1. BIDANG ORGANISASI
1.1. Keanggotaan
a) Jumlah Anggota
Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Anggota penuh 37 orang 34 orang 34 orang
Calon anggota - - -
Selama tahun 2005 Balai Harta Peninggalan Surabaya tidak ada penambahan
pegawai baru maupun menerima mutasi pegawai dari instansi lain, sehingga calon
anggota nihil.
b) Simpanan
Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Anggota yg lunas Simpanan Pokok 37 orang 34 orang 34 orang
Anggota yg lunas Simpanan Wajib 37 orang 34 orang 34 orang
Sejak Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2002 tanggal 26 Pebruari
2003 telah ditetapkan Simpanan Pokok sebesar Rp 50.000,-/anggota, sedangkan Simpanan
Wajib secara berjenjang menurut golongan dengan perincian sebagai berikut :
- Golongan II Rp 12.500,-/bulan ;
- Golongan III Rp 15.000,-/bulan ;
- Golongan IV Rp 17.500,-/bulan ;
c) Realisasi Simpanan
Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Simpanan Pokok Rp 370.000,00 Rp 2.005.000,00 Rp 4.025.000,00
Simpanan Wajib Rp 52.723.400,00 Rp 61.153.400,00 Rp 64.676.400,00
Simpanan Sukarela Rp 18.963.261,00 Rp 20.054.144,00 Rp 18.413.906,00
d) Partisipasi Anggota
Jumlah anggota yang hadir dalam Rapat Anggota Tahunan sebanyak :
Th. Buku 2002 Th. Buku 2003 Th. Buku 2004
Anggota yang hadir 33 orang 33 orang 33 orang
Tetap : 100 %
3
1.2. Kepengurusan dan Pengawas
1.2.1. Pengurus :
a. Susunan Pengurus :
Susunan Pengurus periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 sebagai
berikut:
Ketua : R. SUPARDI
Sekretaris I : KURNIAWATI, SH.
Sekretaris II : SEKARWESI
Bendahara I : SEMIRAN
Bendahara II : SUPRIADI
Anggota Pengurus I : SRI SUNARTI
Anggota Pengurus II : BUDHI SUPRAJITNO
Anggota Pengurus III : MUJIATI
1. RK dan RAPB Tahun 2006 sampai saat ini belum disahkan oleh Rapat
Anggota biasa. Ini berarti pembahasan RK & RAPB mengalami
keterlambatan yang akan berdampak pada kinerja Pengurus sendiri di
tahun 2006 yang tidak dapat melaksanakan program-program kerjanya.
c. Rapat Pengurus :
Selama tahun 2005 Pengurus telah mengadakan rapat 3 (tiga) kali dan selalu
dibuatkan Notulen Rapat Pengurus dan keputusannya. Hasil rapat juga telah
dilaksanakan dengan baik.
d. Hubungan Pengurus :
2. Hubungan antar anggota Pengurus juga berjalan serasi antara lain para
anggota Pengurus memperoleh kesempatan yang sama / merata
diikutsertakan dalam pelatihan dan pendidikan perkoperasian. Demikian
pula tata-kerjanya berjalan baik sesuai bidangnya masing-masing.
4
4. Hubungan Pengurus dengan Instansi ada keterdukungan dengan
diberikannya koperasi kita satu ruang di kantor yang baru.
1.2.2. Pengawas
Susunan Pengawas adalah sebagai berikut :
Ketua : SUTRISNO, SH.
Anggota : C. JULIE ENDANG PRIJATI, SH.
Anggota : NURHENDRO PUTRANTO, SH. MHum.
Pada RAT Tahun 2004 yang lalu telah dipilih dan disumpah 2 (dua) orang Badan
Pengawas yaitu Saudara SUTRISNO, SH. dan Saudari C. JULIE ENDANG
PRIJATI, SH. yang merupakan pengganti antar waktu bagi Saudari LILIK SITI
MARLIYAH, SH. yang telah pindah tempat bekerja di instansi lain dan
mengundurkan diri dari Koperasi. Jadi masa bhakti Sdr. SUTRISNO, SH. masih 2
(dua) tahun lagi, sedangkan untuk Saudari C. JULIE ENDANG PRIJATI, SH. masih
1 (satu) tahun, dan untuk Saudara NURHENDRO PUTRANTO, SH.MHum. masa
bhaktinya telah berakhir sehingga perlu diadakan pemilihan lagi.
2. BIDANG ADMINISTRASI
5
9. Buku Agenda & Ekspedisi
15 - -
c. Kearsipan :
Arsip telah tertata dengan baik dan masing-masing telah dimasukkan dalam ordner
sendiri sesuai klasifikasi, kemudian disimpan dalam filling cabinet.
ADA / DISIMPAN
NAMA BUKU TERTIB TIDAK TIDAK ADA
TERTIB
1. Bukti Pembukuan
a. Bukti Kas Masuk Tertib
b. Bukti Kas Keluar Tertib
c. Bukti Penjualan Tertib
d. Bukti Pembelian Tertib
e. Bukti Umum/DO Tertib
2. Bukti Harian
a. Buku Kas Tertib
b. Buku Memorial Tertib
5. Buku Pembantu
a. Buku Kasir / Daftar Kas Tertib
b. Buku Hutang Tertib
c. Buku Piutang Tertib
d. Bnuiku Pembelian Tertib
e. Buku Penjualan Tertib
f. Buku Bank Tidak ada
g. Buku Persediaan Barang Tertib
h. Buku Simpanan Anggota Tertib
i. Buku Pembantu lainnya Tertib
b. Laporan Keuangan :
ADA
URAIAN TERTIB TIDAK TIDAK ADA
TERTIB
1. Neraca dan Penjelasan Neraca Tertib
2. Perhitungan R/L dan penjelasannya Tertib
3. RAPB Tertib
6
3. BIDANG USAHA
3.3. Permodalan
a. Jumlah modal sendiri yang masuk dari anggota tahun 2005 sebesar Rp
138.345.153,-dan jumlah modal sendiri yang masuk dari tahun sebelumnya (2004)
sebesar Rp 137.178.283,- ; berarti ada kenaikan sebesar Rp 1.166.870,- atau 0,85 %.
= 23.868.779 X 100 %
115.120.679
= 21 %
7
Untuk mengukur perbandingan kemampuan usaha penjualan barang dapat disajikan
dengan ratio aktifitas (activityratio) sebagai berikut :
= 115.120.679
12.265.597
= 9,39
= 91.251.900
69.146
= 132
= 23.868.779 X 100 %
12.265.597
= 19,46 %
8
4. BIDANG KEUANGAN
Sebelum menyajikan analisa neraca, analisa rugi/laba, dan analisa RAPB, perlu pula kami
sajikan hal-hal sebagai berikut :
a. Sistem pembukuan :
Sistem administrasi keuangan dan sistem pembukuan yang selama ini dijalankan telah
sesuai dengan aturan / metode yang berlaku. Demikian juga tata keja keuangan /
pembukuan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, seperti : telah dilakukan
pemisahan antara Unit Simpan Pinjam dengan Unit Usaha Barang / Koperasi Pusat.
Demikian pula pembagian kerja Pengurus yang menangani sesuai tanggungjawab
masing-masing.
c. Piutang :
Semua piutang telah dicatat sebagaimana mestinya. Demikian pula untuk menutup
kerugian dikemudian hari, telah dibuat/dibentuk cadangan piutang ragu-ragu. Hal ini
sesuai dengan metode pembukuan yang berlaku.
d. Persediaan :
Selama ini persediaan barang berdasarkan kartu persediaan, sering tidak sesuai dengan
keadaan barang secara fisik. Namun untuk Buku Besar, persediaan telah dikerjakan
secara tertib.
e. Penyertaan :
Ada penyertaan/investasi berupa simpanan di PKP-RI dan SKPB disetor, dan penyertaan
tersebut telah didukung dengan bukti-bukti yang sah.
f. Aktiva tetap :
Kebijaksanaan mengenai penyusutan aktiva tetap telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan penilaiannya telah didukung dengan bukti-bukti yang sah/authentik. Hanya
saja perlu diadakan inventarisasi aktiva tetap setiap akhir tahun yang dicocokkan dengan
buku inventaris.
g. Passiva lancar :
- Semua hutang telah dicatat dengan benar dan telah dimasukkan pertanggal neraca
dalam pembukuan ;
- Tidak ada pembelian atau biaya yang mengakibatkan adanya hutang ;
- Biaya yang masih harus dibayar telah dibukukan dengan tepat ;
- Buku tambahan hutang secara teratur telah dicocokkan dengan buku besarnya ;
- Hutang bunga (bunga yang masih harus dibayar) telah dihitung dan dibukukan
dengan tepat ;
9
4.1. Analisa Neraca
b. Penyertaan / Investasi
Simpanan di PKP-RI 89.470,00 89.470,00
SKPB disetor 180.000,00 180.000,00
c. Harta Tetap
Bangunan Toko - -
Peralatan Kantor 1.746.250,00 4.116.250,00
Akumulasi Penyusutan (1.121.300,00) (1.121.300,00)
b. Modal Sendiri
Simpanan Pokok Anggota 2.005.000,00 4.025.000,00
Simpanan Wajib Anggota 61.153.400,00 64.676.400,00
Cadangan-cadangan Koperasi 46.482.339,00 53.534.339,00
Donasi 50.385,00 50.385,00
SHU yang belum dibayar 27.487.159,00 16.059.029,00
10
JUMLAH 137.178.283,00 138.345.153,00
PROSENTASE Naik : 7,1 % Naik : 0,85 %
Pada Analisa Neraca dua tahun terakhir di atas menunjukkan bahwa pengaruh penghapusan
Bangunan Toko (Harta Tetap) milik koperasi menyebabkan tiadanya sewa diterima dimuka
(kewajiban Lancar) yang pada akhirnya menyebabkan turunnya keuntungan yang didapat
koperasi kita.
Dari data-data Neraca di atas, dapat dihitung penilaian Likwiditas, Rentabilitas, dan
Solvabilitasnya dengan menggunakan analisa perbandingan sebagai berikut :
11
Total Debt to Equity Ratio 1,54 0,37 0,46
b. Ratio hutang dengan seluruh harta (Total Debt to Total Asset Ratio) :
Jumlah hutang = 64.219.974 = 0,32
Jumlah seluruh harta (aktiva) 202.565.127
Standard normal ratio ini adalah 8 : 10.
TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005
Total Debt to Total Asset Ratio 0,97 0,27 0,32
Ratio-ratio tersebut di atas untuk mengukur seberapa jauh koperasi dibelanjai dari pihak
kreditur (pemberi pinjaman). Makin tinggi ratio tersebut berarti semakin besar dana yang
diambil dari pihak luar. Ditinjau dari sudut Solvabilitas, ratio yang tinggi relatif kurang
baik karena bila terjadi likwidasi akan mengalami kesukaran.
Sedangkan untuk ratio hutang jangka panjang tidak dilakukan penghitungan/pengukuran,
karena koperasi kita tidak mempunyai hutang jangka panjang. Ratio/pembanding jangka
panjang terdiri dari : Ratio hutang jangka panjang dengan modal kerja (Long Term Debt
to Working Capital) dan Ratio hutang jangka panjang dengan harta tetap (Long Term
Debt to Fixed Asset).
= 16.059.029
202.565.127
= 0,79 %
12
Standard ratio : 1.
Earning Power (kemampuan pendapatan), tinggi rendahnya memberikan indikasi
seberapa jauh effisiensi penggunaan modal, dan turun naiknya penjualan dan biaya.
= 16.059.029
138.395.153
= 0,12
TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005
Rate of Return on Net Worth 0,28 0,18 0,12
Standard ratio adalah : 1.
Rate of Return on Net Worth merupakan kemampuan modal sendiri untuk memperoleh
pengembalian (penghasilan).
= 16.059.029 X 100 %
189.266.262
= 8,48 %
TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005
Profit Margin 16,07 % 5,50 % 8,48
Profit Margin ini untuk mengukur kemampuan dalam memperoleh laba/keuntungan.
Profit Margin dipengaruhi oleh penjualan dan biaya. Ratio yang rendah bisa disebabkan
penjualan turun lebih besar dari turunnya ongkos, dan sebaliknya.
= 188.984.207 X 100 %
189.266.262
= 99,85 %
TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005
Operating Ratio 59,19 % 98,18 % 99,85 %
Operating Ratio (perbandingan biaya-biaya operasional) yang semakin tinggi berarti
semakin kurang baik, karena biaya-biaya operasi berarti naik. Gejala ini menunjukkan
kemungkinan adanya pemborosan.
13
JUMLAH 29.700.000,00 29.522.129,00
PROSENTASE Turun : 0,6 %
Realisasi Penerimaan dari koperasi kita setiap tahun cenderung terus mengalami
penurunan. Bahkan untuk Tahun Buku 2005 mengalami penurunan yang sangat drastis,
karena sudah tidak adanya pendapatan dari sewa bangunan/toko.
Untuk jelasnya dapat kami paparkan pembanding sebagai berikut :
NAIK /
NO. JENIS BIAYA RENCANA REALISASI
TURUN
Rp Rp
1. Beban Pembinaan Anggota 5.080.000,00 4.370.000,00 Turun
2. Biaya Operasional 3.475.000,00 3.411.400,00 Turun
3. Beban Administrasi dan umum 5.735.000,00 5.681.700,00 Turun
4. Beban Penyusutan 250.000,00 -
Dari analisa RAPB tersebut di atas dapat diperbandingkan SHU Tahun 2004 dengan SHU
Tahun 2005 sebagai berikut :
No. URAIAN TAHUN 2004 TAHUN 2005 NAIK /
TURUN
Rp Rp
1. Pendapatan 29.522.129 29.700.000 Naik
2. Beban-beban (13.463.100) (14.540.000) Naik
SISA HASIL USAHA (SHU) 16.059.029 15.160.000
PROSENTASE Turun : 31,60 % Turun: 5,60 %
14
Turunnya Penerimaan, padahal disisi lain Beban-beban mengalami kenaikan, berpengaruh pada
turunnya SHU yang mencapai 5,60 %, namun itu masih lebih baik dari pada Tahun 2004 yang
mengalami penurunan sampai sebesar 31,60 %.
B A B III
I. KESIMPULAN
A. Bidang Organisasi :
1. Secara umum KP-RI Pengayoman Balai Harta Peninggalan Surabaya sudah menerapkan
prinsip-prinsip organisasi dengan benar ;
2. Pengurus telah melaksanakan tugasnya dengan baik, terbukti dari :
a. Peningkatan kegiatan Pengurus tahun 2005 dapat berjalan dengan baik, tidak
menyimpang dari Rencana Kerja maupun RAPB yang telah diputuskan oleh
anggota ;
b. Hubungan Pengurus baik secara intern maupun ekstern berjalan dengan baik.
3. Hanya saja Pengurus tidak dapat tepat waktu dalam menyusun Program Kerja dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja untuk Tahun Buku 2005.
B. Bidang Administrasi :
1. Semua buku administrasi organisasi maupun pembukuan sudah lengkap dan dikerjakan
dengan tertib dan benar serta tersimpan dengan baik.
2. Pelaksanaan administrasi organisasi maupun pembukuan sudah menggunakan
komputerisasi.
C. Bidang Usaha :
1. Laba kotor atas seluruh penjualan (Gross Profit Margin) tahun 2005 sebesar 21 %
mengalami kenaikan dibanding tahun 2004 sebesar 22,14 %. Margin diluar umumnya 20
s/d 30 %. Ini berarti koperasi kita masih dapat memenuhi kebutuhan anggota dengan
harga lebih murah dari pada pasar umumnya.
2. Kemampuan pengembalian/perputaran modal (Receivable Turn Over) tahun 2005
sebesar 9,39 lebih kecil dibanding tahun 2004 sebesar 12,10. Ini berarti jangka waktu
pengembalian modal (collection period) selama tahun 2005 lebih lama dari pada tahun
2004.
3. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over) Tahun 2005 mengalami penurunan yang
cukup besar yaitu 132 dibanding tahun 2004 yang sebesar 275,05. Ini berarti masih
banyak stok/persediaan barang yang belum terjual.
4. Koperasi kita juga berhasil mengefektifkan pinjaman hingga 19,46 %, hal ini terlihat dari
perhitungan Ratio Penghasilan.
D. Bidang Keuangan :
1. Berdasar perhitungan ratio likwiditasnya, Pengurus telah mampu mendayagunakan
modal kerjanya dengan baik (Current Ratio : 3,10) sehingga dianggap likuid dalam
menjamin pembayaran hutang pada saat jatuh tempo. Padahal standard ratio : 2,5.
2. Ditinjau dari penilaian solvabilitasnya, baik untuk ratio hutang dengan modal sendiri
sebesar 0,46 (standard ratio : 1) maupun ratio hutang dengan seluruh harta sebesar 0,32
(standard ratio : 0,8), berada di bawah standard normal. Ini berarti koperasi kita semakin
besar dana yang diambil dari pihak luar (pemberi pinjaman).
3. Ditinjau dari sudut Rentabilitas, koperasi kita mampu meraih laba di atas standard
normal baik keuntungan dari modal sendiri sebesar 11,61 maupun keuntungan dari
usahanya yaitu 59,59.
15
II. SARAN-SARAN
16