Anda di halaman 1dari 15

Senin 1 November 2010

LITERATUR TENTANG
DIGITAL SUBSCRIBER LINE
CABLE MODEMS
FIXED WIRELESS (INCLUDING SATELITE ACCES)
MOBILE WIRELESS (4G)

MELVIN YUSUF

081112207

STMIK
TUGAS PRIBADI JARINGAN
MIKROSK
IL KOMPUTER
DIGITAL SUBSCRIBER LINE

PREVIEW

1. DSL Evolution
2. Konsep Dasar DSL
3. DSL Components
4. X-DSL variants :
-HDSL
-SDSL
-ADSL
-VDSL
5. Cara Kerja Modem ADSL
I. EVOLUSI DSL

- 1975  kecepatan data tertinggi untuk jalur telepon masih 20 kbps.


- 1980  sistim ISDN BRI mempunyai kecepatan 144 kbps.
- 1995  modem dengan kecepatan 33,6 kbps mulai digunakan untuk akses Internet.
- 1996  modem dengan standard V.90 berkecepatan 56 kbps mulai diperkenalkan,
Semua modem voiceband di desain untuk beroperasi pada koneksi PSTN yang hanya
mempunyai bandwidth 4 kHz.
- 1987  Bell Communication Research mulai mengembangkan sistim DSL pertama
kali untuk pengiriman video on demand dan televisi interaktif melalui kabel tembaga.
- 1990  Berakhirnya masa monopoli Jaringan Telekomunikasi, kebutuhan untuk
pelayanan broadband semakin tinggi, sehingga mengakibatkan kompetisi diantara
penyedia jasa layanan kabel untuk memberikan bermacam-macam jenis layanan
melalui satu media.
- 1993  Evaluasi terhadap tiga teknologi utama untuk ADSL : QAM, DMT dan CAP.
- 1999  ITU-T memproduksi standarisasi UADSL G.992.2 (G.lite) dan G.922.1 (G.full).
- 2001  Jumlah pengguna DSL sebanyak 18.7 juta diseluruh dunia.
- 2002  ITU-T membuat standard G.992.3 and G.992.41 untuk ADSL2.
- 2003  ADSL2 plus di-release (G.992.5). ADSL2 plus ini mempunyai kecepatan data
sampai 20 Mbps dengan jalur telepon sepanjang 1.5 km dan mempunyai 30 juta
pengguna diseluruh dunia.
- 2004  Persiapan standar-standar untuk VDSL2 oleh forum DSL.
II. KONSEP DASAR DSL

DSL adalah Teknologi modern yang menggunakan jalur telepon yang sudah ada
untuk men-transport data dengan bandwidth yang lebar, seperti multimedia dan video.
Teknologi ini memerlukan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang
memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, sering disebut juga dengan
istilah teknologi suntikan atau injection technology. Sehingga kabel telepon biasa yang telah
ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan
kecepatan yang tinggi. Jika PSTN hanya menggunakan sebagian frekuensi yang mampu
dihantarkan oleh kabel tembaga, DSL memanfaatkan lebih banyak frekuensi dengan
membaginya (splitting), frekuensi yang lebih tinggi untuk data dan frekuensi yang lebih
rendah untuk suara dan fax.
x-DSL menyatakan beberapa jenis teknologi DSL, diantaranya:
ADSL, SDSL, HDSL, HDSL-2, G.SHDL, IDSL, dan VDSL.

Keuntungan-keuntungan menggunakan Teknologi DSL :


- Dapat menggunakan aplikasi internet dan telepon secara bersama-sama.
- Kecepatan data lebih tinggi dari modem biasa (1,5 Mbps vs 56 Kbps).
- Tidak perlu jalur baru, dapat menggunakan jalur telepon yang sudah ada.
- Modem (disisi user) sudah disediakan oleh penyedia jasa DSL.

Kerugian Teknologi DSL :


- Koneksi dapat bekerja dengan baik jika lokasi user dekat dengan Sentral penyedia
jasa.
- Untuk tipe ADSL, kecepatan menerima data melalui internet (download) lebih tinggi
dari pada pengiriman data (upload).
- Layanan ini tidak selalu ada dimana-mana
III. KOMPONEN SISTIM DSL

Komponen Sistim DSL (dari end user sampai sentral telepon)


DSL Transceiver (Modem)

DSL Transceiver adalah Tempat menyambungkan


komputer User kejalur DSL. Cara penyambungan
nya bisa melalui koneksi USB atau Ethernet 10-
base T. Modem ADSL pada umum nya juga
sudah menyediakan fasilitas-fasilitas builtin router, pengaturan modem
melalui web browser, dan fitur keamanan seperti firewall. Interface DSL
menggunakan RJ-11. Intrface Ethernet menggunakan RJ-45.

FILTER

Peralatan ini digunakan untuk memisahkan jalurdata dan jalursuara. Biasanyadi


sediakan oleh ISP satu paket dengan DSL Modem.
DSLAM

Diletakkan disentral telepon. Menerima sinyal dari banyak pelanggan DSL /


Sambungan Telepon, Dan meneruskan kebackbone berkecepatan tinggi, menggunakan
teknik multiplexing.
Sesuai dengan spesifikasi produk dari vendor yang membuatnya, DSLAM
terhubungdenganline DSL dengan kombinasi Asynchronous Transfer Mode (ATM), Frame
Relay atau Internet Protocol (IP).

Fungsi DSLAM antara lain :


a. sebagai filter voice dan data
b. sebagaimodulator dan demodulator DSL.
c. Sebagai multiplexer.

Cara Kerja DSLAM

1. DSLAM memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik kecepatan tinggi, serta
mengontrol dan merutekan trafik Digital Subcriberline (xDSL) antara perangkat end-
user , seperti router, modem, network interface card, dengan jaringan penyedia
layanan.
2. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara PSTN ketika mencapai di
CO (Central office).
3. DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya dengan menggunakan splitter) sehingga
sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN, dan kanal data yang sudah ada kemudian
ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL
4. Setelah menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpul kan sinyal–sinyal
yang berasal dari end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan
bandwidth yang lebar, melalui proses multiplexing.
5. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps kedalam kanal
oleh peralatan switching backbone melalui Network service Provider (NSP).
6. Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada CO
yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu.
7. DSLAM bersifat fleksibel dan bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat
dalam sebuah CO, dan juga bisa mendukung berbagai protocol dan modulasi, seperti
modulasi CAP dan DMT.
8. DSLAM juga menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk
pelanggan (end-user).
9. Jika tidak tersedia tempat didalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan
pelanggan terlalu jauh, solusinya adalah dengan menggunakan Mini DSLAM. Mini

DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara CO dan pelanggan .
IV. X-DSL VARIANTS

1. HDSL (High Bit-Rate Digital Subscriber Line )


2. SDSL (Single-Line Digital Subscriber Line )
3. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line )
4. VDSL (Very High Bit-Rate Digital Subscriber Line)

High-Bit-Rate Digital Subscriber Line (HDSL)

- Dikembangkan pertama kali oleh Bellcore


- Berdasarkan teknologi akses 2 buah atau 3 buah twisted-pair
- Melaksanakan transmisi data simetris dengan standart 1,544 Mbps (T1) atau 2,048
Mbps (E1)
- ANSI menstandarisasi transmisi 2 buah twisted-pair T1, dengan data rate 784 kbps
pada masing-masing twisted pair
- ETSI menstandarisasi transmisi 2 buah twisted-pair E1, dengandata rate 1168 kbps
dan 3 buah twisted-pair dengan data rate 784 kbps
- Menggunakan skema modulasi 2B1Q atau pass band CAP
- Menggunakan lebar pita 80 kHz sampai 280 kHz, tergantung pada teknik modulasi
dan pengkodeannya.
- Aplikasi HDSL disisi user bisa menggunakan mux / demux, bisa tidak
- 95 % sistim HDSL tidak menggunakan repeater
HDSL -2

- Merupakan alternatif dari HDSL.


- Tujuan nya adalah memberikan servis simetris pada kecepatan T1 yang mengguna-
kan single-pair (dibanding kandengan HDSL yang menggunakan two-pair)
- Dengan konfigurasi ini diharapkan dapat beroperasi dengan jumlah user yang lebih
besar
- Tipeini memerlukan modulasi yang lebih kompleks, jarak lebih pendek (kurang lebih
10.000 ft), dan jalur telepon yang lebih baik.
- Dengan HDLS-2, vendor-vendor yang berbeda dapat saling beroperasi (interoperate)
tanpa terjadi interferensi antar servis.
- HDSL-2 hanya beroperasi pada kecepatan 1,5 Mbps.

Single-line Digital Subscriber Line (SDSL)

- SDSL bersifat symetric, dimana bandwidth downstream dari Central Office ke


customer sama dengan bandwidth upstream dari customer ke Central Office, yaitu
1,544 Mbps.
- SDSL indentik dengan HDSL dengan perbedaan yang mendasar pada sisi pelanggan,
yaitu dapat langsung terhubung ke terminal pelanggan tanpa tambahan peralatan
multiplexer, karena itu disebut single-line (menggunakan hanya 1 buah twisted-pair,
seperti terminal telepon biasa).
- SDSL menggunakan line coding 2B1Q dan mentransmisikan data dengan kecepatan
1,54 Mbps ke dan dari sub scriber.
- Rentang operasi SDSL sampai 10.000 ft (3 Km).
- Karena ke-simetrisan yang dimiliki, SDSL dipilih untuk teknologi WAN, dimana traffic
data biasa nya simetris. SDSL dapat digunakan untuk aplikasi file transfer, web
hosting dan distance-learning.
Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)
- Ada kondisi Asymetris, dimana bandwidth downstream-nya (darisentral NSP ke sisi
pelanggan) lebih besar dari pada bandwidth upstream-nya (dari pelanggan
kesentral).
- ADSL men-support kecepatandata 1,5 a/d 9 Mbps saat menerima data (sebagai
kecepatan downstream) dan kecepatan16 s/d 640 kbps saat mengirim data
(kecepatan upstream).
- Kondisi asymetris dibuatdengan pertimbangan bahwauser punya kebiasaan lebih
banyak melakukan proses download informasi (misalnya multimedia) dari pada
melakukan upload informasi.
- Dengan teknologi ADSL, data bisa dikirim melalui jalur telepon tembaga yang sudah
ada untuk aplikasi internet surfing, video-on-demand dan remote LAN access.
- Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai 18.000 ft (5,48 Km) menggunakan skema
modulasi DMT(Discrete Multi

Very High-bit-rateDigital Subscriber Line (VDSL)

- Merupakan jenis DSL dengan layanana simetris.


- Kecepatan data yang dibawa tergantung dari panjang jalur yang dilewati.
- Rentang operasinya 1.000 -4.500 ft (304 m -1,37 Km), dengan kecepatan 13 -52
Mbps untuk downstream,dan 1,5 -2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang
kawat tembaga pilin (single twisted-pair).
- Teknik Modulasi yang digunakan adalah QAM atau DMT.
- Kanal-kanal data dipisahkan sesuai dengan band frekuensi, baik untuk servis telepon
maupun ISDN.
- Selain untuk aplikasi T1, bandwidth yang tersisa memungkinkan perusahaan
telekomunikasi memberikan program layanan HDTV (high-definition television).
Cara KerjaModem ADSL

Proses Modulasi

- Data input di-frame-kan, kemudian dijadikan kode (Coding) dengan menggunakan


rangkaian pengkode.
- Untuk mencegah kesalahan pada kode-kode data, pada proses pengkodean ini
disertakan juga kode tambahan lain yang bertujuan untuk melakukan pembetulan
bila nantinya terjadi kasalahan data.
- Setelah itu dimodulasikan (encoder) dengan rangkaian modulator DMT
(constellation encoder).
- Sinyaloutput (sinyaldigital) tadi dianalisa (dibentuk menjadi sampel-sampel digital)
menggunakan rangkaian IDFT (Inverse Discrete Fourier Transform), kemudian dikirim
secara paralel kerangkaian P/S.
- Setelah ditransmisikan secara serial, data-data dikonversikan dengan DAC (Digital to
Analog Converter) untuk dilewatkan kejalur telepon.
- Rangkaian driver berfungsi meng-amplitude-kan sinyal-sinyal output analog dari
rangkaian DAC.
- Rangkaian hybrid berfungsi memisahkan sinyal dari sisi kirim dengan sinyal dari sisi
terima.

Proses Demodulasi

- Sinyal input yang masuk dari saluran telepon diperkuat dengan rangkaian penguat
LNA (Low Noise Amplifier).
- Melalui rangkaian ADC, sinyal input yang masih berbentuk analog diubah menjadi
bentuk digital, selanjutnya ditransmisikan secara paralel melalui rangkaian S/R
menjadi bentuk sampel-sampel data digital.
- Sampel-sampel data digital dirubah menjadi sinyal dengan subchannel carrier
tertentu menggunakan Rangkaian Discrete Fourier Transform (DFT).
- Sinyal output dari DFT kemudian dikodekan dan dibentuk menjadi frame-frame
menuju PC tujuan.

Anda mungkin juga menyukai