Anda di halaman 1dari 24

PENGENALAN JENIS ROTAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN

A. Definisi

Rotan berasal dari bahasa melayu yang berarti nama dari sekumpulan jenis tanaman famili Palmae
yang tumbuh memanjat yang disebut Lepidocaryodidae (Yunani = mencakup ukuran buah)

B. Umum

Indonesia memenuhi 80 % kebutuhan rotan dunia (terbesar). Dari 80 % rotan dunia tersebut, 90 %
berasal dari hutan alam dan 10 % dari hasil budidaya.Luas areal yang ditumbuhi rotan sebesar 13,2
juta hektar dari 143 juta hektar hutan Indonesia (Inventarisasi Direktorat Jenderal Bina Produksi
Kehutanan) yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Jawa.

Indonesia memiliki 8 marga rotan yang terdiri dari 306 jenis. Dari 306 jenis ini 51 jenis diantaranya
sudah dimanfaatkan.

Di Asia Tenggara terdapat kurang lebih 516 jenis yang berasal dari 8 genera, antara lain :

- Calamus sebanyak 333 jenis

- Daemonorops sebanyak 122 jenis

- Korthalsia sebanyak 30 jenis

- Plectocomia sebanyak 10 jenis

- Plectocomiopsis sebanyak 10 jenis

- Calopspatha sebanyak 2 jenis

- Bejaudia sebanyak 1 jenis

- Ceratolobus sebanyak 6 jenis

Dua diantaranya merupakan genera yang bernilai tinggi yaitu Calamus dan Daemonorops.

Dari seluruh kebutuhan rotan di pasaran terdapat 68 % rotan berdaimeter besar dan 32 % rotan
berdiameter kecil.
C. Pemanenan

Rotan yang dipanen adalah rotan yang masak tebang dengan ciri-ciri bagian bawah batang sudah
tidak tertutup lagi oleh daun kelopak atau selundang, sebagian daun sudah mengering, duri dan
daun kelopak sudah rontok.

Pemanenan dilakukan dengan memotong pangkal rotan dengan pengaitnya setinggi 10 sampai 50
cm. Dengan pengait, rotan ditarik agar terlepas dari pohon penopangnya. Rotan dibersihkan dari
daun dan duri serta dipotong-potong menurut ukuran yang diinginkan. Kemudian diangkut ke
tempat pengumpulan sementara atau ke tempat penumpukkan rotan dengan memikul,
menggunakan perahu/sampan atau menggunakan bantuan tenaga kuda.

Dalam pemanenan biasanya terjadi adanya limbah, besarnya limbah pada saat pemanenan rotan
adalah berbeda pada setiap tipe kegiatan pemanenan, yaitu :

- Pemanenan secara tradisional limbah sebesar 12,6 – 28,5 %

- Pemanenan dengan bantuan tirfor dan lir limbah sebesar 4,1 – 11,1 %

- Pada saat pengangkutan besarnya limbah sebesar 5 – 10 %.

II. PENGENALAN JENIS ROTAN

A. Sifat Dasar Rotan

1. Sifat Anatomi

Struktur anatomi batang rotan yang berhubungan dengan keawetan dan kekuatan antara lain
besarnya ukuran pori dan tebalnya dinding sel serabut.

Sel serabut merupakan komponen struktural yang memberikan kekuatan pada rotan. Dinding sel
yang tebal membuat rotan menjadi lebih kuras dan lebih berat.

2. Sifat Kimia

Secara umum, komposisi kimia rotan terdiri dari holoselulosa (71 – 76 %), selulosa (39 – 56 %), Lignin
(18 – 27 %) dan silika (0,54 – 8 %).

Holoselulosa merupakan selulosa yang merupakan molekul gula linear berantai panjang.
Selulosa berfungsi memberikan kekuatan tarik pada batang karena adanya ikatan kovalen yang kuat
dalam cincin piranosa dan antar unit gula penyusun selulosa. Makin tinggi selulosa makin tinggi juga
keteguhan lenturnya.

Lignin adalah suatu polimer yang kompleks dengan berat molekul yang tinggi. Lignin berfungsi
memberikan kekuatan pada batang. Makin tinggi lignin makin tinggi juga kekuatan rotan.

Tanin dikategorikan sebagai “true artrigen” yang menimbulkan rasa sepat pada rotan. Tanin
berfungsi sebagai penangkal pemangsa. Hasil purifikasi tanin digunakan sebagai bahan anti rayap
dan jamur.

Pati (karbohidrat), terkandung 70 % dan berat basah. Makin tinggi kadar pati makin rentan terhadap
serangan bubuk rotan kering.

3. Sifat Fisik

Sifat fisik dari rotan adalah sifat-sifat yang dapat diamati secara kasat mata.

Sifat fisik rotan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

a. Warna

- Warna batang rotan selalu bervariasi tidak hanya pada jenisnya saja tetapi pada jenis yang sama
juga.

Rotan yang baik dan berkualitas adalah batang rotan yang berwarna hijau daun pada saat masih
hidup, hal ini menandai bahwa rotan tersebut sudah masak tebang. Batang rotan yang berwarna
hijau daun akan berubah menjadi putih setelah selaput silikanya terkelupas dan akan makin putih
setelah ada proses pemutihan (bleaching).

- Yang dimaksud dengan warna rotan adalah warna setelah dicuci atau dirunti atau diasapi dengan
belerang dan belum mendapat perlakuan pemutihan.

Pada umunya rotan berwarna kuning langsat atau kuning keputih-putihan kecuali beberapa jenis
seperti Rotan Semambu (coklat kuning) dan Rotan Buyung (kecoklat-coklatan).

Selain warna kulit, perlu diperhatikan juga warna hatinya. Seperti Rotan Umbulu (putih bersih) dan
Rotan Tohiti (keabu-abuan).

b. Kilap
- Kilap dan suram dapat memberikan ciri yang khusus dari suatu jenis rotan serta dapat menambah
keindahan dari rotan tersebut.

- Kilap rotan tergantung pada struktur anatomi, kandungan zat ekstraktif, sudut datangnya sinar,
kandungan air, lemak dan minyak.

Makin tinggi kadar air maka makin suram, makin tinggi lemak dan minyak maka makin suram.

c. Bau dan Rasa

Menggambarkan kesegaran dari rotan tersebut, pada rotan segar bau dan rasa tidak mencolok.

d. Berat

Berat rotan tergantung pada kandungan air, zat ekstraktif dan zat infiltrasi dalam rotan.

Kadar air dapat dikurangi dengan proses pengeringan yang mampu mengurangi dari 40 – 60 %
menjadi titik jenuh serat (15 – 30 %).

e. Kekerasan/Elastisitas

Menunjukkan bahwa batang rotan mampu menahan tekanan/gaya tertentu.

Sifat ini dipengaruhi oleh kadar air, umur saat dipungut, posisi batang yang digunakan (pangkal,
tengah, ujung).

f. Diameter

Diameter rotan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

- Berdiameter kecil, rotan yang berdiameter kurang dari 18 mm, seperti Rotan Sega, Irit/Jahab,
Jermasin, Pulut Putih, Pulut Merah, Lilin, Lacak, Manau Padi, Datuk Merah, Sega Air, Ronti, Sabut,
Batu, Tapah, Paku dan Pandan Wangi.

- Berdiameter besar, rotan yang berdiameter l8 mm atau lebih, seperti Rotan Manau, Batang,
Mantang, Cucor, Semambu, Wilatung, Dahan, Tohiti, Seel, Balukbuk, Bidai, Buwai, Bambu, Kalapa,
Tiga Juru, Minong, Umbulu, Telang dan Lambang.
g. Kesilindrisan

Kesilindrisan dapat diperoleh dengan perbandingan antara diameter rata-rata pangkal ruas dengan
diameter rata-rata ujung ruas.

h. Ruas

Ruas adalah bagian rotan yang terletak diantara dua buku.

Panjangnya ruas dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

- Ruas Pendek (<> 40 cm)

i. Buku

Buku rotan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

- Buku Menonjol

- Buku Agak Menonjol

- Buku Tidak Menonjol

Arah buku juga diamati, yaitu :

- Menceng

- Agak Menceng

j. Selaput Silika

Hampir semua jenis rotan memiliki lapisan silika yang membalut kulit luarnya, ada yang spesifik dan
tebal seperti Rotan Sega, Jermasin, Irit/Jahab, Buyung.

Lapisan silika menampilkan kilap, pekerjaan mengeluarkan lapisan silika disebut “Runti”.

k. Parut Buaya

Parut buaya terlihat seolah-olah bekas parut yang menggores kulit kearah transversal.

Selain parut buaya ada pula sifat fisik berupa getah. Rotan yang mengandung getah antara lain
Rotan Getah/Sepat, Lacak, Jernang, dan Jermasin.
4. Sifat Struktur

Sifat struktur dari rotan belum banyak diketahui karena belum ada penelitian khusus terhadap sifat-
sifat struktur tersebut.

Yang dapat digunakan sebagai petunjuk identifikasi adalah pori.

Pori rotan sangat sederhana dan dibedakan dalam beberapa bagian antara lain :

- Ukuran

- Bentuk

- Susunan

5. Sifat Mekanis

Sifat mekanis rotan berkaitan dengan kemampuan menahan gaya dari luar, antara lain :

a. Keteguhan Tekan, Patah, Kekakuan dan Keuletan.

- Keteguhan Tekan adalah ketahanan terhadap kekuatan yang cenderung menghancurkan.

- Keteguhan Patah adalah ketahanan terhadap kekuatan yang akan mematahkan.

- Kekakuan adalah kemampuan untuk mempertahankan bentuk bila dilengkungkan.

- Keuletan adalah kemampuan rotan untuk menahan kekuatan yang terjadi secara tiba-tiba dalam
waktu yang singkat.

b. Keteguhan Tarik

Keteguhan tarik adalah kemampuan rotan untuk menahan gaya yang cenderung memisahkan
bagian-bagian dari rotan.

c. Keteguhan Geser

Keteguhan geser adalah ketahanan terhadap gaya yang menggeser rotan.

d. Keteguhan Belah

Keteguhan belah adalah ketahanan terhadap gaya yang membelah rotan.


6. Keawetan dan Keterawetan

a. Keawetan adalah daya tahan sesuatu jenis rotan terhadap berbagai faktor perusak rotan, tetapi
biasanya yang dimaksud adalah daya tahan terhadap faktor biologis yang disebabkan oleh organisme
perusak rotan yaitu jamur dan serangga.

b. Keterawetan adalah mudah atau tidaknya jenis rotan tersebut ditembus bahan pengawet jika
diawetkan dengan proses tertentu sehingga rotan yang sudah diawetkan dengan suatu bahan kimia
(pengawet) tahan terhadap serangan organisme perusak sehingga rotan tersebut awet.

B. Rotan Penting di Indonesia

Rotan termasuk dalam klasifikasi tumbuhan :

- Divisio : Spermatophyta

- Sub Divisio : Angiospermae

- Kelas : Monocotyledonae

- Ordo : Spacaflorae

- Famili/Suku : Palmae

Ada 14 Suku antara lain :

1. Calamus (370 jenis)

2. Daemonorops (115 jenis)

3. Korthalsia (31 jenis)

4. Plectocomia (14 jenis)

5. Ceratolobus (6 jenis)
6. Plectocomiopsis (5 jenis)

7. Myrialepis (2 jenis)

8. Calopspatha (2 jenis)

9. Bejaudia (1 jenis)

10. Cornera

11. Schizospatha

12. Eremospatha

13. Ancitrophylum

14. Oncocalamus

Di Indonesia terdapat 8 suku dengan jumlah jenisnya + 306 jenis, antara lain :

a. Calamus

b. Daemonorops

c. Khorthalsia

d. Plectocomia

e. Ceratolobus

f. Plectocomiopsis

g. Myrialepis

h. Calopspatha

Dengan penyebaran :

- Kalimantan : 137 jenis

- Sumatera : 91 jenis
- Sulawesi : 36 jenis

- Jawa : 19 jenis

- Irian : 48 jenis

- Maluku : 11 jenis

- Timor : 1 jenis

- Sumbawa : 1 jenis

Yang bernilai komersial tinggi sebanyak 28 jenis

Beberapa jenis rotan yang penting di Indonesia, antara lain :

1. Rotan Jernang Besar (Daemonorops draco Blume)

- Nama Daerah : Jernang Besar, Jernang, Beruang (Sumatera Selatan), Getik Badag (Jawa Barat),
Getik Warak (Jawa Tengah).

- Penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera, dataran rendah pada 300 mdpl.

- Batang : Membentuk rumpun, diameter 12 mm, panjang ruas 18 – 35 cm, warna coklat kekuningan
dan mengkilat, hati berwarna putih

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun berbentuk lanset seperti pita, bagian atas anak daun dan
tulang daun tumbuh duri halus, duduk daun berhadapan-hadapan.

- Bunga : Malai tersusun dalam tandan, kuncup diselubungi selundang yang berduri

- Buah : Bulat, coklat merah, berbiji tunggal

- Manfaat : Batang untuk bahan baku furniture, getah buah untuk pewarna dan farmasi (rotan
jernang)

2. Rotan Dahanan (Korthalsia flagellaris Miq)

- Nama Daerah : Rotan Dahanan (Sumatera, Kalimantan)


- Penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan. Pada rawa-rawa 50 mdpl.

- Batang : Rumpun sampai dengan 20 batang, diameter 15 – 30 mm, panjang ruas 20 – 50 cm, warna
coklat sebam dan kasar, keras agak sukar dibelah, panjang batang sampai dengan 50 meter.

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun bundar telur lanset sungsang, ujungnya bergerigi, bagian
bawah anak dan tulang daun tumbuh duri halus, duduk daun berhadap-hadapan, warna coklat
kekuningan.

- Bunga : Malai tersusun dalam tandan, kuncup diselubungi selundang berduri

- Buah : Bulat, coklat kemerahan, berbiji tunggal

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku furniture.

3. Rotan Semambu (Calamus scipionum Lour)

- Nama Daerah : Sumambu (Batak Karo), Simambo (Batak Toba), Simambu (Minangkabau),
Semambu (Lampung), Semabu (Kalimantan Barat), Tantuwo (Dayak Kalimantan Tengah).

- Penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera Kalimantan. Pada 1000 mdpl.

- Batang : Membentuk rumpun, diameter 30 mm, panjang ruas 20 – 30 cm, warna coklat kemerahan
kalau kering, panjang batang sampai dengan 20 m, kasar dan ulet.

- Daun : Majemuk menyirip dengan panjang 1 m, anak daun terdapat sulur panjat, pelepah dan
tangkai daun berduri, duduk daun berhadapan, warna coklat kekuningan.

- Bunga : ada 2 macam, bunga subur dan bunga mandul, bunga subur berbentuk cemeti dan berduri
malai panjang.

- Buah : Lonjong ukuran panjang 1,5 cm, warna coklat kemerahan, berbiji tunggal.

- Manfaat : Batang untuk tongkat pendaki gunung, tongkat ski, rangka mebel.

4. Rotan Jermasin (Calamus ecojolis Becc.)

- Nama Daerah : Jermasin (Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera).


- Penyebaran : Sulawesi, Sumatera, Kalimantan. Pada 10 – 100 mdpl, tanah berbatu, berpasir dan
punggung gunung.

- Batang : Rumpun 30 – 50 batang, diameter 6 – 10 mm, panjang ruas 15 – 40 cm, warna kekuningan
kalau kering mengkilat, panjang batang sampai dengan 50 m. Kuat dan ulet.

- Daun : Majemuk menyirip dengan panjang 1 m, anak daun bundar telur lanset, pada ujung terdapat
sulur panjat, pelepah dan tangkai daun berduri, duduk daun berhadapan, warna hijau tua.

- Buah : Lonjong sampai dengan 1,5 cm, coklat kemerahan, berbiji tunggal.

- Manfaat : Batang sebagai bahan furniture.

5. Rotan Buyung (Calamus optimus Becc.)

- Nama Daerah : Buyung, Selutup, Sega Bulu (Kalimantan).

- Penyebaran : Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Pinggiran sungai pada 100 – 300 mdpl. Pada tanah
berbatu, pasir dan punggung gunung.

- Batang : rumpun sampai dengan 60 batang, diameter 12 – 24 mm, panjang ruas 20 -30 cm, hijau
kekuningan, bila kering mengkilat, panjang sampai dengan 40 m, kuat dan ulet.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 1 m, anak daun bundar telur lanset pada ujung daun terdapat
sulur panjat, pelepah dan tangkai daun berduri, duduk daun berhadapan, hijau tua.

- Buah : lonjong 1,5 cm, coklat kemerahan, berbiji tunggal.

- Manfaat : Batang sebagai bahan furniture.

6. Rotan Mantang (Calamus ornatus Blume)

- Nama Daerah : Mantang (Jambi), Rotan Howe Kasur, Seuti (Jawa Barat), Manau/Salian
(Kalimantan).

- Penyebaran : Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Pinggiran sungai pada 100 – 300 mdpl, tanah
berbatu, pasir dan punggung gunung.
- Batang : Soliter, diameter 15 – 40 mm, panjang ruas 16 – 20 cm, hijau gelap, bila kering kekuningan
mengkilat, kuat dan ulet.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 4 m, anak daun bundar telur lanset dan pada ujung daun ada
sulur panjat, pelepah dan tangkai berduri tajam, warna hitam, duduk daun berhadapan hijau tua.

- Buah : Bulat telur sampai dengan 3 cm, coklat kemerahan, berbiji tunggal.

- Manfaat : Batang sebagai bahan furniture.

7. Rotan Dandan (Calamus schitolantus Blume)

- Nama Daerah : Rotan Dandan

- Penyebaran : Sumatera, Kalimantan. Ketinggian sedang sampai tinggi , tidak terpengaruh pasang
surut.

- Batang : Soliter, diameter 3 - 6 mm, panjang ruas 15 cm, kuning mengkilat agak coklat, kuat dan
ulet.

- Daun : Majemuk menyirip 1 m, anak daun bundar telur lanset dan pada ujung daun ada sulur
panjat, pelepah dan tangkai daun berduri tajam, warna hijau tua.

- Buah : Bulat telur, coklat kemerahan, berbiji tunggal.

- Manfaat : Batang sebagai tali pengikat, alat penangkap ikan, anyaman.

8. Rotan Inun (Calamus scabridulus Becc)

- Nama Daerah : Rotan Inun

- Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Pada 50 – 200 mdpl. Tidak terpengaruh pasang surut

- Batang : berkelompok dan merambat, diameter 6 mm, panjang ruas 28 – 40 cm. Kekuningan agak
coklat, kuat dan ulet.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 1 m, anak daun bundar telur lanset pada ujung daun terdapat
suluh panjat, duduk daun berhadapan, hijau tua.

- Buah : Bulat telur, coklat kemerahan dan berbiji tunggal, bunga malai sampai dengan 1,5 cm.
- Manfaat : Batang digunakan sebagai tali pengikat, anyaman.

9. Rotan Batang (Daemonorops robustus Warb)

- Nama Daerah : Rotan Batang

- Penyebaran : Sulawesi. Pada 10 – 900 mdpl

- Batang : Berumpun sampai dengan 90 batang, warna hijau tua, bila kering warna abu-abu dan
kemerahan, diameter 25 – 60 mm, panjang ruas 25 – 60 cm.

- Manfaat : Sebagai rangka mebel.

10. Rotan Manau (Calamus manan Miq)

- Nama Daerah : Rotan Manau

- Penyebaran : Sumatera dan Kalimantan pada 50 – 600 mdpl, beriklim basah, berpasir, tidak
terpengaruh pasang surut.

- Batang : Soliter diameter 25 – 60 mm panjang ruas sampai dengan 35 cm, warna hijau tua, bila
kering kekuning-kuningan, kuat dan ulet, panjang sampai dengan 100 m.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 4 m, anak daun bundar telur lanset, ujung daun ada sulur
panjat, duduk daun berhadapan warna hijau tua.

- Buah/Bunga : Tandan, panjang buah sampai dengan 3 cm berbentuk lonjong.

- Manfaat : Batang sebagai bahan kerangka mebel.

11. Rotan Irit (Calamus trachycoleus Becc)

- Nama Daerah : Rotan Irit

- Penyebaran : Kalimantan. Endemik di Sungai Barito dan Kahayan, rawa tergenang pada 0 – 15
mdpl, beriklim basah.
- Batang : Berumpun sampai dengan 100 batang, diameter 4 – 11 mm, panjang ruas 10 – 15 cm,
warna hijau tua dan bila kering kekuningan/kuning telur, kuat dan ulet, panjang batang sampai
dengan 50 m.

- Daun : Majemuk menyirip 1,5 m, anak daun bundar telur lanset pada ujung daun terdapat sulur
panjat, duduk daun berhadapan, hijau tua.

- Buah/Bunga : Dalam malai 1,5 m, panjang sampai dengan 1,5 cm berbentuk lonjong.

- Manfaat : Anyaman, lampit, tirai, kursi antik.

12. Rotan Taman (Calamus caesius Blume)

- Nama Daerah : Rotan Taman (Kalimantan), Sego (Aceh), Segeu (Gayo), Sego (Sumatera).

- Penyebaran : Pulau Kalimantan dan Sumatera, dataran rendah kering berbukit

- Batang : Rumpun sampai dengan 100 batang diameter 4 – 11 mm, panjang ruas 15 – 30 cm warna
hijau tua bila kering kekuningan/kuning telur mengkilap, kuat dan ulet, panjang batang sampai
dengan 50 m.

- Daun : Majemuk menyirip 50 – 125 cm, anak daun bundar telur lanset dan di ujung daun ada sulur
panjat, duduk daun berhadapan berwarna hijau tua.

- Buah/Bunga : Malai 1,5 m, panjang buah sampai dengan 1,5 cm berbentuk lonjong.

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku anyaman, lampit, tirai, kursi antik.

13. Rotan Lilin (Calamus javensis Blume)

- Nama Daerah : Rotan Lilin

- Penyebaran : Pulau Kalimantan dan Sumatera, dataran rendah sampai pegunungan pada 1200
mdpl, beriklim basah.

- Batang : Berumpun, diameter 2 – 6 mm, panjang ruas 30 cm, warna kekuningan pada waktu muda
dan bila kering coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang 50 m.
- Daun : Majemuk menyirip dengan panjang 0,5 m, anak daun bundar telur lanset dan pada ujung
daun ada sulur panjat, duduk daun berhadapan warna hijau tua.

- Buah/Bunga : Malai 1 m, panjang buah 1,5 cm lonjong.

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku anyaman, keranjang, tali pengikat.

14. Rotan Korod (Calamus heteroides Bl)

- Nama Daerah : Rotan Lilin

- Penyebaran : Jawa Barat, dataran rendah sampai pegunungan pada 200 – 1500 mdpl, beriklim
basah.

- Batang : Rumpun sampai dengan 5 batang, diameter 25 mm, panjang ruas 16 – 35 cm warna hijau
tua dan bila kering kekuningan/kuning telur, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan 40 m.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 0,5 m, anak daun bundar telur lanset dan pada ujung daun ada
sulur panjat, duduk daun berhadapan.

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku anyaman, keranjang dan tali pengikat.

15. Rotan Balukbuk (Calamus burkianus Becc)

- Nama Daerah : Rotan Balukbuk

- Penyebaran : Jawa Barat, dataran rendah sampai dengan pegunungan pada 50 – 800 mdpl, beriklim
basah.

- Batang : Rumpun sampai dengan 10 batang, diameter 25 mm, panjang ruas 50 cm, warna
kekuningan muda bila kering coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan 50 m.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 3 m, anak daun bundar telur lanset, pada ujung daun terdapat
sulur panjat, warna hijau tua.

- Buah/Bunga : Malai 1 m panjang buah sampai dengan 2,5 cm lonjong.

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku anyaman, keranjang dan tali pengikat.
16. Rotan Pelah (Daemonorops rubra Blume)

- Nama Daerah : Rotan Pelah

- Penyebaran : Pulau Sumatera dan Jawa, dataran rendah sampai dengan pegunungan pada 100 –
800 mdpl, beriklim basah.

- Batang : Rumpun 2 – 5 batang, diameter 2 – 6 mm, panjang ruas15 – 35 cm, warna kekuningan
pada waktu muda dan bila kering coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan
40 m.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 1,5 m, anak daun bundar telur lanset, terdapat sulur panjat
pada ujung daun duduk daun berhadapan warna hijau tua.

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku anyaman, keranjang dan tali pengikat.

17. Rotan Kirtung (Myrialepis scortechini Becc).

- Nama Daerah : Rotan Kirtung

- Penyebaran : Sumatera, dataran rendah sampai dengan pegunungan pada 1000 mdpl, beriklim
basah.

- Batang : berumpun dengan diameter 40 mm, panjang ruas 30 cm warna kekuningan bila kering
coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang sampai 40 m.

- Daun : Majemuk menyirip panjang 3 m, anak daun bundar telur lanset, pada ujung daun terdapat
sulur panjat, duduk daun berhadapan, hijau tua.

- Buah/Bunga : Dalam malai 1 m, panjang buah sampai dengan 3 cm lonjong

- Manfaat : Batang sebagai kerangka kerajinan

18. Rotan Pulut Merah (Calamus sp)

- Nama Daerah : Rotan Pulut Merah


- Penyebaran : Pulau Kalimantan terutama Kalimantan Timur, dataran rendah pada tanah alluvial di
pinggiran sungai

- Batang : Berumpun sampai 50 batang, diameter 2 – 5 mm panjang ruas 40 cm warna abu-abu


kemerahan, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan 30 m.

- Daun : Majemuk menyirip panjang, anak daun bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung
daun, duduk daun berhadapan hijau tua

- Buah/Bunga : Dalam malai

- Manfaat : Batang sebagai bahan baku kerajinan kualitas tinggi

19. Rotan Getah (Daemonorops angustifolia Mart)

- Nama Daerah : Rotan Getah

- Penyebaran : Pulau Kalimantan dan Sumatera, dataran rendah beriklim basah

- Batang : Berumpun, diameter 25 mm, panjang ruas 35 cm, warna kekuningan ketika masih muda
dan bila kering warnanya coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan 40 m

- Daun : Majemuk menyirip panjang 3 m, anak daun bulat telur lanset, ada sulur panjat pada ujung
daun, duduk daun berhadapan, hijau tua

- Manfaat : Sebagai bahan baku kerangka kerajinan.

20. Rotan Umbul (Calamus symphysipus Mart)

- Nama Daerah : Rota Umbul

- Penyebaran : Pulau Sulawesi, dataran rendah sampai pegunungan pada 300 – 600 mdpl, beriklim
basah

- Batang : Soliter, diameter 15 – 30 mm, panjang ruas 20 – 30 cm, hijau bergaris kekuningan
mengkilap, kuat dan ulet

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung daun, duduk
daun berhadapan, hijau tua
- Manfaat : sebagai bahan kerangka kerajinan.

21. Rotan Sego Ayer (Calamus axillaris Becc)

- Nama Daerah : Rotan Ayer

- Penyebaran : Pulau Sumatera dan Kalimantan, dataran rendah, beriklim basah.

- Batang : Berumpun, diameter 13 mm, panjang ruas 15 cm, warna muda kekuningan bila kering
coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan 10 m.

- Manfaat : sebagai bahan anyaman.

22. Rotan Saloso (Calamus sp)

- Penyebaran : Sulawesi Utara, dataran rendah beriklim basah

- Batang : Berumpun dengan diameter 8 – 20 mm, panjang ruas 25 – 40 cm, warna hijau bila kering
kuning, kuat dan ulet

- Daun : Majemuk menyirip 3 m, anak daun bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung daun,
duduk daun berhadapan, hijau tua, ujung daun kemerahan

- Manfaat : Sebagai bahan anyaman dan tali pengikat

23. Rotan Manau Riang (Calamus oxeleyanus T et B)

- Penyebaran : Pulau Sumatera, dataran rendah beriklim basah

- Batang : Berumpun dengan diameter 12 mm, panjang ruas 12 cm warna kekuningan

- Daun : Majemuk menyirip panjang 3 m, anak daun bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung
daun, duduk daun berhadapan, hijau tua

24. Rotan Tohiti (Calamus inops Becc)


- Nama Daerah : Rotan Tohiti

- Penyebaran : Pulau Sulawesi, dataran rendah sampai pegunungan pada 300 – 600 mdpl beriklim
basah

- Batang : Soliter dengan diameter 15 mm, panjang ruas 20 – 35 cm, warna kuning mengkilap, kuat
dan keras tidak mudah dibelah

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun bundar telur lanset dan ada sulur panjat pada ujung daun,
duduk daun berhadapan, hijau tua.

- Manfaat : Kerangka kerajinan, mebel, kerangka beton, sandaran kapal.

25. Rotan Seel (Daemonorops melanochaetes Blume)

- Penyebaran : Pulau Sumatera dan Jawa, dataran rendah sampai pegunungan pada 10 – 500 mdpl
beriklim basah.

- Batang : Berumpun sampai 5 batang denagn diameter 22 – 25 mm, panjang ruas 22 – 28 cm hijau
kekuningan bila kering warnanya kuning telur, kuat dan ulet

- Manfaat : Tali pengikat, umbut untuk sayur.

26. Rotan Loluo (Calamus sp)

- Penyebaran : Pulau Sulawesi, dataran rendah sampai pegunungan pada 1000 – 2000 mdpl,
punggung bukit dan lereng bukit

- Batang : Soliter dengan diameter 25 – 40 mm, panjang ruas 25 – 40 cm, warna kemerahan bila
kering kuning mengkilap, kuat dan ulet.

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung daun, duduk
daun berhadapan, hijau tua

- Manfaat : Kerangka kerajinan

27. Rotan Udang Semut (Kothalsia scaphigera Mart)


- Nama Daerah : Rotan Pitet (Kalimantan Barat), Lalun (Dayak), Samut (Jambi)

- Penyebaran : Sumatera dan Kalimantan, daerah yang tergenang air, tepi sungai berawa

- Batang : Soliter dengan diameter kurang dari 4 mm, panjang ruas 10 – 20 cm, warna coklat kusam,
bergaris membujur, inti berwarna kuning gading

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun belah ketupat agak lancip, duduk anak daun berselang seling,
jumlah anak daun pada salah satu bagian 3 – 7 anak daun, panjang 20 cm dan lebar 10 cm

- Manfaat : Bahan pengikat yang cukup kuat dan mudah dibelah dalam kondisi segar.

28. Rotan Dahan (Korthalsia rigida Blume)

- Nama Daerah : Rotan Belandang/Meladang (Bangka Belitung)

- Penyebaran : Belitung, dataran rendah sampai pegunungan pada 1100 mdpl.

- Batang : Soliter dengan diameter 20 – 25 mm, panjang ruas 20 cm, panjang batang kurang dari 20
m, bentuk tidak rata, buku menonjol berwarna coklat kusam inti berwarna coklat muda

- Daun : Majemuk menyirip, anak daun belah ketupat menempel selang-seling panjang 1,5 m
termasuk tangkai daun 10 cm dan sulur panjat 75 cm

- Manfaat : Bahan keranjang.

29. Rotan Meiya (Korthalsia echinometra Becc)

- Nama Daerah : Meiya (Kalimantan), Rotan Uwi Hurang (Palembang), Rotan Siu (Kubu/Jambi)

- Penyebaran : Kalimantan dan Sumatera, tanah berawa-rawa

- Batang : Soliter dengan diameter 30 mm, panjang ruas 20 – 25 cm, panjang batang sampai dengan
kurang dari 35 m, bentuk rata, warna coklat kusam beralur memanjang, inti berwarna coklat muda

- Daun : Majemuk menyirip, warna anak daun bagian atas hijau gelap dan bagian bawah abu-abu
keputih-putihan, panjang daun 1,8 m termasuk panjang sulur panjat 70 cm.

- Buah : Bulat, panjang 2,5 cm dan lebar 1,5 cm, biji berukuran 1,5 cm lebar 1 cm.
30. Rotan Lowa (Plepcomiopsis geminiflorus Becc)

- Nama Daerah : Rotan Lowa, Huwi Pupuran (Lampung)

- Penyebaran : Belitung, Kalimantan, Sumatera dan Malaysia, kawasan rawa gambut

- Batang : Soliter dengan diameter 30 mm, panjang ruas 20 – 25 mm, panjang batang kurang dari 35
m, bentuk rata, berwarna coklat kusam beralur memanjang, inti berwarna coklat muda.

- Daun : Majemuk menyirip, warna anak daun bagian atas hijau gelap dan bagian bawah abu-abu
keputih-putihan, panjang daun mencapai 1,8 m termasuk panjang sulur 70 cm

- Buah : Berbentuk bulat dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,5 cm, biji berukuran 1,5 cm dan lebar 1
cm.

31. Rotan Sabut (Daemonorops hystrix (Griff) Mart)

- Nama Daerah : Rotan Uwi Kalang Sintang (Palembang), Rotan Tahi Landak (Semenanjung Malaka)

- Penyebaran : Pulau Sumatera

- Batang : Berumpun kurang dari atau sama dengan 6 batang dengan diameter 8 – 15 mm, buku
menonjol, panjang ruas 10 – 15 cm, kasar, agak mengkilat, sedikit beralur, kuning kecoklatan,
panjang batang sampai dengan 25 m.

- Daun : Panjang 2,5 m tangkai daun + 40 cm berduri 5 cm, anak daun lanset panjang 35 cm lebar 1,3
cm. Anak daun pada salahsatu tangkai 60 buah.

32. Rotan Pakak (Daemonorops periacantha Miq)

- Nama Daerah : Uwi Landak (Palembang) Huwi Kapur Kapui (Lampung), Rotan Pakak (Belitung)

- Penyebaran : Sumatera, Kalimantan pada 200 mdpl

- Batang : Berumpun antara 2 – 3 batang, panjang batang 20 m dengan diameter 30 mm atau lebih
(dengan pelepah), batang bersih berdiameter 10 – 17 mm, panjang ruas kurang dari 20 cm
- Daun : Menyirip majemuk, pelapah berduri rapat berwarna hitam kecoklatan sepanjang 6 cm,
bagian bawah tangkai tulang daun berduri, anak daun lanset jumlah anak daun sampai 30 buah,
panjang daun 40 cm lebar 3 cm.

33. Rotan Uwi Koroh (Daemonorops geniculata (Griff) Mart)

- Nama Daerah : Rotan Uwi Koroh (Palembang)

- Penyebaran : Sumatera Selatan pada 1000 mdpl.

- Batang : Berumpun 5 batang, panjang batang 15 m dengan diameter 1,5 cm dalam keadaan bersih
dari pelepah 30 mm, panjang ruas 6 – 10 cm, buku menonjol warna coklat kekuningan, inti berwarna
kuning gading, keras dan mudah dibelah

- Daun : Menyirip majemuk 3 m, tangkai daun 1 m atau lebih, ada sulur panjat pada ujung daun
sepanjang 40 – 100 cm, anak daun lanset, duduk daun berhadapan, hijau gelap panjang 30 cm lebar
2 cm, pelepah dan diselimuti duri yang berbaris sejajar mengelilingi pelepah

- Manfaat : Untuk tongkat berjalan, mebel, keranjang.

34. Rotan Duduk (Daemonorops longipes (Griff) Mart)

- Nama Daerah : Rotan Rundang, Tanah (Bangka), Rotan Mentulak (Belitung), Rotan Huwi Tikus
(Lampung)

- Penyebaran : Hutan Payau di Sumatera dan Kalimantan

- Batang : Berumpun 5 – 10 batang, panjang batang 10 m diameter dengan pelepah 5 cm, bersih
tanpa pelepah 15 – 35 mm, panjang ruas 20 cm, warna suram, inti berwarna coklat sebam dan lunak

- Daun : Menyirip majemuk panjang 4,5 m atau lebih, tangkai daun 50 cm ada sulur panjat di ujung
daun 125 cm, anak daun lanset selang-seling, jumlah anak daun pada satu bagian sampai 50 buah.

- Manfaat : Bahan perabotan rotan

35. Rotan Ulur (Calamus ulur Becc)


- Penyebaran : Sumatera Bagian Selatan

- Batang : Berumpun 6 – 8 batang panjang batang sampai dengan 40 m dengan diameter 25 mm


dengan pelepah, bila bersih 10 mm, panjang ruas 20 cm berwarna coklat kekuningan, mengkilat,
gelang warna gelap pada buku, inti berwarna kuning sebam, lemah, lentur, mudah dibelah, kuat dan
ulet

- Daun : Menyirip majemuk dengan panjang 1,75 m, sulur panjat 1 m,tangkai daun 5 cm, anak daun
lanset berhadapan, panjang anak daun 35 cm lebar 2,5 cm.

- Manfaat : Sebagai bahan keranjang batu bara (Sumatera)

36. Rotan Manau Tikus (Calamus tumindus Furtado)

- Penyebaran : Sumatera Barat, Semenanjung Malaysia

- Batang : Soliter, panjang sampai dengan 60 m dengan diameter pangkal 1,2 cm dan ujung 2,5 cm
panjang ruas 12 – 30 cm

- Daun : Menyirip majemuk panjang 4 m, sulur panjat 1,5 m, anak daun lanset panjang 40 cm dan
lebar 6 cm duduk berhadapan 25 pasang, pelepah berduri panjang tajam sampai dengan 4 cm dan
lebar 7 cm

- Manfaat : Sebagai bahan pembuatan mebel rotan.

37. Rotan Manau Padi (Calamus marginatus Mart)

- Nama Daerah : Rotan Manau Padi (Bangka), Rotan Besi (Palembang), Rotan Pehekan (Kalimantan
Selatan)

- Penyebaran : Sumatera dan Kalimantan

- Batang : Soliter pada dataran rendah dengan panjang sampai 40 m dengan diameter 10 – 15 mm,
panjang ruas 12 – 20 cm, kuning mengkilat, gelang-gelang hitam melingkari buku, inti berwarna
kuning gading, padat, keras, kokoh

- Manfaat : Mebel dengan kualitas yang tinggi


38. Rotan Tunggal (Calamus laevigatus Mart)

- Penyebaran : Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malayadan Singapura pada 800 mdpl

- Batang : Soliter dengan panjang batang mencapai 30 m dengan diameter 2 cm kotor, bila bersih
tanpa pelepah 8 – 10 mm, panjang ruas 25 cm.

- Daun : Berwarna hijau gelap (segar) bila kering hijau kecoklatan, menyirip majemuk, anak daun
lanset.

39. Rotan Dago Kancil (Calamus conirostris Becc)

- Nama Daerah : Rotan Dalun Buku (Palembang)

- Penyebaran : Sumatera dan Kalimantan, pinggiran sungai yang tidak tergenang air

- Batang : Berumpun 3 – 6 batang, panjang batang 35 m dengan diameter 10 mm, panjang ruas 35
cm atau lebih, berwarna kuning sebam mengkilat, inti berwarna coklat muda, lemah, lentur, lunak,
sukar dibelah, peralihan buku tidak rata.

- Daun : Pelepah daun berduri panjang dan tajam, daun menyirip majemuk 2,5 m, tangkai daun 50
cm ada sulur daun, tangkai daun berduri pendek, sulur panjat 75 cm, anak daun berwarna hijau
gelap, jumlah anak daun 35 buah, anak daun lanset panjang 40 cm lebar 2 cm

- Manfaat : Bahan pengikat pada bangunan rumah, anyaman, keranjang kasar.

40. Rotan Lita (Daemonorops lemprolepis Becc)

- Nama Daerah : Rotan Lita (Wajo)

- Penyebaran : Sulawesi Bagian Selatan pada rawa-rawa air tawar dan asin

- Batang : Berdiameter 5 – 10 mm, panjang ruas 20 – 35 cm warna kuning cerah mengkilat, inti
berwarna kuning gading

- Manfaat : Bahan pembuatan keranjang.

Anda mungkin juga menyukai