BAB I
PENDAHULUAN.
1
2
fasilitas lain yang telah diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT. Krakatau
Industrial Estate Cilegon.
2
3
3
4
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Cilegon.
6
7
Tabel 1.1
Tahun
2009 2010
Kegiatan
No. Des Jan Februari Maret April - Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Kegiatan
Penyusunan
2 Proposal
3 Sidang Proposal
4 Revisi Proposal
5 Penelitian
6 Bimbingan
7 Penyusunan Skripsi
8 Sidang Skripsi
9 Revisi Skripsi
7
8
Krakatau Steel, merujuk kepada izin usaha PT. Krakatau Steel yang mana
bidang usahanya memproduksi Baja maka sesuai dengan Keputusan
Presiden maka dibentuklah perusahan tersebut menjadi anak perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ). Selain anak perusahan diatas
masih ada beberapa anak perusahaan yang lainnya seperti; PT. Pelat
Nusantara ( LATINUSA ), PT. Krakatau Engineering ( KE ), PT. Krakatau
Wajatama ( KW ), PT. Krakatau Informatikan & Teknologi ( Kitech ),
PT.KHI , PT. Semless Pipe Indonesia Jaya ( SPIJ ) , dan PT. Krakatau
Industrial Estate Cilegon ( KIEC ) .
8
9
2) Pemeliharaan lingkungan
b) Pergudangan CM I
9
10
a) Wisma Krakatau
b) Wisma Permata
c) Lapangan Tenis
10
11
11
12
13
14
14
15
Direktorat Utama
16
17
Gambar 1.1
Sumber : Divisi SDM & Keuangan PT. KIEC
17
18
tugas kesekretariatan.
keuangan.
perusahaan.
19
20
Sekertaris
Sekertaris 20
21
Divisi Hotel
Divisi Pemasaran
Divisi Sport
Center
Divisi Perencanaan
Teknik
Divisi Pengelolaan
Property Industri
Divisi Pemasaran
Tata Usaha
21
22
Ahli Madya
Ahli Madya Penjualan Pemasaran
Property Industri
Analis
Pemasaran
Gambar 1.3
Sumber : Divisi SDM & Keuangan PT. KIEC
22
23
Bab I : Pendahuluan
Bab ini adalah bab terakhir, sekaligus bab penutup, bab ini
23
24
BAB II
Tinjauan Pustaka
24
25
2
Lili M Sadeli, Dasar-dasar Akuntansi, Edisi 5, cetakan ke-5 Jakarta, PT.Bumi Aksara, 2009.hal.2-3
25
26
28
29
29
30
8
J.Fred Weston,Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, Jilid ke 1, Binarupa Aksara,
Jakarta, 1991, hal.305
30
31
9
J.Fred Weston,Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, Jilid ke 2 Erlangga, Jakarta,
1992, hal.3 - 4
10
J.Fred Weston,Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, Jilid ke 2 Erlangga, Jakarta,
1992, hal.8 - 9
31
32
Harga Jual Lahan = Harga lahan permeter X Luas lahan yang Terjual
32
33
Ukuran ini diberikan oleh ratio dari pendapat bersih dibandingkan dengan
hasil penjualan.12
Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama
perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya. Pihak manajemen selalu
merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan
melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba ini
penting guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Penentuan
target laba sangat penting agar para manajemen perusahaan termotivasi
untuk bekerja secara maksimal dalam mengelola sumber daya yang
dimiliknya. Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk
berbagai kepentingan oleh pemilik dan manajemen. Laba akan digunakan
untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan atas jasa yang
diperolehnya. Laba juga digunakan penambahan modal dalam rangka
meningkatkan kapasitas produksi atau untuk melakukan perluasan
pemasaran ke berbagai wilayah.
Dalam praktiknya, laba yang diperoleh perusahaan terdiri dari dua
macam, yaitu:
1. Laba kotor ( gross profit)
Laba kotor artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya -
biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang
pertama sekali perusahaan peroleh.
Secara umum penegertian analisa laba kotor adalah analisa yang
digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu
periode, serta sebab - sebab berubahnya laba kotor tersebut antara dua
atau lebih periode. Untuk melakukan analisa laba kotor, diperlukan
berbagai data perusahaan. Adapun data yang dibutuhkan untuk
melakukan analisa laba kotor adalah :
a. Target yang telah ditetapkan,
12
John N. Myer, Analisa Neraca Dan Rugi Laba, cetakan ke-5 Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1993, hal.194-195
34
35
13
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, edisi 1, cet ke-1, Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hal. 302 - 306
35
36
36
37
37
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto objek penelitian adalah, yaitu sesuatu
yang menjadi inti dari problematika penelitian. 14
Dalam penelitian skripsi ini, objek penelitian adalah metode penetapan
harga jual lahan untuk memperoleh laba pada PT. Krakatau Industrial
Estate Cilegon.
B. Operasional Variabel
Pada dasarnya variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. 15
Nursoleh menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulanya.16
Maka dalam hal ini, penulis menyimpulkan variabel yang digunakan
adalah :
1. Penetapan harga penjualan lahan
Untuk menetapkan harga lahan yang diterapkan oleh manajemen
PT. KIEC adalah acuan dimana awal harga perolehan dalam
pembelian lahan dari pemukiman warga. Dari situ sudah
kelihatan jelas nilai jual objek pajaknya yang dalam arti harga
lahan tersebut. Kemudian didalam pengelolaan lahan tersebut
14
Http.www.yahoo.com/Metodologi Penelitian
15
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Pertama, CV. Alfabeta, Bandung, 1999, Hal. 31
16
Nursoleh, Metodologi Penelitian, CV. Daffa Putra Perdana, Serang, 2006, Hal. 21
38
39
dibayar.
Dapat digambarkan denga rumus yang terdapat dalam tabel
dibawah ini :
C. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti kondisi pada objek alamiah dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara indukatif
dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi. 17
Pendekatan kualitatif seringkali juga dinamakan sebagai pedekatan
yang humanistic, karena didalam pendekatan ini cara pandang, cara
hidup, selera, ataupun ungkapan emosi dan keyakinan dari warga
masyarakat yang teliti sesuai dengan masalah yang diteliti, juga termasuk
data yang harus dikumpulkan.18
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. 19
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan untuk mendukung pernyataan dan
pembahasan masalah adalah :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek
penelitian, data primer dikumpulkan dengan menggunakan
observasi (pengamatan) dan interview (wawancara)
langsung oleh penulis sendiri terhadap PT. Krakatau
Industrial Estate Cilegon. Contoh data primer adalah
wawancara mengenai metode penetapan harga jual lahan
yang ada di kawasan industri PT. KIEC dan penentuan target
penjualan serta penghitungan rugi laba penjualan lahannya.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung, adapun data - data tersebut berupa laporan dan
berkas - berkas yang ada mengenai penjualan lahan,
penentuan target penjualan lahan serta laporan rugi laba
dalam penjualan lahan di PT. Karakatau Industrial Estate
Cilegon selama tahun 2009.
Disamping menggunakan data - data diatas, penulis juga
menggunakan buku - buku referensi yang berhubungan dengan penelitian
ini untuk menunjang teori - teori dalam penulisan.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini diperoleh dari PT. Krakatau Industrial
Estate Cilegon.
44
45
BAB IV
PEMBAHASAN
45
46
Rp. 4.783.350.000,-
Tabel 4.1
47
48
(future cost)
Nilai 63,78% adalah porsentase dari seluruh lahan yang siap huni
48
49
atau layak dipakai dari jumlah 100% yang telah dikurangi untuk fasilitas
jalan serta saluran - saluran yang ada di kawasan industri, sehingga
tersisa sekitar 63,78% lahan yang siap pakai.
Dalam penjualan lahan yang dimiliki pihak PT. KIEC ini pastinya
mempunyai target penjualan dalam setiap periode yaitu terhitung dalam
satu tahun. Pencapaian target tersebut sebagai acuan yang pastinya
untuk mengetahui seberapa jumlah lahan yang terjual kepada para
investor yang ingin berinvestasi di Kawasan Industri PT. KIEC. Target
tersebut telah ditentukan beberapa persen penjualanya dalam satu
periode oleh pihak manajemen dengan mengadakan Rapat Umum
49
50
50
51
Faktor Internal
51
52
Pelanggan
Kawasan Industri
Peningkatan mutu
pelayanan dengan
- Indek kepuasan
index 6,75 6,98 6,61 peningkatan
pelanggan
sarana dan
kualitas SDM
Meningkatkan
- Indek kualitas
index 6,41 6,41 6,36 frekwensi
lingkungan
monitoring
Koordinasi
- Keamanan (jumlah dengan tokoh
kali 0,00 0,00 0,00
unjuk rasa) masyarakat dan
Pemda
Atase masuk.
Perdagangan, Pemerintah Otorita
Asosiasi Batam.
Industri).
Meningkatkan
Komunikasi pelayanan terhadap
intensif dengan pelanggan yang sudah Melakukan
investor ada dan agar tarif sosialisasi kenaikan
(termasuk maintenance fee dapat. tarif maintenance fee
melakukan baru melalui investor
kunjungan). gathering.
penentuan laba bersih ini, yaitu laba kotor akan dikurangi dengan biaya -
biaya yang tercantum dibawah ini yaitu :
1. Biaya usaha, yaitu biaya tambahan yang mendukung dalam
penjulan lahan yang sifatnya tidak tetap
2. Biaya pajak, artinya dalam setiap penentuan rugi laba ataupun
transaksi lainya pasti dikenakan potongan pajak, disini dalam
penentuan laba di PT. KIEC terkena pajak yag namanya Pajak
Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Penghasilan (PPh) 23 Final.
Pada penjualan lahan yang dilakukan PT. KIEC di tahun 2009 ini
terjadi satu kali transaksi dengan terjualnya lahan seluas 8.697 m2 oleh
PT. Pundi Kencana dengan mencapai keuntungan atau laba senilai Rp.
412.964.811,-. Dapat digambarkan dalam perhitungan rugi/laba sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Keterangan Jumlah
Pendapatan
Operasi :
Penjualan lahan 8.697m2 X
4,348,500,000
500.000,-
Jasa Perawatan Lingkungan 522,340,500
Biaya Variabel
Biaya upah langsung 482,727,657
Biaya Insentif 102,312,284
Biaya Keamanan 35,134,284
Biaya Perawatan 106,319,462
55
56
Biaya Usaha
Biaya Administrasi & Umum :
Biaya Tenaga Kerja 737,082,832
Biaya Reparasi & Perawatan 14,660,235
Biaya Asuransi, Pajak & Sewa 171,105,896
Biaya Listrik & Air 22,292,235
Biaya Konsultan Riset & Pengembangan 87,020,499
Biaya Perkantoran & Umum 88,904,662
Biaya Perjalanan Dinas 22,932,166
Biaya Penyusutan 20,109,845
Biaya Penyisihan Piutang 4,579,729
Biaya Pemasaran 92,497,009
Total Biaya Usaha 1,261,185,108
Laba Usaha Sebelum Pajak 657,715,275
Biaya Pajak :
PPh Badan & PPh 23 Final 243,542,025
Tangguhan 1,208,439 244,750,464
Tabel 4.3
56
57
Tahun Penjualan
Laba
Permeter Rupiah
BAB V
A. Kesimpulan.
57
58
2. Dalam penjualan lahan yang dimiliki pihak PT. KIEC ini pastinya
mempunyai target penjualan dalam setiap periode yaitu terhitung
dalam satu tahun. Pencapaian target tersebut sebagai acuan
yang pastinya untuk mengetahui seberapa jumlah lahan yang
terjual kepada para investor yang ingin berinvestasi di Kawasan
Industri PT. KIEC. Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
dalam penentuan target ditahun 2009 ini tercapai, artinya
penjualan di tahun 2009 lebih besar dari penjualan tahun 2008
58
59
B. Saran - Saran
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
DAFTAR PUSTAKA
132
133
Nama : WAHYUDI
133
134
NIM : 200702222
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT PEKERJAAN
134