Bab I
Bab I
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi
RANGKUMAN
MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA
(Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh :
WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
B AND UNG
2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
2.Pengorganisasian (organizing)
4.Memimpin (leading)
5.Pengawasan (controlling)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan
RANGKUMAN
MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA
(Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh :
WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
B AND UNG
2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
2
2.
Pengorganisasian (organizing)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan terciptannya citra yang positif. (Basu
Swasta DH, Asas-asas Manajemen
Modern. Liberty, Yogyakarta, 1996)
Adapun segi komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat 2 bentuk yaitu
komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat
dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu pertama; unsure
komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering disebut juga
komunikasi organisasional (organizational communication) dan uncur kedua adalah
kokmunikasi antar manusia (human relations
communication).
Peran :PR?Humas dalam konteks komunikasi sebagai suatu metode dan teknik
komunikasi atau lembaga – yang berperan sebagai penunjang manajmen dan kativitas
organisasi – serta demi tercapainya tujuan berasama dalam suatu organisasi. Yaitu
memerlukan kemampuan:
1.Karakteristik Manajer
Pada umumnya karakteristik manajer yang menjadi tolok ukur kredibilitas
manajer dalam memimpin adalah sebagai berikut:
•Manajer mampu berkeja di bawah tekanan terus-menerus dalam berbagai tantangan
situasi atau kondisi tugas dan tanggung jawab, serta kemungkinan risiko tertentu yang
mungkin dihadapinya.
•Lebih banyak menggunakan komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian pesan
dan informasi sehingga terdapat arus instruksi dari atas ke bawah (top and down), atau
dari bawah ke atas ( bottom up ) demi terpeliharanya saling pengertian dan kepercayaan
bagi keduabelah pihak dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
•Memberikan motivasi, menumbuhkan inspirasi, semangat dan dorongan kepada pihak
lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang direncanakan (pre determine objective).
•Menyeleksi dan mengembangkan bawahannya melalui system
pelatihan dan pendidikan yang terarah dan terencana serta rasional.
•Dalam praktiknya, sisi seni dalam manajemen lebih menonjol daripada sisi ilmiahnya,
namun tetap memperhatikan segi profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan
perananya masing-masing, baik bawahan maupun atasan.
Ada suatu ungkapan, sebuah organisasi itu tak ubahnya seperti makhluk sosial yang
hidupnya tergantung pada rasa saling percaya, dan keintiman antara para anggotanya.
Begitu pula dengan pimpinan dan bawahan dalam organisasi, mereka harus memiliki
komitmen yang penuh terhadap kemajuan dan citra perusahaan. Sebagai contoh ekspresi
komitmen pimpinan dalam menghargai suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh anak
buahnya itu adalah tepukan bahu, kata- kata pujian, pemberian piagam, imbalan materi
hingga promosi ke posisi jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut
tampak sepele, namun jika diterapkan secara serius dan periodic akan membangkitkan
komitmen total para anggotanya untuk memotivasi dan memacu prestasinya masing-
masing demi kemajuan bersama.
RANGKUMAN
MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA
(Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh :
WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
B AND UNG
2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
2
2.
Pengorganisasian (organizing)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
3
terciptannya citra yang positif. (Basu Swasta DH, Asas-asas Manajemen
Modern. Liberty, Yogyakarta, 1996)
Adapun segi komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat 2 bentuk yaitu
komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat
dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu pertama; unsure
komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering disebut juga
komunikasi organisasional (organizational communication) dan uncur kedua adalah
kokmunikasi antar manusia (human relations
communication).
Peran :PR?Humas dalam konteks komunikasi sebagai suatu metode dan tknik komunikasi
atau lembaga – yang berperan sebagai penunjang manajmen dan kativitas organisasi –
serta demi tercapainya tujuan berasama dalam suatu organisasi. Yaitu memerlukan
kemampuan:
1.
Karakteristik Manajer
Pada umumnya karakteristik manajer yang menjadi tolok ukur kredibilitas
manajer dalam memimpin adalah sebagai berikut:
•
Lebih banyak menggunakan komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian pesan
dan informasi sehingga terdapat arus instruksi dari atas ke bawah (top and down), atau
dari bawah ke atas (bottom up)
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
4
demi terpeliharanya saling pengertian dan kepercayaan bagi kedua
belah pihak dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
•
Ada sutau ungkapan, sebuah organisasi itu tak ubahnya seperti makhluk sosial yang
hidupnya tergantung pada rasa saling percaya, dan keintiman antara para anggotanya.
Begitu pula dengan pimpinan dan bawahan dalam organisasi, mereka harus memiliki
komitmen yang penuh terhadap kemajuan dan citra perusahaan. Sebagai contoh ekspresi
komitmen pimpinan dalam menghargai suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh anak
buahnya itu adalah tepukan bahu, kata- kata pujian, pemberian piagam, imbalan materi
hingga promosi ke posisi jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut
tampak sepele, namun jika diterapkan secara serius dan periodic akan membangkitkan
komitmen total para anggotanya untuk memotivasi dan memacu prestasinya masing-
masing demi kemajuan bersama.
“Leadership is relationship in which one person, or the leader influence other to work
together willingly on related task to attain that which the leader desire”. (Kepemimpinan
merupakan hubungan dimana seseorang atau pimpinan
dapatmemperngaruhi pihak lain untuk mau bekerja sama guna mencapai tujuan
yang diingkinan oleh pimpinan yang bersangkutan).
•Pemaksaan dan hukuman (Coercive and punishment) yakni berupa otoritas pemimpin
untuk memberikan instruksi pelaksanaan tugas kepada pihak lain dengan ancaman
snaksi-sanksi tertentu. Asrtinya apabila tugas yang seharusnya dilaksanakan itu ternyata
di abaikan, maka pelaksana tugas
RANGKUMAN
MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA
(Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh :
WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
B AND UNG
2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
2
2.
Pengorganisasian (organizing)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
3
terciptannya citra yang positif. (Basu Swasta DH, Asas-asas Manajemen
Modern. Liberty, Yogyakarta, 1996)
Adapun segi komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat 2 bentuk yaitu
komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat
dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu pertama; unsure
komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering disebut juga
komunikasi organisasional (organizational communication) dan uncur kedua adalah
kokmunikasi antar manusia (human relations
communication).
Peran :PR?Humas dalam konteks komunikasi sebagai suatu metode dan tknik komunikasi
atau lembaga – yang berperan sebagai penunjang manajmen dan kativitas organisasi –
serta demi tercapainya tujuan berasama dalam suatu organisasi. Yaitu memerlukan
kemampuan:
1.
Karakteristik Manajer
Pada umumnya karakteristik manajer yang menjadi tolok ukur kredibilitas
manajer dalam memimpin adalah sebagai berikut:
•
Lebih banyak menggunakan komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian pesan
dan informasi sehingga terdapat arus instruksi dari atas ke bawah (top and down), atau
dari bawah ke atas (bottom up)
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
4
demi terpeliharanya saling pengertian dan kepercayaan bagi kedua
belah pihak dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
•
Dalam praktiknya, sisi seni dalam manajemen lebih menonjol daripada sisi ilmiahnya,
namun tetap memperhatikan segi profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan
perananya masing-masing, baik bawahan maupun atasan.
Ada sutau ungkapan, sebuah organisasi itu tak ubahnya seperti makhluk sosial yang
hidupnya tergantung pada rasa saling percaya, dan keintiman antara para anggotanya.
Begitu pula dengan pimpinan dan bawahan dalam organisasi, mereka harus memiliki
komitmen yang penuh terhadap kemajuan dan citra perusahaan. Sebagai contoh ekspresi
komitmen pimpinan dalam menghargai suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh anak
buahnya itu adalah tepukan bahu, kata- kata pujian, pemberian piagam, imbalan materi
hingga promosi ke posisi jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut
tampak sepele, namun jika diterapkan secara serius dan periodic akan membangkitkan
komitmen total para anggotanya untuk memotivasi dan memacu prestasinya masing-
masing demi kemajuan bersama.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
5
a.
Komunikasi dan Persuasi
“Leadership is relationship in which one person, or the leader influence other to work
together willingly on related task to attain that which the leader desire”. (Kepemimpinan
merupakan hubungan dimana seseorang atau pimpinan
dapatmemperngaruhi pihak lain untuk mau bekerja sama guna mencapai tujuan
yang diingkinan oleh pimpinan yang bersangkutan).
•Pemaksaan dan hukuman (Coercive and punishment) yakni berupa otoritas pemimpin
untuk memberikan instruksi pelaksanaan tugas kepada pihak lain dengan ancaman
snaksi-sanksi tertentu. Asrtinya apabila tugas yang seharusnya dilaksanakan itu ternyata
di abaikan, maka pelaksana tugas tersebut mendapatkan ancaman sansi hukuman, dari
yang paling ringan dan hingga bentuk hukuman lebih berat.
•Penekanan (pressure approach), hamper sama dengan unsure pemaksaan, tetapi lebih
lunak. Dalam pendekatan ini pihak-pihak yang menerima instruksi diharuskan atau
ditekankan sedemikian rupa untuk mencapai suatu target prestasi tertentu. Kalau berhasil
maka dia akan memperoleh Sesutu penghargaan. Sebaliknya, jika tidak maka
ketidakberhasilan tersebut berarti ketidakmampuan pelaksana mencapai standar kerja
yang telah disepakati atau dianggap tidak memiliki prestasi optimal.
•Penghargaan (reward apptoach). Dalam pendekatan ini memberikan janji unttuk
memberikan imbalan atau penghargaan, sebagai perangsang, bagi mereka yang mencapai
prestasi atau produktivitas pada level tertentu.
•Legitimasi (legitimate approach). Berupa perintah, tugas atau intruksi dank e;putusan
tertentu yang dilakukan oleh pihak lain secara sah dan dalam sebuah organisasi yang
resmi/legal.
•Referensi (referent approach) yaitu pelaksanaan tugas oleh pihak bawahan atau yang
dipimpin berdasarkan kekaguman atau karisma dari pihak pimpinannya (suri teladan).
•Keahlian (expert approach). Dalam hal ini keahlian pimpinan terebut merupakan daya
tariknya. Misalnya sebagai instruktur atau komunikator, dia dianggap sebagai pakar
dalam metode penyampaian pesan, informasi, materi kuliah, dan sebagainya. Hal ini akan
mebawa pengaruh positif terhadap bawahannya, sehingga menimbulkan rasa hormat serta
kekaguman.
RANGKUMAN
MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA
(Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh :
WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
B AND UNG
2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
2
2.
Pengorganisasian (organizing)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
3
terciptannya citra yang positif. (Basu Swasta DH, Asas-asas Manajemen
Modern. Liberty, Yogyakarta, 1996)
Adapun segi komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat 2 bentuk yaitu
komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat
dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu pertama; unsure
komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering disebut juga
komunikasi organisasional (organizational communication) dan uncur kedua adalah
kokmunikasi antar manusia (human relations
communication).
Peran :PR?Humas dalam konteks komunikasi sebagai suatu metode dan tknik komunikasi
atau lembaga – yang berperan sebagai penunjang manajmen dan kativitas organisasi –
serta demi tercapainya tujuan berasama dalam suatu organisasi. Yaitu memerlukan
kemampuan:
1.
Karakteristik Manajer
Pada umumnya karakteristik manajer yang menjadi tolok ukur kredibilitas
manajer dalam memimpin adalah sebagai berikut:
•
Dalam praktiknya, sisi seni dalam manajemen lebih menonjol daripada sisi ilmiahnya,
namun tetap memperhatikan segi profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan
perananya masing-masing, baik bawahan maupun atasan.
Ada sutau ungkapan, sebuah organisasi itu tak ubahnya seperti makhluk sosial yang
hidupnya tergantung pada rasa saling percaya, dan keintiman antara para anggotanya.
Begitu pula dengan pimpinan dan bawahan dalam organisasi, mereka harus memiliki
komitmen yang penuh terhadap kemajuan dan citra perusahaan. Sebagai contoh ekspresi
komitmen pimpinan dalam menghargai suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh anak
buahnya itu adalah tepukan bahu, kata- kata pujian, pemberian piagam, imbalan materi
hingga promosi ke posisi jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut
tampak sepele, namun jika diterapkan secara serius dan periodic akan membangkitkan
komitmen total para anggotanya untuk memotivasi dan memacu prestasinya masing-
masing demi kemajuan bersama.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
5
a.
Komunikasi dan Persuasi
“Leadership is relationship in which one person, or the leader influence other to work
together willingly on related task to attain that which the leader desire”. (Kepemimpinan
merupakan hubungan dimana seseorang atau pimpinan
dapatmemperngaruhi pihak lain untuk mau bekerja sama guna mencapai tujuan
yang diingkinan oleh pimpinan yang bersangkutan).
Dalam strategi komunikasi Humas/PR perlu dipahami bahwa aktivitas penyelenggaraan
penyampaian pesan melalui komunikasi dua arah timbale balik (two way
communications reciprocal) anytara lembaga atau organisasi yang diwakilinya dengan
public sasarannya dan bertujuan untuk menciptakan saling pengertian, menghargai
mempercayai serta toleran. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan dukungan public
dan memperoleh citra positif bagi lembaga bersangkutan.
Aktivitas public relations dalam melakukan komunikasi tersebut
mengandung unsure-unsur pendekatan persuasive (bujukan), yaitu antara lain:
•
Pemaksaan dan hukuman (Coercive and punishment) yakni berupa otoritas pemimpin
untuk memberikan instruksi pelaksanaan tugas kepada pihak lain dengan ancaman
snaksi-sanksi tertentu. Asrtinya apabila tugas yang seharusnya dilaksanakan itu ternyata
di abaikan, maka pelaksana tugas
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
6
tersebut mendapatkan ancaman sansi hukuman, dari yang paling ringan dan
hingga bentuk hukuman lebih berat.
•
Penekanan (pressure approach), hamper sama dengan unsure pemaksaan, tetapi lebih
lunak. Dalam pendekatan ini pihak-pihak yang menerima instruksi diharuskan atau
ditekankan sedemikian rupa untuk mencapai suatu target prestasi tertentu. Kalau berhasil
maka dia akan memperoleh Sesutu penghargaan. Sebaliknya, jika tidak maka
ketidakberhasilan tersebut berarti ketidakmampuan pelaksana mencapai standar kerja
yang telah disepakati atau dianggap tidak memiliki prestasi optimal.
•
Legitimasi (legitimate approach). Berupa perintah, tugas atau intruksi dank e;putusan
tertentu yang dilakukan oleh pihak lain secara sah dan dalam sebuah organisasi yang
resmi/legal.
•
Referensi (referent approach) yaitu pelaksanaan tugas oleh pihak bawahan atau yang
dipimpin berdasarkan kekaguman atau karisma dari pihak pimpinannya (suri teladan).
•
Keahlian (expert approach). Dalam hal ini keahlian pimpinan terebut merupakan daya
tariknya. Misalnya sebagai instruktur atau komunikator, dia dianggap sebagai pakar
dalam metode penyampaian pesan, informasi, materi kuliah, dan sebagainya. Hal ini akan
mebawa pengaruh positif terhadap bawahannya, sehingga menimbulkan rasa hormat serta
kekaguman.
b.Hambatan Komunikasi
Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya pendengran kurang
tajam dan gangguan pada system pengeras suara (sound system) – yang sering terjadi
dalam suatu ruangan kuliah/seminar/pertemuan. Hal ini dapat membuat pesan-pesan itu
tidak efektif sampai dengan tepat kepada komunikannya.
c.Hambatan semantik (semantic barriers)
Hambatan segi semantic (bahasa dan arti perkataan), yaitu adanya perbedaan pengertian
dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima tentang satu bahasa atau lambing.
Mungkin saja bahasa yang disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga menyulitkan
pihak komunikasi yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknisnya kurang.
Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang
kurang.
d.Hambatan psiko-sosial (psychosocial barriers)
Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dan nilai-nilai yang dianut sehingga
kecendrungan, kebutuhan serta harapan-harapan dari kedua belah pihak yang
berkomunikasi juga berbeda. Misalnya, seorang komunikator (pembicara) menyampaikan
kata “momok” yang dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti hal yang menakutkan _
dan tentunya secara semantic bahasa Indonesia sudah benar. Nyatanya kata terebut dalam
Bahasa Sunda berkonotasi kurang baik. Jika kata terebut diucapkan pada pidato/kata
sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri para pejabat, tokoh dan sesepuh
masyarakat sunda, maka citra yang bersangkutan (komunikator) dapat menjadi turun
karena adanya salah pengertian bahasa.
RANGKUMAN
MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA
(Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh :
WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
B AND UNG
2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan
usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan kelompok orang dalam
satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari katam anage (bahasa latinnya;manus) yang berarti: memimpin,
menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972), mendefinisikan
manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-
tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
2
2.
Pengorganisasian (organizing)
Meliputi: pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk bagian,
mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang, mendelegasikan dan menetapkan
system komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid
dan terorganisir.
3.
Penyusunan Formasi (staffing)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
3
terciptannya citra yang positif. (Basu Swasta DH, Asas-asas Manajemen
Modern. Liberty, Yogyakarta, 1996)
Adapun segi komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat 2 bentuk yaitu
komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat
dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu pertama; unsure
komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering disebut juga
komunikasi organisasional (organizational communication) dan uncur kedua adalah
kokmunikasi antar manusia (human relations
communication).
Peran :PR?Humas dalam konteks komunikasi sebagai suatu metode dan tknik komunikasi
atau lembaga – yang berperan sebagai penunjang manajmen dan kativitas organisasi –
serta demi tercapainya tujuan berasama dalam suatu organisasi. Yaitu memerlukan
kemampuan:
1.
Karakteristik Manajer
Pada umumnya karakteristik manajer yang menjadi tolok ukur kredibilitas
manajer dalam memimpin adalah sebagai berikut:
•
Lebih banyak menggunakan komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian pesan
dan informasi sehingga terdapat arus instruksi dari atas ke bawah (top and down), atau
dari bawah ke atas (bottom up)
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
4
demi terpeliharanya saling pengertian dan kepercayaan bagi kedua
belah pihak dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
•
Dalam praktiknya, sisi seni dalam manajemen lebih menonjol daripada sisi ilmiahnya,
namun tetap memperhatikan segi profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan
perananya masing-masing, baik bawahan maupun atasan.
Ada sutau ungkapan, sebuah organisasi itu tak ubahnya seperti makhluk sosial yang
hidupnya tergantung pada rasa saling percaya, dan keintiman antara para anggotanya.
Begitu pula dengan pimpinan dan bawahan dalam organisasi, mereka harus memiliki
komitmen yang penuh terhadap kemajuan dan citra perusahaan. Sebagai contoh ekspresi
komitmen pimpinan dalam menghargai suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh anak
buahnya itu adalah tepukan bahu, kata- kata pujian, pemberian piagam, imbalan materi
hingga promosi ke posisi jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut
tampak sepele, namun jika diterapkan secara serius dan periodic akan membangkitkan
komitmen total para anggotanya untuk memotivasi dan memacu prestasinya masing-
masing demi kemajuan bersama.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
5
a.
Komunikasi dan Persuasi
Sehubungan dengan definisi karakteristik kepemimpinan di atas, goerge R. Terry dalam
bukunya Principles of Management (1972), mendefinisikan kepemimpinan sebagai
berikut:
“Leadership is relationship in which one person, or the leader influence other to work
together willingly on related task to attain that which the leader desire”. (Kepemimpinan
merupakan hubungan dimana seseorang atau pimpinan
dapatmemperngaruhi pihak lain untuk mau bekerja sama guna mencapai tujuan
yang diingkinan oleh pimpinan yang bersangkutan).
Pemaksaan dan hukuman (Coercive and punishment) yakni berupa otoritas pemimpin
untuk memberikan instruksi pelaksanaan tugas kepada pihak lain dengan ancaman
snaksi-sanksi tertentu. Asrtinya apabila tugas yang seharusnya dilaksanakan itu ternyata
di abaikan, maka pelaksana tugas
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
6
tersebut mendapatkan ancaman sansi hukuman, dari yang paling ringan dan
hingga bentuk hukuman lebih berat.
•
Penekanan (pressure approach), hamper sama dengan unsure pemaksaan, tetapi lebih
lunak. Dalam pendekatan ini pihak-pihak yang menerima instruksi diharuskan atau
ditekankan sedemikian rupa untuk mencapai suatu target prestasi tertentu. Kalau berhasil
maka dia akan memperoleh Sesutu penghargaan. Sebaliknya, jika tidak maka
ketidakberhasilan tersebut berarti ketidakmampuan pelaksana mencapai standar kerja
yang telah disepakati atau dianggap tidak memiliki prestasi optimal.
•
Referensi (referent approach) yaitu pelaksanaan tugas oleh pihak bawahan atau yang
dipimpin berdasarkan kekaguman atau karisma dari pihak pimpinannya (suri teladan).
•
Keahlian (expert approach). Dalam hal ini keahlian pimpinan terebut merupakan daya
tariknya. Misalnya sebagai instruktur atau komunikator, dia dianggap sebagai pakar
dalam metode penyampaian pesan, informasi, materi kuliah, dan sebagainya. Hal ini akan
mebawa pengaruh positif terhadap bawahannya, sehingga menimbulkan rasa hormat serta
kekaguman.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
7
b.
Hambatan Komunikasi
pesannya, tidak menguasai materi pesan dan belum memiliki kemamp[uan sebagai
komunikator yang handal. Hambatan ini bias juga berasal dari penerima pesan tersebut
(receiver bariier) karena sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik.
Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat penguasaan bahasa, pendidikan,
inteletual dan sebagainya yang terdapat dalam diri komunikan. Kegagalan komunikasi
dapat pula terjadi dikarenakan factor-faktor; feed back-nya (hasilnya tidak tercapai),
medium barrier (media atau alat dipergunakan kurang tepat) dan decoding barrier
(hambatan untuk memahami pesan secara tepat).
b.
Hamabatan secara fisik (physical barriers)
Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya pendengran kurang
tajam dan gangguan pada system pengeras suara (sound system) – yang sering terjadi
dalam suatu reangan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
8
kuliah/seminar/pertemuan. Hal ini dapat membuat pesan-pesan itu
tidak efektif sampai dengan tepat kepada komunikannya.
c.
Hambatan sremantik (semantic barriers)
Hambatan segi semantic (bahasa dan arti perkataan), yaitu adanya perbedaan pengertian
dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima tentang satu bahasa atau lambing.
Mungkin saja bahasa yang disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga menyulitkan
pihak komunikasi yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknisnya kurang.
Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang
kurang.
d.
Ham,batan psiko-sosial (psychosocial barriers)
Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dan nilai-nilai yang dianut sehingga
kecendrungan, kebutuhan serta harapan-harapan dari kedua belah pihak yang
berkomunikasi juga berbeda. Misalnya, seorang komunikator (pembicara) menyampaikan
kata “momok” yang dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti hal yang menakutkan _
dan tentunya secara semantic bahasa Indonesia sudah benar. Nyatanya kata terebut dalam
Bahasa Sunda berkonotasi kurang baik. Jika kata terebut diucapkan pada pidato/kata
sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri para pejabat, tokoh dan sesepuh
masyarakat sunda, maka citra yang bersangkutan (komunikator) dapat menjadi turun
karena adanya salah pengertian bahasa.
a. Komunikasi formal, biasanya adalah bentuk komunikasi dalam jalur organisasi formal,
memiliki wewenang dan tanggung jawab yaitu melalui instruksi-instruksi bentuk lisan
dan tertulis sesuai dengan prosedur secara fungsional yang berlaku. Juga memiliki arus
komunikasi atasan kebawah atau sebaliknya.
b.Komunikasi non-formal, yaitu bentuk komunikasi yang secara fungsional berada di luar
komunikasi formal. Komunikasi ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau sepontanitas dalam
konsidi yang tidak diharapkan terjadi komunikasi formal seperyti hubungan antar pribadi
untuk menjelaskan atau memberikan saran yang berkaitan dengan tugas dan kewajiban.
Biasanya komunikasi non formal cukup efektif dilakukan pada perusahaan bersifat padat
karya dengan jumlah pekerja cukup banyak, serta tidak terlalu teknis, cara bekerja
permanent dan terus-menerus/kontinu.
c.Komunikasi informal. Bentuk komunikasi ini mungkin lebih dekat kepada komunikasi
non-formal, berkaitan dengan aspek-aspken kejiwaan, bersifat lebih sensitive dan
sentimental karena didominasi oleh kontak hubungan antara manusia. Komunikasi
informasl tersebut banyak dipergunakan oleh divisi personalia dalam upaya menggali
atau mengetahui lebih mendalam mengenai kaitan aspek psikologis karyawan setelah
sebelumnya menunjukan prestasi yang memuaskan – dengan kehidupan sehari-hari di
luar pekerjaannya.
d.Komunikasi teknis, hubungan komunikasi di sini lebih bersifat dan hanya dapat
dipahami atau dimengerti oleh para ahli ata pekerja khusus yang berkaitan dengan
pekerjaan tertentu. Misalnya komunikasi bidang pekerjaan teknik mesin industri, arsitek,
rancang bangun/konstruksi dan program komputerisasi, internet serta Elektronik-mail (E-
mail) dan alain sebagainya.
e.Komunikasi procedural, bentuk komunikasi ini lebih dekat kepada komunikasi formal.
Contohnya adalah pedoman teknis pekerjaan (petunjuk manual), peraturan perusahaan
atau kebijaksanaan pimpinan, instruksi tertulis, memo, laporan berkala bulanan/tahunan,
tata cara proses dan penyelesaian suatu pekerjaan. Termasuk pula dalam bentuk
komunikasi ini adalah hubungan pekerjaan antara pimpinan dan bawahan yang ditetapkan
dalam bentuk peraturan tertulis dan rinci mengenai suatu deskripsi jabatan (penjelasan)
dan spesifikasi (persyaratan), baik yang berkenaan dengan fungsi, wewenang, maupun
tanggung jawab masing-masing peronel/karyawan.
Peranan public relations dalam sebuah organisasi berkaitan dengan tujuan utama dan
fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajmen tersebut merupakan suatu
proses kegiatan atau8 pencapaian sumber-sumber (sumber daya) yang dimilliki oleh
organisasi/lembaga tersebut. Unsure-unsur sumber daya tersebut dinamakan dengan 6-M,
yaitu: Sumber daya Manusia (Men), sumber material/barang yang dikuasai (Material),
alat atau perkakas mesin produksi yang dimilki (Machine), kemampuan keuangan
(Money), metode yang di pergunakan (Methode), dan perluasan atau pemasaran yang
hendak dicapai/dituju (Market).
Berbagai definisi kehumasan memiliki redaksi yang saling berbedakan tetapi prinsip dan
pengertiannya sama. Sebagai acuan, salah satu definisi Humas/PR, yang di ambil dari
The British Institute of Public Relations, berbunyi:
a.“Public Relations activity is management of communications between an
organization and its public”.(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi
antara organisasi dan publiknya)
b.“Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and
maintain mutual understanding between an organization and its public”.
Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat di bagi empat kategori
(Dozier&Broom, 1995);
1.Penasehat Ahli (Expert prescriber)
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan
tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publiknya (public relationship). Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk
menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR (expert
prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan public relations yang
tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
1. perencanaan (Planing)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengkomunikasian (Communicating)
4. Pengawasan (Controlling)
5. dan Penilaian (Evaluating)
Menurut cutlip and center, dalam bukunya Effective Public relations, edisi Kelima
(1982), public relations dapat dibedakan kepada fungsi manajmen melalui konsep
kegiatan administrasi (operationg concept of administration) dan fungsi staf khusus
dalam pelayanan administrasi (specialized staff function serving
administrator) Manajemen Humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi; mulai dari
pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers internasional via
satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui multimedia, dari
menyelenggarakan acara open house hingga kampanye politik, dari pengumuman
pelayanan public hingga menangani kasus manajmen krisis.
G. Metode Komunikasi dan Kelembagaan Humas
Secara structural, public relations merupakan bagian dari integral dari suatu
lembaga/organisasi. Artinya public relations merupakan salah satu fungsi manajmen
modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management
function). Itu berarti bagaimana humas dapat berperan dalam melakukan komunikasi
timbal balik (two ways communication) dengan tujuan menciptakan saling pengertian
(mutual understanding), saling mengharagai (mutual appreciation), saling mempercayai
(mutual confidence) menciptakan good will, memperoleh dukungan public (public
support) dan sebagainya demi terciptanya citra positif bagi suatu lembaga/perusahaan
(corporate image).
Fungsi Public Relations dalam manajemen Humas (Cutlip et. Al. 200: 5)
tersebut maka secara operasional teknisnya, yaitu sebagai berikut:
1.Public Relations berfungsi melaksanakan:
a.Penelitian (Research)
Tahap penelitian dalam PR, baik dalam memperoleh data primer dan sekunder, maupun
penelitian bersifat opinion research, secara kualitatif dan kuantitatif. Kegiatan ini bersifat
motivation research yaitu penelitian yang tertuju pada jiwa manusia yang berkaitan
dengan kebutuhan dan keinginan (needs & wants) yang paling mendasar.
b.Perencanaan (Planning)
Penyusunan suatu program acara (event) atau agenda setting dan program kerja Humas.
Penyusunan tersebut berdasarkan dta dan fakta di lapangan, kebijakan, procedure, tema
dan kemampuan dana serta dukungan dari pihak terkait.
c.Pengkoordinasian (Coordinating)
Maksudnya adalah mengkoordinir satu tim kerja dengan menentukan kerja sama dan
keterlibatan dari instansi atau personil lainnya ke dalam satu koordinasi tim yang solid
sebagai upaya pencapaian tujuan lembaga/organisasi.
d.Administrasi (Administration)
Menyangkut masalah administrasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dokumentasi,
system pengarsipan dan pencatatan keluar atau yang masukanya uang, dan sekaligus
merupakan suatu bukti tertulis/tercatat dalam system administrasi yang baik.
e.Produksi (Production)
Hal ini merupakan bentuk produk publikasi dan promosi yang dikelola oleh Humas,
dalam upaya mendukung perluasan/pemasaran produk atau nama dan pengaruh pada
sebuah organisasi dan lain sebagainya. Merencanakan media plan, publication –
publicity, audio visual, special event®ulars events untuk tujuan berkampanye
g.Nasehat (Advisory)
Memberikan sumbang saran kepada manajemen dan pimpinan perusahaan berkenaan
dengan kebijakan organisasi tentang penyesuaian berdasarkan kepentingan public
eksternal/internal, maupun berdasarkan hasil pengidentifikasian keinginan dan reaksi
opini public terhadap tujuan perusahaan.
3.“the right man and the right place or the right man behind the gun”, yaitu
antara lain upaya Humas untuk mencapai:
a.Efektivitas
Berhasil untuk mencapai tujuan, seraya untuk memuaskan semua pihak
yang terkait.
b.Efisiensi
Ketepatan mengelola keuangan/dana secara tepat.
Menurut Ahmad S. Adnanputra, mengatakan bahwa arti stratgei adalah bagian terpadu
dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan
(planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
manajemen. Mengacu kepada pola strategi Public Relations, batasan pengertian tentang
strategi Public Relations adalah: “alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public
relations plan). Hal yang paling sulit adalah mengubah atau mengkristaslisasi sikap
tindak atau opinin dari kelompok karyawan yang aktif contra (oponen), walaupun
jumlahnya kecil tetapi dengan “kevokalannya” untuk menyuarakan tuntutan secara
lantang itu merka mampu secara efektif mempengaruhi kelompok karyawan lainnya yang
bersifat pasif (uncommitted).
Program Strategi
Landasan umum dalam proses penyusunan strategi public relations, menurut Ahmad
yang berkaitan dengan fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat pada manajmen
suatu perusahaan/lembaga, yaitu:
1.Mengidentifikasi permasalahan yang muncul.
2.Identifikasi unit-unit sasarannya.
3.Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasaran.
4.Pemilihan opsi atau unsure taktikal stratgei public relations.
5.Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau
peraturan pemerintahan dan lain sebagainya.
6.Langkah terakhir adalah menjabarkan stratgei public relations, dan taktik atau cara
menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan,dilaksanakan,
mengkomunikasikan, dan penilaian/evaluasi hasil kerja.
Berkaitan dengan penjelasan langkah-langkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan
strategi komunikasi public relations dalam upaya untuk menjalin berbagai hubungan
positif dengan public internal dan public eksternal tersebut diatas, dapat ditarik suatu
pengertian yang mencakupi peranan Humas di berbagai
kegiatan di lapangan, yaitu:
Pada dasarnya tujuan dari program kerja dan brebgai aktivitas Public relations atau
humas di lapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara
organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stake holder sasaran yang
khalayak yang terkait.
Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik (good
will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual
understanding), tolenransi (tolerance) antara kedua belah pihak.Tujuan dari proses
perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas PR/Humas tersebut dapat
diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajeman Humas yang dikelola
secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya. Hal tersebut
jug dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya.
Proses perencanaan program kerja melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah
pokok” yang menjadi landasanacuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan
adalah:
1.Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening).
2.Perencanaan dan mengambil Keputusan (Planning-Decision)
3.Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action)
4.Mengevalusi(Evaluation)
Tiap tahapan dari kempat tahapan yang dkisebutkan di atas saling berkaitan erat satu
samalainnya. Artinya tahapan satu dengan tahapan yang lainnya saling berhubungan erat
dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam proses 4 tahapan tersebut tergambar “plan your
work, and work your plan” rencanakan kerja anda dan kerjakanlah rencana anda.
Proses kerja PR merupakan satu kesatuan perencanaan yang secara sirkuler terus-
menerus berlangsung. Melalui observasi yang pernah dilakukan, diketahui bahwa proses
analisis-sintesis-komunikasi-interpretasi dari kerja PR, merupakan proses yang
berkesinambunagn dalam bentuk spiral seringkali tumpang tindih antara satu dengan
yang lainnya. Kalau diuraikan dan digambarkan, maka lingkaran dan langkah-langkah
kegiatan PR adalah sebagai berikut:
1.Menganalisis perilaku umum dan hubunagn organisasi terhadap lingkungan;
2.Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok erhadap
organisasi;
3.Menganalisis tingkat opini public, baik yang inter maupun uyang ekstern;
4.Mengantisipasi kecendrungan-kecendrungan, masalah-masalah yang
potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kempatan-kesempatan;
5.Menentukan formulasi dan merumuskan kebijkan-kebijakan;
6.Merencankan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah erilaku
kelompok masyarkat sasaran;
7.Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yng telah
direncanakan
8.Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.