Anda di halaman 1dari 3

Ini adalah Salah Kaprah Dunia Mekanika (SKDM) 2.0: Pompa dan Kompresor.

Percakapan dalam keseharian:

Waduh, ban sepeda motorku kurang angin.

Ayo, bawa ke ITB[1]. Mereka pasti punya pompa.

***

Pap, air di rumah kita sering tidak ngalir nih. Gimana dong?

Iya, Mam. Besok Papa beli pompa baru deh.

Sebuah percakapan yang umum terjadi, bukan? Ada yang menarik?

Ya! Ada…

Yang mana?

Ya yang si Dogol tulis dengan huruf tebal itu lah!

Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah:

Sebuah alat mekanika yang digunakan untuk mengalirkan cairan.

Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sedemikian rupa sehingga sistem fluida
(dalam bentuk cairan) itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang
rendah di sisi keluar pompa. Mengapa? Karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah.

Cairan. Ya, pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak/bukan gas.

Betul, gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai dua karakter
yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi mereka terhadap tekanan. Cairan adalah fluida
inkompresibel sementara gas adalah fluida kompresibel.

Nah, kembali pada topik pembicaraan yaitu mengenai penggunaan kata pompa.
Pada contoh percakapan di atas, penggunaan kata pompa pada kalimat pertama adalah salah
(menurut kaidah rekayasa mekanika).

Mengapa?

Ya karena angin (udara) yang mau ditambahkan ke dalam ban itu adalah termasuk fluida
kompresibel sementara pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida kompresibel. Untuk
mengalirkan fluida kompresibel, ada ‘istilah’ atau alat lain yang digunakan yaitu kompresor.

Jadi, untuk contoh percakapan pertama, kata yang seharusnya digunakan adalah kompresor. =).

Bagaimana dengan contoh percakapan kedua?

Ah, aku yakin teman-teman sudah bisa menyimpulkan sendiri dari informasi yang aku berikan di
atas.

Mungkin ada yang kemudian bertanya, apakah kompresor dan pompa itu hanya sekedar
perbedaan istilah saja? Apakah secara fisik dan mekanisme sebenarnya sama?

Ya dan tidak.

Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak (ingat SKDM
1.0?) dan juga bagian untuk ‘meningkatkan tekanan’ di sisi hisap dan ‘merendahkan tekanan’ di
sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara ‘peningkatan tekanan’
tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda.

Memang, di mana bedanya?

Sebaiknya tidak dibahas dulu di paparan ini (ah, itu mah elu-nya aja yang gak ngerti kan Goj?
ehehe)

Apa yang terjadi kalau hal ini dipaksakan (pompa untuk gas dan kompresor untuk cairan)?

Rusak lah!…

Kedua alat ini tidak dapat saling dipertukarkan. Kompresor tidak dapat digunakan untuk
mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk mengalirkan gas.
 

Yah, begitulah..

Eh, tapi bagaimana dengan pompa kalor?

Waduh… yang ini kapan-kapan lagi deh…

Hehe.

Anda mungkin juga menyukai