Skripsi
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
UNNES pada :
Hari :
Tanggal :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknik Sipil
Hari : Senin
iii
KATA PENGANTAR
skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan program Strata
Satu untuk meraih gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Simpang Bersinyal Pada Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, Kota Semarang.
Dalam penulisan skripsi ini banyak sekali kesulitan yang dihadapi baik dalam
bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat
kepada :
2. Drs. Lashari, MT, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNNES
3. Drs. Henry Apriyatno, MT, Kaprodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
(UGM) Yogyakarta.
Semarang (UNNES).
iv
6. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atas kerja sama yang baik
7. Orang tua beserta segenap keluarga yang telah memberikan dukungan baik
8. Seluruh pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini, yang
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Ataupun penelitian lebih lanjut mengenai skripsi
LIINA ERAWATY
NIM.5150401517
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
(Elbert Hubbard)
Everywhere”.
Persembahan :
vi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam SKRIPSI ini tidak terdapat
tulisan/karya orang lain baik keseluruhan atau sebagian yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Fakultas atau
Perguruan Tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat bagian yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
yang secara resmi tertulis dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila
dikelak kemudian hari ternyata bahwa pernyataan saya ini tidak benar,
maka saya bersedia mendapatkan sangsi secara akademis untuk dicabut
gelar kesarjanaan saya.
(LIINA ERAWATY)
NIM. 5150401517
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
A. Kapasitas ..........................................................................................8
viii
C. Simpang Bersinyal ...........................................................................11
1. Geometri ......................................................................................13
d. Tundaan ....................................................................................20
ix
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
x
7. Perilaku Lalu Lintas ....................................................................48
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ............................................................................................ 58
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.4. Grafik Arus Jenuh Dasar Pendekat Tipe O (Kiri) Dan P (Kanan) ..30
Gambar 3.6. Grafik Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Parkir Dan Lajur Belok
Gambar 3.9. Grafik Perhitungan Jumlah Antrian (NQMAX) Dalam smp ..............36
xii
DAFTAR TABEL
12. Tabel 5.4 Perhitungan Rasio Arus dan Rasio Fase .................................47
15. Tabel 5.9 Perhitungan Angka Henti dan Jumlah Kendaraan Terhenti....49
xiii
16. Tabel 5.10 Perhitungan Tundaan .............................................................50
28. Tabel 6.1 Hubungan Antara Kapasitas, Arus Lalu lintas dan Derajat
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1.a : Rekapitulasi Survei Volume Lalu Lintas Pada Simpang Outlet
Lampiran 1.2.a : Rekapitulasi Survei Volume Lalu Lintas Pada Simpang Outlet
Lampiran 1.3.a : Rekapitulasi Survei Volume Lalu Lintas Pada Simpang Outlet
Lampiran 1.4.a : Volume Jam Puncak Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak
Lampiran 1.4.c : Grafik Volume Jam Puncak Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak
xv
Lampiran 3.3 : Gambar Lokasi Penelitian
Lampiran 4.3 : Data Sekunder Volume Lalu Lintas Pada Jam Sibuk kota
xvi
ABSTRAK
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
transportasi yang sulit dipecahkan, termasuk di Semarang. Fungsi utama jalan raya
adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, manusia dan barang dengan cepat,
aman, nyaman dan ekonomis. Masalah transportasi ini akan menimbulkan berbagai
dampak negatif, baik dari pengemudi sendiri maupun ditinjau dari segi
perekonomian daerah tersebut, juga berupa kehilangan waktu karena perjalanan yang
berhenti.
suatu ruas jalan dengan cara pendistribusian kendaraan ke daerah yang tidak terlalu
angkutan yang meledak. Beban yang berat tentu saja menimbulkan dampak negatif
yang besar terhadap jaringan jalan raya. Jika tidak seimbang akan menimbulkan
berbagai masalah lalu lintas di jalan raya antara lain kemacetan yang terjadi di mana-
agak lama belum dapat diperbaiki. Khususnya di Semarang dan di berbagai kota
1
2
agak sulit dihindarkan dalam jaringan jalan. Persimpangan jalan merupakan tempat
bertemunya arus lalu lintas dari dua jalan atau lebih. Pengaturan arus lalu lintas
merupakan hal yang paling kritis dalam pergerakan lalu lintas secara menyeluruh
arus lalu lintas yang cukup besar, karena banyak kendaraan diruas jalan memasuki
dan meninggalkan jalan tersebut. Persimpangan jalan harus mampu beroperasi secara
menjadi kurang efektif dan kurang efisien. Namun hal ini tidaklah sederhana, karena
dalam sistem transportasi jalan raya melibatkan tiga unsur utama, yaitu : manusia,
kapasitas jalan yang tersedia, yang mengakibatkan timbulnya masalah lalu lintas dan
kecelakaan lalu lintas serta antrian kendaraan yang panjang. Seperti yang terjadi pada
yang ada dan rencana pengembangan di masa yang akan datang maka menjadi acuan
B. Perumusan Masalah
Salah satu permasalahan yang terjadi pada JL.Siliwangi dengan Simpang
Outlet Jalan Tol Krapyak kota Semarang adalah terjadinya gangguan arus lalu
berikut :
1. Berapa besar Kapasitas Simpang Bersinyal pada Simpang Outlet Jalan Tol
2. Mengetahui Prediksi Lama Kemampuan Simpang Oulet Jalan Tol Krapyak, kota
Semarang.
4
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat praktis bagi DPU Bina
Marga dan Dinas Perhubungan, sebagai bahan masukan mengenai kapasitas dan
Tingkat Kinerja Simpang Bersinyal pada Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak,
E. Batasan Penelitian
1. Waktu Penelitian
mengetahui waktu jam puncak arus lalulintas. Sesuai standar ketentuan DPU
Bina Marga, penelitian dilakukan 40 jam, dengan waktu pengamatan pada jam
puncak. Dimulai hari senin, 8 Mei 2006 pukul 11.00 WIB sampai dengan
2. Cara penelitian
kendaraan yang melalui simpang, mencatat data geometri, waktu fase dan waktu
5
siklus lampu pengatur lalu lintas. Survei lalu lintas dilakukan selama 40 jam
Semua tipe kendaraan yang melewati simpang dihitung dan dicatat dibedakan
Surabaya dan Jakarta. Pada pertemuan jalan tersebut sering terjadi antrian
kendaraan yang cukup panjang terutama pada saat lampu merah pada pendekat
F. Keaslian Penelitian
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang ini mempunyai keunggulan dan
karakteristik pertemuan jalan yang berbeda daripada simpang jalan lain karena
letaknya yang sangat strategis yaitu pada jalur utama transportasi darat Propinsi Jawa
Jalan Bebas Hambatan (Jalan Tol Krapyak, arah Jakarta dan Surabaya). Karakteristik
Tipe Kendaraan yang diamati pun berbeda karena pada Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak,tidak terdapat sepeda motor yang melintas keluar masuk Outlet Jalan Tol
Krapyak.
Permasalahan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah seberapa besar
Kapasitas dan bagaimana Tingkat Kinerja Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kapasitas dan Tingkat Kinerja Simpang
bermanfaat bagi DPU Bina Marga dan Dinas Perhubungan untuk pertimbangan
pembangunan dimasa yang akan datang. Penelitian pada Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak, kota Semarang ini merupakan penelitian yang perhitungan dan analisisnya
menggunakan Metode MKJI 1997. Pengambilan data primer berupa survei lalu lintas
yang waktu dan teknis pelaksanaanya dilakukan sesuai dengan standar DPU Bina
Marga yaitu 40 jam, dengan waktu pengamatan pada jam puncak berdasarkan pola
pergerakan yang dilihat dari data sekunder (Dinas Perhubungan Kota Semarang).
7
Beberapa penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dapat
1. Purwo Analisis Kapasitas Jalan MKJI Kapasitas jalan masih Penataan geometri
Dhiyantoko Kawasan Pasar Projo 1997 mampu melayani arus jalan dan Pelarangan
Teknik Sipil Ambarawa Kabupaten kendaraan, tetapi PKL pada Jalan Pasar.
UNNES (2005) Semarang. rawan terjadinya
kemacetan pada jam
puncak.
2. Alif laila Analisis Kapasitas Jalan MKJI Kapasitas Jalan Pemberlakuan jalan
Teknik Sipil Kawasan Pasar 1997 terlampaui dan kinerja satu arah mampu
UNNES (2007). Karangayu kota jalan kurang baik. memperbaiki kinerja
Semarang jalan.
3. Abdul K dan Ika Evaluasi Kinerja MKJI Simpang Lewat jenuh Penambahan jumlah
P.H Simpang Jatingaleh 1997 (DS=1,285) lajur, pemasangan
Teknik Sipil (Simpang Kesatrian- median dan perbaikan
UNDIP Simpang Gombel) fasilitas jalan.
(2004)
4. Andre H.S dan Evaluasi Dan MKJI Kapasitas Simpang Pemanfaatan jalan
Paulus Perencanaan Simpang 1997 masih mampu secara optimal dengan
Teknik Sipil (JL.Siliwangi-JL.Gatot melayani arus mempertahankan
UNDIP Subroto) Kota Semarang kendaraan sampai kondisi ruang jalan
(2004) dengan tahun 2004, utama yang telah ada
tapi sering macet pada
jam puncak
5. Adhitya dan Yuke Analisis Kinerja MKJI Tingkat Kinerja jalan Pengaturan geometrik
Teknik Sipil Simpang Tlogosari 1997 jelek dan tundaan dan penyesuaian waktu
UNDIP besar. siklus.
(2004)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kapasitas
Fungsi suatu sistem transportasi ialah untuk memindahkan suatu benda. Obyek
yang dipindahkan dapat termasuk benda tak bergerak seperti sumber alam, barang
produksi, bahan makanan dan benda hidup seperti manusia, binatang dan tanaman.
mempunyai kapasitas yang terbatas, terutama dalam kecepatan perjalanan dan jarak
yang dapat ditempuh sebelum terpaksa beristirahat. Maka kapasitas ini harus dapat
bervariasi, dapat diterapkan pada suatu lokasi tertentu atau pada suatu jaringan jalan
dalam satu sistem jalan raya adalah jumlah kendaraan maksimum yang memiliki
kemungkinan yang cukup untuk melewati ruas jalan tersebut, baik satu maupun dua
arah dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi jalan dan lalu lintas yang umum.
(Oglesby, 1999:272)
pengoperasian dan perancangan lalu lintas tetapi juga dihubungkan dengan aspek
8
9
keamanan dan ekonomi dalam pengoperasian jalan raya. (Hobbs, 1995: 428-429).
Maka dari itu dalam mengevaluasi kapasitas suatu jalan harus benar-benar
Lebar jalan pada persimpangan dapat dilihat dari jumlah lajur. Semakin
banyak jumlah lajur yang dipergunakan maka semakin besar kapasitas jalan
tersebut.
b. Kondisi parkir
Semakin banyak kendaraan yang parkir di atas lebar efektif jalan, maka akan
Pertemuan jalan satu arah dengan jalan dua arah, akan mempengaruhi besar
kapasitas.
2. Lingkungan
a. Faktor beban
Faktor beban yang dibawa kendaraan yang melintas akan sangat berpengaruh
Besar kapasitas suatu jalan akan terlihat pada saat jam sibuk, karena pada jam
3. Karakteristik Lingkungan
a. Gerakan membelok
Truk dan bis yang menaik-turunkan penumpang tidak pada halte dapat
B. Tingkat Kinerja
berdasarkan pada arus lalulintas (Q), derajat kejenuhan (DS), dan waktu sinyal (c dan g)
a. Panjang Antrian
Panjang antrian smp pada awal sinyal hijau NQ dihitung sebagai jumlah smp yang
tersisa dari fase hijau sebelumnya (NQ1) ditambah jumlah smp yang datang
b. Angka Henti
Angka henti (NS), yaitu jumlah berhenti rata-rata per smp (termasuk berhenti
Rasio kendaraan terhenti PSV, yaitu rasio kendaraan yang harus berhenti akibat
d. Tundaan
Tundaan (D) pada suatu simpang dapat terjadi karena dua hal, antara lain adalah :
C. Simpang Bersinyal
Pada saat arus lalulintas sudah meninggi, maka lampu lalulintas sudah harus
dipasang. Ukuran meningginya arus lalulintas yaitu dari waktu tunggu rata-rata
kendaraan pada saat melintasi simpang. Jika waktu tunggu rata-rata tanpa lampu
lalulintas sudah lebih besar dari waktu tunggu rata-rata dengan lampu lalulintas,
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, sinyal lalu lintas
2. Untuk memberi kesempatan kepada kendaraan dan/atau pejalan kaki dari jalan
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang adalah lokasi penelitian.
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang merupakan salah satu
ibukota Propinsi Jawa Tengah. Tingkat kepadatan dan keramaian lalu lintas di
persimpangan ini cukup tinggi karena merupakan salah satu jalur utama yang
dengan kota Jakarta dan Surabaya. Obyek khusus yang ditinjau di Simpang Outlet
dengan Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak (arah menuju Jakarta dan Surabaya).
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang dapat dilihat pada Lampiran 3.3
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Prinsip Umum
yang terdapat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, yang akan
1. Geometri
Perhitungan dikerjakan secara terpisah untuk setiap pendekat. Hal ini terjadi
jika gerakan belok kanan dan/atau belok kiri mendapat sinyal hijau pada fase yang
berlainan dengan lalulintas yang lurus, atau jika dipisahkan secara fisik dengan
Perhitungan dilakukan persatuan jam untuk satu atau lebih periode, misalnya
didasarkan pada kondisi arus lalulintas rencana jam puncak pagi, siang dan sore.
Arus lalulintas (Q) untuk setiap gerakan (belok kiri, lurus dan belok kanan)
dikonversi dari kendaraan perjam menjadi satuan mobil penumpang (smp) per jam
13
14
3. Model dasar
sebagai berikut :
Keterangan :
C = Kapasitas (smp/jam)
S = Arus Jenuh, yaitu arus berangkat rata-rata dari antrian dalam pendekat selama
c = Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk urutan perubahan sinyal yang lengkap
(yaitu antara dua awal hijau yang berurutan pada fase yang sama)
Oleh karena itu perlu diketahui atau ditentukan waktu sinyal dari simpang
”kehilangan awal” dari waktu hijau efektif, arus berangkat setelah akhir waktu hijau
15
menyebabkan suatu ”tambahan akhir” dari waktu hijau efektif. Jadi besarnya waktu
hijau efektif, yaitu lamanya waktu hijau dimana arus berangkat terjadi dengan
Waktu hijau efektif = Tampilan waktu hijau – Kehilangan awal + Tambahan akhir.
Gambar model dasar untuk arus jenuh dapat dilihat pada Gambar 3.1
Besar keberangkatan antrian pada
Suatu periode hijau jenuh penuh
Lengkung
arus efektif Tampilan waktu hijau
Waktu
Antar hijau Tampilan waktu hijau
Fase –fase
untuk gerakan
Hijau
Merah semua
Kuning
Sesuai dengan rumus diatas, untuk kasus standar, besarnya waktu hijau
efektif menjadi sama dengan waktu hijau yang ditampilkan. Kemudian dari analisa
ini didapat bahwa tampilan waktu hijau dan besar arus jenuh puncak yang diamati
kapasitas pendekat tanpa penyesuaian dengan kehilangan awal dan tambahan akhir.
Untuk pendekat terlindung arus jenuh dasar So ditentukan sebagai fungsi dari
kenyataan bahwa sopir-sopir di Indonesia tidak menghormati ”aturan hak jalan” dari
lurus yang berlawanan. Apabila terdapat gerakan belok kanan dengan rasio tinggi,
Arus jenuh dasar So ditentukan sebagai fungsi dari lebar efektif pendekat
(We) dan arus lalulintas belok kanan pada pendekat tersebut dan juga pada pendekat
yang berlawanan, karena pengaruh dari faktor-faktor tersebut tidak linier. Kemudian
Penentuan waktu sinyal untuk keadaan dengan kendali waktu tetap dilakukan
berdasarkan metode Webster (1966) untuk meminimumkan tundaan total pada suatu
17
simpang. Pertama-tama ditentukan waktu siklus (c), selanjutnya waktu hijau (g) pada
Keterangan :
FRcrit = Nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu sinyal
ΣFRcrit = Rasio arus simpang = Jumlah FRcrit dari semua fase pada siklus tersebut
Jika waktu siklus tersebut lebih kecil dari nilai ini maka ada resiko serius
akan terjadinya lewat jenuh pada simpang tersebut. Waktu siklus yang terlalu
mendekati atau lebih dari 1, maka simpang tersebut adalah lewat jenuh dan rumus
tersebut akan menghasilkan nilai waktu siklus yang sangat tinggi atau negatif.
Keterangan :
panjangnya waktu siklus. Penyimpangan kecilpun dari rasio hijau (g/c) yang
simpang tersebut.
18
Kapasitas pendekat (C) diperoleh antara perkalian arus jenuh dengan rasio
(Q), derajat kejenuhan (DS) dan waktu sinyal (c dan g) sebagai diuraikan dibawah ini:
a. Panjang Antrian
Jumlah rata-rata antrian smp pada awal sinyal hijau NQ dihitung sebagai
jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya (NQ1) ditambah jumlah smp
Dengan :
⎡ 8 x( DS − 0,5) ⎤
NQ1 = 0,26 xCx ⎢( DS − 1) + ( DS − 1) 2 + ⎥ ............... (3.8)
⎣ C ⎦
1 − GR Q
NQ2 = Cx x .......................................................... (3.9)
1 − GRxDS 3600
Keterangan :
DS = Derajat kejenuhan
C = Kapasitas (smp/jam)
Panjang antrian QL diperoleh dari perkalian NQmax dengan luas rata-rata yang
dipergunakan per smp (20 m2) dan pembagian dengan lebar masuk.
20
QL = NQmax x ....................................................................... (3.10)
Wmasuk
b. Angka Henti
Angka henti (NS), yaitu jumlah berhenti rata-rata per smp (termasuk
sebagai berikut :
NQ
NS = 0,9 x x3600 ..................................................................... (3.11)
Qxc
Angka c adalah waktu siklus (det) dan Q arus lalulintas (smp/det) dari pendekat
yang ditinjau.
Rasio kendaraan terhenti PSV yaitu rasio kendaraan yang harus berhenti
akibat sinyal merah sebelum melewati suatu simpang, dapat dihitung sebagai
berikut :
d. Tundaan
Tundaan D pada suatu simpang dapat terjadi karena dua hal, antara lain
adalah:
1). Tundaan Lalulintas (DT), karena interaksi lalulintas dengan gerakan lainnya
2). Tundaan Geometri (DG), karena perlambatan dan percepatan saat membelok
Keterangan :
Tundaan lalulintas rata-rata pada suatu pendekat j dapat ditentukan dari rumus
berikut :
Keterangan :
DS = Derajat kejenuhan
C = Kapasitas (smp/jam)
kemacetan pada bagian hilir, pengaturan oleh polisi secara manual dan lain
sebagainya.
sebagai berikut :
Keterangan :
Bagan alir prosedur perhitungan Skripsi ini digambarkan seperti terlihat pada
Gambar 3.2
PERUBAHAN
Ubah penentuan lebar LANGKAH C : PENENTUAN WAKTU SINYAL
pendekat, fase sinyal, C-1 : Tipe pendekat
aturan membelok dsb. C-2 : Lebar pendekat efektif
C-3 : Arus jenuh dasar
C-4 : Faktor-faktor penyesuaian
C-5 : Rasio arus/ arus jenuh
C-6 : Waktu siklus dan waktu hijau
LANGKAH D : KAPASITAS
Bila DS > 0,85 D-1 : Kapasitas
D-2 : Keperluan untuk perubahan
formulir untuk membantu perhitungan yang antara lain adalah sebagai berikut :
C. Prosedur Perhitungan
(formulir SIG-1)
a. Umum
Mengisi tanggal, dikerjakan oleh, kota, simpang dan waktu pada judul formulir.
b. Ukuran kota
diagram-diagram fase yang ada (jika ada). Memasukkan waktu hijau (g) dan
waktu antar hijau (IG) yang ada pada setiap kotak ,dan memasukkan waktu
siklus dan waktu hilang total (LTI= Σ IG) untuk kasus yang ditinjau (jika ada)
24
gerakan belok kiri langsung diijinkan (yaitu belokan yang dapat dilakukan pada
Menggunakan Utara, Selatan, Barat atau tanda lainnya yang jelas untuk
Tinggi : Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar berkurang oleh
Rendah : Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar tidak berkurang
h. Median (kolom 4)
Dimasukkan jika terdapat median pada bagian kanan dari garis henti dalam
pendekat (ya/tidak)
25
i. Kelandaian (kolom 5)
Dimasukkan jika belok kiri langsung (LTOR) diijinkan (ya/tidak) pada pendekat
Memasukkan jarak normal antara garis henti dan kendaraan pertama yang
bagian yang diperkeras dari masing-masing pendekat (hulu dari titik belok untuk
LTOR), belok kiri langsung, tempat masuk (pada garis henti) dan tempat keluar
a. Jika data lalulintas rinci dengan distribusi jenis kendaraan untuk masing-masing
masing jenis kendaraan bermotor dalam kendaraan/jam pada kolom (3), (6), (9)
untuk kondisi terlindung dan/atau terlawan (yang sesuai tergantung pada fase
sinyal dan gerakan belok kanan yang diijinkan) dengan menggunakan emp dari
26
Tabel IV. 1. diatas serta memasukkan hasilnya pada kolom (4), (5), (7), (8), (10)
dan (11)
c. Menghitung arus lalulintas total QMV dalam kendaraan/jam dan smp/jam pada
dan/atau terlawan (yang sesuai tergantung pada fase sinyal dan gerakan belok
d. Menghitung masing-masing pendekat rasio kendaraan belok kiri PLT, dan rasio
e. Menghitung rasio kendaraan tak bermotor dengan membagi arus kendaraan tak
bermotor QUM kendaraan/jam pada kolom (12) serta memasukkan pada kolom (18)
a. Jika perhitungan akan dikerjakan untuk rencana fase sinyal yang lain dari yang
digambarkan pada Formulir SIG-1, maka rencana fase sinyal harus dipilih
b. Memilih fase sinyal yang susuai dengan keadaan simpang dan memasukkan
c. Menggambar fase sinyal yang dipilih dalam kotak yang disediakan pada
Langkah B-2 : Waktu antar hijau dan waktu hilang (Formulir SIG-III)
setiap akhir fase dan hasil waktu antar hijau (IG) per fase
b. Menentukan waktu hilang (LTI) sebagai jumlah dari waktu antar hijau per siklus, dan
perhitungan rinci waktu antar hijau untuk waktu pengosongan dan waktu hilang
semua) dapat dianggap sebagai nilai normal. Waktu antar hijau dapat
a. Memasukkan identifikasi dari setiap pendekat dalam baris pada formulir SIG-IV kolom 1
c. Menentukan tipe dari setiap pendekat terlindung (P) atau terlawan (O)
kolom 13-14) dalam smp/jam pada kotak sudut kiri atas Formulir SIG-IV (pilih
hasil yang sesuai untuk kondisi terlindung (tipe P) atau terlawan (tipe O)
e. Memasukkan rasio kendaraan berbelok (PLTOR atau PLT, PRT) untuk setiap
f. Memasukkan dari sketsa arus kendaraan belok kanan dalam smp/jam, dalam
tentang lebar pendekat (WA), lebar masuk (WMASUK) dan lebar keluar (WKELUAR)
dari Formulir SIG-I(sketsa dan kolom 8-11) dan rasional lalulintas berbelok dari
Formulir SIG-IV kolom 4-6 sebagai berikut, dan masukkan hasilnya pada
a. Menentukan arus jenuh dasar (So) untuk setiap pendekat dan memasukkan pada
kolom 10
Keterangan :
Untuk mengetahui nilai arus jenuh dasar untuk pendekat tipe P(terlindung) dan
Gambar 3.4 Grafik arus jenuh dasar pendekat tipe O (kiri) dan P (kanan)
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
a. Menentukan faktor penyesuaian ukuran kota FCS ditentukan dari tabel IV.2.
sebagai fungsi dari ukuran kota dan hasilnya dimasukkan ke dalam kolom 11.
b. Faktor penyesuaian hambatan samping FSF detentukan dari tabel IV.3. sebagai
fungsi dari jenis lingkungan jalan, tingkat hambatan samping dan rasio
d. Faktor penyesuaian untuk pengaruh parkir dan lajur belok kiri yang pendek
Gambar 3.6 Grafik faktor penyesuaian untuk pengaruh parkir dan lajur belok
kiri yang pendek
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
pada kolom 18
FR = Q / S ................................................................................................... (3.19)
e. Menghitung rasio fase (PR) nasing-masing fase sebagai rasio antara FRCRIT dan
Adapun waktu siklus yang layak untuk simpang adalah seperti terlihat pada
Tabel 3.5.
4. Langkah D : Kapasitas
kolom 22
Jika nilai derajat kejenuhan (DS) lebih tinggi dari 0,85, ini berarti bahwa simpang
tersebut mendekati lewat jenuh, yang akan menyebabkan antrian panjang pada
⎧
NQ1 = 0,25 xCx⎨(DS - 1) + ( DS − 1) 2 +
[8 x( DS − 0,5)] ⎫ ... .....(3.24)
⎬
⎩ C ⎭
keterangan
C : Kapasitas (smp/jam)
DS : Derajat kejenuhan
mobil penumpang yang datang selama fase merah (NQ2) dengan formula:
1− GR Q
NQ2 = c x x ....................................................... (3.26)
1 - GRxDS 3600
keterangan :
DS : Derajat Kejenuhan
GR : gi/c
Untuk antrian total (NQ) dihitung dengan menjumlahkan kedua hasil tersebut
20
QL = NQmax x ..................................................................... (3.28)
Wmasuk
keterangan
QL : panjang antrian
Nilai NQ max diperoleh dari Gambar 3.9, dengan anggapan peluang untuk
sebagai jumlah rata-rata berhenti per smp (termasuk berhenti berulang dalam
NQ
NS = 0,9 x x3600 …………………………………………………... (3.29)
Qxc
Keterangan :
NSV = Q x NS (smp/jsm)
a. Menghitung setiap tundaan lalulintas rata-rata (DT) akibat pengaruh timbal balik
dengan gerakan lainnya pada simpang serta memasukkan hasilnya pada kolom 13
NQ1x3600
DT = cxA + ………………………………………………… (3.30)
C
Keterangan :
C = kapasitas (smp/jam)
NQ1 = jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya (smp/jam)
38
dan/atau ketika dihentikan oleh lampu merah serta memasukkan hasilnya pada
kolom 14
Keterangan :
jumlah nilai tundaan pada kolom 16 dengan arus total QTOTAL dalam smp/jam
Σ(QxD j )
Dl = …………………………………………………………… (3.32)
QTOTAL
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian simpang bersinyal mulai dari awal hingga laporan hasil
Mulai
Studi Pustaka
Pelaksanaan Pengambilan
Data Primer
Rekapitulasi Data
Lapangan Tidak Lengkap
Lengkap
Analisis Data dan
Pembahasan
39
40
Data yang diperlukan sebagai bahan analisis simpang bersinyal meliputi data
geometri simpang, pengaturan waktu siklus, arus lalulintas dan panjang antrian.
2. Data Sinyal
b). Arus lalulintas belok kanan yang dilepaskan saat lampu hijau pada pendekat
Selatan
41
d). Arus lalulintas belok kanan yang dilepaskan saat lampu hijau pada pendekat
Barat
f). Arus lalulintas lurus yang dilepaskan saat lampu hijau pada pendekat Timur
C. Survei pendahuluan
Survei pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui data awal mengenai pola
arus lalu lintas, lokasi survei yang akan dipilih dan jam-jam sibuk/puncak (peak
untuk survei.
dan melakukan revisi sesuai dengan keadaan lapangan serta kondisi yang
mungkin dihadapi.
Untuk memudahkan mendapatkan data hasil survei yang baik, harus diadakan
penjelasan kepada seluruh pengamat yang bersangkutan dengan tugas dan tanggung
1. Cara dan pengisian formulir penelitian yang dibagi dalam periode tertentu yaitu:
2. Pembagian tugas, yang menyangkut pembagian arah dan jenis kendaraan bagi tiap
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Waktu Penelitian
mengetahui waktu jam puncak kendaraan. Diketahui dari data sekunder, jam puncak
pukul 07.00 WIB. Sesuai standar ketentuan DPU Bina Marga, penelitian dilakukan
40 jam, dengan waktu pengamatan pada jam puncak Dimulai hari senin, 8 Mei 2006
pukul 11.00 WIB sampai dengan hari Rabu, 10 Mei 2006 pukul 03.00 WIB.
2. Cara Penelitian
kendaraan yang melalui simpang, mencatat data geometri, waktu fase dan waktu
siklus lampu pengatur lalu lintas. Survei lalu lintas dilakukan selama 40 jam berturut-
Semua tipe kendaraan yang melewati simpang dihitung dan dicatat dibedakan
berdasarkan jenis kendaraan. Tipe kendaraan yang dihitung dalam penelitian dapat
3. Peralatan Penelitian
kendaraan
3. Meteran standar (Roll Meter), digunakan dalam pengukuran lebar jalan, meliputi
lebar efektif (We), lebar masuk (WMasuk) dan lebar keluar (WExit).
2. Lokasi Penelitian
Semarang-Kendal dengan Outlet Jalan Tol Krapyak, arah tujuan ke Surabaya dan
Jakarta.
44
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang merupakan salah satu
ibukota Propinsi Jawa Tengah. Tingkat kepadatan dan keramaian lalu lintas di
persimpangan ini cukup tinggi karena merupakan salah satu jalur utama yang
Pada pertemuan jalan Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang
sering terjadi antrian kendaraan yang cukup panjang saat lampu merah pada pendekat
Barat dan Timur, sehingga menyebabkan arus lalu lintas menjadi tak teratur.
1. Data Lapangan
Dari hasil penelitian pada Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak kota Semarang,
Selanjutnya besarnya arus jenuh dasar setiap pendekat disajikan pada Tabel.5.2
45
46
Selatan P
4620
(Terlindung) 7,7
Barat P
7800
(Terlindung) 13,0
Timur P
7200
(Terlindung) 12,0
Hasil hitungan terlihat pada lampiran 2.4
3. Faktor Koreksi
Untuk memperoleh nilai arus jenuh dasar yang disesuaikan, maka nilai arus
jenuh dasar dikalikan terlebih dahulu dengan faktor koreksi terhadap ukuran kota
(FCS), hambatan samping (FSF), kelandaian (FG), parkir (FP), koreksi belok kanan
(FRT) maupun koreksi belok kiri (FLT) seperti yang terlihat pada Tabel 5.3
Dari hasil perhitungan pada Tabel 5.3 dapat diperoleh nilai Rasio Arus (FR)
dan nilai Rasio Fase, maka dapat diperoleh Rasio Arus Simpang (IFR) seperti terlihat
Kode Q S
FR PR
Pendekat (smp/jam) (smp/jam hijau)
Selatan 439 4297 0,1 0,20
Barat 1981 7254 0,3 0,50
Timur 1209 6696 0,2 0,30
IFR = Σ FRcrit 0,6
Hasil hitungan terlihat pada lampiran 2.4
Dengan rumus (3.3), waktu siklus yang disesuaikan (c) berdasarkan waktu
hijau yang telah diperoleh dan waktu hilang (LTI) , diperoleh nilai :
c = Σg + LTI
c = 40 + 10
= 50 detik
Dengan menggunakan rumus (3.4) dan (3.5) waktu hijau di Simpang Outlet
Pendekat LTI C gi
selatan 8 detik
Barat 10 detik 40 detik 20 detik
Timur 12 detik
Σg 40 detik
Hasil hitungan terlihat pada lampiran 2.4
48
Hitungan kapasitas tiap lengan tergantung pada rasio waktu hijau dan arus
jenuh yang disesuaikan. Rumus yang digunakan adalah rumus (3.5) dan (3.6). Hasil
tersisa pada fase sebelumnya (NQ1) dengan jumlah kendaraan yang datang saat
lampu merah (NQ2). Dari rumus (3.6), (3.7), (3.8) dan (3.9) didapatkan hasil
Panjang antrian (QL) dihitung dengan rumus (3.10) dan Nilai NQMAX
diperoleh dari Gambar 3.9 dengan anggapan peluang untuk pembebanan (POL)
Kendaraan dalam antrian dapat mengalami dua kondisi, yaitu satu kali
dan terhenti berulang-ulang lebih dari satu kali. Rasio kendaraan terhenti (NS)
Nilai angka henti total simpang seluruh lengan dihitung dengan rumus
berikut :
NStotal = ΣNSV / ΣQ
= 2769 / 3629
= 0,76 stop/smp
c. Tundaan (Delay)
tundaan akibat geometrik (DG) yang dihitung menggunakan rumus (3.31) dan
tundaan rata-rata tiap pendekat (D) adalah jumlah dari tundaan lalu lintas rata-
Σ(QxD j ) 72896
Dt = = = 20 det/smp
ΣQ 3629
menampung arus lalu lintas, dengan nilai Q/C=0,75 yang berarti bahwa
Simpang Outet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang termasuk dalam Tingkat
B. Analisis Data
Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang masih mampu melayani transportasi
DS<0,85, berarti bahwa kapasitas jalan masih jauh dari nilai titik jenuh. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil perhitungan pada Tabel 5.6 Pada pendekat Selatan DS=0,64,
bahwa kapasitas jalan masih dapat menampung arus lalu lintas dengan tundaan
simpang rata-rata sepanjang 20 det/smp, yang berarti bahwa Simpang Outet Jalan
Melihat hasil perhitungan data diketahui bahwa Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak, kota Semarang masih jauh dari titik jenuh dan bisa dikatakan aman untuk
tahun ini. Akan tetapi pertumbuhan lalu lintas yang tinggi diiringi tingkat
pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya kota Semarang yang sangat pesat di masa
52
yang akan datang dapat menyebabkan Jl.Siliwangi dengan Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak, kota Semarang rawan terjadi kemacetan pada masa yang akan datang.
Maka dari itu perlu diketahui Prediksi Lama Kemampuan Simpang Outlet Jalan Tol
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, sehingga dapat diketahui prediksi lama
Pn = Po x ( 1 + i )n
Keterangan:
n : Tahun rencana
kota Semarang memakai faktor pertumbuhan arus lalu lintas asumsi sebesar 5 %
Tahun ke 1
(2007) 439 0,05 461 688 0,67
Tahun ke 2
(2008) 439 0,05 484 688 0,70
Tahun ke 3
(2009) 439 0,05 508 688 0,74
Tahun ke 4
(2010) 439 0,05 534 688 0,78
Tahun ke 5
(2011) 439 0,05 560 688 0,81
Tahun ke 6
(2012) 439 0,05 588 688 0,85
Sesuai dengan Tabel 5.21, bahwa kemampuan Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak dengan pendekat Selatan masih dapat dipertahankan sampai dengan tahun
ke-5 (2011) dengan nilai DS=0,81, kapasitas jalan sudah tidak dapat menampung
volume arus lalu lintas pada tahun ke-6 (2012) dengan nilai DS=0,85. Hal ini berarti
bahwa Tingkat Kinerja Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak masih memenuhi syarat
hingga tahun 2011 dengan faktor pertumbuhan arus lalu lintas asumsi sebesar 5 %.
54
Tahun ke 1
(2007) 1981 0,05 2080 2902 0,72
Tahun ke 2
(2008) 1981 0,05 2184 2902 0,75
Tahun ke 3
(2009) 1981 0,05 2293 2902 0,79
Tahun ke 4
(2010) 1981 0,05 2408 2902 0,83
Tahun ke 5
(2011) 1981 0,05 2528 2902 0,87
Sesuai dengan Tabel 5.22, bahwa kemampuan Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak dengan pendekat Barat masih dapat dipertahankan sampai dengan tahun
ke-4 (2010) dengan nilai DS=0,83, kapasitas jalan sudah tidak dapat menampung
volume arus lalu lintas pada tahun ke-5 (2011) dengan nilai DS=0,87. Hal ini berarti
bahwa Tingkat Kinerja Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak masih memenuhi syarat
hingga tahun 2010 dengan faktor pertumbuhan arus lalu lintas asumsi sebesar 5 %.
55
Tahun ke 1
(2007) 1209 0,05 1269 1607 0,79
Tahun ke 2
(2008) 1209 0,05 1333 1607 0,83
Tahun ke 3
(2009) 1209 0,05 1400 1607 0,87
Sesuai dengan Tabel 5.23, bahwa kemampuan Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak dengan pendekat Selatan masih dapat dipertahankan sampai dengan tahun
ke-2 (2008) dengan nilai DS=0,83, kapasitas jalan sudah tidak dapat menampung
volume arus lalu lintas pada tahun ke-3 (2009) dengan nilai DS=0,87. Hal ini berarti
bahwa Tingkat Kinerja Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak masih memenuhi syarat
hingga tahun 2008 dengan faktor pertumbuhan arus lalu lintas asumsi sebesar 5 %.
BAB VI
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil perhitungan analisis masalah yang terjadi pada Simpang
Outlet Jalan Tol Krapyak kota Semarang, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang masih mampu melayani transportasi
DS<0,85, berarti kapasitas jalan masih jauh dari nilai titik jenuh. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil perhitungan pada Tabel 5.6 Pada pendekat Selatan
menampung arus lalu lintas, dengan nilai Q/C = 0,75 yang berarti bahwa Simpang
Outet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang termasuk dalam Tingkat Pelayanan D
Hubungan antara kapasitas, arus lalu lintas dan derajat kejenuhan dari hasil
perhitungan data survei Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang dapat
56
57
Periode Puncak
Jalan Kapasitas Arus Derajat Kejenuhan Keterangan
Lalu Lintas DS
(C) (Q) (Q/C)
smp/jam smp/jam
Outlet Jalan Tol
Krapyak 688 439 0,64 Tidak Jenuh
(Pendekat Selatan)
1. Melihat hasil perhitungan data diketahui bahwa Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak, kota Semarang masih jauh dari titik jenuh dan bisa dikatakan aman
untuk tahun ini. Akan tetapi pertumbuhan arus lalu lintas yang tinggi diiringi
tingkat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya kota Semarang yang sangat
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang rawan terjadi kemacetan
pada masa yang akan datang. Maka dari itu perlu diketahui Prediksi Lama
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang mampu bertahan hingga
tahun ke-2 (2008) dengan nilai DS=0,83, kapasitas jalan sudah tidak dapat
menampung volume arus lalu lintas pada tahun ke-3 (2009) dengan nilai
58
DS=0,87. Hal ini berarti bahwa Tingkat Kinerja Simpang Outlet Jalan Tol
Krapyak masih memenuhi syarat hingga tahun 2008 dengan faktor pertumbuhan
B. Saran
Untuk menghindari terjadinya volume arus lalu lintas mendekati titik jenuh
dan menjadi buruknya tingkat kinerja simpang akibat nilai DS>0,85 serta antrian
kendaraan yang panjang membuat kemacetan simpang akibat adanya konflik arus
lalulintas yang dapat menyebabkan kurang nyaman dalam berkendara dan bahkan
yang menawarkan dagangannya pada saat lampu merah dan penyeberang jalan
pada saat lampu hijau menyala, maka perlu diadakan sosialisasi untuk
2. Koordinasi Sinyal.
keberangkatan waktu hijau bersama-sama pada Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak
3. Perencanaan Ulang.
Tol Krapyak, kota Semarang di masa yang akan datang, sehingga Kapasitas
Simpang melewati titik jenuh dan menjadi buruknya tingkat pelayanan jalan.
Maka perlu diadakan perencanaan ulang yaitu menambah lebar pendekat. Namun
solusi alternatif penyelesaian ini perlu dipertimbangkan lagi karena akan sangat
DAFTAR PUSTAKA
Hobbs, FD, 1995, “Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas“, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Oglesby, Clarkson H dan Hicks. R.G, 1998, “Teknik Jalan Raya“, Erlangga,
Jakarta.
Erlangga, Jakarta.
Munawar, Ahmad, 2004, “Program Komputer Untuk Analisis Lalu Lintas“, Beta
Offset, Yogyakarta.
ITB, Bandung.
Semarang, Semarang.
Laila, Alif, 2007, “Analisis Kapasitas Jalan Kawasan Pasar Karangayu, kota
H.S, Andre dan Paulus, 2004, “Evaluasi Dan Perencanaan Simpang (JL.Siliwangi-
Adhitya dan Yuke, 2004, “Analisis Kinerja Simpang Tlogosari”, Skripsi Teknik
Sipil, UNDIP.
Lampiran 1.1.a
REKAPITULASI SURVEI VOLUME LALU LINTAS PADA SIMPANG OUTLET JALAN TOL KRAPYAK
Hari / Tanggal: Senin, 8 Mei 2006
Pendekat: Selatan
UM MC LV HV TOTAL
JAM LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL (MV)
11.00-12.00 0 0 0 0 0 0 0 0 145 0 95 240 63 0 55 118 358
12.00-13.00 0 0 0 0 0 0 0 0 132 0 90 222 61 0 53 114 336
13.00-14.00 0 0 0 0 0 0 0 0 121 0 89 210 60 0 40 100 310
14.00-15.00 0 0 0 0 0 0 0 0 110 0 85 195 59 0 39 98 293
15.00-16.00 0 0 0 0 0 0 0 0 119 0 85 204 57 0 39 96 300
16.00-17.00 0 0 0 0 0 0 0 0 121 0 84 205 55 0 38 93 298
17.00-18.00 0 0 0 0 0 0 0 0 120 0 80 200 51 0 35 86 286
18.00-19.00 0 0 0 0 0 0 0 0 115 0 80 195 50 0 37 87 282
19.00-20.00 0 0 0 0 0 0 0 0 116 0 78 194 48 0 39 87 281
20.00-21.00 0 0 0 0 0 0 0 0 85 0 69 154 45 0 36 81 235
21.00-22.00 0 0 0 0 0 0 0 0 32 0 46 78 40 0 38 78 156
22.00-23.00 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 25 50 39 0 32 71 121
23.00-24.00 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0 43 65 41 0 39 80 145
24.00-01.00 0 0 0 0 0 0 0 0 42 0 52 94 43 0 40 83 177
01.00-02.00 0 0 0 0 0 0 0 0 75 0 68 143 46 0 41 87 230
02.00-03.00 0 0 0 0 0 0 0 0 91 0 76 167 47 0 42 89 256
03.00-04.00 0 0 0 0 0 0 0 0 105 0 81 186 50 0 48 98 284
04.00-05.00 0 0 0 0 0 0 0 0 130 0 88 218 52 0 50 102 320
05.00-06.00 0 0 0 0 0 0 0 0 164 0 98 262 60 0 53 113 375
06.00-07.00 0 0 0 0 0 0 0 0 165 0 101 266 63 0 55 118 384
Lampiran 1.1.b
REKAPITULASI SURVEI VOLUME LALU LINTAS PADA SIMPANG OUTLET JALAN TOL KRAPYA
Hari / Tanggal: Senin, 8 Mei 2006
Pendekat: Selatan
UM MC LV HV TOTAL
JAM LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL (MV)
07.00-08.00 0 0 0 0 0 0 0 0 168 0 109 277 68 0 57 125 402
08.00-09.00 0 0 0 0 0 0 0 0 160 0 102 262 66 0 54 120 382
09.00-10.00 0 0 0 0 0 0 0 0 152 0 98 250 62 0 50 112 362
10.00-11.00 0 0 0 0 0 0 0 0 140 0 91 231 61 0 49 110 341
11.00-12.00 0 0 0 0 0 0 0 0 135 0 88 223 52 0 47 99 322
12.00-13.00 0 0 0 0 0 0 0 0 132 0 82 214 50 0 45 95 309
13.00-14.00 0 0 0 0 0 0 0 0 125 0 82 207 53 0 41 94 301
14.00-15.00 0 0 0 0 0 0 0 0 121 0 81 202 54 0 38 92 294
15.00-16.00 0 0 0 0 0 0 0 0 117 0 80 197 56 0 32 88 285
16.00-17.00 0 0 0 0 0 0 0 0 158 0 79 237 58 0 29 87 324
17.00-18.00 0 0 0 0 0 0 0 0 110 0 75 185 58 0 32 90 275
18.00-19.00 0 0 0 0 0 0 0 0 105 0 73 178 54 0 36 90 268
19.00-20.00 0 0 0 0 0 0 0 0 102 0 71 173 51 0 34 85 258
20.00-21.00 0 0 0 0 0 0 0 0 98 0 69 167 58 0 31 89 256
21.00-22.00 0 0 0 0 0 0 0 0 84 0 65 149 49 0 27 76 225
22.00-23.00 0 0 0 0 0 0 0 0 70 0 61 131 35 0 26 61 192
23.00-24.00 0 0 0 0 0 0 0 0 62 0 52 114 32 0 35 67 181
24.00-01.00 0 0 0 0 0 0 0 0 55 0 48 103 25 0 26 51 154
01.00-02.00 0 0 0 0 0 0 0 0 41 0 45 86 21 0 15 36 122
02.00-03.00 0 0 0 0 0 0 0 0 35 0 32 67 9 0 12 21 88
Lampiran 1.2.a
REKAPITULASI SURVEI VOLUME LALU LINTAS PADA SIMPANG OUTLET JALAN TOL KRAPYAK
Hari / Tanggal: Senin, 8 Mei 2006
Pendekat: Barat
UM MC LV HV
JAM LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL TOTAL
11.00-12.00 0 3 0 3 0 2815 0 2815 0 578 189 767 0 388 78 466 4048
12.00-13.00 0 1 0 1 0 2756 0 2756 0 550 185 735 0 385 75 460 3952
13.00-14.00 0 0 0 0 0 2710 0 2710 0 523 175 698 0 378 69 447 3855
14.00-15.00 0 2 0 2 0 2569 0 2569 0 512 168 680 0 369 66 435 3686
15.00-16.00 0 5 0 5 0 2546 0 2546 0 502 163 665 0 385 64 449 3665
16.00-17.00 0 3 0 3 0 2432 0 2432 0 487 152 639 0 378 59 437 3511
17.00-18.00 0 5 0 5 0 2310 0 2310 0 423 136 559 0 368 54 422 3296
18.00-19.00 0 11 0 11 0 2115 0 2115 0 419 148 567 0 345 51 396 3089
19.00-20.00 0 8 0 8 0 1985 0 1985 0 405 186 591 0 365 48 413 2997
20.00-21.00 0 9 0 9 0 958 0 958 0 325 168 493 0 325 46 371 1831
21.00-22.00 0 7 0 7 0 462 0 462 0 369 145 514 0 258 44 302 1285
22.00-23.00 0 6 0 6 0 352 0 352 0 312 121 433 0 215 42 257 1048
23.00-24.00 0 4 0 4 0 189 0 189 0 288 139 427 0 198 41 239 859
24.00-01.00 0 5 0 5 0 236 0 236 0 212 187 399 0 205 39 244 884
01.00-02.00 0 8 0 8 0 432 0 432 0 245 195 440 0 247 41 288 1168
02.00-03.00 0 8 0 8 0 569 0 569 0 325 123 448 0 268 52 320 1345
03.00-04.00 0 6 0 6 0 986 0 986 0 425 169 594 0 345 64 409 1995
04.00-05.00 0 10 0 10 0 1856 0 1856 0 556 178 734 0 365 71 436 3036
05.00-06.00 0 9 0 9 0 2875 0 2875 0 578 183 761 0 325 76 401 4046
06.00-07.00 0 8 0 8 0 2913 0 2913 0 580 189 769 0 358 78 481 4171
Lampiran 1.2.b
REKAPITULASI SURVEI VOLUME LALU LINTAS PADA SIMPANG OUTLET JALAN TOL KRAPYAK
Hari / Tanggal: Senin, 8 Mei 2006
Pendekat: Barat
UM MC LV HV
JAM LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL TOTAL
07.00-08.00 0 11 0 11 0 2971 0 2971 0 585 192 777 0 387 82 469 4217
08.00-09.00 0 9 0 9 0 2900 0 2900 0 580 190 770 0 385 79 481 4151
09.00-10.00 0 8 0 8 0 2894 0 2894 0 575 189 764 0 378 75 453 4111
10.00-11.00 0 10 0 10 0 2815 0 2815 0 598 175 773 0 369 72 441 4029
11.00-12.00 0 9 0 9 0 2770 0 2770 0 569 168 737 0 385 68 453 3960
12.00-13.00 0 6 0 6 0 2685 0 2685 0 562 185 747 0 378 66 444 3876
13.00-14.00 0 5 0 5 0 2558 0 2558 0 528 198 726 0 368 62 430 3714
14.00-15.00 0 8 0 8 0 2231 0 2231 0 532 136 668 0 345 60 405 3304
15.00-16.00 0 2 0 2 0 2241 0 2241 0 469 148 617 0 365 56 421 3279
16.00-17.00 0 1 0 1 0 2110 0 2110 0 425 186 611 0 325 47 372 3093
17.00-18.00 0 0 0 0 0 1235 0 1235 0 415 168 583 0 258 46 304 2122
18.00-19.00 0 3 0 3 0 986 0 986 0 369 145 514 0 215 46 261 1761
19.00-20.00 0 2 0 2 0 861 0 861 0 398 121 519 0 198 42 240 1620
20.00-21.00 0 3 0 3 0 758 0 758 0 369 139 508 0 165 41 206 1472
21.00-22.00 0 2 0 2 0 548 0 548 0 236 187 423 0 124 40 164 1135
22.00-23.00 0 0 0 0 0 452 0 452 0 254 195 449 0 102 39 141 1042
23.00-24.00 0 1 0 1 0 321 0 321 0 236 123 359 0 158 37 195 875
24.00-01.00 0 2 0 2 0 285 0 285 0 221 125 346 0 103 36 139 770
01.00-02.00 0 0 0 0 0 198 0 198 0 245 116 361 0 95 23 118 677
02.00-03.00 0 1 0 1 0 125 0 125 0 132 114 269 0 78 17 102 496
Lampiran 1.3.a
REKAPITULASI SURVEI VOLUME LALU LINTAS PADA SIMPANG OUTLET JALAN TOL KRAPYAK
Hari / Tanggal: Senin, 8 Mei 2006
Pendekat: Timur
UM MC LV HV TOTAL
JAM LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL (MV)
11.00-12.00 0 2 0 2 0 1334 0 1334 158 328 0 486 126 188 0 314 2134
12.00-13.00 0 3 0 3 0 1332 0 1332 150 316 0 466 122 176 0 298 2096
13.00-14.00 0 1 0 1 0 1325 0 1325 149 311 0 460 132 172 0 304 2089
14.00-15.00 0 5 0 5 0 1258 0 1258 132 298 0 430 125 170 0 295 1983
15.00-16.00 0 4 0 4 0 1248 0 1248 105 287 0 392 142 169 0 311 1951
16.00-17.00 0 4 0 4 0 1578 0 1578 168 248 0 416 131 165 0 296 2290
17.00-18.00 0 1 0 1 0 1445 0 1445 155 215 0 370 132 158 0 290 2105
18.00-19.00 0 5 0 5 0 1369 0 1369 125 325 0 450 125 146 0 271 2090
19.00-20.00 0 5 0 5 0 569 0 569 165 125 0 290 132 136 0 268 1127
20.00-21.00 0 4 0 4 0 235 0 235 135 132 0 267 145 146 0 291 793
21.00-22.00 0 7 0 7 0 125 0 125 126 158 0 284 139 125 0 264 673
22.00-23.00 0 4 0 4 0 95 0 95 125 112 0 237 145 110 0 255 587
23.00-24.00 0 1 0 1 0 88 0 88 114 98 0 212 146 106 0 252 552
24.00-01.00 0 7 0 7 0 79 0 79 78 204 0 282 144 118 0 262 623
01.00-02.00 0 4 0 4 0 85 0 85 87 215 0 302 154 95 0 249 636
02.00-03.00 0 5 0 5 0 214 0 214 95 248 0 343 132 102 0 234 791
03.00-04.00 0 8 0 8 0 624 0 624 110 257 0 367 115 168 0 283 1274
04.00-05.00 0 7 0 7 0 856 0 856 145 268 0 413 126 187 0 313 1582
05.00-06.00 0 9 0 9 0 1358 0 1358 155 334 0 489 125 198 0 323 2170
06.00-07.00 0 7 0 7 0 1338 0 1338 157 339 0 496 125 189 0 314 2148
Lampiran 1.3.b
REKAPITULASI SURVEI VOLUME LALU LINTAS PADA SIMPANG OUTLET JALAN TOL KRAPYAK
Hari / Tanggal: Senin, 8 Mei 2006
Pendekat: Timur
UM MC LV HV TOTAL
JAM LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL LTOR ST RT TOTAL (MV)
07.00-08.00 0 8 0 8 0 1401 0 1401 161 342 0 503 128 200 0 328 2232
08.00-09.00 0 7 0 7 0 1398 0 1398 158 336 0 494 125 198 0 323 2215
09.00-10.00 0 6 0 6 0 1385 0 1385 157 334 0 491 112 195 0 307 2183
10.00-11.00 0 5 0 5 0 1325 0 1325 154 326 0 480 106 185 0 291 2096
11.00-12.00 0 9 0 9 0 1345 0 1345 132 315 0 447 104 184 0 288 2080
12.00-13.00 0 8 0 8 0 1258 0 1258 105 341 0 446 110 172 0 282 1986
13.00-14.00 0 5 0 5 0 1256 0 1256 168 321 0 489 112 166 0 278 2023
14.00-15.00 0 3 0 3 0 1247 0 1247 155 336 0 491 151 159 0 310 2048
15.00-16.00 0 1 0 1 0 1187 0 1187 125 315 0 440 125 147 0 272 1899
16.00-17.00 0 5 0 5 0 996 0 996 165 310 0 475 132 128 0 260 1731
17.00-18.00 0 0 0 0 0 865 0 865 146 324 0 470 145 136 0 281 1616
18.00-19.00 0 8 0 8 0 458 0 458 135 245 0 380 158 186 0 344 1182
19.00-20.00 0 5 0 5 0 398 0 398 120 269 0 389 145 159 0 304 1091
20.00-21.00 0 1 0 1 0 348 0 348 87 225 0 312 136 132 0 268 928
21.00-22.00 0 2 0 2 0 285 0 285 68 245 0 313 121 115 0 236 834
22.00-23.00 0 1 0 1 0 157 0 157 58 265 0 323 105 102 0 207 687
23.00-24.00 0 3 0 3 0 142 0 142 65 214 0 279 95 85 0 180 601
24.00-01.00 0 1 0 1 0 135 0 135 45 232 0 277 78 78 0 156 568
01.00-02.00 0 2 0 2 0 123 0 123 32 245 0 277 62 65 0 127 527
02.00-03.00 0 0 0 0 0 85 0 85 42 215 0 257 54 66 0 120 462
Lampiran 1.4.a
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
0
11.00-12.00
13.00-14.00
15.00-16.00
17.00-18.00
19.00-20.00
21.00-22.00
23.00-24.00
01.00-02.00
03.00-04.00
05.00-06.00
JAM
07.00-08.00
09.00-10.00
11.00-12.00
13.00-14.00
15.00-16.00
17.00-18.00
GRAFIK VOLUME JAM PUNCAK
19.00-20.00
21.00-22.00
23.00-24.00
Simpang Outlet Jalan Tol Krapyak, kota Semarang
01.00-02.00
Lampiran 1.4.c
TOTAL
Lampiran 1.5
U
JL. Siliwangi
Ke Semarang
Ke Kendal
4,5 m4 4,9 m
14,7 m
13,0 m 4,5 m 12
4,9 m
m 14,9 m
12 m
4,0 m 4,9 m
4,3 m 6,0 m
12,8 m
13,0 m 4,3 m 6,0 m
17,0 m
4,2 m 5,0 m
ARUS LALU LINTAS Simpang : Outlet Jalan Tol Krapyak Perihal : 3 Fase
Kode Kendaraan Ringan (LV) Kendaraan Berat (HV) Sepeda Motor (MC) Kendaraan Bermotor Arus
Rasio
emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total UM Rasio
Arah
emp terlawan = 1,0 emp terlawan = 1,3 emp terlawan = 0,4 (MV) berbelok
Pendekat kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kend/
PLT PRT UM/MV
jam terlindung terlawan jam terlindung terlawan jam terlindung terlawan jam terlindung terlawan jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
LTOR 168 168 168 68 88 88 0 0 0 236 256 256 0,58
ST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Selatan
RT 109 109 109 57 74 74 0 0 0 166 183 183 0,42
Total 277 277 277 125 162 162 0 0 0 402 439 439
LTOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ST 585 585 585 387 503 503 2971 594 1188 3943 1682 2276 11 0,003
Barat
RT 192 192 192 82 107 107 0 0 0 274 299 598 0,15
Total 777 777 777 469 610 610 2971 594 1188 4217 1981 2874
LTOR 161 105 105 128 166 166 0 0 0 289 327 654 0,27
ST 342 925 925 200 260 260 1401 280 560 1943 882 1162 8 0,004
Timur
RT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 503 1030 1030 328 426 426 1401 280 560 2232 1209 1816
Lampiran 2.3
Waktu hilang total (LTI) = merah semua total + waktu kuning (det/siklus) 10,0
Lampiran 2.4
256 183
S
Kode Hijau Tipe Rasio Arus RT Lebar Arus Jenuh smp/jam hijau Arus Rasio Rasio Waktu Kapasitas Derajat
Pendekat dalam Pendekat kendaraan efektif Nilai Faktor-faktor penyesuaian Nilai di- lalu arus fase hijau smp/jam Kejenuhan
smp/jam
fase berbelok m dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P sesuaikan lintas FR detik Sxg/c
no. Arah Arah smp/jam Ukuran hambatan Kelandaian Parkir Belok Belok smp/jam smp/jam PR=
diri lawan hijau kota samping kanan kiri hijau FRcrit/
PLTOR PLT PRT QRT QRTO We So FCS FSF FG FP FRT FLT S Q Q/S IFR g C Q/C
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
Selatan 1 P 0,58 0,42 183 7,7 4620 1,00 0,93 1,00 1,00 1,00 1,00 4297 439 0,1 0,2 8 688 0,64
Barat 2 P 0,15 299 13,0 7800 1,00 0,93 1,00 1,00 1,00 1,00 7254 1981 0,3 0,5 20 2902 0,68
Timur 3 P 0,27 299 12,0 7200 1,00 0,93 1,00 1,00 1,00 1,00 6696 1209 0,2 0,3 12 1607 0,75
Waktu siklus pra penyesuaian c ua (det) 50
Waktu hilang total / LTI (det) 10 IFR = ∑ FRcrit 0,6
Waktu siklus disesuaikan c (det) 50
Lampiran 2.5
Kode Arus Kapasitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Rasio Jumlah Tundaan
pendekat lalu smp/jam kejenuhan hijau antrian kend. kend. Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Selatan 439 688 0,64 0,2 0,4 6,0 6,4 12 31 0,94 413 20,6 3,9 25 10975
Barat 1981 2902 0,68 0,4 0,6 19,1 19,7 32 49 0,64 1268 13,2 2,9 16 31696
Timur 1209 1607 0,75 0,2 1,0 15,8 16,8 30 50 0,90 1088 21,2 3,6 25 30225
Arus total 3629 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp 0,76 Tundaan simpang rata-rata (det/smp) 20
Lampiran 3.1
LOKASI
PENELITIAN
Ke Semarang
44,5 m 4,9 m
Ke Kendal
4,3 m 6,0 m
13,0 m 4,3 m 12,8 m 17,0 m 6,0 m
4,2 m 5,0 m
15,8 m 15,9 m