1 Retribusi 103.830.339
2 Pajak Bangunan 664.347.509
Jumlah 768.177.848
Sumber : Monografi Kota Cisarua tahun 2008
Sektor yang berkontribusi besar dalam pendapatan asli daerah Kota Cisarua adalah
sektor perdagangan dan jasa sebesar 68,79% atau Rp. 442.844.925 pada tahun 2007. Data
tersebut menjadi dasar dalam perhitungan proyeksi pendapatan asli daerah sampai pada tahun
2019 dan 2029.
Tabel
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Kota Cisarua
N Tahun
Sektor
o 2007 2019 2029
1 Sektor Unggulan 442.844.925 2.296.923.482 13.268.319.509
2 Non Sektor Unggulan 228.286.532 4.530.191.710 68.515.043.204
Jumlah 671.131.457 6.827.115.192 81.783.362.714
Sumber: Hasil Analisis 2010
Berdasarkan hasil proyeksi bahwa jumlah pendapat asli daerah Kota Cisarua dari sektor
perdagangan, restoran, perhotelan dan pertanian. bahwa Kota Cisarua bisa mandiri tanpa
bantuan keuangan dari pemerintah pusat pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 5.380.061.187
(Perhitungan Terlampir). Upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Cisarua sebagai
berikut:
Penarikan Investor
Dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung pembangunan
di Kota Cisarua perlu adanya suatu langkah dalam penarikan investor. Penarikan tersebut
dimaksudkan untuk penanaman modal yang sejalan dengan fungsi Kota Cisarua. Bentuk dari
investasi tersebut beragam dari investasi dibidang perumahan, jasa, industri, perdagangan,
pariwisata, dan pertanian. Letak geografis Kota Cisarua dan potensi didalamnya merupakan
daya tarik dalam penarikan investor.
Meningkatkatkan peluang usaha atau bisnis baik oleh masyartakat setempat atau
investor dengan birokrasi yang pendek tetapi sesuai dengan koridor hukum yang berlaku agar
lebih efisien dan efektif tetapi tidak bertentangan dengan peraturan yang. Peningkatan sarana
dan prasarana pendukung merupakan usaha dalam menarik pemilik modal untuk dapat
menanamkan modalnya.
Tabel
Sekor yang dapat dikelola Swasta
N
Sektor Sitem
o
1 Transportasi
a. Terminal BOT
b. Angkutan umum BOT
2 Sarana dan prasarana umum
a. Minimarket Pertanian BOT
b. Komplek perumahan BOT
c. Pengelolaan sampah BOT
d. Pengelolaan pasar BOT
e. Pengelolaan air limbah rumah tangga BOT
f. Produksi air bersih bagi perumahan baru BOT
g. Jalan Lokal Perumahan BOT
Sumber: Hasil Rencana 2010
Sedangkan dana masyarakat adalah dana yang bersumber dari masyarakat secara
langsung untuk membiayai sebagian anggaran proyek yang kerap dikenal sebagai swadaya.
Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pembangunan (mulai dari informasi,
perencanaan, dan pembiayaan) sangat penting, terutama pada program/proyek yang
menyangkut kepentingan masyarakat yang bersangkutan.
Prasarana dan sarana yang langsung melayani kebutuhan masyarakat, maka biaya atau
sebagian biayanya dapat dibebankan kepada mereka secara swadaya. Misalnya pembuatan
jalan lokal dan jalan lingkungan dikawasan perumahan baik komplek perumahan modern
maupun perumahan tradisional, dapat dilaksanakan dengan pembiayaan dipikul bersama.
Bantuan pemerintah berperan sebagai modal dasar yang kemudian menstimulir swadaya
masyarakat. Karena itu, dalam segi pembiayaan untuk program mikro, maka swadaya
masyarakat merupakan andalan untuk mengurangi beban anggaran pemerintah. Upaya ini
diharapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang telah dibangun atas swadaya masyarakat dan
jerih payah masyarkat dapat terpelihara dengan baik karena masyarakat merasa memiliki dan
harus menjaganya. Berikut adalah
Instansi Vertikal
Instansi vertikal yang ada di Kota Cisarua adalah KUA yang mengatur semua
kepentingan yang berhubungan dengan NTCR yang ada di Kota Cisarua. Lembaga tersebut
mempunyai tugas yang berkaitan dengan hukum agama, lembaga berkoordinasi dengan
pemerintah Kota dalam hal yang menyangkut dengan agama khususnya agama Islam.
Hubungan lembaga tersebut dengan lembaga lainnya sangat baik karena harus adanya
koordinasi dengan lembaga setempat baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah.
Instansi Otonom
Instansi Otonom yang ada di Kota Cisarua berupa Instansi dalam negeri yang
berkoordinasi dan bertanggung jawab ke Kota dan bertanggung jawab ke Pemerintah
Kabupaten Bandung Barat. Instansi Otonom yang ada di Kota Cisarua, Cabang Dinas
Pendidikan, Puskesmas, KCD Peternakan, Koramil 0609, Polsek Cisarua, SPN, RSJ.
Hubungan antar lembaga pemerintah memmpunyai ikatan sehingga koordinasi sangat penting
sehingga pelayanan terhadap masyarakat semakin membaik untuk menjaga keamanan,
kenyamanan masyarakat.
Instansi BUMD/BUMN
Insatansi tersebut tersebar di Kota Cisarua dimana instansi tersebut merupakan cabang
dari daerah pelayanan Cisarua. Insatansi BUMD/BUMN yang ada di Kota Cisarua seperti, BRI,
BPR, Kantor Pos, dan BIOFARMA. Pada umumnya lembaga tersebut gabungan dari
pemerintah dan pihak swasta/investor tetapi hal tersebut tidak menggangu kinerja lembaga
tersebut salah satu alat untuk percepatan pembangunan dimana masyarakat bisa terlayani dan
masyarakat bisa sejahtera.
Kinerja Lembaga
Kota dibentuk di wilayah Kabupaten/Kota dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Kota dipimpin oleh seorang camat yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah.
Kepemimpinan adalah sebuah amanat, bukan kekuasaan yang harus dikejar, namun
ketika seseorang diberi tanggung jawab, maka ia tidak diperkenankan menolak tanggung jawab
itu. Hubungan antara lembaga yang ada di Kota Cisarua pada umunya mempunyai tujuan yang
sama yaitu percepatan pembangunan dan masyarakat sejahtera yang berlandaskan uandang-
undang dan pancasila. Hubungan antar lembaga diperlukan guna mempercepat pembangunan
dan meningkatkan pelayan kepada masyarakat. Hubungan lembaga berpengaruh kepada
kinerja antar lembaga, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matrik hubungan antar lembaga:
No Hubungan Lembaga Pemerintah Lembaga Non Pemerintah
hubungan yang baik dengan lembaga pemerintah lainnya non pemerintah adanya hubungan pada
dapat dilihat dari pelayanan terhadap masyarakat umumnya sangat baik, tetapi dikarenakan
1 Lembaga Pemerintah lembaga tersebut aktif dalam pemberdayaan masyarakat. adanya sedikit beda pandangan antar kedua
Lembaga tersebut mengacu kepada aturan yang ada dan lembaga tersebut terkesan hubungannya
Lembaga Pemerintah sangat baik, hal tersebut terbukti lembaga non pemerintah. Pada umumnya
pada setiap kegiatan lembaga non pemerintah selalu hubungan lembaga non pemerintah baik
dilibatkan. Hal tersebut setidaknya telah membuktikan dengan garis besar tujuannya membela
hubungan yang erat antara lembaga tersebut untuk kepentingan masyarakat. Walaupun lembaga
2 Lembaga Non Pemerintah kepentingan bersama. Bentuk lain adalah bahwa lembaga tersebut berbeda-beda dan mempunyai visi
non pemerintah mendapat pengakuan yang legal dari misi yang berbeda tetapi kedua lembaga
lembaga non pemerintah. Lembaga pemerintah dapat tersebut mempunyai hubungan yang baik.
menerima saran dan kritik yang membangun untuk Lembaga tersebut mempunyai peran penting
1. Merestrukturisasi dan realokasi PNS sesuai dengan kapasitas yang dimiliki sebagai
konsekuensi dilakukannya
4. Menyempurnakan sistem pendidikan dan pelatihan jabatan (diklat) PNS yang tepat
dan selektif sesuai dengan kebutuhan kerja di lapangan;
5. Memperbaiki komposisi jumlah dan mutu PNS yang didukung oleh sistem
administrasi kepegawaian nasional yang efisien dan efektif;
6. Menyusun sistem penggajian PNS yang adil dan transparan, baik selama menjadi
PNS maupun setelah pensiun, yang dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk
hidup layak;
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama,
pertumbuhan, persebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, sosial,
ekonomi, budaya, agama, serta lingkungan penduduk tersebut. Lembaga kependudukan
diarahkan kepada:
1. Pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan dan pengoptimalan kinerja dari kader
PKK, BKKBN, dalam penyuluhan keluarga berencana agar masyarakat dapat
melakukan perencanaan keluarga secara baik dan benar sejalan dengan program PKK.
2. Peningkatan kualitas penduduk, peningkatan kinerja dan pengoptimalan dari UPTD
Dinas Pendidikan, seksi pemberdayaan dan desa Kecamatan Cisarua dan lembaga
non-pemerintah seperti LSM, pusat pelatihan dll, untuk meningkatkan sumber daya
manusia melaui peningkatan infrstruktur pendidikan formal dan informal, dan peran serta
masyarakat dalam kegiatan pembangunan Kota Cisarua yang diharapkan masyarakat
dapat siap menghadapi pembangunan dan kemajuan teknologi serta daya bersaing.
3. Pengarahan mobilitas penduduk, mobilitas penduduk mencakup persebaran penduduk,
kesenjangan sosial ekonomi, dan pembangunan maka perlu pengoptimalan seksi
pembangunan dan pemeliharaan saran umum, mitra cai, UPTD Dinas Sosial, seksi
ketertiban dan keamanan, penambahan lembaga pemerintah yaitu UPTD Dinas Cipta
Karya dan UPTD Dinas Binamarga dan Pengairan diharapkan dengan peningkatan
kinerja dan adanya lembaga tambahan setingkat kecamatan tersebut mobiltas penduduk
di Kota Cisarua akan merata sehingga tidak terjadi kesenjangan pembangunan, sosial
ekonomi dan sosial budaya.
4. Administrasi yang berhubungan dengan kependudukan, perbaikan kinerja dari aparatur
pemerintah dalam mencatat perkembangan penduduk baik dari monografi desa,
kecamatan maupun dokumen lainnya. Admintrasi kependudukan agar lebih tertata
dengan baik maka perlu adanya lembaga pemerintah setingkat kecamatan yaitu UPTD
Dinas Kependudukan dan catatan sipil.
Keuangan merupakan sesuatu hal yang berpengaruh kepada pembangunan, pendapatan
daerah dan pengeluaran pendapatan suatu daerah, oleh karena itu perlu didukung oleh
lembaga keuangan baik lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah yang berkaitan
dengan Lembaga keuangan. Lembaga keuangan diarahkan :
1. Transparansi pengelolaan keuangan daerah, pengoptimalan kinerja sub bagian
keuangan, sub bagian penyusunan program, seksi pemberdayaan dan desa (dalam
menyusun musrembang).
2. Pengoptimalan fungsi lembaga keuangan baik lembaga keuangan pemerintah maupun
BUMN, agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pinjaman modal usaha dan
penyimpanan hasil usaha.
3. Peningkatan lembaga pemerintah yang menetapkan tarif retribusi agar retrribusi dapat
dikelola dengan baik untuk pembangunan Kota Cisarua.
Penggunaan lahan menjadi penting dalam upaya mewujudkan kota yang seimbang,
aman, nyaman dan berwawasan lingkungan. Upaya dalam menjaga agar tidak terjadi alih
fungsi lahan yang tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang adalah :
1. Peningkatan kinerja dari pemerintah Kecamatan Cisarua selaku pemegang otoritas
tertinggi di Kota Cisarua untuk dapat mencegah alih fungsi lahan.
2. Penambahan lembaga pemerintah UPTD Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang
memiliki wewenang dalam upaya untuk mengatur, menjaga, membina masyarakat
dalam pengelolaan hutan kota.
3. Penambahan lembaga pemerintah ditingkat Kecamatan, UPTD Manajemen Pertanahan
Berbasis Masyarakat (MPBM), lembaga ini akan mengatur sistem pengelolaan data
bidang tanah (lokasi, ukuran, bentuk bidang, pemilikan/penguasaan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah) dengan akurasi/ketelitian yang dapat dipercaya untuk tujuan
pemberian informasi keperluan pembanguan, dengan manajemen yang dibangun
berbasis masyarakat. Manajemen Pertanahan Berbasis Masyarakat (MPBM) dibangun
juga disetiap desa/kelurahan guna mengadministrasikan semua perubahan
penggunaan dan pemanfaatan, mencatat perbuatan-perbuatan hukum berkaitan
dengan penguasaan dan pemilikannya. Lembaga ini dikelola oleh tim yang khusus
dibentuk berasal dari perangkat desa yang sudah ada beserta orang-orang baru yang
dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan.
4. Peningkatan pengotimalan lembaga non pemerintah dalam pengawasan penggunaan
lahan Kota Cisarua.
Aksesibilitas merupakan element yang mendukung majunya perekonomian suatu kota,
oleh karena itu haris didukung oleh lembaga terkait guna memperlancar jalur perekonomian
kota. Arahan pengelolaan aksesibilitas sebagai berikut:
1. Pengoptimalan kinerja terminal kelas C untuk mendukung kegiatan masyarakat.
2. Pengoptimalan kinerja UPTD Dinas Binamarga untuk mengontrol kondisi jalan dan
jembatan yang merupakanunsir dalam mendukung tumbuhnya ekonomi Kota Cisarua.
Ekonomi suatu Kota merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah
dan pendapatan perkapita masyarakat. Sektor unggulan Ekonomi Kota Cisarua adalah
perdagangan dan jasa pertanian, oleh karena itu perlu didukung oleh lembaga pemerintah
maupun non pemerintah terkait untuk meningkatkan Product Domestic Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Perkapita Masyarakat sehingga kesejahteraan
masyarakat meningkat. Arahan pengelolaan kelembagaan ekonomi sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja dari seksi ekonomi dan pendapatan daerah dan sub bagian
penyusunan program Kecamatan Cisarua untuk dapat menyusun strategi guna
meningkatkan ekonomi masyarakat.
2. Penambahan UPTD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman
Modal usaha, diharapkan dengan adanya lembaga tersebut dapat memberikan
penyuluhan, membina masyarakat untuk berwirausaha.
3. Peningkatan promosi objek wisata di Kota Cisarua oleh Pemerintah Kota Cisarua dan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta pihak ketiga (lembaga pemerintah, lembaga
non pemerintah, investor) untuk dapat memperkenalkan objek wisata di Kota Cisarua.
4. Perbaikan sistem birokrasi Kota Cisarua untuk memudahkan perijinan bagi investor
untuk membuka lapangan pekerjaan yang sejalan dengan fungsi Kota Cisarua dan
arahan rencana tata ruang Kota Cisarua.
5. Penataan objek wisata Kota Cisarua oleh pengelola dan pemerintah daerah, diharapkan
dengan objek wisata lebih tertata akan menarik para wisatawan lokal atau asing.
6. Perbaikan aksesibilitas dan sarana prasarana ekonomi oleh Pemerintah Kota Cisarua,
UPTD Dinas Binamarga dan Pengairan, UPTD Dinas Ciptakarya, Dinas Perhubungan.
7. Pengoptimalan lembaga BUMN ( BRI, BPR), KUD, KSP untuk Pemberian kredit lunak
kepada masyakarat untuk berwirausaha yang sesuai dengan fungsi Kota Cisarua.
Pengembangan sarana dan prasarana diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup
dan penghidupan masyarakat Kota Cisarua, sehingga dapat hidup dalam kondisi yang layak.
Arahan pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja seksi sarana dan prasarana Kecamatan Cisarua, untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan sarana
dan prasarana.
2. Perbaikan sistem pendidikan di UPTD Dinas Pendidikan dalam rangka untuk
pemerataan pendidikan di Kota Cisarua
3. Pengoptimalan lembaga non pemerintah mitra cai dalam upaya pemerataan pembagian
air bersih
1. Peningkatan kinerja seksi pemberdayaan masyrakat dan seksi keamanan dan ketertiban
umum untuk mengadakan penyuluhan,sosialisasi kepada masyrakat yang berkaitan
dengan kehidupan sosial.
3. Peningkatan UPTD Dinas Sosial untuk memberikan penyuluhan dan membina kepada
masyarakat tentang pentingnya hidup bermasyarakat.