Meminta Hujan
Ya Allah, Tuhanku! Sesungguhnya bukit-bukit kami telah kering dan bumi kami telah
berdebu. Ternak kami kehausan dan kebingungan dalam lingkungannya. Mereka meratap
sebagai meratapnya ibu-ibu atas (kematian) putra mereka. Mereka telah kelelahan
akan pergi ke padang dan menghasratkan tempat minumnya. Ya Allah, Tuhanku!
Kasihanilah rintihan dari yang merintih, dan kerinduan dari yang merindu. Ya
Allah, Tuhanku! Kasihanilah atas kebingungan mereka dan lalu-lalang mereka, dan
rintihan mereka di pelataran-pelatarannya.
Ya Allah, Tuhanku! Berikanlah hujan dari-Mu yang akan menutupi tanah-tanah tinggi
kami dengan tumbuhan hijau, sungai-sungai mengalir, sekitar kami menghijau, buah-
buahan kami subur, ternak kami makmur, daerah kami yang membentang luas diairi,
dan daerah-daerah kering kami mendapatkan manfaatnya, dengan berkat-Mu yang
mahaluas dan anugerah-Mu yang tak terukur pada alam semesta-Mu yang kesedihan, dan
hewan-hewan-Mu yang tak dijinakkan. Dan curahkanlah hujan kepada kami yang
membasahkan, menerus dan lebat; di mana satu putaran hujan berbentrokan dengan
yang lainnya, dan satu tetesan hujan mendorong yang lainnya (menjadi hujan yang
berkelanjutan), janganlah kiranya petirnya menipu, janganlah awannya tanpa hujan,
awan-awan putihnya tidak bertebaran dan hujan tidak ringan, sehingga yang terlanda
kelaparan hidup subur lagi dengan berkatnya. Sesungguhnya Engkau mencurahkan hujan
setelah umat kehilangan harapan, dan membentangkan rahmat-Mu, karena Engkau adalah
Pemelihara yang patut dipuji.
Sayid Radhi berkata: Ungkapan-ungkapan yang menakjubkan dari khotbah ini: kata-
kata Amirul Mukminin "insh�hat jib�lun�" berarti gunung-gunung retak karena
kekeringan. Dikatakan "insh�hats-tsaub" bilamana pakaian robek. Dikatakan
"insh�han-nabtu" atau "sh�ha" atau "shawwaha" apabila tumbuhan layu dan mengering.
Kata-katanya "wa h�mat daw�bbuna" berarti menjadi haus, sedang "huy�m " berarti
haus.
Kata-katanya "had�birus-sin�n ". Ini jamak dari "hidb�r", yang berarti unta yang
telah dikuruskan oleh melangkah. Jadi, Amirul Mukminin menyerupakan dengan yang
seperti itu, atau unta, tahun di mana kekeringan itu terjadi. Penyair Arab, Dzu
ar-Rummah telah berkata: