Anda di halaman 1dari 2

c  


 
Ini pertanyaan sulit. Boleh nggaknya sih, kayaknya nggak mungkin melarang orang jatuh
cinta. Itu kan masalah perasaan,masalah hati.bisa datang kapan saja, dimana saja dan kepada
siapa saja. Apalagi yang disebut cinta pada pandangan pertama. Nggak bisa juga dicegah
ketika dia hadir di hati. Tiba-tiba muncul, nggak bisa dipikir dan direncanakan lebih dulu.
Siapa yang bisa melarang jatuh cinta seperti ini. Walaupun, jatuh cinta seperti ini terkadang
hanya sekedar numpang lewat.

Setelah itu menghasilkan kekeguman tanpa ada keinginan untuk memiliki. Atau, sebenarnya
sih pengen memiliki, tapi nggak kesampaian. Mungkin menimbang prioritas, a  

  
    
 

         Bisa jadi pula, karena
merasa nggak level, a 
     


 

 
   
  
!
"#
   
 $
#

Dua kasus diatas tidak akan menghilangkan rasa cinta pelakunya kepada sosok yang memang
membuatnya jatuh cinta. Keduanya hanya memendam rasa, tanpa menggebu-gebu ingin
memiliki.

Pada kasus pertama, dia jatuh cinta, karena sosok yang membuatnya jatuh cinta itu memang
layak dan pantas untuk dicintai. Hanya, kesadaran dirinya bahwa dia punya planning hidup
yang harus didahulukan, sehingga dikesampingkannya perasaan itu. Orang seperti ini bisanya
mudah menetralisir perasaan jatuh cintanya dengan hal-hal positif prioritas dirinya. Tidak ada
masalah dengan orang yang jatuh cinta semacam ini.

Pada kasus kedua, juga tidak ada masalah jika perasaan rendah dirinya diikuti dengan cara
pandang yang optimis dan positif. Dalam batasan ini, jatuh cintanya masih wajar. Menjadi
masalah kalo dia terpancing berbuat negatif. Mislanya, tenggelam dalamkhayalan, apalagi
yang kotor dan jorok, atau lengah sehingga terbius pikiran berandai-andai ingin memiliki.

a%          


  
 Pertanyaan seperti ini sudah nggak sehat dan nyrempet-nyrempet
bahaya, minimal untuk diri sendiri.

Nah, sekarang bagaimana kalo lebih dari itu? Artinya nggak cuman dipendam saja perasaan
itu dan diam nunggu datangnya nasib baik. Ya, lihat-lihat dulu. Kalo dia melakukan upaya-
upaya positif; cari tahu dulu dengan baik-baik, siapa dia, tempat tinggalnya dimana,siapa
orang tuanya, siapa temannya de-es-te, de-es-te.

Kemudian menggali informasi perihal dirinya, (kayak detektif!). Setelah dirasa cukup, dia
menimbang-nimbang dengan seksama keseriusan dirinya sendiri. Apa sih yang dia inginkan,
pacaran atau sekedar ajang pembktian diri.
Pacaran, jelas tidak pada tempatnya. Ajang pembuktian diri? ³Aku harus buktikan bahwa aku
bisa menaklukkannya?´ ini jauh lebih kacau lagi dan dia telah terjerumus. Tetapi, kalo
dengan cara yang baik. Misalnya, serius dia menimbang-nimbang masak-masak perasaannya,
disertai istikharah, ijin orang tua, lalu datang dengan baik-baik kepada wali orang yang
membuatnya jatuh cinta. Ini adalah langkah positif. Dia ingin menjajaki takdir dirinya yang
terkait jodoh ada dimana. ³Kalo memang takdir, ya . Kalo nggak, ya
 itulah yang terbaik.´ (Meskipun sebagai manusia dia kecewa juga lhoo,
he..he...he...)

andai anak manusia lykX kupu2 & bunga mawar yg tnpa mengungkpX lwt kt2pun bs slg
mengerti klo sbnrX mawar i2 senang saat kupu2 i2 dtg tuk mengisap maduX& kupu2 i2 jg tw
klo sbnrX mawar senang diisap maduX mski dy tak mengatakn spatah kt pun...dan kupu2 i2
tw mskpn mwr tak b'kt ap2 bhw sbnrX mwr i2 jg cmburu saat ada bung lain yg mnarik
kupu2 i2 tuk dtg mengunjungiX...kRn mRk slg p'cy 1 sm lain bhw Allah mmg meNakdirknX
tuk slg mengisi kekurangn i2....!!!

Anda mungkin juga menyukai