STRATEGI PEMBELAJARAN
Listrik Statis
Listrik Dinamis
Cermin Lengkung
KELOMPOK XXIII
I LONJO 081204069
JURUSAN FISIKA
2010
KD : 1. Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala
listrik statis serta kaitannya dengan kehidupan sehari –
hari.
LISTRIK STATIS
Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu
muatan positif (+) dan muatan negatif (-). Muatan listrik timbul karena adanya
elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang
kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan
elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan muatan dasar yang
menentukan sifat listrik suatu benda.
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak
ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang
berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik
menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk
dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
Hukum Coulomb itu tentu saja menerangkan tentang gaya listrik dalam ilmu
fisika. Sedangkan Gaya listrik itu dapat dinyatakan dengan notasi F dan memiliki
satuan newton (N). Hukum Coulomb ini menyatakan bahwa: Gaya tarik atau gaya
tolak-menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan besar muatan yang
berinteraksi dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan
tersebut.
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda
A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua
muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Induksi listrik itu adalah fenomena fisika yang apabila pada suatu benda yang
tadinya netral (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan listrik akibat adanya
pengaruh dari gaya listrik atau dari benda yang bermuatan lain dan didekatkan
padanya.
2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah negatif maka di bagian
kepala elektroskop berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya itu tidak ada
muatan. Ini menyebabkan daun elektroskop akan menguncup.
Manusia dan hewan dapat menarik benda-benda karena adanya gaya otot,
kendaraan dapat bergerak karena adanya gaya mesin, ketapel bisa melemparkan batu
karena adanya gaya pegas. Kita dapat berjalan di lantai karena adanya gaya gesek
antara kaki dengan lantai. Bumi tarik menarik dengan bulan karena adanya gaya
gravitasi.Apakah gaya itu? Apa akibat gaya yang dikenakan pada benda yang diam?.
Apakah benda yang diam tidak memiliki gaya?
Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, gaya dapat mengubah bentuk
suatu benda . gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda dengan syarat gaya yang
kita berikan cukup besar.
Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan
gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga
buah hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I, Newton II dan Hukum
Newton III.
Hukum Newton I
''Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan
terus bergerak dengan kecepatan tetap''
• Sebuah benda, akan tetap berada dalam keadaan diam atau akan terus
bergerak, kecuali jika dipaksa berubah dengan menerapkan gaya luar
ke benda tersebut
• Sebuah benda akan tetap diam, atau bergerak dalam garis lurus dengan
kecepatan tetap, kecuali diberi gaya luar.
Gaya merupakan salah satu konsep fisika yang sangat abstrak. Gaya dapat
berupa dorongan atau tarikan yang bekerja pada sebuah benda.
Sebagai contoh mobil dapat bergerak karena didorong oleh gaya mesin, namun bila
mobil mogok dan memerlukan orang yang mendorong mobil mogok itu, dikatakan
orang memberikan gaya
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang
dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong
dan sebagainya maka pada benda bekerja gaya dan keadaan gerak benda dapat
dirubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran vektor, karena gaya
ditentukan oleh besar dan arahnya.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas dinamika gerak lurus, vertical,
dan melingkar beraturan yang pada dasarnya menggunakan prinsip hokum newton.
A. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang
waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat
dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam
gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Dimana:
Dalam kehidupan sehari – hari, jarak dan perpindahan digunakan untuk arti
yang sama. Namun dalam Fisika, kedua kata itu memiliki arti yang berbeda. Suatu
benda dikatakan bergerak jka posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan
tertentu. Panjang lintasan yang ditempuh disebut jarak, sedangkan perpindahan
diartikan sebagai perubahan posisi benda dari keadaan awal ke keadaan akhirnya.
Seorang anak berdiri di pinggir jalan, tampak mobil bergerak menjahui anak
tersebut. Andaikan anda berada di dalam mobil yang meninggalkan teman anda. Dari
waktu ke waktu teman anda yang berdiri di sisi jalan semakin tertinggal di belakang
anda. Artinya posisi anda dan teman anda berubah setiap saat seiring dengan gerakan
mobil menjauhi teman anda itu.
Ya, bila acuannya teman anda atau pepohonan di pinggir jalan. Anda diam bila yang
menjadi acuannya adalah mobil yang anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama
perjalanan posisi anda dan mobil tidak berubah. Jadi suatu benda dapat bergerak atau
diam sesuai dengan acuan yang kita ambil.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di
mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap.
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan
kuadratik.
Dimana:
Jadi ciri utama GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat. Dengan kata lain gerak benda dipercepat. Namun juga
dapat berarti dari waktu ke waktu gerak benda semakin lambat hingga akhirnya
berhenti. Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap
Contoh sehari – hari GLBB dipercepat adalah gerak jatuh bebas. Semakin
lama benda bergerak semakin cepat.
B. Gerak Vertikal
Gerak vertikal ke bawah sangat mirip dengan gerak jatuh bebas, hanya
berbeda sedikit. Kalau pada gerak jatuh bebas, kecepatan awal benda vo = 0, maka
pada gerak vertikal ke bawah, kecepatan awal (vo) benda tidak sama dengan nol.
Contohnya kalau buah mangga dengan sendirinya terlepas dari tangkainya dan
jatuh ke tanah, maka buah mangga tersebut melakukan Gerak Jatuh Bebas. Tapi kalau
buah mangga anda petik lalu anda lemparkan ke bawah, maka buah mangga
melakukan gerak Vertikal Ke bawah. Atau contoh lain, anggap saja anda sedang
memegang batu, kalau batu itu anda lepaskan, maka batu tersebut mengalami gerak
Jatuh bebas, tapi kalau batu anda lemparkan ke bawah, maka batu mengalami Gerak
Vertikal Ke bawah.
vt = vo + at
s = vo t + ½ at2
Kedua, ketika melakukan gerak vertikal ke bawah, kecepatan awal benda bertambah
secara konstan setiap saat (benda mengalami percepatan tetap). Karena benda
mengalami percepatan tetap maka g bernilai positif.
Ketiga, kecepatan awal tetap disertakan karena pada Gerak Vertikal ke bawah benda
mempunyai kecepatan awal.
Keempat, karena benda bergerak vertikal maka s bisa kita ganti dengan h atau y.
vt = vo + gt
h = vo t + ½ gt2
Ada bedanya?
Pada gerak vertikal ke bawah, benda hanya bergerak pada satu arah. Jadi
setelah diberi kecepatan awal dari ketinggian tertentu, benda tersebut bergerak
dengan arah ke bawah menuju permukaan bumi. Terus bagaimana dengan Gerak
Vertikal ke atas ?
Pada gerak vertikal ke atas, setelah diberi kecepatan awal, benda bergerak ke
atas sampai mencapai ketinggian maksimum. Setelah itu benda bergerak kembali ke
permukaan bumi. Dinamakan Gerak Vertikal ke atas karena benda bergerak dengan
arah ke atas atau menjahui permukaan bumi. Persoalannya, benda tersebut tidak
mungkin tetap berada di udara karena gravitasi bumi akan menariknya kembali.
Dengan demikian, pada kasus gerak vertikal ke atas, kita tidak hanya menganalisis
gerakan ke atas, tetapi juga ketika benda bergerak kembali ke permukaan bumi, ini
yang membuat gerak vertikal ke atas sedikit berbeda.
Karena gerakan benda hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang
bernilai tetap, maka gerak vertikal ke atas termasuk gerak lurus berubah beraturan.
Dengan demikian, untuk menurunkan persamaan Gerak Vertikal ke atas, kita tetap
menggunakan persamaan GLBB.
vt = vo + at
s = vo t + ½ at2
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menganalisis Gerak Vertikal ke
atas
Kedua, ketika benda bergerak ke atas, kecepatan benda berkurang secara konstan
setiap saat. Kecepatan benda berkurang secara konstan karena gravitasi bumi bekerja
pada benda tersebut dengan arah ke bawah.
Kalau gravitasi bumi bekerja ke atas, maka benda akan terus bergerak ke atas
atau tidak kembali ke permukaan bumi. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Karena
kecepatan benda berkurang secara teratur maka kita bisa mengatakan bahwa benda
yang melakukan gerak vertikal ke atas mengalami perlambatan tetap. Karena
mengalami perlambatan maka percepatan gravitasi bernilai negatif.
Kedua, karena benda bergerak vertikal maka s bisa kita ganti dengan h atau y.
Ketiga, pada titik tertinggi, tepat sebelum berbalik arah, kecepatan benda = 0.
Jika persamaan GLBB di atas diubah menjadi persamaan Gerak Vertikal ke atas,
maka akan diperoleh persamaan berikut ini :
vt = vo – gt
h = vo t – ½ gt2
C. Gerak Melingkar
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi
dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya , yaitu:
Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang
selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya
sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak
dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap
dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh
lintasan berbentuk lingkaran.
Ketika sebuah benda bergerak membentuk suatu lingkaran dengan laju tetap
maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak melingkar beraturan alias GMB.
Gerak rotasi bumi (bukan revolusi), putaran jarum jam dan satelit yang bergerak pada
orbit yang melingkar merupakan beberapa contoh gerak melingkar beraturan.
Contoh benda yang mengalami gerak tersebut misalnya pada sebuah gergaji
mesin yang mulai dihidupkan, kemudian dipertahankan beberapa saat pada kelajuan
sudut tertentu dan dimatikan powernya hingga piringan gergaji berhenti.
Manfaat bagi peserta didik setelah mempelajari materi di atas, antara lain:
LISTRIK DINAMIS
A. Listrik Arus Searah
Supanya arus listrik mengalir dalam rangkain,maka syarat yang harus di
penuhi adalah :
1. Adanya sumber tegangan atau beda potensial
2. Rangkaian harus tertutup
Arus listrik bergerak dari kutub positif baterai menuju lampudan dari
lampu mengalir ke kutup negative baterai , demikian seterusnya. Rangkaian
tersebut dinamakan rangkaian tertutupyaitu rangkaian yang tidak ada ujung
dan pangkalnya. Jika ada bagian yang terputus ( misalnya sakelar S dibuka)
maka arus listrik tidak dapat mengalir, dan rangkaiannya disebut rangkaian
terbuka. Jadi, arus listrik adalah aliran muatan yang melalui suatu penghantar.
kuat arusnya Semakin banyak jumlah muatan listrik yang bergerak, makin
besar pula (nyala lampu makin terang). Sehingga dapat didefinisikan bahwa
kuat arus adalah jumlah muatan yang mengalir melalui penampang
penghantar setiap satuan waktu.
Sebagian besar konduktor logam taat pada Hukum Ohm, namun ada
beberapa alat penting tidak taat. Radio transistor atau kalkulator mengandung
beberapa piranti seperti transistor dan diode, yang tidak taat pada hukum
Ohm. Lampu pijar memiliki hambatan yang bergantung pada tegangan dan
tidak taat pada hukum Ohm.
I1
I3
I2
I3 = I1 + I2
Hukum persambungan Kirchhoff didasarkan atas kekekalan muatan.
Muatan-muatan yang masuk persambungan harus sama dengan yang
meninggalkan – tidak ada muatan yang hilang.
E1,r1 R1
i
(i-i1) E2,r2 R2
E3,r3 R3
a. Umpamakan kuat arus I berasal dari elemen E1, di titik cabang kuat arus ini
terbagi menjadi i1 dan (i – i1)
b. Tinjau persamaan hukum II Kirchhoff pada masing-masing loop.
Dari kedua persamaan di atas, kuat arus pada masing-masing cabang dapat
dicari.
OPTIK GEOMETRI
A. Pemantulan pada cermin Lengkung
Cermin lengkung ada dua jenis yaitu cermin cembung dan cemin cekung.
1. Cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki permukaan dalam yang
melengkung di mana permukaan bagian dalamnya dapat memantulkan
cahaya. Cermin cekung bersifat konvergen yaitu mengumpulkan sinar
pantul
III II I IV
R F O
bend
Bayang
IV I II III
O F R
dengan : M = perbesaran
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
(+) (-)
III II I IV IV I II III
2F F F 2F 2F F F 2F
IV’ I’ II’ III’ III’ II’ I’ IV’
a b
Gambar 2. (a) lensa cembung (b) lensa cekung
Pembentukan bayangan hasil pembiasan lensa juga mirip pada cermin
lengkung, ada tiga sinar istimewa yang perlu dimengerti. Tiga sinar istimewa
itu adalah sebagai berikut.
1. Sinar yang menuju fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
2. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju fokus lensa atau
seolah-olah dari fokus.
3. Sinar yang menuju pusat lensa akan diteruskan.
dan perbesaran