Anda di halaman 1dari 54

INTRODUCTION TO

MANAGEMENT
(SUATU PENDEKATAN
SEKTOR JASA)
I. MANAGING
AND
MANAGERS
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menyebutkan arti dan menjelaskan pentingnya
organisasi dan manajemen
 Mampu menjelaskan konsep efisien dan efektif
 Mampu menjelaskan aktivitas dasar di dalam proses
manajemen dan menunjukkan interelasi antar proses
tersebut
 Menyebutkan dan menjelaskan tugas dari jenis – jenis
manager
 Mampu menjelaskan mengapa manajer di tiap tingkat
memerlukan kemampuan yang berbeda – beda
 Mampu menjelaskan bagaimana vision, ethics, respect
for cultural diversity, and training mampu membantu
individu menghadapi tantangan manajemen.
ORGANIZATIONS AND THE NEED
FOR MANAGEMENT

INDIVIDU

KEBUTUHAN HIDUP
MANUSIA

ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISASI DAN
PERLUNYA ORGANISASI

Organization:
two or more people who work together in
structural way to achieve a specific goal or
set or goals
(Stoner, Management 5th)
PERLUNYA ORGANISASI

 Organisasi memberikan pelayanan dan jasa


kepada masyarakat
 Organisasi membantu terlaksananya
pencapaian tujuan
 Organisasi melestarikan (preserve)
pengetahuan
 Organisasi menyediakan jenjang karir
PERAN MANAJER DALAM
ORGANISASI
GOAL

ORGANISASI STRUCTURAL WAY

TWO OR MORE
PEOPLE

?
DI MANA PERAN MANAJER DALAM
ORGANISASI ?
PENGERTIAN MANAGEMENT
Management:
the process of planning, organizing, leading,
controlling, the work of organization members and
or using all available organizational resources to
reach stated organizational goals (Stoner,
Management 5th )

the art of getting things done through people (Mary


Parker Follet, ibid)

The process of working with people and resources to


accomplish organizational goals
(Snell, Management 8th)
KRITERIA KINERJA MANAJER (1)
 Manajemen Operasi: Quality, Cost, Delivery,
and Flexiblelity
 Keuangan : Nilai Perusahaan
 Pemasaran : pangsa pasar, penjualan,
 SDM : produktivitas, kepuasan
kerja, turn over karyawan, dsb

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS


KRITERIA KINERJA MANAJER (2)

EFFICIENCY:
“doing things right”
EFFECTIVENESS:
“ doing the right things”

(by Preter Drucker)


PROSES MANAJEMEN
THE EXTERNAL ENVIRONMENT

PLANNING ORGANIZING

LEADING CONTROLLING

: the ideal sequence of management activities


: the reality or management activities
PLANNING
 Planning:
 Proses penentuan terlebih dahulu tentang apa
yang akan dikerjakan dan bagaimana hal itu bisa
direalisasikan (Mondy, Sharfin, dan Premeux)
 Preparing tomorrow, today (Plunkett dan
Attner)
(Ukas, Manajemen, 2004)

yang dibuat dalam planning:


Tujuan yang ingin dicapai
Menentukan metode dan cara terbaik mencapai
tujuan tersebut
ORGANIZING
(MASIH DLM TAHAP PLANNING)
 Proses merencanakan dan mengalokasikan
kerja, wewenang, dan sumber daya diantara
anggota organisasi, sehingga anggota dapat
mencapai tujuan organisasi secara efisien

 Berhubungan dengan desain organisasi yang


tampak pada struktur organisasi
LEADING /ACTUATING
(ACTION)
 Suatu aktivitas yang melibatkan proses
mengarahkan, mempengaruhi, dan
memotivasi karyawan untuk mencapai
kinerja terbaik mereka
 Hal yang pasti berhubungan dengan manusia
CONTROLLING
(PLANNING AND ACTION)
 Manajer memastikan bahwa tindakan
anggota benar mengarah pada pencapaian
tujuan organisasi
Melibatkan 4 aktivitas:
1. Menentukan standar kinerja
2. Mengukur/ menilai kinerja saat ini
3. Membandingkan kinerja tersebut dengan
standar yang dibuat
4. Jika terjadi deviasi, maka dilakukan tindakan
koreksi
TYPES OF MANAGERS
 Based on level
 First-line
managers
 Middle managers
 Top managers

 Based on function
 Functionalmanagers
 General managers
MANAGEMENT LEVEL AND
SKILLS

CO
TOP LEVEL NC
E PT
HU UA
M L
AN
MIDDLE LEVEL RE
TE LA
CH TI
N ON
IC
AL
LOWER LEVEL
PERAN MANAJER
FORMAL
AUTHORITY AND
STATUS

INTERPERSONAL INFORMATIONAL INTERPERSONAL


ROLES ROLES ROLES
•Figurehead • Monitor •Figurehead
•Leader • Disseminator •Leader
•Liaison • Spokesman •Liaison

(by: Henry Mitzberg)


INTERPERSONAL ROLES
 FIGUREHEAD:
 Manajermenghadiri peristiwa seremonial yang mewakili
organisasi
 LEADER
 Memiliki orang yang dipimpin bertanggung jawab atas
tindakan yang dipimpinnya dan atas tindakan manajer
sendiri.
 Memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada orang
yang dipimpinnya karena memiliki wewenang untuk
menggunakan dan mengarahkan sumber daya yang ada
 LIAISON
 Manajer seperti politisi yang membangun koalisi,
jaringan, dan hubungan dengan manajer lain
INFORMATIONAL ROLES
 MONITOR
 Manajer terus memperbarui informasi yang
diperlukan, baik dari dalam organisasi, maupun
dari luar organisasi
 DISSEMINATOR
 Manajermenjadi sumber informasi bagi
karyawannya untuk dapat menyelesaikan tugas –
tugas mereka.
 SPOKESMAN
 Manajer menjadi acuan informasi bagi pihak –
pihak di luar organisasi, seperti: konsumen,
klien, pesaing, pemerintah, masyarakat, dll.
DECISIONAL ROLES
 ENTREPRENEUR
 Menciptakan
peluang – peluang baru dan mampu
melaksanakannya guna perkembangan organisasi
 DISTURBANCE HANDLER
 Pemberi dan pelaksana solusi bagi masalah yang dihadapi
organisasi.
 Diperlukan kemampuan berpikir konseptual dan analitis.
 RESOURCE ALLOCATOR
 Menyeimbangkan antara sumber daya yang ada dengan
tujuan, masalah dan kebutuhan organisasi
 NEGOTIATOR
 Yang
melakukan negosiasi baik di dalam organisasi
maupun di luar organisasi
TANTANGAN MANAJEMEN
 THE NEED FOR VISION
 Suatugambaran “nyata” tentang kondisi masa depan
organisasi
 THE NEED FOR ETHICS
 Kepantasan atau kepatutan suatu aktivitas dilakukan atau
tidak dilakukan (berhubungan dengan moral, adat, dan
kebiasaaan)
 THE NEED FOR CULTURAL DIVERSITY
 Siap
menghadapi perbedaan – perbedaan budaya, etnis,
negara, dsb.
 THE NEED FOR TRAINING
 Training diperlukan untuk membangun kualifikasi manajer:
 The need to manage
 The need for power
 The capacity for empathy
II. EVOLUTION OF
MANAGEMENT
THEORY
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menjelaskan pentingnya mempelajari teori
manajemen
 Mampu menjelaskan teori - teori manajemen yang telah
terjadi
 Mampu mendeskripsikan konsep – konsep penting dan intisari
dari setiap teori manajemen
 Mampu membedakan antara satu teori dengan teori yang
lain.
 Mampu menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari setiap
teori manajemen
 Mampu memahami perubahan teori manajemen disebabkan
oleh perubahan lingkungan maupun memperbaiki kelemahan
teori manajemen sebelumnya
 Mampu meresapi bahwa setiap teori manajemen baru
dibangun dari teori – teori manajemen sebelumnya
MENGAPA PERLU BELAJAR
TEORI MANAJEMEN?
 Memandu manajemen dalam membuat keputusan
=> dalam teori terdapat asumsi yang berlaku untuk terjadinya
hubungan antara beberapa peristiwa. Sehingga jika terdapat
asumsi tersebut, manajemen dapat memperkirakan kondisi yang
terjadi di masa depan, sehingga manajemen dapat membuat
keputusan yang efektif.

o Teori membentuk cara pandang terhadap organisasi


=> asumsi yang memandang manusia tidak menyukai pekerjaan,
membuat manajer memberlakukan cara kerja yang perlu supervisi,
insentif, hukuman dan imbalan.
Sedangkan asumsi yang memandang organisasi sebagai kumpulan
orang yang suka bekerja, memberlakukan cara kerja yang bebas,
pembentukan tim, tanpa supervisi dan penghargaan psikologis
MENGAPA PERLU BELAJAR
TEORI MANAJEMEN?
 Teori membuat kita menyadari situasi
lingkungan bisnis
teori manajemen merupakan produk lingkungan (ekonomi,
politik, maupun teknologi). Sehingga teori yang berbeda,
berlaku untuk situasi yang berbeda pula.

 Teori merupakan sumber ide – ide baru


Perkembangan teori baru, didasari pengembangan teori
lama, atau memperbaiki kelemahan teori sebelumnya.
EVOLUSI PEMIKIRAN
MANAJEMEN
Classical Approach Contemporary Approach

1890 1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000

Systematic Administrative Quantitative Contingency


Management Management Management Theory

Scientific Human Organizational Current and


Management Relation Behavior Future Evolution

Systems
theory
SYSTEMATIC MANAGEMENT
 Terjadi di Inggris
 Industri yang berkembang: industri manufaktur
 Asumsi : perusahaan dijalankan tidak beraturan
(semrawut), sehingga perlu disistematiskan
 Tokoh : Adam Smith (buku: The Wealth of Nation)
 Penjelasan:
 Over demand membuat perusahaan berusaha
memaksimalkan kemampuan produksi ( mass production)
dengan biaya yang minimal sehingga harga rendah.
 Fokus manajer adalah produktivitas kerja: pembagian
kerja (division of works), terjadi spesialisasi, jam kerja
yang panjang (hampir 14 jam/ hari), 6 hari/ minggu,
upah yang rendah.
KELEMAHAN
SYSTEMATIC MANAGEMENT
 Memandang manusia sebagai sumber daya
yang hanya dimanfaat tenaganya saja
 Eksploitasi terhadap manusia
KELEBIHAN
SYSTEMATIC MANAGEMENT
 Produktivitas meningkat
 Kurva belajar
 Terjadi spesialisasi (seseorang yang memiliki
satu keahlian khusus)
SCIENTIFIC MANAGEMENT
 Terjadi di Amerika Serikat
 Industri yang berkembang: manufaktur dan
pertambangan
 Tokoh: Frederick W. Taylor (bapak manajemen
ilmiah)
 Asumsi yang berlaku: orang cenderung malas
bekerja, sehingga perlu dimotivasi dengan uang
 Yang dilakukan Taylor:
 Memecah pekerjaan menjadi beberapa aktivitas
dasar
 Melakukan perhitungan time and motion study.
 Contoh hasilnya adalah: robot pekerja dan standar kerja
SCIENTIFIC MANAGEMENT
PRINCIPLES
 The development of a true science of
management, sehingga dapat ditentukan cara
terbaik untuk melakukan suatu pekerjaan.
 The scientific selection of workers, sehingga
pekerja dapat diberi tanggung jawab
pekerjaan yang paling sesuai dengan
kemampuan mereka
 The scientific education and development of
the workers
 Intimate, friendly cooperation between
management and labor
KONTRIBUSI SCIENTIFIC
MANAGEMENT
 Menyadarkan perusahaan bahwa pekerjaan
dapat diarahkan menjadi lebih efisien dan
rasional
 Diterapkan pada proses produksi assembly
line.
 Sistem penggajian dengan cara differential
rate system
KRITIK TERHADAP SCIENTIC
MANAGEMENT
 Taylor mengabaikan pentingnya faktor
hubungan sosial dan psikologis
 Tugas –tugas produksi dikurangi menjadi
aktivitas rutin, seperti mesin yang
mengakibatkan kejenuhan dan apatisme
 Serikat pekerja berpikir bahwa manajemen
bisa memanipulasi standar kerja yang
digunakan untuk menekan karyawan.
 Tidak melihat faktor eksternal perusahaan
seperti persaingan, aturan pemerintah,
masyarakat, dll
ADMINISTRATIVE MANAGEMENT
 Memandang bahwa produktivitas tidak hanya
dipengaruhi oleh pekerja tetapi juga oleh
pola kerja manajemen
 Mensistematiskan pola kerja manajemen
 Tokoh : Henry Fayol (insinyur dan pelaku
pertambangan)
 Kontribusi : 14 prinsip manajemen dan 5
fungsi manajemen : planning, organizing,
commanding, coordinating, controlling.
14 PRINCIPLES OF MANAGEMENT
(BY : HENRY FAYOL)
1. Division of works
2. Authority (wewenang)
3. Discipline (mematuhi aturan dan kesepatakan organisasi)
4. Unity of command (pekerja hanya menerima satu perintah)
5. Unity of direction (kesatuan tujuan)
6. Subordination of individual interest to general interest (mendahulukan
kepentingan organisasi daripada individu)
7. Remunaration /kompensasi
8. Centralization
9. The hierarchy
10. Order (keteraturan/ tertib)
11. Equity (adil / persamaan sikap kepada setiap karyawan)
12. Stability of staff (turnover yang rendah)
13. Initiative
14. Esprit de corps (membangun kebersamaan antara karyawan dan manajer)
KETERBATASAN
ADMINISTRATIVE MANAGEMENT
 Memandang bahwa organisasi dan lingkungan
ada pada kondisi yang stabil sehingga dapat
dipolakan pada kondis yang tetap
 Sesuai untuk struktur organisasi piramid,
tetapi tidak sesuai untuk organisasi matriks
dan organik.
HUMAN RELATIONS
 Tokoh: Elton Mayo
 Pelaksanaan Eksperimen: Hawthorne Effect
 Hawthorne Effect (1924 – 1932)
 Dilaksananakan di sebuah perusahaan Western
Electrin Company, perusahaan penyedia sarana
telekomunikasi
 Percobaan dilakukan dengan perbedaan penerangan
pada beberapa kelompok kerja
 kesimpulan : tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara penerangan dengan tingkat
produktivitas => ada faktor lain yang mempengaruhi
tingkat produktivitas => faktor psikologis (happy
worker was a productive worker)
SUMBANGAN HUMAN RELATION
 Perspective baru yang menunjukkan motivasi
lain selain uang untuk meningkatkan
produktivitas
 Perlunya dorongan: human relation,
motivation, leadership, communication, and
social group yang memotivasi pekerja.
PEMIKIRAN LAIN YANG
MENDUKUNG HUMAN RELATIOIN
 Abraham Maslow
 Pemikiran :
 Manusiabertindak untuk memenuhi 5 kebutuhan
dasar manusia,yaitu:

Self - Actualization

Ego

Social

Safety

Physiological
KRITIK TERHADAP
HUMAN RELATION
 Terlalu menyederhanakan keadaan
 Mengabaikan sisi rasionalitas manusia
( asumsi ekonomi: manusia adalah makhluk
yang rasional)
QUANTITAVE MANAGEMENT
(OPERATION RESEARCH = OR)
 Penggunaan awal adalah untuk keperluan
militer
 Berusaha mengoptimumkan penggunaan
akomodasi yang ada (bersifat terbatas)
 Metode yang digunakan: statistik dan
matematik
CONTOH QUANTITATIVE
MANAGEMENT
PT Unilever bermaksud membuat 2 jenis sabun,
yaitu sabun bubuk dan sabun batang. Untuk itu
dibutuhkan 2 macam zat kimia A dan B, yang
tersedia sebanyak A= 200kg dan B= 360 kg.
Untuk membuat 1 kg sabun bubuk diperlukan
2kg A dan 6 kg B sedangkan untuk 1 kg sabun
batang diperlukan 5kg A dan 3 kg B.
keuntungan yang diperoleh dari sabun bubuk:
$3/kg, sedangkan sabun batang: $2/kg.
Berapa kg sabun bubuk dan sabun batang yang
harus diproduksi agar keuntungan maksimum?
KELEMAHAN QUANTITATIVE
MANAGEMENT
 Penggunaan model matematik kurang praktis
untuk segera dapat diaplikasikan sebagai
penyelesaian masalah.
 Tidak dapat menyelesaikan masalah
psikologis dan perilaku manusia
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
 Melihat peningkatan produktivitas pekerja
adalah akibat dari interaksi variabel individu,
kelompok, dan proses organisasi.
 Ilmu yang terlibat : psikologi dan sosiologi
 Tokoh : Douglas McGregor
 Teori X : mengasumsikan, bahwa manusia
cenderung malas dan tidak bertanggung jawab,
sehingga diperlukan pengawasan dan eksternal
motivasi
 Teori Y : mengasumsikan bahwa manusia
menyukai kerja dan dapat mengontrol diri
sendiri, sehingga diperlukan tantangan pekerjaan
SYSTEMS THEORY
 Penjelasan : suatu teori yang memandang
bahwa perusahaan adalah sebuah sistem
 Asumsi : keadaan sebuah perusahaan, tidak
terlepas dari faktor luar yang saling terkait
KOMPONEN SISTEM
 Sub sistem
 Sinergi
 Sistem tertutup dan terbuka
 Batasan sistem
 Flow
 Feedback
Bentuk sistem:
lingkungan
Bahan baku
input Organisasi output
SDM Barang
(Proses
Energi jasa
transfomasi)
Informasi, dll

feedback
CONTINGENCY THEORY
(SITUATIONAL APPROACH)
 Suatu pandangan yang menilai bahwa tidak
ada satu cara yang paling tepat untuk
keadaan – keadaan yang berbeda. Tergantung
pada situasi seperti apa, maka akan
ditentukan cara yang paling sesuai
 Faktor – faktor kontingensi:
 Lingkungan ekstrenal organisasi
 Kekuatan dan kelemahan organisasi
 Nilai, tujuan, keterampilan, dan sikap manajer
dan pekerja
 Jenis tuga, dan sumber daya yang dimiliki
organisasi
THE EXTERNAL ENVIRONMENT
1. The External Environment of
Organization and International
Dimension
2. Social Responsibility and Ethics
III. THE EXTERNAL
ENVIRONMENT OF
ORGANIZATION AND
INTERNATIONAL
DIMENSION
IV. SOCIAL
RESPONSIBILITY
AND ETHICS

1. x
PLANNING
 Planning and Strategic Management
 Decision Making
V. PLANNING AND
STRATEGIC
MANAGEMENT
VI. DECISION
MAKING

Anda mungkin juga menyukai