Quality and Innovation in Product and Process Design1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

QUALITY AND INNOVATION IN PRODUCT AND PROCESS DESIGN

Journal Review :
Hubungan Standar Produk dengan Inovasi Produk pada Industri Elektronik
(Studi kasus pada PT. Hartono Istana Teknologi)

Pendahuluan
Dalam mendesain suatu produk, pertama kali kita harus mengajukan beberapa
pertanyaan. Sebagai contoh, apa fungsi yang di inginkan oleh konsumen? Bagaimanakah
kapabilitas produk yang sudah ada? Bagaimanakah ketersediaan material yang kita miliki
saat memilih sebuah produk? Apakah ada material lain yang lebih baik? Berapa besar biaya
untuk membuat produk tersebut? Berapakah besar biaya yang harus dikeluarkan sampai
produk tersebut sukses di pasaran? (Fosther;2007). Hal tersebut berarti bahwa mendesain
sebuah produk tidaklah semudah itu, ada tahapan yang harus dilalui sampai akhirnya sebuah
produk bisa benar-benar diterima.
Didasarkan pula pada pernyataan bahwa Perkembangan teknologi yang semakin
pesat, segmentasi pasar yang meningkat, dan kompetisi global yang semakin ketat,
menyebabkan persaingan yang tidak hanya cukup dengan mengandalkan persaingan harga
(Kumpe & Bolwijn dalam Gudmundsson dkk;2004). Semakin menguatkan bahwa dimensi
operasi dalam hal ini desaign process dan product, bahkan akan lebih memilikiefek yang
signifikan dibandingkan hanya sekedar berkompetisi pada harga.
Produk Development Process
6
2 Product marketing and distribution preparation
Customers future needs projection

1 3 7
Technology
Product idea generation selection for product developement 5 Product design and evaluation 9 and
Product manufacture, delivery,
Final product definition

4
Technology development for process selection
8
Manufacturing system design
Diagram diatas menunjukkan bagaimana sebuah proses di desain. Pertama mulai
dari menggerakkan ide akan sebuah produk, dimana ide tersebut harus berdasarkan pada
proyeksi kebutuhan konsumen dimasa akan datang, teknologi yang dipilih untuk
mengembangkan produk, serta mengembangkan teknologi itu sendiri dalam melakukan
pengembangan. Sampai pada tahap ini, definisi akan sebuah produk sudah final. Setelah itu
proses persiapan marketing dan distribusi harus disiapkan melihat dari karakteristik produk
yang ada, kemudian produk benar-benar di desain serta dilakukan evaluasi, sistem
manufaktur juga didesain sedemikian rupa untuk mencapai hal tersebut, dan setelah sampai
pada tahap ini dimana produk telah dibuat, di deliver dan digunakan.
Keinginan perusahaan untuk dapat bersaing ini mendorong perusahaan untuk
senantiasa mencari dan mengembangkan cara yang lebih efektif dan efisien dalam
merancang, memproduksi, dan memasarkan berbagai jenis produk yang berguna bagi
masyarakat dengan harga terjangkau (Gudmundsson dkk, 2004). Sehingga pada jurnal yang
sedang di review ini secara garis besar menunjukkan apakah perusahaan yang memiliki
produk berbasis teknologi juga melakukan diagram proses inovasi seperti di atas.
Review Umum Isi Jurnal
Jurnal yang terlampir secara umum ingin mengaitkan antara standar produk dengan
inovasi produk. Artinya adalah ingin menjawab apakah saat standar suatu produk itu sudah
ditentukan apakah berkorelasi negatif atau positif terhadap inovasi suatu produk. Pada bagian
pendahuluan dalam jurnal disebutkan bahwa Seiring dengan perkembangan inovasi dan
teknologi, standar pun diperlukan untuk menjamin performansi, kesesuaian, dan keamanan
dari suatu produk yang dihasilkan maupun proses-prosesnya (Utterrback dalam Allen, 2000).
Standar inilah yang akan membedakan produk di pasaran, mana yang baik dan mana yang
tidak. Oleh karena itu, standar dan standardisasi memegang peran penting baik dalam tahap
penelitian, pengembangan produk, maupun pada proses pengenalan produk di pasaran (Blind,
2008).
PT Hartono Istana Teknologi atau yang lebih dikenal dengan Polytron merupakan
salah satu perusahaan elektronik terbesar dengan kepemilikan nasional. Munculnya berbagai
produk elektronik dari perusahaan-perusahaan asing di Indonesia serta maraknya produk
elektronik impor ilegal menuntut Polytron sebagai perusahaan nasional untuk senantiasa
menghasilkan produk dengan inovasi dan kualitas yang tidak kalah dengan merek asing.
Polytron juga sudah seharusnya menerapkan standar tertentu baik bagi produk dan prosesnya
dalam menghasilkan produk yang dapat disejajarkan dengan merek lain. Merupakan hal yang
penting pula bagi Polytron untuk memperhatikan perkembangan standar internasional,
mengingat produk Polytron akan bersaing dengan produk asing dan tidak hanya dipasarkan di
Indonesia tetapi juga di mancanegara. Keadaan ini menunjukkan bahwa proses inovasi dan
standardisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan perusahaan.
Standar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan konsensus dan disetujui oleh
suatu badan tertentu, yang menetapkan, untuk penggunaan umum dan berulang, peraturan,
pedoman atau karakteristik untuk suatu aktifitas atau hasilnya, bertujuan pada pencapaian
tingkat keseragaman optimum dalam konteks tertentu. Standar harus berdasarkan hasil
konsolidasi ilmu pengetahuan, teknologi dan pengalaman, dan bertujuan pada kemajuan
berupa keuntungan optimum bagi masyarakat(ISO/IEC Guide 2:2004).
Berikut ini adalah proses inovasi pada PT. Hartono Istana Teknologi

Untuk mengetahui overview secara umum berikut adalah simpulan dari jurnal yang
terlampir :
Inovasi yang dilakukan pada produk-produk PT Hartono Istana Teknologi diperoleh dari dua
macam cara yaitu dari luar dan dari dalam. Inovasi dari luar datangnya dari pihak marketing
dan pihak R&D, sedangkan inovasi dari dalam merupakan ide-ide yang muncul dari
karyawan melalui 3i Contest. Setiap kebijakan inovasi akan dinilai kelayakannya berdasarkan
KIAT 7AT yaitu Hebat-Citra, Pesat-Teknologi, Cermat-Mutu, Hemat-Biaya, Tepat-Delivery,
Sehat-Pribadi, Kuat-Potensi. PT Hartono Istana Teknologi dalam menerapkan standar produk
tertentu memiliki pertimbangan-pertimbangan diantaranya yaitu kesesuaian dengan standar
atau spesifikasi yang diterima oleh pasar tujuan, keadaan sehari-hari atau berdasarkan uji
coba atau inovasi yang dilakukan oleh perusahaan, serta standar wajib yang ditetapkan di
Indonesia.Standar memberikan batasan pada inovasi produk dalam hubungannya dengan
eksternalitasjaringan, interkonektivitas dan interoperabilitas, dan jaminan keamanan, tetapi
bukan berartistandar menghambat inovasi karena batasan tersebut yang akan membantu
inovasi agar tidak mengalami kegagalan pada saat terdifusi ke pengguna. Pada PT Hartono
Istana Teknologi, wadah Commitment and Creativity Center (3C) menyeimbangkan antara
komitmen yang dalam hal ini adalah komitmen terhadap standar yang berlaku, dengan
kreatifitas yang harus terus maju dan berkembang.
Analisis Jurnal

Anda mungkin juga menyukai