Anda di halaman 1dari 16

Arahan rencana pengelolaan keuangan

Lembaga keuangan merupakan lembaga intermedasi modal. Pada proses awal


pengembangan Kota Cisarua sebagai kota pelayanan perdagangan, dan jasa pertanian
lembaga keuangan yang dibutuhkan adalah lembaga keuangan yang menyediakan dana
dengan tingkat suku bunga rendah atau tingkat suku bunga yang tersubsidi.
Sumber-sumber Pembiayaan
Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten baru yang disahkan pada tahun 2007 hasil
pemekaran dengan Kabupaten Bandung dengan Ibokota Kabupaten di Kota Ngamprah. Kota
Cisarua merupakan Kota yang berada di Kabupaten Bandung Barat Bagian Utara. Kota ini
didominasi oleh pertanian dan kawasan lindung Bandung Utara.
Perhitungan PDRB dilakukan dengan menggunakan pendekatan produksi, yaitu
besarnya produksi dari berbagai sektor selama satu tahun. Perhitungan PDRB menjadi bagian
penting untuk melihat kinerja ekonomi daerah selama tahun bersangkutan, untuk selanjutnya
dapat dijadikan dasar penghitungan pendapatan perkapita dan pendapan asli daerah.
Perdagangan, restoran, perhotelan dan pertanian menjadi penyumbang terbesar dari
pendapatan asli daerah.Berikut tabel kontribusi (%) tiap sektor terhadap PDRB Kecamatan
Cisarua:
Tabel
Kontribusi sektor terhadap PDRB Tahun 2006
Kecamatan Cisarua
N Kontribus
Jenis PDRB
o i (%)
1 Leading Sector  
a. Perdagangan, Resoran dan
 
Perhotelan 42.86
  b. Pertanian 25.93
Jumlah 68.79%
2 Non Leading Sector  
  a. Jasa-jasa 10.99
  b. Industri Pengolahan 6.06
c. Keuangan, persewaan dan jasa
 
perusahaan 4.78
  d. Pengangkutan dan Komunikasi 4.24
  e. Listrik, Gas dan Air Bersih 3.02
  f. Bangunan Konstruksi 1.64
  g. Pertambangan dan Penggalian 0.48
Jumlah 31.21
Jumlah Total 100%
Sumber: Laporan Antara 2009
Sumber pendapatan daerah Kota Cisarua berasal dari PAD, APBD, DAK, DAU, dan
Swadaya masyarakat. Kecenderungan saat ini daerah hasil pemekaran belum bisa mandiri,
dimana pendapatan asli daerah belum cukup untuk membiayai rumah tangganya sendiri, oleh
karena itu pemerintah pusat memberikan bantuan selama 3 tahun setelah pemekaran. Tahun
selanjutnya diharapkan daerah tersebut dapat mengurangi jumlah bantuan dari pemerintah
pusat. Berikut adalah sumber pendapatan Kota Cisarua :
Tabel
Sumber PAD Kota Cisarua Tahun 2008

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Retribusi 103.830.339
2 Pajak Bangunan 664.347.509
Jumlah 768.177.848
Sumber : Monografi Kota Cisarua tahun 2008

Sektor yang berkontribusi besar dalam pendapatan asli daerah Kota Cisarua adalah
sektor perdagangan dan jasa sebesar 68,79% atau Rp. 442.844.925 pada tahun 2007. Data
tersebut menjadi dasar dalam perhitungan proyeksi pendapatan asli daerah sampai pada tahun
2019 dan 2029.

Tabel
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kota Cisarua
N Tahun
Sektor
o 2007 2019 2029
1 Sektor Unggulan 442.844.925 2.296.923.482 13.268.319.509
2 Non Sektor Unggulan 228.286.532 4.530.191.710 68.515.043.204
Jumlah 671.131.457 6.827.115.192 81.783.362.714
Sumber: Hasil Analisis 2010

Berdasarkan hasil proyeksi bahwa jumlah pendapat asli daerah Kota Cisarua dari sektor
perdagangan, restoran, perhotelan dan pertanian. bahwa Kota Cisarua bisa mandiri tanpa
bantuan keuangan dari pemerintah pusat pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 5.380.061.187
(Perhitungan Terlampir). Upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Cisarua sebagai
berikut:
Penarikan Investor
Dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung pembangunan
di Kota Cisarua perlu adanya suatu langkah dalam penarikan investor. Penarikan tersebut
dimaksudkan untuk penanaman modal yang sejalan dengan fungsi Kota Cisarua. Bentuk dari
investasi tersebut beragam dari investasi dibidang perumahan, jasa, industri, perdagangan,
pariwisata, dan pertanian. Letak geografis Kota Cisarua dan potensi didalamnya merupakan
daya tarik dalam penarikan investor.

Meningkatkatkan peluang usaha atau bisnis baik oleh masyartakat setempat atau
investor dengan birokrasi yang pendek tetapi sesuai dengan koridor hukum yang berlaku agar
lebih efisien dan efektif tetapi tidak bertentangan dengan peraturan yang. Peningkatan sarana
dan prasarana pendukung merupakan usaha dalam menarik pemilik modal untuk dapat
menanamkan modalnya.

Kemitraan Pemerintah dan Swasta


Pembiayaan program-program pembangunan di Kota Cisarua sangat tergantung dari
besarnya pendapatan daerah Kabupaten Bandung Barat. Selain sumber-sumber pembiayaan
yang ada di Kota Cisarua, terdapat sumber pembiayaan lain dengan menyertakan pihak
swasta. Dalam kenyataannya banyak sarana dan prasarana kota dapat dikelola dengan prinsip
“cost recovery”, yaitu biaya operasional dipungut dari masyarakat yang mendapat pelayanan.
Kemampuan masyarakat Kota Cisarua berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan subsidi silang
melalui kebijaksanaan tarif berbeda antara golongan kuat, menengah, dan lemah.

Kemitraan pemerintah-swasta dapat dibedakan dalam beberapa bentuk sesuai dengan


kebutuhan penggunaannya. Kebijaksanaan pemerintah Kota Cisarua dalam kaitan kemitraan,
dapat berperan melalui peraturan maupun penyertaan modal. Cara yang dikenal, adalah BOT
(Build, Operate and Transfer), artinya dibangun swasta, dioperasikan swasta dan pada suatu
saat diserahkan kepada pemerintah. Dana Untuk BOT besar dan merupakan program jangka
panjang, dapat dilaksanakan dengan menggabungkan dengan kegiatan lain, misalnya dengan
memberi izin lokasi pengelolaan mini market pertanian, gudang, sarana olah raga, taman
rekreasi dan pariwisata alam. Untuk jangka waktu penyerahan aset dari swasta kepada
pemerintah adalah 5-10 tahun dan pada kondisi tertentu bisa dipercepat atas kesepakatan
kedua belah pihak. Berdasarkan hal diatas maka perlu pengaturan sektor yang dapat dikelola
oleh swasta, berikut tabel sektor yang dapat dikelola oleh swasta:

Tabel
Sekor yang dapat dikelola Swasta
N
Sektor Sitem
o
1 Transportasi  
a. Terminal BOT
b. Angkutan umum BOT
2 Sarana dan prasarana umum  
  a. Minimarket Pertanian BOT
  b. Komplek perumahan BOT
  c. Pengelolaan sampah BOT
  d. Pengelolaan pasar BOT
  e. Pengelolaan air limbah rumah tangga BOT
  f. Produksi air bersih bagi perumahan baru BOT
  g. Jalan Lokal Perumahan BOT
Sumber: Hasil Rencana 2010

Sedangkan dana masyarakat adalah dana yang bersumber dari masyarakat secara
langsung untuk membiayai sebagian anggaran proyek yang kerap dikenal sebagai swadaya.
Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pembangunan (mulai dari informasi,
perencanaan, dan pembiayaan) sangat penting, terutama pada program/proyek yang
menyangkut kepentingan masyarakat yang bersangkutan.
Prasarana dan sarana yang langsung melayani kebutuhan masyarakat, maka biaya atau
sebagian biayanya dapat dibebankan kepada mereka secara swadaya. Misalnya pembuatan
jalan lokal dan jalan lingkungan dikawasan perumahan baik komplek perumahan modern
maupun perumahan tradisional, dapat dilaksanakan dengan pembiayaan dipikul bersama.
Bantuan pemerintah berperan sebagai modal dasar yang kemudian menstimulir swadaya
masyarakat. Karena itu, dalam segi pembiayaan untuk program mikro, maka swadaya
masyarakat merupakan andalan untuk mengurangi beban anggaran pemerintah. Upaya ini
diharapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang telah dibangun atas swadaya masyarakat dan
jerih payah masyarkat dapat terpelihara dengan baik karena masyarakat merasa memiliki dan
harus menjaganya. Berikut adalah

Meningkatkan Hasil Pendapatan dari Leading Sector


Sektor unggulan Kota Cisarua adalah perdagangan dan jasa, upaya dalam peningkatan
pendapatan daerah dari sektor unggulan berkaitan erat dengan aspek lain. Arahan dalam
meningkatkan hasil pendapatan dari sektor unggulan adalah :
1. Pemberian pinjaman lunak
2. Memperluas pemasaran hasil produksi
3. Peningkatan kualiatas hasil pertanian
4. Merangsang petani untuk melakukan inovasi pertanian
5. Penyuluhan dan Pelatihan pertanian

6. Penyuluhan yang berkaitan dengan teknik pemasaran dan perdagangan

Berkurangnya kewenangan pemerintah pusat terutama dalam pembiayaan


pembangunan menuntut daerah untuk mandiri dan lebih kreatif dalam menggali potensi
sumberdaya lokal. Ciri utama yang menunjukkan bahwa suatu daerah otonom mampu
berotonomi terletak kepada kemampuannya untuk menggali sumber-sumber keuangannya
sendiri, mengelola dan menggunakannya untuk membiayai pemerintahan daerahnya. Sehingga
kondisi yang ideal adalah bahwa ketergantungan kepada bantuan pusat haruslah seminimal
mungkin dan pendapatan asli daerah (PAD) harus menjadi bagian dari sumber keuangan
terbesar yang didukung oleh kebijaksanaan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

Arahan Rencana Pengelolaan Kelembagaan

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan Undang-undang


dan kondisi wilayah, perlu ditingkatkan efektivitas kelembagaan pemerintah yang ada . Hal ini
dimaksudkan agar pelaksanaan urusan-urusan tersebut lebih terdesentralisir di tiap-tiap daerah,
dengan tujuan agar pemberian pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan lebih
efisien dan efektif, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Lembaga Pemerintah
Kota adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota.
sistem pemerintahan kecamatan memiliki beberapa perangkat yang mendukung
penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh seorang camat. Setiap seksi atau bagian
tersebut dipimpin oleh seorang kepala seksi/kepala bagian yang bertanggung jawab kepada
camat dengan koordinasi sekretaris Kota. Lembaga umum yang ada diKota Cisarua ialah :

 Instansi Vertikal
Instansi vertikal yang ada di Kota Cisarua adalah KUA yang mengatur semua
kepentingan yang berhubungan dengan NTCR yang ada di Kota Cisarua. Lembaga tersebut
mempunyai tugas yang berkaitan dengan hukum agama, lembaga berkoordinasi dengan
pemerintah Kota dalam hal yang menyangkut dengan agama khususnya agama Islam.
Hubungan lembaga tersebut dengan lembaga lainnya sangat baik karena harus adanya
koordinasi dengan lembaga setempat baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah.

 Instansi Otonom
Instansi Otonom yang ada di Kota Cisarua berupa Instansi dalam negeri yang
berkoordinasi dan bertanggung jawab ke Kota dan bertanggung jawab ke Pemerintah
Kabupaten Bandung Barat. Instansi Otonom yang ada di Kota Cisarua, Cabang Dinas
Pendidikan, Puskesmas, KCD Peternakan, Koramil 0609, Polsek Cisarua, SPN, RSJ.
Hubungan antar lembaga pemerintah memmpunyai ikatan sehingga koordinasi sangat penting
sehingga pelayanan terhadap masyarakat semakin membaik untuk menjaga keamanan,
kenyamanan masyarakat.

 Instansi BUMD/BUMN
Insatansi tersebut tersebar di Kota Cisarua dimana instansi tersebut merupakan cabang
dari daerah pelayanan Cisarua. Insatansi BUMD/BUMN yang ada di Kota Cisarua seperti, BRI,
BPR, Kantor Pos, dan BIOFARMA. Pada umumnya lembaga tersebut gabungan dari
pemerintah dan pihak swasta/investor tetapi hal tersebut tidak menggangu kinerja lembaga
tersebut salah satu alat untuk percepatan pembangunan dimana masyarakat bisa terlayani dan
masyarakat bisa sejahtera.
Kinerja Lembaga
Kota dibentuk di wilayah Kabupaten/Kota dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Kota dipimpin oleh seorang camat yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah.

a. Kinerja lembaga pemerintah merupakan suatu wujud dari kesungguhan pemerintah


dalam memberikan pelayanan yang terbaiknya kepada masyarakat. Dimana pada saat ini
banyak masyarakat yang menilai kinerja lembaga pelayanan milik pemerintah tidak bekerja
dengan maksimal dan terkesan apa adanya. Seharusnya pelayanan yang diberikan lembaga
pemerintah harus lebih baik dari pada swasta, Kita sendiri mengetahui hampir semua lembaga
milik pemerintah di Kota Cisarua mereka memakai SPP, dimana dengan adanya SPP
diharapkan kinerja lembaga pemerintah baik. pada saat ini walaupin Kabupaten Bandung Barat
telah berpisah dengan Kabupaten Bandung induk kinerja lembaga pemerintahan Kota Cisarua
telah berjalan dengan baik dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana secara
bertahap untuk kepentingan masyarakat. dimana rencana pembanguanan dari masyarakat
yang bersifat partisifatip dan lembaga pemerintah sebagai penyalur aspirasi masyarakat.
b. Lembaga Vertikal yang ada diKota Cisarua adalah peradilan agama yang menangani
NTCR masyarakat Kota Cisarua. Kinerja dari lembaga ini baik dalam menangani berbagai hal
yang sangkut pautnya dengan agama, dimana lembaga ini berposisi untuk meluruskan tingkah
masyarakat damal agama. Walaupun di Kota Cisarua msih adanya budaya Habib, lembaga ini
masih sangat dibutuhkan dimana kinerja dari lembaga ini sebagai jembatan yang
,menghubungkan antara agama denga pemerintahan. Sebagai contoh pada saat warga
menikah lembaga ini yang menangani yang bertujuan melegalkan pernikan secara agama dan
hukum pemerintahan.
c. Lembaga-lembaga Otonom adalah lembaga yang dapat mengembangkan struktur
organisasinya sesuai dengan kebutuhan, menetapkan personalia, menyusun rencana anggaran
dan program kerja Tahunan, dan berhak mengangkat, memberhentikan dan mengganti staf-staf
yang membantu melaksanakan tugas-tugas Lembaga tanpa meminta persetujuan terlebih
dahulu dan menghasilkan usaha-usaha yang sah untuk kepentingan organisasi. Lembaga
Otonom yang ada di Kota Cisarua adalah Cabang Dinas Pendidikan, Puskesmas, KCD
Peternakan, Koramil 0609, Polsek Cisarua, SPN, RSJ. Kinerja dari lembag tersebut sangat
baik. Lembaga tersebut bekerja sesuia dengan bidangnya dalam pengabdian kepada
masyarakat.
d. Lembaga BUMN ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian
dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai
negeri. Kinerja lembaga BUMN di Kota Cisarua baik sehingga berdampak kepada percepatan
pembangunan salah satu lembaga BUMN/BUMD adalah BPR dimana lembaga tersebut
memberikan kredik lunak kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa membuka usaha
dengan modal tersebut dan diharapkan masyarakat bisa lebih sejahtera.
e. Lembaga non pemerintah merupakan salah satu wujud dari demokrasinya bangsa
Indonesia. Lembaga tersebut bertujuan sebgai pengawas wakil dari masyarakat akan kenierja
dari pemerintah, selain itu juga sebagai saran untuk pemberdayaan masyarakat.
f. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang
tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang
terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam
upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi
yang tersedia diKota Cisarua.
g. Koperasi Unit Desa diKota Cisarua memiliki peran yang penting dibidang pertanian
khususnya peternakan sapi perah. KUD yang ada diKota Cisarua adalah KUD Sarwamukti.
Kota Cisarua di daerah Kabupaten Bandung Baratadalah salah satu daerah yang mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani , Peternakan sapi perah yang ada di Kota
Cisarua juga sudah menunjukkan perkembangan yang berarti sejak mereka bergabung dengan
Koperasi Unit Desa (KUD) setempat untuk menyalurkan susu yang mereka hasilkan kepada
beberapa perusahan susu yang ada Kabupaten Bandung Barat. Keberadaan KUD ini ternyata
juga sudah popoler bagi masyarakat Kota Cisarua dan Kota Parongpong terutama yang
berprofesi sebagai peternak sapi perah maupun petani lainnya, karena dari situlah mereka bisa
mendapatkan penghasilan dari usahanya sebagai peternak sapi perah. Kinerja dari Kud
tersebut salah satunya adalah menyalurkan susu sapi ke pabrik susu seperti PT FrisianFlag
dan sebagian ke PT Danone. Masyarakt juga bisa merasakan susu tersebut dalam bentuk
literan atau cup.
h. PKK sebagai gerakan yang tumbuh dari bawah, mendapat sambutan yang cukup baik
dari masyarakat, karena berbagai program yang jalankan sebagian besar menyentuh langsung
kebutuhan hidup, seperti pelayanan posyandu dan sebagainya. PKK sebagai Mitra Kerja
Pemerintah Daerah dalam penyuluhan khususnya pemberdayaan perempuan. Kinerja dari
lembaga tersebut sangta baik dalm meningkatkan sumberdaya manusia khususnya perempuan
dan anak-anak. Ada tiga komponen untuk melihat hasil kinerja, yaitu tingkat pengetahuan,
tingkat kepedulian dan tingkat kerjasama program., Lembaga Swadaya Masyarakat yang
selama ini dikenal sangat keras dalam melakukan berbagai kritik,dapat dijadikan mitra dan
jangan dimusihi, sehingga kita dapat melakukan berbagai perbaikan kinerja yang kurang baik
dimasa mendatang.
i. Organisasi Partai Politik yang ada diKota Cisarua sangatlah banyak terutama partai-
partai besar. Lembaga tersebut merupakan ranting dari cabang DPC Kabupaten Bandung
Barat. Kinerja dari lembaga tersebut memperjuangkan aspirasi rakyat melaui wakil-wakilnya
yang duduk di kirsi dewan, selain itu juga untuk membantu masyarakat dalam pembangunan.
Sebagai contoh lembaga tersebut memebantu masyarakat dalam pembangunan jalan
lingkungan disalh satu desa diKota Cisarua, lembaga tersebut sebagi sarana untuk menyalurka
bakat politiok yang dimiliki masyarakat..

Hubungan Antar Lembaga

Kepemimpinan adalah sebuah amanat, bukan kekuasaan yang harus dikejar, namun
ketika seseorang diberi tanggung jawab, maka ia tidak diperkenankan menolak tanggung jawab
itu. Hubungan antara lembaga yang ada di Kota Cisarua pada umunya mempunyai tujuan yang
sama yaitu percepatan pembangunan dan masyarakat sejahtera yang berlandaskan uandang-
undang dan pancasila. Hubungan antar lembaga diperlukan guna mempercepat pembangunan
dan meningkatkan pelayan kepada masyarakat. Hubungan lembaga berpengaruh kepada
kinerja antar lembaga, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matrik hubungan antar lembaga:
No Hubungan Lembaga Pemerintah Lembaga Non Pemerintah

Lembaga-lembaga pemerintah mempunyai Lembaga pemerintah dengan lembaga

hubungan yang baik dengan lembaga pemerintah lainnya non pemerintah adanya hubungan pada

dapat dilihat dari pelayanan terhadap masyarakat umumnya sangat baik, tetapi dikarenakan

1 Lembaga Pemerintah lembaga tersebut aktif dalam pemberdayaan masyarakat. adanya sedikit beda pandangan antar kedua

Lembaga tersebut mengacu kepada aturan yang ada dan lembaga tersebut terkesan hubungannya

komando dari pimpinan. Lembaga pemerintah bersama- kurang baik.

sama membangun daeraha dengan memberdayakan


masyarakat dimana masyarakat bisa sejahtera.

Hubungan Lembaga non pemerintah kepada Lembaga non pemerintah dengan

Lembaga Pemerintah sangat baik, hal tersebut terbukti lembaga non pemerintah. Pada umumnya

pada setiap kegiatan lembaga non pemerintah selalu hubungan lembaga non pemerintah baik

dilibatkan. Hal tersebut setidaknya telah membuktikan dengan garis besar tujuannya membela

hubungan yang erat antara lembaga tersebut untuk kepentingan masyarakat. Walaupun lembaga

2 Lembaga Non Pemerintah kepentingan bersama. Bentuk lain adalah bahwa lembaga tersebut berbeda-beda dan mempunyai visi

non pemerintah mendapat pengakuan yang legal dari misi yang berbeda tetapi kedua lembaga

lembaga non pemerintah. Lembaga pemerintah dapat tersebut mempunyai hubungan yang baik.

menerima saran dan kritik yang membangun untuk Lembaga tersebut mempunyai peran penting

kebaikan lembaga pemerintah baik kinerja maupun dalam pembangunan.

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.


Berdasarkan matrik diatas, perlu ada upaya untuk meningkatkan hubungan antar
lembaga, sehingga tujuan pembangunan bisa tercapai dan percepatan pembangunan bisa
terlaksana, pelayanan terhadap masyarakat berjalan dengan baik, pemberdayaan
masyarakat berjalan dengan baik, dan masyarakat pun bisa merasakan pemerataan
pembangunan yang menjadi salah satu program pemerintah.

Peningkatan Hubungan Antar Lembaga


Hubungan antar lembaga akan berpengaruh kepada pembangunan Kota Cisarua, agar
percepatan pembanguan dapat tercapai maka harus ada peningkatan hubungan antar
lembaga. Upaya dalam peningkatan hubungan yang harmonis antar lembaga pemerintah yang
bersifat koordinatif dan konsulkatif. Upaya dalam meningkatkan hubungan antara lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah peningkatan hubungan yang bersifat konsulkatif,
komunikatif, dan kemitraan seperti

1. melibatkan lembaga non pemerintah dalam setiap kegiatan,

2. pembukaan saran dan kritik terhadap lembaga pemerintah,

3. saling membuka diri.

Upaya diatas untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan


pelayanan perberdayaan dan peran serta masyarakat serta untuk mendukung kelancaran
kinierja dari lembaga pemerintah. Kerja Sama antar lembaga adalah suatu rangkaian kegiatan
bersama antar lembaga untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Kerja sama
antar lembaga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mengurangi
pandangan kurang baik dari masyarakat.

Kerjasama antar lembaga dibidang peningkatan perekonomian masyarakat, kesehatan,


sosila budaya, ketentraman dan ketertiban. Upaya dalam meningkatkan lembaga pemerintah
bertujuan untuk tercapainya percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
meningkatPeningkatan hubungan lembaga non pemerintah dengan non pemerintah adalah
bersifat kemitraan. Lembaga non pemrintah dapat menyusun rencana pembangunan secara
partisipatif sebagai salah satu bentuk partisipasi dalm pembangunan.

Pelatihan Aparatur Pemerintah

Pelatihan ini adalah Upaya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di


lingkungan pemerintahan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pembangunan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkat kualitas, keprofesionlan dan keterampilan para aparatur
pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan dari masyarakat secara
lebih optimal. meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai bidang pemerintahan sesuai
dengan sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada unit-unit kerja pemerintah
daerah dan menjadikan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai tolak ukur
keberhasilan dan/atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah,
terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, tepat, murah, dan memuaskan pada unit-
unit kerja di lingkungan pemerintah daerah, dan Meningkatkan etika dan moral di lingkungan
aparat pemerintah

Kualitas sumberdaya manusia dilingkungan pemerintahan berpengaruh terhadap kinerja


lembaga tersebut yang berdampak kepada pelayanan dan percepatan pembangunan. Upaya
dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dilingkungan pemerintahan adalah :

1. Merestrukturisasi dan realokasi PNS sesuai dengan kapasitas yang dimiliki sebagai
konsekuensi dilakukannya

2. Menyempurnakan sistem rekrutmen PNS yang lebih transparan, obyektif, dan


kompetitif;

3. Merumuskan kompetensi jabatan PNS, sistem penilaian kinerja pegawai, serta


sistem pembinaan atau pengembangan kualitas karier pegawai yang obyektif dan
transparan yang memungkinkan dilakukannya sistem mutasi dan rotasi PNS
antarinstansi ataupun antardaerah;

4. Menyempurnakan sistem pendidikan dan pelatihan jabatan (diklat) PNS yang tepat
dan selektif sesuai dengan kebutuhan kerja di lapangan;

5. Memperbaiki komposisi jumlah dan mutu PNS yang didukung oleh sistem
administrasi kepegawaian nasional yang efisien dan efektif;

6. Menyusun sistem penggajian PNS yang adil dan transparan, baik selama menjadi
PNS maupun setelah pensiun, yang dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk
hidup layak;

7. Menyusun dan melaksanakan sistem pemberian penghargaan dan sanksi kepada


PNS secara konsisten;

8. Memantapkan netralitas PNS dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan


pembangunan.
Dalam pelaksanaan pembangunan banyak sekali celah dalam penyalahgunaan
wewenang maka perlu adanya pengawasan terhadap kinerja dari lembaga pemerintah.
Pengawas tersebut selain lembaga yang berwenang adalah masyarakat dilibatkan dalam
pengawasan kinerja aparatur pemerintahan guna mewujudkan aparatur negara yang bersih,
berwibawa, dan bebas KKN serta Penyelenggara Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme secara konsisten.

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama,
pertumbuhan, persebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, sosial,
ekonomi, budaya, agama, serta lingkungan penduduk tersebut. Lembaga kependudukan
diarahkan kepada:
1. Pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan dan pengoptimalan kinerja dari kader
PKK, BKKBN, dalam penyuluhan keluarga berencana agar masyarakat dapat
melakukan perencanaan keluarga secara baik dan benar sejalan dengan program PKK.
2. Peningkatan kualitas penduduk, peningkatan kinerja dan pengoptimalan dari UPTD
Dinas Pendidikan, seksi pemberdayaan dan desa Kecamatan Cisarua dan lembaga
non-pemerintah seperti LSM, pusat pelatihan dll, untuk meningkatkan sumber daya
manusia melaui peningkatan infrstruktur pendidikan formal dan informal, dan peran serta
masyarakat dalam kegiatan pembangunan Kota Cisarua yang diharapkan masyarakat
dapat siap menghadapi pembangunan dan kemajuan teknologi serta daya bersaing.
3. Pengarahan mobilitas penduduk, mobilitas penduduk mencakup persebaran penduduk,
kesenjangan sosial ekonomi, dan pembangunan maka perlu pengoptimalan seksi
pembangunan dan pemeliharaan saran umum, mitra cai, UPTD Dinas Sosial, seksi
ketertiban dan keamanan, penambahan lembaga pemerintah yaitu UPTD Dinas Cipta
Karya dan UPTD Dinas Binamarga dan Pengairan diharapkan dengan peningkatan
kinerja dan adanya lembaga tambahan setingkat kecamatan tersebut mobiltas penduduk
di Kota Cisarua akan merata sehingga tidak terjadi kesenjangan pembangunan, sosial
ekonomi dan sosial budaya.
4. Administrasi yang berhubungan dengan kependudukan, perbaikan kinerja dari aparatur
pemerintah dalam mencatat perkembangan penduduk baik dari monografi desa,
kecamatan maupun dokumen lainnya. Admintrasi kependudukan agar lebih tertata
dengan baik maka perlu adanya lembaga pemerintah setingkat kecamatan yaitu UPTD
Dinas Kependudukan dan catatan sipil.
Keuangan merupakan sesuatu hal yang berpengaruh kepada pembangunan, pendapatan
daerah dan pengeluaran pendapatan suatu daerah, oleh karena itu perlu didukung oleh
lembaga keuangan baik lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah yang berkaitan
dengan Lembaga keuangan. Lembaga keuangan diarahkan :
1. Transparansi pengelolaan keuangan daerah, pengoptimalan kinerja sub bagian
keuangan, sub bagian penyusunan program, seksi pemberdayaan dan desa (dalam
menyusun musrembang).
2. Pengoptimalan fungsi lembaga keuangan baik lembaga keuangan pemerintah maupun
BUMN, agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pinjaman modal usaha dan
penyimpanan hasil usaha.
3. Peningkatan lembaga pemerintah yang menetapkan tarif retribusi agar retrribusi dapat
dikelola dengan baik untuk pembangunan Kota Cisarua.
Penggunaan lahan menjadi penting dalam upaya mewujudkan kota yang seimbang,
aman, nyaman dan berwawasan lingkungan. Upaya dalam menjaga agar tidak terjadi alih
fungsi lahan yang tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang adalah :
1. Peningkatan kinerja dari pemerintah Kecamatan Cisarua selaku pemegang otoritas
tertinggi di Kota Cisarua untuk dapat mencegah alih fungsi lahan.
2. Penambahan lembaga pemerintah UPTD Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang
memiliki wewenang dalam upaya untuk mengatur, menjaga, membina masyarakat
dalam pengelolaan hutan kota.
3. Penambahan lembaga pemerintah ditingkat Kecamatan, UPTD Manajemen Pertanahan
Berbasis Masyarakat (MPBM), lembaga ini akan mengatur sistem pengelolaan data 
bidang tanah (lokasi, ukuran, bentuk bidang, pemilikan/penguasaan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah) dengan akurasi/ketelitian yang dapat dipercaya untuk tujuan
pemberian informasi keperluan pembanguan, dengan manajemen yang dibangun
berbasis masyarakat. Manajemen Pertanahan Berbasis Masyarakat (MPBM) dibangun
juga disetiap desa/kelurahan guna mengadministrasikan semua perubahan
penggunaan dan pemanfaatan, mencatat perbuatan-perbuatan hukum berkaitan
dengan penguasaan dan pemilikannya. Lembaga ini dikelola oleh tim yang khusus
dibentuk berasal dari perangkat desa yang sudah ada beserta orang-orang baru yang
dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan.
4. Peningkatan pengotimalan lembaga non pemerintah dalam pengawasan penggunaan
lahan Kota Cisarua.
Aksesibilitas merupakan element yang mendukung majunya perekonomian suatu kota,
oleh karena itu haris didukung oleh lembaga terkait guna memperlancar jalur perekonomian
kota. Arahan pengelolaan aksesibilitas sebagai berikut:
1. Pengoptimalan kinerja terminal kelas C untuk mendukung kegiatan masyarakat.
2. Pengoptimalan kinerja UPTD Dinas Binamarga untuk mengontrol kondisi jalan dan
jembatan yang merupakanunsir dalam mendukung tumbuhnya ekonomi Kota Cisarua.

Ekonomi suatu Kota merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah
dan pendapatan perkapita masyarakat. Sektor unggulan Ekonomi Kota Cisarua adalah
perdagangan dan jasa pertanian, oleh karena itu perlu didukung oleh lembaga pemerintah
maupun non pemerintah terkait untuk meningkatkan Product Domestic Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Perkapita Masyarakat sehingga kesejahteraan
masyarakat meningkat. Arahan pengelolaan kelembagaan ekonomi sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja dari seksi ekonomi dan pendapatan daerah dan sub bagian
penyusunan program Kecamatan Cisarua untuk dapat menyusun strategi guna
meningkatkan ekonomi masyarakat.
2. Penambahan UPTD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman
Modal usaha, diharapkan dengan adanya lembaga tersebut dapat memberikan
penyuluhan, membina masyarakat untuk berwirausaha.
3. Peningkatan promosi objek wisata di Kota Cisarua oleh Pemerintah Kota Cisarua dan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta pihak ketiga (lembaga pemerintah, lembaga
non pemerintah, investor) untuk dapat memperkenalkan objek wisata di Kota Cisarua.
4. Perbaikan sistem birokrasi Kota Cisarua untuk memudahkan perijinan bagi investor
untuk membuka lapangan pekerjaan yang sejalan dengan fungsi Kota Cisarua dan
arahan rencana tata ruang Kota Cisarua.
5. Penataan objek wisata Kota Cisarua oleh pengelola dan pemerintah daerah, diharapkan
dengan objek wisata lebih tertata akan menarik para wisatawan lokal atau asing.
6. Perbaikan aksesibilitas dan sarana prasarana ekonomi oleh Pemerintah Kota Cisarua,
UPTD Dinas Binamarga dan Pengairan, UPTD Dinas Ciptakarya, Dinas Perhubungan.
7. Pengoptimalan lembaga BUMN ( BRI, BPR), KUD, KSP untuk Pemberian kredit lunak
kepada masyakarat untuk berwirausaha yang sesuai dengan fungsi Kota Cisarua.
Pengembangan sarana dan prasarana diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup
dan penghidupan masyarakat Kota Cisarua, sehingga dapat hidup dalam kondisi yang layak.
Arahan pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja seksi sarana dan prasarana Kecamatan Cisarua, untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan sarana
dan prasarana.
2. Perbaikan sistem pendidikan di UPTD Dinas Pendidikan dalam rangka untuk
pemerataan pendidikan di Kota Cisarua

3. Pengoptimalan lembaga non pemerintah mitra cai dalam upaya pemerataan pembagian
air bersih

4. Penambahan lembaga pemerintah UPTD Dinas Kebersihan dalam upaya pengelolaan


limbah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat.

5. Peningkatan kinerja lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang berkaitan


dengan peningkatan kesehatan masyarakat

Sosial budaya adalah aspek yang menggambarkan keadaan sosial kemasyarakatan


khususnya hubungan kekerabatan antara masyarakat. Upaya untuk meningkatkan kembali nilai
sosial budaya dan kekerabatan yang telah berkurang akibat dari perubahan zaman perlu ada
lembaga pendukung baik lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah. Upaya
peningkatan hal diatas adalah:

1. Peningkatan kinerja seksi pemberdayaan masyrakat dan seksi keamanan dan ketertiban
umum untuk mengadakan penyuluhan,sosialisasi kepada masyrakat yang berkaitan
dengan kehidupan sosial.

2. Pengoptimalan pemuka agama untuk memberikan pembekalan spiritual dan membina


masyarakat agar tidak terjadi masalah sosial yang dapat memecahkan persatuan dan
kesatuan masyarakat Kota Cisarua.

3. Peningkatan UPTD Dinas Sosial untuk memberikan penyuluhan dan membina kepada
masyarakat tentang pentingnya hidup bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai