Anda di halaman 1dari 49

SISTEM

EKONOMI ISLAM
PROBLEM DASAR EKONOMI

• Manusia dalam kehidupannya senantiasa dihadapkan


pada berbagai masalah
• Diantaranya adalah, masalah untuk memenuhi
kebutuhanya, baik kebutuhan barang maupun jasa
• Mengapa menjadi masalah?
• Sebab, dalam kenyataanya sarana untuk memenuhi
kebutuhan tersebut sangat terbatas, padahal kebutuhan
manusia sangat bangak (tidak terbatas)
• Dari sinilah muncul problem dasar dari ekonomi, yaitu
problem kelangkaan (scarcity)
• Bagaimana ekonomi akan menyelesaikan problem
kelangkaan tersebut?
SOLUSI PROBLEM KELANGKAAN
• Untuk dapat menyelesaikan problem kelangkaan tersebut,
maka ada 3 masalah yang harus dapat terpecahkan, yaitu:
• 1. Apa komoditi yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya?
• 2. Bagaimana komoditi tersebut akan diproduksi?
• 3. Untuk siapa komoditi tersebut akan diproduksi?
• Jika masalah tersebut dirumuskan kembali, maka dapat
disederhanakan menjadi : problem produksi, konsumsi dab
distribusi
• Oleh karena itu, jika ketiga masalah tersebut dapat
diselesaikan, maka problem ekonomi dianggap sudah
terpecahkan
• Dari sinilah, berbagai solusi ekonomi telah ditawarkan oleh
manusia
• Diantaranya adalah, solusi yang ditawarkan oleh sistem
ekonomi kapitalisme
SISTEM EKONOMI KAPITALISME
• Sistem ekonmi kapitalisme merupakan sistem ekonomi
yang saat ini paling sukses merajai dunia
• Hampir tidak ada negaga2 di dunia saat ini yang tidak
menggunakan sistem ekonomi ini
• Sistem ekonomi ini memiliki cara kerja yang paling
canggih dalam menyelesaikan setiap problem ekonomi
yang ada, baik problem produksi, konsumsi maupun
distribusi
• Bagaimana mekanisme sistem ekonomi ini dalam
menyelesaikan ketiga problem tersebut?
• Untuk memahaminya, marilah kita mulai dengan
pendekatan sejarah dari lahirnya sistem ekonomi ini
SEJARAH KELAHIRANNYA
• Sebelum kapitalisme lahir, faham ekonomi yg ada adalah
ekonomi merkantilisme
• Paham ini memandang bahwa manusia memiliki sifat
serakah, egoistis dan mementingkan diri
• Oleh karena itu, aktivitas ekonomi tidak boleh berjalan sendiri,
karena akan menimbulkan penindasan terhadap sesama
manusia
• Menurut paham ini, negara harus berperan dalam
mengendalikan kegiatan ekonomi di dalam masyarakat,
sehingga akan tercipta kesejahteraan ekonomi bersama
• Paham ekonomi ini juga memiliki pandangan bahwa untuk
meningkatkan kesejahteraan, negara juga harus
memproduksi berbagai komoditi untuk diekspor, guna
memperoleh banyak emas (sebagai mata uang)
• Negara yang makmur identik dengan negara yang memiliki
banyak emas
BAGAIMANA PERKEMBANGAN BERIKUTNYA
• Sejarah telah mencatat bahwa faham ekonomi merkantilisme ini
ternyata telah gagal mensejahterakan ekonomi rakyatnya, bahkan
membuat perekonomian di negara2 Eropa saat itu semakin
memburuk
• Berpuluh-puluh tahun Eropa berada dalam abad kegelapan,
rakyatnya semakin menderita, kehidupanya semakin sengsara
• Dalam situasi seperti inilah, akhirnya telah mendorong lahirnya
faham ekonomi baru yang dianggap revolusioner pada waktu itu
• Tahun 1776 telah terbit sebuah buku yang berjudul “The Wealth of
Nation” yang ditulis oleh Adam Smith
• Buku ini mengkritik secara tegas terhadap pandangan dasar dari
paham merkantilisme
• Menurut Adam Smith, paham yang memandang bahwa manusia
memiliki sifat serakah dan egois sehingga harus dikendalikan oleh
negara, adalah faham yang salah
BAGAIMANA SEHARUSNYA
• Menurut Adam Smith, sifat serakah dan egois itu tidak boleh
ditekan dan dikendalikan oleh negara
• Sebab, sifat manusia seperti ini tidak negatif, tetapi justru
sangat positif, karena akan dapat memacu pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan
• Mengapa?
• Sifat egois manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian
dan merusak mayarakat sepanjang ada persaingan bebas
• Setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang
(serakah), tidak akan menaikkan harga di atas tingkat harga
pasar
• Akan selalu ada suatu tangan yang tidak kentara (the invisible
hand) yang akan membawa perekonomian ke arah
keseimbangan
OLEH KARENA ITU
• Pemerintah tidak perlu banyak campur tangan dalam
mengatur perekonomian
• Jika pemerintah terlalu banyak campur tangan, justru pasar
akan mengalami distorsi, yaitu akan terjadi ketidakefisienan
dan ketidakseimbangan pasar
• Disisi lain, negara juga tidak boleh banyak mengekspor
berbagai macam komoditi, tetapi cukup beberapa komoditi
tertentu saja dan mengimpor kebutuhan komoditi lainnya
• Sehingga akan tercipta keseimbangan pasar internasional
dan setiap negara dapat memproduksi komoditi unggulannya
secara lebih efisien
• Jika mekanisme pasar dapat berjalan secara bebas, maka 3
problem ekonomi, yaitu produksi, konsumsi dan distribusi
dapat terselesaikan secara alami
MEKANISME PASAR BEBAS : SOLUSI
PROBLEM PRODUKSI
• Bagaimana mekanisme pasar bebas mampu
menyelesaikan 3 problem ekonomi?
• Jawabanya : cukup dengan mekanisme harga dan
pemerintah tidak perlu ikut campur dalam
menyelesaikan problem ekonomi tersebut
• Contohnya : jika ada problem produksi yaitu masyarakat
kekurangan produksi beras
• Bagaimana solusinya?
• Jawabanya adalah : biarkan saja
• Maka, mekanisme harga di pasar bebas akan dapat
menyelesaikan problem produksi itu dengan sendirinya,
tanpa harus ada campur tangan pemerintah
BAGAIMANA PENJELASANNYA?
• Jika produksi beras menurun, maka pemerintah tidak
perlu memaksa para petani untuk menanam padi,
pemerintah juga tidak perlu memaksa petani tebu,
palawija, dll, untuk beralih menanam padi
• Biarkan saja!
• Dengan mekanisme harga, semuanya akan dapat
terselesaikan dengan sendirinya
• Mengapa?
• Jika produksi beras terus-menerus mengalami
penurunan, maka akan menyebabkan harga beras di
pasar mengalami kenaikan drastis
• Siapa \yang menaikkan harga? Tangan yang tidak
kelihatan
• Dengan naiknya harga beras di pasar tadi, pasti akan
mendorong para petani untuk meningkatkan produksi
berasnya
• Kenaikan harga beras juga akan mendorong petani lain
untuk mengganti tanamanya dengan tanaman padi
• Mereka melakukan semua itu karena berharap untuk
memperoleh keuntungan yang lebih banyak (karena sifat
serakahnya manusia tadi)
• Keadaan yang sebaliknya juga akan terjadi, jika produksi
beras terlalu melimpah
• Demikianlah, problem produksi telah terselesaikan
dengan mekanisme harga di pasar bebas, tanpa harus
ada campur tangan negara
SOLUSI PROBLEM KONSUMSI
• Dengan dana yang terbatas, bagaimana seorang
manusia dapat memperoleh kepuasan konsumsi yang
maksimal?
• Apalagi jika harga barang yang dikonsumsi itu
mengalami kenaikan?
• Apakah pemerintah perlu membantunya?
• Apakah perlu pemerintah perlu memaksa agar harga
barang itu diturunkan?
• Jawabanya: Biarkan saja!
• Serahkan semuanya pada mekanisme harga di pasar
bebas. Semuanya akan beres
• Di dalam mekanisme pasar bebas, walaupun harga
barang yang dikonsumsi mengalami kenaikan, manusia
tetap akan dapat memaksimumkan kepuasanya
• Mengapa?
• Karena dipasar bebas, manusia dapat melakukan
pilihanya secara benas
• Dipasar bebas, akan tersedia banyak barang yang
menjadi substitusinya
• Jika satu barang harganya mengalami kenaikan, maka
dia dapat berpindah kebarang yang lain
• Dengan mekanisme harga di pasar bebas, maka
problem konsumsi dapat terselesaikan dengan
sendirinya
• Pemerintah tidak perlu ikut campur
SOLUSI PROBLEM DISTRIBUSI

• Bagaimana jika beras yang ada di Jawa melimpah,


sedangkan di Kalimantan mengalami kekurangan?
• Apakah pemerintah perlu turun tangan untuk
mendistribusikan beras ke Kalimantan?
• Jawabanya : tidak perlu ! Biarkan saja!
• Mekanisme harga di pasar bebas akan mendistribusikan
beras secara alami
• Bagaimana penjelasannya?
• Jika beras melimpah di Jawa, maka harga beras akan
jatuh. Sedangkan di Kalimantan harganya akan
melambung, karena terjadi kelangkaan beras
• Adanya perbedaas harga itu akan membuat para
pedagang beras memindahkan berasnya dari Jawa
ke Kalimantan dengan sendirinya
• Untuk apa?
• Untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi
(motif serakah)
• Dengan demikian, problem distribusi barang akan
dapat diselesaikan dengan sendirinya oleh
mekanisme harga di pasar bebas
• Pemerintah tidak perlu repot
BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
• Selanjutnya, bagaimana agar kesejahteraan seluruh
rakyat dapat terus ditingkatkan?
• Resep Adam Smith hanya satu, yaitu: akumulasi kapital!
• Jika masyarakat mau menginvestasikan uangnya untuk
peningkatan akumulasi kapital, maka output nasional
(pertumbuhan ekonomi) akan terus mengalami kenaikan
• Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami
kenaikan, maka pendapatan rakyatnya akan mengalami
kenaikan
• Jika pendapatan naik,berarti kesejahteraan seluruh
rakyatnya juga akan mengalami kenaikan
KESIMPULAN

• Itulah kehebatan dari sistem ekonomi kapitalisme


• Dengan mekanisme harga yang terbentuk di pasar
bebas, maka problem produksi, konsumsi dan distribusi
dapat terselesaikan sekaligus
• Pemerintah tidak perlu ikut campur
• Itulah prinsip keadilan ekonomi menurut sistem ini
• Demikian juga, dengan akumulasi kapital secara terus
menerus, sistem ekonomi kapitalisme juga akan suskes
membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat di negara
tersebut
• Itulah prinsip kesejahteraan rakyat menurut sistem ini
SISTEM EKONOMI SOSIALISME
• Apakah sistem ekonomi kapitalisme benar2 telah membawa
kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyatnya?
• Sejarah telah mencatat bahwa kapitalisme ternyata telah
sukses membawa pertumbuhan ekonomi di Eropa dengan
sangat spektakuler
• Eropa telah menjadi negara industri yang maju dengan
pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, hanya dalam
jangka waktu 150 tahun
• Sekali lagi, apakah pertumbuhan ekonomi yang tinggi
tersebut telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan
bagi seluruh rakyatnya?
• Jawabanya: tidak! Sama dekali tidak!
• Yang terjadi justru sebaliknya. Yang kaya makin kaya, yang
miskin makin miskin
MENGAPA HAL ITU BISA TERJADI?
• Ketimpangan ekonomi yang sangat tragis itu berjalan selama
puluhan tahun, tanpa ada yang mengetahui mengapa hal itu
bisa terjadi?
• Dalam situasi ekonomi yang sangat timpang seperti itulah,
kemudian muncul tokoh berikutnya yang bernama Karl Marx
• Karl Marx merupakan pendiri faham ekonomi
sosialisme/komunisme yang berani mengkritik keras faham
ekonomi kapitalisme
• Dalam memberikan kritiknya, Karl Marx menggunakan
asumsi2 dasar yang digunakan oleh paham ekonomi
kapitalisme
• Dari asumsi2 dasar itulah, kemudian Karl Marx memberikan
kritik balik yang sangat telak terhadap faham ekonomi
kapitalisme
• Ada 3 teori Karl Marx yang sangat terkenal dalam
menghantam faham ekonomi kapitalisme
TEORI 1 : SURPLUS LABOR AND VALUE THEORY
(TEORI NILAI LEBIH TENAGA KERJA)

• Dalam membangun teorinya, Karl Marx berangkat dari


pandangan nilai (value) menurut Adam Smith dan salah satu
pengikutnya, yaitu David Ricardo
• Menurut Adam Smith dan David Ricardo, nilai suatu barang
itu diukur dari seberapa banyak tenaga yang telah
dikorbankan oleh pekerja untuk memproduksi barang tsb
• Dari teori nilai itulah kemudian digunakan Karl Marx untuk
menganalisis apa yang berlaku dalam fakta perekonomian
yang sesungguhnya
• Karl Marx melihat fakta di lapangan bahwa sesungguhnya
ada perubahan pola produksi dari sistem yang primitif kepada
sistem yang modern
• Dari perubahan pola produksi inilah, menurut Karl Marx akan
muncul ketidakadilan dalam ekonomi
PERUBAHAN POLA PRODUKSI

• Pola produksi yang primitif:


• 1. Kepemilikan bersifat individual
• 2. Produksi bersifat individual
• 3. Penjualan bersifat individual
• 4. Pembagian keuntungan bersifat individual

• Pola produksi yang modern:


• 1. Kepemilikan bersifat individual
• 2. Produksi bersifat kolektif
• 3. Penjualan bersifat kolektif
• 4. Pembagian keuntungan bersifat individual
MENGAPA EKONOMI KAPITALISME
DZALIM?
• Dalam pola produksi yang primitif, alat produksi hanya
dimiliki oleh satu orang individu
• Sedangkan proses produksinya, sampai pada
penjualanya juga dilakukan oleh satu orang, yaitu
pemiliknya sendiri
• Dengan demikian, jika seluruh keuntungan diambil
semua oleh pemiliknya itu adalah sesuatu yang
dianggap wajar dan adil
• Bagaimana dengan pola produksi yang modern?
• Dalam pola produksi yang modern, yang memiliki
alat produksi (perusahaan) adalah bersifat
individual, yaitu majikanya
• Namun demikian, dalam pola produksi modern
ternyata yang bekerja adalah buruh2 perusahaan
• Dalam kenyataanya, majikan sebagai pemilik
perusahaan tidak terlibat sama sekali dalam proses
produksi maupun penjualannya
• Namun kenyataanya, majikanlah yang menikmati
seluruh keuntungan yang diperoleh dari perusahaan
tersebut
• Bagaimana dengan nasib buruhnya?
BAGAIMANA NASIB BURUHNYA?
• Sesuai dengan teori ekonomi kapitalisme, ternyata
tenaga buruh hanya dianggap sebagi bagian dari
komponen biaya produksi
• Padahal, menurut teori ekonomi kapitalisme, untuk
memperoleh keuntungan yang maksimum metodenya
adalah dengan menekan biaya produksi seminimum
mungkin (Tpmax=TRmax-Tcmin)
• Jika nilai barang itu diukur dari besarnya tenaga yang
telah dikorbankan, maka sesungguhnya telah terjadi
surplus nilai tenaga buruh yang telah diambil oleh
majikannya
• Dengan demikian, ekonomi kapitalisme adalah ekonomi
yang sangat mendzalimi kaum buruhnya
TEOR 2 : THE LAW OF CAPITAL ACCUMULATIONS
(HUKUM AKUMULASI KAPITAL)
• Menurut Karl Marx, dalam sistem ekonomi yang
mengandalkan persaingan bebas, maka perusahaan
yang besar akan senantiasa memakan perusahaan yang
kecil
• Sebab, menurut teori ekonomi kapitalisme, perusahaan
yang memiliki modal besar akan mampu membeli bahan
baku dalam jumlah besar, sehingga bisa memperoleh
harga yang jauh lebih murah
• Jika harga bahan baku lebih murah, maka harga jualnya
juga akan lebih murah
• Maka, perusahaan yang besar akan selalu
memenangkan persaingan terhadap perusahaan yang
kecil
• Bagaimana dengan nasib perusahaan yang kecil?
NASIB PERUSAHAAN KECIL
• Cepat atau lambat perusahaan2 yang kecil akan segera
gulung tikar
• Bagaimana nasib pemiliknya (majikanya)?
• Dengan terpaksa, sang majikan akan segera mencari
pekerjaan dengan melamar menjadi buruh di
perusahaan yang besar tsb
• Maka, jumlah majikan akan semakin berkurang,
sebaliknya jumlah kaum buruh akan semakin banyak
• Demikian juga, jumlah perusahaan juga akan semakin
sedikit, namun akumulasi kapitalnya akan semakin besar
• Dengan demikian, yang besar akan semakin besar dan
yang kecil akan semakin kecil dan akan semakin
tertindas
TEORI 3: THE IRON WAGES LAW (HUKUM
UPAH BESI)
• Menurut Karl Marx, dalam ekonomi kapitalisme, upah buruh
tidak akan bisa mengalami kenaikan, juga tidak bisa
mengalami penurunan (kaku, seperti besi)
• Mengapa tidak bisa mengalami kenaikan?
• Jika para buruh menuntut kenaikan upah, maka tindakan
majikan cukup dengan membukakan jendela
• Untuk apa?
• Agar para buruh bisa melihat, berapa banyak para pelamar
yang mengantre untuk dapat bekerja di perusahaanya
• Mereka siap untuk bekerja, dengan dibayar berapapun juga,
bahkan siap diupah lebih rendah dari pekerja sebelumnya
• Maka, jika para buruh tetap menuntut kenaikan upah,
dipersilahkan untuk segera angkat kaki dari perusahaan
MENGAPA UPAH BURUH TIDAK BISA TURUN?
• Di sisi lain, upah buruh juga tidak bisa mengalami
penurunan
• Dalam teori ekonomi kapitalisme, upah buruh minimal itu
harus diberikan sesuai standar kebutuhan fisik minimum
yang harus dapat digunakan untuk hidup selama satu
bulan
• Jika upah buruh harus diturunkan dari standar minimalnya,
maka buruh tidak akan bisa bekerja selama sebulan penuh
• Berarti, hal itu akan merugikan perusahaan itu sendiri,
karena produktivitas akan menurun
• Dengan demikian, upah buruh tidak akan naik dan tidak
akan turun
• Upah buruh akan berhenti di standar minimal, sehingga
buruh akan sengsara dan menderita untuk selamanya
SOLUSI SISTEM EKONOMI SOSIALISME

• Untuk menghilangkan ketidakadilan (kedzaliman) yang


terjadi dalam sistem ekonomi kapitalisme, maka Karl
Marx telah memberikan solusi yang sangat radikal, yaitu
langsung menuju kepada akar permasalahannya
• Akar permasalahan ketidakadilan adalah disebabkan
karena ada pola produksi yang modern, yaitu ada yang
menjadi majikan (pemilik perusahaan) dan ada kaum
buru (yg dieksploitasi tenaganya)
• Maka solusi yang paling tepat adalah : penghapusan
kepemilikan individu secara keseluruhan
• Dialihkan kemana? Semuanya akan dikendalikan negara
• Dengan demikian negara akan muncul
pola produksi yang adil, yaitu:
• - Kepemilikan bersifat kolektif
• - Produksi bersifat kolektif
• - Penjualan bersifat kolektif
• - Pembagian keuntungan bersifat kolektif
APAKAH SISTEM EKONOMI SOSIALISME
SUKSES
• Ternyata sejarah telah mencatat bahwa sistem ekonomi
sosialisme telah tumbang terlebih dahulu dibanding dengan
kapitalisme
• Mengapa sosialisme harus hancur terlebih dahulu?
• Banyak argumen untuk menjawabnya, diantaranya adalah :
• Sosialisme ternyata tidak sesuai dengan fitrah manusia
• Manusia mempunyai fitrah untuk senang memiliki sesuatu
• Jika fitrah kepemilikan ini dihilangkan, maka manusia akan
kehilangan motivasinya untuk berproduksi dan motivasi untuk
selalu meningkatkan produksinya
• Mengapa?
• Dalam sistem ekonomi sosialisme, seluruh rakyat yang menjadi
pekerja adak mendapat upah yang sama, baik bekerja dengan
giat maupun tidak, prestasi bagus atau tidak
• Apa dampaknya?
APA DAMPAKNYA?
• Dampaknya, jika tidak ada penghargaan terhadap prestasi, maka
kaum pekerja akan cenderung untuk minimalis, bekerja apa adanya
• Apa dampak lanjutanya?
• Para pekerja juga akan kehilangan kreativitasnya, kehilangan
kemampuan inovasinya, serta akan kehilangan daya saingnya
• Akibantnya, produktivitasnya akan terus menurun, daya saingnya
juga akan melorot tajam
• Jika hak ini terjadi secara nasional, maka akan
membuatpertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat, bahkan akan
terhenti
• Di tingkat internasional, produksinya juga tidak akan mampu
bersaing dengan negara2 lain
• Jika ekonomi negara tidak mengalami pertumbuhan, maka
otomatis tidak akan ada peningkatan kesejahteraan
• Berarti janji ekonomi sosialisme untuk menjamin pemerataan
ekonomi tidak pernah terjadi, yang muncul justru adalah
pemerataan kemiskinan
DI SISI LAIN
• Penghapusan kepemilikan (penghapusan kelas) ternyata
telah menimbulkan kelas baru, yaitu kelas pemerintah
(sebagai majikan baru) dan kelas rakyat sebagai buruh
• Ternyata pemerintah sebagai majikan baru lebih tidak
profesional dibanding dengan juragan lamanya (kaum
kapitalis)
• Bahkan majikan baru ini ternyata lebih dzalim dibanding
dengan majikan yang lamanya
• Akibatnya, rakyat semakin menderita dan semakin
tertindas
• Maka, muncullah perestroika dan glasnot di Uni Soviet
untuk menumbangkan sosialisme dan komunisme
LANTAS BAGAIMANA?

• Jika sistem ekonomi kapitalisme dzalim dan sistem


ekonomi sosialisme lebih dzalim lagi..
• Lantas, akan kemana kita harus berlari?
• Alhamdulillah, masih ada satu harapan lagi, yaitu sistem
ekonomi Islam
• Apakah sistem ekonomi Islam benar2 akan dapat
menjamin terwujudnya keadilan dan kemakmuran bagi
rakyat seluruhnya
• Insya Allah
• Bagaimana konsepnya?
• Marilah kita ikuti bersama..
SISTEM EKONOMI ISLAM
• Sistem ekonomi Islam bukanlah sistem yang
berasal dari percampuran antara kapitalisme dan
sosialisme
• Sebab, sistem ekonomi Islam adalah sistem yang
khas, yang berbeda sama sekali dengan kedua
sistem tsb
• Sistem ekonomi Islam bersumber dari wahyu Allah
SWT, yang telah diturunkan kepada Rosul-Nya
• Sistem ekonomi Islam berasal dari Dzat Yng Maha
Tahu terhadap segala kebutuhan dan segala
permasalahan yang akan dihadapi oleh segenap
mahkluknya
• Sistem ekonomi Islam berasal dari Dzat Tang Maha
Adil...
OLEH KARENA ITU
• Sistem ekonomi islam akan sangat berbeda dengan sistem
ekonomi lainnya
• Aturan sistem ekonomi Islam tidaklah se-ekstrim
sosialisme, yang menghendaki dihapuskannya kepemilikn
individu, khususnya kepemilikan aset2 produksi
• Sebaliknya, sistem ekonomi Islam juga tidak seperti
kapitalisme, yang akan menyerahkan seluruh sumber daya
ekonomi kepada mekanisme pasar bebas
• Aturan sistem ekonomi Islam diawali dengan menata 3
aspek, yaitu:
• 1. Kepemilikan (al-milkiyah)
• 2. Pemanfaatan Kepemilikan (at-tashoruf fil milkiyah)
• 3. Distribusi kekayaan di tengah2 masyarakat (tauzi’u
tsarwah baynannas)
PILAR2 EKONOMI ISLAM
• Selanjutnya ketiga aspek tsb dapat dijabarkan satu persatu,
sehingga akan terbentuk pilar2 sistem ekonomi Islam, sbb:
• A. Kepemilikan, dibagi 3:
1. Kepemilikan individu (milkiyah fardiyah)
2. Kepemilikan umum (milkiyah ammah)
3. Kepemilikan negara (milkiyah daulah)
B. Pemanfaatan kepemilikan, dibagi 2:
1. Konsumtif (infalqul mal)
2. Produktif (tanmiyatul mal)
C. Distribusi kekayaan, dibagi 2 :
1. Distribusi antar individu
2. Distribusi oleh negara
• Masing2 pilar diatas, selanjutnya marilah kita jabarkan satu
per satu supaya lebih jelas
A. KEPEMILIKAN
• 1 Kepemilikan Individu
• Ijin Asy-Syari bagi seseorang untuk memiliki dan
memanfaatkan barang bergerak maupun tidak bergerak
• Ekonomi Islam mengatur kualitas kepemilikan tetapi
tidak membatasi kuantitas kepemilikan individu
• Kualitas yang dimaksud adalah Islam mengatur cara2
perolehan kepemilikan, apakah sesuai dengan ketentuan
syariat atau tidak
• Kuantitas adalah menyangkut seberapa banyak barang
yang diperbolehkan untuk dimilikinya
• Ekonomi kapitalisme tidak mengatur kualitas dan
kuantitas kepemilikan individu
• Ekonomi sosialisme tidak mengatur kualitas tetapi
mengatur kuantitas kepemilikan individu
• 2. Kepemilikan Umum
• Kepemilikan umum adalah ijin Asy-Syari kepada suatu
komunitas untuk bersama-sama memanfaatkan suatu
benda
• Kepemilikan umum meliputi :
• 1. Tambang yang tidak terbatas
• Contoh : tambang emas, perak, besi, tembaga, timah,
aluminium, dst
• 2. Harta benda yang merupakan kebutuhan umum
• Contoh : air, padang gembalaan, hutan, BBM, dst
• 3. Sumber daya alam yang sifat pembentukannya
menghalangi untuk dimiliki oleh individu
• Contoh : laut, sungai, danau, teluk, selat, jalan,
jembatan, lapangan, dst
• 3. Kepemilikan Negara
• Kepemilikan negara adalah harta yang tidak termasuk
kategori milik umum melainkan milik pribadi, namun
barang2 tersebut terkait dengan hak kaum muslimin
secara umum
• Yang masuk kategori ini :
• Jizyah, kharaj, ghanimah, fai, rikaz, usyur, harta orang
meninggal tanpa ahli waris
• Harta orang murtad
• Berbagai macam tanah, bangunan, perkantoran,
sekolah, rumah sakit milik negara, dsb
PEMANFAATAN KEPEMILIKAN

• 1. KONSUMTIF (INFAQUL MAAL)


• Ekonomi Islam mengatur konsumsi manusia terbagi
dalam beberapa kategori :
• 1. Mubah, contoh : membeli makanan, pakaian, rumah,
kendaraan, dll)
• 2. Sunnah, contoh : shodaqoh untuk faqir, miskin,
masjid, rumah sakit, dll
• 3. Wajib, contoh : nafkah untuk istri dan anak2nya, zakat
• 4. Makruh, contoh : pengeluaran untuk kebutuhan yang
berlebihan atau boros
• 5. Haram, contoh : segala pengeluaran untuk
kemaksiatan
• 2. PRODUKTIF (TANMIYATUL MAAL)
• Pengembangan kepemilikan (tanmiyatul mal) dalam
bidang produksi telah diatur dalam ekonomi Islam, yang
meliputi banyak sektor, seperti,
• Pertanian
• Industri
• Perdagangan
• Ketenagakerjaan
• Persyarikatan
• Investasi, dst
• 3. DISTRIBUSI KEKAYAAN
• A. ANTAR INDIVIDU
• Distribusi antar individu, dapat melalui 3 kemungkinan:
• 1. Melalui sebab-sebab kepemilikan, seperti bekerja,
waris, hibah, dsb
• 2. Melalui pola konsumsi yang telah ditentukan, seperti
membeli kebutuhan hidup, nafkah, shodaqoh, zakat dsb
• 3. Melalui pola produksi yang telah ada, seperti
perdagangan, industri, pertanian, dsb
• Dorongan Islam untuk melangsungkan proses distribusi
tidak hanya bertumpu pada motif ekonomi, tetapi juga
karena adanya motif meraih pahala yang sebanyak2nya
• B. MELALUI NEGARA
• I PEMASUKAN KAS NEGARA (BAITUL MAAL)
• Sumber pemasukan untuk kas Baitul maal ada 3:
• 1. Dari sektor kepemilikan Individu, seperti shodaqoh, hibah,
zakat, dst. Khusus untuk zakat tidak boleh bercampur dengan
harta yang lain
• 2. Dari sektor kepemilikan umum, seperti : berbagai tambang,
gas, BBM, batu bara, kehutanan, dsb
• 3. Dari sektor kepemilikan negara, seperti jizyah, kharaj,
ghanimah, fa’i, usyur dsb
• Dalam kondisi normal negara tidak perlu memungut pajak dari
rakyatnya
• Pajak hanya dipungut bila keadaan kas Baitul Maal benar2
mengalami kekurangan
• Pajak boleh diambil dengan syarat harus bersifat temporal
(sementara) dan hanya dipungut dari kalangan rakyat yang kaya
saja
• II PENGELUARAN KAS NEGARA (BAITUL MAAL)
• Kas Baitul Maal digunakan untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan pokok individu berupa, sandang, pangan,
papan bagi setiap individu rakyatnya
• Kas Baitul Maal juga digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat yang meliputi, pendidikan,
kesehatan dan keamanan secara gratis
• Pengeluaran yang lain adalah memenuhi kewajiban
negara terhadap para pegawai negeri, tentara, pejabat
pemerintah, hakim, dsb
• Pengeluaran Baitul Maal lainnya adalah untuk
pembangunan sarana dan prasarana umum yang
dibutuhkan oleh rakyat seperti, masjid, rumah sakit, jalan,
jembatan, terminal, pasar, dsb
• Untuk keperluan kekuatan negara, kas Baitul Maal juga
digunakan untuk membangun industri berat
CONTOH APLIKASINYA
• Rakyat yang hidup dalam naungan sistem ekonomi Islam, beban
untuk mencari penghasilan tidaklah terlalu berat
• Yang penting bagi mereka adalah mencari penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan primernya seperti, sandang, pangan,
papan
• Jika mereka bergiat untuk memperoleh penghasilan yang lebih,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya,
maka itu diperbolehkan
• Jika untuk memenuhi kebutuhan primernya mereka tetap
mengalami kekurangan, maka mereka berhak untuk dicukupi
oleh ahli keluarganya, sesuai dengan urutan pertanggungan
nafkah
• Negara memiliki wewenang untuk memaksa kepada ahli
keluarga yang memiliki kelebihan tetapi enggan untuk membantu
• Jika tidak ada ahli keluarga yang memiliki kelebihan, barulah
negara yang akan menanggungnya
UNTUK KEBUTUHAN LAINNYA
• Bagaimana untuk kebutuhan sehari-hari lainnya?
• Untuk kebutuhan sehari-hari lainnya, mereka akan
mendapatkannya secara gratis, seperti kebutuhan
pendidikan, kesenatan & keamanan
• Rakyat juga akan mendapatkan berbagai fasilitas gratis
untuk kebutuhan rumah tangga, seperi, energi (BBM,
gas), listrik, air bersih, dsb, karena semua itu adalah
milik mereka dan hak mereka
• Tugas negara hanyalah mengelola dan
mendistribusikannya agar sampai ke seluruh rakyatnya
secara adil dan merata
KESIMPULAN
• Demikianlah, sistem ekonomi Islam menghendaki
seluruh harta kekayaan yang ada di dunia ini dapat
dialokasikan secara adil dan merata dengan mengikuti
ketentuan ekonomi Islam
• Jika sistem ekonomi Islam dijalankan, maka ekonomi
akan dapat terus mengalami pertumbuhan, karena
kepemilikan individu tetap diakui dalam Islam
• Disisi lain, jika sistem ekonomi Islam dijalankan,
pemerataan ekonomi juga akan tetap terjaga, karena
kepemilikan harta kekayaan telah diatur secara tegas
dan tidak untuk dikompetisikan secara bebas di pasar
bebas
• Insya Allah seluruh rakyatnya akan makmur dan
sejahtera di dunia dan selamat di akhirat
Referensi : Dwi Condo Triono, Ilmu
Retorika untuk Menggunjang Dunia,
Irtikaz 2009

Jazakallahu Khairan

Suwartono SIP Bergabung segera di program


Owner : mabdaislam.com E-PSQ Training Online
mabdaislam.com

Anda mungkin juga menyukai