Kelompok 1
Anggota :
1. Aula Rahma
2. Endah Nofalen
3. Feny Hartati P.
4. Oki Yushendri STIKES TR
I
MANDIRI
5. Titin Anggriani BENGKUL SAKT I
U
6. Septi Yulianti
KANKER KULIT
Pengertian
Kanker kulit adalah suatu penyakit yang di tandai dengan
pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali dapat merusak
jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang
lain.
Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul dengan nodul yang menebal, yang lama-kelamaan akan
membuat kulit menjadi bersisik kemudian berulserasi yang akan merusak jaringan kulit. ( Sylvia A.
prince. Hlm, 1456-1457)
Pada melanoma akan menginvasi pada lapisan dermis yang lebih dalam dan jaringan subkutan,
kanker ini akan bermetastase ke jaringan yang lebih jauh. Adanya pigmentasi lesi yang beraturan
dengan corak biru, ungu, merah, dan coklat harus di waspadai dengan pemeriksaan. Tepi tumor ini
tidak beraturan, dan permukaannya seringkali mengalami ulserasi. Lesi seringkali asimetrik dan
berdiameter lebih besar dari 6 mm. Spektrum sinar matahari yang bersifat kasinognik adalah sinar
yang panjng gelombangnya berkisar antara 280-320 nm. Spektrum sinar matahari ini mengandung
sinar UVA dan UVB yang terdpat sifat karsinogenik yang dapat menyebabkn kanker kulit.
Spektrum inilah yang membakar dan membuat kulit menjadi coklat. Penyebab lain kanker kulit ini
adalah riwayat pengobatan radiologi sebelumnya untuk penyembuhan penyakit kulit lainnya dan
gangguan genetik. Sinar ultrviolet panjang ( UVA ) yang dipancarkan oleh alat tersebut
mengandung sifat karsinogenik untuk membuat kulit kecoklatan seperti terbkar sinar matahari juga
merusak epidermis. . ( Sylvia A. prince. Hlm, 1456-1457)
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAA
N PENUNJANG
KOMPLIKASI
Invasi lokal dan kerusakan jaringan pada semua
jenis kanker kulit.
Dapat terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional
di seluruh tubuh, terutama pada melanoma
maligna, karsinoma sel basal sangat kecil
kemungkinan untuk bermetastasis, sedangkan
karsinoma sel skuamosa berpotensi sedang.
(Elizabeth. J. Corwin,2008, Hal 138)
PENATALAKSANAAN
Primer
Tindakan eksisi luas dengan batas aman sesuai
kriteria ketebalan, dan dilakukan rekonstruksi
Regional
apabila didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening, dilakukan pula pengangkatan kelenjar
getah bening regional tersebut.
Terapi tambahan
pada stadium III dapat berupa imunoterapi,
radioterapi, dan kemoterapi
KONSEP DASAR ASKEP
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Kajian ini meliputi nama, inisial, umur, jenis kelamin,
agama, suku, pendidikan, pekerjaan yang terpapar sinar
matahari misalnya: petani, buruh bangunan dan lain-lain dan
tempat tinggal klien. Selain itu perlu juga dikaji nama dan
alamat penanggung jawab serta hubungannya dengan klien.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Meliputi alasan masuk rumah sakit, kaji keluhan
klien, kapan mulai tanda dan gejala. Faktor yang
mempengaruhi, apakah ada upaya-upaya yang dilakukan.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Berupa penyakit dahulu yang pernah
diderita yang berhubungan dengan keluhan
sekarang.
1. Pola nutrisi.
klien mengalami anoreksia, dan ketidakmampuan untuk makan.
2. Pola minum.
Masukan cairan klien adekuat, pasca operasi, klien puasa total 24 jam
(Doenges, et, al, 2002).
3. Pola eliminasi.
Terjadi konstipasi dan berkemih tergantung masukan cairan
(Brunner & Suddarth, 2002).
4. Pola istirahat dan tidur.
Tidak dapat tidur dalam posisi baring rata pasca operasi
(Doenges, 1999).
5. Pola kebersihan.
Penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari disebabkan pasca
operasi.
7. Pola aktivitas.
Keletihan melakukan aktivitas sehari-hari
(Brunner and Suddarth, 2000).
g. Data Psikologis
1. Status emosi
2. Klien dapat merasa terganggu dan malu dengan kondisi
yang dialaminya atau tidak. (Brunner and Suddarth,
2002).
3. Gaya komunikasi. kesulitan berbicara dalam kalimat
panjang/perkataan yang lebih dari 4 atau 5 sekaligus.
(Doenges, 1999).
4. Pola interaksi. Tidak ada sistem pendukung, pasangan,
keluarga, orang terdekat. Keterbatasan hubunan dengan
orang lain, keluarga atau tidak. (Doenges, 1999).
5. Pola koping. Klien marah, cemas, menarik diri atau
menyangkal.
h. Data Sosial
1. Pendidikan dan pekerjaan : tingkat
pengetahuan tentang operasi minim.
2. Hubungan social : kuang harmonisnya hubunan
sosial merupakan stressor emosional pernafasan
tidak teratur (Brunner & Suddarth, 2002).
3. Gaya hidup : kebiasan merokok, minum minuman
berakohol, sering bergadang (Brunner & Suddarth,
2002).
i. Data spiritual
Keterbatasan melakukan kegiatan spiritual. (Brunner & Suddarth,
2002).
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG