Anda di halaman 1dari 7

A.

Pendahuluan

Secara umum devinisi kepemimpinan dapat di rumuskan sebagai berikut."

kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang

untuk dapat mempengaruhi,mendorong, mengajak, menuntun,

menggerakkan,mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar

menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat

membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah di tetapkan".

Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak daripada semua

sumber-sumber,dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi (sondang p.siagian)

Berikut pembahasan kami tentang kepemimpinan kepala sekolah dan guru.

B. Kepala sekolah

Kepala sekolah berasal dari " kepala " dan " sekolah " kata kepala dapat di

artikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga. Sedang sekolah

adlah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.

Jadi dapat di artikan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin sekolah atau suatu

lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran.atau kepala sekolah

adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala

sumberdaya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat di dayagunakan secara

maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Karena hal inilah kepala sekolah

sebagai pemimpin harus mempunyai jiwa profesionalisme.

Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tantangan yang

berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan yang memadai. Karena banyaknya

tanggung jawab maka kepala sekolah memerlukan pembantu. Ia hendaknya

1
belajar bagaimana mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab sehingga ia

dapat memusatkan perhatiannya pada usaha pembinaan program pengajaran.

Pekerjaan pemimpin pendidikan ialah menstimulir dan membimbing

pertumbuhan guru-guru berkesinambungan sehingga ia mampu menjalankan

tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perkembangan situasi. Kepala

sekolah sebagai pemimpin pendidikan, harus mampu mengelola sarana dan

prasarana pendidikan, pelayanan khusus sekolah dan fasilitas-fasilitas pendidikan

lainnya sedemikian rupa sehingga guru-guru dan murid-murid memperoleh

kepuasan dalam melaksanakan tugasnya.

B. Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus

mengetahui tugas-tugas yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala

sekolah seperti yang dikemukakan Wahjosumidjo (2002:97) adalah:

• Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan.

Kepala sekola bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang

dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf,

dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala

sekolah

• Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus

mampu menghadapi berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang

kepala sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat

memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan

kepentingan sekolah.

2
• Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala

sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian

menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat

melihat setiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.

• Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam

lingkungan sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia

yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan

konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.

• Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat

membangun hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan

kesepakatan (compromise).

• Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam

pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya.

• Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu

organisasi pun yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah

sebagai suatu organisasi tidak luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan.

Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala sekolah diharapkan berperan

sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.

a. Peranan hubungan antar perseorangan

• Figurehead, figurehead berarti lambang dengan pengertian sebagai

kepala sekolah sebagai lambang sekolah.

• Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah pemimpin untuk

menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat

3
melahirkan etos kerja dan peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai

tujuan.

• Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi penghubung antara

kepentingan kepala sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar

sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara

antara guru, staf dan siswa.

b. Peranan informasional

• Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan

terhadap lingkungan karena kemungkinan adanya informasi-informasi

yang berpengaruh terhadap sekolah.

• Sebagai disseminator. Kepala sekolah bertanggungjawab untuk

menyebarluaskan dan memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf,

dan orang tua murid.

• Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan informasi kepada

lingkungan di luar yang dianggap perlu.

c. Sebagai pengambil keputusan

• Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki

penampilan sekolah melalui berbagai macam pemikiran program-program

yang baru serta malakukan survey untuk mempelajari berbagai persoalan

yang timbul di lingkungan sekolah.

• Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler). Kepala

sekolah harus mampu mengantisipasi gangguan yang timbul dengan

memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang diambil.

4
• Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allocater).

Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menentukan dan meneliti siapa

yang akan memperoleh atau menerima sumber-sumber yang disediakan

dan dibagikan.

• A negotiator roles. Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan

pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi

kebutuhan sekolah.

Seperti halnya diungkapkan dimuka, banyak faktor penghambat

tercapainya kualitas keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti

proses pengangkatannya tidak trasnparan, rendahnya mental kepala sekolah

yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya

disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat, wawasan

kepala sekolah yang masih sempit , serta banyak faktor penghambat lainnya

yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang professional untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan rendahnya

produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input,

proses, dan output)

C. Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut

memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun,

jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis

kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif

kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu

5
yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru

diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran

kepala sekolah. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000) mengemukakan

bahwa “ kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan

kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.” Perlu

digaris bawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini,

tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh

jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006),

terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai :

(1) educator (pendidik);

(2) manajer;

(3) administrator;

(4) supervisor (penyelia);

(5) leader (pemimpin);

(6) pencipta iklim kerja; dan

(7) wirausahawan;

D. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku

bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif, untuk mencapai

tujuan lembaga atau organisasi. Seorang kepala sekolah harus mempunyai jiwa

transformasional dalam menjalankan kepemimpinan pendidikan.

6
Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab atas

pertumbuhan guru – guru secara berkesinambungan. Ia harus mampu membantu

guru – guru mengenal kebutuhan masyarakat, membantu guru membina

kurikulum sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Ia

harus mampu menstikulir guru – guru untuk mengembangkan metode dan

prosedur pengajaran. Ia harus mampu untuk guru –guru mengevaluasi program

pendidikan dan hasil belajar murid, ia harus mampu juga menilai sifat dan

kemampuan guru, sehingga kepala sekolah dapat membantu meningkatkan

kemampuan guru.

Anda mungkin juga menyukai