Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Korosi atau karat pada suatu logam terutama besi, merupakan
fenomena alam yang biasa terjadi disekitar kita. Korosi merupakan
gangguan yang sangat mengganggu dan sulit untuk dihindari.
Banyak cara untuk menghindari gangguan korosi ini, salah satunya
dengan sistem proteksi katodik arus tanding (impressed current
cathodic protection)1.
Sistem proteksi katodik arus tanding adalah suatu metode
perlindungan karat yang menggunakan tegangan DC untuk proses
perlindungannya. Tegangan DC digunakan untuk membuat suatu
logam semakin sedikit mengalami korosi karena potensial dari
logam tersebut dibuat semakin negatif2.

Gambar1.1. Sistem proteksi katodik arus tanding

Dalam proses pengendalian sumber tegangan searah (DC) ini


digunakan converter tegangan DC. Tegangan DC diperoleh dari
proses penyearahan (rectifier) tegangan AC. Hasil keluaran
tegangan DC akan dinaikan atau diturunkan dengan DC- DC

1
Delina, Mutia, Computer Program For Designing Cathodic Protection System
Sacrificial Anode method. Jakarta. 2007. hal 1-5.
2
Trethewey KR dan J Chamberlain. “KOROSI (Untuk Mahasiswa Dan Rekayasawan)”.
Jakarta: :Gramedia pustaka utama. 1991. hal17-20.

1
2

converter yaitu menggunakan Buck Converter untuk mendapatkan


tegangan yang teregulasi.
Dengan menggunakan Buck Converter dapat diperoleh
tegangan variabel yang dapat digunakan untuk memberikan sumber
tegangan DC ke sistem proteksi Katodik arus tanding sesuai arus
yang diperlukan.

1.2 Tujuan proyek akhir


Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pembuatan proyek
akhir adalah pembuatan DC – DC Converter untuk penyediaan
sumber tegangan DC ke sistem proteksi katodik arus tanding
(ICCP) yang sesuai dengan arus proteksi yang dibutuhkan, agar
logam yang dilindungi terhindar dari proses pengkaratan (korosi).
.
1.3 Tinjauan pustaka
Dalam studi pustaka Mutia Delina3 “Computer Program For
Designing Cathodic Protection System Sacrificial Anode method”.
Dalam kajiannya membuat suatu sistem perlindungan katodik
dengan metode anoda korban. Dalam tesis yang dibuat oleh Mutia
ini dia membuat software dengan program Visual Basic untuk yang
berisi suatu rumusan untuk merancang suatu sistem perlindungan
katodik metode anoda korban. Sistem anoda korban kurang efektif
karena tidak menggunakan sumber arus dari luar, sehingga untuk
perlindungan dalam struktur yang luas sistem ini sulit untuk
diaplikasikan.
Dalam makalah Risvan Kuswurjanto4, telah meneliti proteksi
katodik arus tanding yang digunakan untuk perlindungan beton
bertulang. Penggunaan tegangan proteksi hanya sebesar 550 – 1000
mV.
Dalam proyek Akhir ini, kami akan membuat sumber
tegangan DC untuk proteksi katodik dengan metode arus tanding, di
mana sistem ini memiliki sumber tegangan dari luar sehingga dapat
melakukan pengendalian yang tepat sesuai arus proteksi yang akan
digunakan. Tegangan DC diperoleh dari proses penyearahan
tegangan AC menjadi DC. Hasil keluaran dari penyearah akan
dikontrol melalui Buck converter, sehingga tegangan akan mudah

3
Ibid hal 1 no 1
4
Kuswurjanto Risvan dan Amin Hidayat,PROTEKSI KATODIK DENGAN
IMPRESSED CURRENT PADA BESI TULANGAN BETON. ITS 2005
3

divariasikan dengan merubah besar-kecil duty cycle dari PWM5.


Dan hasil pengukuran arus yang didapat dari sensor arus akan
ditampilkan melalui LCD.

1.4 Rumusan masalah


Permasalahan secara umum pada proyek akhir ini :
 Pembuatan penyearah tegangan AC ke tegangan DC.
Proses penyearahan tegangan AC ke tegangan DC
menggunakan penyearah jembatan (full bridge). Dengan hasil
keluaran tegangan DC yang akan difilter untuk menekan faktor
riple6.
 Pembuatan Buck converter
Pada pembuatan coverter ini bertujuan untuk
mendapatkan nilai arus dengan mengubah tegangan DC yang
sesuai untuk melindungi logam. Proses akan menggunakan
sensor arus untuk mengambil sinyal dari arus yang diamati
kemudian memprosesnya didalam mikrokontroler untuk
dijadikan sinyal digital yang nantinya akan diamati melalui LCD
 Pengamatan arus keluaran dari buck converter
Proses akan menggunakan sensor arus untuk mengambil
sinyal dari arus yang diamati kemudian memprosesnya didalam
mikrokontroler untuk dijadikan sinyal digital yang nantinya akan
diamati melalui LCD.

1.5 Batasan masalah


Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, batasan masalah yang
dapat diambil adalah sebagai berikut.
1. Tegangan keluaran dari penyearah adalah 40V-50V, yang akan
digunakan sebagai sumber masukan dari Buck Converter.
2. Pembacaan Arus menggunakan sensor arus “half effect sensor”
dengan tipe ACS 740 ELC 015.
3. Sumber PWM memakai internal PWM mikrokontoler dengan
frekuensi 25Khz untuk proses switching MOSFET dari Buck
Converter.

5
Mulyadi joko, PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER
MC68HC908QT2, Yogyakarta: Tugas akhir
6
Rashid, Muhammad H., “Power Electronic Circuit, Devices, and Apllications,”
Second Edition, Prentice-Hall International, Inc, 1993.
4

1.6 Metodologi
Proyek akhir ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu
sebagai berikut:
1. Studi liberatur
Mempelajari prinsip kerja dari converter DC to DC,
teknik switching dengan PWM dilanjutkan dengan
pembelajaran tentang karakteristik masing-masing komponen
yang digunakan.
2. Perancangan perangkat keras
Dalam pembuatan converter ini perlu untuk
perancangan perangkat keras (hardware).
Pembuatan perangkat keras meliputi:
a. Pembuatan penyearah fullwave.
b. Pembuatan pembangkit gelombang kotak.
c. Pembuatan Buck Converter.

Pada gambar 1.2 dapat dilihat blok diagram sistem


yang akan dibuat.

Gambar 1.2. Blok diagram sistem.

3. Pengujian perangkat keras


Setelah melalui proses perancangan maka dilakukan
perealisaian perangkat keras maupun perangkat lunak. Dan
dilakukan pengukuran dan penganalisaan semua blok rangkaian
yang dibuat. Langkah terakhir adalah penggabungan antara
perangkat keras dan perangkat lunak
5

4. Analisa system
Setelah semua blok rangkaian diuji dan diperbaiki,
diharapkan diperoleh sistem yang memadai. Dengan ini dapat
diharapkan mendapatkan dan memenuhi hasil yang diinginkan.

1.7 Sistematika pembahasan


Sistematika pembahasan penyusunan Proyek Akhir ini
direncanakan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, tinjauan pustaka, meteologi dan batasan
masalah.

BAB II : TEORI PENUNJANG


Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan
dalam perancangan dan pembuatan proyek akhir.

BAB III: PERENCANAAN DAN PEMBUATAN


Bab ini membahas tahap-tahap perencanaan dan
pembuatan perangkat keras.

BAB IV: PENGUJIAN DAN ANALISA


Bab ini membahas pengujian hasil pembuatan
perangkat keras serta penganalisaan hasil pengujian.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil yang
didapat dan pemberian saran agar perbaikan terus
dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai