TAHUN 2010 KEADAAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2010 Kita telah mendengar keadaan ekonomi Indonesia yang sangat memprihatinkan, hal ini disebabkan karena Indonesia terlilit hu tang -/+ sebesar Rp. 1.062 Triliun. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan melansir bahwa nilai utang jatuh tempo pemerintah Indonesia pada tahun 2010 mencapai Rp 116 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 54 triliun berasal dari utang luar negeri dan Rp 62 triliun berasal dari Surat Berharga Negara (SBN). Jumlah utang jatuh tempo di 2010 ini, meningkat tajam jika dibandingkan jumlah uta ng ja tuh t em po pem erinta h pada t ahun 2009 yang besarannya mencapai Rp 29 triliun. Menurut data tersebut, puncak tingginya utang jatuh tempo pemerintah Indonesia adalah pada tahun 2033. Pada tahun tersebut, jumlah utang jatuh tempo mencapai Rp 129 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 127 triliun berasal dari surat utang eks BLBI KONDISI HUTANG INDONE SIA Sisa hutang Indonesia hingga Oktober 2009 adalah sebesar Rp. 1062 Triliun dimana setiap penduduk menanggung Rp. 6,41 juta. Maka untuk mengerti lebih dalam, kita harus tahu mengenai GDP (gross Domestic Product). GDP secara garis besar, menurut Wikipedia, adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan ekonomi sua tu Ne ga ra.GDP adal ah Ni la i yang didapatkan dari semua perdagangan produk dan jasa yang dilakukan Negara tersebut dalam satu tahun. Nah,..dengan kata lain, GDP adalah penghasilan suatu Negara. INDONESIA OPTIMIS TAHUN 2010 Krisis ekonomi global, yang sudah diprediksi oleh beberapa pengamat satu -dua t ahun se be lumnya, m enca pa i puncaknya pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009. Pel uruhan ekonom i i ni pa da a wa lnya hanya mengguncang pasar saham dan pasar finansial dunia. Beberapa Bank besar bertumbangan. Tetapi, karena arsitektur ekonomi itu berakit erat satu sama lain, maka krisis kemudian mau tak mau merembet juga ke sektor riil. Beberapa industri otomotif besar lunglai. Ekonomi dunia me ngala mi kont ra ksi yang t aj am ebagai sebuah negara yang berada dalam pusaran ekonomi Ekonomi Indonesia 2010 Optimistisglobal, Indonesia tentu mengalami dampak peluruhan ekonomi dunia ini. Pada kuartal terakhir tahun 2008, pertumbuhan ekonomi domestik anjlok. Nilai tukar rupiah atas dollar tembus hingga lebih dari Rp 12.000, - per dollar. Indeks pasar modal turun di bawah 2000. Pertumbuhan industri otomotif juga menurun tajam. Kondisi yang lesu ini menjadi saat-saat yang cukup berat bagi perekonomian nasional. Namun, sebetulnya imbas krisis global tidak terlampau mengoyak perekonomian Indonesia. Pengamat ekonomi, Tjiptono Darmadji, mengatakan di tengah kontraksi tajam yang dialami banyak negara di dunia, Indonesia dikategorikan sebagai negara yang cukup optimistis dengan pertumbuhan ekonominya. Ekonomi kita pada kuartal keempat tahun 2008 memang jelek dan mengalami kontraksi. Tetapi sepanjang tahun 2009, tanda-tanda pemulihan sudah mulai tampak tuturnya tatkala ditemui redaksi Kawan Lama News, Kamis, 3 September,2009, di ruang kerjanya, Mid Plaza, Lt. 8- kawasan Sudirman, Jakarta. Pemerintah dan bank sentral sejauh ini memang dinilai banyak kalangan telah cukup berhasil dalam melakukan langkah antisipasi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal tersebut tercermin dalam kebijakan moneter, fiskal, dan kebijakan nilai tukar yang mampu diarahkan untuk meminimalisasi dampak gejolak ekonomi dunia. Tidak perlu heran bila kemudian IMF menilai bahwa Indonesia menangani krisis keuangan global dengan cara yang tepat. Performa ekonomi Indonesia selama kuartal I/2009 dengan catatan laju produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,4%, menjadi salah satu pertanda tepatnya penanganan perekonomian Indonesia. Tjiptono Darmadji mengatakan kondisi ekonomi Indonesia semester I tahun 2009 tidak seburuk seperti yang dibayangkan banyak orang sebelumnya. Ekonomi kita tumbuh positif. Indonesia bahkan menjadi negara ketiga terbesar pertumbuhan ekonominya di dunia setelah China dan India. Kondisi ini terbilang baik. Ekonomi kita sesungguhnya tangguh, ujarnya lebih lanjut. Faktor penunjang ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi. Dukungan dari sektor industri makanan dan minuman juga lumayan besar. Pasar retail juga tidak terlalu mengalami kelesuan yang signifikan. Kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut pada semester II 2009. Menurut Tjiptono indikator pemulihan ekonomi kita bisa dilihat dari dua hal. Pertama, pasar modal. Sekarang pasar modal mulai bergairah dan indeksnya naik lagi melampaui angka 2000. Nilai tukar rupiah terhadap dollar terus menguat. Kedua, penjualan dari sektor industri otomotif dan retail mulai juga mulai tumbuh positi Kecenderungan menuju pemulihan ini akan terus berlanjut hingga semeter II tahun 2009. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 bergerak antara 3 hingga 4 persen. Prediksi ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia, pertumbuhannya berkisar antara 3,0 4,0 persen. Namun, perkiraan pemerintah lebih optimis. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 bisa mencapai 4,5 persen, sambil mengakui bahwa krisis keuangan dan ekonomi global tetap memberi dampak terhadap beberapa sektor ekonomi. Lalu bagaimana dengan ekonomi Indonesia 2010? Pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 akan terus membaik dan mencapai tingkat pertumbuhan yang positif. Hal ini terjadi menyusul mulai membaiknya perekonomian dunia. Menteri Keuangan dan Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan lebih dari 5 persen atau mencapai 6 persen bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Oleh karena itu, ketika mengajukannya ke DPR beberapa waktu lalu, pemerintah sepakat memberi target pertumbuhan ekonomi 5- 6 persen untuk tahun 2010. Pemulihan perekonomian global di berbagai negara pada kuartal ketiga tahun 2009 ini dinilai akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen tahun depan. Tjiptono Darmadji lebih optimis lagi. Menurutnya, ketangguhan perekonomian domestik sepanjang tahun 2009 akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih dari 6 persen pada tahun 2010. Kita harus optimis bahwa hal ini akan tercapai. Sikap optimis membuat Indonesia tetap bertahan dan mampu menghadapi krisis. Jangan pernah pesimis. Kalau kita pemisis, kita tidak akan maju- maju, ujarnya. Sikap optimistis pemerintah dan beberapa pengamat mengenai prospek positif ekonomi Indonesia 2010 harus menjadi pelecut bagi dunia bisnis untuk terus melakukan ekspansi. Apalagi pemerintah telah berkomitmen agar seluruh kebijakan, seluruh instrumen dan seluruh sumber daya digunakan untuk menjaga pemulihan ekonomi termasuk APBN. Masalah investasi dan ekspor juga akan menjadi perhatian dalam pembangunan nasional. Di tengah perlambatan ekonomi global, aliran dana luar untuk keperluan investasi di Indonesia terus meningkat. Tentang Kurs Rupiah (Its matter of confidance Ekspektasi terhadap peningkatan peringkat hutang Indonesia pada awal tahun 2011, mengakibatkan tingginya aliran modal asing yang masuk (capital inflow). Dengan penguatan kurs rupiah yang terjadi akhir-akhir ini, mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia ditengah terjadinya perlambatan ekonomi global. Momentum ekspektasi postif tersebut, diperkirakan akan menopang pergerakan bursa saham maupun obligasi Indonesia pada dua kuartal terakhir tahun ini, disamping adanya momentum earning season pada kuartal ketiga mendatang. Rendahnya rasio debt to GDP Indonesia dibawah 30% disisi lain mejadikan resiko fiscal Indonesia dipersepsikan rendah dibandingkan dengan rata-rata Dbt to GDP di kawasan Asean yang mencapai 89%. Kurs (exchange rate) merupakan mata uang yang dipertukarkan guna memfasilitasi keperluan transaksi internasional. Secara sederhana fluktuasi nilai tukar tersebut mencerminkan kekuatan permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. Ada banyak faktor yang menentukan faktor demand dan supply valas, seperti export- import, net portfolio investment dan foreign investment. Implikasi Terhadap arah BI rate Dari sisi domestik, ekspektasi kenaikan suku bunga AS tersebut, berpeluang mendorong terjadinya perubahan arah suku bunga BI, guna memberi sinyal stabilitas di pasar keuangan, walaupun secara formal kebijakan BI hanya akan ditujukan untuk mengendalikan inflasi. Namun dengan posisi Indonesia sebagai small open economy, pengaruh indikator finansial tersebut, tetap perlu dicermati oleh karena besaran indikator tersebut nantinya akan membentuk ekspektasi inflasi dimasa mendatang. Membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan akan berdampak positif terhadap eksektasi laba korporasi serta premi resiko yang semakin menurun. Kondisi ekonomi tersebut akan menyebabkan valuasi PER dapat berfluktuasi pada level yang relatif lebih baik
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro