Anda di halaman 1dari 9

KRONOLOGI PERMASALAHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

DI PT (PERSERO) ANGKASA PURA I


TAHUN 2004 – TAHUN 2008

1. Tanggal 22 April 2004


Pertemuan (bipartit) antara Direksi PT (Persero) Angkasa Pura I (PT
AP.I) dengan Ketua Umum dan 14 Ketua Dewan Pimpinan Cabang
Serikat Pekerja PT (Persero) Angkasa Pura I (SP.AP.I) sebagai
pertemuan awal setelah Direksi dilantik pada tanggal 18 Maret 2004.

2. Tanggal 20 Agustus 2004


Pertemuan yang difasilitasi Kementerian BUMN, dipimpin oleh Deputi
Menteri BUMN Bidang Usaha Logistik & Pariwisata, menghadirkan Dewan
Komisaris, Direksi dan Serikat Pekerja PT AP.I membahas masalah
Tunjangan Hari Tua (THT). Diterbitkan Risalah Pertemuan untuk
ditindaklanjuti oleh Manajemen dan SP.AP.I.

3. Tanggal 19 Januari 2005


Pertemuan yang difasilitasi Kementerian BUMN, dipimpin oleh Menteri
BUMN menghadirkan Direksi dan SP.AP.I (dalam kesempatan terpisah).
Pertemuan dengan Menteri BUMN membahas masalah THT. Akhirnya
Menteri BUMN menerbitkan surat Nomor S-115/MBU/2005 tanggal 14
Maret 2005 tentang Persetujuan Pendanaan Program THT mengacu
kepada PKB.

4. Tanggal 13 Juni 2005


SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT AP.I Nomor
SP.AP.I.040/DPP/VI/2005 perihal Proposal Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) II sekaligus menyampaikan dokumentasi daftar pelanggaran PKB I
dan hal-hal yang belum dilaksanakan sejak Direksi yang sekarang dilantik.

5. November 2005 s.d. Februari 2006


4 (empat) kali perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) II antara Tim
Perunding PT AP.I dengan Tim Perunding SP.AP.I.

6. Tanggal 20 Oktober 2005


Pertemuan yang difasilitasi Depnakertrans, dipimpin oleh Direktur
Kelembagaan Hubungan Industrial Depnakertrans menghadirkan Direksi
AP.I dan SP.AP.I membahas tentang Pengaduan SP.AP.I perihal adanya
pelanggaran Kebebasan Berserikat di PT AP.I.

1
Akhirnya Dirjen PHI Depnakertrans menerbitkan surat Nomor
B.494/DPHI/5-XI/2005 tanggal 11 November 2005 tentang Pelaksanaan
Hubungan Industrial di PT AP.I Jakarta.

7. Tanggal 4 April 2006


SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT AP.I Nomor SP.AP.I.009/
DPP/IV/2006 perihal Masalah PNS Diperbantukan dan PKB.

8. Tanggal 1 Juni 2006 :

Setelah Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sejak November


2005, akhirnya disepakati PKB Antara Direksi PT AP.I dan SP.AP.I
Nomor SP.31/HK.10/2006-DU tanggal 1 Juni 2006
SP.AP.I.01/PKB/2006
Berlaku sejak 1 Januari 2006 s.d. Akhir Bulan Desember 2007, dan
diperpanjang selama 1 (satu) tahun s.d. Akhir Bulan Desember 2008
apabila PKB II telah berakhir masa berlakunya dan PKB yang baru belum
ada/belum disepakati.

9. Tanggal 8 Juni 2006


SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT AP.I Nomor SP.AP.I.027/
DPP/VI/2006 tanggal 8 Juni 2006 perihal prioritas penerapan PKB II.

10. Tanggal 5 Oktober 2006


SP.AP.I mengirim surat ditujukan kepada Menteri BUMN Nomor
Istimewa perihal PT (Persero) Angkasa Pura I perihal permasalahan
Hubungan Industrial di PT AP.I.

11. Tanggal 27 November 2006


Pertemuan yang difasilitasi Kementerian BUMN, dipimpin oleh Menteri
BUMN, menghadirkan Direksi PT AP.I, SP.AP.I, Deputi Bidang Usaha
Logistik dan Pariwisata beserta Asdep, Tim Inspektorat Kementerian
BUMN, dan Komisaris PT AP.I membahas tentang permasalahan
Hubungan Industrial di PT AP.I. Direksi diminta menyelesaikan masalah
Hubungan Industrial dengan berpedoman kepada PKB.

12. Tanggal 27 November 2006


Menindaklanjuti pertemuan dengan Menteri BUMN, dilaksanakan
pertemuan (Bipartit) antara Direksi PT AP.I dan SP.AP.I. Dibuat risalah
pertemuan berisi komitmen pelaksanaan, namun penyelesaian tidak
tuntas

2
13. Tanggal 4 Desember 2006
SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT AP.I Nomor
SP.AP.I.059/DPP/IX/2006 tanggal 4 Desember 2006 perihal Penyelesaian
Masalah Hubungan Industrial

14. Tanggal 13 Desember 2006


Menindaklanjuti pertemuan bipartit Tanggal 27 November 2006,
dilaksanakan pertemuan (Bipartit) antara Direksi PT AP.I dan SP.AP.I.
Dibuat risalah pertemuan berisi komitmen pelaksanaan, namun
penyelesaian tidak tuntas

15. Tanggal 27 Desember 2006


SP.AP.I menulis surat kepada Direksi PT AP.I Nomor SP.AP.I.068/
DPP/XII/2006 perihal Program Pensiun Pegawai Baru

16. Tanggal 20 Maret 2007


SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT AP.I Nomor
SP.AP.I.017/DPP/III/2007 perihal Rekomendasi Penyelesaian Masalah
Hubungan Industrial

17. Tanggal 27 April 2007


SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT AP.I Nomor
SP.AP.I.025/DPP/IV/2007 perihal Mutasi Pegawai Kantor Pusat

18. Tanggal 7 Mei 2007


SP.AP.I mengadakan Aksi Unjuk Rasa di Istana Negara, Bunderan Hotel
Indonesia, Kementerian BUMN, dan Kantor Pusat PT AP.I. Aksi diikuti
oleh 100 orang delegasi SP.AP.I se-Indonesia.

Permasalahan Hubungan Industrial yang diangkat :


a. Tunjangan Hari Tua (THT)
b. Program Dana Pensiun
c. Diskriminasi Terhadap Pegawai Baru, tidak diikutkan THT & Pensiun
d. Lembur/KJK Pegawai Operasional
e. Penurunan Fasilitas Rawat Inap di Rumah Sakit
f. Pengurangan SDM di Kantor Pusat
g. Kesehatan Pensiun

Di Kantor Pusat PT AP.I, Tim Perwakilan SP.AP.I diterima Direksi dan


tuntutan Hubungan Industrial dijanjikan akan diselesaikan.

3
19. Tanggal 28 Juni 2007
SP.AP.I mengirim surat kepada Menteri BUMN Nomor
SP.AP.I.055/DPP/VI/2007 kepada perihal Permohonan Pertemuan
sehubungan dengan adanya beberapa permasalahan yang sangat
mendesak. Sebelumnya SP.AP.I sudah menyampaikan permasalahan
dengan Surat Nomor SP.AP.I.040/DPP/VI/2007 tanggal 5 Juni 2007.

20. Tanggal 9 Juli 2007


SP.AP.I mengadakan Aksi Unjuk Rasa di Kawasan Bandar Udara
Juanda, Surabaya diikuti oleh 400 orang delegasi SP.AP.I se-Indonesia.

Permasalahan Hubungan Industrial yang diangkat :


a. Tunjangan Hari Tua (THT)
b. Pola pembinaan SDM tidak jelas
c. Penurunan Fasilitas Rawat Inap dan Perjalanan Dinas
d. Pengurangan SDM di Kantor Pusat
e. Intimidasi Terhadap Pengurus dan Anggota SP.AP.I
f. Keberadaan PNS Diperbantukan
g. Diskriminasi terhadap pegawai baru (Tidak diikutkan Program THT dan
Pensiun)
h. Uang Lembur/KJK Pegawai Operasional

21. Tanggal 10 Agustus 2007


SP.AP.I menulis surat kepada Direktur Utama Nomor SP.AP.I.083
/DPP/VIII/2007 perihal Penyelesaian Masalah Hubungan Industrial

22. Tanggal 3 s.d. 7 September 2007


SP.AP.I mengadakan Aksi Unjuk Rasa di Kantor Pusat PT AP.I diikuti
oleh 250 orang delegasi SP.AP.I se-Indonesia.

Permasalahan Hubungan Industrial yang diangkat :


a. Tunjangan Hari Tua (THT)
b. Pola Pembinaan SDM Tidak Jelas
c. Penurunan Fasilitas Rawat Inap dan Perjalanan Dinas
d. Pengurangan SDM di Kantor Pusat
e. Keberadaan PNS Diperbantukan
f. Diskriminasi terhadap pegawai baru (Tidak diikutkan Program THT dan
Pensiun)
g. Uang Lembur/KJK Pegawai Operasional
h. Intimidasi Pengurus dan Anggota SP.AP.I.

4
Direktur Utama dan Komisaris Utama menerbitkan Berita Acara
Pertemuan Komisaris Utama dan Direksi PT AP.I (tanggal 5 September
2007) guna membahas situasi terakhir Perusahaan terkait dengan aksi
unjuk rasa SP.AP.I.

23. Tanggal 14 September 2007


SP.AP.I menulis surat kepada Menteri BUMN Nomor
SP.AP.I.099/DPP/IX/2007 tanggal 14 September 2007 perihal
Penyampaian Aspirasi SP.AP.I dan permohonan untuk bertemu dengan
Menteri BUMN.

24. Bulan 25 September 2007


Pertemuan antara Tim SP.AP.I dan Tim Perwakilan Maanjemen dalam
Penyelesaian Hubungan Industrial (Herry A.Y. Sikado, dkk). Tidak ada
langkah konkrit terhadap penyelesaian masalah. Menurut keterangan Tim
hasil pembahasan sudah dilakukan presentasi kepada Direksi namun
tidak ada keputusan.

25. Tanggal 9 Oktober 2007


SP.AP.I menulis surat kepada Direksi PT AP.I Nomor
SP.AP.I.106/DPP/X/2007 perihal Penyelesaian Masalah Hubungan
Industrial

26. Tanggal 9 Januari 2008


Pertemuan Klarifikasi yang difasilitasi oleh Depnakertrans, dipimpin
oleh Direktur PPHI Depnakertrans menghadirkan Direksi dan SP.AP.I.
Direksi tidak hadir. Tim SP.AP.I hadir. Dari paparan SP.AP.I,
Depnakertrans memutuskan akan diadakan pertemuan lanjutan dalam
waktu secepat-cepatnya.

27. Tanggal 17 Januari 2008


Pertemuan Klarifikasi yang difasilitasi oleh Depnakertrans, dipimpin
oleh Kasubdit PPHI Depnakertrans selaku Ketua Tim Penyelesaian H.I.
PT AP.I yang dibentuk oleh Depnakertrans. Direksi mewakilkan kepada
Tim Manajemen yang hanya mewakili tetapi tidak diberi kewenangan
memutus. Tim SP.AP.I dihadiri oleh Ketua Umum dan 11 Ketua Dewan
Pimpinan Cabang SP.AP.I

5
Hasil pertemuan adalah sbb. :
a. Hal-hal yang telah disepakati dalam PKB wajib dilaksanakan. Tim
Manajemen menjanjikan akan diselesaikan dalam waktu 3 hari.
b. Hal-hal yang normatif wajib dilaksanakan. Depnakertrans akan
menurunkan Tim Pengawas.
c. Hal-hal yang krusial dalam materi PKB dibicarakan melalui Bipartit.

28. Tanggal 28 Januari 2008


Pasca pertemuan dengan Depnakertrans, SP.AP.I mengirim surat
kepada Direksi PT AP.I Nomor SP.AP.I.004/DPP/I/2008 tanggal 28
Januari 2008 perihal Gaji Pokok dan Nomor SP.AP.I.005/DPP/I/2008
tanggal 28 Januari 2008 perihal Kegiatan Berserikat di PT AP.I

29. Tanggal 25 Februari 2008


SP.AP.I menulis surat kepada Menteri BUMN Nomor
SP.AP.I.14/DPP/II/2008 (tembusan ke Menteri Tenaga Kerja, Menteri
Perhubungan dll.) memohon kepada Menteri BUMN selaku Pemegang
Saham segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan Masalah
Hubungan Industrial.

30. Tanggal 3 s.d. 6 Maret 2008


SP.AP.I mengadakan Aksi Unjuk Rasa di Depnakertrans, Kementerian
BUMN, dan Departemen Perhubungan.

Permasalahan Hubungan Industrial yang diangkat :


a. Penurunan Fasilitas Rawat Inap dan Perjalanan Dinas
b. Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai sesuai dengan PKB II
c. Tunjangan Hari Tua
d. Diskriminasi Fasilitas Tunjangan Hari Tua terhadap pegawai baru
e. Diskriminasi Program Dana Pensiun terhadap pegawai baru
f. Uang Lembur/KJK Pegawai Operasional
g. Kesehatan Pensiun
h. Intimidasi Pengurus :
1) Pengurangan hak Pengurus SP.AP.I sebagai Pegawai
2) Mutasi Pengurus dan Anggota SP.AP.I

Oleh Menakertrans difasilitasi bertemu dengan Sekretaris Kementerian


BUMN (tanggal 4 Maret 2008) dan Mediasi (tanggal 6 Maret 2008).

6
31. Tanggal 4 Maret 2008
Atas fasilitasi dari Menakertrans dan Sekjen Depnakertrans, SP.AP.I
dipertemukan dengan Sekretaris Kementerian BUMN, Bp. Said Didu.
Pada pertemuan disampaikan permasalahan yang ada, dan disampaikan
oleh Sekretaris Kementerian BUMN bahwa SP.AP.I tidak perlu menemui
Menteri BUMN. Segala permasalahan akan disampaikan oleh Sekretaris
Kementerian BUMN kepada Menteri BUMN. SP.AP.I juga diminta
mempercayai janji beliau untuk menyelesaikan masalah karena beliau
sangat paham permasalahan di PT AP.I (surat-surat SP.AP.I sudah
dibaca oleh beliau). Diinformasikan pula kepada SP.AP.I bahwa saat ini
menjelang detik-detik akhir, karena sudah dilakukan fit and proper test.

32. Tanggal 6 Maret 2008


Atas fasilitasi dari Menakertrans dan Sekjen Depnakertrans,
dilaksanakan pertemuan Mediasi yang dipimpin oleh Dirjen PHI
Depnakertrans. Dalam pertemuan diundang juga Menteri BUMN dan
Menteri Perhubungan. Dalam pertemuan yang disaksikan oleh Direktur
PPHI, Pejabat yang mewakili Menteri BUMN, Pejabat yang mewakili
Menteri Perhubungan, Manajemen, dan SP.AP.I telah dihasilkan
kesepakatan yang dituangkan dalam ”Perjanjian Bersama”.

Isi daripada Perjanjian Bersama adalah :


Berdasarkan ketentuan UU Nomor 2 Tahun 2004 pasal 13 ayat (1) pihak
ke I dan pihak ke II telah tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial melalui mediasi dan hal-hal sebagai berikut :

I. Yang akan diselesaikan dalam waktu paling lama 30 (tigapuluh) hari


kerja sejak ditandatangani kesepakatan ini masalah :
a. Penurunan Fasilitas Rawat Inap dan Fasilitas Perjalanan Dinas
b. Tunjangan Hari Tua
c. Fasilitas Tunjangan Hari Tua terhadap pegawai baru
d. Program Dana Pensiun terhadap pegawai baru
e. Uang lembur/Kelebihan Jam Kerja pegawai operasional

II. Akan dilakukan perundingan tersendiri untuk hal-hal sbb. :


a. Penyesuaian Gaji Pokok pegawai sesuai PKB II (mengikuti
kenaikan gaji PNS Tahun 2007 dan 2008)
b. Kesehatan Pensiun
c. Tunjangan jabatan Sekretaris Tim P4DP

III. Dibatalkan oleh Direksi :


Mutasi Pengurus SP.AP.I

7
33. Tanggal 17 s.d. 19 Maret 2008
Pasca Perjanjian Bersama, diadakan pertemuan Antara Tim
Manajemen (Herry A.Y. Sikado, SH dkk) dengan Tim SP.AP.I (DPP dan
DPC Kantor Pusat) membahas tindak lanjut penyelesaian “Perjanjian
Bersama”. Karena Tim Manajemen yang diutus tidak diberi kewenangan
memutus, maka pertemuan menghasilkan solusi penyelesaian dalam
bentuk Draft/Konsep SK Direksi dan Proposal Perundingan Gaji Pokok,
Tunjangan Hari Tua dan Kesehatan Pensiun.

34. Tanggal 4 April 2008


Pasca Perjanjian Bersama, SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT
AP.I Nomor SP.AP.I.023/DPP/IV/2008 perihal Tindak Lanjut Perjanjian
Bersama Hasil Mediasi

35. Tanggal 10 April 2008


Pasca Perjanjian Bersama, SP.AP.I mengirim surat kepada Direksi PT
AP.I Nomor SP.AP.I.028/DPP/IV/2008 perihal Tindak Lanjut Perjanjian
Bersama Hasil Mediasi, mengingatkan tentang batas waktu Mediasi dan
meminta perundingan segera dilaksanakan sebelum berakhirnya Batas
Waktu Mediasi 30 hari kerja pada tanggal 21 April 2008.

36. Tanggal 17 April 2008


Pertemuan yang difasilitasi Depnakertrans, dipimpin oleh Kasi PPHI,
mengundang Direksi PT AP.I dan SP.AP.I untuk memantau proses
penyelesaian Hubungan Industrial yang tertuang dalam Perjanjian
Bersama. Namun dari 9 masalah yang dimediasi Depnakertrans agar
terselesaikan dalam waktu 30 (tigapuluh) hari kerja, sampai dengan Hari
Kerja ke -28, hanya 1 (satu) masalah yang terselesaikan dengan tuntas.
Satu masalah tersebut diterbitkan pada hari yang sama dipanggil
Depnakertrans.

8
37. Tanggal 21 April 2008
Direksi mengundang SP.AP.I dengan surat Nomor AP.I.1316/UM.10.6 /
2008-DU-B tanggal 18 April 2008 untuk mengadakan perundingan tindak
lanjut Perjanjian Bersama hasil Mediasi.

Dari perundingan tersebut , disimpulkan bahwa :


Dengan memperhatikan bahwa PKB II telah dilanggar oleh Direksi PT
AP.I (Untuk Gaji Pokok, Tunjangan Hari Tua dan Kesehatan Pensiun)
termasuk tidak menjalankan kesepakatan ”Perjanjian Bersama” yang
seharusnya telah diselesaikan pada batas waktu mediasi 30 (tigapuluh)
hari kerja yaitu tanggal 21 April 2008, maka atas perundingan yang
diadakan tanggal 21 April 2008 tersebut, SP.AP.I menyatakan kondisi
tersebut sebagai GAGAL BERUNDING.

Catatan Tambahan;
SP.AP.I telah menyampaikan pernyataan GAGAL BERUNDING pada Rapat
Tanggal 21 April 2008 di hadapan Direksi PT AP.I. Sekaligus, SP.AP.I
menyampaikan bahwa akibat Gagal Berunding maka SP.AP.I , sesuai
kesepakatan bersama SP.AP.I akan menggunakan haknya sesuai Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu MOGOK KERJA pada tanggal 7 s.d. 9 Mei
2008

Disusun oleh
Dewan Pimpinan Pusat
Serikat Pekerja PT (Persero) Angkasa Pura I

Anda mungkin juga menyukai