TANTANGAN MSDM
Menurut Winardi :
TANTANGAN INTERNAL
b. Fleksibelitas
d. Tantangan Restrukturisasi
e. Bisnis Kecil
Bisnis kecil seperti dikemukakan diatas yang terdiri dari banyak anak perusahaan, yang
saling memiliki ketergantungan dalam produk berupa barang atau jasa yang dihasilkan
sebagai perwujudan net work (jaringan kerja) dalam berbisnis, sebagai perusahaan
besar/raksasa yang tersebar di banyak lokasi.
f. Budaya Organisasi
Budaya perusahaan akan mewarnai dan menghasilkan perilaku atau kegiatan berbisnis
secara operasional, yang tanpa disadari akan menjadi kekuatan yang
Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
mampu atau tidak mampu menjamin kelangsung eksistensi organisasi/perusahaan. g.
Teknologi
Tantangan teknologi tidak sekedar menyangkut pembiayaan (cost), karena bagi Manajemen
SDM hubungannya terkait pada keharusan menyediakan tenaga kerja yang terampil
mempergunakannya, baik dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di dalam
organisasi/perusahaan.
Pada giliran berikutnya tantangan teknologi berhubungan juga dengan pengembangan sikap
dalam menerima perubahan cara bekerja.
h. Serikat Pekerja
TantanganIndividual / Profesionalitas
-Keserasianantarapekerjadenganorganisasinya
-Tanggungjawabetnisdansosial
-Produktivtas
-Pelimpahankekuasaan/ wewenang
-Penyaluranbuahpikiran
TantanganIndividual / Profesionalitas
-Keserasianantarapekerjadenganorganisasinya
-Tanggungjawabetnisdansosial
-Produktifitas
-Pelimpahankekuasaan/ wewenang
-Penyaluranbuahpikiran
A. TANTANGAN EKSTERNAL
• Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan improvisasi
yang kreatif.
c. Globalisasi
Dari sudut MSDM berarti mengharuskan dilakukannya usaha mengantisipasi sebagai berikut
:
• Perusahaan harus berusaha memiliki SDM yang mampu mengatasi pengaruh
perkembangan bisnis/ekonomi internasional seperti resesi, penurunan/kenaikan nilai
uang.
• Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan ikut serta dalam bisnis
global/internasional dan perdagangan bebas.
d. Peraturan Pemerintah
Setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampu membuat keputusan dan
kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dari pemerintah. Untuk itu diperlukan SDM yang memiliki
kemampuan mengarahkan agar perusahaan terhindar dari situasi konflik,
keresahan/kegelisahan, komplen, dan lain-lain khususnya dari para pekerja dengan atau
tanpa keikutsertaan serikat sekerja.
Semakin banyak pasangan suami isteri yang bekerja, sehingga sering terjadi kesulitan untuk
bertanggung jawab secara optimal, karena sebagian waktunya digunakan untuk
melaksanakan tanggung jawabnya di lingkungan keluarga masing-masing.
Masih banyak top manajer dan para manajer pembantunya yang belum
memahami fungsi, tujuan dan kontribusi MSDM dalam mengembangkan
organisasi/ perusahaan agar menjadi kompetitif dalam mewujudkan
eksistensinya
Masih banyak top manajer dan para manajer bawahannya, yang tidak
menyadari, kurang memahami, dan tidak melaksanakan tanggung
jawabnya dalam mengelola SDM dilingkungannya masing-masing.
Dari manajemen SDM ternyata masih sangat langka tenaga kerja yang professional
untuk melaksanakannya secara efektif dan efisien Masihbanyaktop
manajerdanparamanajerbawahannya, yang tidakmenyadari, kurangmemahami,
dantidakmelaksanakantanggungjawabnyadalammengelolaSDM
dilingkungannyamasing-masing.
Dari manajemen SDM ternyata masih sangat langka tenaga kerja yang professional
untuk melaksanakannya secara efektif dan efisien.
Model bisnis yang menguntungkan dicirikan antara lain oleh semakin meluasnya segmen
pasar. Produk yang dihasilkan tidak hanya berhenti di pasar domestik tetapi juga di pasar
global. Jenis pelanggan pun beragam. Semudah hal itukah dijalankan? Tidak juga.
Persoalannya tidak sesederhana hanya dilihat dari unsur bagaimana produk diproses tetapi
juga dari bagaimana menjualnya. Berbagai masalah yang tidak jarang dijumpai antara lain
berupa volume penjualan bertambah namun marjin belum tentu meningkat; penjualan
menghadapi turbulensi eksternal sehingga fluktuasi penjualan harus distabilkan; loyalitas
pelanggan yang melemah; dan saluran pemasaran yang tidak efisien.
Kesejahteraan Karyawan
Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol adalah
perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di Indonesia harus siap
dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi, karena keragaman
akan meluas dengan masuknya modal asing yang berarti juga masuknya tenaga kerja asing
dari berbagai etnis atau bangsa.