Bila dua fasa dalam sistem satu komponen berada dalam kesetimbangan, kedua fasa
tersebut mempunyai energi Gibbs molar yang sama. Pada sistem yang memiliki fasa α dan β,
Gα = Gβ
Jika tekanan dan suhu diubah dengan tetap menjaga kesetimbangan, maka
dGα = dGβ
∂G α ∂G α ∂G β ∂ Gβ
( ) ( ) ( ) ( )
∂P T
dP+
∂T P
dT=
∂P T
dP+
∂T P
dT
P2 ΔH v 1 1
ln
P1
=
R [ ( )]
−
T2
−−
T1
P 2 ΔH v ( T 2 −T 1 )
ln =
P1 RT 1 T 2
Persamaan di atas disebut Persamaan Clausius – Clapeyron. Dengan menggunakan
persamaan di atas, kalor penguapan atau sublimasi dapat dihitung dengan dua tekanan pada
dua suhu yang berbeda.
Bila entalpi penguapan suatu cairan tidak diketahui, harga pendekatannya dapat
diperkirakan dengan menggunakan Aturan Trouton, yaitu
ΔH penguapan
ΔS penguapan = ≃88 J / K . mol
T didih
Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor
hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain.
Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.. Sedangkan
Satuan Kalor.
Satuan kalor adalah kalori dimana, 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk
Dalam sistem British, 1 Btu (British Thermal Unit) adalah kalor untuk menaikkan
Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila gesekan terjadi pada sistem
mekanis, ada energi mekanis yang hilang. Dan dari eksperimen diperoleh bahwa energi yang
Dari eksperimen yang dilakukan oleh Joule (aktif penelitian pada tahun 1837-1847)
Kapasitas kalor (C) : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari
Q = C T
Kapasitas panas dari beberapa benda sebanding dengan massanya, maka lebih mudah bila
Kalor jenis, c : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari 1 gr massa
Q = m c T
T2
Bila harga c tidak konstan : Q = m c dT
T1
Catatan : untuk gas kalor jenis biasanya dinyatakan untuk satu mol bahan, dsb kalor jenis
molar,
Q = n c T
Emulsi adalah suatu sistem yang secara termodinamika tidak stabil, terdiri dari paling
sedikit dua fasa sebagai globul-globul dalam fasa cair lainnya. Sistem ini biasanya distabilkan
Emulsi yang digunakan dalam bidang farmasi adalah sediaan yang mengandung dua
cairan immiscible yang satu terdispersi secara seragam sebagai tetesan dalam cairan lainnya.
Sediaan emulsi merupakan golongan penting dalam sediaan farmasetik karena memberikan
pengaturan yang dapat diterima dan bentuk yang cocok untuk beberapa bahan berminyak
Dalam bidang farmasi, emulsi biasanya terdiri dari minyak dan air. Berdasarkan fasa
1. Emulsi minyak dalam air, yaitu bila fasa minyak terdispersi di dalam fasa air.
2. Emulsi air dalam minyak, yaitu bila fasa air terdispersi di dalam fasa minyak (5).
Dalam pembuatan suatu emulsi, pemilihan emulgator merupakan faktor yang penting
untuk diperhatikan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi banyak dipengaruhi oleh
emulgator yang digunakan. Salah satu emulgator yang aktif permukaan atau lebih dikenal
air dan minyak serta membentuk lapisan film pada permukaan globul-globul fasa
terdispersinya (5).
bekerja dengan membentuk sebuah lapisan tunggal yang diabsorbsi molekul atau ion pada
permukaan antara minyak/air. Menurut hukum Gibbs kehadiran kelebihan pertemuan penting
mengurangi tegangan permukaan. Ini menghasilkan emulsi yang lebih stabil karena
pengurangan sejumlah energi bebas permukaan secara nyata adalah fakta bahwa tetesan
dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal koheren yang mencegah penggabungan tetesan yang
mendekat.
multimolekuler disekitar tetesan dari dispersi minyak. Sementara koloid hidrofilik diabsorbsi
yang kuat dan dapat dilihat secara mikroskopik polarisasi. Sifat-sifat optis yang sesuai
dengan kristal mengarahkan kepada penandaan ‘Kristal Cair”. Jika lebih banyak dikenal
melalui struktur spesialnya mesifase yang khas, yang banyak dibentuk dalam
ketergantungannya dari struktur kimia tensid/air, suhu dan seni dan cara penyiapan emulsi.
Daerah strukturisasi kristal cair yang berbeda dapat karena pengaruh terhadap distribusi fase
emulsi.
4. Emulsi yang digunakan dalam farmasi adalah satu sediaan yang terdiri dari dua
cairan tidak bercampur, dimana yang satu terdispersi seluruhnya sebagai globula-globula
terhadap yang lain. Walaupun umumnya kita berpikir bahwa emulsi merupakan bahan cair,
emulsi dapat dapat diguanakan untuk pemakaian dalam dan luar serta dapat digunakan untuk
yaitu penyatuan tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Bahan
pengemulsi (surfaktan) menstabilkan dengan cara menempati daerah antar muka antar tetesan
dan fase eksternal dan dengan membuat batas fisik disekeliling partikel yang akan
brekoalesensi. Surfaktan juga mengurangi tegangan antar permukaan dari fase dan dengan
membuat batas fisik disekeliling partikel yang akan berkoalesensi. Surfaktan juga
mengurangi tegangan antar permukaan dari fase, hingga meninggalkan proses emulsifikasi
Menurut teori umum emulsi klasik bahwa zat aktif permukaan mampu menampilakn
kedua tujuan yaitu zat-zat tersebut mengurangi tegangan permukaan (antar permukaan) dan
bertindak sebagai penghalang bergabungnya tetesan karena zat-zat tersebut diabsorbsi pada
antarmuka atau lebih tepat pada permukaan tetesan-tetesan yang tersuspensi. Zat pengemulsi
penggabungan.
8 – 18 M/A emulgator
Makin rendah nilai HLB suatu surfaktan maka akan makin lipofil surfaktan tersebut,
sedang makin tinggi nilai HLB surfaktan akan makin hidrofil. (6)
Cara menentukan HLB ideal dan tipe kimi surfaktan dilakukan dengan eksperimen
yang prosedurnya sederhana, ini dilakukan jika kebutuhan HLB bagi zat yang diemulsi tidak
a. Fase I
Dibuat 5 macam atau lebih emulsi suatu zat cair dengan sembarang campuran surfaktam,
dengan klas kimi yang sama, misalnya campuran Span 20 dan Tween 20. Dari hasil emulsi
dibedakan salah satu yang terbaik diperoleh HLB kira-kira. Bila semua emulsi baik atau jelek
b. Fase II
Membuat 5 macam emulsi lagi dengan nilai HLB di sekitar HLB yang diperoleh dari fase
I. dari kelima emulsi tersebut dipilih emulsi yang terbaik maka diperoleh nilai HLB yang
ideal.
c. Fase III
Membuat 5 macam emulsi lagi dengan nilai HLB yang ideal dengan menggunakan
bermacam-macam surfaktan atau campuran surfaktan.dari emulsi yang paling baik, dapat
http://amaliasholehah.files.wordpress.com/2008/04/kstb-fasa.doc
http://faculty.petra.ac.id/herisw/Fisika1/13-kalor.doc
http://muhammadcank.files.wordpress.com/2010/02/emulsi.doc