HASIL PENELITIAN
Oleh :
1
2
KATA PANGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena atas segala
Manusia dan Hewan Pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kemasan 1
Serengan Surakarta”.
IPA khususnya dalam penguasaan konsep organ tubuh manusia dan hewan
sangat terbatas. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang
membangun sangat penulis harapkan. Tidak lupa dalam kesempatan ini penulis
Akhirnya semoga hal-hal yang penulis sajikan dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya. Amien.
Penuli
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………….... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang 1
Masalah .................................................................. 6
B. Rumusan 6
Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan 6
Penelitian ............................................................................ 7
D. Manfaat
Penelitian ..........................................................................
1. Manfaat
Teoritis ........................................................................
2. Manfaat
Praktis .........................................................................
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............ 8
A. Kajian 8
Teori .................................................................................... 8
1. Metode Pembelajaran Jigsaw ..................................................... 26
2. Kompetensi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ............................ 29
B. Kerangka Berpikir 31
Penelitian .......................................................... 32
C. Hipotesis 32
Tindakan ........................................................................ 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 32
4
iii. Tahap
Rekomendasi ...................................................................
iv. Tahap
Perencanaan ....................................................................
v. Tahap Pelaksanaan
Tindakan .....................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 40
A. Deskripsi Pelaksanaan 40
Penelitian .................................................... 40
1. Siklus 42
I ....................................................................................... 44
2. Siklus
II ......................................................................................
B. Pembahasan Hasil
Penelitian ..........................................................
BAB V PENUTUP …………………………...................................... 47
A. Simpulan ........................................................................ 47
................. 47
1. Siklus I ....................................................................................... 47
2. Siklus II ...................................................................................... 48
B. Saran- 48
saran ...................................................................................... 50
1. Bagi Guru ...................................................................................
2. Bagi Siswa .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….……….. 51
6
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi salh satu factor yang sangat penting kaitannya dengan upaya
Seseorang dikatakan telah belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan
perilaku dari tidak tahu menjadi tahu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
pendidikan dasar ini tidak dapat ditunda-tunda lagi terutama dalam peningkatan
mutu proses pembelajaran Sekolah Dasar di era globalisasi. Hal ini sesuai dengan
fungsi pendidikan dasar yang tidak lagi semata-mata berfungsi sebagai sarana
sosialisasi anak didik, melainkan sejak dini sudah harus menumbuhkan secara
keterampilan, serta sikap dan nilai yang sesuai dengan tujuan pendidikan secara
tuntutan tersebut guru perlu memahami tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
dan kebebasan serta kekuatan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memahami konsep IPA beserta kaitan ya dan melalui IPA siswa diharapkan dapat
untuk membantu satu sama lain dalam belajar dan dihargai atas prestasi kolektif
Sebagai contoh adalah metode Student Team-Learning yang terdiri atas STAD
kelas. Terjadinya komunikasi yang intensif antara siswa dengan guru akan
berupa guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan dan hal-hal lainnya dapat
sehingga siswa menjadi malas dan bosan. Kondisi yang demikian membosankan
dalam diri siswa pada akhirnya akan menyebabkan motivasi berprestasi rendah
suasana agar siswa lebih aktif belajar diperlukan kemauan dan kemampuan guru
dalam mengambil keputusan yang tepat dengan situasi belajar yang diciptakan
mengarah pada pengembangan berfikir logis, sikap yang kritis dan kepekaan
belajar yang efektif dan efisien dalam setiap materi pelajaran memerlukan metode
belajar dan perhatian pembelajaran utama ditujukan kepada siswa yang belajar,
oleh karena itu guru harus dapat menggunakan berbagai macam metode dan
siswa mampu menemukan dan memahami konsep atau prinsip secara cooperative
13
pengajaran di dalam kelas juga memiliki aspek yang sama, berdasarkan prinsip
memberikan satu cara untuk membuat kelas sebagai suatu komunitas belajar yang
siswa pada mata pelajaran IPA. Selain itu berdasarkan pengamatan dan
pengalaman peneliti sendiri selama ini proses pembelajaran IPA di sekolah dasar
merupakan hasil dari suatu usaha kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk
belajar dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dipandang sebagai barometer
dengan salah satu diantaranya adalah metode yang dipilih oleh guru dalam proses
Penguasaan Ilmu Pengetahuan Alam Konsep Organ Tubuh Manusia dan Hewan
F. Rumusan Masalah
G. Tujuan Penelitian
H. Manfaat Penelitian
3. Manfaat Teoritis
4. Manfaat Praktis
b. Bagi guru sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
BAB II
D. Kajian Teori
suatu komponen yang amat penting. Jika dilihat dari kondisi pembelajaran maka
pengetahuan dan membentuk keterampilan saja yang digunakan, maka hal itu
merupakan bagian dan bukan hanya sekedar cara untuk mencapai tujuan. Tujuan
1) siswa bekerja dalam tim-tim belajar kecil, 2) siswa didorong untuk saling
8
17
melakukan tugas kelompok, dan 3) siswa diberi imbalan atau hadiah atas dasar
prestasi.
adalah : 1) adanya kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan akademis, ras
dan lainnya, 2) adanya tugas kelompok berupa penugasan atau proyek , 3) aturan
perilaku yang diterapkan adalah “semua untuk satu, satu untuk semua”, dan
adanya kerjasama antar anggota di dalam kelompok, ada beberapa elemen yang
sebagai berikut.
siswa secara aktif bekerja bersama dalam lingkungan yang saling memperhatikan
dan nilai mereka juga meningkat karena masing-masing siswa dapat menguasai
keterampilan dan menguasai konsep dengan lebih baik. Lebih lanjut, Slavin
dan keterampilan.
tehnik yang melibatkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok yang
digunakan dalan berbagai jenjang pendidikan dan semua materi. Semua metode
sehingga kelompok ini mewakili susunan kelas dalam hal tingkat kemampuan,
jenis kelamin dan etnis. Jumlah anggota ini beragam, menurut Slavin (1995:9)
terdiri dari 4-6 siswa, menurut Manning dan Lucking (1992:69) terdiri 4-5 siswa,
sedangkan Maltby (1995:410) anggota tiap kelompok berkisar 3-8 siswa. Wolf
sebagai berikut.
ketergantungan positif, terjadi interaksi antar siswa, ada rasa tanggung jawab
serta terjadi proses secara kelompok. Keuntungan yang didapat dari adanya
pembelajaran kooperatif ini adalah siswa terlibat sacara aktif maka siswa
hubungan yang lebih positif antar teman, sehingga tugas dapat terselesaikan.
berkompetisi antar teman. Untuk itu perlu diberikan pengarahan terlebih dahulu
terhadap siswa agar mereka selalu mendengarkan dan menghargai ide-ide teman-
perannya dalam kelas tradisional. Dalam kelas tradisional, guru merupakan satu-
pengetahuan dan siswa siswa yang baik menyerap pengetahuan tersebut tanpa
dengan suatu cara yang dapat dipahami anggotanya, merupakan kerja yang luar
sebagai berikut.
berpartisipasi dalam tugas yang telah ditentukan secara jelas. Kelompok kecil ini
biasanya terdiri dari tiga sampai lima orang, agar interaksi antar anggota
yang dapat meningkatkan prestasi siswa, yaitu tujuan kelompok dan tanggung
bekerjasama guna mendapatkan hasil bersama. Jika para siswa tidak membagi ide
kelompok harus dapat mengerjakan satu tugas khusus yang diberikan guru.
mengklasifikasikan semua metode ini dalam dua dimensi utama, yakni struktur
tugas dan srtuktur insentif. Struktur tugas menunjuk apakah tugas disusun selama
kegiatan kooperatif atau kompetitif dan apakah mereka terlibat dalam tujuan
kelompok atau individual. Tujuan bisa beragam tergantung pada apakah siswa
belajar materi atau tugas yang sama atau dikhususkan pada materi dan tugas yang
performa tiap anggota kelompok. Struktur tugas mengacu pada hasil siswa dalam
konsekuensi positif atau negatif dari sukses tidaknya siswa menjalankan tugas dan
tes evaluasi.
selalu sama, yaitu kelompok yang heterogen bekerja bersama untuk mencapai
tujuan yang sama, meskipun setiap metode ini tetap mempunyai perbedaan.
Kagan (1985:75) membandingkan setiap metode ditinjau dari enam faktor. Untuk
1) Tujuan Pendidikan
orientasi proses yang kuat. Perhatian utama tidak hanya tentang fakta atau
2) Hakekat Belajar
belajar, sebaliknya STAD dan TGT lebih khusus berorientasi pada penguasaan
materi. Jigsaw, seperti halnya STAD dan TGT menitik beratkan pada
interpersonal.
3) Sifat Kerjasama
Sifat dan pengembangan kerjasama dalam dan antar tim pada metode yang
berbeda juga berbeda. Hal tersebut karena setiap metode menciptakan struktur
tugas dan penghargaan yang berbeda pula, akibatnya jumlah dan jenis saling
sebaya. Semua siswa saling membantu. Kedua metode ini juga memberikan
peluang kepada siswa memilih untuk bekerja bersama dalam kelompok atau
secara bersama. Setiap anggota tim idealnya memiliki sumbangan yang unik
yang penting dari metode ini. Kerjasama antar kelompok juga berbeda pada
tiap metode ini. TGT memberikan suasana kompetitif yang kuat antar
konsultan, expert, peneliti dan penyaji. Siswa dalam kelas kooperatif menjadi
terbiasa dan siap untuk berbagai peran di luar kelas. Dalam metode STAD dan
TGT sering ternebtuk sistem hirarkis. Siswa yang pandai akan bertindak
sebagai tutor bagi siswa lainnya. Jigsaw memberikan kesan yang setara pada
semua siswa karena semua siswa mempunyai peran yang penting dan unik
adanya ketergantungan yang kuat pada struktur hadiah. Oleh karena itu
komunikasi antar siswa menjadi sangat kompleks dan penting. Hal ini
5) Peran Guru
Peran guru dalam aktivitas kooperatif juga berubah. Dalam TGT dan STAD
guru dapat bekerja dengan siswa secara individual atau mungkin dalam
expert dan memfasilitasi agar mereka menguasai materi. Dalam GI dan Coop-
pembagian tugas dalam kelompok sudah tepat, memberi saran tentang ide atau
kemungkinan yang perlu digali. Guru tidak lagi berperan sebagai pembuat
keputusan.
6) Evaluasi
Proses evaluasi sangat tergantung pada tujuan yang diharapkan pada aktivitas
Sumber evaluasi pada TGT, STAD dan Jigsaw adalah guru. Guru manilai
performa individu dalam turnamen, kuis atau tes. Dalam GI dan Coop-coop
evaluasi selain dari guru juga dilakukan oleh siswa berdasarkan presentasi,
sama, yaitu kelompok yang heterogen bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Kualitas belajarnya tergantung pada cara mengajar dan gaya yang mempengaruhi
1) Kemampuan Akademik
belajar. Pada kelompok ini setiap individu memiliki peran yang sama agar
3) Lingkungan Kelas
merasa lebih sukses secara akademis (Slavin 1995 : 11; Towns 1998: 69)
1995:59).
prasyarat terjadinya proses belajar bagi siswa yang efektif. Hal ini dikarenakan
dalam banyak kejadian, respon siswa dapat berfungsi sebagai pemacu bagi guru
belajar siswa. Menurut Atwi Soeparman (1993:45) “metode adalah cara yang
contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
tertentu.
salah satu cara yang diperlukan guru dal;am mengadakan komunikasi dengan
metode pembelajaran adalah suatu cara yang disusun secara sistematik yang dapat
digunakan atau dipilih oleh guru/dosen untuk menyajikan materi pelajaran dan
ditetapkan.
memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung satu sama lainnya dalam
tanggung jawab dalam meteri yang dihadapi, saling membagi tugas dan tanggung
sebagai akibat kekacauan karena kecurigaan dan persaingan antar siswa yang
berbeda ras. Keadaan tersebut didukung juga oleh sistem pengajaran saat itu yang
untuk bekerja sama dalam satu periode pelajaran hingga beberapa minggu untuk
mencapai tujuan belajar. Siswa mengerjakan tugas dan latihan tertentu (Johnson
sehingga setiap anggota kelompok memiliki informasi yang unik dan pengaruh
melakukan bagiannya. Hal tersebut diibaratkan sebagai Jigsaw puzzle yang tidak
kelompok diberi tugas yang berbeda dan anggota kelompok lain yang memiliki
tugas sama harus bekerja sama untuk menyelesaikan tugas tersebut dalam suatu
kelompok yang disebut kelompok expert. Apabila tugas setiap siswa telah selesai,
berikut.
aspek yang sama, berdasarkan prinsip saling saling ketergantungan. Setiap siswa
merupakan teknik terbaik dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) semua siswa dalam kelas dibagi
sudah bisa menjawab dan memahami, menjelaskan kepada anggota lain dalam
nilai perkembangan individu adalah untuk memberikan hasil akhir yang maksimal
pada setiap peserta didik. Nilai perkembangan individu didasarkan pada nilai
awal/dasar yang didapat dari nilai rata-rata peserta didik pada pelaksanaan tes
yang sama. Cara menentukan nilai perkembangan individu untuk tiap-tiap kuis
Tabel 2.1
baik. Jadi pada pembelajaran tipe ini terdapat dua kegiatan evaluasi, yaitu evaluasi
tidak dapat berjalan lancar. Beberapa masalah mungkin akan muncul, yaitu siswa
yang dominan akan berbicara terlalu banyak, sementara siswa yang lambat
kesulitan untuk memberikan presentasinya. Masalah ini akan muncul dari siswa
yang pandai kadang akan merasa bosan dengan anggota kelompok yang lamban.
Tetapi masalah-masalah tersebut dapat teratasi dan tidak akan berakibat fatal, dan
metode Jigsaw memberikan jalan untuk mengatasi hal-hal yang mungkin akan
berikut.
diskusi dan mereka segera menyadari bahwa kerja kelompok akan lebih
kelompok expert. Kemudian guru dapat memastikan bahwa apa yang mereka
peroleh dari hasil diskusi adalah tepat. Biasanya kelompok dapat mengatasi
sekolah, baik siswa pandai dan lambat. Siswa yang pandai akan mendapat
mereka untuk lebih giat belajar dan akhirnya akan mengurangi rasa bosan
pekerjaan dalam dunia nyata, baik teknik, sains, bisnis dan berbagai bidang lain
tujuan yang utuh. Proses dalam Jigsaw akan menguntungkan semua anggota
(Kagan 1985:75).
34
terpisah menjadi bagian yang penting dari metode ini sehingga Jigsaw
memberikan kesan yang setara pada semua siswa karena semua siswa
mempunyai peran yang penting dan unil pada kelompoknya. Oleh karena itu
komunikasi antar siswa menjadi sangat kompleks dan penting. Hal ini
siswa yang nantinya akan muncul saat pelaksanaan Jigsaw akan dapat teratasi, dan
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
disipliner yang spesifik. Sementara itu, nilai merupakan suatu prinsip abstrak
positif yang kuat dan emosional dan memberikan standar dalam menilai tindakan
dalam diri siswa setelah belajar diberikan yang didefinisikan hasil belajar sebagai
tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar
belajar adalah kompetensi siswa terhadap meteri pelajaran sebagai akibat dari
pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil belajar itu akan diukur dengan sebuah tes.
macam tingkah laku yang berlain-lainan inilah yang disebut kapabilitas sebagi
sebagai hasil belajar IPA. Perilaku kognitif ditampilkan sebagai sikap ilmiah dan
bahan kajian sains bagi siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (Depdiknas
2004:5) yaitu : a) makhluk hidup dan proses kehidupan, b) materi dan sifatnya,
c) energi dan perubahannya, d) bumi dan alam semesta, dan e) sains, lingkungan,
akhir periode tetapi dilakukan secara terintegrasi (tidak terpisahkan) dalam arti
kemajuan belajar dinialai dari proses, bukan hanya hasil. Penilaian sains dapat
penilaian sains dapat dilakukan baik pada hasil belajar (akhir kegiatan) maupun
pada proses perolehan hasil belajar (selama kegiatan belajar). Hasil penilaian
dapat diwujudkan dalam bentuk nilai dengan ukuran kuantitatif ataupun dalam
Dalam penelitian ini kompetensi dasar yang hendak dicapai adalah siswa
mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem pernafasan pada manusia dan
yang terjadi pada sistem pencernaan makanan, e) siswa dapat memberi contoh
teknologi yang berhubungan dengan kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan
makanan, f) siswa dapat menyebutkan jenis dan kandungan makanan bergizi., dan
Gambar 2.1
F. Hipotesis Tindakan
dapat diimplementasikan.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. Tempat Penelitian
a) metode Jigsaw masih jarang digunakan dalam pelajaran IPA, dan b) jumlah
4. Waktu Penelitian
pada masalah proses, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
kelas yang dilaksanakan menurut Kurt Lewin (Mc. Niff 1992:34) dapat
32
41
Pelaksanaan
Refleksi
Konsep Materi II
Refleksi
dan seterusnya
Gambar 3.2
arsip dari guru tentang prestasi belajar siswa dan efektifitas sikap siswa
42
arsip sekolah.
L. Subjek Penelitian
1. Wawancara Mendalam
2. Observasi Langsung
Teknik ini dilakukan berkaitan dengan sumber yang berasal dari arsip surat
keputusan, buku sumber yang relevan, hasil penelitian dan kritisi terhadap
guru. Terutama siswa kelas V yang diajar menggunakan metode Jigsaw dan
guru kelas V, mata pelajaran, IPA sebagai informan utama. Tidak semua
orang dalam lembaga yang diteliti menjadi informan. Sebab yang diteliti
4. Metode Tes
waktu dan alat yang berbeda, dengan metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai
apa yang dikatakan secara pribadi; 3) membandingkan apa yang dikatakan orang
(ekspert) yang diperoleh dari wawancara, dicek lagi dengan data dokumenter (ini
yang disebut trianggulasi), kalau perlu diulangi lagi dengan wawancara, observasi
karakteristik data atau kategori data. Disamping itu analisis dilakukan juga untuk
memperoleh reduksi data. Seleksi data dilakukan dengan teknik analisis dalam
sebagai berikut.
Reduksi data
Penarikan simpul
Verifikasi
Gambar 3.3.
P. Prosedur Penelitian
penelitian ini serta uraian masalah yang telah dirumuskan, maka jenis data yang
dimaksud adalah data hasil/prestasi belajar dari kelompok siswa yang dijadikan
eksperimen, oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes.
yang dilakukan oleh peneliti berupa lembar pertanyaan yang harus diisi oleh guru
dalam pembelajaran.
46
kompetensi belajar IPA khususnya dalam penguasaan konsep IPA. Adapun secara
singkat tindakan akan dibagi tahapan atau siklus, yang setiap siklus berisi empat
1. Tahap Perencanaan
Anak yang mengalami kesulitan dalam bab organ tubuh manusia adalah anak
yang motivasi belajarnya rendah dan kurang siap dalam menerima pelajaran,
juga kurang latihan baik disekolah maupun di rumah. Adapun kegiatan yang
pelaporan.
3. Tahap Observasi
4. Tahap Refleksi
kelas V maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus II. Namun jika belum
penguasaan konsep IPA siswa kelas V maka perlu dibuat siklus II yang
observasi tindakan, dan tahap refleksi. Demikian juga untuk siklus III,
5. Tahap Rekomendasi
BAB IV
3. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
33 siswa putri dan 26 siswa putra, masih banyak dibawah rata-rata dalam
metode Jigsaw agar siswa dapat memahami konsep IPA dengan konkrit. Hasil
Tabel 4.2
Dari hasil pengamatan dan analisis dapat diketahui bahwa kompetensi siswa
pada pelajaran IPA khususnya penguasaan konsep masih rendah terbukti dari
nilai rata-rata kelas V putri 62,42 dan rata-rata kelas V putra 60,38 serta
40
49
metode Jigsaw.
ahli dengan memberikan LKS, 7) para ahli membaca tugas/LKS yang menjadi
c. Tahap Observasi
observasi menunjukkan bahwa dengan metode Jigsaw siswa lebih tertarik dan
50
d. Tahap Reflesi
metode Jigsaw. Guru selaku peneliti perlu kreatif dalam penggunaan media
kepada kelompok yang bekerja bagus (acuan guru adalah hasil pengamatan
kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai siswa. Nilai tersebut dicatat guru
4. Siklus II
a. Tahapan Perencanaan
pertemuan.
gambar, kartu dan VCD agar siswa lebih mudah memahami konsep dan
dibimbing dan dipantau oleh guru sampai seluruh materi dapat dipahami
siswa.
c. Tahap Observasi
pencapaian tindakan.
d. Tahap Refleksi
52
bagus (acuan guru adalah hasil pengamatan aktivitas siswa dalam keterampilan
kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai siswa. Nilai tersebut dicatat guru
ulangan/kuis siswa pada siklus II lebih baik/sempurna maka guru tidak perlu
Jigsaw pada Siklus II siswa kelas V dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel 4.3
catatan sebagai alat bantu untuk melihat perkembangan kompetensi belajar IPA.
catatan yang ditemukan guru dari observasi dan tindakan yang dilakukan
dilakukan. Dari hasil penelitian dan pantauan tersebut dapat dilihat hasil
perkembangan kompetensi belajar IPA siswa dalam setiap evaluasi pada akhir
Tabel 4.4
Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil tindakan pada setiap putaran/siklus.
Pada siklus I sampai ke II dari penerapan metode Jigsaw setiap siswa mengalami
kompetensi rata-rata kelas V putra dari 60,38 naik menjadi 78,46 dan kelas V
putri dari 62,42 naik menjadi 76,67. ini dapat diartikan bahwa pada putaran/siklus
menyempurnakan kekurangan.
adalah rendah. Perkembangan pada siklus pertama ini dapat dilihat secara
sesudah menerapkan metode Jigsaw pada siklus pertama sudah dapat lebih baik
ditemukan bahwa guru dalam menerapkan metode Jigsaw juga dalam penyajian
dan refleksi guru pada pembelajaran melalui rencana tindakan yang melibatkan
seluruh siswa aktif dengan bimbingan guru. Hasil observasi dan refleksi guru pada
demonstrasi bermedia gambar dan VCD, siswa dapat belajar secara langsung
nyata. Kendala pembelajaran ini harus mempersiapkan waktu, tenaga yang lebih
banyak.
meningkat. Dari keseluruh siklus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
efisien.
55
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
3. Siklus I
a. Hasil dari penerapan metode Jigsaw pada pembelajaran IPA dapat dilihat
konsep yang lebih baik sehingga penguasaan konsep rata-rata kelas V putra
dari 60,38 naik menjadi 78, 46 dan kelas V putri dari 62,42 naik menjadi
76,67. ini dapat diartikan bahwa pada putaran I secara klasikal tampak hasil
maupun kelompok asal, siswa belum memanfaatkan waktu secara optimal dan
4. Siklus II
kompetensi belajar IPA khususnya dalam penguasaan konsep materi organ tubuh
manusia dan hewan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kemasan 1,
diatasi dengan penentuan materi dan pembatasan materi. Setiap siklus selalu
2007/2008.
B. Saran-saran
3. Bagi Guru
pembelajaran Jigsaw dengan ini juga bisa diterapkan untuk materi bahasan
57
evaluasi formatif.
tentang belajar, dan perspektif tentang kerja sama menjadi lebih baik.
58
berprestasi tinggi yang terbukti lebih baik dalam mencapai kompetensi yang
sesuai), 5) pemberian bantuan agar siswa memiliki tujuan belajar yang jelas
dan pemberian umpan balik agar siswa mengetahui sejauh mana tujuan telah
4. Bagi Siswa
DAFTAR PUSTAKA
Cruickshank. Donald R. Bainer. Deborah L. dan Metcalf. Kim K. 1995. The Act
of Teaching: Second Edition. Boston: Mc Grow-Hill College.
Manning and Lucking. 1992. The What, Why and How of Cooperative Learning.
(Marcia K. Pearlshall. Relevant Research). (69-75). Washington:TNSTA.
Mc. Niff. 1992. Management of Learning. Sidney: John Willey & Sons.
Walf. 1995. Prosedure Cooperative Learning. Sidney: John Willey & Sons.
62
Lampiran 1
A. Standar Kompetensi
Siswa mampu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta
kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains,
lingkungan, tegnologi dan masyarakat (salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
Siswa dapat mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian manusia dan hewan
(organ pernapasan, pencernaan dan peredaran darah).
C. Indikator
1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem
pernafasan pada manusia dan hewan.
2. Siswa dapat mengidentipikasi kelainan yang terjadi pada sistem
pernafasan pada manusia.
D. Materi Pembelajaran
1. Alat Pernafasan pada manusia dan hewan
2. Alat pernafasan pada manusia
3. Penyakit yang menyerang alat pernafasan pada manusia
4. Memelihara kesehatan alat pernafasan
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan/model : Cooperative learning
b. Metode : Jigsaw
2. Langkah-langkah
a. Pendahuluan
1) Guru memotivasi siswa untuk mrmusatkan perhatiannya dengan
cara menyampaikan materi cerara lisan dan memberikan beberapa
pertanyaan dari bahan pelajaran SD yang lalu yang ada kaitannya
dengan materi pelajaran yang akan dibahas.
2) Melaksanakan pretes dengan beberapa pertanyaan secara lisan.
63
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(Menit)
dalam kelompok ahli, dilanjutkan laskan kepada siswa lain da-
dengan mengerjakan soal-soal lam kelompoknya.
latihan e. Ketua kelompok
e. Setelah mengatur jalannya diskusi.
kelompok ahli berdiskusi dalam Ahli materi 1 menjelaskan
kelompok ahli, guru me-minta dan mendis-kusikan pada
para ahli kembali keke-lompok siswa dalam kelompoknya,
asal untuk melakukan dis-kusi dari dan dilanjut-kan mengerjakan
LKS A yang meliputi materi 1, 2, latihan soal pada materi 1.
3 dan 4 f. Ahli materi 2,3 dan 4
secara bergantian
f. Memeri menjelaskan dan
ntahkan ahli materi 1 untuk mendiskusikan pada siswa
menjelaskan dan berdiskusi dalam kelompoknya, dilanj-
dengan anggota kelompok dilan- ut-an mengerjakan latihan
jutkan mengerjakan latihan soal soal pada materi 2,3,dan 4.
dari materi 1 g. Siswa menuliskan hasil
analisis LKS di papan tulis.
g. Memeri Dan seluruh siswa menu-
ntahkan ahli materi 2,3 dan 4 liskan jawaban yang benar
secara bergantian men-jelaskan pada buku catatan siswa.
dan berdiskusi dengan anggota
kelompok, dilanjutkan
mengerjakan latihan soal dari
materi 1,2,3 dan 4 secara ber-
gantian
h. Memeri
ntahkan satu-dua kelom-pok untuk
menuliskan di papan tulis hasial 70
analisis LKS. Guru memastikan
bahwa seluruh kelompok telah
mengetahui jawaban yang benar a. Siswa menjawab secara
(acuan guru adalah panduan LKS) lisan pertanyaan dari guru
3. Penutup
a. Mengev
aluasi siswa dengan memberikan b. Salah satu anggota
pertanyaan-pertanya-an lisan kelompok menerima
seputar indikator pem-belajaran penghargaan
yang ingin dicapai
b. Membe
rikan penghargaan kepada
kelompok yang bekerja bagus c. Siswa menjawab soal-
(acuan guru adalah hasil peng- soal secara tertulis
amatan aktivitas siswa dalam d. Siswa menerima hasil/
keterampilan kooperatif) peng-hargaan dari hasil
c. Mengad responsi yang dilakukan
akan response/kuis secara tertulis secara in-dividual.
untuk mengetahui sejauh-mana
65
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(Menit)
kompetensi yang diharapkan dapat
dikuasai siswa
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku Siswa dan Gambar : Organ Tubuh Manusia dan
Hewan
2. LKS dengan bahan kajian : Alat pernafasan pada Manusia
dan Hewan
G. Penilaian
1. Jenis Penilaian : Ulangan haruan/formatif, dan kuis
a. Pretes dilaksanakan setiap awal pertemuan secara lisan.
b. Postes//responsi dilaksankan pada akhir proses belajar mengajar
secara tertulis.
2. Bentuk Tagihan : Tes tertulis: uraian
66
Lampiran 2
Lampiran 3
A. Standar Kompetensi
Siswa mampu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta
kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains,
lingkungan, tegnologi dan masyarakat (salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
Siswa dapat mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian manusia dan hewan
(organ pernapasan, pencernaan dan peredaran darah).
C. Indikator
1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem
pernafasan pada manusia dan hewan.
2. Siswa dapat mengidentipikasi kelainan yang terjadi pada sistem
pencernaan makanan.
3. Siswa dapat memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan
kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan makanan.
4. Siswa dapat menyebutkan jenis dan kandungan makanan bergizi.
70
D. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia
1. Susunan alat pencernaan
2. Penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia
3. Memelihara kesehatan alat pencernaan
Hubungan Makanan dan Kesehatan
1. Kandungan zat dalam makanan bergizi
2. Menu mekanan bergizi seimbang
3. Mengolah bahan makanan dengan benar
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan/model : Cooperative learning
b. Metode : Jigsaw
2. Langkah-langkah :
a. Pendahuluan
1) Guru memotivasi siswa untuk mrmusatkan perhatiannya
dengan cara menyampaikan materi cerara lisan dan memberikan
beberapa pertanyaan dari bahan pelajaran SD yang lalu yang ada
kaitannya dengan materi pelajaran yang akan dibahas.
2) Melaksanakan pretes dengan beberapa pertanyaan secara
lisan.
3) Menyampaikan/memberikan penjelasan tentang Indikator
yang akan dicapai dan bahasan/materi yang akan dijadikan bahan
diskusi yaitu organ tubuh manusia dan hewan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan belajar mengajar sesuai langkah-langkah pembelajaran
kooperatif dengan metode jigsaw yaitu :
1) Pembagian tugas kelompok ahli dengan
memberikan LKS
2) Para ahli membaca tuugas/LKS yang menjadi
tanggung jawabnya
3) Diskusi kelompok asal dan pelaporan
4) Kuis
Adapun langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut.
Sub Pokok Bahasan Kedua
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(Menit)
a. Tahap 70
Informasi 1) Mende
1) Menyampaikan materi ngarkan, memperhati-kan
secara lisan dan tertulis informasi dan penjelasan
71
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(Menit)
2) Menginformasikan yang disampaikan guru
definisi alat pernafasan
3) Memberikan
informasi tentang sistem
pernafasan pada manusia dan
hewan
4) Memberikan
informassi tentang kelainan pada
sistem penafasan pada manusia
5) Meminta siswa duduk
dalam tatanan kerja kelompok
koope-ratif sambil mengingatkan
ke-terampilan kooperatif yang
akan dilakukan
6) Menunjuk salah satu 175
siswa seba-gai ketua kelompok 1) Para ahli
b. Tahap menerima tugas/LKS sesuai
Pelaksanaan dengan tanggung ja-wabnya
1) Membagikan LKS kepada ma-
sing-masing kelompok asal un-
tuk siswa sebagai ahli dalam 2) Para ahli
tugasnya membaca bagian tugas/LKS
2) Memberikan waktu kepada dalam kelompok asal.
ke-lompok ahli untuk membaca
ba-gian tugas/LKS masing-
masing agar mereka tahu apa 3) Para sisiwa yang
yang akan dilakukan ketika mempunyai bagian
berdiskusi tugas/LKS yang sama
3) Membentuk kelompok ahli, berdiskusi dalam satu
siswa yang mempunyai bagian kelompok ahli
tugas/ LKS sama membentuk 4) Para siswa
kelompok ahli kembali ke kelom-pok asal
4) Menyuruh masing-masing ahli dan menjelaskan ke-pada
berdiskusi dalam kelompok ahli, siswa lain dalam kelom-
dilanjutkan dengan mengerjakan poknya.
soal-soal latihan 5) Ketua kelompok
5) Setelah kelompok ahli mengatur jalannya diskusi.
berdiskusi dalam kelompok ahli, Ahli materi menjelaskan dan
guru me-minta para ahli kembali mendiskusi-kan pada siswa
keke-lompok asal untuk dalam ke-lompoknya, dan
melakukan diskusi dari LKS A dilanjutkan mengerjakan
yang meliputi materi 1, 2, 3 dan 4 latihan soal pada materi 1.
6) Ahli materi 2,3
6) Memerintahkan ahli materi 1 dan 4 secara bergantian
untuk menjelaskan dan ber- menjelaskan dan
diskusi dengan anggota ke- mendiskusikan pada siswa
lompok dilan-jutkan menger- dalam kelompoknya, dilanjut-
jakan latihan soal dari materi 1 kan mengerjakan latihan soal
72
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
(Menit)
pada materi 2,3,dan 4.
7) Memerintahkan ahli materi 7) Siswa
2,3 dan 4 secara bergantian men- menuliskan hasil ana-lisis
jelaskan dan berdiskusi dengan LKS di papan tulis. Dan
anggota kelompok, dilanjutkan seluruh siswa menuliskan ja-
mengerjakan latihan soal dari waban yang benar pada buku
materi 1,2,3 dan 4 secara ber- catatan siswa.
gantian
8) Memerintahkan satu-dua
kelom-pok untuk menuliskan di
papan tulis hasial analisis LKS.
Guru memastikan bahwa seluruh 105
kelompok telah mengetahui ja-
waban yang benar (acuan guru
adalah panduan LKS)
c. Penutup
1) Mengevalua
si siswa dengan memberikan 1)
pertanyaan-pertanya-an lisan Siswa menjawab secara lisan
seputar indikator pem-belajaran pertanyaan dari guru
yang ingin dicapai
2) Memberika
n penghargaan kepada kelompok 2)
yang bekerja bagus (acuan guru Salah satu anggota kelompok
adalah hasil peng-amatan menerima penghargaan
aktivitas siswa dalam 3)
keterampilan kooperatif) Siswa menjawab soal-soal
3) Mengadaka secara tertulis
n response/kuis secara tertulis
untuk mengetahui sejauh-mana 4)
kompetensi yang diharap-kan Siswa menerima hasil/
dapat dikuasai siswa penghargaan dari hasil
responsi yang dilakukan
secara individual.
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku Siswa dan VCD : Organ Tubuh Manusia dan
Hewan
2. LKS dengan bahan kajian : Sistem Pencernaan
Makanan pada manusia & Hubungan Makanan dan Kesehatan.
G. Penilaian
1. Jenis Penilaian : Ulangan
haruan/formatif, dan kuis
73
a. Pretes dilaksanakan
setiap awal pertemuan secara lisan.
b. Postes//responsi
dilaksankan pada akhir proses belajar mengajar secara tertulis.
2. Bentuk Tagihan : essay tes :
uraian
Lampiran 4
Lampiran 5
A. Kelas Putri
76
Penguasaan Konsep
Siklus
No. Nama Siswa Rata-rata
Sebelum
I II Setelah
Perlakukan
Perlakukan
1 A 60 65 90 72
2 B 60 85 100 82
3 C 60 65 70 65
4 D 60 60 100 73
5 E 60 70 80 70
6 F 70 95 100 88
7 G 60 70 80 70
8 H 60 90 90 80
9 I 55 70 90 72
10 J 60 75 100 78
11 K 60 90 90 80
12 L 60 75 80 72
13 M 60 70 80 70
14 N 70 90 100 87
15 O 70 85 90 82
16 P 70 85 95 83
17 Q 70 95 90 85
18 R 70 80 90 80
19 S 60 75 80 72
20 T 70 85 90 82
21 U 70 90 85 82
22 V 65 75 90 77
23 W 50 65 70 62
24 X 50 75 80 68
25 Y 70 80 80 77
26 Z 60 80 95 78
27 AA 60 70 70 67
28 AB 70 75 90 78
29 AC 50 65 90 68
30 AD 70 75 90 78
31 AE 70 80 90 80
32 AF 50 60 70 60
33 AG 60 65 80 68
Rerata 62,42 76,7 86,818
B. Kelas Putra
77
Penguasaan Konsep
Siklus
No. Nama Siswa Rata-rata
Sebelum
I II Setelah
Perlakukan
Perlakukan
1 A 50 65 90 78
2 B 60 85 100 93
3 C 60 95 100 98
4 D 60 60 100 80
5 E 60 70 80 75
6 F 70 95 100 98
7 G 30 45 65 55
8 H 60 90 90 90
9 I 55 70 90 80
10 J 60 75 100 88
11 K 60 90 90 90
12 L 60 80 75 78
13 M 60 70 80 75
14 N 70 90 100 95
15 O 70 85 90 88
16 P 70 85 95 90
17 Q 70 95 90 93
18 R 50 70 60 65
19 S 60 75 80 78
20 T 70 85 100 93
21 U 70 90 85 88
22 V 65 75 90 83
23 W 50 65 70 68
24 X 50 75 80 78
25 Y 70 80 100 90
26 Z 60 80 95 88
Rerata 60,384615 78,5 88,269