Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Konsep Diri

• January 15, 2010


• Artikel Psikologi, Psikologi Remaja
• 3 comments

Menurut William D.Brooks (dalam Rahkmat, 2005:105) bahwa


dalam menilai dirinya seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai negatif.
Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri yang positif dan ada yang
mempunyai konsep diri yang negatif.

Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah :

1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini mempunyai rasa percaya
diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak
lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
2. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong, mencela atau
meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain.
3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu tanpa
menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak
membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta
perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan
orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di
setujui oleh masyarakat.
5. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak
disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri
sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih
baik agar diterima di lingkungannya.
Problem Remaja
PROBLEMATIKA ANAK REMAJA

86 % Penghuni penjara didunia, telah memulai karier negatifnya sejak usia mereka 12 tahun ( Monterdue,
2004 ). Prilaku negatif anak remaja akan tersembunyi secara rapi dibalik norma yang berlaku didalam
keluarga mereka. Mereka bisa saja tampak tenang dan stabil dirumah, namun sangat agresif diluar
rumah atau sebaliknya … mereka bisa tampak nakal dan agresif di rumah, namun sangat stabil dan
tenang diluar rumah.

” Healthscoutnews 2006 ” : 97 % wanita perokok di Amerika mulai merokok sejak usia mereka 12 – 15
tahun.
Robert Kiyushaki, seorang motivator bisnis terkenal didunia merasa mulai karier profesinya sejak ia
berusia 11 tahun.

• Donald Trump, telah mengawali dunia usahanya ketika ia berusia 12 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh Bussiness News tahun 2002, telah menemukan bahwa; hampir sebagian
besar pengusaha yang berhasil di benua eropa, asia dan amerika telah mengawalinya ketika mereka
berusia 10 – 14 tahun.
Julius Robert Oppenheimer, penemu Bom Atom telah memulai penyelidikannya sejak ia berusia 11
tahun.
Vilfredo Pareto, penemu Diagram Pareto sudah gemar membuat pemetaan dan grafik sejak usia 10
tahun.

Pada tanggal, 22 april 1915 satu jam setelah ia merayakan ulang tahunnya, ia dimaki-maki ayah dan
ibunya karena bermain-main dengan kereta bayi dan dinamit.
Masalahnya ……

• “Hanya 8% anak remaja yang benar-benar bisa belajar di rumah mereka”

• “13% anak remaja mengalami gangguan kinaestetik dan konsentarsi belajar akibat ketidak-
seimbangan kerja hemisphere”.

Beberapa tokoh terkenal :

• Kris Dayanti
• Susilo Bambang Yudoyono
• Kris Watimena
• Shanti Manohutu
• Tukul Arwana
• Subronto Laras

Hampir sebagian besar perubahan kehidupan anak-anak remaja disebabkan oleh kekecewaan yang
dialaminya.
Jadi bukan karena ia cerdas atau tidak cerdas
Kekecewaan sosial remaja :

• · 11% akibat konflik dengan teman sebaya


• · 4% akibat konflik dengan guru sekolah
• · 84% akibat konflik dengan orang tua mereka
• · 1% oleh lainnya

Itu berarti bahwa :

• · 11% akibat konflik dengan teman sebaya


• · 88% akibat konflik dengan orang dewasa disekitarnya
• · 1% akibat hal lainnya

Ada Apa Dengan Orang Dewasa ?


Beberapa pelanggaran orang dewasa menurut anak remaja :
Pertama : Orang dewasa selalu ingin menguasai anak remaja.
Kedua : Orang dewasa selalu menganggap anak remaja sebagai anak yang masih kecil.
Ketiga : Orang dewasa lebih senang mencela/mengkritik dari pada mensupport pada anak remaja.
Keempat :Orang dewasa sering menarik kembali hak yang telah diberikan kepada anak remaja.
Kelima : Orang dewasa lebih cepat emosi, dan mau menang sendiri ketika berdiskusi dengan anak
remaja.
Keenam : Masih banyak lagi, dan tidak terhitung jumlahnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya ?

1. Harus adanya pendidikan bagi mereka yang menekankan pada Pendidikan Watak & Kepribadiannya.

2. Harus adanya usaha yang besar dari orang tua / orang dewasa untuk Menanamkan Moralitas &
Keyakinan Beragama pada anaknya.

3. Harus didorong & dibina tumbuhnya Tanggung Jawab Sosial pada anak, sesuai dengan Fase
Perkembangannya.
Kemudian harus bagaimana tahapan-tahapannya ?

Selidiki….

Amati….

& Pikirkanlah….

” INNER WILL ” Mereka.

Anda mungkin juga menyukai