005/III/2008 Sent: :14 Maret 2008 Environment & Social Responsibility Division
Asal Usul Angka Oktan
ASAL ANGKA OKTAN
Seringkali kita mendengar angka oktan pada suatu kendaraan, tahukah anda asal kata oktan. Angka Oktan berasal dari kandungan iso-oktan yang terdapat pada bahan bakar bensin. Secara garis besar, bensin dihuni iso-oktan dengan normal-heptan dan disebut PFR (Primary Reference Fuel). Iso-oktan bersifat tahan pada kompresi tinggi sehingga mampu mencegah preignition yang mengakibatkan detonasi dan ngelitik. Sedangkan normal- heptan punya karakteristik sebaliknya mudah terbakar dengan sendirinya sebelum terjadi pengapian pada busi. Menurut peneliti dari Lemigas (Ir. Anton L. Wartawan), semakin tinggi kandungan oktan pada bahan bakar maka kualitasnya semakin baik, Nilai oktan tiap jenis bensin berbeda-beda yaitu Super TT (oktan 98), Premix (oktan 93) dan Premium (88) Penentuan angka oktan pada bahan bakar dilakukan oleh 2 lembaga di Amerika yaitu Research Octane Number (RON) dan Motor Octane Number (MON). Angka ini didapat dari pengujian pada mesin disebut CFR (Coorporative Fuel Research). Mesin 1 silinder berkapasitas 612 cc dengan diameter 82,5 mm dan langkah (stroke) 114,3 mm. Tingkat kompresi bisa diatur naik-turun. RON melakukan penelitian pada mesin dengan putaran 600 rpm dan suhu udara luar 125° F (51,6° C). Sedangkan MON melakukan pada putaran 900 rpm pada suhu 100° F (37,8° C). Kemudian kompresi dinaikkan dengan kepala silinder diturunkan atau volume ruang bakar dikecilkan sehingga timbul detonasi. Saat penurunan kepala silinder, diberikan skala atau ukuran, kemudian dikonversikan kedalam persen sesuai dengan jumlah ketukan yang terjadi. Tingkat kompresi dan jumlah detonasi terakhir, dicarikan padanan yang sama dengan bensin murni hanya campuran iso-oktan dan normal-heptan. Misalkan bensin hasil tes itu berskala 90. Ini berarti setara dengan 90% iso-oktan dan 10% normal heptane. Pada kedua lembaga ini melakukan dengan bahan bakar yang digunakan sembarang/bebas.
ADITIF PENDONGKRAK OKTAN
Seringkali kita menjumpai bensin dengan beroktan tinggi lebih dari 100, ini menandakan bahwa bensin tersebut sudah diberikan aditif. Salah satu aditif yang digunakan Tetra Ethyl Lead (TEL). Sebenarnya Super TT dan Premix pun sudah diberi aditif yaitu Methyl Tertiary Buthil Ether (MTBE) yang tak berwarna. Penambahan aditif ini selain menambah nilai oktan juga mengurangi pencemaran udara dikarenakan aditif tidak mengandung logam dan memecahkan timbal. Penggunaan aditif MTBE sudah dilakukan sejak tahun 1970. Penambahan MTBE pada Super TT lebih kecil (10%) dibandingkan Premix (15%).
PILIH BENSIN SESUAI KOMPRESI
Salah satu tujuan dari oktan tinggi adalah agar pembakaran pada ruang bakar menjadi sempurna sehingga menghemat penggunaan bahan bakar dan mengurangi gas buang yang tidak menyebabkan pencemaran. Namun, itu semua menjadi tidak bermafaat jika penggunaan bahan bakar/bensin dengan oktan tinggi tidak sesuai mesin yang kita gunakan. Bila Bensin oktan tinggi digunakan pada mesin kompresi rendah maka tidak terjadi pembakaran sempurna sehingga gas buang dapat menyebabkan pencemaran udara (kadar timbal masih ada) dan tidak ekonomis. Untuk itu, gunakanlah bahan bakar sesuai karakter mesinnya. Misalkan kompresi mesin tinggi pakailah bensin oktan tinggi. Rekomendasi dari MON, misal kompresi mesin 9 : 1 pakailah bensin oktan minimal 96 (lihat tabel). Apabila mesin kompresi tinggi diberi bensin oktan rendah maka bensin tidak terbakar sempurna sehingga masih ada yang terbawa ke pipa buang dan terbakar di knalpot dan dapat dilihat dengan gas keluaran akan terasa bau tak sedap.
SEMOGA BERMANFAAT!!!
Penulis : M. Adi Yasir
Refferensi : berbagai sumber
Untuk info maupun saran, silahkan hubungi :
Stakeholder Care & Information Center Environment & Social Responsibility Division ( ESRD ) - PT. Astra International Tbk contact : M. Adi Yasir/Diah Suran F.- T : (021) 6522-555 ext.548/505. F : (021) 6512-058 / 059. Mail : adi.yasir@ai.astra.co.id, diah.suran@ai.astra.co.id Division : esr@milis.astra.co.id