ABSTRAK
ABSTRACT
Tourism is one of the development priority which its existence is often related with the
hope of giving the positive influence to other activities, because it not be neglected that tourism
industry donates much positive in many aspects and many people, especially community and art
shop owners at Tanah Lot tourism object, Tabanan.
This research purpose to know the marketing mix strategy effect to the art shop sales at
the Tanah Lot tourism object and the variables which significantly influence the sales.
The research samples are taken by using random Sampling Method. Analysis technics
used are Linier Correlation Analysis, Multiple Linier Regression Analysis and Multiple Linier
Regression Analysis Especially Stepwise Analysis.
From the research study, we can conclude that ;
Tabel
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Tanah Lot
Tahun 1997 – 2001
Tahun Jumlah Kunjungan Pertumbuhan
(orang) (%)
1997 416.270 -
1998 329.339 -20,88
1999 519.734 19,32
2000 653.910 17,20
2001 645.812 18,99
Sumber : Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Tabanan, 2002
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 29,88%, sedangkan tahun 1999 sampai
jumlah kunjungan wisatawan ke objek dengan tahun 2000 mengalami suatu
wisata Tanah Lot mengalami peningkatan dan tahun 2001 kembali
perkembangan yang tidak stabil. Pada tahun menurun.
1997 dan 1998 terjadi penurunan sebesar
kewajiban memiliki izin usaha tersebut, (5) Promosi adalah komponen yang dipakai
yang termasuk penggolongan ini adalah untuk mempengaruhi konsumen agar
usaha penyelenggaraan warung sebagai bersedia untuk membeli.
usaha keluarga, begitu juga usaha kecil
yang menyediakan kebutuhan untuk 3.2 Penentuan Jumlah Sampel
keperluan wisatawan, seperti usaha art shop Untuk menentukan jumlah sampel yang
atau souvenir shop, dan lain-lain. akan diambil dan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode random
2.6 Hipotesis sampling (sampling acak). Cara ini cukup
Berdasarkan uraian yang objektif, umum dipakai, dan cocok untuk
melatarbelakangi penelitian ini, landasan sampel dalam jumlah yang tidak begitu
teori, dan tujuan penelitian maka banyak serta dapat mengurangi
dirumuskan hipotesis sebagai berikut. subjektivitas dalam pengambilan sampel.
(1) Terdapat hubungan positif antara Banyaknya sampel yang diambil dalam
variabel-variabel bauran pemasaran penelitian ini adalah 10 persen) dari
yang terdiri atas produk, harga, tempat, populasi 184 responden, yaitu sebanyak 64
dan promosi terhadap penjualan. responden.
(2) Terdapat pengaruh secara simultan dan (1) Ukuran sampel diambil dari populasi
parsial variabel-variabel bauran menggunakan rumus yang dibuat oleh
pemasaran yang terdiri atas produk, Slovin dikutip Sevilla dan Umar (1994 :
harga, tempat, dan promosi terhadap 49) yaitu :
penjualan. n = N/{1+N(e)2}
(3) Paling tidak ada satu variabel bauran Keterangan:
pemasaran yang berpengaruh paling n = ukuran sampel
signifikan terhadap penjualan. N = jumlah populasi, dalam hal ini
184 orang
3 METODE PENELITIAN e = tingkat presisi (batas ketelitian)
yang diinginkan, dalam hal ini 10%.
3.1 Identifikasi Variabel dan Definisi
Ukuran sampel yang digunakan
Operasioanl
Variabel-variabel yang memiliki dihitung sebagai berikut :
keterkaitan erat mempengaruhi penjualan n = 184/{1+184(0,1)2}
(y) dapat diidentifikasikan, yaitu produk = 184/2.84
(X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), dan = 64,78
promosi (X4). = 64 responden
Definisi operasional tiap-tiap variabel Jadi, sampel yang digunakan adalah
dijelaskan sebagai berikut. sebanyak 64 responden
(1) Penjualan adalah perkembangan omset (2) Sampel diambil dengan metode random
penjualan yang dapat dicapai oleh sampling (sampling acak) karena art
perusahaan. shop tersebut menjual jenis barang
(2) Produk adalah barang-barang hasil yang sama, yaitu garmen dan hasil
kerajinan yang dapat ditawarkan kerajinan tangan.
kepada konsumen untuk diperhatikan
dan dibeli 3.3 Prosedur Pengumpulan Data
(3) Harga adalah nilai suatu barang Data yang dikumpulkan dalam
kerajinan yang diukur dengan sejumlah penelitian ini menggunakan metode
uang, pada situasi di mana konsumen wawancara dan observasi.
bersedia untuk membeli.
(4) Distrubusi/tempat adalah perantara 3.4 Teknik Analisis Data
yang digunakan dalam menyalurkan Adapun teknik analisis yang digunakan
produk agar konsumen dapat membeli. untuk menjawab pokok permasalahan
penelitian adalah (1) Analisis Korelasi, (2)
Keterangan :
k = banyaknya variabel bebas
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = Jumlah sampel
R2 = koefisien determinasi
V = Variabel Bauran Pemasaran
Y = Penjualan
Pada tingkat keyakinan 95% atau pada
taraf nyata sebesar 5% dilakukan uji
Nilai korelasi (r-hitung) yang diperoleh,
hipotesis variasi regresi secara simultan
kemudian dibandingkan dengan angka
dengan menggunakan analisis variasi
korelasi nilai r (r-tabel), jika nilai r-hitung
atau Uji F melalui prosedur sebagai
lebih besar daripada nilai r-tabel dengan
berikut.Untuk mengetahui signifikansi
taraf 5%, maka instrumen penelitian
analisis variasi regresi, dilakukan
tersebut signifikan.
perbandingan antara nilai F hitung
regresi dengan F tabel. Apabila F
Analisis Regresi Linier Berganda
hitung > F tabel 5%, berarti bahwa
Analisis Regresi Linier Berganda
secara simultan variabel-variabel bebas
bertujuan untuk mengestimasi variabel-
X berpengaruh terhadap variabel
variabel independen (bebas) yang
dependen Y.
mmepengaruhi volume penjualan,
Apabila F hitung < F tabel 5%, berarti
dirumuskan sebagai berikut.
bahwa secara simultan variabel-
Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ........β 4 X 4 + e variabel bebas X tidak berpengaruh
Keterangan : terhadap variabel dependen Y.
Y = Variabel terikat (dependen), b. Uji t
yaitu nilai penjualan Uji t dilaksanakan untuk mengetahui
X = Variabel bebas (independen), variabel bebas X yang mana
yaitu variabel-variabel yang berpengaruh terhadap varaibel
mempengaruhi nilai dependen Y. Uji t menguji signifikan
penjualan pengaruh veriabel bebas (X) secara
β0 = Konstanta (intersep) parsial terhadap variabel terikat (Y)
yang dapat dihitung dengan rumus :
β 1 − β 4 = Koefisien regresi
β1
e = Kesalahan pengganggu t hitung =
X1 = Produk barang penjualan Sβ 1
X2 = Harga penjualan Keterangan :
β 1 = koefisien regresi
X3 = Distribusi lokasi penjualan
Sβ 1 = simpangan baku β 1
X4 = Promosi
Pada tingkat keyakinan 95% atau pada
Uji yang digunakan dalam penelitian ini
taraf nyata sebesar 5% uji terhadap β 1
adalah :
a. Uji F (Uji Varians) dilakukan dengan rumusan hipotesis
sebagai berikut.
Selanjutnya dari Tabel 3 dapat Ketiga variabel bebas tersebut dari yang
dikatakan bahwa tiga dari empat variable, paling kuat hubungannya dengan Y secara
yaitu X1 (produk barang kerajinan), X2 terurut tertera pada Tabel 4.
(harga penjualan), dan X4 (promosi) Dari Tabel 4 dapat diketahui kekuatan
menunjukkan pengaruh yang signifikan tiap-tiap variable, yaitu dari yang paling
pada taraf <5% dan sisanya variabel X3 kuat sampai dengan yang paling lemah
(distribusi lokasi penjualan) menunjukkan hubungannya dengan penjualan cendera
pengaruh yang tidak signifikan (p>0,05). mata (Y) dengan koefisien determinasi (R2)
Dari hasil analisis regresi linier berganda total sebesar 30,52% dapat diuraikan
dari keempat variabel X yang dimasukkan menjadi sebagai berikut. Tahap pertama
dalam model di atas terhadap Y didapatkan adalah yang paling kuat hubungannya
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar dengan Y (penjualan cendera mata)
31,60%. Hal ini berarti bahwa 31,6% dari ditunjukkan oleh variabel X1 (produk
variasi variabel Y (penjualan cendera mata) barang kerajinan) dengan koefisien
dapat dijelaskan secara simultan oleh determinasi (R2) sebesar 15,78%. Hal ini
variabel bebas yang nyata. Walaupun nilai berarti bahwa penjualan cendera mata (Y)
koefisien determinasi (R2) relatif kecil sebesar 15,78% dipengaruhi oleh produk itu
(<0,50), hal itu menunjukkan uji F yang sendiri (X1). Makin baik produk tersebut
sangat nyata (p=0,000) (seperti tersaji pada maka penjualan akan makin meningkat.
Tabel 3). Ternyata dari keempat variabel Tahap kedua setelah X1 adalah X4
bebas X yang menunjukkan pengaruh nyata (promosi) dengan koefisien determinasi
pada taraf nyata (α<5% atau pada peluang (R2) kumulatif, yaitu sebesar 25,33%. Hal
(p)<0,05. Variabel-variabel yang ini dapat menjelaskan bahwa sebesar 9,55%
berpengaruh nyata terhadap variabel atau (25,33% - 15,77 %) dari penjualan
penjualan cendera mata (Y), yakni variabel cendera mata (Y) dipengaruhi oleh X4
X1 (produk barang kerajinan) dengan taraf (promosi). Tahap ketiga merupakan
nyata (α) =0,1% atau dengan p = 0,001; X2 pengaruh variabel X yang terkecil yang
(harga penjualan) dengan taraf nyata (α) = masih signifikan pengaruhnya terhadap
1,9% atau dengan p = 0,019; X4 (promosi) penjualan cendera mata (Y) adalah variabel
dengan taraf nyata (α) = 0,1% atau dengan X3 (distribusi lokasi penjualan) dengan
p = 0,001. koefisien determinasi (R2) komulatif
Satu variabel lainnya yang menunjukkan sebesar 30,52%. Variabel X3 ini dapat
pengaruh yang tidak signifikan pada taraf menerangkan bahwa penjualan cendera
α>5% adalah variabel X3 (distribusi lokasi mata (Y) sebesar 5,19% atau (30,52% -
penjualan) dengan taraf nyata (α) = 3,00% 25,33%) dipengaruhi oleh variabel
atau dengan p = 0,300. distribusi lokasi penjualan (X3). Jadi, dapat
dikatakan bahwa lokasi juga menentukan
4.3 Pengaruh Strategi Bauran besar kecilnya penjualan cendera mata.
Pemasaran cecara Bertatar terhadap Sisanya, variabel X2 (harga penjualan)
Penjualan menunjukkan pengaruh yang tidak berarti
Selanjutnya, untuk mengetahui di terhadap penjualan cendera mata (Y)
antara keempat variabel bebas X yang ada dengan koefisien determinasi (R2) sebesar
dalam model seperti Tabel 3 dan 1,08%. Nilai ini dapat diabaikan
persamaannya, variabel manakah yang pengaruhnya.
mempunyai pengaruh paling kuat terhadap Selanjutnya, dari ketiga tahapan analisis
penjualan cendera mata (Y), maka regresi langkah bijak tersebut dapat dibuat
dilanjutkan dengan melakukan analisis model persamaan regresinya secara tahap
regresi bertatar atau regresi langkah bijak demi tahap sebagai berikut :
(stepwise regression). Dari analisis regresi 1. tahap pertama dengan persamaan : Y =
langkah bijak didapatkan tiga variabel 0,7874 + 0,342X1
bebas X yang mempunyai hubungan yang 2. tahap kedua dengan persamaan : Y =
paling kuat secara terurut terhadap Y. 0,2092 + 0,290 X1 + 0,254 X4 dan
LAMPIRAN
Tabel 1
Matriks Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y
Variabel X1 X2 X3 X4
X1 1,000
X2 0,255* 1,000
X3 0,323** 0,297* 1,000
X4 0,192NS 0,351** 0,309** 1,000
Y 0,397 0,013NS 0,266* 0,379**
r (5%,70) = 0,248 r (1%,70) = 0,322
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan :
Y1 = penjualan cenderamata
X1 = produk barang kerajinan
X2 = harga penjualan
X3 = distribusi lokasi penjualan
X4 = promosi
** = mempunyai hubungan yang sangat nyata (p<0,01)
* = mempunyai hubungan nyata (p>0,05)
NS = mempunyai hubungan tidak nyata
Angka pada tabel mengikuti hubungan antara variabel yang diamati dengan nilai peluang {probabilitas
(P)}, 5% dan 1%.
Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Uji F secara simultan terhadap Y
Analisis of variance
Source DF SS MS F P
Regression 4 4,1519 1,0380 7,86 0,000
Error 59 8,9815 0,1321
Total 63 13,1334
Sumber : hasil perhitungan
Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Secara Parsial
Tabel 4
Hasil Analisis Langkah Bijak Terhadap Penjualan Cendera Mata
Step 1 2 3
Konstanta 0,7874 0,2092 0,5604
X4 0,254 0,317
T-Value 2,99 3,640
P- Value 0,004 0,001
X2 -0,250
T-Value -0,270
P- Value 0,026
S 0,395 0,374 0,346
R-Sq 15,780 25,330 30,520
Sumber : hasil perhitungan
Tabel 5
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Totak dari Analisis Jejak
Peubah Langsung Tidak Langsung Total Uji Nyata
Bebas
X1 X2 X3 X4
** **
X1 0.357 -0.068 0.038 0.071 0.396
X2 -0.268* 0.091 0.035 0.129 -0.013 NS
**
X4 0.369 0.069 -0.094 0.036 0.376
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan :
** = berbeda sangat nyata (p<0,01)
* = berbeda nyata (p>0,05)
NS = berbeda tidak nyata (p>0,01)