Anda di halaman 1dari 9

Kebutuhan Pertahanan dalam menghadapi era globalisasi akan semakin meningkat dan

semakin kompleks jenisnya. Tuntutan kebutuhan juga semakin meningkat menghadapi

kerawanan nasional akhir-akhir ini. Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang

memerlukan peningkatan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pertahanan, salah satunya

adalah rompi keramik tahan peluru untuk menunjang perlengkapan TNI dalam melaksanakan

tugasnya. Kebutuhan rompi keramik tahan peluru saat ini masih sangat tergantung dari luar

negeri. Industri keramik di Indonesia telah berkembang pesat, baik dari segi variasi produk

maupun teknologinya. Dengan memanfaatkan para pakar di bidang keramik yang berada di

industri, perguruan tinggi maupun lembaga serta badan-badan Litbang terkait salah satunya

adalah memanfaatkan potensi Balai Besar Keramik Depperindag Bandung untuk

mengadakan kerja sama dalam penelitian pembuatan Rompi Keramik Tahan Peluru. Rompi

keramik tahan peluru berbentuk baju tanpa lengan (rompi) terbuat dari bahan keramik dengan

dilapisi bahan/kain sebagai pembungkusnya. Pada penelitian awal ini yang akan dibuat

adalah salah satu bagian penting dari Rompi Tahan Peluru yaitu Plate Keramik Rompi Tahan

Peluru. Keramik yang sangat luas penggunaannya ini berasal dari bahan galian. Sifat-sifat

keramik yang mempunyai kekerasan, kekuatan, dan kestabilan pada suhu tinggi dapat

dimanfaatkan untuk memperbaiki paduan logam atau komposit dengan proses active metal

brazing, untuk penggunaan tertentu. Keramik dapat dibedakan menjadi keramik halus,

keramik berat mortar, keramik baru dan gelas. Melalui analisis sifat keramik serta

penggunaan teknologi pengolahan lebih lanjut, keramik dapat ditingkatkan mutunya sehingga

bisa digunakan untuk bahan pembuatan rompi tahan peluru. Operasional Requirement yang

diharapkan dalam penelitian ini hanya membuat plate keramik bagian muka (pelindung dada)

dengan berat < 3 kg, dengan dimensi dan kelenturan sesuai ergonomis TNI.
II. TINJAUAN TEORI

Ilmu pengetahuan dan teknologi canggih (advance materials science and engineering)

merupakan salah satu tonggak tegar pencapaian prestasi gemilang peradaban manusia dewasa

ini. Penelitian dan pengembangan bahan-bahan canggih seperti polimer, keramik, logam,

komposit yang mutakhir baik struktural maupun fungsional, menduduki tahta kencana zaman

ini. Industri elektronika, informatika, komputer, konstruksi, gedung, jaringan transportasi

sampai terowongan, segenap bidang rekayasa, bahkan sampai kedokteran, semakin diwarnai

peranan bahan keramik canggih. Berkembangnya industri-industri mutakhir seperti

elektronika dan kedirgantaraan hanya mungkin terjadi karena pertumbuhan iptek keramik

canggih yang terkadang disebut pula keramik halus, teknis, spesial, atau keramik rekayasa.

Keramik, dapat dipilah atas dua kelompok, yaitu keramik struktural dan keramik

elektronik/elektroteknik (fungsional). Keramik struktural, termasuk nitrida, karbida,

alumunium oksida/alumina, zirkonium oksida/zirkonia, disebut pula termomekanis karena

tahan kejutan termal dan mekanis, selain ciri-ciri khas unggul lainnya. Penggunaan keramik

struktural untuk bahan tahan peluru merupakan penerapan yang relatif baru dari bahan

keramik. Keramik perangkat militer armored ceramic (ceramic armor) dikembangkan mula-

mula di Amerika (United States) sekitar tahun 1960 untuk rompi tahan peluru dan kursi

tentara armored seat (seat armor) di dalam helikopter.

Keramik Tahan Peluru

Keramik didefinisikan sebagai material yang terbuat dari senyawa-senyawa anorganik non-

logam yang dalam proses pembuatannya melalui teknik pembakaran pada suhu tinggi

sehingga diperoleh kekuatan mekanik yang cukup memadai. Secara kimiawi material

keramik pada umumnya mempunyai ikatan ion atau kovalen. Oleh karena itu, para ahli telah

sepakat bahwa material keramik dapat berupa suatu senyawa yang berasal dari gabungan

berbagai unsur seperti unsur logam dan non-logam sebagai Al2O3, TiO2 dan ZrO2, unsur
logam dan semilogam sebagai misal TiC, unsur semilogam sebagai misal SiC serta unsur

semilogam dan non-logam contoh Si3N4 dan SiO2. Pada saat sekarang, perkembangan dari

keramik perangkat militer ini terus berlanjut. Utamanya untuk personel dan kendaraan tahan

peluru, alat pelindung dari beberapa bagian kritis pada pesawat terbang dan helikopter, dan

untuk perlindungan terhadap ledakan ranjau darat (blast protection against landmine).

Mekanisme daya tahan peluru untuk keramik dan logam perangkat militer adalah sangat

berbeda. Logam sangat berperan dalam mengabsorpsi energi kinetik proyektil dengan

mekanisme deformasi plastisnya. Keramik mengabsorpsi energi kinetik dengan mekanisme

energi pecahan (fracture energy). Sistem keramik militer terdiri dari keramik monolitik atau

komposit bodi logam-keramik yang ditutup dengan nylon dan dilapis fiber sejenis kevlar,

spectra, atau fiberglass. Beberapa logam lunak (seperti lembaran alumunium) dapat

digunakan sebagai backing material. Di atas beban tekan dari peluru (kecepatan 700-

800m/detik), bodi keramik tersebut biasanya akan retak dan hancur, dan energi sisa yang

timbul diserap oleh bahan lapis belakang (backing material) juga ditunjang adanya

postimpact fracture dari bodi keramik tersebut. Suatu pertimbangan dari sistem daya tahan

peluru untuk bahan tahan peluru harus memperhitungkan beberapa faktor antara lain: tipe

perilaku (serangan) peluru (ballistic threat), kemampuan memproduksi sistem kekebalan

terhadap peluru (ability to manufacture the armor system), sifat-sifat dari komponen sistem

militer. Faktor-faktor ini mencakup threat level, multihit performance, environmetal

condition, space limitations, manufacturing challenges, cost and weight limitations, physical

properties of facing material and backing material, and overall ballistic performance of the

system. Ada dua tipe bahan keramik keras yang digunakan untuk bahan tahan peluru, yaitu:

keramik struktural monolitik dan komposit matrik keramik. Tipe keramik monolitik

mencakup oksida keramik, (kebanyakan alumina), non oksida keramik (seperti silikon

karbida, alumina nitrida, titanium diborida) dan sistem binar keramik (seperti B4C-TiB2).
Oksida keramik, khususnya keramik alumina, mempunyai sifat fisika tingkat tinggi yang

dapat dipakai sebagai keramik tahan peluru. Alumina keramik biasanya cukup murah

dibanding dengan jenis lain, dapat dibuat dengan variasi metoda pembentukan, seperti slip

casting, pressing, injection molding, maupun hot pressing. Komposit matrik keramik

mempunyai kinerja ketahanan peluru yang tinggi, yang disebabkan oleh sifat mekanikanya

yang tinggi khususnya fracture toughness. Biasanya untuk keramik alumina, kekerasannya

harus di atas 1220. Harga kekerasan harus tinggi dan harus lebih tinggi dari kekerasan

projektil, tetapi harus dipelihara adanya harga perbandingan optimal antara tingkat kekerasan

dan fracture toughness. Dalam suatu produk keramik tahan peluru kombinasi dari komponen

pendukung sangat memegang peranan penting, terutama dalam mengantisipasi energi kinetik

yang ditimbulkan oleh beban tekan peluru. Fungsi backing material seperti kevlar, lembaran

alumunium, spring block polimer sering dipakai untuk menghambat propagasi retakan stress

yang terjadi.
III. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan kegiatan terdiri atas kegiatan pembuatan keramik anti peluru yang terdiri atas uji

bahan baku (Alumina dan bahan dopingnya untuk membentuk komposite), pembuatan

komposisi/formula, pengeringan dan pembakaran.

Bahan Baku dan Bahan Pendukung

Bahan baku adalah senyawa yang secara teoritis mempunyai performance untuk tahan peluru

diantaranya adalah senyawa alumina, sedang bahan pendukung yang digunakan terdiri atas

senyawa-senyawa yang digunakan untuk pemurnian bahan baku dan bahan komposite.

Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan, terdiri atas alat yang digunakan untuk sintesa bahan baku dan

bahan pendukung, alat untuk pencetakan plate (prototype palte keramik anti peluru), dan

peralatan laboratorium untuk pengujian. Untuk alat-alat tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut: Alat: untuk pemurnian dan penghalusan butiran sampai ultrafine terdiri atas tungku

peleburan, cawan pelebur, alat leaching, alat pemisah antara gel dan larutan, dan alat

pemurnian. Alat untuk pembentukan keramik anti peluru, terdiri atas timbangan, alat

pencampur, potmill, alat cetak, alat pengering dan tungku pembakaran. Alat uji kimia,

mineral dan mekanik.

Proses Pembuatan Plate Keramik Tahan Peluru

Proses pembuatan keramik tahan peluru dilakukan dengan tahapan kegiatan yaitu proses

sintesa bahan komposite untuk doping material, proses pembentukan/casting/press keramik

anti peluru, pengujian keramik, pelapisan dengan polimer dan uji balistik (uji tembak).

Pengujian. Uji Laboratorium. Uji laboratorium ini dapat digunakan untuk memperkirakan

bagaimana kekuatan material ini apabila dilakukan uji balistik. Untuk itu uji-uji yang terkait

adalah: berat volume, penyerapan air, susut bakar, kekerasan, dan uji kuat lentur. Uji Balistik

(Uji Tembak). Uji rompi tahan peluru mengacu pada sistem pengujian NIJ standard 0101.03.
Tahap-tahap pelaksanaan pengujian adalah berdasarkan syarat-syarat tipe yang ditetapkan

sesuai dengan Surat Keputusan Kadislitbangad Nomor : Skep/30/V/1995 tanggal 1 Mei 1995

tentang SST Rompi Tahan Peluru TNI AD.


IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian tahap orientasi, dihasilkan produk beberapa Plate keramik dengan 4

model formula yaitu AT, AZ, AC, dan AZM. Keempat model tersebut dilakukan tes fisik dan

mekanik secara laboratorium, hasilnya dapat dilihat pada tabel-1. Tabel -1 Sifat Fisik dan

Mekanik V. ANALISIS Tahap Orientasi. Hasil Uji Laboratorium pada tabel-1 terlihat bahwa

“kuat lentur” yang dicapai untuk semua komposisi sekitar 900-1100 kg/cm2. Kuat mekanik

ini masih di bawah dari persyaratan untuk keramik tahan peluru, yaitu sekitar 2000 kg/cm2.

Faktor penyebab diperkirakan suhu pembakaran masih kurang tinggi. Menurut pustaka

pembakaran keramik based alumina harus sekitar suhu 16000 C. Plate Keramik Rompi

Tahan Peluru (PKRTP) pada tahap orientasi, model formula AZM dan AZ adalah formulasi

bahan keramik yang dapat dikembangkan untuk bahan tahan peluru dengan sifat lebih ringan

dan kuat. Model formula AT, terlihat dari test skala laboratorium AT menunjukkan hasil

tidak jauh beda dengan AZ. Ada pertimbangan juga secara ekonomis AT jauh lebih murah

dibandingkan dengan yang lain. Maka untuk formulasi (perbaikan) yang dikembangkan

mengacu pada komposisi AZ dan AT dengan ketebalan plate yang sama, sedangkan AZM

hasil uji baik namun dari segi proses lebih sulit dan biaya operasi tinggi. Tahap

Perbaikan/Pengembangan. Pada tahap perbaikan, formula yang dikembangkan adalah plate

model AT dan AZ dengan berat masing-masing 2,4 kg dan tebal 2 cm. Kedua plate model

tersebut selanjutnya dilakukan uji fisik dan mekanik skala laboratorium dan diuji

balistik/tembak. Hasil uji mekanik secara laboratorium sudah memenuhi standar untuk bahan

tahan peluru salah satunya dilihat dari “kuat lentur” di atas 2000 kg/cm2 dan kekerasan 9

skala mosh. Untuk model AT dan AZ hasil uji Balistik memuaskan (tidak tembus peluru dari

senjata AK-47 dan SS-1), dan deformasi kurang dari 44 mm). Hasil uji dapat dilihat pada

tabel-2. Tabel -2 Sifat Fisik dan Mekanik Keunggulan dan Manfaat PKRTP Hasil Penelitian.
Dibandingkan dengan produk yang sudah ada, PKRTP yang dihasilkan mempunyai

keunggulan dan manfaat sebagai berikut:


VI. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian Pembuatan Plate Keramik Rompi Tahan

Peluru (PKRTP) dapat disimpulkan sebagai berikut : Keramik komposit dapat digunakan

sebagai bahan tahan peluru, salah satunya adalah PKRTP. PKRTP dari bahan paduan

alumina-komposite (AT) dan alumina-komposite (AZ) dengan formulasi bahan dan

komposisi lapisan yang sesuai menunjukkan hasil yang terbaik, ringan, kuat, dan lulus uji

tembak yaitu tidak tembus peluru baik dengan senjata AK-47 munisi kaliber 7,62 mm

maupun dengan senjata SS-1 munisi kaliber 5,56 mm dengan jarak tembak 25 m. Dari uji

laboratorium maupun uji tembak, AZ dan AT masih dapat ditingkatkan lagi performance-nya

untuk digunakan sebagai PKRTP sesuai yang diinginkan. SARAN. Mengingat pentingnya

produk PKRTP ini untuk mendukung pemenuhan alpal TNI, maka hasil penelitian ini perlu

dilanjutkan untuk menghasilkan PKRTP yang lebih ringan lagi dengan kekuatan yang lebih

tinggi dan memenuhi standar ergonomis TNI, sehingga kemandirian terhadap kebutuhan

rompi tahan peluru dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai