Anda di halaman 1dari 3

Tanggal :30 -04 – 2010

Jam : 8 malam (rencana jam jam 7 malam)

Penulis : Iskandar.

Pertemuan antara pihak Telkom yang dihadiri oleh

1. Indra Telkom Jambi

2. Yul Zamris (utusan Telkom Palembang/Pengacara)

Pihak pemilik Lahan Hj. Asiah

Iskandar Zulkarnain (anak Kandung)

Isi pertemuan

Pertama2 menceritakan kembali kronologis kepada pihak utusan telkom


palembang, Dimana kita baru ditanggapi, setelah adanya tumpukan kayu dan
ranting diletakan di STO telkom. Dimana pihak Telkom mengirim beberapa orang
untuk membersihkan dan bersama2 dengan pihak manajemen Telkom (Bp. Indra).

Menurut Pak Indra ada miskomunikasi selama ini, yang dia dengar pemiliki lahan
tidak ingin menyelesaikan hal tersebut secara kekeluargaan, hal tersebut adalah
keliru sebenarnya Pemilik lahan (Iskandar/anak kandung) hanya menanyakan
tentang surat yang dibuat sesuai dengan janji Pak Putra, yang kata Pak Idham telah
dikirim pihak telkom jambi ke pusat, yang mana pertanyaannya adalah alamat
tujuan surat tersebut (divisi atau bagian), apa isinya serta tanggal surat,
sebenarnya PaK Idham awalnya bersedia untuk terbuka beliau mencoba membantu
menelusuri dengan menelpon kemana2, akan tetapi setelah itu beliau menyatakan
sudah diproses dan tunggu saja, beliau tidak bisa memberikan informasi yang
diinginkan karena rahasia internal telkom, padahal menurut pandangan kita surat
tersebut bukanlah suatu surat rahasia, yang pada akhirnya saya anggap Pak Idham
tidak menguasai sepenuhnya hal tersebut, sehingga beliau merasa ini
memberatkan pekerjaannya. Kalau kita teruskan sudah barang tentu tidak
nyambung. Pak Indra juga menyadari ini adalah bukan bagian Pak Idham
seharusnya diserahkan ke Humas. Karena itu adalah bagian beliau dan siap untuk
menyelesaikan secepatnya

Pada kesempatan ini Kita juga sampaikan beberpa hal kepada Pak Yul Zamris, kita
yang selalu membayar tukang potong rumput rutin guna membersihkan rumput
sampai kelokasi STO serta membayarkan PBB Tanah tersebut tanpa ada bantuan
dari pihak telkom.

Selanjutnya beberapa diskusi sbb.


Pak Yul Zamris menanyakan apa yang sebenarnya diinginkan pihak keluarga
terhadap Telkom.

• 3 keinginan yang sudah disampaikan melalui sms oleh Bp. Ridho ke Bapak
Putra yang mana, email 2 tersebut juga sudah sampai ke Bp. Agus. Namun
sampai saat ini belum pernah ada jawaban terhadap hal tersebut.

PaK Yul menyampaikan meminta tolong untuk membantu pihak Telkom. Karena
saat ini Telkom dalam keadaan sulit (1), dan meminta kita untuk mengurangi
pegajuan dan tidak memperhitungkan yang sebelumnya(2).

• (1)Kita jelaskan bahwa sesulit2nya Telkom saat ini Telkom adalah BUMN
peringkat ke 3 yang memberikan keuntungan, artinya secara bisnis Telkom
tidak ada masalah.

(2)Jika pelanggan Telkom memakai saluran atau produk telkom, tentu ada
kewajiban membayar yang sudah dipergunakan, Apakah dengan tidak
membayar kewajiban tagihannya otomatis terhapus, secara etika bisinis
tentu saja masih ada kewajiban (tidak bisa hilang begitu saja). Begitu juga
pemanfaatan lahan yang belum dibayarkan.

Pak Yul menuturkan bahwa beliau berpandangan kalau pihak pemilik Tanah
sebenarnya bukan mempermasalahkan nominal tapi lebih kepada sikap telkom
yang tidak bisa merespon klaim dengan baik , jadi dia sampaikan permintaan maaf,
dan kembali memohon agar kita mengurangi nominal pembayaran.

• Justru Telkom yang sebenarnya menurut kita tidak ada masalah dalam hal
Nominal, tetapi ada persoalan dalam laporan keuangan.

Pak Yulmenyadari kesulitan dalam pelaporan, mereka tidak mungkin memposkan


yang sudah terjadi, karena mereka sudah di audit (PWC) , bagaimana jikalau dalam
bentuk lain seperti akan memberikan usaha Telekom melalui Dana CSR atau bentuk
lainnya.

• Kita sebenarnya tidak kaku dalam teknis pelaksanaannya, hanya saja kalau
menerima dana CSR tentu harus dikembalikan. Itu menurut kami bukan
bentuk penyelesaian tapi memberikan masalah baru,dimana pemilik lahan
bukan menerima ganti malah harus membayar hutang dan bunga.

Akhirnya Pak Zul mengatakan bahwa Telkom sangat apresiasi dan menghormati
terhadap hak atas tanah, karena itu meminta tolong kita guna dapat membantu
bersama2 menyelesaikan nya. Nanti akan menyampaikan kembali ke Pak Agus
hasil pertemuan ini karena pak Yul tidak dapat memutuskan.

• Tentu kita akan membantu Telkom sepanjang Telkom juga memberikan win-
win solution.

Anda mungkin juga menyukai