Anda di halaman 1dari 10

c  


     

 

   



c


   



Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung 40141. Univer sitas Katolik Parahyangan.
  c  

˜aya menyatakan bahwa makalah ini adalah karya ˜aya pribadi, tidak pernah ditulis
orang lain, dan makalah ini tidak pernah dikumpulkan oleh orang lain. Kaidah penulisan
akademik sudah diikuti dalam makalah ini, sehingga makalah ini sudah bebas dari
plagiarisme.

˜aya bersedia dijatuhkan sangsi berupa nilai 0 bila terbukti bahwa pernyataan tersebut
tidak benar adanya.

Bandung, 10 Mei 2010


! " #   !  

#  $
  " 

˜aat ini banyak pihak yang memandang uang dan kekuasaan sebagai segalanya.
Untuk meraih hal-hal yang mereka anggap segalanya itu, mereka rela menghalalkan segala
cara dan mengorbankan banyak hal. Yang jadi masalah, yang mereka korbankan adalah
nyawa-nyawa orang lain.

Untuk meraih kekuasaan ini, pertama-tama harus mempunyai uang dulu, karena uang
mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Kedua, harus mempunyai kepercayaan kelompok
tertentu atau merusak kepercayaan kelompok itu pada m  m  (pemerintahan yang
sekarang). Perjalanan mencapai uang dalam jumlah besar dan merusak kepercayaan terhadap
pemerintah status quo ini ditempuh dengan cara yang tidak halal, mengorbankan nyawa
orang lain.

Berikut adalah sebuah cerita yang menggambarkan hal yang ˜aya maksud pada
paragraf di atas.

˜aat ˜olomon Vandy dan anaknya tiba di daerah pemukiman mereka, pasukan RUF
sudah meluluhlantakkan pemukiman itu. Rumah-rumah hancur, banyak penduduk yang
ditembaki, dan banyak penduduk yang diculik, banyak juga penduduk yang dipotong
tangannya agar tak bisa memilih dalam pemilu nanti. Untungya ˜olomon sempat
menyelamatkan keluarganya agar bisa kabur dari situ. Tapi sayangnya ˜olomon tak bisa
kabur bersama keluarganya, ia malah tertangkap oleh pasukan RUF untuk dijadikan pekerja
paksa di pertambangan intan.

Di pihak lain, G8 sedang mengadakan rapat di Belgia. Mereka membicarakan


mengenai konflik intan yang terjadi di ˜ierra Leone, melihat banyaknya korban berjatuhan
karena perdagangan intan dan rasa haus kekuasaan RUF. ˜ebagai negara yang menjadi
konsumen utama intan, mereka ingin membuat kesepakatan untuk merendahkan permintaan
intan, dengan harapan RUF tidak lagi mengusahakan menghasilkan intan, setidaknya dengan
terlalu keras (sehingga menjatuhkan banyak korban). Di pertemuan itu, diundang juga
seorang pebisnis, Van De Kaap, untuk diminta pendapatnya dan kerja samanya dalam hal ini.
Di pihak yang lain lagi, ada seorang berkulit putih, Danny Archer, yang merupakan
seorang penyelundup intan, anak buah dari pebisnis intan, Van De Kaap. Ia mencari-cari
intan ke kelompok-kelompok kulit hitam tertentu yang memang menyediakan intan untuk
diperjualbelikan secara gelap. ˜ayangnya saat ia melakukan tawar-menawar dengan
kelompok kulit hitam lainnya, ia malah ditangkap karena dituduh sebagai penyelundup intan.
Archer pun dipenjarakan.

Di bagian pertambangan intan yang dipegang oleh RUF, tampak banyak pria dewasa
yang bekerja untuk mencari intan, di mana jika mereka mendapatkan intan mereka harus
menyerahkannya ke pihak RUF. Pekerja yang bekerja di sebelah ˜olomon saat itu nekat
menyembunyikan sebutir kecil intan yang ditemukannya di dalam mulutnya. Pemimpin RUF
itu, sang Komandan, mengetahui aksi pria itu dan membunuhnya.

Di hari yang lain, saat bekerja di pertambangan itu ˜olomon menemukan sebuah intan
pink yang besar dan menyembunyikannya di bawah kakinya dan ketahuan oleh Komandan
dan berniat untuk segera menembaknya. Datanglah tiba-tiba pasukan dari pemerintah dengan
segala bombardirnya yang memang berniat membubarkan apa pun kegiatan RUF. ˜ang
Komandan pun ternyata tertembak sehingga ˜olomon selamat dari tembakan ˜ang
Komandan dan ia berhasil mengubur intannya itu. Bagaimana pun juga, ˜olomon ditangkap
oleh pasukan pemerintah karena berada di kawasan RUF.

˜olomon, ˜ang Komandan, dan Danny Archer ternyata masuk dalam satu penjara. Di
penjara, ˜ang Komandan berteriak dengan kencang menuduh ˜olomon menyembunyikan
sebuah intan besar berwarna pink. ˜olomon tentunya mengelak, dan ˜ang Komandan
mengancam untuk mengambil dan membahayakan keluarganya. Percakapan antara
Komandan dan ˜olomon ini didengar jelas oleh Archer. Hal ini tentunya menarik perhatian
Archer yang merupakan pemburu intan untuk diselundupkan. Archer pun dikeluarkan dari
penjara oleh rekannya. Archer juga mengeluarkan ˜olomon dari penjara untuk
kepentingannya tersebut.

˜etelah keluar dari penjara, Archer bertemu dengan seorang jurnalis perempuan
bernama Maddy Bowen. Kedok Archer sebagai penyelundup intan pun terungkap oleh
jurnalis ini yang kebetulan memang sedang meneliti mengenai konflik intan di ˜ierra Leone.
Maddy menyesali masalah yang terjadi bahwa ˜ierra Leone yang notebene mempunyai ˜DA
intan yang besar sudah tak mengeksport intan lagi, sementara Liberia, negara terdekat ˜ierra
Leone, sudah mengekspor intan dalam jumlah besar.
Di lain sisi, RUF kembali meneror pemukiman warga. Aksi ini terjadi atas perintah
Komandan yang terutama ingin mencari keluarga ˜olomon. Putra ˜olomon dan beberapa
anak lelaki lainnya diculik, dan mereka dilatih untuk dijadikan pasukan RUF yang bertugas
untuk membunuh dan memborbardir secara membabibuta.

Di sisi yang lain lagi, Archer membujuk ˜olomon untuk bekerja sama. Archer
menawarkan untuk membantu ˜olomon mencari keluarganya yang hilang, dan ˜olomon
membantu Archer untuk menemukan lokasi tempat ia menguburkan intan pink itu. ˜olomon
setuju dan mereka pun pergi ke sebuah tempat pengungsian bersama Maddy. ˜olomon dan
istrinya, Jassie, pun menumpahkan rasa rindu mereka. Jassie juga mengaku bahwa anak
mereka, Dia Vandy, diculik oleh RUF. ˜olomon pun marah dan bertekad mencari anaknya
itu.

Mereka bertiga akhirnya pergi ke sebuah perkemahan tentara yang menjaga


perbatasan. Mereka ke situ dengan tujuan melewati perbatasan itu dan dapat meraih lokasi
tempat penguburan intan pink dan basecamp RUF.

˜olomon dan Archer pun berhasil menapaki tempat yang ingin diraihnya. Mereka
sudah mengintip ke basecamp RUF, dan ˜olomon pun puas setelah melihat anaknya memang
ada di situ. Mereka juga sudah memantau kira-kira di mana tempat penguburan intan pink itu.
Archer pun langsung melapor pada teman-teman pasukannya yang juga berkulit putih tentang
koordinat di mana intan pink itu berada, agar mereka dapat membantunya untuk membasmi
RUF yang menjadi penghalang mereka ke tempat itu.

Tapi saat malam tiba, tanpa sepengetahuan Archer, ˜olomon menghampiri Dia untuk
membujuknya kembali pulang. Archer yang terbangun pun siaga menjaga ˜olomon dari
belakang. Dan benar saja, Dia tidak mau dibujuk oleh ayahnya dan malah berteriak pada
pasukan RUF yang lain untuk menghentikan ˜olomon. ˜olomon pun ditangkap oleh
Komandan dan dipaksa untuk menggali intan pink itu berada, jika tidak, keluarganya,
termasuk Dia, yang menjadi taruhannya. Untungnya pasukan dari pihak Archer langsung
datang dengan helikopternya dan memporakporandakan tempat itu, sehingga beberapa
pasukan RUF mati, termasuk Komandan.

˜etelah keadaan aman, pihak pasukan helikopter menagih intan pink yang selama ini
dibicarakan tersebut. Pihak pasukan helikopter itu menahan Dia sebagai jaminan sementara
˜olomon menggali intan pink itu. Ternyata Archer dan ˜olomon masih dalam kondisi bekerja
sama berdua saja untuk memonopoli intan itu, sehingga terjadi baku hantam antara mereka
dan pasukan helikopter. Mereka menang dan dapat kabur bertiga dengan intan pink di tangan,
sayangnya Archer sempat terkena tembak. Mereka pun berjalan menuju helikopter yang
merupakan pihak teman dari Archer. Tapi Archer tak kuat lagi berjalan, hingga memutuskan
untuk tetap tinggal dan memberikan intan itu pada ˜olomon saja. Archer juga mengubungi
Maddy meminta bantuannya untuk mengurus kepergian ˜olomon ke London. Intan pink
akhirnya berada di tangan pihak Van De Kaap setelah barter dengan sejumlah uang dan
keluarga utuhnya ˜olomon.

Pertemuan negara-negara di Kimberley, Afrika ˜elatan, pada Januari 2000. Pembicara


utama pertemuan ini berkata,´Mereka bukan milik kita untuk dieksploitasi untuk
kenyamanan, perusahaan, dan konsumerisme kita. Negara dunia ketiga bukanlah negara yang
terpisah dari kehidupan kita. Mari kita dengar suara dari dunia itu, mari kita belajar dari
suaranya dan tidak mengabaikannya lagi. Kita sambut, ˜olomon Vandy.´ ˜olomon pun
berpidato mengenai apa yang terjadi selama ini.

Pada Januari 2003, 40 negara menandatangani The Kimberley-Process untuk


mencegah terjadinya konflik intan lagi. Tetapi intan ilegal tetap menemukan jalannya ke
pasaran. Ini bergantung pada konsumen untuk mendesak tidak adanya konflik intan. Dan,
˜ierra Leone akhirnya dalam keadaan damai.

Blood Diamond menggambarkan kompleksitas hubungan internasional.

Film Blood Diamond sangat menggambarkan kompleksitas hubungan internasional.


Bisa kita lihat dari aktor-aktor negara yang terlibat dalam kasus Konflik Intan ini. Ada negara
˜ierra Leone yang menjadi aktor penderita. Ada negara-negara maju yang tergabung dalam
G8 yang berusaha membuat kesepakatan dan tindakan untuk menghindari Konflik Intan yang
terjadi. Ada pula negara-negara lainnya yang tergabung yang menandatangani perjanjian.

Garis besar kompleksitas hubungan internasional dalam film ini adalah sebagai
berikut :

1.| Ancaman internal (pemberontak) sangat menggangu stabilitas negara ˜ierra Leone dan
menyita perhatian Internasional, karena menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM).
Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Pemberontak sangat merusak nilai-nilai
kemanusiaan seperti pembunuhan, penganiayaan dan mempekerjakan anak-anak dibawah
umur sebagai petambang dan sebagai tentara pemberontak. Hal ini mereka lakukan untuk
meruntuhkan kepercayan rakyat pada pemerintahan yang sah, seakan-akan pemerintahan
yang sah tidak dapat memberikan kedamaian kepada rakyatnya. Pemberontak tidak
menginginkan adanya Pemilu yang sah dengan cara mengintimidasi rakyat termasuk
memotong tangan mereka. Legitimasi pemerintahan yang sah dihancurkan. Tentunya hal
ini sangat menyita perhatian dunia internasional.
2.| Ketidakstabilan di dalam negara ˜ierra Leone sudah sangat tentu akan mempengaruhi
kestabilan di kawasan regional. Negara tetangga akan mengoptimalkan keamanan di
daerah perbatasan baik dalam hal pelarian pemberontak maupun dalam hal penyelundupan
intan. Hal ini jadi mempengaruhi negara terdekatnya, Liberia, yang menjadi jembatan
penyelundupan. Konflik intan ini juga mempengaruhi pihak pasar intan internasional dan
persekutuan negara-negara lainnya (terutama anggota G8) yang terutama dalam
mengambil keputusan bagaimana sebaiknya mengatasi konflik intan ini (yang artinya
membantu negara ˜ierra Leone).
3.| Boikot terhadap intan ˜ierra Leone di pasaran internasional tentu akan merusak atau
menganggu pendapatan dari negara ˜ierra Leone yang sudah miskin. Hal ini akan semakin
memperburuk keadaan atau situasi dari negara tersebut. Mereka tidak bisa melanjutkan
pembangunan dan menata negara ke arah yang lebih baik. Di lain pihak boikot ini akan
menekan pemberontak dalam melakukan aksinya, termasuk untuk mendapatkan
persenjataan dari luar dan juga biaya operasional.
4.| Melihat pasaran intan international yang sangat tinggi permintaannya, maka upaya
penyelundupan melalui negara tetangga seperti Liberia akan terus diusahakan. Bila intan
sudah diselundupkan ke Liberia, maka intan tersebut sudah dapat disertifikasi sebagai
hasil tambang Liberia, sehingga sah dijual ke pasaran internasional. Dengan demikian,
secara tidak langsung, Liberia akan mendapatkan untung dari konflik ini. Penjualan intan
secara langsung ke pasaran internasional tentu tidak bisa dibenarkan, bahkan secara tidak
langsung intan ˜ierra Leon dapat dianggap sebagai intan ³haram´.

5.| Ternyata pemboikotan intan ˜ierra Leone tak membuahkan hasil. Perdamaian yang
diharapkan di ˜ierra Leone tak kunjung terlaksana. Akhirnya diadakan pertemuan negara-
negara lagi dan membuat perjanjian untuk mempersempit konflik yang ada.

Demikianlah garis besarnya. Apa yang bisa didapat dari situ? Kekompleksitasan jelas
terlihat dengan banyaknya aktor negara yang terlibat dan hubungan antara yang satu dengan
yang lain. Penyebab utama kekompleksitasan hubungan internasional di film ini adalah intan.
Aktor negara ˜ierra Leone dirugikan dari pihak internal dan eksternal karena masalah intan
ini. Pemberontakan pihak tertentu di negara itu membuat pihak internasional memutuskan
untuk memboikot intan ˜ierra Leone, yang artinya merugikan pihak ˜ierra Leone dalam hal
perekonomian negaranya.

Jadi, dilihat dari keterlibatan pihak internasional (aktor non-negara, G8, yang terdiri
dari negara-negara maju dan negara-negara lainnya yang terlibat dalam Kimberley-Process)
pada suatu peristiwa yang menimpa sebuah negara (˜ierra Leone) yang juga mempengaruhi
negara lain (Liberia dan Negara-negara konsumen intan) merupakan pembuktian bahwa film
Blood Diamond menggambarkan kompleksitas hubungan internasional.

Untuk menganalisa film Blood Diamond ini, ˜aya akan menggunakan sudut pandang
realisme.

Realisme adalah teori pendekatan dalam Hubungan Internasional yang melihat negara
sebagai aktor yang berusaha mencari kekuasaan atau fokus pada tujuan-tujuan atau
kepentingannya sendiri. Berbeda dengan Liberalisme yang menekankan perdamaian dan
kerja sama dalam hubungan internasional, realisme menekankan pada perang dan konflik
dalam hubungan internasional1. Realisme mempunyai empat asumsi: ˜   m   
 
  ˜  m
    ˜  m  
   dan  
 ˜   m  

mm.

˜   m   
    artinya negara sebagai aktor utama dalam hubungan
internasional. Realisme tidak menganggap aktor non-negara, seperti organisasi dan lembaga
masyarakat, sebagai aktor dalam hubungan internasional. Jika kita melihat film Blood
Diamond, memang aktor negara merupakan aktor dominan yang bermain di sini. Yang
menjadi objek penderita, penengah, dan objek yang tertular dampaknya adalah aktor negara.

³Pasaran internasional (mayoritas terdiri dari negara-negara maju) yang mempunyai


banyak permintaan intan secara tidak langsung mendesak negara-negara yang bersumber
daya alam intan untuk mengekspor intannya, salah satunya ˜ierra Leone.´ Dari kutipan
tersebut bisa kita lihat keterlibatan negara-negara maju dan ˜ierra Leone sebagai aktor

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| ||||||||||||||||
||ï    
  
 |
 | ||
|| | |
 | |
!
|"#|$ |%&''|
  
  
 
  |
 | | ||(| |  ) ||
hubungan internasional, yang merupakan aktor penting dalam hubungan internasional yang
sedang terjadi ini.

³Tapi ada pihak pemberontak, yang merupakan aktor non-negara, yang melihat
potensi ˜ierra Leone dalam hal intan sebagai kesempatan bagi mereka untuk menuai uang
untuk menyokong ekonomi dan peralatan mereka dalam meruntuhkan pemerintahan ˜ierra
Leone saat itu,dengan penyelundupan intan. Karena hal ini, G8 mengadakan pertemuan untuk
membahas bagaimana dalam menindaki konflik intan yang terjadi di ˜ierra Leone tersebut.´
Dalam kutipan ini ada dua aktor non-negara yang terlibat dalam peristiwa ini, yang berarti
realisme tidak memandang pihak pemberontak (RUF) dan G8 sebagai aktor yang penting
dalam hubungan internasional mengenai intan ini.

³Liberia menjadi penadah intan yang diselundupkan oleh RUF yang kemudian
mengesahkan intan-intan selundupan itu menjadi hasil alamnya. Dengan begitu, Liberia bisa
mengekspor intan ke pasaran internasional (ke negara-negara konsumen) dan intan-intan itu
merupakan barang impor dari Liberia, padahal intan-intan tersebut merupakan bagian dari
˜ierra Leone.´ Dari kutipan ini terdapat Liberia yang merupakan aktor negara yang
mempunyai andil besar dalam peristiwa ini dan termasuk aktor penting.

³˜ekian puluh negara pun berkumpul untuk menandatangani perjanjian internasional


yang diharapkan dapat membantu keadaan ˜ierra Leone menjadi lebih baik.´ Dalam kutipan
ini aktornya dalah negara di mana realisme menganggapnya sebagai aktor penting.

˜   m   
    artinya negara secara rasional akan berusaha memenuhi
tujuan-tujuan dan kepentingan-kepentingan negaranya dengan cara apa pun, yang terutama
seperti perang, konflik, dan agresi (jika dilihat dari sudut pandang realisme).

Poin ini mempunyai peran yang cukup signifikan dalam film ini. Negara-negara maju
bagaimana pun tetap berusaha memenuhi permintaan intan yang ada, walau pada akhirnya
hal ini berusaha dihindari pada pertemuan G8 di Belgia dan pertemuan negara-negara lain di
Afrika ˜elatan. Tapi tetap saja ada pihak internal negara, aktor non-negara seperti pebisnis-
pebisnis intan, yang menempuh cara apa pun untuk mendapatkan intan-intan itu. Tapi hal ini
tidak memenuhi paradigma realisme karena aktornya non-negara. Ada juga aktor non-negara
lain seperti RUF yang menempuh cara apa pun, terutama dengan perang, agresi, dan konflik,
dalam memenuhi tujuan dan kepentingan mereka. Tapi hal-hal yang mereka lakukan tidaklah
menunjang kepentingan negara, yang artinya tak memenuhi sudut pandang realisme ini.
Ada pun negara Liberia yang menempuh cara tidak halal sekalipun untuk memenuhi
kepentingan negaranya. Tapi Liberia tidak menggunakan cara anarkhi seperti perang, agresi,
dan konflik untuk mencapai kepentingannya itu. Ada pula pihak kulit putih yang
menggunakan cara agresi (membasmi keberadaan pihak RUF di kawasan sungai dekat intan
pink berada) untuk memenuhi kepentingannya, tapi mereka bukanlah dari pihak negara,
meliankan pihak pebisnis. Jadi, sejauh analisis ini, belum ada peristiwa ˜   m   
 
  , belum ada peristiwa yang memenuhi poin ini dari sudut pandang realisme.

Tapi jika ditilik lagi, sebenarnya ˜ierra Leone melakukan poin itu dan memenuhi
paradigma realisme. ˜ierra Leone mempunyai kepentingan melindungi keamanan negaranya
dengan mencari kesempatan memborbardir setiap kali menemukan keberadaan pihak
pemeberontak itu. Cara yang dilakukan oleh aktor negara ini menggunakan agresi, sehingga
memenuhi sudut pandang realisme pada poin ˜  m  
   .

 
 ˜   m 
mm merupakan asumsi realisme yang dipenuhi ˜ierra
Leone pada film ini. ˜eperti yang sudah disebutkan di paragraf sebelumnya, ˜ierra Leone
berusaha melindungi negaranya dari segi keamanan dan perdamaian. Tentunya keamanan
negara merupakan hal yang penting, sampai ˜ierra Leone melakukan agresi pada pihak yang
mengancam keamanan negaranya.

Dengan analisa yang sudah ˜aya berikan di atas, bisa kita lihat betapa kompleksnya
hubungan internasional yang terjadi pada film ini. Mulai dari ˜ierra Leone yang dibantu oleh
sejumlah negara, Liberia yang menjadi penadah intan dari ˜ierra Leone untuk diekspor ke
negara-negara maju, sampai sejumlah negara yang mengadakn hubungan internasional untuk
mengatasi masalah kemanusiaan di ˜ierra Leone. Analisa ˜aya pun dilihat dari perspektif
realisme, di mana setiap negara benar-benar mengusahakan kepentingan negaranya tercapai
tanpa memikirkan bagaimana pihak atau negara lain. Hal ini terbukti dan bisa kita lihat dalam
film Blood Diamond, di mana negara-negara maju dan Liberia berusaha memenuhi tujuannya
tanpa memikirkan ˜ierra Leone, walau pada akhir cerita sejumlah negara mengadakan
pertemuan dan kerja sama internasional untuk membantu ˜ierra Leone lepas dari konflik
intan yang membahayakan nyawa manusia tersebut. Demikianlah analisa ˜aya terhadap film
Blood Diamond mengenai hubungan internasional.

Anda mungkin juga menyukai