Anda di halaman 1dari 17

ISSN1410-4628

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN PADA


TOKO CENDERA MATA DI OBJEK WISATA TANAH LOT, KABUPATEN
TABANAN

I Gusti Ayu Ketut Sri Ardani


Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar

ABSTRAK

Sektor pariwisata merupakan salah satu prioritas pengembangan yang keberadaannya


sering dikaitkan dengan harapan untuk memberikan pengaruh positif bagi kegiatan lainnya. Hal
itu penting sebab tidak dapat diabaikan bahwa industri pariwisata banyak memberikan
kontribusi positif dalam berbagai aspek dan berbagai pihak khususnya masyarakat dan
pengusaha art shop di objek wisata Tanah Lot.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap
penjualan pada usaha art shop di objek wisata Tanah Lot dan variabel-variabel yang sangat
signifikan mempengaruhi penjualan.
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode random sampling (sampling
acak). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi linier sederhana, analisis regresi
linier berganda, dan analisis langkah bijak.
Dari hasil penelitian diketahui hal-hal sebagai berikut.
1. Secara individu terdapat tiga variable, yaitu variabel produk, distribusi/tempat, dan promosi
yang menyatakan adanya korelasi yang nyata terhadap penjualan.
2. Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan variabel bauran
pemasaran (produk, harga, distrubusi, promosi) berpengaruh signifikan terhadap penjualan.
3. Berdasarkan analisis langkah bijak didapat tiga variable, yaitu produk, harga, dan promosi
mempunyai hubungan yang kuat terhadap penjualan.
Untuk meningkatkan kinerja pemasaran, maka pengelola art shop sudah sewajarnya
mengevaluasi kembali sistem pemberian harga, yang sementara ini masih belum memberikan
kontribusi nyata terhadap penjualan.

Kata kunci: produk, distribusi, promosi, penjualan, harga

THE INFLUENCE OF MARKETING MIX STRATEGY TOWARD SALES AT


CENDERA MATA ART SHOP AT TANAH LOT
TABANAN REGENCY

ABSTRACT

Tourism is one of the development priority which its existence is often related with the
hope of giving the positive influence to other activities, because it not be neglected that tourism
industry donates much positive in many aspects and many people, especially community and art
shop owners at Tanah Lot tourism object, Tabanan.
This research purpose to know the marketing mix strategy effect to the art shop sales at
the Tanah Lot tourism object and the variables which significantly influence the sales.
The research samples are taken by using random Sampling Method. Analysis technics
used are Linier Correlation Analysis, Multiple Linier Regression Analysis and Multiple Linier
Regression Analysis Especially Stepwise Analysis.
From the research study, we can conclude that ;

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 173


ISSN1410-4628

1. According Individually there are three variabels : product, distribution/place, promotion,


that indicate a real correlation to sales.
2. The result of multiple linier regression explains that according simultan variabels of
marketing mix (product, prace, distribution/place, promotion) directly influence to sales.
3. Stepwise Regression Analysis are findable three variabels : product, price, promotion has
stronger contact that the sales.
For stages the marketing, then the art shop owners must to have to evaluation the system
praces, that for a while not yet donates much reals contribution to sales.

Key words : product, prace, distributio, promotion, sales

1. PENDAHULUAN yaitu Sanur, Nusa Dua, dan Kuta. Ketiga


kawasan tersebut diikuti dengan
1.1 Latar Belakang Masalah
perkembangan beberapa kawasan dan objek
Sektor pariwisata merupakan salah satu
wisata dengan berbagai ragam cara dan
prioritas pengembangan yang
bentuk.
keberadaannya diharapkan dapat
Salah satu objek wisata yang ditetapkan
memberikan pengaruh positif bagi kegiatan
dalam keputusan Bupati Tabanan No. 470,
lainnya. Pembangunannya perlu
Tahun 1998 adalah Tanah Lot. Tanah Lot
dikembangkan karena merupakan alternatif
merupakan salah satu objek wisata yang
dalam penerimaan devisa, memperluas
berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan
kesempatan kerja, dan memperkenalkan
Kediri. Tanah Lot memiliki daya tarik yang
aspek kebudayaan. Dalam
besar bagi wisatawan. Hal ini disebabkan
pembangunannya diupayakan adanya
oleh adanya keunikan serta keserasian
pemerataan kunjungan wisatawan ke
suasana pantai dengan alam sekitarnya yang
seluruh objek wisata yang ada di Bali.
dapat dirasakan dan mampu menarik cukup
Sejalan dengan itu pula upaya pencapaian
banyak wisatawan terbukti dari jumlah
target jumlah wisatawan ke Bali setiap
kunjungan wisatawan yang cukup tinggi.
tahunnya masih terus ditingkatkan dengan
Perkembangan jumlah kunjungan
berbagai kegiatan.
wisatawan ke objek wisata Tanah Lot dapat
Pengembangan pariwisata di Bali
dilihat pada tabel berikut.
didahului oleh adanya tiga kawasan wisata,

Tabel
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Tanah Lot
Tahun 1997 – 2001
Tahun Jumlah Kunjungan Pertumbuhan
(orang) (%)
1997 416.270 -
1998 329.339 -20,88
1999 519.734 19,32
2000 653.910 17,20
2001 645.812 18,99
Sumber : Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Tabanan, 2002

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 29,88%, sedangkan tahun 1999 sampai
jumlah kunjungan wisatawan ke objek dengan tahun 2000 mengalami suatu
wisata Tanah Lot mengalami peningkatan dan tahun 2001 kembali
perkembangan yang tidak stabil. Pada tahun menurun.
1997 dan 1998 terjadi penurunan sebesar

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 174


ISSN1410-4628

Dari beberapa periode perkembangan kemampuan melaksanakan kegiatan


objek wisata Tanah Lot telah beberapa kali pemasaran dengan baik.
mengalami perubahan, baik rehabilitasi Sebagai dasar pengembangan kegiatan
tempat objek wisata maupun perbaikan pemasaran adalah bauran pemasaran.
sarana pendukung, yaitu susunan tata letak Dengan beberapa faktor dan variabel
tempat bangunan yang berupa areal pasar pemasaran diharapkan terjadi interaksi
dan parker. Perkembangan atau rehabilitasi antara produsen dengan pihak konsumen.
objek wisata Tanah Lot dilakukan oleh Indikasi dari keberhasilan kegiatan
Pemda setempat. Berdirinya Pura Tanah pemasaran itu adalah meningkatnya hasil
Lot dan perkembangan sejarahnya penjualan atau paling tidak target penjualan
menjadikan objek wisata tidak dapat dapat tercapai sesuai dengan rencana yang
dipisahkan dengan masyarakat desa telah ditetapkan. Peningkatan hasil
setempat. Ini merupakan kesatuan, baik penjualan oleh perusahaan secara tidak
kultural maupun manajerial antara langsung menunjukkan kemampuan
masyarakat desa dengan objek wisata perusahaan menguasai pasar dan bersaing
Tanah Lot, bahwa masyarakat desa Tanah dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Jika
Lot. Hal itu berarti harus berperan penting penurunan penjualan terjadi, berakibat
dalam pengembangan kepariwisataan di menumpuknya barang-barang. Agar
daerah yang mereka miliki. barang-barang dan jasa-jasa tidak
Perkembangan objek wisata Tanah Lot menumpuk, maka upaya untuk menjual
sebelumnya secara ekonomis tidak barang dan jasa dengan tepat dan cepat
proporsional. Pendapatan yang diterima adalah melalui kegiatan bauran pemasaran.
oleh Desa Adat Beraban sangat kecil untuk Secara umum kegiatan bauran pemasaran
pembiayaan pemeliharaan dan perawatan (marketing mix) meliputi produk, harga,
Kahyangan Tiga. Untuk mengembangkan tempat, dan promosi.
objek wisata Tanah Lot dibangun beberapa Seiring dengan tumbuhnya usaha-usaha
fasilitas penunjang, yaitu berupa toko art shop menyebabkan persaingan sangat
cendera mata (art shop) yang berlokasi di ketat di antara pengusaha. Oleh karena itu,
beberapa tempat, sebagian art shop berada kegiatan bauran pemasaran harus
di areal tempat parkir dan sebagian lagi dilaksanakan oleh pengusaha art shop guna
berlokasi di sekitar jalan menuju Pura meningkatkan penjualan.
Tanah Lot.
Semua pemilik art shop yang berada di 1.2 Perumusan Masalah
objek wisata Tanah Lot adalah masyarakat Bertitik tolak dari latar belakang
setempat, yaitu masyarakat desa adat masalah yang menjadi masalah dalam
Beraban. Hal ini dilakukan agar masyarakat penelitian ini adalah sebagai berikut.
setempat dapat menikmati hasil dari objek (1) Bagaimana hubungan strategi bauran
wisata tersebut. Akan tetapi, karena pemasaran yang terdiri atas produk,
semakin banyaknya art shop yang tumbuh harga, tempat, dan promosi terhadap
yaitu sekitar 184 art shop, masalah penjualan ?
pemasaran merupakan salah satu dari (2) Bagaimana pengaruh secara simultan
sekian banyak masalah yang dihadapi dan parsial variabel bauran pemasaran
perusahaan. Keberhasilan dalam yang terdiri atas produk, harga, tempat,
memproduksi barang dan jasa dengan dan promosi terhadap penjualan pada
bantuan teknologi dan faktor produksi yang usaha art shop di objek wisata Tanah
ada sering dihadapkan pada masalah Lot ?
bagaimana menjual hasil produksi tersebut (3) Variabel manakah yang paling
agar uang yang diinvestasikan dapat segera signifikan mempengaruhi penjualan ?
kembali dengan membawa sejumlah
manfaat dan keuntungan. Tidak ada artinya 1.3 Tujuan Penelitian
usaha produsen menciptakan barang dan (1) Mengetahui hubungan strategi bauran
jasa dengan aneka bentuk dan kualitas yang pemasaran yang terdiri atas produk,
tinggi apabila tidak disertai dengan

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 175


ISSN1410-4628

harga, tempat, promosi terhadap jasa-jasa yang mudah dihasilkan dan


penjualan. kemudian berusaha menjualnya.
(2) Mengetahui besarnya pengaruh secara Pemasaran harus bertitik tolak dari
simultan dan parsial variabel bauran kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
pemasaran yang terdiri atas produk, memperkirakan sekaligus menentukan
harga, tempat, dan promosi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen serta
penjualan. penyerahan barang dan jasa yang
(3) Mengetahui variabel yang paling memuaskan secara efektif dan efisien. Pada
signifikan mempengaruhi penjualan. era global yang sangat kompetitif
pemasaran diibaratkan sebagai denyut
1.4 Manfaat Penelitian jantung bagi kelangsungan perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Sudah bukan zamannya lagi apabila sebuah
memberikan manfaat kepada pihak-pihak perusahaan hanya memperlihatkan berapa
berikut. banyaknya barang yang bisa diproduksi dan
(1) Para pemilik usaha art shop. Penelitian kemudian memproduksinya. Agar bisa
ini digunakan sebagai masukan dan bertahan di dalam pasar yang peka terhadap
bahan pertimbangan di dalam memilih perubahan dalam persaingan yang sangat
strategi pemasaran khususnya dan ketat, sebuah perusahaan pertama-tama
mengambil keputusan bisnis pada menentukan “apa yang bisa dijual, berapa
umumnya. banyak yang bisa dijual, dan strategi apa
(2) Bagi Pemerintah Daerah Tingkat II yang harus didayagunakan untuk memikat
Tabanan, hasil penelitian ini diharapkan konsumen”.
dapat memberikan kontribusi berupa Kotler dan Armstrong (1997 : 3)
bahan masukan dan dijadikan mengatakan bahwa :
pertimbangan dalam rencana “Pemasaran adalah sebuah proses
pembinaan art shop di objek wisata sosial dan manajerial, yang
Tanah Lot. dengannya individu-individu dan
(3) Dari sudut pengembangan ilmu, kelompok-kelompok memperoleh apa
sebagai sumber informasi yang dapat yang mereka butuhkan dan mereka
memperkaya dunia pustaka, terutama inginkan, dengan menciptakan dan
yang berkaitan dengan bidang ilmu saling mempertukarkan produk-
pemasaran pariwisata. produk dan nilai satu sama lain”.

2. KAJIAN PUSTAKA Boyd, Walker dan Larreche (2000 : 4)


menyatakan :
2.1 Arti Pentingnya Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial
Pengertian pemasaran menurut Kotler
yang melibatkan kegiatan-kegiatan
(1997: 8) adalah suatu proses sosial dan
penting yang memungkinkan
manajerial yang di dalamnya individu dan
individu dan perusahaan
kelompok mendapatkan apa yang mereka
mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan
butuhkan dan inginkan melalui
menciptakan, menawarkan, dan
pertukaran dengan pihak lain dan
mempertukarkan produk yang bernilai
untuk mengembangkan hubungan
dengan pihak lain.
pertukaran.
Tujuan pemasaran adalah berorientasi
pasar untuk memahami kebutuhan dan
Menurut Kotler dkk. (1999 : 7)
keinginan konsumen, memberikan
Pemasaran adalah suatu proses sosial
pengarahan bagi kegiatan-kegiatan
dan manajerial di mana individu dan
penjualan yang menguntungkan, dan
kelompok mendapatkan apa yang
mengkoordinasikan kegiatan pemasaran
mereka butuhkan dan inginkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui penciptaan, penawaran, dan
tersebut. Jadi, tujuan pemasaran bukanlah
pertukaran segala sesuatu yang
untuk menyediakan barang-barang dan

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 176


ISSN1410-4628

bernilai (product of value) dengan Strategi pemasaran terdiri atas lima


orang atau kelompok lain. elemen yang saling terkait. Kelima elemen
tersebut menurut Corey (dalam Tjiptono,
Salah Wahab (1997 : 27) menyatakan : 1997 : 6) adalah sebagai berikut.
Pemasaran pariwisata adalah 1. Penelitian pasar, yaitu memiliki pasar
penyelesaian atau penyesuaian yang yang akan dilayani. Keputusan ini
sistematis dan terkoordinasi didasarkan pada faktor-faktor persepsi
mengenai kebijakan dari badan-badan terhadap fungsi produk dan
usaha wisata maupun kebijakan pengelompokan teknologi yang dapat
dalam sektor pariwisata pada tingkat diprediksi dan dinominasi, keterbatasan
pemerintah, lokal regional, nasional sumber daya internal yang mendorong
dan internasional, guna mencapai perlunya pemusatan (fokus) yang lebih
suatu titik kepuasan optimal bagi sempit. Pengalaman kumulatif yang
kebutuhan-kebutuhan kelompok didasarkan pada trial and error di
pelanggan tertentu yang telah dalam menggapai peluang dan
ditetapkan sebelumnya, sekaligus tantangan kemampuan kursus yang
untuk mencapai tingkat keuntungan berasal dari akses terhadap sumber
yang memadai. daya langka atau pasar yang terproteksi.
Penelitian pasar dimulai dengan
Jadi, simpulan dari beberapa konsep di melakukan segmentasi pasar dan
atas bahwa pemasaran merupakan suatu kemudian memilih pasar sasaran yang
interaksi yang berusaha untuk menciptakan paling memungkinkan untuk dilayani
hubungan pertukaran. Akan tetapi, oleh perusahaan.
pemasaran bukanlah sekadar menghasilkan 2. Perencanaan produk, meliputi produk
penjualan barang dan jasa saja. Sebenarnya spesifik yang dijual, pembentukan diri
pemasaran dilakukan, baik sebelum produk dan desain penawaran
maupun sesudah pertukaran. Kegiatan- individual pada tiap-tiap diri, produk itu
kegiatan di dalam pemasaran semuanya sendiri, menawarkan manfaat total yang
ditujukan untuk memberikan kepuasan, dapat diperoleh pelanggan dengan
baik bagi penjual maupun bagi pembeli melakukan pembelian. Manfaat tersebut
barang dan jasa. meliputi produk itu sendiri, nama
merek produk, ketersediaan produk,
2.2 Strategi Pemasaran jaminan dan garansi, jasa reparasi dan
Dalam konteks pemasaran pariwisata bantu teknis yang disediakan penjualan,
strategi adalah sebagai suatu analisis serta hubungan personal yang mungkin
mengenai pengembangan strategi yang terbentuk di antara pembeli dan
berbasis informasi lingkungan pemasaran penjualan.
agar perencanaan yang dibuat dapat 3. Penetapan harga, yaitu menentukan
dilaksanakan secara praktis dan spesifik. harga yang dapat mencerminkan nilai
Strategi pemasaran pariwisata adalah kuantitatif dari produk kepada
serangkaian strategi dan teknik pemasaran, pelanggan.
yang meliputi (1) strategi pasar-produk atau 4. Sistem distribusi, yaitu saluran
sering disebut sebagai strategi persaingan, pedagang grosir dan eceran yang
yang dikelompokkan menjadi segmentasi melalui produk hingga mencapai
pasar, penentuan pasar sasaran, dan konsumen akhir yang membeli dan
penentuan posisi, (2) taktik pemasaran yang menggunakannya.
mencakup diferensiasi dan strategi bauran 5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang
pemasaran yang berkaitan dengan kegiatan- meliputi periklanan, personal selling,
kegiatan mengenai perencanaan bauran promosi penjualan, direct marketing,
pemasaran (marketing mix) dan unsur nilai dan public relations.
pemasaran yang dapat dikelompokkan Sebaliknya, menurut Kotler (1997 : 88),
menjadi merek (brand), pelayanan yang dimaksud dengan strategi pemasaran
(service), dan proses (processes). adalah “sejumlah tindakan yang terintegrasi

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 177


ISSN1410-4628

yang diarahkan untuk mencapai keuntungan (1) Produk


kompetitif yang berkelanjutan”. Menurut Radio Sunu (1995: 99) produk
Sebagaimana dikatakan oleh Mc Carthy adalah segala sesuatu yang dapat
(Kotler, 1997 : 82) strategi pemasaran dan ditawarkan ke pasar untuk dapat
strategi bauran pemasaran mempunyai diperhatikan, dibeli, atau
hubungan yang tidak terpisahkan. Strategi dikonsumsikan.
bauran pemasaran merupakan salah satu Basu Swartha dan Irawan (1996: 165)
alat dari strategi pemasaran untuk mencapai mengatakan bahwa produk adalah suatu
tujuan perusahaan, khususnya dalam fungsi sifat yang kompleks, baik dapat diraba
penciptaan pertukaran. Strategi pemasaran maupun tidak dapat diraba, termasuk
mencakup faktor eksternal dan internal pembungkus, warna, harga, prestasi
perusahaan, sedangkan strategi bauran perusahaan, dan pengecer yang
pemasaran merupakan ide dasar dan fungsi diterima oleh pembeli untuk
generik dari pemasaran yang terdiri atas memuaskan keinginan dan kebutuhan.
elemen produk, harga, tempat, dan promosi (2) Harga
untuk membentuk terjadinya penjualan. Harga adalah nilai suatu barang dan
Dengan memperhatikan uraian di atas, jasa yang diukur dengan sejumlah uang.
dapat diketahui bahwa elemen inti dari Berdasarkan nilai tersebut seseorang
strategi pemasaran adalah bauran atau perusahaan bersedia melepaskan
pemasaran. Strategi bauran pemasaran barang atau jasa yang dimiliki kepada
merupakan bagian inti dari strategi pihak lain. Di dalam perusahaan, harga
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan suatu barang atau jasa merupakan
untuk membentuk terjadinya pertukaran. penentuan bagi permintaan pasar.
Harga dapat mempengaruhi posisi
2.3 Pengertian Bauran Pemasaran persaingan perusahaan. Keputusan
Menurut Kottler dan Arm Strong tentang harga tidak pernah boleh
(1997: 47), bauran pemasaran adalah dilakukan secara kebetulan. Pada
sebagai seperangkat variabel pemasaran, produk yang umum, penurunan harga
yang dapat dikendalikan dan dipadukan dapat menaikkan penjualan, sedangkan
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan pada produk yang membawa citra
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. bergengsi, kenaikan harga akan
Bauran pemasaran terdiri atas segala menaikkan penjualan karena produk
sesuatu yang dapat dilakukan oleh dengan harga tinggi akan menunjukkan
perusahaan untuk mempengaruhi prestasi seseorang.
permintaan terhadap produknya. Kegiatan- (3) Distribusi/Tempat
kegiatan yang dimaksud dalam definisi Tempat mencerminkan kegiatan-
tersebut adalah keputusan dalam empat kegiatan perusahaan yang membuat
variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan produk tersedia untuk konsumen
promosi. Untuk dapat mencapai tujuan sasaran. Sebagian dari tugas distribusi
perusahaan, yaitu mencapai pasar yang adalah memilih perantara yang akan
dituju dan memenuhi atau melayani digunakan dalam saluran distribusi
konsumen seefektif mungkin maka yang secara fisik menangani dan
kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan, mengangkat produk melalui saluran
dipadukan, dan dikoordinasikan. Dalam hal tersebut, maksudnya agar produk dapat
ini perusahaan atau organisasi tidak sekadar mencapai pasar yang dituju tepat pada
memiliki kombinasi yang terbaik saja, waktunya.
tetapi juga harus mengkoordinasikan (4) Promosi
berbagai macam elemen bauran pemasaran Promosi mencerminkan kegiatan-
tersebut untuk melaksanakan program kegiatan yang mengkomunikasikan
pemasaran secara efektif. keunggulan produk dan membujuk
Secara ringkas tiap-tiap variabel bauran konsumen untuk membelinya. Jadi,
pemasaran diuraikan sebagai berikut. promosi ini merupakan komponen yang
dipakai untuk memberikan dan

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 178


ISSN1410-4628

mempengaruhi pasar bagi produk d. Terjadi kesalahan dalam


perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan positioning sebelumnya.
yang termasuk dalam promosi adalah (3) Strategi Overlap Produk
periklanan, promosi penjualan, Strategi ini adalah strategi pemasaran
personal selling dan publisitas. yang menciptakan persaingan terhadap
merek tertentu milik perusahaan
2.4 Strategi Bauran Pemasaran sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui
Menurut Yoeti (2002: 107), strategi tiga cara, yaitu sebagai berikut.
pemasaran bukan hanya bauran pemasaran a. Pengenalan produk yang bersaing
atau empat unsur P (product, price, place, dengan produk yang sudah ada.
dan promotion), tetapi untuk b. Penggunaan label pribadi, yaitu
menerapkannya harus terlebih dahulu menghasilkan suatu produk yang
dipilih siapa target pasar yang akan dituju, menggunakan nama merek
apakah cukup anggaran untuk perusahaan lain.
melaksanakan kegiatan pemasaran itu, dan c. Menjual komponen-komponen
apakah waktu memasarkannya tepat waktu. yang digunakan dalam produk
Hal itu penting karena kalau waktunya perusahaan sendiri kepada para
tidak cocok atau tepat, maka semuanya pesaing. Faktor yang mendasarinya
akan sia-sia. Secara ringkas tiap-tiap adalah keinginan untuk
strategi bauran pemasaran diuraikan memproduksi pada tingkat
sebagai berikut. kapasitas penuh dan keinginan
untuk mempromosikan permintaan
2.4.1 Strategi Produk primer.
Secara garis besar strategi produk dapat (4) Strategi Lingkup Produk
dikelompokkan menjadi beberapa jenis, Strategi ini berkaitan dengan perspektif
yaitu strategi positioning produk, strategi terhadap bauran produk suatu
repositioning produk, strategi overlap perusahaan, misalnya jumlah produk
produk, strategi lingkup produk, strategi dan banyaknya item setiap hari yang
desain produk, strategi eliminasi produk, ditawarkan. Strategi ini ditentukan
strategi produk baru, dan strategi dengan memperhitungkan misi
diversifikasi. keseluruhan dari unit bisnis.
(1) Strategi Positioning Produk Ada beberapa persyaratan dalam
Strategi positioning merupakan strategi melaksanakan strategi ini, yaitu seperti
yang berusaha menciptakan diferensiasi berikut.
yang unik dalam benak pelanggan a. Strategi produk tunggal, yaitu
sasaran sehingga membutuhkan citra perusahaan harus memperbarui
(image) merek atau produk yang lebih produk, bahkan menjadi pimpinan
unggul dibandingkan dengan teknologi untuk menghindari
merek/produk pesaing. keusangan (ketinggalan zaman)
(2) Strategi Repositioning Produk b. Strategi multiproduk, yaitu produk
Strategi ini dibutuhkan bilamana terjadi harus saling melengkapi dalam
salah satu dari empat kemungkinan suatu portofolio produk
berikut. c. Strategi system-of-products
a. Ada pesaing yang masuk dan (5) Strategi Desain Produk
produknya diposisikan Strategi ini berkaitan dengan tingkat
berdampingan dengan merek standardisasi produk. Perusahaan
perusahaan sehingga membawa memiliki tiga pilihan strategi, yaitu
dampak buruk terhadap pasar produk standar, produk disesuaikan
perusahaan. dengan kebutuhan dan keinginan
b. Preferensi konsumen telah berubah. pelanggan tertentu, dan produk standar
c. Ditemukan kelompok preferensi dengan modifikasi.
pelanggan baru, yang diikuti Tujuan dari setiap strategi tersebut
dengan peluang yang menjanjikan. adalah seperti di bawah ini.

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 179


ISSN1410-4628

a. Produk standar, untuk yang sudah ada atau revisi terhadap


meningkatkan skala ekomonis produk yang tidak ada.
perusahaan melalui produksi massa (8) Strategi Diversifikasi
b. Customized produk, untuk bersaing Diversifikasi adalah upaya mencari dan
dengan produsen produksi massa mengembangkan produk atau pasar
melalui fleksibilitas desain produk yang baru atau keduanya dalam rangka
c. Produk standar dengan modifikasi, mengejar petumbuhan, peningkatan
untuk mengkombinasikan manfaat penjualan, profilabilitas, dan
dari dua strategi di atas. fleksibilitas.
(6) Strategi Eliminasi Produk Secara garis besarnya, strategi
Pada hakikatnya produk yang tidak diversifikasi dikembangkan dengan
sukses atau tidak sesuai dengan berbagai tujuan di antaranya :
portofolio produk perusahaan perlu a. meningkatkan pertumbuhan bila
dihapuskan karena bisa merugikan pasar/produk yang ada telah
perusahaan yang bersangkutan, baik mencapai tahap kedewasaan dalam
dalam jangka pendek maupun jangka product life cycle
panjang. Umumnya produk yang masuk b. menjaga stabilitas dengan jalan
dalam kategori tersebut memiliki ciri- menyebarkan risiko fluktuasi laba.
ciri sebagai berikut.
a. Profitabilitas rendah 2.4.2 Strategi Harga
b. Volume penjualan atau pangsa Agar dapat sukses dalam memasarkan
pasarnya bersifat stagnasi atau suatu barang atau jasa, setiap perusahaan
bahkan menurun harus menetapkan harganya secara tepat.
c. Risiko keusangan cukup besar Harga merupakan satu-satunya unsur
d. Produk mulai masuk dalam tahap bauran pemasaran yang memberikan
kedewasaan atau menurun pada pemasukan atau pendapatan bagi
product life cycle. perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya
e. Produk mulai kurang sesuai dengan (produk, distribusi, dan promosi)
kekuatan atau misi unit bisnis. menyebabkan timbulnya biaya
(7) Strategi Produk Baru (pengeluaran). Di samping itu, harga
Pengertian produk baru dapat meliputi merupakan bauran pemasaran yang bersifat
produk orisinil, produk yang fleksibel, artinya dapat diubah dengan
disempurnakan, produk yang cepat.
dimodifikasi, dan merek baru yang Strategi penetapan harga dapat
dikembangkan melalui usaha riset dan dikelompokkan menjadi strategi penetapan
pengembangan. Selain itu, juga dapat harga produk baru, strategi penetapan harga
didasarkan pada pandangan konsumen produk yang sudah mapan, strategi
mengenai produk tersebut. Umumnya fleksibilitas harga, strategi penetapan harga
tujuan yang ingin dicapai dari lini produk, strategi leasing, strategi
penciptaan produk baru adalah sebagai bundling-pricing, strategi kepemimpinan
berikut. harga, strategi penetapan harga untuk
a. Untuk memenuhi kebutuhan baru membentuk pangsa pasar.
dan memperkuat reputasi
perusahaan sebagi inovator, yaitu 2.4.3 Strategi Distribusi
dengan menawarkan produk yang Yang dimaksud dengan saluran
lebih baru daripada produk distribusi adalah rute atau rangkaian
sebelumnya. perantara, baik yang dikelola pemasar
b. Untuk mempertahankan daya saing maupun yang independen dalam
terhadap produk yang ada, yaitu menyampaikan barang dari produsen ke
dengan jalan menawarkan produk konsumen.
yang dapat memberikan jenis Adapun strategi distribusi mencakup
kepuasan yang baru, bentuknya strategi struktur saluran distribusi, strategi
bisa tambahan terhadap visi produk cakupan distribusi, strategi saluran

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 180


ISSN1410-4628

distribusi berganda, strategi modifikasi penjual adalah jenis dan karakteristik


saluran distribusi, strategi pengendalian barang yang ditawarkan, harga produk,
saluran distribusi, strategi manajemen syarat penjualan. Biasanya masalah
konflik dalam saluran distribusi. tersebut menjadi pusat perhatian
pembeli sebelum melakukan
2.4.4 Strategi Promosi pembelian. Sikap penjual juga perlu
Promosi adalah salah satu faktor diperhatikan agar malayani tidak
penentu keberhasilan suatu program menimbulkan rasa kecewa para
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu pembeli.
produk, bila konsumen belum pernah (2) Kondisi Pasar
mendengarnya dan tidak yakin bahwa Pasar yang dimaksud dalam hal ini
produk itu akan berguna bagi mereka, maka yaitu sekelompok pembeli atau pihak
mereka tidak akan pernah membelinya. yang menjadi sasaran dalam penjualan.
Strategi promosi mencakup strategi Kondisi pasar yang perlu diperhatikan
pengeluaran promosi, strategi bauran adalah jenis pasarnya, kelompok
promosi, strategi pemilihan media, strategi pembeli atau segmen pasarnya, daya
copy iklan, strategi penjualan, strategi belinya, frekuensi pembelinya,
motivasi dan penyediaan tenaga penjual. keinginan dan kebutuhannya.
(3) Modal
2.5 Penjualan Modal sangatlah diperlukan dalam
Penjualan adalah proses di mana sang kondisi/keadaan produk belum dikenal
penjual memastikan, mengantisipasi, dan dan lokasi pembeli jauh dari tempat
memuaskan kebutuhan atau keinginan sang penjual. Untuk memperkenalkannya
pembeli agar dapat dicapai manfaat, baik penjual membawa barangnya ke tempat
bagi yang menjual maupun bagi sang pembeli. Untuk itu, perlu adanya sarana
pembeli yang berkelanjutan dan dan usaha, misalnya alat transportasi,
menguntungkan kedua belah pihak tempat peragaan, usaha promosi, dan
(Winardi, 1991 : 3). Jadi, penjualan sebagainya. Kalau perusahaan memiliki
merupakan proses pertukaran barang/jasa dana, ada kemungkinan hal tersebut
antara penjual dan pembeli, dengan alat akan dapat dilakukan.
tukar berupa uang dan orang yang menjual (4) Kondisi Organisasi Perusahaan
sesuatu akan mendapatkan imbalan berupa Pada perusahaan besar biasanya
uang. masalah penjualan ditangani oleh
Dalam penjualan penjual dituntut untuk bagian penjualan yang dipegang oleh
memiliki bakat seni serta keahlian untuk orang-orang ahli di bidang penjualan.
mempengaruhi orang lain. Bakat inilah Sebaliknya, pada perusahaan kecil,
yang sering tidak dimiliki oleh setiap orang masalah penjualan ditangani sendiri
karena tidaklah mudah untuk mengarahkan oleh pimpinan dan tidak diberikan
kemauan calon pembeli dengan cara kepada orang lain.
mengemukakan berbagai alasan serta (5) Faktor Lain
pendapatnya. Faktor-faktor lain seperti pemberian
Adapun faktor-faktor yang dapat potongan harga, komisi, dan sebagainya
mempengaruhi kegiatan penjualan adalah sering mempengaruhi penjualan. Jadi,
sebagai berikut. kegiatan pemasaran dapat merangsang
(1) Kondisi dan Kemampuan Penjualan daya tarik pembeli untuk membeli
Transaksi jual-beli pada prinsipnya suatu produk.
melibatkan dua pihak, yakni penjual
Pada dasarnya usaha sarana pariwisata
sebagai pihak pertama dan pembeli
ini diselenggarakan berdasarkan izin usaha,
sebagai pihak kedua. Di sini penjual
namun usaha seperti penyewaan rumah
harus dapat meyakinkan pembelinya
kepada wisatawan untuk jangka waktu
agar dapat berhasil mencapai sasaran
tertentu yang biasa dikenal dengan pondok
penjualan yang diharapkan. Beberapa
wisata tidak berdasarkan izin. Dari
masalah penting yang perlu dipahami

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 181


ISSN1410-4628

kewajiban memiliki izin usaha tersebut, (5) Promosi adalah komponen yang dipakai
yang termasuk penggolongan ini adalah untuk mempengaruhi konsumen agar
usaha penyelenggaraan warung sebagai bersedia untuk membeli.
usaha keluarga, begitu juga usaha kecil
yang menyediakan kebutuhan untuk 3.2 Penentuan Jumlah Sampel
keperluan wisatawan, seperti usaha art shop Untuk menentukan jumlah sampel yang
atau souvenir shop, dan lain-lain. akan diambil dan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode random
2.6 Hipotesis sampling (sampling acak). Cara ini cukup
Berdasarkan uraian yang objektif, umum dipakai, dan cocok untuk
melatarbelakangi penelitian ini, landasan sampel dalam jumlah yang tidak begitu
teori, dan tujuan penelitian maka banyak serta dapat mengurangi
dirumuskan hipotesis sebagai berikut. subjektivitas dalam pengambilan sampel.
(1) Terdapat hubungan positif antara Banyaknya sampel yang diambil dalam
variabel-variabel bauran pemasaran penelitian ini adalah 10 persen) dari
yang terdiri atas produk, harga, tempat, populasi 184 responden, yaitu sebanyak 64
dan promosi terhadap penjualan. responden.
(2) Terdapat pengaruh secara simultan dan (1) Ukuran sampel diambil dari populasi
parsial variabel-variabel bauran menggunakan rumus yang dibuat oleh
pemasaran yang terdiri atas produk, Slovin dikutip Sevilla dan Umar (1994 :
harga, tempat, dan promosi terhadap 49) yaitu :
penjualan. n = N/{1+N(e)2}
(3) Paling tidak ada satu variabel bauran Keterangan:
pemasaran yang berpengaruh paling n = ukuran sampel
signifikan terhadap penjualan. N = jumlah populasi, dalam hal ini
184 orang
3 METODE PENELITIAN e = tingkat presisi (batas ketelitian)
yang diinginkan, dalam hal ini 10%.
3.1 Identifikasi Variabel dan Definisi
Ukuran sampel yang digunakan
Operasioanl
Variabel-variabel yang memiliki dihitung sebagai berikut :
keterkaitan erat mempengaruhi penjualan n = 184/{1+184(0,1)2}
(y) dapat diidentifikasikan, yaitu produk = 184/2.84
(X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), dan = 64,78
promosi (X4). = 64 responden
Definisi operasional tiap-tiap variabel Jadi, sampel yang digunakan adalah
dijelaskan sebagai berikut. sebanyak 64 responden
(1) Penjualan adalah perkembangan omset (2) Sampel diambil dengan metode random
penjualan yang dapat dicapai oleh sampling (sampling acak) karena art
perusahaan. shop tersebut menjual jenis barang
(2) Produk adalah barang-barang hasil yang sama, yaitu garmen dan hasil
kerajinan yang dapat ditawarkan kerajinan tangan.
kepada konsumen untuk diperhatikan
dan dibeli 3.3 Prosedur Pengumpulan Data
(3) Harga adalah nilai suatu barang Data yang dikumpulkan dalam
kerajinan yang diukur dengan sejumlah penelitian ini menggunakan metode
uang, pada situasi di mana konsumen wawancara dan observasi.
bersedia untuk membeli.
(4) Distrubusi/tempat adalah perantara 3.4 Teknik Analisis Data
yang digunakan dalam menyalurkan Adapun teknik analisis yang digunakan
produk agar konsumen dapat membeli. untuk menjawab pokok permasalahan
penelitian adalah (1) Analisis Korelasi, (2)

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 182


ISSN1410-4628

Analisis Regresi, (3) Analisis Langkah Untuk mengetahui apakah variabel-


Bijak (Stepwise Analysis). variabel bebas X secara simultan
Nilai dari Uji Validitas Konstruksi berpengaruh secara signifikan terhadap
dapat dilakukan dengan menghitung variabel tergantung (dependen).
korelasi masing-masing pernyataan dengan Uji F membuktikan apakah terdapat
skor total berdasarkan rumus Teknis minimal satu variabel Y. Uji F tersebut
Korelasi Product Moment, sebagai berikut : dirumuskan dengan :
N(∑ xy ) − (∑ xy ) 2
R /k
r= R hitung =
[N∑ x 2
][
− (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y )
2 2
] ( )
1 − R / (n − k − 1)
2

Keterangan :
k = banyaknya variabel bebas
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = Jumlah sampel
R2 = koefisien determinasi
V = Variabel Bauran Pemasaran
Y = Penjualan
Pada tingkat keyakinan 95% atau pada
taraf nyata sebesar 5% dilakukan uji
Nilai korelasi (r-hitung) yang diperoleh,
hipotesis variasi regresi secara simultan
kemudian dibandingkan dengan angka
dengan menggunakan analisis variasi
korelasi nilai r (r-tabel), jika nilai r-hitung
atau Uji F melalui prosedur sebagai
lebih besar daripada nilai r-tabel dengan
berikut.Untuk mengetahui signifikansi
taraf 5%, maka instrumen penelitian
analisis variasi regresi, dilakukan
tersebut signifikan.
perbandingan antara nilai F hitung
regresi dengan F tabel. Apabila F
Analisis Regresi Linier Berganda
hitung > F tabel 5%, berarti bahwa
Analisis Regresi Linier Berganda
secara simultan variabel-variabel bebas
bertujuan untuk mengestimasi variabel-
X berpengaruh terhadap variabel
variabel independen (bebas) yang
dependen Y.
mmepengaruhi volume penjualan,
Apabila F hitung < F tabel 5%, berarti
dirumuskan sebagai berikut.
bahwa secara simultan variabel-
Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ........β 4 X 4 + e variabel bebas X tidak berpengaruh
Keterangan : terhadap variabel dependen Y.
Y = Variabel terikat (dependen), b. Uji t
yaitu nilai penjualan Uji t dilaksanakan untuk mengetahui
X = Variabel bebas (independen), variabel bebas X yang mana
yaitu variabel-variabel yang berpengaruh terhadap varaibel
mempengaruhi nilai dependen Y. Uji t menguji signifikan
penjualan pengaruh veriabel bebas (X) secara
β0 = Konstanta (intersep) parsial terhadap variabel terikat (Y)
yang dapat dihitung dengan rumus :
β 1 − β 4 = Koefisien regresi
β1
e = Kesalahan pengganggu t hitung =
X1 = Produk barang penjualan Sβ 1
X2 = Harga penjualan Keterangan :
β 1 = koefisien regresi
X3 = Distribusi lokasi penjualan
Sβ 1 = simpangan baku β 1
X4 = Promosi
Pada tingkat keyakinan 95% atau pada
Uji yang digunakan dalam penelitian ini
taraf nyata sebesar 5% uji terhadap β 1
adalah :
a. Uji F (Uji Varians) dilakukan dengan rumusan hipotesis
sebagai berikut.

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 183


ISSN1410-4628

Ho : β 1 = β 2 = … β 4 = 0, hubungan nyata (p<0,05) terhadap variabel


menunjukkan bahwa variabel bebas penjualan cendera mata (Y), yaitu variabel
(X1) sampai dengan variabel X4 tidak produk barang kerajinan (X1), distribusi
berpengaruh secara signifikan terhadap lokasi penjualan (X3), dan promosi (X4),
variabel terikat (Y) penjualan. tetapi variabel harga (X2) menunjukkan
korelasi atau hubungan yang tidak nyata
H1 : β 1 ≠ 0, minimal ada satu dari
(p>0,05). Makin tinggi nilai koefisien
variabel bebas (X) yang diuji korelasi menunjukkan makin erat hubungan
mempunyai pengaruh yang signifikan tersebut. Di samping itu, variabel X1, X3,
terhadap variabel terikat (Y). dan X4 dapat dikatakan bahwa makin tinggi
Uji terhadap hipotesis tersebut di atas nilai koefisien korelasi dapat
dilakukan dengan membandingkan nilai mengakibatkan penjualan (Y) akan makin
t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung meningkat. Hal itu dapat dihitung dengan
> t tabel 5%, berarti bahwa secara nilai korelasi untuk variabel (X) dengan
parsial variabel bebas (Xi) mempunyai penjualan (Y) yang bertanda positif. Dari
pengaruh terhadap variabel dependen tabel 4.1 dapat juga dilihat hubungan antara
(Y). Apabila t hitung < t tabel 5%, variabel (X) yang satu dengan variabel (X)
berarti bahwa secara parsial variabel yang lain yang menunjukkan adanya
bebas (Xi) tidak berpengaruh terhadap korelasi antarvariabel (X) tersebut yang
variabel dependen (Y). menyatakan adanya sifat kolinieritas
antarvariabel X. Ternyata bahwa X1
Analisis Langkah Bijak (Stepwise berkorelasi nyata dengan X2 dan X3; X2
Analysis) dan Analisis Jejak (Path berkorelasi dengan X3 dan X4, dan X3
Analysis) dengan X4, tetapi variabel X1 dengan X4
Analisis langkah bijak (Stepwise tidak menunjukkan adanya korelasi nyata
Analysis) digunakan untuk mengetahui (p>0,05) atau tidak ada hubungan nyata
variabel-variabel bebas (Xi) yang (NS) antara variabel X1 dengan X4.
mempunyai pengaruh paling kuat secara
terurut terhadap variabel terikat (Y). 4.2 Pengaruh Strategi Bauran
Analisis ini didasarkan pada analisis regresi Pemasaran secara Simultan dan
langkah maju dan langkah mundur secara Parsial terhadap Penjualan
bersamaan yang diseleksi dengan nilai Hasil analisis regresi secara simultan
koefisien korelasi parsial antara variabel X dan parsial dari keempat variabel X yang
dengan variabel Y dari yang terkuat. diuji secara statistik dengan menggunakan
Analisis jejak (path analysis) digunakan uji F tertera pada Tabel 2
untuk mengetahui variabel-variabel bebas Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
(Xi) yang mempunyai pengaruh langsung secara bersama-sama (simultan) keempat
yang terbesar secara terurut dari variabel X variabel X mempunyai pengaruh yang
terhadap variabel Y, yang didasarkan pada sangat signifikan terhadap variabel Y
hasil analisis korelasi linier sederhana. (penjualan cendera mata) dengan nilai F
hitung sebesar 7,86 atau dengan
4 HASIL DAN PEMBAHASAN probabilitas (p) sebesar 0,000. Selanjutnya,
4.1 Analisis Korelasi dari keempat variabel X tersebut dapat
Hasil analisis korelasi antara variabel diketahui yang manakah mempunyai
bebas X dan variabel tak bebas Y disajikan pengaruh nyata secara parsial terhadap
pada Tabel 1. variabel Y (penjualan cendera mata) dapat
Dari hasil analisis korelasi empat ditentukan dengan uji t, seperti yang tersaji
variabel bebas X terhadap penjualan pada Tabel 3.
cendera mata (Y) seperti tertera pada Tabel Dari Tabel 3 dapat dibuat persamaan
1, dapat dilihat bahwa secara individual regresi linier bergandanya adalah :
terdapat tiga variabel X yang menunjukkan Y = 0,413 + 0,308 X1 – 0,268 X2 + 0,0985
adanya korelasi atau menunjukkan X3 + 0,298 X4

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 184


ISSN1410-4628

Selanjutnya dari Tabel 3 dapat Ketiga variabel bebas tersebut dari yang
dikatakan bahwa tiga dari empat variable, paling kuat hubungannya dengan Y secara
yaitu X1 (produk barang kerajinan), X2 terurut tertera pada Tabel 4.
(harga penjualan), dan X4 (promosi) Dari Tabel 4 dapat diketahui kekuatan
menunjukkan pengaruh yang signifikan tiap-tiap variable, yaitu dari yang paling
pada taraf <5% dan sisanya variabel X3 kuat sampai dengan yang paling lemah
(distribusi lokasi penjualan) menunjukkan hubungannya dengan penjualan cendera
pengaruh yang tidak signifikan (p>0,05). mata (Y) dengan koefisien determinasi (R2)
Dari hasil analisis regresi linier berganda total sebesar 30,52% dapat diuraikan
dari keempat variabel X yang dimasukkan menjadi sebagai berikut. Tahap pertama
dalam model di atas terhadap Y didapatkan adalah yang paling kuat hubungannya
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar dengan Y (penjualan cendera mata)
31,60%. Hal ini berarti bahwa 31,6% dari ditunjukkan oleh variabel X1 (produk
variasi variabel Y (penjualan cendera mata) barang kerajinan) dengan koefisien
dapat dijelaskan secara simultan oleh determinasi (R2) sebesar 15,78%. Hal ini
variabel bebas yang nyata. Walaupun nilai berarti bahwa penjualan cendera mata (Y)
koefisien determinasi (R2) relatif kecil sebesar 15,78% dipengaruhi oleh produk itu
(<0,50), hal itu menunjukkan uji F yang sendiri (X1). Makin baik produk tersebut
sangat nyata (p=0,000) (seperti tersaji pada maka penjualan akan makin meningkat.
Tabel 3). Ternyata dari keempat variabel Tahap kedua setelah X1 adalah X4
bebas X yang menunjukkan pengaruh nyata (promosi) dengan koefisien determinasi
pada taraf nyata (α<5% atau pada peluang (R2) kumulatif, yaitu sebesar 25,33%. Hal
(p)<0,05. Variabel-variabel yang ini dapat menjelaskan bahwa sebesar 9,55%
berpengaruh nyata terhadap variabel atau (25,33% - 15,77 %) dari penjualan
penjualan cendera mata (Y), yakni variabel cendera mata (Y) dipengaruhi oleh X4
X1 (produk barang kerajinan) dengan taraf (promosi). Tahap ketiga merupakan
nyata (α) =0,1% atau dengan p = 0,001; X2 pengaruh variabel X yang terkecil yang
(harga penjualan) dengan taraf nyata (α) = masih signifikan pengaruhnya terhadap
1,9% atau dengan p = 0,019; X4 (promosi) penjualan cendera mata (Y) adalah variabel
dengan taraf nyata (α) = 0,1% atau dengan X3 (distribusi lokasi penjualan) dengan
p = 0,001. koefisien determinasi (R2) komulatif
Satu variabel lainnya yang menunjukkan sebesar 30,52%. Variabel X3 ini dapat
pengaruh yang tidak signifikan pada taraf menerangkan bahwa penjualan cendera
α>5% adalah variabel X3 (distribusi lokasi mata (Y) sebesar 5,19% atau (30,52% -
penjualan) dengan taraf nyata (α) = 3,00% 25,33%) dipengaruhi oleh variabel
atau dengan p = 0,300. distribusi lokasi penjualan (X3). Jadi, dapat
dikatakan bahwa lokasi juga menentukan
4.3 Pengaruh Strategi Bauran besar kecilnya penjualan cendera mata.
Pemasaran cecara Bertatar terhadap Sisanya, variabel X2 (harga penjualan)
Penjualan menunjukkan pengaruh yang tidak berarti
Selanjutnya, untuk mengetahui di terhadap penjualan cendera mata (Y)
antara keempat variabel bebas X yang ada dengan koefisien determinasi (R2) sebesar
dalam model seperti Tabel 3 dan 1,08%. Nilai ini dapat diabaikan
persamaannya, variabel manakah yang pengaruhnya.
mempunyai pengaruh paling kuat terhadap Selanjutnya, dari ketiga tahapan analisis
penjualan cendera mata (Y), maka regresi langkah bijak tersebut dapat dibuat
dilanjutkan dengan melakukan analisis model persamaan regresinya secara tahap
regresi bertatar atau regresi langkah bijak demi tahap sebagai berikut :
(stepwise regression). Dari analisis regresi 1. tahap pertama dengan persamaan : Y =
langkah bijak didapatkan tiga variabel 0,7874 + 0,342X1
bebas X yang mempunyai hubungan yang 2. tahap kedua dengan persamaan : Y =
paling kuat secara terurut terhadap Y. 0,2092 + 0,290 X1 + 0,254 X4 dan

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 185


ISSN1410-4628

3. tahap ketiga dengan persamaan : Y = sehingga pengaruh tidak langsung dari


0,5504 + 0,332 X1 + 0,317 X4 + 0,250 variabel X3 ini didistribusikan terhadap
X2 variabel X yang lainnya dan terlihat bahwa
pengaruh tidak langsung dari X3 melalui X1
4.4 Pengaruh Langsung Strategi Bauran dan X4 cukup tinggi, yaitu masing-masing
Pemasaran yang Paling Dominan sebesar 0,115 dan 0,114 dibandingkan
terhadap Penjualan dengan pengaruh X yang lainnya seperti
Setelah dilakukan analisis langkah bijak tertera pada Tabel 4.
dari empat peubah X dan didapatkan tiga Suatu hal perlu mendapat perhatian
variabel X yang berpengaruh signifikan adalah variabel X2 yang mempunyai
secara terurut terhadap Y, seperti yang pengaruh total atau koefisien korelasi ( r )
diuraikan di atas (langkah bijak). sebesar –0,013NS, tetapi pengaruh
Selanjutnya dilakukan analisis jejak (path langsungnya sangat nyata, yaitu sebesar –
analysis) dengan tujuan untuk mengetahui 0,268**. Dengan demikian, dapat dikatakan
dari empat variabel X yang dianalisis, bahwa pengaruh X2 terdistribusi sebagai
variabel yang mana mempunyai pengaruh pengaruh tidak langsung melalui variabel X
langsung terbesar sampai pengaruh lainnya. Hal yang sama juga terjadi pada
langsung terkecil terhadap variabel variabel X3 di mana pengaruh langsung
penjualan cendera mata (Y). Hasil analisis menunjukkan pengaruh yang tidak
jejak ditunjukkan pada Tabel 5. signifikan atau dapat diabaikan, tetapi
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa pengaruh totalnya atau korelasinya
variabel X yang mempunyai pengaruh menunjukkan pengaruh yang signifikan. Ini
langsung yang terbesar terhadap Y didapat memberikan indikasi bahwa terjadi
dari variabel X4 dengan pengaruh langsung kolinieritas pada variabel X3 terhadap
sebesar 0,369** dengan pengaruh total atau variabel lainnya, terutama terhadap variabel
koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,379**. X1 dan variabel X4, yang akhirnya variabel
Perbedaan pengaruh total ( r ) dengan X3 tidak menunjukkan adanya korelasi yang
pengaruh langsung disebut dengan nyata terhadap variabel Y.
pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y Setelah dilakukan analisis langkah bijak
melalui variabel bebas X yang lainnya. dan analisis jejak, kedua analisis tersebut
Besarnya pengaruh tidak langsung dari mempunyai simpulan hasil analisis yang
variabel X4 adalah secara rata-rata dapat sama, yaitu bahwa tiga variabel X yang
diabaikan sumbangannya karena nilai lebih berpengaruh secara signifikan terhadap Y,
kecil dari 0,1. Pengaruh langsung terbesar masing-masing adalah variabel produk
kedua adalah X1 = 0,357** dengan barang kerajinan (X1), harga penjualan
pengaruh total atau koefisien korelasi (r) (X2), dan promosi (X4).
sebesar 0,379** sehingga pengaruh tidak Selanjutnya, dilakukan triming
langsung dari variabel X1 adalah 0,032 yang (pengguguran terhadap variabel X yang
didistribusikan terhadap tiga variabel X tidak signifikan) sehingga dari empat
yang lainnya dan secara rata-rata juga dapat variabel X yang diregresikan terhadap Y
diabaikan sumbangannya karena nilainya dan hasil analisisnya menunjukkan bahwa
lebih kecil dari 0,1. Pengaruh langsung tiga variabel X mempunyai pengaruh
terbesar ketiga adalah X2 = - 0,268** langsung dan nyata dengan persamaan
dengan pengaruh total atau koefisien regresi adalah Y = 0.560 +0.332 X1 – 0.249
korelasi ( r ) sebesar –0,013NS sehingga X2 + 0.317 X4 dengan koefisien determinasi
pengaruh tidak langsung dari variabel X2 (R2) = 30,52%. Jadi, sebesar 30,52%
adalah 0,255 yang didistribusikan terhadap variabel penjualan cendera mata (Y)
variabel X yang lainnya dengan sumbangan dipengaruhi oleh tiga variabel X dan 69,48
tidak langsung melalui X4 relatif cukup dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tinggi, yaitu sebesar 0,129 yang lebih besar belum dijelaskan.
dari 0,10. Pengaruh langsung keempat
adalah X3 = 0,116NS degan pengaruh total
atau koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,266*

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 186


ISSN1410-4628

5 SIMPULAN DAN SARAN karena harga sangat besar pengaruhnya


terhadap tingkat penjualan.
5.1 Simpulan
(2) Lingkungan fisik perlu mendapatkan
(1) Secara individual terdapat tiga variabel
penanganan, baik dari pihak pemerintah
X yang menunjukkan adanya korelasi
khususnya Pemda setempat, maupun
yang nyata (p<0,05) terhadap variabel
dari pihak pengusaha art shop.
penjualan suvenir (Y), yaitu variabel
(3) Dalam bidang promosi perlu dilakukan
produk (X1), distribusi (X3), dan
promosi yang efektif.
promosi (X4).
(2) Hasil analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa secara simultan
keempat variabel X berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap variabel (Y) dengan Boyd, Harper W. Jr. Orville C. Walker dan Jen
nilai F hitung sebesar 6,67. Nilai Claude Larreche. 2000. Manajemen
koefisien determinasi (R2) sebesar Pemasaran Suatu Pendekatan Strategi
30,52%. Hal ini berarti bahwa 30,52% Dengan Orientasi Global. Edisi Kedua.
variasi penjualan (Y) dijelaskan oleh Jakarta: Erlangga.
variasi Y secara simultan.
Kotler, Philip dan Armstrong. 1997. Prinsip-
(3) Hasil analisis regresi linier berganda prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. Jilid I.
menunjukkan bahwa variabel produk Jakarta: Erlangga.
(X1), harga (X2), dan promosi (X4),
secara parsial berpengaruh signifikan Sunu, Radio. 1995. Manajemen Pemasaran.
Jilid II. Yogyakarta : BPFE, UGM .
terhadap penjualan (Y).
(4) Dari analisis langkah bijak didapatkan Swasta, Basu. 1996. Azas-azas Marketing.
tiga variabel X berturut-turut, yaitu X1, Yogyakarta : Liberty.
X2, dan X4 mempunyai hubungan yang Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran.
kuat terhadap Y. Yogyakarta: Andi
Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan.
5.2 Saran Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sebagaimana halnya dengan simpulan
hasil penelitian ini, maka untuk Wahab, Salah. 1997. Pemasaran Pariwisata.
meningkatkan volume penjualan disarankan Cetakan Ketiga. Jakarta : PT Pradnya
kepada pengusaha art shop. Paramita.
(1) Hendaknya selalu mempertimbangkan Yoeti, Oka A. 2002. Perencanaan Strategi
faktor-faktor tertentu, misalnya Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta:
pemberian potongan harga, konsumsi, PT Pradnya Paramita.
dan lainnya di dalam menentukan harga

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 187


ISSN1410-4628

LAMPIRAN
Tabel 1
Matriks Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y

Variabel X1 X2 X3 X4
X1 1,000
X2 0,255* 1,000
X3 0,323** 0,297* 1,000
X4 0,192NS 0,351** 0,309** 1,000
Y 0,397 0,013NS 0,266* 0,379**
r (5%,70) = 0,248 r (1%,70) = 0,322
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan :
Y1 = penjualan cenderamata
X1 = produk barang kerajinan
X2 = harga penjualan
X3 = distribusi lokasi penjualan
X4 = promosi
** = mempunyai hubungan yang sangat nyata (p<0,01)
* = mempunyai hubungan nyata (p>0,05)
NS = mempunyai hubungan tidak nyata
Angka pada tabel mengikuti hubungan antara variabel yang diamati dengan nilai peluang {probabilitas
(P)}, 5% dan 1%.

Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Uji F secara simultan terhadap Y

Analisis of variance
Source DF SS MS F P
Regression 4 4,1519 1,0380 7,86 0,000
Error 59 8,9815 0,1321
Total 63 13,1334
Sumber : hasil perhitungan

Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Secara Parsial

Prediktor Koef StDev t P


Konstanta 0,41270 0,38450 1,07 0,287
X1 0,30766 0,09289 3,31 0,001
X2 -0,26800 0,11110 -2,41 0,019
X3 0,09846 0,09437 1,04 0,300
X4 0,29771 0,08893 3,35 0,001
2
S = 0,3634 R = 31,6%
Sumber : hasil perhitungan

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 188


ISSN1410-4628

Tabel 4
Hasil Analisis Langkah Bijak Terhadap Penjualan Cendera Mata
Step 1 2 3
Konstanta 0,7874 0,2092 0,5604

X1 0,342 0,290 0,332


T-Value 3,65 3,200 3,690
P- Value 0,001 0,002 0,000

X4 0,254 0,317
T-Value 2,99 3,640
P- Value 0,004 0,001

X2 -0,250
T-Value -0,270
P- Value 0,026
S 0,395 0,374 0,346
R-Sq 15,780 25,330 30,520
Sumber : hasil perhitungan

Tabel 5
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Totak dari Analisis Jejak
Peubah Langsung Tidak Langsung Total Uji Nyata
Bebas
X1 X2 X3 X4
** **
X1 0.357 -0.068 0.038 0.071 0.396
X2 -0.268* 0.091 0.035 0.129 -0.013 NS

X3 0.116NS 0.115 -0.079 0.114 0.266 *

**
X4 0.369 0.069 -0.094 0.036 0.376
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan :
** = berbeda sangat nyata (p<0,01)
* = berbeda nyata (p>0,05)
NS = berbeda tidak nyata (p>0,01)

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 189

Anda mungkin juga menyukai