Anda di halaman 1dari 7

Prosidiq Seminar b i o m l Ikan rV

Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006

UDANG GARIDEA :
SALAH SATU SUMBERDAYA UDANG UUT-DALAM YAMG BELUM
DIMANFAATKAN DI lNDONESIA

Barnbang Sumiono
Balai Riset Perikanan Laut, Jakarta

ABSTRAK
Salah satu tantangan dan peluang dalam penelitian biologi pe~ikanan adalah
kemampuan IPTEK dalam mengeksplorasi dan mengembangkan komoditas baru atau
fronfier commodities sebagai salah satu pernanfaatan sumberdaya perikanan laut pada
rnasa rnendatang. Udang laut-dalarn (deepwater prawn) merupakan salah satu jenis
surnberdaya perikanan yang belurn dimanfaatkan di Indonesia. Tulisan ini membahas
secara ringkas tentang jenis-jenis, penyebaran dan aspek biologi udang laut-dalam dari
Divisi Caridea pada kedalarnan antara 200-1000 m berdasarkan survey eksplorasi
dengan Kapal Riset Baruna Jaya IV di perairan Sarnudera Hindia sebelah selatan Jawa
pada bulan Mei-Juni 2005.

Kata kunci: Udang Caridea, Sarnudera Hindia, Selatan Jawa

PENDAHULUAN Penelitian udang laut dalarn di


Indonesia boieh dikatabelurn dilakukan.
Sumberdaya ikan konvensional
Pada tahun 1984 dalam rangka
yang urnurnnya menghuni di perairan
ekspedisi Snellius II diternukan jenis-
paparan atau laut-dangkal (kurang dari
jenis udang Caridea di perairan
200 rn) di Indonesia telah cukup banyak
lndonesia (Fransen, 1987). Sernentara
dipelajari dan sebagian besar sudah
itu George (1967) dan Anonymous
dieksploitasi. Sebaliknya surnberdaya
(1975) telah mernberi indikasi adanya
ikan yang terdapat di laut-dalarn (iebih
penyebaran dan konsentrasi udang-
dari 200 m) belum banyak dipelajari dan
udang Penaeid yang terdapat pada
diketahui, kecuali untuk beberapa jenis
kedalaman iebih dari 100 rn di perairan
ikan pelagis besar seperti tuna dan
Indonesia. Adanya indikasi ini rnaka
cucut. Sumberdaya perairan laut-dalam
sudah seharusnya dirnulai kegiatan
seperti udang dan ikan demersal diduga
penelitian secara seksarna tentang
cukup potensial diusahakan,
perikanan udang laut dalarn agar
sebagaimana tersirat dari hasil-hasil
kekayaan surnberdaya perikanan laut
penelitian terdahulu melalui Ekspedisi
yang ada dapal diinanfaatkan secara
Siboga, Snellius dan Baruna.
optimal. Tulisan ini rnembahas secara
Perikanan udang laut-dalam
ringkas tentang udang Caridea di
(Caridean shrimp) sudah lama
perairan Samudera Hindia sebelah
berkernbang di negara Australia, Papua
selatan Jawa, meliputi ciri-ciri biologi,
New Guinea dan negara-negara lainnya
jenis udang, parameter biologi dan
yang termasuk Kepulauan Pasifik.
daerah penyebarannya.
Sernula rnereka menggunakan alat ,
tangkap yang bersifat aktii seperti trawl
BAHAN DAN METBDE
untuk laut dalam, namun belakangan ini
sudah dikembangkan aiat tangkap Data dan informasi diperoleh dari
berupa prangkap (setting baited traps) penelitian inventarisasi dan eksplorasi
terutama untuk perairan yang dasarnya dengan kapal riset Baruna Jaya IV
berupa karang-karang. Di Hawaii udang (1200 GT) pada bulan Mei-Juni 2005 di
laut-dalam merupakan salah satu perairan sebelah selatan Jawa. Analisis
komoditas yang potensial untuk data dilakukan terhadap hasil tangkapan
dipasarkan, baik kepentingan lokal udang dengan alat trawl dasar (bogom
maupun untuk diekspor ke Jepang yang trawl) tipe Ghalut 4 Seam dengan
terkenal dengan nama "ama-ebi" (King, panjang tali ris atas 31,6 rn dan tali ris
1986). bawah 3 7 4 m. Kedalaman dan profil
dasar perairan diamati dengan pfeop& pertarna dan thelicum
menggunakan alat akustik bawah air yang terdapat diantara kaki jalan
yaitu Echo Sounder tipe Elac Laz 4700 (periopod)
.. . . ke lima.
sunley Sounder 315 KH dengan
Udang Caridea
kemam~uanoptimal hingga kedalaman
1500 meter. ~deisfikasi jenis a. Bagian ke tiga dari kaki jalan
menggunakan acuan Holthuis (1983); tidak mempunyai capit (non
King (1986); Chan dalam Carpenter & chelate).
Niem (1999). b. Cangkang penutup pada segmen
abdominal ke dua tumpang tindih
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan segmen pertarna dan ke
tiga.
Ciri Morfologis
c. Gonad terdapat pada segmen
Udang laut-dalam sebagian besar abdominal ke dua.
termasuk ke dalam Divisi Caridea d. Organ kelamin jantan dan betina
(selanjutnya disebut udang Caridea). dapat dibedakan dari endopod
Beberapa jenis udang yang termasuk pada pieopod ke dua, dimana
Divisi Penaeidea (selanjutnya disebut udang jantan mempunyai
udang Penaeid) yang umum dijumpai di apendiks maskulin dan apendiks
iaut dangkal juga ada yang diketemukan inferna sementara betina hanya
di perairan laut-dalam. Menurut (Chan, mernpunyai apendiks inferna.
1999 dalam Carpenter & Niem, 1999;
King, 1986) secara morfologis Berbeda dengan udang Penaeid,
perbeciaan yang mencolok antara udang Caridea membawa telur-telur
udang Penaeid dengan udang Caridea yang telah dibuahi pada kaki renangnya
adalah sebagai berikut (Gambar 1 dan (pleopod) yang merupakan tempat
2): perkembangan telur untuk beberapa
waktu. Udang Caridea yang hidup di
Udang Penaeid perairan tropis yang suhunya relatif
sama, tidak menunjukkan adanya
Bagian ke tiga dari kaki jalan
perubahan kelarnin (King & Moffit, 1984
(periopod) mempunyai capit
dalam King, 1986).
Cangkang penutup (pleuron) Jenis kelamin udang Caridea
pada segmen abdominal ke dua
dapat dibedakan dengan rnelihat
tidak saling tumpang tindih
endopod dari kaki renang (pleopod)
(overlapping).
pertarna. Endopod udang jantan
Gonad udang betina dapat dilihat
melebar dan lebih menyerupai daun,
dari ovarium yang terletak pada
udang betina yang matang kelamin
bagian punggung atau dorsal
mempunyai appendix masculina
uc'ang
diantara appendix interna dan endopod
Orgari kelamin jantan dan betina
dari kaki renang ke dua.
dapat dilihat dari petasma pada

Gambar 1. Morfologi udang Caridea dan Penaeid (Surnber : Chan, 1999 dalam Carpenter
& Niem, 1999).

Anda mungkin juga menyukai