Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Mineralogi Optik 2010

IDENTIFIKASI MINERAL
DENGAN MENGGUNAKAN PENGAMATAN KONOSKOP

Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop sebagai


teleskop untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Jadi kita tidak lagi
melakukan pengamatan langsung pada peraga.sinar.Dalam melakukan pengamatan
dipergunakan lensa “Amici-Bertrand” dan lensa – lensa yang lainnya seperti kondensor,
polarisator , dan analisator.
Kita tidak langsung mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang kita lihat
dalam suatu mikroskop adalah kenampakan dari suatu gambar interferensi
(isogire,isofase, dan melatope).
Urutan cara pengamatan secara konoskop pada mikroskop polarisasi :
1. Lensa perbesaran diatur menggunakan perbesaran maksimal
2. Memasangkan kondensor ,aperture diafragma terbuka maksimal, posisi
nikol silang
3. Pasang lensa tambahan kondensor
4. Masukkan lensa amici – bertrand atau lepas lensa okuler dan langsung lihat
ke tubus mikroskop

Tanda optik mineral pada pengamatan konoskop dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Tanda Optik Mineral Sumbu 1 (Unaxial)
• Sinar ordiner atau biasa dan ekstra ordiner atau luar biasa
• Sinar ordiner sejajar sumbu C kristalografi
• VE < V0 → (+) Atau VE > V0 → (-)

• Addisi = abu-abu – biru Atau Substraksi = abu-abu - orange

Dimana kecepatan sinar ordiner dan extra ordiner pada kristal sumbu satu
( Uniaxial ) adalah tidak sama. Pada mineral tertentu sinar ekstra ordiner lebih

Nama : Ilyas Anindita


NIM : 111 090 121
Plug : X
Laboratorium Mineralogi Optik 2010

cepat dari sinar ordiner. Tanda Optik Negatif (-) terdapat pada mineral uniaxial
yang mempunyai sinar ekstra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner. Sebaliknya
untuk mineral Uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat dari sinar
ekstra ordiner diberi Tanda Optik positif.

2. Tanda Optik mineral Sumbu 2 (Biaxial)

Pada mineral sumbu dua, kecepatan sinar x, sinat y, dan sinar z adalah
tertentu, artinya pada setiap mineral sinar x merupakan sinar yang paling cepat,
sinar y merupakan sinar yang intermediet dan sinar z merupakn sinar yang
paling lambat. Ynag membedakan antara mineral satu dengan mineral lainnya
adalah kedudukan/ posisi dari sumbu indikatrik sinar – sinar tersebut dikaitkan
dengan garis bagi sumbu optik.
Mineral sumbu 2 dikaitkan dengan tanda optik positif, jika sumbu indikatrik
sinar z berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Lancip (BSI) dan sumbu indikatrik
sinar x berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Tumpul (BST). Sebaliknya jika sumbu
indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis bagi sudut tumpul (BST) dan sumbu
indikatrik sinar x.

Cara mengidentifikasi mineral yaitu :

- Terdapat pada sayatan yang dipotong tegak lurus sumbu optiknya (sayatan
Isotropik).
- Memperlihatkan isogire dengan empat lengan serta melatop persis ditengah.
- Memperlihatkan gelang-gelang warana (isofase), banyaknya gelang – gelang
warna (isofase) ,banyaknya gelang – gelang ini sangat bergantung pada harga bias
rangkap masing – masing mineral. Makin besar harga bias rangkapnya, makin
banyak gelang – gelang warnanya.
- Bila meja obyek diputar , gambar interferensi tidak berubah sama sekali.

Nama : Ilyas Anindita


NIM : 111 090 121
Plug : X
Laboratorium Mineralogi Optik 2010

Cara penentuan tanda optik mineral pada interferensi terpusat:

1. Komponen sinar luar biasa selalu bergetar didalam bidang yang memotong
bidang pandangan sebagai jari - jari
2. Untuk mengetahui apakah sinar luar biasa merupakan sinar lambat ataupun
cepat, maka dipergunakan komparator.
3. Jika kwadran 1 dan 3 menunjukkan gejala addisi, sedang kwadran 2 dan 4
menunjukkan gejala substraksi berarti sinar luar biasa merupakan sinar lambat,
maka Kristal mempunyai tanda optik positif. Sebaliknya jika Kwadran 1 dan 3
menunjukkan gejala substraksi, kwadran 2 dan 4 menunjukkan gejala adisi,
mineral mempunyai tanda optik negatif.

Definisi penjuru/sudut Throuput sinar di lensa yang conoscopic

Nama : Ilyas Anindita


NIM : 111 090 121
Plug : X
Laboratorium Mineralogi Optik 2010

DAFTAR PUSTAKA

Djoko Isbandi, 1986. Mineralogi, Nur Cahaya, Yogyakarta.


Yudith B. M, Hadi Sutomo, Soekardi M, 1982. Mineral Optik, Pusat Penerbitan
Fakultas Teknik UGM.
http://www.mpch-mainz.mpg.de/~jesnow/Polmik/Week5.htm

Nama : Ilyas Anindita


NIM : 111 090 121
Plug : X

Anda mungkin juga menyukai