Anda di halaman 1dari 7

Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

setinggi-
tingginya atas kesediaan dan kehadiran
yang terhormat:
TIM PROMOTOR
Ketua : Bapak Prof. H. Kusnaka Adimihardja, MA., Ph.D.
Anggota : Bapak Prof. Dr. H. Haryo S. Martodirdjo.
Bapak Prof. Dr. H. Dedi Rosadi., Drs., MS.
TIM Pembahas
PROGRAM PASCASARJANA
PASCASARJANA Bapak Prof. H. A. Djadja Saefullah, Drs., MA., Ph.D.
PROGRAM
Bapak Dr. H. Asep Kartiwa, Drs., SH., MS.
UNIVERSITAS PADJADJARAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN Bapak Prof DR. Josi. Adiwisastra
BANDUNG
BANDUNG Bapak Prof DR. Taliziduhu Ndraha
2007
2007 Bapak Prof DR. Rully Nasrullah Naszir,Drs.,MS
Bapak Prof Dr. Sambas Wiradisurya Sp.AK

1.1. Latar Belakang


Penelitian
JUDUL TEMA SENTRAL
TUJUAN
PENELITIAN MEMPERHATIKAN MENGHAPUS
PERDAGANGAN
BAGAIMANA
IMPLEMENTASI
KOMITMEN BAHWA KEBIJAKAN
 UUD 1945 PSL 28C ANAK
PENGHAPUSAN
 UU NO. 23 TAHUN
1. KORBAN PA HARUS PERDAGANGAN
2002TTG.PA.
DILINDUNGI FENOMENA : ANAK
 UU NO 39 TAHUN 1999
2.PELAKU HARUS 1. KASUS PA DILAKSANAKAN
TTG HAM
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN NASIONAL DAN  KEPPRES 88 TAHUN DISKRIMINALISASI MENINGKAT DARI
10 % TKW YG
DI KABUPATEN/
KOTA
2002 TTG RAN PPA DAN HUKUM BERAT
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM DAN GUGUS TUGAS 3.PENGHAPUSAN PA
BERMASALAH
10%DIANTARANYA
PPA
PENGHAPUSAN PERDAGANGAN ANAK  KHA 1989
HARUS SEGERA
DILAKUKAN
KORBAN
TRAFICKING
 Optional protocol UN
(STUDI DI KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT)  UNGGAS 2002 MELALUI 2. INDONESIA
MASUK-- TIER 3 CUKUP MENARIK &
 WFFC KERJASAMA DGN
3. INDONESIA PENTING UNTUK
TIER 3 ALIANSI GLOBAL
UTK MENGHAPUS
SUMBER DAN MENJADI OBJEK
negara yg tidak TRANSIT PENELITIAN
Oleh: berbuat apa TRAFICKING. 4. IMPLEMENTASI BERDASARKAN
TUBAGUS RACHMAT SENTIKA Selama 10 thn, KEBIJAKAN
KAJIAN ILMU
NPM L3G04888 PENGHAPUSAN
dihentikan Bantuan PERDAGANGAN PEMERINTAHAN
kemanusiaan ANAK BELUM (KYBERNOLOGI)
Maraknya traficking BERJALAN
5. TRANSFORMASI
STRUKTURAL

PETA LALU LINTAS PERDAGANGAN ANAK di


DATA KASUS TRAFFICKING IN PERSON INDONESIA, 2006
(LAPORAN DARI SATWIL)TAHUN 2006
NO POLDA TP KETR Negara Tujuan:
Malaysia Australia, Singapore, Malaysia, Brunai,
1 RIAU BAWA ANAK YG BLM DEWASA TANPA IJIN ORTU (2 KSS) 2 KSS P.21 Thailand, Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea,
PERDAG ANAK UTK DIJADIKAN WTS 1 KSS P.21
Medan
Medan Kuwait, Iraq, Saudi Arabia, & Eropa.
PERDAG ANAK DIBAWAH UMUR 1 KSS SIDIK
2 SUMSEL 1 KSS LARIKAN GADIS DI BAWAH UMUR SIDIK Singapore Samarinda
Samarinda
1 KSS LARIKAN ANAK TANPA IJIN ORTU SIDIK Manado
Manado
4 KSS PERNIAGAKAN/JUAL PEREMPUAN SIDIK Batam
Batam
Sorong
Sorong
3 LAMPUNG 1 KSS PERDAG WANITA/ANAK DIBAWAH UMUR P.21
Tj.
Tj. Pinang
Pinang
PENIPUAN/PERDAG WANITA LIDIK Pontianak
Pontianak Biak
Biak
JANJI KERJA DAN DIJUAL P.21
4 BALI NIHIL
5 MALUKU NIHIL
Makassar
Makassar
6 JATENG NIHIL Jakarta
Jakarta Jepara
7 SULTRA NIHIL Lampung
Lampung Jepara Timika
Timika
8 JABAR 1 KSS PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN ANAK (BOGOR) P.21 Surabaya
Surabaya
Indramayu
Indramayu
9 KALTENG NIHIL NTB
NTB
10 SULUT 1 KSS BAWA LARI ANAK GADIS SIDIK Bali
Bali NTT
NTT
4 KSS PERDAGANGAN WANITA SIDIK Transit:
Transit: Medan, Batam, Tanjung Pinang,
11 KALTIM 1 KSS PERCOBAAN PERDAGANGAN WANITA LIDIK
2 KASUS PERDAGANGAN WANITA LIDIK
Lampung, Jakarta, Pontianak, Makassar
Sumber:
Sumber: Daerah Tujuan:
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Selatan, Lampung, Tanjung Balai Karimun, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Riau,
KETERANGAN : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan
- POLDA LAIN LAPORANNYA BELUM MASUK Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat,
- LIDIK : 619 KASUS Kalimantan Timur,
Timur, Sulawesi Selatan INDONESIA: 17,000 pulau; 7,9 juta Km 2; 206,264,595 jiwa.
- SIDIK : 128 KASUS (Makassar), Sulawesi Utara (Manado)
- P.21 : 56 KASUS
Sumber: BPS, KPP, dan PSW UNPAD
Peta Lokasi Sumber Perdagangan Anak di Jawa Barat KASUS PERDAGANGAN ANAK di INDONESIA 1999-2006

400

300

200

100

0
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Laporan 173 24 178 155 125 349 53 44


Selesai 134 16 128 90 67 141 44 16

Sumber: Bareskrim Mabes Laporan


Polri, Kejakasaan Agung, KPP Selesai
Sumber: BPS, KPP, dan PSW UNPAD

CHERIA ILMIAH SAFITRI • YOSEIN


1.2. Rumusan Masalah
• RUSMINI
Alis NITA IRA • ETI. R.A.
KARAMUNTING • NOVI NILA CHANDRA

TKW ASAL BLITAR, MAU KERJA KE


PERPANJANG PASSPORT & VISA
AUSTRALIA, MELALUI
LN DAN DITAWARI KE AUSTRALIA
KERJA DI RESTAURANT OLEH PERNYATAAN MASALAH
ACHMAD
HUB SHINTA
SUTIKNO
(PROBLEM STATEMENT)
MAU
NGAWALI SUHERMAN
JUAL

DAPAT PASPORT
UTK IRA DARI DIANTAR 1. Implementasi Kebijakan Nasional Penghapusan
SURUH KE :

PASSPORT
KASUS
TH 2004
Perdagangan Anak di Kabupaten/Kota belum
& VISA AUSTRALIA
JADI FERRY
FRANS
MACHFUD
FAUZI
BAMBANG DARI dilaksanakan sebagai mana mestinya, sehingga
JUAL HERIYANTO JABAR
NIRWANA Als DEDDY (PEMBELI)
dikhawatirkan perdagangan anak akan terus
CHERIA KARAMUNTING TDK JADI
BERANGKAT, KRN HAMIL
SURUH
GANTI FOTO
meningkat.
INDRAT
ADRYANI BOWO alias

SURUH
PRAYUDI
(WN I)
2. Peran Pemerintah Kabupaten/Kota belum optimal
dalam mengimplementasikan Kebijakan Nasional
ALEX
DENNY
Penghapusan Perdagangan Anak
KWOK
(WN A)

Contoh Kasus Perdagangan Anak Ke Australia

1.2. Rumusan Masalah Lanjutan

5. Belum Optimalnya Pemda karena ;lemahnya


dukungan sumber daya (resources), terjadinya
3. Terjadi perbedaan persepsi antara penyusun
transformasi struktural, tingginya kemiskinan,
kebijakan KNPPA dengan pelaksana implementasi
adanya budaya eksploitatif, masyarakat tidak
KNPPA di Kabupaten/kota terhadap isu
berdaya, dan kepemimpinan pemerintah daerah
perdagangan anak.
belum responsif pada masalah perdagangan anak.
4. implementasi KNPPA di kabupaten/kota belum
6. implementasi KNPPA di Kabupaten/kota sangat
dilakukan sebagaimana mestinya ditunjukkan oleh
terkait dengan suksesi kepemimpinan daerah.
belum tersusunnya perda; belum terbentuknya
Dengan pergantian kepemimpinan Bupati/Walikota
kelompok kerja; belum teranggarkannya biaya
selalu diikuti pergantian pejabat Pemerintah
dalam APBD; dan belum tersusunnya Rencana
Kabupaten/Kota dan terjadi perubahan kebijakan.
Aksi Daerah.
Lanjutan Lanjutan 1.2. Rumusan Masalah

7. Apabila hal ini dibiarkan, dikhawatirkan jumlah PERTANYAAN PENELITIAN


korban akibat perdagangan anak akan terus (RESEARCH QUESTIONS)
meningkat dan dapat mengancam harkat dan
martabat kemanusiaan dan kelangsungan hidup 1. Implementasi Kebijakan Nasional Penghapusan
anak, sehingga anak yang tidak terlindungi akan Perdagangan Anak seperti apa yang dapat mendorong
semakin banyak. penghapusan perdagangan anak?
2. Bagaimana agar implementasi Kebijakan nasional
Penghapusan Perdagangan Anak dapat berjalan
sebagaimana mestinya?
3. Peran Pemerintah Daerah seperti apa yang dibutuhkan agar
Kebijakan Nasional Penghapusan Perdagangan Anak dapat
berjalan sebagaimana mestinya dan mampu menghapus
perdagangan anak?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4. Kegunaan Penelitian

MAKSUD PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN


Mengungkap bagaimana implementasi KNPPA di kabupaten/kota dan
mengungkap peran pemerintah daerah dalam mengimplementasikan KNPPA;
M Praktis
mengungkap faktor-faktor apa saja yang diperlukan untuk Akademis
A
mengimplementasikan kebijakan penghapusan perdagangan anak; dan
K
mengungkap kondisi EVR lingkungan strategis, faktor nilai-nilai, dan sumber Kontribusikan bagi Menghasilkan rumusan
S
daya dalam mengimplementasikan kebijakan penghapusan perdagangan anak. pengembangan ilmu bagi bahan
U
D pemerintahan, rekomendasi bagi
khususnya terhadap pemerintah
& implementasi Kabupaten/kota dalam
kebijakan publik dalam mengimplementasikan
T
TUJUAN PENELITIAN penghapusan kebijakan
Mengkaji implementasi kebijakan nasional penghapusan perdagangan anak. perdagangan anak penghapusan
U
1. Mengkaji peran pemerintah daerah dalam penghapusan perdagangan anak perdagangan anak
J
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
U
2. Mengkaji faktor-faktor yang diperlukan dalam mengimplementasikan
A
kebijakan perdagangan anak.
N
3. Mengkaji kondisi EVR lingkungan strategis, faktor-faktor nilai, dan sumber
daya dalam mengimplementasikan kebijakan penghapusan perdagangan
anak

2.1. Kajian Pustaka 2.2. Kerangka Pemikiran Middle Theory*)


A Operasional Theory**)
I. Grand Theory: birokrasi, administrasi Kepemimpinan yang
1. Pemahaman negara, negara kesejahteraan, dan tata Grand Theory Peduli Anak
P
mengenai kepemerintahan yang baik (Max Weber, E
Output
John Rawels, dan Osbone) Konsep Teoritis Input Proses Thompson 1999
administrasi negara, tentang Birokrasi, N
kebijakan publik II. Middle Range Theory: Kebijakan Publik, Administrasi -Birokrasi,komunika D
Implementasi
K U
dimana di dalamnya Hirarki, Implementasi (Thomas R. Dye, negara, negara si,sumberdaya, dan KNPPA tercapai
A kesejahteraan, dispositions)Pemda
K
termasuk topik James Anderson, Shafritz dan Russel, U
J tata pemerinta ; KIE.isu PA
penelitian yaitu Bromley, Lane, Van Meter & Van Horne, han yang baik Environment Resources N
I -Politis -Pemda
g
implementasi Edward, Grindle, Mustopadidjaja, Thalizi, (Max Weber, John Keppres 88/2002 - Jejaring
A Rawels, dan
-Sosbud PERDA tersusun
kebijakan. Soenarko, Steiner, dan Miner). ttg KNPPA -Ekonomi kelembagaan
N Osbone) RAD tersusun
2. Pemahaman III. Operasional Theory: Implementasi Pemda
Kebijakan (Daniel W. Bromley, John L. -Lingkungan POKJA terbentuk
P mengenai cara Norma Hukum
Thompson, Rian Nugroho, Y.C. Yen). Konvensi Hak strategis  APBD tersedia
U penghapusan (environment)
Anak Value P
S perdagangan anak UUD 1945 - Tata
-Nilai (Value) E
T dalam rangka: UU 23 tahun 2002 pemerintahan
N
yg baik
A Implementasi rencana B tentang -Sumberdaya EVR Congruence G Penghapusan
Kajian-kajian penelitian terdahulu: Perlindungan H
K aksi nasional dan Anak
(Resources) John L. Thompson Perdagangan
A Anak tercapai
A peran pemerintah UU 32 tahun 2004 -Kondisi M
daerah dalam Kajian ttg penomena perdagangan anak di tentang Pemda Sosialisasi: KIE; dampak
perdagangan anak B
penghapusan Indonesia (Irwanto, Goval, UNICEP, IOM, Keppres No. yang terjadi; Rencana tindak A
88/2002 tentang yang diharapkan T
perdagangan anak. ACILS, ICMC, KMPP, Bali Proses, Depsos, KNPPA
Menkokesra, Polri, PSW Unpad, PSW *) Implementasi Kebijakan (Daniel W. Bromley, **) Kebijakan Publik, Hirarki, Implementasi (Thomas R. Dye, James
John L. Thompson, Rian Nugroho, Y.C. Yen) Anderson, Shafritz dan Russel, Bromley, Lane, Van Meter & Van
Brawijaya. Horne, Edward, Grindle, Mustopadidjaja, Thalizi, Soenarko
2.4. Hipotesis
H i p o t e sKerja
is 3.1. Obyek Penelitian

HIPOTESIS KERJA

• Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang 


Implementasi kebijakan Nasional Penghapusan Bupati , DPRD dan pejabat terkait.
Perdagangan Anak dapat berjalan
• Obyek lainnya  Kepolisian, Masyarakat,
sebagaimana mestinya apabila peran
Orang tua, dan Anak korban perdagangan
Pemerintah Daerah yang Peduli Anak mampu
anak
memadukan ketiga unsur dalam konsep E-V-R
(Environment, Values, Resources)

3.2. Metode Penelitian 3.2. Metodologi Penelitian

PENDEKATAN KUALITATIF
Pendekatan Kualitatif

PENGUMPULAN DATA

Observasi Catatan Rekaman Foto


Dokumen
WAWANCARA MENDALAM DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS terlibat Wawancara Wawancara kegiatan

Pengolahan Data
INFORMAN
Studi Perbandingan dgn Interpretasi Kepustakaan
Penelitian

BUPATI & DPRD PELAYAN PUBLIK ORANG TUA & KORBAN


Kesimpulan

ANALISIS DATA Rekomendasi

EVR Congruence (Thompson, 1999)


EVR Congruence (Thompson,1999)
Environment:
Resources:
Opportunities
• Mampu menjelaskan dampak dari perubahan dalam and threats
Strengths
and weaknesses
organisasi terhadap implementasi suatu kebijakan
• Setiap perubahan yang terjadi baik internal maupun
eksternal selalu membuat distorsi bagi organisasi Values:
Leadership,
• Setiap perubahan dari dalam (resources) maupun dari Cultures,
luar (environment) bisa kondusif atau oposit terhadap and values
(norma)
organisasi. Faktor penentu Faktor kemampuan
keberhasilan
• Keadaan ini menuntut penanganan yang mampu Dari luar
Kompetensi
Sumber daya
menterpadukan masalah eksternal maupun internal. (internal)
Kemampuan mempertahankan
Bersesuaian dengan
Atau
lingkungan
Menterpadukan strategi
4. Hasil Penelitian 4. Hasil Penelitian
Kepemimpinan
faktor < 2002 (Sebelum 2002-2005 2005-2007 Input yang Kurang
Keppres KNPPA) (Pemerintahan Lama) (Pemerintahan Baru) RESOURCES Peduli Anak P
E
Output
Environment -Pimpinan Daerah tidak responsif N
Proses
IPOLEKSOSBUD Tidak responsif Tidak Responsif Tidak responsif D
-Pemda belum aktif U
Implementasi
Masyarakat K
KNPPA tidak
-tidak ada organisasi yang tercapai
Transformasi U
menangani masalah,RAD tidak Environment
-Pemda tidak N
struktural mendorong ada -Kemiskinan
aktif g
akibat
kemiskinan -Anggaran PERDA belum
-anggaran tidak tersedia transformasi
tidak ada
struktural
-dll tersusun
Resources
-Daerah uji coba tidak  Lembaga yang
Pemimpin daerah Tidak responsif responsif Tidak responsif dikembangkan menangani tidak
-Perda tidak tersedia
Aparat Pemda Tidak responsif responsif Tidak responsif ENVIRONMENT
tersusun P  APBD tidak
Organisasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada -Tranformasi struktural yang -Pemimpin kuat E
tidak tersedia
berakibat pada kemiskinan N
Anggaran Tidak ada ada Tidak ada responsive
-eksploitatif
G
VALUES John L. Thompson H Penghapusan
Program Tidak ada Ada, daerah uji coba Tidak ada A Perdagangan
-Kepemimpinan baru kuat tapi Sosialisasi: KIE tidak M Anak tidak
Values
tidak peduli/ tidak responsive berjalan; dampak yang B tercapai
Kepemimpinan Kuat, tidak responsif Kuat, responsif Kuat, tidak responsif diharapkan tidak terjadi; A
-Budaya eksploitatif pada anak T
Budaya Eksploitatif pd anak Eksploitatif pd anak Eksploitatif pd anak Rencana tindak yang
-Perda tidak ada
Komitmen (Perda) Belum ada Mulai disusun Tidak berjalan diharapkan tidak berjalan

Hasil Penelitian Kondisi E V R


• Enviroment/lingkungan • Resources /Sumber daya
1. Perbedaan persepsi ttg PA VALUE / NILAI
1. Transformasi struktural 2. Kepedulian terhadap persoalan anak rendah
2. Kemiskinan Tinggi 3. Banyak isue strategis yang mendesak
4. Pergantian Bupati dan pejabat Pemda
3. Budaya Eksploitatif thdp anak Kabupaten/Kota • Kepemimpinan peduli anak belum ada / rendah
4. Alasan ekonomi mengabaikan 5. Pemda lebih berorientasi pembangunan
Fisik • Tata kepemerintahan yang baik /Good governance baru wacana
moral,dan agama 6. Menunggu perintah atasan/ kurang inisiatif • Lebih berorientasi kepada pemimpin dan organisasi bukan pada
5. Persepsi berbeda terhadap PA antara 7. kasus yang terjadi dianggap pemerintah hal masalah dan isu stretegis
biasa sehari-hari
Pahlawan Keluarga dgn Korban TKW 8. Kapasitas Pemda cukup BaikKomitmen • Respon terhadap masalah anak dan sosial rendah
6. Lebih suka anak perempuan global tingi
9. Keseriusan Pemerintah untuk mengalihkan • Budaya nunut pada panutan/pemimpin
7. Drop out SD ke SMP tinggi posisi dari Tier 3 ke tier 2-1
• Menunggu perintah
10. Perlindungan anak perhatian serius
8. Kawin muda Tinggi Presiden (KNPPA) • Perhitungan ekonomi lebih dominan daripada moral, etika dan agama
9. Anak dititp pada Nenek dan Kakek 11. Pendidikan dan Kapasitas Pejabat Pemda
Kabupaten/Kota tinggi
10. Lebih banyak anak laki di pedesaan 12. Kewenangan,kebutuhan dan kemampuan
karena anak perempuan jadi TKW terhadap OTDA ada
13. Desakan masyarakat dan LSM tinggi agar
11. Kemajuan Pemda mengimplementasikan KNPPA
IPTEK,IT,Transfortasi,globalisasi
12. Permintaan pasar tinggi

4.6.4. Keterkaitan antara Lingkungan, Nilai, dan Sumberdaya 5.1 Kesimpulan

Teori E-V-R terkait dengan implementasi Kebijakan Nasional


Penghapusan Perdagangan Anak dapat digambarkan sebagai berikut :
KESIMPULAN
1. Implementasi KNPPA di Kabupaten / Kota
V

E
kondisi EVR di Kabupaten belum dapat mendorong penghapusan
Karawang
berada di kuadran kiri bawah,
perdagangan anak.
Walaupun jumlah,
R
Kapasitas pimpinan dan
kepemimpinan peduli anak dan
berarti baik lingkungan, Implementasi KNPPA yang dapat mendorong
kemampuan, dan
pengalaman aparatur Pemda
cukup kuat dan memadai,
tatakepemerintahan yang baik
peranan pimpinan dan aparat
sumber daya penghapusan perdagangan anak adalah
namun dari segi pemahaman
terhadap KNPPA masih
pelaksanan dalam
me ngoperasionalisasikan maupun nilai merupakan
perlu ditingkatkan,
anggaran, SDM khusus,
lembaga khusus, birokrasi
dan tata laksana belum
Ke bijakan Nasional
Penghapusan Perdagangan
Anak kelemahan Implementasi kebijakan yang dilaksanakan
tersedia
dan tantangan sehingga sangat pemerintah daerah dengan menterpadukan
tidak kondusif bagi
Perubahan lingkungan strategis sangat berperan
terhadap operasionalisasi KNPPA, lingkungan
yang eksploitatif dan tidak peduli anak, anak
implementasi ketiga faktor EVR melalui faktor
dijadikan sumber keuangan keluarga, kepedulian
yang rendah terhadap korban menjadi ancaman
bagi martabat anak dan operasionalisasi KNPPA
tidak berjalan sebagaimana mestinya, peluang
kebijakan penghapusan kepemimpinan yang peduli anak.
pasar yang menjanjikan, dan dorongan ekonomi
yang mendesak akibat kemiskinan, pendidikan
perdagangan orang.
rendah, dan gaya hidup.
5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

KESIMPULAN KESIMPULAN
2. Faktor EVR (Thompson) dalam implementasi 3. Pemerintah Kabupaten / Kota belum menetapkan
KNPPA di Kabupaten / Kota berada pada Peraturan Daerah (fungsi legislasi), belum membentuk
Kelompok kerja atau Satuan tugas (fungsi pelayanan),
posisi kiri bawah sehingga tidak kondusif dan belum menyediakan anggaran khusus (fungsi anggaran)
tidak berjalan baik bagi implementasi KNPPA serta tidak mengembangkan model penghapusan
implementasi KNPPA dapat berjalan dengan perdagangan anak didaerah uji coba yang sudah ada.
baik sebagaimana mestinya diperlukan faktor disimpulkan bahwa Peran pemerintah daerah yang
dibutuhkan agar KNPPA dapat berjalan baik dan
kepedulian (responsiveness
(responsiveness)) anak untuk mendorong PPA adalah peran Pemerintah daerah yang
mendukung faktor kepemimpinan sehingga peduli anak dan responsif terhadap PPA melalui
mampu menterpadukan ketiga faktor E- E-V-R pelaksanaan fungsi Legislasi, pelayanan dan anggaran
dengan baik. serta menjadikan prioritas utama pembangunan.

5.2. Rekomendasi

Kesimpulan secara khusus REKOMENDASI


1. Peningkatan EVR pada teori implmentasi kebijakan publik
• Penelitian ini memperkuat teori EVR dari Thompson (1999) perlu dilengkapi dengan variabel
Thompson (1999) dengan menambah faktor kepemimpinan dan kepedulian kepada anak (Child friendly
Kepedulian terhadap anak ( responsiveness) responsivenes)
sebagai pelengkap unsur Kepemimpinan yang 2. Pada teori Pemerintahan yang terkait dengan implementasi
peduli anak, Faktor inilah yang menjadi faktor kebijakan publik, perlu adanya modifikasi pada
utama yang mampu menterpadukan EVR dalam operational teori berupa kombinasi (mixed combine
konteks implementasi kebijakan nasional hybrid) berbagai disiplin ilmu seperti sosial,
penghapusan perdagangan anak di psikologi,komunikasi dan ilmu hukum)
Kabupaten/Kota.

Rekomendasi Rekomendasi
3. Konsep implementasi kebijakan publik 5. Tingkatkan koordinasi dan sosialisasi KNPA
kedepan hendaknya disesuaikan dengan agar tercapai kesamaan persepsi dan
kecenderungan yang meningkat terhadap intepretasi sehingga lebih memudahkan
persoapan HAM termasuk KHA , Hak Anak implementasi
4. Hendaknya KNPA dalam inplementasi 6. Segera lakukan pelatihan untuk meningkatkan
melibatkan seluruh jejaring kelembagaan kapasitas Pimpinan daerah dan aparat pemda
publik di Kabupaten/kota sesuai dengan serta jejaring kelembagaan publik anak
kewenangan ,kebutuhan dan kemampuannya
DALIL-
DALIL-DALIL
• Peran pemerintah daerah dalam penghapusan perdagangan
Rekomendasi lanjutan anak akan berjalan sebagaimana mestinya apabila pemimpin
daerah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap anak. (hasil
7. Segera bentuk organisasi yang bertugas penelitian)
mengimplementasi KNPA baik berupa • Kebijakan penghapusan perdagangan anak akan berjalan
Pokja,Satgas, Gugus tugas, atau Panitia tetap sebagaimana mestinya apabila pemimpin daerah mampu
agar tujuan KNPA tercapai menterpadukan unsur lingkungan, sumber daya dan nilai.
(Hasil penelitian)
• Salah satu fungsi pemimpin adalah mendesain kebijakan
yang aplikatif.(Bidang ilmu)
• Dalam melaksanakan tiga fungsi pemerintahan baik sebagai
desainer, sebagai pemberdaya dan sebagai pelayan publik ,
aparat pemerintah harus selalu responsif terhadap keadaan
sosial.(Bidang ilmu)

DALIL-
DALIL-DALIL

• Karena tidak adanya kaidah hukum yang


mengkriminalisasi pelaku perdagangan anak
akan mempersulit penanganan kasus
perdagangan anak.(Ilmu lain, hukum)
• Isi pesan kebijakan publik seperti kebijakan
penghapusan perdagangan anak harus
komunikatif.(Ilmu komunikasi)
• Ilmu pengetahuan sangat berperan dalam
setiap penyelesaian masalah-sosial
kemasyarakatan.(Pendidikan)

EVR Congruence (Thompson,1999)

• Mampu menjelaskan dampak dari perubahan


dalam organisasi terhadap implementasi suatu
kebijakan
• Setiap perubahan yang terjadi baik internal
maupun eksternal selalu membuat distorsi
bagi organisasi
• Setiap perubahan dari dalam (resources)
maupun dari luar (environment) bisa kondusif
atau oposit terhadap organisasi.
• Keadaan ini menuntut penanganan yang
mampu menterpadukan masalah eksternal
maupun internal.

Anda mungkin juga menyukai