiliki warna tertentu. Jika gambar yang ingin diwakili hanya berupa
gambar hitam putih, maka setiap pixel cukup diwakili dengan 1-bit data. Makin halus ukuran
pixel dan makin banyak jumlah warna yang harus diwakilinya, maka makin besar pula jumlah bit
yang harus mewakilinya. Sebagai contoh, gambar pada desktop window operating system
biasanya dipecah menjadi 800 x 600 pixel dengan 32-bit atau 232 kemungkinan variasi warna
untuk setiap pixel. Artinya untuk mewakili sebuah gambar pada desktop diperlukan 800 x 600 x
4 byte data digital.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 4


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Gambar 1.3. Sebuah gambar diam yang dipecah menjadi 256 kotak.

Definisi Prosesor.
Pada kuliah ini, yang dimaksud mikroprosesor atau prosesor adalah chip atau IC digital yang
digunakan untuk mengolah data. Rincian mengenai struktur dan fungsi komponen internalnya akan di
bahas pada modul yad. Karena prosesor merupakan rangkaian digital, maka data yang diumpan
padanya juga harus dalam bentuk digital. Setelah diolah, data atau informasi hasil olahannya
dikeluarkan dalam bentuk digital juga. Gambar 1.4.a. memperlihatkan skema luar IC AT89C51
disertai label untuk setiap pin.
Untuk memanfaatkan prosesor, dibutuhkan komponen digital lain, yaitu sistem memory dan
sistem Input/Output. Prosesor yang sudah dilengkapi dengan memory, Input/Output dan
interkoneksinya biasa disebut sistem mikroprosesor. Pada sistem mikroprosesor ini, IC prosesor
berperan sebagai pengendali utama. IC ini diprogram dengan instruksi yang dipahaminya. Setiap
prosesor memiliki instruction set khusus, yaitu daftar instruksi yang dapat dieksekusi olehnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 5


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Gambar 1.4. (a). IC Mikroprosesor AT89C51. (b). Diagram kasar Mikroprosesor.

Gambar 1.4.b. memperlihatkan diagram umum sebuah sistem mikroprosesor yang hanya
dilengkapi dengan memory. Baik data maupun instruksi disimpan pada memory, prosesor mengambil
dan mengeksekusi instruksi satu per satu sesuai urutan letaknya pada memory. Secara umum,
pekerjaan yang dilakukan oleh prosesor adalah transfer dan proses. Prosesor mengambil data dari
komponen digital lain, memprosesnya, kemudian menyerahkan hasil proses ke komponen lain.
Karena data disimpan pada alamat-alamat tertentu, maka operasi transfer data sangat berkaitan erat
dengan operasi alamat. Sedangkan operasi proses berkaitan dengan operasi aritmetika dan logika.
Operasi aritmetika adalah add, substract, multiply dan divide, sedangkan operasi logika adalah shift,
rotate, complement, clear dan set. Kemampuan prosesor untuk mengendalikan sistem mikroprosesor
dan mengolah data sangat ditentukan oleh program yang disiapkan untuknya, program ini disimpan
di dalam memory dan diambil satu per satu secara berurutan oleh prosesor. Meskipun prosesor hanya
memahami bahasa biner, dengan interpretasi data yang tepat, seorang programmer dapat
memerintahkan prosesor untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumit.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 6


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Aplikasi Sistem Mikroprosesor.


Saat ini, aplikasi sistem mikroprosesor sudah meluas ke hampir seluruh bidang kehidupan
manusia, seperti pendidikan, kesehatan, kependudukan, politik, perang dll. Terdapat beberapa sistem
elektronika yang biasa dipakai dalam peralatan elektronik. Sistem-sistem tersebut antara lain: sistem
analog hardwire¸ sistem digital hardwire dan sistem digital berbasis mikroprosesor. Sistem analog
hardwire adalah sistem yang menggunakan komponen-komponen analog serta pengkawatan yang
rumit antar komponen dasar tersebut. Sementara itu, sistem digital hardwire adalah sistem
kombinasional atau sekuensial tanpa pemrograman, setelah selesai dirancang dan dirakit, fungsi kerja
alat tsb tidak bisa diubah. Kedua sistem tersebut memiliki beberapa kekurangan yang signifikan,
yaitu tidak bisa diprogram ulang, satu alat hanya untuk satu fungsi.
Berbeda dengan sistem analog maupun sistem digital hardwire, sistem digital programmable
atau sistem berbasis mikroprosesor memiliki beberapa keunggulan berikut :
a. Bentuknya kecil dan ringkas; karena dengan sistem ini, banyak komponen yang direduksi
keberadaannya dan digantikan dengan sebuah mikroprosesor saja.
b. Portable; karena bentuknya yang kecil, sehingga secara keseluruhan alat tersebut juga
mempunyai ukuran yang kecil serta mudah dibawa ke mana-mana
c. Konsumsi daya rendah; sejak digunakannya bahan semikonduktor, komponen IC tidak lagi
memerlukan daya yang yang tinggi untuk aktifasi dan tidak lagi membuang panas yang
besar.
d. Biaya rendah; selain karena banyak komponen yang dikurangi, biaya produksi IC (integrated
circuit) terus menurun, sehingga secara keseluruhan harga peralatan yang berbasis
mikroprosesor terus menurun.
e. Programmable; keuntungan utama sistem mikroprosesor adalah kemampuannya yang dapat
diprogram ulang jika diperlukan perubahan tertentu, sehingga tidak banyak yang harus
dilakukan kecuali perubahan isi memory saja.
Secara umum, penggunaan sistem mikroprosesor dapat dibagi menjadi 3 katagori, yaitu :
a. Sistem Komputer.
b. Sistem Komunikasi.
c. Sistem Kendali dan Instrumentasi.
Hampir seluruh komputer yang ada pada hari ini, merupakan komputer digital yang tentu
saja merupakan sistem mikroprosesor. Mulai dari komputer ukuran kecil yaitu PDA, komputer mikro
atau Personal Computer, mini komputer, mainframe, sampai super komputer. Sebelum tahun 1970an,
komputer hanya mampu dibeli oleh perusahaan besar, tetapi hari ini, hampir setiap rumah mampu
membeli komputer PC. Meskipun unjuk kerja dan kapasitasnya meningkat, harga komputer
cenderung turun karena kemajuan teknologi berefek pada penghematan ongkos produksi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 7


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Dengan hardware yang sama, sebuah komputer PC dapat dipakai untuk berbagai aplikasi,
bahkan berbagai sistem operasi. Ada ribuan program aplikasi untuk beragam keperluan dapat running
pada hardware PC dan Sistem Operasi yang sama. Berikut ini adalah contoh aplikasi komputer yang
dapat bekerja pada komputer PC dengan Sistem Operasi Windows :
• MSOFFICE, untuk perkerjaan perkantoran seperti mengetik, spreadsheet, presentasi,
database, penjadwalan dll.
• MATLAB, untuk berbagai kalkulasi teknik, ekonomi, dll.
• AUTOCAD, untuk berbagai operasi gambar, 2 atau 3 dimensi.
• PROTEL, EWB, MULTISIM dll untuk keperluan elektronika.
• dll.
Selain PC, mini komputer, mainframe dan super komputer telah digunakan untuk urusan-
urusan publik atau skala besar seperti database kependudukan, rumah sakit, perbankan, pernerbangan
komersial, operasi militer dll. Bayangkan, jika sistem pembayaran rekening listrik atau telepon tidak
dilakukan dengan bantuan komputer, mungkin tagihan listrik kita hari ini adalah untuk membayar
pemakaian 6 bulan yang lalu, apalagi kalau sistem administrasinya buruk sekali. Dengan teknologi
database, kita dapat melakukan pembayaran telepon melalui ATM.
Komputer kapasitas besar juga digunakan untuk mengolah gambar seperti komputer untuk
MRI (Magnetic Resonance Imagine), komputer untuk ramalan cuaca, komputer unuk pemetaan,
pertambangan dll. Seluruh komputer yang disebukan tadi menggunakan prosesor sebagai pengendali
utamanya, baik prosesor tunggal maupun multi prosesor.
Pada sistem komunikasi, hampir semua alat penting menggunakan sistem mikroprosesor.
Pada hari ini, sistem komunikasi hampir selalu terkait dengan komputer atau mikroprosesor. Berikut
ini adalah beberapa contohnya.
a. Sentral Telepon PSTN atau saluran analog dengan bandwidth 4 kHz. Saat ini, hampir
semua sistem switching atau penyambungan telepon dilakukan secara digital, random
input sequential ouput atau sebaliknya. Tentu saja semua ini diwujudkan dengan
menyertakan sistem mikroprosesor.
b. Provider Telepon Digital seperti ISDN, DSL dll. Selain untuk switching atau
penyambungan dan queuing atau antrian, sistem mikroprosesor pada provider telepon
digital juga dimanfaatkan untuk banyak hal lain termasuk network management dan
optimasi Quality of Service.
c. Provider Telepon Seluler. Meskipun menggunakan saluran radio frekuensi, hampir semua
telepon seluler mnerapkan komunikasi digital.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 8


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

d. Handphone. Handphone yang kecil dan murah sekalipun, harus dilengkapi dengan
mikroprosesor, karena untuk membaca keypad, menyimpan phonebook, kalkulator,
mengirim SMS dll memerlukan sistem instrumentasi digital.
e. Komunikasi Satelit. Selain untuk sistem kendali dan instrumentasi satelit, mikroprosesor
juga digunakan untuk switching, muliplexing, queuing, error correction dll.
Penggunaan mikroprosesor pada sistem kendali dan instrumentasi diterapkan di hampir
semua instrumen dan alat kendali, mulai dari instrumen kecil seperti barcode reader, sampai
instrumen besar seperti panel pesawat terbang. Mulai dari alat kedokteran seperti MRI (Magnetic
Resonance Imaging) sampai alat perang seperti stinger missile untuk serangan darat ke udara. Berikut
ini adalah bebrapa contoh penerapan sistem mikroprosesor untuk alat kendali dan instrumentasi.
a. EFI, electronic fuel injection yang diterapkan pada mesin-mesin bakar modern. Alat
ini dipakai untuk mengoptimalkan pemakaian bahan bakar untuk torsi dan kecepatan
maksimum.
b. Instrumen Lift. Prosesor digunakan untuk membaca tekanan tombol dan
mengendalikan gerakan motor listrik, sehingga lift dapat begerak sesuai dengan tekanan
tombol dan cukup nyaman bagi pemakai, tidak berhenti atau bergerak mendadak.
c. Sistem pengatur ketepatan cetak dan potong pada mesin pengganda media kertas
seperti koran dan majalah. Tanpa koreksi dari sistem mikroprosesor, selain hasil yang
kurang rapi, alat pemotong atau pencetak harus sering disetting ulang dan ini sangat
tidak realistis. Kita dapat lihat, pada setiap halaman koran atau majalah ada terdapat
mark atau tanda, baik tanda untuk warna maupun tanda untuk alat potong.
d. Alat pengolah data pada VCD atau DVD player. Karena data disimpan dalam CD
dalam keadaan dikompres, maka untuk mengubahnya menjadi gambar atau suara perlu
dilakukan dekompresi data yang jelas memerlukan algoritma tertentu yang diwujudkan
dengan program. Tentu saja ini memerlukan sistem mikroprosesor.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 9


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Contoh Aplikasi Mikroprosesor.


Kuliah ini diarahkan untuk memberikan bekal kemampuan teoritis kepada mahasiswa dalam
memanfaatkan mikroprosesor untuk kendali dan instrumentasi. Berikut ini adalah contoh penggunaan
prosesor MSP430F413 buatan Texas Instrumen untuk mengendalikan alat ukur jarak yang
menggunakan gelombang ultrasonik 40 kHz.
Mikroprosesor pada alat ini berperan sebagai pengendali yang mengaktifkan pengirim sinyal,
mengukur waktu propagasi sinyal dengan menunggu aktifnya penerima sinyal atau menunggu
kedatangan sinyal pantulan, kemudian menghitung jarak antara alat ini dengan benda yang
memantulkan sinyal ultrasonik serta menampilkan hasil perhitungannya dalam bilangan desimal pada
display 7-segment.
Secara umum, alat ini terdiri dari 4 komponen utama, yaitu
• Sistem mikroprosesor single chip. Atau Chip tunggal yang mengandung
prosesor, memory dan I/O meskipun dengan kapasitas yang sangat kecil
• Rangkaian elektronika penghasil dan penerima gelombang ultrasonik
• Display 7-segment
• Program dalam bahasa asembli yang terdiri dari beberapa modul, yaitu
inisialisasi, pembaca tombol aktif, pengendali pengirim dan penerima, pengukur
durasi propagasi gelombang, penghitung jarak dan penampil ke 7-segment.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 10


Modul 1. Pendahuluan MK : Mikroprosesor

Gambar 1.2. Aplikasi mikroprosesor untuk alat pengukur jarak.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Eko Ihsanto M.Eng. MICROPROSESOR 11

Anda mungkin juga menyukai