Anggruita
Anggruita
SARIAWAN
2. ANIMIA GIZI
Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan
volume pada sel darah merah ( Hematokrit per 100 ml darah ).
Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia dan masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat (Public Health Problem). Di Indonesia prevalensi anemia sebesar
57,1 % diderita oleh remaja putri, 27,9 % diderita oleh Wanita Usia Subur (WUS) dan
40,1 % diderita oleh ibu hamil (Herman, 2006). Penyebab utama anemia gizi di Indonesia
adalah rendahnya asupan zat besi (Fe). Anemia gizi besi dapat menyebabkan penurunan
kemampuan fisik, produktivitas kerja, dan kemampuan berpikir. Selain itu anemia gizi
juga dapat menyebabkan penurunan antibodi sehingga mudah sakit karena terserang
infeksi.
Animia dapat di klasifikasikan menjadi :
1.Morfologi sel darah merah dan indeks-indeksnya
2.Etiologi.
Tanda dan gejala :
1.Konjungtiva pucat ( Hemoglobin ( Hb) 6 sampai10 g/dl ).
2.Telapak tangan pucat ( Hb dibawah 8 g/dl ).
3.Iritabilitas dan Anoreksia ( Hb 5 g/dl atau lebih rendah).
4.Takikardia , murmur sistolik.
5.Pika.
6.Letargi, kebutuhan tidur meningkat .
7.Kehilangan minat terhadap mainan atau aktifitas bermain.
3. KWASIORKOR
4. MARAMUS
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering
ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat
kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta
kesehatan lingkungan.Marasmus sering dijumpai pada anak berusia 0 - 2 tahun dengan
gambaran sbb: berat badan kurang dari 60% berat badan sesuai dengan usianya, suhu
tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang, dinding perut hipotonus dan
kulitnya melonggar hingga hanya tampak bagai tulang terbungkus kulit, tulang rusuk
tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat menonjol, anak menjadi berwajah lonjong
dan tampak lebih tua (old man face)), Otot-otot melemah, atropi, bentuk kulit berkeriput
bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan, perut cekung sering disertai diare kronik
(terus menerus) atau susah buang air kecil.
5. SEMBELIT
6.DIARE
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) adalah sebuah penyakit di
mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau
feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah
penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta
orang per tahun.
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual dan
muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan
perut berbunyi.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat
dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi
dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam
beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau
kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa
bila tanpa perawatan. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang
berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau
botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn.
Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala
umum radang usus buntu.
7. TIFUS
Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonela Thiposa. Kuman
ini biasanya hidup di dalam air. Kuman ini akan mati bila air dipanaskan hingga 100
derajat celcius. Apabila kuman ini masuk dalam jumlah besar ke tubuh maka seseorang
yang daya tahan tubuhnya tidak baik (tidak fit), maka dapat terserang penyakit yang
kemudian kita sebut Tipus.
Gejalanya:
- Demam lebih dari 5 hari
- Demam terjadi terutama di malam hari
- Diare atau sulit buang air besar
- Mual, muntah
Cara mencegahnya:
- Jangan minum air yang belum dimasak (belum matang)
- Bila ingin jajan di pingir jalan yang belum jelas apakah airnya dimasak atau tidak,
yakinlah bahwa badan kita dalam keadaan yang fit sehingga daya tahan tubuh kita
(leukosit) dapat menghancurkan kuman-kuman itu
- Menjaga kebersihan peralatan makan
- Menjaga daya tahan tubuh agar selalu fit dengan makanan, gizi seimbang, istirahat yang
cukup, olah raga, rileks (tidak stress/tegang)
- Untuk menghindari penyebaran kuman, Buang air besar sebaiknya pada tempatnya
jangan dikali atau sungai
Cara Mengobatinya:
- Berobat ke dokter untuk mendapat antibiotik yang tepat serta obat-obatan yang lain
- Makan makanan yang bergizi, namun yang lunak-lunak dan tidak berserat
- Istrirahat yang cukup
- Bila demam sangat tinggi, dapat dikompres dengan air hangat dan banyaklah minum air
putih
8. TUKAK LAMBUNG
9. PAROTITIS
Parotitis adalah suatu peradangan salah satu atau kedua kelenjar parotis , besar kelenjar
ludah yang terletak di kedua sisi wajah, pada manusia. The parotid gland is the salivary
gland most commonly affected by inflammation. Kelenjar parotis adalah kelenjar ludah
yang paling sering terkena peradan
Gejala dari Gondongan antara lain, demam, lemas, susah membuka mulut,
pembengkakan pada kelenjar parotis di pipi, pada laki laki dewasa juga bisa terjadi
pembengkakan pada buah zakar, peradangan pada pankreas. Walaupun saya sebutkan
banyak, tapi tidak semua gejala bisa ditemukan pada penderita gondongan, apalagi
kondisi badannya memang lagi bagus.
Pengobatan pasien gondongan sebenarnya tidak begitu spesifik seperti halnya infeksi
virus yang lain. Pengobatan hanya untuk menghilangkan gejala. Diharapkan penyakit ini
akan sembuh sendiri selama 3 sampai 4 hari.
10.GALAKTOSEMIA