Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas
manusia. Penyebab alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan,
kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah
untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal.
Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya
disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan
pertambangan, perkebunan dan perladangan.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah
bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan
lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya
kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan
meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir
di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan
pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya
akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai
sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Pengertian Erosi
Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan,
tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es,
pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yanng berhembus
kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding-dinding lembah.
Air yang mengalir terus-menerus selama jutaan tahun dapat
menggerusbatuan di sekitar seperti yang terjadi pada Grand Canyon di
Amerika. Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan glacier yang
dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang terisi dengan air yang
membeku.
Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya
semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan
terjadinya erosi adalah karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat
kemiringan dan tutupan tanah.
Intensitas curah hujan yang tinggi
tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat
disebabkan oleh angin, air laut dan es.
Efek lain dari angin adalah jika partikel keras yang terbawa dan
bertumbukan dengan benda padat lainnya sehingga menimbulkan erosi
yang disebut dengan abrasi. Pada gambar 6 dapat dilihat contoh erosi
oleh angin yang menyebabkan terjadinya bukit pasir di Namibia
Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak
dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir
kencang. Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah
karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya,
terutama pada tanah yang gundul
Pada dasarnya air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti aliran
sungai yang deras. Makin cepat air yang mengalir makin cepat benda
yang dapat terkikis. Pasir halus dapat bergerak dengan kecepatan 13,5
km perjam yang merupakan kecepatan erosi yang kritis. Air sungai dapat
mengikis tepi sungai dengan tiga cara: pertama gaya hidrolik yang dapat
memindahkan lapisan sedimen, kedua air dapat mengikis sedimen
dengan menghilangkan dan melarutkan ion dan yang ketiga pertikel
dalam air membentur batuan dasar dan mengikisnya. Air juga dapat
mengikis pada tiga tempat yaitu sisi sungai, dasar sungai dan lereng atas
sungai
Erosi juga dapat terjadi akibat air laut. Arus dan gelombang laut termasuk
pasang surut laut merupakan faktor penyebab terjadinya erosi di
pinggiran laut atau pantai. Karena tenaga arus dan gelombang
merupakan kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen
pantai.
4. Erosi oleh Es
Dampak Erosi
Dampak lain dari erosi adalah sedimen dan poluton pertanian yang
terbawa air akan menumpuk di suatu tempat. hal ini bisa menyebabkan
pendangkalan air waduk, kerusakan ekosistem di danau, pencemaran air
minum.
Pencegahan erosi
1. Pengolahan Tanah
3. Penghutanan Kembali