Anda di halaman 1dari 12

(PERCEPATAN GRAVITASI & KELENTINGAN)

Oleh: Pande Gd.Putra Yoga Paramarta

Kelas: XI IPA 1

NO: 16
Percobaan Terhadap Kelentingan Suatu
Benda & Percepatan Gravitasi

 Tujuan
a. Untuk mengetahui besarnya percepatan gravitasi di Bumi
b. Untuk mengetahui kelentingan suatu benda (bola pingpong)

 Alat dan Bahan


 Menghitung Percepatan Gravitasi
1. Stopwatch
2. 1 meter benang
3. Sebuah stativ
4. 1 buah beban bermassa 50 gram

 Menghitung Kelentingan
1. 1 Buah Bola Pingpong
2. Sebuah Penggaris

 Cara Kerja
 Menghitung Percepatan Gravitasi
1. Ikatkan benang pada stativ
2. Berikan beban yang bermassa 50 gram pada benang yang diikatkan ke stativ
3. Tarik benang, kemudian lepaskan sehingga beban berayun
4. Hitung waktu yang diperlukan untuk 10 kali ayunan dan catat waktunya
5. Ulangi kegiatan tersebut sebanyak 10 kali

 Menghitung Kelentingan
1. Letakkan bola pingpong pada ketinggian 100 meter
2. Kemudian lepaskan
3. Perhatikan ketinggian maksimal bola pingpong setelah terpantul ke lantai.
4. Lalu catat hasil pengamatan dan lakukan percobaan tersebut secara berlanjut
dari ketinggian 100 meter kemudian dari ketinggian maksimal setelah
pantulan terhadap lantai dan seterusnya sampai terkumpul data sebanyak 10
data

 Landasan Teori
Percepatan Gravitasi
Bentuk persamaan Matematika gerak harmonik pada ayunan
sederhana, yaitu sebuah ayunan terbuat dari seutas tali panjang l yang
digantungi beban bermassa m adalah sama dengan bentuk persamaan
Matematika gerak harmonik pada pegas, yaitu

y = A sin (2π f t + θ), untuk θ = 0

y = A sin 2π f t

mg sin θ

mg cos θ

mg

Gerak harmonik selalu dipengaruhi oleh sebuah gaya yang besarnya


sebanding dengan simpangan benda dan arahnaya selalu menjauhi
kedudukan setimbangnya. Kedudukan setimbang gerak harmonik
pada ayunan sederhana adalah titik O. Gaya yang menuju titik O
adalah gaya mg sinθ, dengan θ adalah sudut simpangan gerak
harmonik. Besarnya simpangan arah mendatar adalah x, dengan
x
x = l sinθ sinθ = l
Gaya yang menuju kedudukan setimbangnya adalah
x
F = -mg sinθ ,dengan sinθ = l

x
F = -mg l

Telah diketahui bahwa besarnya gaya (F) sebanding dengan


simpangannya (x) dan sebanding dengan konstanta gaya (k).
x
F = -kx dan F = -mg l

mg
k = l ,dengan k = m ω²

Akan diperoleh
mg g
l
= m ω² ω² = l


Oleh karena ω = T

2π 2 g
( )
T
= l

l
T =2 π
√ g

Atau, Periode (T) dapat pula ditentukan dengan menggunakan


persamaan :
t
T= n
Kelentingan

Pada tumbukan lenting sebagian hanya hanya berlaku Hukum


Kekekalan Momentum, sedangkan Hukum Kekekalan Energi Kinetik
tidak berlaku. Besarnya koefisien restirusi pada tumbukan lenting
sebagian adalah 0 < e < 1. Jika dibandingkan dengan tumbukan
lenting sempurna, didapatkan bahwa kecepatan setiap benda setelah
bertumbukan pada tumbukan lenting sebagian menjadi lebih kecil.
Konsep tumbukan lenting sebagian ini dapat diterapkan pada
pemantulan sebuah bola yang jatuh bebas di lantai, seperti yang di
tunjukan pada gambar di bawah ini:

v1
h1

v1 ' h1 ’ v2 h2

v2' h2 ’

Bola jatuh bebas dari ketinggian h1. Sesaat sebelum


bertumbukan dengan lantai, kecepatan bola v1. Sesudah bertumbukan
dengan lantai, kecepatan bola menjadi v1' sehingga bola mencapai
ketinggian h1 ' . Dalam hal ini berlaku persamaan
v 1 ' −v 2 ' v 1 ' −0
=−e =−e
v 1−v 2 v 1−0

v1'
=−e
v1
Dalam kasus ini, benda pertama adalah bola dan lantai
bertindak sebagai benda kedua . sebelum dan sesudah tumbukan,
lantai tetap diam sehingga v 2 dan v 2 ' bernilai nol.
Jika dihubungkan antara ketimggian benda dan kecepatannya, akan
didapatkan
a. Kecepatan saat tepat sebelum bertumbukan, v1 = √ 2 g h 1 ;
b. Kecepatan saat tepat sesudah bertumbukan, v1 ' = √ 2 g h 1 ' .
Subtitusikan kedua persamaan tersebut ke dalam persamaan di atas,
sehingga didapat
v1' −√ 2 g h1 ' h1 ' 2
=−e =−e −e
v1 √ 2 g h1 h1

Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h1, dan setelah tumbukan
yang pertama tinggi menjadi h2. Jika terjadi tumbukan berulang kali ,
setelah tumbukan berikutnya, tinggi yang dapat dicapai adalah h3 , h4 , h 5
dan seterusnya. Secara umum persamaan ditulis

h2 h h
e=
√ √ √
h1
= 3= 4
h2 h3

 Data
Tetapan gravitasi :
n (banyak getaran) = 10 kali
Waktu (t) Periode (T) = Tetapan Gravitasi (g)
t l

19
n
1,9
T = 2π
10,92
√ g

20 2 9,85
20 2 9,85
20 2 9,85
21 2,1 8,94
20 2 9,85
21 2,1 8,94
20 2 9,85
21 2,1 8,94
20 2 9,85
Total = 96,84
Kelentingan bola pingpong :
h : ketinggian awal
h’ : Ketinggian maksimal setelah tumbukan
h h’ h'

100 cm 74 cm
e=

0,86
h

74 cm 55 cm 0,86
55 cm 40 cm 0,85
40 cm 30 cm 0,87
30 cm 22 cm 0,86
22 cm 17 cm 0,87
17 cm 13 cm 0,87
13 cm 10 cm 0,87
10 cm 7 cm 0,84
7 cm 5 cm 0,85
Total = 86
 Pembahasan
a. Tetapan Gravitasi
l
Dengan menggunakan rumus : T = 2π
tetapan gravitasinya.
√ g
maka kita dapat menentukan

Contohnya :
Masukkan data pertama yang kita peroleh dari hasil percobaan yang kita
lakukan ke rumus tersebut. Dengan :
1. Periode (T) = 1,9
panjan tali (𝑙) = 1 meter
1 m
Maka 1,9 = 2π
√ g
g = 10,92
s2

2. Periode (T) = 2
panjan tali (𝑙) = 1 meter
1 m
Maka 2 = 2π
√ g
g = 9,85
s2

3. Periode (T) = 2,1


panjan tali (𝑙) = 1 meter
1 m
Maka 2,1 = 2π
√ g
g = 8,94
s2

96,85 m
Jadi Rata-rata percepatan Gravitasinya = 10 = 9,684 2
s
m
Atau 10 jika dibulatkan.
s2
b. Kelentingan
h'
Dengan menggunaka rumus e =
koefisiennya.
√ h
kita dapat menentukan elastisitas

Contoh :
h’ = 74 meter
h = 100 meter
74
maka e =
√ 100
= 0,86.

Demikian pula dengan data-data selanjutnya sehingga :


8,6
Rata-rata elastisitasnya(e) = 10 = 0,86

 Simpulan
a. Percepatan gravitasi.
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa:
m
Percepatan gravitasi di bumi adalah 10 apabila dibulatkan.
s2

b. Tumbukan .
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa:
Pada tumbukan lenting sebagian, koefisien elastisitasnya lebih dari nol dan
kurang dari satu atau 0 < e < 1.

Anda mungkin juga menyukai