IDENTITAS PASIEN
- Nama : Tn. I
- Usia : 13 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Alamat : Jl.manggis raya rt.04/13 bekasi utara
- No. RM : 046748
- Tanggal masuk : 19 September 2010
- Tanggal keluar : 24 September 2010
ANAMNESA ( Autoanamnesa )
Keluhan utama : Terdapat benjolan pada lengan kanan
Keluhan tambahan :-
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli bedah RS.Moh Ridwan Maureksa dengan keluhan benjolan pada
lengan kanan yang diakuinya sejak beberapa minggu yang lalu.. Benjolan tersebut makin
lama makin membesar, dan tidak nyeri. Benjolan tersebut menetap, dan dapat digerakkan.
Riwayat trauma disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Riwayat Penyakit Lainnya :
a. Diabetes Mellitus (-) d. Penyakit Jantung (-)
b. Hipertensi (-) e. Penyakit Paru (-)
c. Asma (-) f. Penyakit Hepar (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti ini.
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tampak Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,2 C
Mata
Palpebra : Oedem - / -
Konjungtiva : Anemis - / -
Sklera : Ikterik - / -
Arcus senilis :-/-
Pupil : Bulat, isokor
Refleks cahaya :+ /+
Katarak :-/-
Telinga
Bentuk : Simetris
Liang : Lapang
Mukosa : Tidak hiperemis
Serumen : Tidak ada
Membrana Timpani : Intak
Hidung
Bentuk : Simetris
Deviasi septum : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Concha : Tidak hiperemis
Mulut
Bibir : Mukosa bibir basah, tidak sianosis
Lidah : Tidak kotor
Tonsil : T1-T1 tenang
Mukosa faring : Tidak hiperemis
Gigi
Amalgam : tidak dilakukan pemeriksaan
Gangren Pulpa : tidak dilakukan pemeriksaan
Gangren Radiks : tidak dilakukan pemeriksaan
Protesa : tidak dilakukan pemeriksaan
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
JVP : tidak dilakukan pemeriksaan
Toraks
- Paru
Inspeksi : Pergerakan pernapasan kedua hemitoraks simetris
- Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela iga V garis midklavikula kiri.
Abdomen
Inspeksi : Datar , simetris
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Ekstremitas
- Atas
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak sianosis
Perfusi : Baik
- Bawah
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak sianosis
Perfusi : Baik
B. STATUS LOKALIS
Regio : Brakialis dextra
Inspeksi : tampak adanya benjolan
Palpasi : teraba adanya benjolan, mobile, dan tidak ada nyeri tekan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium ( darah rutin ) : -
DIAGNOSA KERJA
DIAGNOSA BANDING
Hemangioma
PENATALAKSANAAN
Operatif
PROGNOSA
Quo ad vitam : dubia ad bonam.
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak / tumor vaskuler jinak akibat proliferasi
(pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada
setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak
berusia kurang dari 1 tahun (5-10%). Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan
(30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di
setiap tempat pada permukaan tubuh seperti kepala, leher, muka, kaki atau dada.
Gambar Hemangioma
Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak. Meskipun
tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua, contohnya adalah cherry hemangioma
atau angioma senilis yang biasanya jinak, kecil, red-purple papule pada kulit orang tua.
Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma
dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian setelah kelahiran. Harus diwaspadai
bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini
dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat tersebut akan mengganggu proses makan dan
penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak)
dapat mengganggu proses kerja organ tersebut. Hemangioma lebih mengganggu bagi para orang
tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau kepala bayi.
PENYEBAB HEMANGIOMA
Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum jelas, namun
diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari kontrol pertumbuhan pembuluh darah.
Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti
Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF),
mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan
angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor
necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya
hemangioma.
PATOFISIOLOGI HEMANGIOMA
Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol dari pertumbuhan dan involusi
hemangioma tidak begitu dimengerti, pengetahuan mengenai pertumbuhan dari pembuluh darah
yang normal dan proses angiogenesis dapat dijadikan petunjuk. Vaskulogenesis menunjukkan
suatu proses dimana prekursor sel endotel meningkatkan pembentukan pembuluh darah,
mengingat angiogenesis berhubungan dengan perkembangan dari pembuluh darah baru yang ada
dalam sistem vaskular tubuh.
Selama fase proliferasi, hemangioma mengubah kepadatan dari sel-sel endotel dari
kapilerkapiler kecil. Sel marker dari angiogenesis, termasuk proliferasi dari antigen inti sel,
collagenase tipe IV, basic fibroblastic growth factor, vascular endothelial growth factor,
urokinase, dan E-selectin, dapat dikenali oleh analisis imunokimiawi.
Hemangioma superfisial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat dimana ukuran
dan volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat, dimana perubahan
hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi dimana hemangioma mengalami regresi secara
spontan. Selama fase involusi, hemangioma dapat hilang tanpa bekas. Hemangioma kavernosa
yang besar mengubah kulit sekitarnya, dan meskipun fase involusi sempurna, akhirnya
meninggalkan bekas pada kulit yang terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi
lengkap, tidak meninggalkan bekas.
Bentuk hemangioma :
2. Hemangioma Kavernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis (lapisan pada
kulit). Hemangioma kavernosum biasanya tidak memiliki batas tegas, berupa benjolan
yaitu makula eritematosa atau nodus2 yang berwarna merah keunguan. Bila ditekan
mengempis dan menggembung kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen
vaskular (pembuluh darah) yang matang. Hemangioma kavernosum kadang-kadang
terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam. Bentuk
kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
3. Hemangioma Campuran
Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma diatas dapat terjadi bersamaan dan
dinamakan hemangioma campuran. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua
jenis hemangioma tersebut. Banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh
bagian bawah, misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya;
paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa anak-anak. Ciri-
cirinya antara lain tonjolan bersifat lunak dan berwarna merah kebiruan yang kemudian
pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa. Lokasi
hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial (permukaan) dan dalam, atau di
organ dalam.
1. Hemangioma Intramuskular
Hemangioma intramuskular sering terjadi pada orang dewasa muda 80-90% diderita
oleh orang yang berumur kurang dari 30 tahun. Hemangioma ini lebih sering terjadi pada
ekstremitas inferior (alat gerak bagian bawah), terutama di paha dan khas ditunjukkan
dengan massa pada palpasi dan perubahan warna pada permukaan kulit di sekitar area
hemangioma. Intramuscular hemangioma bisa asimptomatik atau dapat juga muncul
dengan gejala-gejala seperti pembesaran ekstremitas, peningkatan suhu pada area
hemangioma, perubahan warna pada permukaan kulit, dan sakit.
2. Synovial Hemangioma
Synovial hemangioma kasusnya jarang terjadi. Pada artikulasio sinovial terdapat
eksudat cairan yang berulang, nyeri, dan menunjukkan gejala gangguan mekanik.
3. Osseus Hemangioma
Osseus hemangioma sering ditemukan dalam bentuk kecil-kecil, tetapi dapat
menyebabkan nyeri dan bengkak. Pada tulang tengkorak dapat berhubungan dengan
bengkak, eritema, lunak, atau kelainan bentuk. Pada kasus-kasus yang jarang, vertebrae
hemangioma bias menyebabkan penekanan pada korda dan fraktur, tapi kebanyakan
vertebrae hemangioma biasanya asimptomatik.
Osseus hemangioma biasanya solid (melibatkan satu tulang) atau fokal (melibatkan
satu tulang atau tulang di dekatnya pada satu area). Penulis lain memberi definisi yang
berbeda.
Beberapa penulis mengatakan bahwa hemangiomatosis merupakan multipel
hemangioma yang berlokasi di antara tulang yang saling berdekatan atau bersebelahan.
Multipel hemangioma juga dihubungkan dengan cystic angiomatosis tulang dimana tidak
didapatkan komponen jaringan lunak. Skeletal-ektraskeletal angiomatosis diartikan
sebagai hemangioma yang mempengaruhi kanalis vertebralis, selama tidak berada satu
tempat.
4. Choroidal Hemangioma
Choroidal hemangioma dapat tumbuh di dalam pembuluh darah retina yang disebut
koroid. Jika terdapat pada makula (pusat penglihatan) atau terdapat kebocoran cairan
dapat menyebabkan pelepasan jaringan retina (retinal detachment). Perubahan ini dapat
mempengaruhi penglihatan. Bentuknya bulat dengan warna merah oranye.1 Kebanyakan
choroidal hemangioma tidak pernah tumbuh atau terjadi kebocoran cairan dan mungkin
dapat diobservasi tanpa pengobatan. Tumor ini bisa meluas.
6. Gorham Disease
Gorham disease dapat menimbulkan nyeri tumpul atau lemah dan jarang dicurigai
lebih awal pada evaluasi dengan radiografi. Penderita biasanya berumur kurang dari 40
tahun. Secara histologi Gorham disease khas menampakkan hipervaskularisasi
(peningkatan pembuluh darah) dari tulang. Proliferasi vaskular sering mengisi kanalis
medularis. Gambaran radiologi pada pasien ini menunjukkan terputusnya tulang.
7. Kassabach-Merritt Syndrome
Kassabach-Merritt syndrome komplikasi dari pembesaran pembuluh darah yang
cepat yang ditandai dengan hemolitik anemia, trombositopeni, dan koagulopati.
Kassabach-Merritt syndrome terlihat berhubungan dengan stagnasi aliran pada
hemangioma yang besar, dengan banyaknya trombosit yang tertahan dan terjadi
penggunaan faktor koagulan yang tidak diketahui sebabnya (consumptive coagulopathy).
DIAGNOSIS HEMANGIOMA
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya khas,
tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan, terutama
pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.
Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan
kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi dengan
Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat menunjukkan
gambaran aliran darah yang tinggi yang merupakan karakteristik dari hemangioma, demikian
dapat membedakan antara hemangioma dengan tumor solid.
Pada penggunaan X-ray, hemangioma jenis kapiler, X-ray jarang digunakan karena tidak
dapat menggambarkan masa yang lunak, sedangkan pada hemangioma kavernosum biasanya
dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi. Kalsifikasi ini terjadi karena pembekuan pada
cavitas cavernosum (phleboliths). Isotop scan pada hemangioma kapiler dapat menunjukkan
peningkatan konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini jarang digunakan.
Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga untuk mengetahui pembesaran
hemangioma karena neo-vaskularisasi. Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan
karakteristik internal dari suatu hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otot-otot yang ada
di sekitarnya.
Hemangioma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus hemangioma dalam
atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk memastikan bahwa struktur yang
dalam tidak terlibat.
KOMPLIKASI HEMANGIOMA
1. Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya.
Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah karena
tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah di bawahnya terus
tumbuh.
2. Ulkus
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan, dan sikatrik.
Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat ruptur. Hemangioma
kavernosa yang besar dapat diikuti dengan ulserasi dan infeksi sekunder.
3. Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu dikira bahwa
trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian bahwa dalam
jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami sekuesterisasi.
4. Gangguan Penglihatan2
Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus lebih
sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu penglihatan
(visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah astigmatisma yang disebabkan
tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desakan tumor ke ruang retrobulbar. Hemangioma
pada kelopak mata bisa mengganggu perkembangan penglihatan normal dan harus diterapi
pada beberapa bulan pertama kehidupan.
5. Masalah Psikososial
6. Dengan persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan obstruksi jalan
nafas, gagal jantung.
Diagnosis banding ialah terhadap tumor kulit lainnya, yaitu limfangioma, lipoma, dan
neurofibroma.
PENATALAKSANAAN HEMANGIOMA
1. Cara Konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-
bulan pertama, kemudian mencapai pembesaran maksimum dan sesudah itu terjadi regresi
spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
Hemangioma superfisial atau hemangioma kapiler atau hemangioma strawberry sering tidak
diterapi karena hemangioma jenis ini bila dibiarkan akan hilang dengan sendirinya dan kulit
terlihat normal.
2. Cara Aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah hemangioma yang
tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang
mengalami perdarahan; hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang
mengalami infeksi; hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan
deformitas (kelainan) jaringan.
2.1 Pembedahan
Indikasi :
Terdapat tanda-tanda pertumbuhan hemangioma yang terlalu cepat misalnya dalam
beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
Tidak ada regresi spontan2, misalnya tidak terjadi pengecilan hemangioma sesudah 6-
7 tahun. Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang tumbuh cepat,
mungkin memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya.
2.2 Radiasi
Pengobatan radiasi sudah tidak dilakukan lagi karena :
Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya
masih sangat aktif.
Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.
Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila
diperlukan suatu tindakan.
Kebanyakan hemangioma kapiler akan beregresi.
2.3 Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah :
1. Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
2. Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.
3. Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
4. Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia.
5. Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
2.5 Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya, juga untuk
hemangioma senilis dan granuloma piogenik.
2.6 Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair.
2.7 Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami ulserasi. Selain itu dilakukan
perawatan luka secara steril.
PROGNOSIS HEMANGIOMA
Pada umumnya prognosis bergantung pada letak tumor, komplikasi serta penanganan
yang baik. Hemangioma kecil atau hemangioma superfisial dapat hilang sempurna dengan
sendirinya. Hemangioma kavernosa yang besar harus dievaluasi oleh dokter, dan mendapat obat
yang tepat.