Anda di halaman 1dari 23

BAB 5

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Daarul Uluum

Yayasan Pondok Pesantren Daarul Uluum didirikan pada tanggal 26 Juli

1971. Berlokasi di Desa Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kabupaten Kota

Bogor, Propinsi Jawa Barat. Yayasan Pondok Pesantren Daarul Uluum pertama kali

didirikan dan dipimpin oleh Kyai Haji Elon Syuja’i yang telah wafat pada tahun

1989, dan sekarang ini dilanjutkan oleh anak-anak dan cucu-cucunya.

Metode pengajaran di Pondok Pesantren Daarul Uluum hanya terfokus pada

pengajaran ilmu-ilmu agama Islam, seperti At-Tafsir, Al-Hadits, Al-Fiqh, At-Tauhid,

dan Bahasa Arab. Metode pengajaran ilmu-ilmu agama dilakukan dengan metode

“bandongan” (kuliah umum) bagi para santri yang menetap di Pondok Pesantren dan

masyarakat yang bertempat tinggal disekitar lingkungan Pondok Pesantren.

Seiring dengan berjalannya waktu, saat ini santri yang belajar di Yayasan

Pondok Pesantren Daarul Uluum pada umumnya adalah mereka yang juga belajar di

sekolah-sekolah formal milik Pemerintah pada jenjang SLTP dan SLTA. Setiap hari

(pagi atau siang) mereka meninggalkan Pondok Pesantren untuk belajar di sekolah-

sekolah formal milik Pemerintah/sekolah negeri, setelah itu mereka kembali dan

menetap di asrama Pondok Pesantren. Di Pondok Pesantren, para santri mengikuti

pengajaran ilmu-ilmu agama, yaitu setiap ba’da Asar, Magrib, Isya, dan Subuh.

Pada tahun 1983, Yayasan Pondok Pesantren Daarul Uluum membuka

program MTs – MA Terpadu Pesantren Moderen Daarul Uluum.

87
88

Pada tahun 1994, Yayasan Pondok Pesantren Daarul Uluum membuka

kampus cabang untuk yang pertama kalinya, yang sekarang ini disebut dengan

Pesantren Moderen Daarul Uluum 2, berlokasi di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan dibukanya cabang kampus tersebut, maka

kampus pusat di Baranangsiang dirubah namanya menjadi Pesantren Moderen

Daarul Uluum 1.

Seperti yayasan pendidikan pada umumnya, yayasan Daarul Uluum juga

memiliki visi dan misi, yaitu “Menjadi pusat pencerdasan dan peningkatan taraf

hidup umat Islam, lahir dan batin, materil dan moril, dibawah ajaran luhur Islam,

dengan menjalankan dua fungsi pesantren. Pertama adalah sebagai pusat kegiatan

dan pengkaderan Islam, sedangkan yang kedua adalah sebagai pusat kegiatan

pemberdayaan masyarakat.

Pondok Pesantren Daarul Uluum Kota Bogor memiliki jumlah guru sebanyak

tiga puluh empat orang, dengan staff tata usaha dan karyawan yang berjumlah dua

belas orang. Selain itu Pondok Pesantren ini juga memiliki beberapa ruangan yang

diantaranya adalah ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang

seni/studio, ruang BP, ruang UKS, Ruang aula, kantor osis.

Pondok Pesantren ini juga memberikan beberapa fasilitas, baik untuk para

santri maupun untuk para guru dan staff Pondok Pesantren yang diantaranya adalah

asrama untuk para santri dan para guru, rumah dinas, laboratorium, perpustakaan

yang menyediakan berbagai macam buku atau referansi bacaan, ruang seni/studio,

ruang UKS, aula yang dapat digunakan para santri untuk mengadakan kegiatan-

kegiatan seperti ekstrakurikuler, mesjid yang digunakan para santri untuk beribadah

(solat dan mengaji) setiap harinya, kantin yang menyediakan berbagai macam
89

makanan dan minuman, koperasi yang menjual berbagai macam peralatan serta

keperluan sekolah.

5.2. Profil Yayasan Pondok Pesantren Daarul Uluum

Nama Pesantren : Pesantren Moderen Daarul Uluum 1

Alamat Pesantren : Jalan Durian Raya No. 219. Kelurahan

Baranangsiang. Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor,

Propinsi Jawa Barat, 16143.

Telepon / Fax : 0251-7127155 / 0251-343844

Tahun Berdiri : 1971

Nama Pimpinan : Iqbal Harahap, S.AG

Status Tanah : Sertifikat Wakaf (Hak milik Yayasan)

Luas Tanah : 3.228 M2

Sumber Air Bersih : PDAM, Mata air alam, Sumur

Sumber Pembiayaan Operasional Pesantren: Iuran Santri, Yayasan, Zakat Infaq,

Shadaqah dan Bantuan lainnya

5.3. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada hari senin tanggal 21 April 2008, pukul

10.00 – 13.00 WIB. Pada pengumpulan data ini penulis dibantu oleh Pembimbing

lapanganan praktikum, teman, guru-guru dan beberapa staf dari Pondok Pesantren

Daarul Uluum Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner, dalam kuesioner tersebut berisi pertanyaan terbuka dan tertutup. Pengisian
90

kuesioner dilakukan oleh seluruh santri mulai dari tingkat MTs sampai dengan

tingkat MA Pondok Pesantren Daarul Uluum Kota Bogor.

Sebelum pengisian kuesioner dilaksanakan, para santri diberikan penjelasan

mengenai maksud, tujuan, dan cara mengisi kuesioner. Diharapkan dengan

penjelasan ini para santri dapat menjawab isi kuesioner tersebut dengan lebih

obyektif. Selanjutnya pengambilan dari hasil kuesioner tersebut dilakukan pada hari

yang sama yaitu senin tanggal 21 April 2008, dengan melakukan pengecekan ulang

terhadap jawaban kuesioner dihadapan masing-masing responden yang dalam hal ini

adalah santri Pondok Pesantren Daarul Uluum Kota Bogor. Tujuannya adalah agar

jangan sampai ada pertanyaan yang tidak dijawab, karena bila tidak melakukan

pengecekan ulang dihadapan masing-masing responden akan terjadi kesulitan dalam

pengecekan kuesioner hal ini dikarenakan dalam pengisian kuesioner seluruh

responden tidak diperbolehkan mengisi identitas mereka pada kuesioner yang

diisinya.

5.4. Analisis Univariat

Tujuan dari analisis univariat pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan

dan mendeskripsikan setiap karakteristik dari masing-masing variabel. Data yang

didapatkan pada penelitian ini adalah merupakan data primer yang dikumpulkan

melalui pengisian kuesioner oleh 178 responden. Data univariat terdiri dari

karakteristik responden (jenis kelamin, umur, suku/asal daerah, pendidikan orangtua,

pekerjaan orangtua, hobi), tingkat pengetahuan, Sikap, pengaruh media, peran

orangtua, peran pondok pesantren, dan peran teman sebaya sebagai variabel bebas

dan praktek (perilaku) terhadap alat kontrasepsi sebagai variabel terikat.


91

Tabel 5.4
Distribusi responden
Menurut variabel jenis kelamin, umur, suku/daerah, pendidikan orangtua,
pekerjaan orangtua, hobi, tingkat pengetahuan, sikap, peran media, peran
orangtua, peran Ponpes, Peran teman sebaya, praktek terhadap alat
kontrasepsi

Jumlah Persentase
No. Variabel yang diteliti Kategori
(n = 178) (100%)
1. Jenis Kelamin • Laki-laki 69 38,8 %
109 61,2 %
• Perempuan
2. Umur • 11 – 14 tahun 94 52,8 %
84 47,2 %
• 15 – 18 tahun
3. Suku/Daerah • Jawa 7 3.9 %
118 66.3 %
• Sunda
40 22.5 %
• Betawi
13 7.3 %
• dll
4. Pendidikan orangtua • Tamat SD 32 18.0 %
23 12.9 %
• Tamat SMP
75 42.1 %
• Tamat SMA
11 6.2 %
• Diploma
26 14.6 %
• S1 10 5.6 %
• S2 1 0.6 %

• dll
5. Pekerjaan Orangtua • PNS 30 16.9 %
30 16.9 %
• Pegawai swasta
107 60.1 %
• Wiraswasta
11 6.2 %
• dll
6. Hobi • Olahraga 34 19.1 %
32 18.0 %
• Membaca
112 62.9 %
• dll
7. Tingkat Pengetahuan • Tinggi 64 36 %
114 64 %
• Rendah
8. Sikap • Baik 91 51,1 %
87 48,9 %
• Rendah
92

9. Peran Media • Peran Media 178 100 %

10. Peran Orangtua dalam • Pernah 22 12,4 %


memberikan 156 87,6 %
• Tidak Pernah
pendidikan/informasi
mengenai alat
kontrasepsi
11. Peran Ponpes dalam • Pernah 55 30,9 %
memberikan 123 69,1 %
• Tidak Pernah
pendidikan/informasi
mengenai alat
kontrasepsi
12. Peran Teman Sebaya • Pernah 178 100 %
dalam memberikan 0 0%
• Tidak Pernah
informasi mengenai alat
kontrasepsi
13. Praktek responden • Melakukan 2 1,1 %
terhadap penggunaan hubungan seks
alat kontrasepsi/KB
pra nikah
dengan
menggunakan
alat kontrasepsi
1 0,6 %
• Melakukan
hubungan seks
pra nikah tanpa
menggunakan
alat kontrasepsi 175 98,3 %

• Tidak
melakukan
hubungan seks
pra nikah dan
tidak
menggunakan
alat kntrasepsi
93

5.4.1. Jenis kelamin

Distribusi responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin Santri Pondok

Pesantren Daarul Uluum Kota Bogor dapat dilihat pada tabel 5.4 dengan hasil

sebanyak 69 responden (38,8%) laki-laki dan perempuan 109 responden (61,2%).

5.4.2. Umur responden

Distribusi responden berdasarkan karakteristik umur Santri Pondok Pesantren

Daarul Uluum Kota Bogor berada diantara rentang umur 11 tahun sampai dengan 18

tahun. Dengan umur 11 – 14 tahun sebanyak 69 responden (38,8 %) dan umur 15 –

18 tahun sebanyak 109 responden (61,2 %).

5.4.3. Suku/Asal Daerah Responden

Distribusi suku/asal daerah responden adalah Jawa, Sunda, Betawi, dll.

Dengan frekuensi terbesar suku/asal daerah responden yang berasal dari Sunda

sebanyak 118 responden (66,3%), sedangkan frekuensi terkecil dari suku/asal daerah

responden adalah Jawa sebanyak 7 responden (3,9%).

5.4.4. Pendidikan Orangtua

Distribusi pendidikan orangtua responden adalah tamat SD, tamat SMP,

tamat SMA, Diploma, S1, S2, dll. Dengan frekuensi terbesar pendidikan orangtua

responden adalah Tamat SMA sebanyak 75 responden (42,1%), sedangkan frekuensi


94

terkecil dari pendidikan orangtua responden adalah lain-lain (tidak tamat SD)

sebanyak 1 responden (0,6%).

5.4.5. Pekerjaan Orangtua

Distribusi pekerjaan orangtua responden adalah PNS, pegawai swasta,

wiraswasta, dll. Dengan frekuensi terbesar pekerjaaan orangtua responden adalah

wiraswasta sebanyak 107 responden (60,1%), sedangkan frekuensi terkecil dari

pekerjaan orangtua responden adalah lain-lain (buruh dan pengangguran) sebanyak

11 responden (6,2%).

5.4.6. Hobi Responden

Distribusi hobi responden adalah olahraga, membaca, dll. Dengan frekuensi

terbesar hobi responden adalah lain-lain sebanyak 112 responden (62,9%),

sedangkan frekuensi terkecil hobi responden adalah membaca sebanyak 32

responden (18,0%). Termasuk lain-lain disini adalah memasak, menonton (bagi

perempuan) dan bermain motor (bagi laki-laki).

5.4.7. Tingkat Pengetahuan Responden

Distribusi tingkat pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi dengan

tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 64 responden (36 %) dan tingkat pengetahuan

rendah sebanyak 114 responden (64 %).


95

5.4.8. Sikap Responden

Distribusi sikap responden tentang alat kontrasepsi dengan sikap positif

sebanyak 87 responden (48,9 %) dan sikap negatif sebanyak 91 responden (51,1 %).

5.4.9. Peran Media

Distribusi peran media terhadap alat kontrasepsi sebanyak 178 responden

(100 %) dengan satu media yaitu televisi.

5.4.10. Peran Orangtua

Distribusi peran orangtua dalam memberikan pendidikan/informasi mengenai

alat kontrasepsi kepada responden sebanyak 22 responden (12,4 %) dan tidak

memberikan pendidikan/informasi tentang alat kontrasepsi sebanyak 156 responden

(87,6 %).

5.4.11. Peran Pondok Pesantren

Distribusi peran Ponpes dalam memberikan pendidikan/informasi mengenai

alat kontrasepsi kepada responden sebanyak 55 responden (30,9 %) dan tidak

memberikan pendidikan/informasi tentang alat kontrasepsi sebanyak 123 responden

(69,1 %).

5.4.12. Peran Teman Sebaya

Distribusi peran teman sebaya terhadap alat kontrasepsi pernah

membicarakan atau mendiskusikan mengenai alat kontrasepsi kepada teman sebaya

mereka sebanyak 178 responden (100 %).


96

5.4.13. Distribusi Praktek (Perilaku) Terhadap Alat Kontrasepsi

Distribusi praktek (prilaku) responden terhadap alat kontrasepsi yang

melakukan hubungan seks pra nikah dengan menggunakan alat kontrasepsi sebanyak

2 responden (1,1%), melakukan hubungan seks pra nikah tanpa menggunakan alat

kontrasepsi sebanyak 1 responden (0,6%), dan Tidak melakukan hubungan seks pra

nikah dan tidak menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 172 responden (98,3 %).

5.5. Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan korelasi bivariat, untuk

mengetahui suatu korelasi (hubungan) antar variabel independen dengan variabel

dependen. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengukur keeratan hubungan di

antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang memiliki dua varian (bivariat).

Uji statistik yang digunakan adalah korelasi bivariat. Derajat kepercayaan

yang digunakan adalah 95% (α = 0,05) jika p-value lebih kecil dari (p> 0,005) maka

tidak memiliki hubungan yang signifikan antara dua variabel yang diteliti.

5.5.1. Hubungan Antara Karakteristik Responden (Umur) Dengan Tingkat

Pengetahuan

Variabel P value Correlation N


97

Umur responden
0,000 0,371 178
Tingkat pengetahuan
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih kecil

dari α = 0,05, hal ini berarti karakteristik responden (umur) dengan

tingkat pengetahuan memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara karakteristik responden (umur) dengan tingkat

pengetahuan yang didapat 0,371. Hal ini menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara karakteristik responden (umur)

dengan tingkat pengetahuan responden. Tanda positif (+)

menunjukkan bahwa semakin tinggi umur akan memungkinkan

tingginya tingkat pengetahuan responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.2. Hubungan Antara Karakteristik Responden (Umur) Dengan Sikap

Variabel P value Correlation N


Umur responden
0,000 0,259 178
Sikap
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti karakteristik responden (umur)

dengan sikap memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara karakteristik responden (umur) dengan

sikap yang didapat 0,259. Hal ini menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan antara karakteristik responden (umur) dengan sikap

terhadap alat kontrasepsi. Tanda (+) menunjukkan bahwa semakin

tinggi umur akan memungkinkan positifnya (baik) sikap responden

terhadap alat kontrasepsi.


98

5.5.3. Hubungan antara Karakteristik Responden (umur) dengan Praktek

(Perilaku)

Variabel P value Correlation N


Umur responden
0,000 0,401 178
Perilaku
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti karakteristik responden (umur)

dengan praktek (perilaku) memiliki korelasi (hubungan) yang

signifikan.

• Angka korelasi antara karakteristik responden (umur) dengan

praktek (perilaku) yang didapat 0,401. Hal ini menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara karakteristik responden (umur)

dengan praktek (perilaku) terhadap alat kontrasepsi. Tanda (+)

menunjukkan bahwa semakin tinggi umur akan memungkinkan

baiknya praktek (perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap

Variabel P value Correlation N


Tingkat Pengetahuan
0,000 0,881 178
Sikap
99

• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti tingkat pengetahuan dengan sikap

memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara tingkat pengetahuan dengan sikap yang

didapat 0,881. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara tingkat pengetahuan dengan sikap responden terhadap alat

kontrasepsi. Tanda (+) menunjukkan semakin tinggi tingkat

pengetahuan akan memungkinkan positifnya (baik) sikap responden

terhadap alat kontrasepsi.

5.5.4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Praktek (Perilaku)

Variabel P value Correlation N


Tingkat Pengetahuan
0,000 0,886 178
Perilaku
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti tingkat pengetahuan dengan praktek

(perilaku)memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara tingkat pengetahuan dengan praktek

(perilaku) yang didapat 0,886. Hal ini menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan praktek (perilaku)

responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (+) menunjukkan semakin

tinggi tingkat pengetahuan akan memungkinkan baiknya praktek

(perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.5. Hubungan Antara Sikap Dan Praktek (Perilaku)


100

Variabel P value Correlation N


Sikap
0,000 0,775 178
Perilaku
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti sikap dengan praktek (perilaku)

memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara sikap dengan perilaku yang didapat

0,775. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara

sikap dengan praktek (perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.

Tanda (+) menunjukkan semakin positif (baik) sikap akan

memungkinkan baiknya praktek (perilaku) responden terhadap alat

kontrasepsi.

5.5.6. Hubungan Antara Peran Ponpes Dengan Tingkat Pengetahuan

Variabel P value Correlation N


Peran Ponpes
0,023 -0,171 178
Tingkat Pengetahuan
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,023 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti peran Ponpes dengan tingkat

pengetahuan saling berkorelasi (berhubungan).

• Angka korelasi antara peran Ponpes dengan tingkat

pengetahuan yang didapat -0,171. Hal ini menunjukkan lemahnya

korelasi (hubungan) antara peran Ponpes yang signifikan dengan

tingkat pengetahuan responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (-)

menunjukkan semakin lemahnya peran Ponpes akan memungkinkan

rendahnya tingkat pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi.


101

5.5.7. Hubungan Antara Peran Ponpes Dengan Sikap

Variabel P value Correlation N


Peran Ponpes
0,016 -0,180 178
Sikap
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,016 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti peran Ponpes dengan sikap saling

berkorelasi (berhubungan).

• Angka korelasi antara peran Ponpes dengan sikap yang

didapat -0,180. Hal ini menunjukkan adanya korelasi

(hubungan) antara peran Ponpes yang signifikan dengan sikap

responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (-) menunjukkan semakin

lemahnya peran Ponpes akan memungkinkan buruknya sikap

responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.8. Hubungan Antara Peran Ponpes Dengan Praktek (Perilaku)

Variabel P value Correlation N


Peran Ponpes
0,014 -0,184 178
Perilaku
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,014 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti peran Ponpes dengan praktek

(perilaku) saling berkorelasi (berhubungan).


102

• Angka korelasi antara peran Ponpes dengan perilaku yang

didapat -0,184. Hal ini menunjukkan lemahnya korelasi

(hubungan) antara peran Ponpes yang signifikan dengan praktek

(perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (-)

menunjukkan semakin lemahnya peran Ponpes akan memungkinkan

buruknya praktek (perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.9. Hubungan Antara Pengaruh Media Dengan Tingkat Pengetahuan

Variabel P value Correlation N


Pengaruh media
0,029 0,163 178
Tingkat Pengetahuan
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,029 lebih

kecil dari α = 0,05, hal ini berarti pengaruh media dengan tingkat

pengetahuan memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara pengaruh media dengan tingkat

pengetahuan yang didapat 0,163. Hal ini menunjukkan adanya

korelasi (hubungan) yang signifikan antara pengaruh media dengan

tingkat pengetahuan responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (+)

menunjukkan semakin besar pengaruh media akan memungkinkan

tingginya tingkat pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi.

5.5.10. Hubungan Antara Pengaruh Media Dengan Sikap

Variabel P value Correlation N


Pengaruh media
0,044 0,151 178
Sikap
103

• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,044 lebih kecil

dari α = 0,05, hal ini berarti pengaruh media dengan sikap memiliki

korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara pengaruh media dengan sikap yang didapat

0,151. Hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang

signifikan antara pengaruh media dengan sikap responden terhadap

alat kontrasepsi. Tanda (+) menunjukkan semakin besarnya pengaruh

media akan memungkinkan baiknya sikap responden tentang alat

kontrasepsi.

5.5.11. Hubungan Antara Pengaruh Media Dengan praktek (Perilaku)

Variabel P value Correlation N


Pengaruh media
0,000 0,287 178
Perilaku
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,000 lebih kecil

dari α = 0,05, hal ini berarti pengaruh media dengan praktek

(perilaku) memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara pengaruh media dengan praktek (perilaku) yang

didapat 0,287. Hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang

signifikan antara pengaruh media dengan praktek (perilaku)

responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (+) menunjukkan semakin

besarnya pengaruh media akan memungkinkan baiknya praktek

(perilaku) responden tentang alat kontrasepsi.

5.5.12. Hubungan Antara Peran Teman Sebaya Dengan Tingkat Pengetahuan


104

Variabel P value Correlation N


Peran teman sebaya
0,228 0,091 178
Tingkat Pengetahuan
Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,228 lebih besar dar 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi (hubungan) antara peran

teman sebaya dengan tingkat pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi.

5.5.13. Hubungan Antara Peran Teman Sebaya Dengan Sikap

Variabel P value Correlation N


Peran teman sebaya
0,187 0,099 178
Sikap
Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,187 lebih besar dari α =

0,05, hal ini berarti peran teman sebaya dengan sikap tidak memiliki korelasi

(hubungan) yang signifikan.

5.5.14. Hubungan Antara Peran Teman Sebaya Dengan praktek (Perilaku)

Variabel P value Correlation N


Peran teman sebaya
0,005 0,208 178
Perilaku
• Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,005 lebih kecil

dari α = 0,05, hal ini berarti peran teman sebaya dengan praktek

(perilaku) memiliki korelasi (hubungan) yang signifikan.

• Angka korelasi antara peran teman sebaya dengan praktek (perilaku)

yang didapat 0,208. Hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan)

yang signifikan antara peran teman sebaya dengan praktek (perilaku)

responden terhadap alat kontrasepsi. Tanda (+) menunjukkan semakin


105

besarnya peran teman sebaya akan memungkinkan baiknya praktek

(perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.15. Hubungan Antara Peran Orangtua Dengan Tingkat Pengetahuan

Variabel P value Correlation N


Peran orangtua
0,476 -0,054 178
Tingkat Pengetahuan
Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,476 lebih besar dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi (hubungan) antara peran

orangtua dengan tingkat pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi.

5.5.16. Hubungan Antara Peran Orangtua Dengan Sikap

Variabel P value Correlation N


Peran orangtua
0,598 -0,040 178
Sikap
Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,598 lebih besar dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi (hubungan) antara peran

orangtua dengan sikap responden terhadap alat kontrasepsi.

5.5.17. Hubungan Antara Peran Orangtua Dengan praktek (Perilaku)

Variabel P value Correlation N


Peran orangtua
0,265 -0,084 178
Perilaku
Hasil uji analisis bivariat menunjukkan p value = 0,265 lebih besar dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi (hubungan) antara peran

orangtua dengan praktek (perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.


106

5.6. Analisa Multivariat

Analisa Multivariat pada penelitian ini menggunakan uji regresi berganda,

untuk melihat suatu hubungan antara variabel bebas (independen) seperti

Karakteristik responden (usia), tingkat pengetahuan dan sikap responden tentang alat

kontrasepsi, dengan variabel terikat (dependen) yaitu praktek (perilaku) responden

terhadap alat kontrasepsi.

Uji statistik yang digunakan adalah Regresi Berganda. Derajat kepercayaan

yang digunakan adalah 95% (α = 0,05) jika p-value lebih kecil dari (p> 0,005) maka

tidak memiliki hubungan yang signifikan antara dua variabel yang diteliti.

5.6.1. Hubungan Antara Peran Teman Sebaya, Peran Orangtua, Peran Ponpes,

Dan Peran Media Dengan Tingkat Pengetahuan

Tabel 5.6.1
Hasil Analisis Regresi Berganda
Antara Peran Media, Peran Orangtua, Peran Ponpes, Peran Teman
Sebaya Dengan Tingkat Pengetahuan

Variabel R R² B Sign t Sign F

Peran media 2,075 0,011


Peran orangtua -1,913 0,395
Peran Ponpes 0,256 0,066 -3,708 1,597 0,019
Peran teman sebaya -4857 2,358

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (diolah dari berbagai sumber)

• Korelasi positif. Ada hubungan antara pengaruh media, peran Ponpes, dan

peran teman sebaya terhadap tingkat pengetahuan responden terhadap alat

kontrasepsi.

• Regresi Praktek (perilaku)


107

Y = 2,075 X1 (Pengaruh media) – 1,913 X2 (Peran orangtua) – 3,708

X3 (Peran Ponpes) – 4,857 X3 (Peran teman sebaya) + 64,761

F = 3,045 dengan tingkat p value = 0,019

Pengaruh media bersama-sama mempengaruhi tingkat pengetahuan siswa

terhadap alat kontrasepsi

• kontribusi terbesar pada tingkat pengetahuan responden terhadap alat

kontrasepsi adalah pengaruh media (B = 2,075)

5.6.2. Hubungan Antara Peran Teman Sebaya, Peran Orangtua, Peran Ponpes,

Dan Peran Media Dengan Sikap

Tabel 5.6.2
Hasil Analisis Regresi Berganda
Antara Peran Media, Peran Orangtua, Peran Ponpes, Peran Teman
Sebaya Dengan Sikap

Variabel R R² B Sign t Sign F

Peran media 1,328 2,021


Peran orangtua -0,877 -0,479
0,235 0,055 0,043
Peran Ponpes -3,008 -2,309
Peran teman sebaya -2,906 -1,511
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (diolah dari berbagai sumber)

• Korelasi positif. Ada hubungan antara pengaruh media, peran orangtua,

peran Ponpes, dan peran teman sebaya terhadap sikap responden terhadap

alat kontrasepsi.

• Regresi Praktek (Perilaku)

Y = 1,328 X1 (Pengaruh media) - 0,877 X2 (Peran orangtua) – 3,008

X3 (Peran Ponpes) – 2,906 X3 (Peran teman sebaya) + 59,406

F = 2,525 dengan tingkat p value = 0,043


108

Pengaruh media bersama-sama mempengaruhi sikap siswa terhadap alat

kontrasepsi

• kontribusi terbesar pada sikap responden terhadap alat kontrasepsi adalah

pengaruh media (B = 1,328)

5.6.3. Hubungan Antara Sikap Peran Teman Sebaya, Peran Orangtua, Peran

Ponpes, Dan Peran Media Dengan Praktek (Perilaku)

Tabel 5.6.1
Hasil Analisis Regresi Berganda
Antara Peran Media, Peran Orangtua, Peran Ponpes, Peran Teman
Sebaya Dengan Praktek (Perilaku)

Variabel R R² B Sign t Sign F

Peran media 2,903 3,169


Peran orangtua -1,785 -0,699
0,326 0,106 0,001
Peran Ponpes -3,394 -1,869
Peran teman sebaya -4,252 -1,585
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (diolah dari berbagai sumber)

• Korelasi positif. Ada hubungan antara pengaruh media, peran

orangtua, peran Ponpes, dan peran teman sebaya terhadap praktek

(perilaku) responden terhadap alat kontrasepsi.

• Regresi Praktek (Perilaku)

Y = 2,903 X1 (Pengaruh media) – 1,785 X2 (Peran orangtua) –

3,394 X3 (Peran Ponpes) – 4,252 X3 (Peran teman sebaya) + 64,733

F = 5,126 dengan tingkat p value = 0,001

Pengaruh media bersama-sama mempengaruhi praktek (perilaku) siswa

terhadap alat kontrasepsi


109

• kontribusi terbesar pada praktek (perilaku) responden terhadap

alat kontrasepsi adalah pengaruh media (B = 2,903)

Anda mungkin juga menyukai