Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah 1
B.Rumusan Masalah 2
C.Tujuan Penulisan 2
D.Manfaat Penulisan 2
E.Sistematika Penulisan 2
BAB II ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME
A.Perkembangan dan Perjalanan HIV/AIDS 4
B.Siapa yang Rentan Terkena HIV/AIDS 6
C.Pencegahan HIV/AIDS 7
D.Situasi HIV/AIDS di Indonesia 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan 10
B.Saran 10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Virus AIDS ditemukan dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan pada
darah, cairan sperma dan cairan vagina. Pada cairan tubuh lain juga bisa ditemukan
(seperti misalnya cairan ASI) tetapi jumlahnya sangat sedikit.
Sejumlah 75-85% penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10% diantaranya melalui
hubungan homoseksual), 5-10% akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai
narkotika suntik), 3-5% melalui transfusi darah yang tercemar.
Infeksi HIV sebagian besar (lebih dari 80%) diderita oleh kelompok usia produktif (14-49
tahun) terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita wanita cenderung meningkat.
Infeksi pada bayi dan anak, 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV. Sekitar 25-35%
bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV, melalui infeksi
yang terjadi selama dalam kandungan, selama proses persalinan dan melalui pemberian
ASI. Dengan pengobatan antiretroviral pada ibu hamil trimester terakhir, risiko penularan
dapat dikurangi menjadi hanya 8%.
Pada awalnya dimulai dengan penularan pada kelompok homoseksual (gay). Karena
diantara kelompok homoseksual juga ada yang biseksual, maka infeksi melebar ke
kelompok heteroseksual yang sering berganti-ganti pasangan.
Pada tahap kedua, infeksi mulai meluas pada kelompok pelacur dan pelanggannya.
Pada tahap ketiga, berkembang penularan pada istri dari pelanggan pelacur.
Pada tahap keempat, mulai meningkat penularan pada bayi dan anak dari ibu yang
mengidap HIV.
B.Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah
sebagai berikut :
1.Bagaimanakah perkem HIV/AIDS di dunia?
2.Siapakah yang rawan terhadap virus AIDS?
3.Bagaimana pencegahan AIDS?
4.Bagaimana situasi HIV/ AIDS di Indonesia?

C.Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui perkembangan HIV/ AIDS.
2.Untuk mengetahui siapa saja yang rentan terkena HIV/ AIDS.
3.Untuk mengetahui pencegahan HIV/ AIDS.

D.Manfaat Penulisan
Dengan mengetahui bagaimana perkembangan, dampak HIV/ AIDS, maka kita akan
memahami betapa ganasnya virus HIV/ AIDS tersebut.

E.Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
D.Manfaat Penulisan
E.Sistematika Penulisan
BAB II ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME
A.Perkembangan dan Perjalanan HIV/AIDS
B.Siapa yang Rentan Terkena HIV/AIDS

C.Pencegahan HIV/AIDS
D.Situasi HIV/AIDS di Indonesia
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME

A.Perkembangan dan Perjalanan HIV/AIDS


Kasus pertama ditemykan di San Fransisco pada seorang gay tahun 1981. Menurut
UNAIDS (Badan PBB untuk penanggulangan AIDS) s/d akhir 1995, jumlah orang yang
terinfeksi HIV (Human Immuno Deficiency Virus) di dunia telah mencapai 28 juta
dimana 2,4 juta diantaranya adalah kasus bayi dan anak. Setiap hari terjadi infeksi baru
sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya bayi dan anak.
Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi dan anak. AIDS telah menjadi penyebab
kematian utama di Amerika Serikat, Afrika Sub-Sahara dan Thailand. Di Zambia,
epidemi AIDS telah menurunkan usia harapan hidup dari 66 tahun menjadi 33 tahun, di
Zimbabwe akan menurun dari 70 tahun menjadi 40 tahun dan di Uganda akan turun dari
59 tahun menjadi 31 tahun pada tahun 2010.
Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk
sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh
manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan
pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini
disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut
dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV + ini maka
keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan
bisa tetap bekerja seperti biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah
aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau
menjadi donor darah.
Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan menggerogoti sel darah
putih (yang berperan dalam sistim kekebalan tubuh) dan setelah 5-10 tahun maka
kekebalan tubuh akan hancur dan penderita masuk dalam tahap AIDS dimana terjadi
berbagai infeksi seperti misalnya infeksi jamur, virus-virus lain, kanker dsb. Penderita
akan meninggal dalam waktu 1-2 tahun kemudian karena infeksi tersebut.
Di negara industri, seorang dewasa yang terinfeksi HIV akan menjadi AIDS dalam kurun
waktu 12 tahun, sedangkan di negara berkembang kurun waktunya lebih pendek yaitu 7
tahun.
Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa diperpanjang menjadi 3
tahun, sedangkan di negara berkembang masih kurang dari 1 tahun. Survival rate ini
berhubungan erat dengan penggunaan obat antiretroviral, pengobatan terhadap infeksi
oportunistik dan kwalitas pelayanan yang lebih baik.
Pola infeksi secara global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS ada di negara berkembang. Saat
ini penyebabnya adalah :
Afrika Sub-sahara : 14 juta
Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta
Asia Timur-Pasifik : 35.000
Timur Tengah : 200.000
Karibia : 270.000
Amerika Latin : 1,3 juta
Eropa Timur-Asia Tengah : 30.000
Australia : 13.000
Eropa Barat : 470.000
Amerika Utara : 780.000
Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum infeksi
HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.
Tahun 2000, diperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS akan meningkat menjadi 30-40 juta
orang dan pertambahan kasus baru terbanyak akan ditemukan di Asia Selatan dan
Tenggara.
Di negara industri telah terlihat penurunan jumlah kasus baru (insidens) per tahun. Di
Amerika Serikat, telah turun dari 100.000 kasus baru/tahun menjadi 40.000 kasus
baru/tahun. Pola serupa juga terlihat di Eropa Utara, Australia dan Selandia Baru.
Penurunan kasus baru berkait dengan tingkat pemakaian kondom, berkurangnya jumlah
pasangan seks dan memasyarakatnya pendidikan seks untuk remaja.
Penurunan infeksi HIV juga menjadi sebagai dampak membaiknya diagnosa dini dan
pengobatan yang adekuat untuk penyakit menular seksual (PMS). Di Tanzania, daerah
yang pelayanan PMSnya berjalan baik mempunyai insiden HIV yang 40% lebih rendah.
Penelitian di Pantai Gading, Afrika memperlihatkan bahwa pengobatan PMS juga
mengurangi viral load sehingga mengurangi infectivity.

B.Siapa yang Rentan Terkena HIV/AIDS


Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan.
Oleh karena itu yang paling beresiko untuk tertular AIDS adalah siapa saja yang
mempunyai perilaku tersebut. Harus diingat bahwa perilaku seperti ini bukan hanya
dimiliki oleh kelompok pekerja seks tetapi juga oleh kelompok lain seperti misalnya
remaja, mahasiswa, eksekutif muda dsb. Jadi yang menjadi masalah disini bukan pada
“kelompok” mana tetapi pada “perilaku” yang berganti-ganti pasangan.
Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor
sosiologis-gender.
Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi
“menampung”, dan alat reproduksi wanita sifatnya “masuk kedalam” dibandingkan pria
yang sifatnya “menonjol keluar”. Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi infeksi
khronik tanpa diketahui oleh ybs. Adanya infeksi khronik akan memudahkan masuknya
virus HIV.
Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami
perlakuan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya
infeksi virus HIV.
Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita (pendidikan,
ekonomi, keterampilan). Akibatnya kaum wanita dalam keadaan rawan yang
menyebabkan terjadinya pelecehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan akhirnya
terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival.
Kasus di Ghana dalam pembangunan Bendung Sungai Volta, menyebabkan ribuan
penduduk tergusur dari kampung halamannya. Kaum pria bisa memperoleh kesempatan
kerja sebagai buruh dan kemudian menjadi nelayan. Kaum wanita yang hanya terbiasa
dengan pekerjaan akhirnya tersingkir ke kota dan terjerumus pada pekerjaan hiburan dan
penyediaan jasa seksual. Akibatnya banyak yang menderita penyakit menular seksual
(termasuk HIV) dan meninggal akibat AIDS.
Di Thailand Utara, akibat pembangunan ekonomi dan industri yang berkembang pesat
menyebabkan lahan pertanian berkurang dan wanita tergusur dari pekerjaan
tradisionalnya di bidang pertanian. Sebagian besar kemudian migrasi ke kota-kota besar
dan menjadi pekerja seks dan akhirnya tertular oleh HIV.

C.Pencegahan HIV/AIDS
Pada prinsipnya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus
AIDS. Karena penularan AIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual maka
penularan AIDS bisa dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
Pencegahan lain adalah melalui pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan
penggunaan jarum suntik yang diulang, pengidap virus tidak boleh menjadi donor darah.
Secara ringkas, pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C. A adalah
abstinensia, artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B adalah
befaithful, artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja.
C adalah condom, artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus
digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom.
Pertemuan Komperensi Internasional AIDS ke XI di Vancouver bulan Juli 1966
melaporkan penggunaan tiga obat kombinasi (triple drugs) yang mampu menurunkan
viral load hingga jumlah minimal dan memberikan harapan penyembuhan.
Kendala yang dihadapi untuk pengobatan adalah biaya yang mahal untuk penyediaan
obat dan biaya pemantauan laboratorium, yang mencapai US$ 16.000-US$ 25.000/tahun.
Kendala lain adalah kepatuhan penderita untuk minum obat secara disiplin dalam jangka
waktu 1,5-3 tahun, karena obat yang diminum secara tidak teratur akan menyebabkan
resistensi.
Diperkirakan karena mahalnya biaya pengobatan, maka hanya ada 5-10% pengidap HIV
yang mampu berobat dengan menggunakan triple drugs ini. Jika masalah biaya ini tidak
bisa diatasi, maka adanya obat tidak akan mampu memberantas HIV/AIDS secara
bermakna.
Penelitian untuk menemukan vaksi pencegahan HIV juga terus dilakukan. Biaya
vaksinasi diperkirakan tidak akan semahal triple drugs. Seandainya ditemukan vaksin
untuk pencegahan HIV, kendalanya adalah harus dicapainya jumlah cakupan vaksinasi
yang tinggi (80%) jika diinginkan dampak pemberantasan HIV. Untuk mencapai cakupan
sebesar ini, diperkirakan akan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan sulit
disediakan oleh negara berkembang.
Dampak sampingan dari mahalnya obat dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan
vaksinasi, menyebabkan munculnya isu diskriminasi baru yaitu kaya dan miskin.
Pengidap HIV yang kaya akan mampu menyediakan biaya untuk triple drugs, tetapi yang
miskin tetap akan mati. Negara industri kaya bisa menyediakan biaya untuk mencapai
cakupan vaksinasi yang tinggi, sedangkan negara berkembang mungkin tidak akan
mampu.

D.Situasi HIV/AIDS di Indonesia


Sampai dengan bulan September 1996, jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 449 orang,
dengan kelompok umur terbanyak pada usia 20-29 tahun (47%) dan kelompok wanita
sebanyak 27%. Kelompok usia produktif (15-49 tahun) mencapai 87%. Dilihat dari
lokasi, kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta, Irian Jaya dan Riau.
Jumlah kasus yang tercatat di atas adalah menurut adalah menurut catatan resmi yang
jauh lebih rendah dari kenyataan sesungguhnya akibat keterbatasan dari sistem
surveilance perangkat kesehatan kita.
Permasalahan HIV/AIDS di banyak negara memang memperlihatkan fenomena gunung
es, dimana yang tampak memang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah sesungguhnya.
Upaya penanggulangan AIDS di Indonesia masih banyak ditujukan kepada kelompok-
kelompok seperti para pekerja seks dan waria, meskipun juga sudah digalakkan upaya
yang ditujukan pada masyarakat umum, seperti kaum ibu, mahasiswa dan remaja sekolah
lanjutan. Yang masih belum digarap secara memadai adalah kelompok pekerja di
perusahaan yang merupakan kelompok usia produktif.
Proyeksi perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia diperkirakan akan menembus
angka 1 juta kasus pada tahun 2005, dan sesuai pola epidemiologis yang ada maka
jumlah kasus terbanyak akan ada pada kelompok usia produktif (patut diingat bahwa
pada tahun 2003 Indonesia akan memasuki pasar bebas APEC dan membutuhkan SDM
yang tangguh untuk bersaing di pasar global).

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam bab “ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY
SYNDROME” maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.Kasus pertama ditemukannya HIV/AIDS terjadi di San-Fransisco pada seorang gay
tahun 1981.
2.Virus AIDS ditemukan dalam cairan sperma, cairan vagina dan pada darah, serta
penularannya terjadi melalui hubungan seksual, alat suntik narkotika, transfusi darah dan
ASI.
3.AIDS dapat menyerang siapa saja yang melakukan perilaku yang menyebabkan AIDS
(hubungan seksual berganti-ganti, pemakai narkotika suntik, transfusi darah yang
tercemar).
4.Pencegahan yang paling tidak bisa mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C-.
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah condom.

B.Saran
Sex yang aman adalah with non freesex.
Sobat, banyak orang percaya kalau penyakit AIDS lebih disebabkan faktor-faktor
“humans behavior” perilaku manusia itu sendiri.
Friend … maka masalah yang pertama kali harus dibehani adalah soal keyakinan hidup,
daripada ngeluarin duit juta-juta lebih baik enggak ngeluarin sama sekali. Nah, sobat
remaja, janganlah gonta-ganti pasangan. Kita coba untuk SETIA …., chayoo …

AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan nama HIV (Human Immunodeficiency
Virus). HIV menyerang dan melemahkan sistem pertahanan badan manusia. Virus ini
membutuhkan waktu untuk menyebabkan sondrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit ini ditandai melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki, karena sel darah putih dirusak oleh virus HIV.Virus ini dapat
ditularkan dari seseorang ke orang lain melalui berbagai cara di antaranya, pertama,
melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom sehingga memungkinkan
tercampurnya sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya sperma dengan darah
karena hubungan seks lewat anus. Ada pula perilaku beresiko pada kelompok laki-laki
yang menyukai sesama jenis.

Kedua, pemakaian jarum suntik, semprot dan peralatan suntik lainnya tindik atau tatto.
Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV dan dipakai bergantian tanpa
disterilkan terlebih dahulu. Hal ini biasanya terjadi di kalangan pengguna narkotika
suntikan. Meskipun demikian, pemakaian jarum suntik di dalam penyuntikan obat,
imunisasi, tatto, tindik yang telah terkena virus HIV juga dapat menjadi media penularan.

Ketiga, melalui air susu ibu (ASI).

Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang terjangkit HIV positif dan
melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan
penularan dari ibu ke bayi ini berkisar hingga 30 persen, artinya setiap dari 10 kehamilan
dari ibu HIV positif kemungkinan ada tiga bayi yang lahir dengan HIV positif.

Keempat, transfusi darah atau produk darah. Melalui transfusi darah/produk darah yang
sudah tercemar HIV kemudian ditransfusikan pada orang lain maka orang tersebut akan
tertular virus HIV tersebut. Terkait dengan hal ini maka transfusi darah, khususnya
pendonor darah harus benar-benar sehat dan terbebas dari virus yang mematikan ini.

AIDS tidak ditularkan melalui makan dan minum bersama atau pemakaian alat makan
dan minum. Pemakaian fasilitas umum seperti WC umum, telepon umum atau kolam
renang. Senggolan dengan penderita juga tidak akan menularkan virus yang sangat
berbahaya ini. Terkait dengan virus yang konon belum ada obat pembasminya ini, maka
generasi muda, apalagi itu para siswa dan siswi harus tahu tatacara pencegahannya.

Cara pencegahan antara lain, gunakan jarum suntik yang steril dan baru apabila
melakukan pengobatan karena sakit. Bila telah nikah selalu menerapkan kewaspadaan
mengenai seks aman dan tidak berganti-ganti pasangan. Bila ibu hamil dalam keadaan
HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan yang akan
terjadi pada bayinya sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa
dipertimbangkan.

Semua alat yang menembus kulit dan darah termasuk pisau cukur jangan bergantian
antara satu orang dengan orang lain. Apalagi orang tersebut telah diketahui menderita
AIDS. Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang yang sudah
sampai pada tahapan AIDS antara lain, berat badan menurun lebih dari 10 persen dalam
waktu yang singkat, demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan), dan diare
berkepanjangan pula. Gejala-gejala tambahan antara lain, batuk berkepanjangan (lebih
satu bulan), kelainan kulit dan iritasi serta gatal-gatal, infeksi jamur pada mulut dan
kerongkongan, pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah
telinga, leher, ketiak dan lipatan paha.

Menyimak akibat fatal bagi pengidap HIV/AIDS, maka seluruh komponen masyarakat
lebih-lebih generasi muda dan pelajar harus hati-hati dalam bergaul dan berperilaku.
Anak muda, khususnya siswa wajib mendapat pemahaman akan bahayanya virus HIV
ini. Pengetahuan yang mendalam serta tekad kuat untuk menghindari cara-cara penularan
di atas seorang siswa akan terbebas ancaman virus maut tersebut.

Siswa-siswi merupakan aset bangsa yang harus diselamatkan. Bila para siswa telah
terkena polusi virus ini, harapan masa depannya benar-benar pudar. Tatapan hari esoknya
akan suram dan penuh masalah. Dari dasar ini, maka peran guru dan lebih-lebih orangtua
siswa tidak ringan. Anak butuh kasih sayang dan perhatian. Pemenuhan kebutuhan materi
yang melimpah belum menjamin siswa atau remaja secara luas akan terbebas dengan
ancaman virus berbahaya tersebut.

Penanaman iman agama dan contoh perbuatan mulia dari guru dan orangtua merupakan
modal yang paling mendasar bagi anak-anak bangsa. Bila generasi mudanya cerdas-
cerdas dan berperilaku mulia akan mencerminkan harapan cerah bagi bangsa ini di masa
depannya. Berawal dari lingkungan sekolah, para siswa memang wajib tahu dan paham
akan bahaya HIV/AIDS secara lengkap

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kami mengankat masalah AIDS dalam Makalahini kami ingin mengetahui lebih jauh
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah AIDS tersebut. Seperti yang
kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum
ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan
salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang
maupun waktu yang datang.

Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari
segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik,
ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap
penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung
karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental,
orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan
batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu
masalah besar dari kehidupan kita semua.

Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai


bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu
memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk
mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu mendapat
perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami Juga ingin
mengetahui bagaimana penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular
AIDS, bagaimana keadaan AIDS di Indonesia, serta segala sesuatu yang berhubungan
dengan AIDS.

MANFAAT PENELITIAN.

Adapun manfaat yang ingin kami capai adalah untuk memberikan informasi kepada para
pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga
dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang
bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Meskipun informasi yang kami berikan melalui
Makalah ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai kekurangan, tetapi
setidaknya isi dari Makalah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk mengetahui
tentangh AIDS itu sendiri.

RUMUSAN MASALAH.

Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana
masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu bahaya AIDS dan cara
pencegahannya maka rumusan masalah adalah :

“ Apakah bahaya AIDS dan bagaimana cara pencegahannya ”.

HIPOTES

Hipotesa berasal dari kata Hype artinya kurang, dan tesis artinya pendapat atau
penelitian. Jadi Hipotesa adalah suatu pendapat atau pernyataan yang masih bersifat
sementara dan kebenarannya harus dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian (Jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang sudah ditetapkan).

Adapun Hipotesa dari makalah ini adalah orang yang selalu melakukan hubungan seksual
diluar nikah, lebih mudah terserang penyakit AIDS.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan
Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan
mengambil fungsi dari sesuatu yang menjadi objek penelitian, yang sistimatis, terarah,
dan mempunyai tujuan. Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk
menemukan, mengetahui, mengkaji, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu hal
yang menjadi objek penelitian .

Dalam melakukan sesuatu penelitian, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu
observasi, wawancara, metode study perpustakaan, analisis media massa ataupun melalui
pembagian angket. Adapun metode yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini
adalah :

Analisis Media Massa

Teknik analisa media massa termasuk metode pengumpulan data sekunder, yang
dilakukan dengan menganalisis media massa yang memuat uraian dan data-data yang erat
kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Misalnya : Surat Kabar, majalah, dan sebagainya.

Metode Study Kepustakaan

Metode Study kepustakaan juga termasuk metode pengumpulan data sekunder dan
hampir sama dengan teknik analisis media massa. Melalui metode ini kita dapat
memperoleh data melalui buku-buku kepustakaan, karya-karya tulisan arsip-arsip, dan
sebagainya.

Karena metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah metode study perpustakaan
dan analisa media massa, maka data-data yang terdapat dalam makalah ini termasuk jenis
data SEKUNDER, yang diperoleh dari buku-buku, perpustakaan, majalah, surat kabar,
dan semacamnya. Meskipun dalam makalah ini terdapat data yang berbentuk angka,
tetapi data-data tersebut tidak termasuk data primer, karena angka tersebut kami peroleh
dari buku-buku perpustakaan dan media massa yang kami jadikan sumber pengambilan
data.

BAB II

BAHAYA AIDS DAN CARA PENCEGAHANNYA

HIV DAN AIDS

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia,
yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.

AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya


gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
BAHAYA AIDS

Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS
selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan
penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa
mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan
mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan
mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya
biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh.
Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit
atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS

Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa
sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan.
Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :

• Berat badan turun dengan drastis.


• Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
• Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa
sebab.
• Mencret atau diare yang berkepanjangan.
• Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI
SARKOM).
• Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
• Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.

Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-
kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS

Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu
mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan
cara – cara seperti di bawah ini :

• Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan


seksual ).
• Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
• Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
• Makan dan minum.
• Gigitan nyamuk dan serangga lain.
• Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :

• melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV


• Transfusi darah yang mengandung virus HIV
• Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang
yang mengidap virus AIDS
• Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus
AIDS kepada janin yang dikandungnya.

KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS

• Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan
pria tuna susila dan pelanggannya.
• Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks
( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan
seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
• Penerima transfusi darah
• Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
• Pecandu narkotika suntikan.
• Pasangan dari pengidap AIDS

CARA PENCEGAHAN AIDS

• Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan


satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
• Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
• Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
• Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
• Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.

Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah
penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi
kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu
melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang
berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media
cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara
terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh
masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari
segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS

Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi
pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika
HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan
pengobatan tepat waktu.

Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver”
di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi.
Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk
mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih
mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas
seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi
mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan
darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan
seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk
menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat.
Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi
AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui
nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah
mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.

Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak
dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

MISTERI PENDEMI HIV/AIDS DIDUNIA

WHO ( World Healty Organisation)

WHO melaporkan bahwa sejak pertengahan 1995, jumlah komulatif penderita AIDS
sebanyak 20 juta. 18,5 juta orang dewasa dengan separuhnya adalah kaum wanita, dan
1,5 juta adalah anak-anak. 50% dari penderita AIDS adalah kaum remaja /kaum muda
dalam kelompok berusia 15-24 tahun.

Sejak 1 Januari 1996 WHA melaporkan jumlah penderita AIDS sebanyak 41 juta
HIV/AIDS didunia. Dengan 35,4 juta remaja dan dewasa, 15,5 jutawanita, dan 5,6 juta
anak-anak. Sedangkan untuk tahun 2000 ini WHO memperkirakan jumlah HIV akan
mencapai 30-40 juta dan jumlah AIDS 12-18 juta.

PENDEMI HIV/AIDS REGONAL ASIA TENGGARA

Pendemi HIV/AIDS regonal asia tenggara pada tahun 1994 secara komulatif ditemukan
3745 AIDS, sedangkan sudah diperkirakan lebih dari 2 jura dari 11 negara termasuk
Indonesia, dan jumlah tersebut akan menjadi 3,5 juta ditahun 1995.

SYNDROMA GUNUNG ES

Syndroma gunung es ini lebih menakutkan dunia, karena dengan ditemukannya HIV
melalui pemeriksaan darah secara efidemilogi penyebaran HIV dimasyarakat akan
menjadi lebih banyak 100-1000 kali. Sedangkan ditemukan satu AIDS berarti sudah ada
100-8000 orang yang tertular. Dari data yang ditemukan, HIV AIDS dapat terkena pada
siapa saja, baik orang miskin, orang kaya, berpendidikan tinggi ataupun rendah, laki-laki
maupun wanita dan sabagainya.

Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan
kelompok yang rendah dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir
dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV
terbesar 30-40%.

SITUASI AIDS DI INDONESIA

Penyakit AIDS banyak ditemukan diluar negeri, tetapi karena hubungan dengan bangsa
menjadi semakin erat, maka penularannya harus tetap diwaspadai. Banyak orang asing
datang ke indonesia dan banyak pula orang indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai
keperluan. Hal itu membuka kemungkinan terjadinya penularan AIDS.

Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir 1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV
dan 108 AIDS, terdapat di 16 propensi di Indonesia. Wanita yang terkena sebanyak 122
orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang, homoseks dan biseks 84
orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara tranmisinya. Menurut
golongan umur, diindonesia ternyata yang paling banyak terserang AIDS adalah usia 20-
29 tahun yaitu 120 orang, bayi yang berumur kurang dario 1 tahun dan 50 orang belum
diketahui umurnya.

Dari 108 AIDS yang terbesar di 10 propinsi dan yang meninggal 66 orang, DKI Jakarta
terbanyak dengan 57 AIDS dan 35 sudah meninggal.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala sesuatu yang ada dimuka
bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Begitupun
dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini misalnya : kebahagiaan, kesedihan
bencana alam, kelahiran, kematian, dan sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS
merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia.

HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan
timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah
terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang
selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya :
melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat
manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik
menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari
sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks,
Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan
seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.

Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang
berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus menerus,berat
badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian.

Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan
AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara
bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.

AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru Tuhan,yang tidak pernah di duga
oleh umat manusia.

Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu
membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang dicanada telah ada obat anti HIV
yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar
luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua
pihak.

SARAN

• Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
• Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-
ganti pasangan seksual.
• Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah
alat suntik itu steril atau tidak.
• Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi
darah itu bebas dari virus HIV.
• Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika
melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja
menularkan AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan
diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
• Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-
brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan
denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa
menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
• Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya
menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS
tidak menular pada pasangan seksualnya.

Anda mungkin juga menyukai