Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
kedewasaan mental.
Perkawinan yang berlaku bagi semua warga negara”. Hal ini berarti
kewarganegaraan.
sebagainya.
2
pasal 35 UU Perkawinan, menentukan bahwa harta benda yang
Esa”.
lain tidak dapat kawin lagi, kecuali dalam hal yang tersebut pada
3
4
melangsungkan perkawinan”.
2. Rumusan Masalah
tangan ?
4
perkawinan dibawah tangan atau siri ?.
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
perkawinan tersebut.
5
6
perkawinan dari
6
36 UU
kawin.
7
8
1
Soetojo Prawirohamidjojo, Pluralisme Dalam Perundang-undangan
Perkawinan di Indonesia, Airlangga University Press, Surabaya, 2001, h. 58.
2
Ibid.
8
perkawinan berakhir karena perceraian, pasal 37 UU Perkawinan
b. Pembatalan Perkawinan
tersebut di
3
Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, Azas-azas Hukum Perkawinan di
Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1999, h. 87.
4
Soetojo Prawirohamodjojo, Op. cit., 73.
9
10
yang beragama Islam atau Kantor Catatan Sipil yang beragama non
5
Vollmar, Hukum Perdata, Bagian I, Cetakan ke-2, Rajawali, Jakarta, 1993, h.
120.
10
perkawinan, maka perkawinan tersebut dapat dibatalkan.
berikut:
11
12
12
(1)Seorang suami atau isteri dapat mengajukan permohonan
pembatalan perkawinan apabila perkawinan dilangsungkan
dibawah ancaman yang melanggar hukum.
(2) Seorang suami atau isteri dapat mengajukan permohonan
pembatalan perkawinan apabila pada waktu berlangsungnya
perkawinan terjadi salah sangka mengenai diri suami atau
isteri.
(3) Apabila ancaman telah berhenti, atau yang bersalah sangka
itu menyadari keadaannya, dan dalam jangka waktu 6
(enam) bulan setelah itu masih tetap hidup sebagai suami
isteri, dan tidak mempergunakan haknya untuk mengajukan
permohonan pembatalan, maka haknya gugur.
No. 9
13
14
6. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan Masalah
b. Bahan Hukum
6
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2006, h. 93.
14
sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer
7
Ibid., h. 141.
15
16
7. Pertanggungjawaban Sistematika
16
pertanggungjawaban sistematika.
di bawah tangan. Sub babnya terdiri atas status dan hak anak yang
17
18
saran.
18
BAB II
SYARAT PERKAWINAN
19
20
tertentu.”11
cukup dengan dengan ikatan lahir dan batin saja, akan tetapi
20
seorang wanita, maka hubungan perkawinan selain antara
kedua belah pihak baik dari pihak pria dan pihak wanitanya,
kecakapan dan juga adanya izin dari pihak lain yang harus
21
22
kematian.
sebagai Negara
Tuhanan Yang
bahagia dan kekal. Untuk itu suami istri perlu saling membantu dan
22
dan spirituil”.13
kepercayaannya itu.
Dengan perumusan pada pasal 2 ayat (1) ini, tidak ada perkawinan
13
Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 2005, h. 7.
23
24
24
1975, maka perkawinannya belum sah dan dianggap belum terjadi
25
26
memenuhi syarat-
syarat perkawinan.
26
batasan usia perkawinan tersebut di harapkan agar tidak terjadi
suami isteri itu harus telah masak jiwa raganya untuk dapat
Calon suami istri itu harus telah masak jiwa raganya untuk
dapat melangsungkan perkawinan, agar supaya dapat
mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir
pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat.
Untuk itu harus dicegah adanya perkawinan antara calon suami
istri yang masih di bawah umur.15
Perkawinan dilarang jika antara calon suami dan calon isteri
15
Sudarsono, Op. cit., h. 8.
27
28
orang lain tidak dapat kawin lagi kecuali dalam hal yang disebutkan
Apabila suami dan isteri yang telah cerai kawin lagi satu
dengan yang lain dan bercerai lagi untuk kedua kalinya, maka
diantara mereka tidak boleh dilangsungkan perkawinan lagi,
sepanjang hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan
lain.
Catatan Sipil sesuai dengan pasal 2 PP No. 9 Tahun 1975. Hal ini
28
berarti bahwa jika perkawinan tidak dilangsungkan sebagaimana
dilaksanakan ialah:
29
30
30
tidak harus dengan persetujuan kedua belah pihak, kecuali
kawin.
31
32
kawin ialah:
dengan hal untuk mengatur harta bersama. Oleh karena itu dalam
32
Perkawinan, bahwa perjanjian perkawinan harus dibuat secara
Alat bukti diatur dalam pasal 1866 B.W., salah satunya yaitu
alat bukti tertulis. Akta termasuk sebagai salah satu bukti tertulis,
akta;
33
34
ditandatangani oleh para pihak. Jadi jika suatu akta tersebut adalah
akta, namun karena sesuatu hal, misalnya cacat bentuk atau sebab
34
yang menanda tangani akta tersebut. Dijelaskan lebih lanjut oleh
seperti halnya karcis kereta api, resi dan sebagainya, juga untuk
perikatan. Oleh karena itu jika dalam surat tersebut tidak termuat
dasar perikatan, maka tidak dapat disebut sebagai akta, sebab itu
perikatan.
21 Hamzah, Loc. Cit.
35
36
36
1874 B.W. Jadi akta di bawah tangan merupakan akta yang sengaja
pembuktian yang sah, jika pembuat akta tersebut mengakui isi akta
lawan yang tidak mengakui tandatangan yang ada pada surat atau
akta tersebut, maka harus dibuktikan dengan alat bukti yang lain,
ditentukan oleh
37
38
umum yang
berikut:22
oleh undang-undang;
22
Victor M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, Op. cit., hlm. 29.
38
selama perkawinan berlangsung. Hal ini berarti bahwa harta
tersebut didapat ketika kedua pihak yaitu suami dan istri tersebut
zonder kracht (tidak ada kekutan) zonder waarde (tidak ada nilai).
39
40
40
2. apabila suatu perkawinan
dilaksanakan di hadapan pegawai
pencatat jiwa, kemudian diketahui
bahwa kedua mempelai tersebut
kelaminnya sejenis baik keduanya
laki-laki maupun keduanya
perempuan. 27
Urusan Agama bagi yang beragama Islam atau Kantor Catatan Sipil
27
Vollmar, Loc. cit.
41
42
berikut:
sebagai berikut:
42
Pengadilan Umum.
Pembatalan juga dapat dimohonkan bagi suatu perkawinan
43
44
44
c. Orang-orang ketiga lainnya tidak termasuk dalam a dan b
sepanjang mereka memperoleh hak-hak dengan iktikad
baik sebelum keputusan tentang pembatalan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
tersebut.
45
46
dari hasil kerjanya sebagai artis bagi Moudy Wilhelmina dan Junaidi
28
Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Hukum Orang dan
Keluarga (Personen en Familie-Recht), Airlangga University Press, Surabaya,
46
Hal ini berarti bahwa perkawinan yang dinyatakan tidak sah, maka
terhadap
2001, h. 54.
47
48
BAB III
orang yang lain. Dua orang atau keturunan yang seorang dari yang
lain.29
48
Keturunan menurut Soerojo Wignjodipuro dapat bersifat:
49
50
khusus.33
50
Apabila memperhatikan konsideran UU Kesejahteraan anak
seimbang.
Anak ditinjau dari asal usul dikenal adanya anak sah, anak
luar kawin dan anak angkat. Anak sah adalah anak yang dilahirkan
oleh orang tua yang terikat dalam suatu perkawinan yang sah
dilahirkan dari orang tua yang tidak terikat dalam suatu perkawinan
yang sah, maka dianggap sebagai anak tidak sah. Hal ini sesuai
51
52
adalah anak yang sah dari orang yang terakhir ini, sedangkan
anaknya.
2) seorang anak yang lahir sesudah enam bulan sejak hari akad
rupa, sehingga antara orang yang memungut anak dan anak yang
sendiri.36
52
Perdata maupun Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
karena itu merupakan salah satu hak anak, sesuai dengan pasal 5
53
54
54
keperdataan seseorang perkawinan kelahiran perceraian dan
kematian”.39
55
56
nama anak dan asal usul anak tersebut dalam arti tercantum pula
56
yang menentukan :
57
58
dan Polri
• Pembuatan KTP/KK/NIK
• Pembuatan SIM
• Pembuatan Paspor
• Pengurusan Asuransi
• Pengurusan kematian
• Pengurusan Perceraian
58
belas) tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, belum
59
60
60
positif, tidak bertanggung jawab dan tidak bermanfaat.42
berikut :
61
62
62
berikut :
berikut :
63
64
fisik, mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang.
Hak anak salah satu di antaranya adalah hak asuh yang pertama-
tua dari anak yang bersangkutan dapat dilihat dari akta kelahiran
Perlindungan Anak.
tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak
yaitu anak memperoleh hak asuh dan anak menjadi anak angkat
64
Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan
asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk
kesehatan, karena orang tuanya atau salah satu orang tuanya tidak
65
66
melangsungkan perkawinan.
orang tuanya tidak terikat dalam perkawinan yang sah, maka anak
66
Anak tersebut telah memiliki akta kelahiran sehingga asal-
dan pada saat itu pula pihak Shinta Safitri Dewi mengajukan
Perkawinan.
67
68
Agama Jakarta, maka yang perlu diketahui adalah status anak dari
dibatalkan.
68
pelanggaran terhadap aturan-aturan tertentu.45 Jika dikaitkan
69
70
status dan hak anak yang dilahirkan dari hasil perkawinan antara
sah atau anak luar kawin. Sebagai anak luar kawin, maka jika anak
warisnya) dari ibu sang anak. Gugat yang sahnya anak disebutkan
47
Wawancara dengan Diana Ratnawati, Panitera Pengadilan Negeri Surabaya.
70
dari seorang anak. Putusan hakim merupakan putusan deklaratoir,
48
Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Op. cit., h. 175.
71
72
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
berlangsung.
72
melainkan anak luar kawin yang hanya mempunyai hubungan
tersebut.
2. Saran
tersebut.
73
74
74
DAFTAR BACAAN
Buku Referensi
75
76
Peraturan Perundang-undangan
76
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
77
78
DAFTAR BACAAN
78
undangan Perkawinan di Indonesia, Airlangga University
Press, Surabaya, 2001.
79
80
80
Perang komentar antara keluarga Ria Irawan, Jun Mahir dan Maudy
Wilhelmina tampaknya akan berujung serius. Gara-gara Ria
mendapat tanggapan sengit Jun Mahir serta SMS bernada teror dari
Maudy, keluarga Irawan pun merapatkan barisan.
Bersama sang kakak, Dewi, dan ibu mereka, Ade Irawan, Ria
akhirnya memilih untuk meladeni tanggapan pasangan yang tengah
menjalani proses cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan
tersebut, “Pada kesempatan ini, saya minta maaf kepada Jun Mahir,
kalau ada salah secara pribadi. Tapi untuk Maudy Wilhelmina, tetap
saya mau gampar/ Dan sekali maling tetap maling.”
Meski Ria terlihat begitu emosional dalam mengungkapkan
kekesalannya atas Maudy, namun, pihak keluarga menganggap
wajar reaksi Ria tersebut, setidaknya dari bukti-bukti otentik yang
berhasil dikumpulkan.
Baik Dewi maupun Ade tak sungkan mengungkapkan adanya
kebohongan serta penghinaan yang dilakukan pasangan Jun dan
Maudy terhadap keluarga besar irawan.
Bagaimana tidak, Jun mengaku-aku sebagai jejaka, saat menikahi
Maudy, 7 Agustus 1998 silam di KUA Cimenyan, Bandung, Jawa
Barat. Padahal. Kala itu, bapak satu putri itu masih berstatus
sebagai suami Dewi, yang tak lain adalah adik Ira. Jun sendiri baru
resmi bercerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, 16 Desember
1998.
Hal lain yang membuat keluarga Irawan marah besar adalah sikap
Maudy yang meneror Atrie, kakak Ria, yang nota bene adalah
mantan istri Jun Mahir. Tak hanya itu, komentar Jun yang menyebut
Ria sebagai biang ribut kembali menyulut dendam lama keluarga
Irawan, kepada lelaki yang berprofesi sebagai juru kamera
tersebut.
Secara jujur, Ria mengungkapkan bila ia tak bisa membendung rasa
geram dan dendam terhadap Maudy, yang dianggapnya telah
merusak rumah tangga sang kakak.
Karena itu, ia tak bisa tinggal diam, saat ada momen gugatan cerai
Jun terhadap Maudy, karena itulah saat ia bisa membongkar aib
Jun dan Maudy, yang telah mengkhianati kakak serta keluarga
besarnya. Langkah yang Ria tempuh itu juga mendapat dukungan
dari pihak keluarga.
Bersiap Menggugat Melalui Jalur Hukum
81
82
Ria ternyata tak sekedar menggertak sambal dua orang yang telah
menyakiti hati kakak kandungnya. Berbekal setumpuk bukti otentik
tentang berkas – berkas pernikahan sekaligus perceraian Jun dan
Maudy yang berhasil dikumpulkan, keluarga Irawan benar-benar
siap menyeret pasangan tersebut ke jalur hokum, lantaran telah
menghina keluarga mereka, karena memalsukan data saat
menikahi Maudy, Agustus 1998 silam.
“Setelah kemarin keluarga ketemu dengan Gusti (Gusti Randa
Red.), untuk membela keluarga, Gusti melihat bahwa Jun Mahir
telah melakukan pelecehan dan perbuatan tidak menyenangkan
terhadap keluarga gue, terhadap adanya penipuan data di
pengadilan agama,” papar Ria.
Tindakan tegas ini diambil keluarga Irawan, lantaran merasa muak
dengan kebohongan publik yang telah dilakukan Jun serta sikap
masa bodoh Maudy wilhemina yang dianggap telah merebut suami
orang.
Sementara itu, baik Jun maupun Maudy, yang dimintai komentar
seputar sikap keluarga irawan, atas perlakuan mereka terhadap
Atrie Irawan, 10 tahun lalu, seolah tak mampu berbicara apa –
apa.
Ade Irawan: Moudy Nggak Ngerebut, Tapi Memangsa! ... Mungkin ada hal-
hal yang membuat atau menekan Jun untuk segera menikahi Moudy karena
kan diketahui ...
www.kapanlagi.com/h/0000255004.html - 25k - Tembolok - Halaman sejenis
82
putrinya, Shinta Safitri Dewi (Apri Irawan) - yang pernah berstatus sebagai istri dari suami
Moudy, Junaidi Ahmadi alias Jun Mahir.
Sebelumnya, Jun Mahir pernah menuduh Ria mencari popularitas karena menjadi artis
yang tidak laku dengan masalah rumah tangganya yang berantakan bersama Moudy.
Perkataan itu jelas saja menyinggung Ria Irawan. Akhirnya, keluarga besar Irawan yang
dihadiri Ade, Ria, dan didampingi pengacara mereka, Gusti Randa, mengadakan jumpa
pers demi meluruskan masalah ini.
Dalam jumpers yang diadakan di Cafe Connesioure di Citos, Jakarta, Rabu (8/10) siang tadi,
Ade yang tak terima dengan pernyataan Jum yang mengaku masih single mengungkapkan,
"Saya lupa periksakan Jun ke dokter kalau dia itu amnesia. Waktu anaknya lahir sebulan,
sudah mau kawin lagi."
Ade menjelaskan, akte perceraian Apri dan Jun tercatat pada 19 Desember 1998,
sementara akte nikah Jun dengan Moudy didata pada 7 Agustus 1998. Terang saja hal
itu menimbulkan kejanggalan. Dan dengan tegas Ade meminta agar Moudy tidak
memberikan keterangan yang salah dan menyudutkan keluarga Irawan atas kehancuran
rumah tangganya sendiri.
"Jangan pernah mengaku kalau dia (Moudy) ditipu Jun Mahir. Mungkin ada hal-hal yang
membuat atau menekan Jun untuk segera menikahi Moudy karena kan diketahui bahwa
anaknya Moudy itu lahir 7 bulan setelah dia menikah. Berarti kan ada kemungkinan
sebelum menikah mereka memang sudah ada hubungan atau mungkin bahkan hubungan
dengan lelaki lain," tukas bintang film senior ini.
Ria yang mendampingi sang ibu juga tak mau terima dengan pernyataan Moudy bahwa
dirinya bukan perebut suami orang. "Moudy jangan berharap bahwa dia itu nggak merebut
suami orang, kan dia ngomong di infotainment bahwa dia tidak merebut suami orang," ujar
Ria emosi. Menanggapi omongan Ria, Ade pun tak mau kalah, "Dia itu memang nggak
ngerebut suami orang, tapi memangsa."
Diakui Ade, sebenarnya Apri pun sudah mengetahui bahwa dirinya diselingkuhi. Bahkan Apri
sempat minta dipulangkan ke rumah orang tuanya saja karena Jun juga jarang pulang ke
rumah. "Daripada lihat Jun sama Moudy terus," kata Ade.
Sementara menanggapi omongan Moudy bahwa dia tidak mengenal keluarga Irawan, Ria
malah menepisnya dengan santai. "Gue yang bikin dia jadi artis. Kalau dia bilang nggak
dekat sama keluarga Irawan, gue jadi ngerasa bego ngomongin orang bego. Makanya
sekarang kita minta tolong Gusti Randa karena udah nyangkut masalah hukum. Kalau
masalah gue sama Jun sih peace aja deh, karena Jun tetap bapak dari ponakan gue,"
pungkas Ria. (kpl/ang/boo)
Lihat Profil: Moudy Wilhelmina, Ria Irawan, Ade Irawan, Gusti Randa
Sampai sidang selesai tadi, ia merasa tidak ada gangguan atau pun sesuatu
83
84
... Ria Irawan: Gue Yang Jadiin Moudy Artis · Ade Irawan Sebut Moudy
Wilhelmina ...
www.detikhot.com/read/2008/10/20/120540/1022748/230/moudy-wilhelmina-
diganggu-kakak-ria-irawan - 30k - Tembolok - Halaman sejenis
KOMENTAR PEMBACA
Jakarta Bintang sinetron Moudy Wilhelmina menguggat cerai suaminya Junaidi Mahir. Saat
sidang cerai berjalan, Senin (20/10/2008) ini kakak Ria Irawan, Ati Irawan melakukan intervensi.
Intervensi itu dilakukan Ati melalui kuasa hukumnya Gusti Randa. Gusti memasukkan surat
gugatan intervensi ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Gugatan intervensi dilakukan agar persidangan ditunda, dipending selama 14 hari. Karena
sebenarnya si Jun itu telah menipu institusi dan lain-lain," tutur mantan suami Nia Paramitha itu
saat ditemui di PA Jakarta Selatan, Senin (20/10/2008).
Gugatan tersebut diajukan Ati Irawan karena ia tak mau nantinya Pengadilan Agama salah
langkah. Pernikahan Moudy-Junaidi yang sebenarnya tidak sah, nantinya malah dikabulkan
untuk bercerai.
Soal gugatan intervensi tersebut, kuasa hukum Moudy, Yudianta MN Simbolon mengaku belum tahu.
"Saya nggak tahu, nggak ada surat apa-apa sampai sidang selesai," tutur Yudianta usai sidang cerai
kliennya yang hanya berjalan kurang lebih 5 menit itu.
Dilanjutkan Yudianta, sidang gugatan cerai Moudy, Senin (20/10/2008) ini mengagendakan pengajuan
bukti tertulis. Sampai sidang selesai tadi, ia merasa tidak ada gangguan atau pun sesuatu yang
mempersulit.(eny/eny)
Tampaknya, gertakan oleh keluarga Ria Irawan kepada Jun Mahir itu tidak main-main. Merasa
sangat sakit hati lantaran telah dibohongi oleh Jun Mahir, keluarga Irawan itu langsung naik pitam.
Ade irawan beserta Gusti Randa melaporkan tindakan suami Moudy Wihelmina itu ke Polres Jakarta
Selatan. Jun Mahir diduga telah melakukan pemalsuan dokumen pernikahan. Akibat hal itu, Jun
Mahir bisa mendapat ancama tujuh tahun penjara.
“Ada kejanggalan pembuatan akta pernikahan Jun Mahir dengan Maudy Wihelmina. Itu akan
diproses di kepolisian. Berdasarkan bukti-bukti, Jun Mahir bisa dikenakan pasal 266 dengan
ancaman tujuh tahun penjara,” ungkap Gusti Randa, Kuasa Hukum Ria Irawan saat ditemui di Polres
Jakarta Selatan kemarin (28/10).
Sekedar informasi, Jun Mahir dan Moudy Wilhelmina menikah di KUA Cimenyan, Bandung,
beberapa tahun silam. Dalam surat nikah dan kartu identitasnya, Jun mengaku berstatus jejaka.
Padahal, Jun menikah dengan Moudy pada 7 Agustus 1998 dan bercerai dengan Savitri pada 16
Desember 1998. Itu berarti status Jun Mahir masih sebagai istri sah dari Savitri Irawan, kakak Ria
Irawan. Apalagi pernikahan Jun dengan Moudy terjadi pada saat Jun belum resmi bercerai dengan
Savitri.
Sementara itu, Moudy juga bisa terlibat dalam kasus ini, pasalnya apabila Moudy mengetahui bahwa
akta itu palsu dan membiarkannya berarti Moudy ikut serta terlibat. Akibatnya, Moudy juga bisa
dikenakan pasal 55 KUHP tentang membantu melakukan tindak kejahatan.
“Kalau Moudy tahu akta nikah itu palsu dan dia menikmatinya, artinya dia membiarkan tindak
kejahatan,” ungkap Gusti Randa.(SEN)
[ Kembali ] [ Atas ]
84
Artistainment - Asalnya dari gosip, selidiki faktanya
Djunaidi tanggapi komentar Ria Irawan yang selalu bikin ribut
Oktober 6, 2008 pada 7:55 pm · Disimpan dalam Artis Indonesia ·yang berkaitan
Djunaidi Mahier, Moudy Wilhelmina, Ria Irawan, Safitri Irawan
Perceraian Moudy Wilhelmina dengan Djunaidi Mahir membuat Ria Irawan ikut
berbicara yang maksudnya marah-marah dengan Moudy Wilhelmina yang katanya
melakukan zina dengan mantan suami kakaknya Ria Irawan, Safitri Irawan.
Menurut Djunaidi, Ria Irawan memang selalu bikin ribut seperti yang telah
diketahui Djunaidi selama masih menjadi suami Safitri Irawan.Djunaidi juga
mengatakan soal Ria Irawan seperti apa, hingga mengatakan seperti hal itu kepada
Moudy Wilhelmina dan secara otomatis juga melibatkan Djunaidi sebagai
pasangannya Moudy Wilhelmina.
“Yang mendengarkan omongan Ria Irawan sama aja orang gila. Kita tahu
bagaimana masa lalu Ria Irawan, kehidupannya juga. Kelakuannya bagaimana,
kalau urusan zina, itu hanya Tuhan yang tahu,” tutur Djunaidi.
Djunaidi tidak tahu penyebab Ria Irawan yang selalu bikin ribut, padahal hubungan
dengan Safitri Irawan sebenarnya baik-baik saja.
“Dia selalu bikin ribut, abang juga nggak tahu. Tapi hubungan saya dengan
yang dulu baik-baik aja,” tambah Djunaidi.
Djunaidi sebenarnya juga mengatakan kalau dirinya tidak menutup kemungkinan
balikan dengan Safitri Irawan akan tetapi Djunaidi merasa kurang nyaman dengan
Ria Irawan yang selalu bikin ribut.
“Tapi bagaimana bisa balikan lagi, orang dia selalu bikin ribut. Kalau dia diem
aja kan nggak masalah,” tandas Djunaidi.
Kalau memang Djunaidi masih ingin balikan dengan Safitri Irawan sebaiknya segera
dilakukan saja, namun Ria Irawan sebaiknya tahu diri untuk tidak terlalu mencampuri
terlalu dalam mengenai urusan keluarga mereka berdua. Demi perkembangan
anaknya Safitri Irawan dengan Djunaidi sebaiknya memang mereka seharusnya
balikan lagi. Ria Irawan please deh jangan suka urusi rumah tangga orang lain atau
kakakmu sendiri. Kamu sendiri bagaimana Ria ?
"Moudy dan Jun sudah resmi bercerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan tanggal 27 Oktober lalu.
Permohonan talak Djunaidi pada Moudy dikabulkan. Empat belas hari setelah keputusan, ikrar talak
dibacakan," jelas Ary di Sari Kuring SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).
85
86
Halo Tamu ▼| iklan | kontak | ketentuan layanan | tentang kami | site map
Cari
Selasa (28/10), Ade Irawan didampingi pengacaranya, Gusti Randa melaporkan Jun atas
tuduhan penipuan dan pemalsuan. Menanggapi hal ini pengacara Jun menegaskan kalau
prosedur itu tidak ada salahnya, tapi pihaknya tetap mengaku tak bersalah. "Setiap orang
berhak melaporkan apa pun itu ke polisi. Klien saya merasa tidak pernah merasa
memalsukan dokumen. Coba cek di KUA Cimenyan, Bandung. Di sana ada surat-surat
lengkap nikahan Jun sama Moudy. Soal pemalsuan kita tidak ambil pusing, karena yang
terpenting KUA telah mengeluarkan akta nikah pernikahan mereka," ujar Arie yang ditemui di
Restoran Sari Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (29/10).
Tapi pengacara Jun juga mengakui kalau kliennya memang mengaku perjaka, dan waktu
menikah dengan Moudy belum meminta izin pada Safitri Irawan, kakak Ria Irawan. "Yang
saya tahu, berdasar pengakuan dari Jun Mahir, Jun berstatus masih perjaka. Itu juga yang
terlampir di dokumen yang masuk di KUA. Jun bercerai sekitar bulan Desember 1998 dan
nikah dengan Moudy Agustus 1998. Jadi ketika menikah dengan Moudy Jun belum izin
dengan Fitri. Tapi yang terpenting pernikahan Jun dengan Moudy sudah sah secara agama
dan negara. Silahkan polisi memeriksa secara kompeten," ungkap Arie.
Walau sampai saat ini, baik Jun maupun keluarga Irawan belum melakukan komunikasi tapi
pihak Jun sudah berencana untuk meminta maaf secara pribadi. "Pada dasarnya Jun ingin
membicarakan secara kekeluargaan. Dia juga ingin minta maaf, tapi tolong dibicarakan dulu
dengan baik-baik jangan ngomong-ngomong ke infotainment," tambah pengacara
ini. (kpl/mai/erl)
86
Moudy Wilhelmina Resmi Janda
Arie menjelaskan bahwa perceraian antara Jun dan Moudy Wilhelmina telah diputuskan
hari Senin (27/10) lalu. "Senin kemarin gugatan cerai Jun telah dikabulkan majelis hakim.
Sekarang hanya tinggal ikrar talak," ungkap Arie yang juga mengatakan Jun akan
menyelesaikan ikrar cerai pada 14 hari setelah putusan cerai.
Soal hak asuh anak dan harta juga sudah diputuskan. Masih menurut Arie, majelis hakim tak
terpengaruh dengan adanya intervensi dari keluarga Irawan, terbukti dengan dikabulkannya
gugat cerai ini. "Hak asuh anak jatuh ke tangan ibunya, harta gono-gini dibagi dua. Majelis
hakim tidak terpengaruh terhadap gugatan itu. Buktinya gugat cerai bisa dikabulkan.
Sekarang mereka sudah pisah rumah," tambah pengacara ini. (kpl/mai/erl)
Kapanlagi.com - Keluarga Irawan nampaknya belum juga merasa cukup dengan perbuatan
Junaidi Mahir terhadap Safitri Irawan. Kali ini Ade Irawan didampingi pengacaranya, Gusti
Randa datang ke Polres Jakarta Selatan untuk melaporkan Jun yang telah membuat
dokumen palsu.
"Saya sudah single parent selama 19 tahun dan membesarkan anak sendirian. Dan
sekarang cucu saya nggak diakui sama bapaknya. Ibu mana yang nggak sakit hati, di sini
saya mau penegakan hukum. Setelah ada berita di infotainment saya langsung bergerak cari
bukti pernikahan mereka (Jun dan Moudy). Akhirnya di temukan di KUA Cimenyan,
Bandung," ungkap Ade Irawan yang ditemui di Polres Jaksel Selasa (28/10).
Pelaporan ini menurut Gusti Randa demi memberikan bukti tambahan soal dugaan
pemalsuan dokumen yang dilakukan Jun. "Kita memberikan tambahan bukti-bukti otentik,
yang diduga telah dipalsukan. Kalau itu benar palsu berarti tidak terjadi pernikahan. Itu
sangat disayangkan, karena ada dokumen palsu seperti yang tertera dalam akte. Jun
statusnya perjaka padahal dia masih jadi bapak atau suami Safitri. Kalau pernikahannya
palsu, tidak sesuai dengan undang-undang karena ada anak dalam perkawinan sebelumnya.
87
88
Jadi status Emir (anak Safitri dan Jun) bisa hangus. Jun juga membuat dan melakukan
keterangan palsu pada KUA Cimenyan, Bandung," ungkap Gusti yang mendampingi Ade.
Junaidi dan Moudy Wilhelmina menikah pada Agustus 1998, sedang Junaidi mengajukan
gugat cerai pada Safitri pada bulan Desember 1998. Jika terbukti terjadi pemalsuan
dokumen, Jun akan dikenai pasal 266, soal pemalsuan dan terancam hukuman tujuh tahun
penjara. Sedang Moudy dapat dijerat dengan pasal 55 karena ikut membantu melakukan
kejahatan dengan ancaman hukuman 1 sampai 2 tahun. (kpl/buj/erl)
Kapanlagi.com - Tampaknya, aktris wanita, Moudy Wilhelmina, tak ingin masalah yang
sedang dihadapinya diketahui oleh publik. Ketika di jumpai di lokasi syuting sinetron
YASMIN, di jalan Sapi Perah 9a, Pondok Rangon, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (22/10/08),
Moudy lebih memilih diam dan mengacuhkan para pemburu berita. Moudy menyatakan,
urusan tersebut adalah urusan hukum dan bukan kewenangannya untuk berbicara.
"Hubungi lawyer aku saja. Ini kan urusan legal. Aku ngertinya cuma urusan sinetron saja,"
tukas Moudy sinis ketika ditanya perihal masalah pribadinya tersebut.
Beberapa waktu kemudian, Moudy memberikan nomor telepon pengacaranya, agar para
wartawan bisa menghubunginya. Ketika dihubungi oleh para wartawan, ternyata nomor
pengacara yang diberikan oleh Moudy tidak terdaftar. Dengan Kata lain, Moudy telah
membohongi para pemburu berita, demi privasinya.
Yang membuat para pemburu berita sedikit geram, setelah kejadian tersebut, Moudy
langsung meninggalkan lokasi syuting dengan mengendarai mobil Toyota Yaris hitam,
bernomor polisi B 1581 FI, sembari melepas senyum sinis kepada para wartawan. Moudy
juga sempat mengatakan agar para wartawan bisa datang langsung ke Jalan Sepat, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, jika ingin mendapat berita tentangnya. (kpl/ang/dna)
Kapanlagi.com - Aktris Ria Irawan mengakui jika keluarganya telah melaporkan Junaidi
Bahir ke polisi. Katanya, dia ingin masyarakat Indonesia mengetahui kabar yang sebenarnya
terjadi.
"Biar masyarakat Indonesia tahu dan bisa melek hukum serta siapa itu Junaidi Mahir yang
88
sebenarnya. Dan kalau pemalsuan itu dalam bentuk apapun sangat berbahaya," kata Ria
Irawan saat dihubungi wartawan, Senin (2O/10).
Anak kandung artis Ade Irawan itu menjelaskan kenapa pihak keluarganya baru
mengangkat kasus ini sekarang karena bukan ingin mencari sensasi.
"Jika Jun bilang gue mau cari sensasi itu salah. Keluarga memiliki bukti-bukti itu sekarang ini.
Makanya kita baru bisa melaporkan sekarang barengan dengan sidang cerai mereka,"
ungkap Ria. "Yang pasti pernikahan Jun dan Moudy itu penuh dengan kepalsuan karena
Jun masih berstatus istri kakak saya saat menikahi Moudy," tambah Ria.
Saat disinggung mengenai sikap sang ibu, Ade Irawan, Ria mengaku jika ibunya sempat
marah saat tahu Jun telah menceraikan anaknya. "Tapi sekarang Mama sudah tidak marah
lagi, kemarahannya sudah berlalu. Cuma masih kecewa. Kalau kakak saya, Arti, malah baik-
baik saja," ujar Ria.
Ade Irawan, kata Ria, menganggap jika Junaidi harus memeriksakan dirinya ke psikiater.
"Kalau marah itu rugi besar karena Jun memang harus memeriksakan kejiwaannya ke
psikiater. Dia itu sudah amnesia akut," ujar Ade seperti diucapkan Ria. (kpl/mai/npy)
Kapanlagi.com - Keluarga Irawan nampaknya bertekad untuk menempuh jalur hukum untuk
kasus dari masa lalu. Setelah perbuatan Junaedi Mahir, mantan suami Safitri Irawan yang
dianggap memalsukan statusnya demi menikahi Moudy Wilhelmina, selain melakukan
gugatan intervensi di sidang talak Moudy - Jun, keluarga ini juga melaporkan Jun ke polisi.
Menurut Gusti Randa selaku kuasa hukum yang ditunjuk keluarga Irawan, tindakan Junaedi
telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan dengan pasal 263 dan 266, soal pemalsuan. Dan
sekitar dua minggu lagi akan dilakukan pemanggilan.
Setelah komentar Moudy di sebuah tabloid, keluarga Irawan pun unjuk bicara, mereka
menguak kembali peristiwa masa lalu yang sudah bertahun-tahun didiamkan. Keluarga
Irawan bersikukuh kalau saat Moudy menikah dengan Junaidi, waktu itu posisi dia masih
sebagai pria beristri. Mereka menikah tiga bulan sebelum perceraian Junaidi dengan Safitri
Irawan resmi. (kpl/mai/erl)
89
90
Kapanlagi.com - Bertepatan dengan sidang lanjutan kasus gugat cerai Moudy Wilhelmina -
Junaedi Mahir, keluarga Irawan menunjuk perwakilannya, Gusti Randa untuk mengajukan
gugatan intervensi dalam sidang talak tersebut. Pihak keluarga Irawan menganggap perlu
melakukan tindakan ini demi meluruskan hukum, pasalnya pernikahan Moudy dan Jun
dianggap tidak sah.
"Pernikahan Moudy dan Junaedi Mahir tidak sah, karena Junaedi telah melakukan penipuan,
yaitu pemalsuan surat nikah," ungkap Gusti Randa yang ditemui di PA Jaksel.
Pemalsuan surat nikah ini memang baru mencuat beberapa waktu lalu. Padahal peristiwa itu
sudah berlangsung selama beberapa tahun lalu. Menurut Gusti, keluarga Irawan hanya
hendak meluruskan hukum dengan melakukan intervensi ini. "Kalau misalnya gugatan
intervensi diajukan, perceraian itu nggak perlu ada, karena tidak ada pernikahan," terang
Gusti.
Keluarga Irawan yang kebakaran jenggot dengan komentar Moudy di sebuah tabloid,
beberapa waktu lalu sempat menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan.
Ketika Moudy menikah dengan Jun, saat itu posisinya dia masih sebagai pria beristri.
Mereka menikah tiga bulan sebelum perceraian Junaidi dengan Safitri Irawan (kakak Ria
Irawan) resmi. (kpl/mai/erl)
90
DAFTAR ISI
Halama
n
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
DAFTAR v
ISI……………………………………………………………... 1
…………… 6
2. Rumusan Masalah 6
…………………………………….. 7
3. Tujuan Penelitian 15
…………………............................... 15
4. Manfaat Penelitian 15
…………………………………….
Konseptual .............................. 17
6. Metodologi Penelitian
……………………………........
91
92
a. Pendekatan Masalah 19
………………………………. 19
b. Bahan Hukum 30
…………………………………… 38
…………………………………… 47
………… 58
7. Pertangungjawaban Sistematika
…………………….. 64
71
Perkawinan ............................
Perkawinan ..................................
Akibatnya ....................
92
HASIL PERKAWINAN ANTARA MOUDY
Perkawinan ..................................
Anak .......................
Dibatalkan .......................................................
................
BAB IV
PENUTUP ..............................................................
................
1. Kesimpulan .....................................................
................
2. Saran ..............................................................
...................
DAFTAR BACAAN
93