Anda di halaman 1dari 1

Data yang diperoleh, Pemko Medan mengajukan 18 dinas dan 13 lembaga teknis dalam

rancangan tersebut. Dari jumlah itu setidaknya ada tiga satker yang dieliminasi ataupun
digabung ke dalam satker yang dianggap serumpun. Tiga satker itu adalah Badan
Pengelola Perparkiran (BPP) yang digabung ke Dinas Perhubungan menjadi Bidang
Perparkiran. Kemudian Dinas Perikanan dan Kelautan yang digabung dengan Dinas
Pertanian menjadi Dinas Pertanian dan Kelautan.

Selanjutnya Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Energi dan Sumber Daya Mineral
dihapus dan diganti dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
(Bapedalda). Selain itu Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan (TKTB) berganti nama
menjadi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB), Badan Pengawas Kota
(Bawasko) menjadi Inspektorat Daerah. Kemudian Kantor Sosial naik status menjadi
dinas dan digabung dengan Dinas Tenaga Kerja menjadi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

Menanggapi ajuan rancangan struktur organisasi perangkat daerah ini, Ketua Komisi A
DPRD Medan Hardi Mulyono belum mau memberikan komentarnya karena secara resmi
baru akan disampaikan besok (hari ini). Namun dia berjanji akan segera memproses
rancangan ini untuk segara disahkan Desember 2008.

Menurut Hardi untuk memprosesnya, mereka akan sharing dengan undang satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) terkait untuk mengetahui tentang sumber daya manusia (SDM)
yang ada di Pemko Medan, apakah sudah siap untuk penerapan struktur baru ini.
Menurutnya ini terkait psikologis karena banyak yang akan kehilangan jabatan.

Dalam rancangan yang diajukan itu, tidak tercantum Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) sebagai salah satu lembaga teknis.

Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan untuk Satpol PP memang ada
ada struktur tersendiri. Menurutnya Satpol PP memang satuan yang berbeda dari satker
lainnya.

Mengenai pembentukan Kantor Sandi Negara Daerah dan Badan Ketahanan Pangan Kota
menurutnya karena ada surat edaran dari pusat serta kebutuhan Pemko Medan terhadap
satker tersebut. Sedangkan mengenai alasan penggabungan BPP ke Dinas Perhubungan
dikarenakan volume kerjanya yang sedikit. Begitu juga dengan Dinas Lingkungan Hidup
dan Dinas Perikanan dan Kelautan.

Sebab semangat PP 41/2007 itu adalah efensiensi dan efektivitas kinerja satker. Makanya
Dinas LH dikembalikan menjadi Bapedalda, dan Kelautan dimasukkan ke Dinas
Pertanian. Namun dalam rancangan ini tidak terlihat satker yang mengelola aset dan
barang daerah. Padahal ini menjadi salah satu alasan Pemko Medan sehingga rancangan
ini terlambat. Dengan kondisi ini berarti Bagian Umum masih memegang pengelolaan
aset di Medan.(*)

Anda mungkin juga menyukai