Anda di halaman 1dari 7

disusun oleh : Karina Y Mumpuni (XE)

2. Tujuan : membandingkan nilai gravitasi di beberapa tempat.


3. Alat & bahan

a. alat : 1.kalkulator

2.stopwatch

3.penggaris

b. bahan : 1.bola bekel

2.jarum

3.benang

4. Dasar Teori

Hukum Gravitasi Universal Newton

Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:

Setiap massa titik menarik semua massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang
menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua
massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.

F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik

Dalam sistem Internasional, F diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilograms (kg), r dalam meter
(m), dsn konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 × 10−11 N m2 kg−2.

Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung Berat. Berat suatu benda adalah
hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut: W = mg. W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan
gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.

5. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil

no l t T g
1 30 cm 22,52 s 1,126 9,34 m/s
2 40 cm 23,00 s 1,15 11,93 m/s
3 50 cm 30,39 s 1,51 8,6 m/s
4 60 cm 31,65 s 1,58 9,49 m/s
5 70 cm 32,55 s 1,62 10,53 m/s

b. Pembahasan

Dalam Hukum Newton mengenai gravitasi dinyatakan bahwa 2 buah partikel atau lebih di alam semesta
ini akan saling tarik menarik dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian antar massa
partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar pusat massa. semua benda yang berada di
permukaan bumi mengalami gaya tarik yang arahnya menuju ke pusat bumi. sehingga bersarnya
percepatan gravitasi di setiap permukaan bumi berbeda, karena jarak benda terhadap pusat bumi
berbeda.

Dengan demikian semakin tinggi letak suatu tempat maka semakin kecil percepatan gravitasi di tempat
tersebut, demikian pula sebaliknya. besarnya percepatan gravitasi dapat dicari dengan menggunakan
suatu alat yang disebut bandul. dengan mengayunkan bandul tsb maka akan diperoleh periode getaran
dari bandul tsb. dari periode tsb maka dapat dihitung percepatan gravitasinya. dengan panjang tali
bandul yang berbeda maka akan dihasilkan percepatan gravitasi yang berbeda pula. ini berarti bahwa
besarnya percepatan gravitasi akan berbeda untuk setiap panjang tali, periode, dan jarak pusat massa
yang berbeda.

Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan sebagai g menunjukkan rata-rata
percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada permukaan Bumi (permukaan laut). Nilai sebenarnya
percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung ketinggian dan kondisi geologi.
Simbol g digunakan sebagai satuan percepatan. Dalam fisika, nilai percepatan gravitasi standar gn
didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per detik2), atau 32,174.05 kaki per detik2. Pada ketinggian p
maka menurut International Gravity Formula,

g = 978,0495 (1+0.0052892 sin2 (p) - 0.0000073 sin2 (2p)) sentimeter per detik2. (cm/s2).

6. Kesimpulan
Apabila sebuah bandul digantung kemudian diberi simpangan kecil , maka bandul akan berayun
dan melakukan gerakan harmonis sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat
dihitung besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan dilakukan dengan cara
mengukur panjang tali dan periode pada bandul serta mengukur periode dan jarak titik gantung ke pusat
massa pada bandul. Massa bandul tidak berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi sedangkan
panjang tali berbanding terbalik dengan kuadrat periode.

Percepatan yang dialami oleh sebuah benda yang melakukan gerak jatuh bebas tidak
dipengaruhi oleh massa benda tersebut. Sehingga apabila ada dua buah benda yang berbeda massanya
dijatuhkan pada ketinggian yang sama akan mencapai permukaan bumi bersamaan.
Gerak jatuh bebas mempunyai perumusan sebagai berikut :

h = V0.t + ½ .g.t2

h = 0.t + ½.g.t2

h = ½.g.t2

2h
g = t2

Dari data-data yang dihasilkan dapat kita lihat bahwa besarnya percepatan gravitasi hasil percobaan
tidak sesuai dengan apa yang biasa kita gunakan dalam perhitungan atau bisa dikatakan terjadi
penyimpangan nilai percepatan grafitasi.

Hal-hal yang menjadi kendala adalah :

1. Kemungkinan berbedanya besar gaya gravitasi di tempat dilakukannya percobaan dengan di tempat
normal.
2. Pengaturan ketinggian h dan pembacaan stop clock yang kurang tepat.
3. Penunjukkan jarum stop clock yang kurang tepat.
4. Kurang telitinya atau tidak tepatnya pengamatan dalam melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mahmud Zaki, Diktat Kuliah Fisika Dasar Jilid 1.


2. Dosen-Dosen Fisika ITS, Fisika Dasar I, Yanasika FMIPA ITS,
Surabaya.
3. Dosen-Dosen Fisika ITS, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar,
Yanasika FMIPA ITS, Surabaya.
4. buku paket Fisika kelas X.
mengetahui, Batam, 14 November 2009

guru bidang studi Praktikan,

Pak Suroto,Ssi Karina Y Mumpuni

Anda mungkin juga menyukai