Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Tujuan Pengamatan


 mengenal keanekaragaman hewan-hewan Coelenterata;
 mengobservasi morfologi dan struktur hewan-hewan Coelenterata;
 mengelompokkan hewan-hewan Coelenterata ke dalam classis
yang berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri;
 mengobservasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

I.II Dasar Teori

Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani ; Coilos=rongga, dan


Enteron=usus. Gabungan kedua istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan
yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga. Phylum ini
beranggotakan hewan-hewan yang multiseluler, tidak mempunyai tulang
belakang, tubuh simetri radial, dinding tubuh diploblastik (ektodermis/epidermis
dan endodermis/gastrodermis), dan mulut yang dikelilingi tentakel-tentakel yang
berfungsi sebagai alat gerak, penangkap mangsa, dan memasukkan makanan ke
dalam mulutnya. Habitatnya di air laut dan air tawar. Ciri umum dari Coelenterata
adalah adanya sistem syaraf dan memiliki coelom. Nutrisi pada umunya yaitu
holozoik dan respirasi dengan seluruh permukaan tubuhnya. Ekskresi juga dengan
permukaan tubuh kecuali yang berupa padatan dikeluarkan lewat mulut.
Reproduksi pada Coelenterata ada yang berumah dua dan berumah satu.

Pada Coelenterata terdapat Nematocyte yang berfungsi sebagai alat


penyengat untuk mempertahankan diri dari musuh atau untuk melemahkan
mangsa. Sel berflagel berfungsi untuk memasukan makanan ke dalam rongga
gastrovaskuler. Sel syaraf untuk mengkoordinasikan stimulus ke dalam koordinasi
respon.

1
Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi
seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga
Gastrovaskuler. Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya
yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya.
Tentakel vang dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut
Nematokis (ciri khas dari hewan berongga).

Tubuh hewan-hewan Coelenterata tersusun oleh dua lapis jaringan dan


satu lapisan non seluler. Bagian luar berupa jaringan epidermis / ektodermis dan
bagian dalam berupa lapisan endodermis/gastrodermis yang berfungsi sebagai
usus, yaitu sebagai alat pencernaan dan pengedar sari-sari makanan. Sedangkan di
antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan non seluler yang disebut mesoglea.

Dalam siklus hidupnya, sebagian Coelenterata mengalami pergiliran


keturunan antara bentuk polip yang sesil atau menempel pada suatu tempat, dan
bentuk medusa yang dapat berenang bebas. Secara umum, filum Coelenterata
dikelompokkan ke dalam tiga kelas, meskipun ada juga yang membaginya ke
dalam empat kelas (memasukkan Ctenophora ke dalam Coelenterata). Ketiga
kelas tersebut adalah sebagai berikut.
 Hydrozoa

Contoh dari kelas Hydrozoa yang damati saat praktikum adalah Hydra,
Obelia sp, dan Physalia pelagica. Ketiga anggota hydra ini mempunyai ciri khas
dan keunikan masing-masing. Hydrozoa hidupnya ada yang soliter (terpisah) dan
ada yang berkoloni (berkelompok). Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk
polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan dan beberapa jenis
membentuk medusa.
o Hydra virridissima

Hydra yag diamati ini berwarna hijua ada juga yang berwarna merah.
Bentuk tubuh Hydra seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh Hydra antara
10 mm – 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea rendah.

2
Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat
pada obyek dan untuk bergerak. Pada ujung yang berlawanan terdapat mulut yang
dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel.
Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan. Selanjutnya makanan
dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler

Hydra dapat berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan


secara aseksual terjadi melalui pembentukan tunas/budding, kira-kira pada bagian
samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea
dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya
melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru. Dapat dilihat
dari gambar dibawah ini :

Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari


ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang
akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan
berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat
berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar
perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan
embrio tumbuh menjadi Hydra baru.

3
o Obelia sp dan Physalia pelagica

Obelia sp punya dua bentuk kehidupan ( dimorfisme ).Pada hewan ini


terjagdi pergiliran keturunan atau sering disebut juga metagenesis.Bentuk
kehidupan Obelia yaitu
a. Hydrant, yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencernakan makanan.

b. Gonangium, yaitu polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan

aseksual, menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada


gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari
induknya dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas.
Selanjutnya medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.
Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa. Hewan Obelia mempunyai
dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa akan menghasilkan sel telur /
ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh (eskternal)
dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut
planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi polip
muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi hewan Obelia. Selanjutnya,
Obelia memulai melakukan pembiakan aseksual dengan pembentukan
tunas/budding, sehingga membentuk koloni yang baru.

4
Physalia pelagica sering disebut juga dengan kapal perang portugis ( sea-
war portugese ) disebut seperti itu mengikn saja karena dlihat dari bentuknya yang
unik dan spesies ini ditemukan di kapal portugis.

 Scyphozoa

Hewan yang diamati yang termasuk kelas Scyphozoa yaitu Aurelia aurita .
Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering
disebut ubur-ubur mangkuk. Aurellia aurita, berupa medusa berukuran garis
tengah 7 – 10 mm, dengan pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah. Hewan ini banyak
terdapat di sepanjang pantai. Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran
keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada
individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam
tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang
menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada
tempat yang sesuai. Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh
menjadi polip muda disebut skifistoma. Skifistoma kemudian membentuk tunas-
tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut
strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa
muda disebut Efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa. Daur
hidup Aurellia dapat diamati di bawah ini :

5
 Anthozoa

Hewan yang diamati pada kelas Anthozoa ini cukup banyak yaitu :
Tubifora musica, Gorgonia sp, Rennila sp, Acropora, Fungia, Meandra
(mendrina), Astrangia, Polidacna, Metridium, dan Antipathes dichotoma.
Anthozoa berasal darikata Anthos = bunga, zoon = binatang. Anthozoa berarti
hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga. Anthozoa dalam daur
hidupnya hanya mempunyai polip. Bila dibandingkan, polip Anthozoa berbeda
dengan polip pada Hydrozoa. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat sebagai
berikut :

Dalam kelas Anthozoa ini meliputi Mawar laut dank Koral alut. Mawar
laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut Mawar Laut terdapat
banyak tentakel berukuran pendek. Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar
pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga Mawar Laut tetap bersih. Koral atau
karang cara hidupnya berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat. Massa itu

6
sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah
mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batu
karang, yaitu karangpantai, karang penghalang dan karang atol. Gambar di bawah
merupak strukutr tubuh Anthozoa ( Anemon )

I.III Rancangan Penelitian

Alat dan bahan :


1. Mikroskop listrik
2. Awetan Basah Coelenterata
3. Awetan Kering Coelenterata (sekret)
4. Preparat awetan Hydra sp.
5. Preparat awetan Obelia sp.

Cara Kerja :
Pengamatan morfologi beberapa contoh hewan porifera
1. Preparat awetan Hydra sp. diletakkan di meja preparat mikroskop lalu
diamati bagian-bagian cakram basal, conus dan tentakel, batang tubuh,
tunas, dan letak organ reproduksi seksualnya. Lalu digambar apa yang
telah diamati pada buku gambar.
2. Preparat awetan Obelia sp. diletakkan di meja preparat mikroskop lalu
diamati bagian-bagian perisarcs, coenosarcs, gonangium, dan hydranth.
Lalu digambar apa yang telah diamati pada buku gambar.
3. Awetan basah dan awetan kering Coelenterata diamati bagian-bagiannya,
lalu digambar apa yang sudah diamati tersebut pada buku gambar.

7
BAB II

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

II.I Tabel Hasil Pengamatan


Simetri Bentuk Mu- Tenta Cakram Gastro- Classis
No. Nama Species
Tubuh Polip Medusa lut kel basal vaskuler
1. Tubipora musica radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
2. Acropora sp. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa

3. Fungia sp. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa


4. Meandra sp. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
5. Astrangia danae radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
Antipathes
6. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
dichotoma
Metridium
7. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
dianthus
8. Gorgonia sp. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
9. Polydacna sp. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
Renilla
10. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
reniformis
11. Aurelia aurita radial √ √ √ √ √ √ Scyphozoa
12. Obelia sp. radial √ √ √ √ √ √ Hydrozoa
13. Hydra sp. radial √ - √ √ √ √ Hydrozoa
Physalia
14. radial - √ √ √ - √ Hydrozoa
pelagica

8
Meandrina
15. radial √ - √ √ √ √ Anthozoa
meandrithes

II.II. Tabel pengamatan


Gambar
No Klasifikasi
Literatur Foto Tangan
1 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Ordo : Alcyonaceae www.biology.uco.edu

Familia: Tubiforidae

Genus : Tubifora

Spesies : Tubifora musica


2 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Zoantharia

Ordo : Madreporaria

Genus : Acrhphora

Species : Acrophora sp. www.aquarium-innovations.com

3 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Hexacorallia

9
Ordo : Scleratinia

Family : Fungiidae

Genus : Fungia

Species : Fungia sp.

www.theaquaticlibrary.co.uk
4 Phylum : Coelentrata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Zoantharia

Ordo : Scleractinia

Family : Meandrinidae

Genus : Meandra
www.nbii.gov
Species : Meandra sp.
5 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Zoantharia

Ordo : Madreporaria

Genus : Astrangia
www.ultimatereef.net
Species : Astrangia danae

10
6 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Zoantharia

Ordo : Antipatharia

Genus : Antipathes

Species : Antipathes www.ultimatereef.net


dichotoma
7 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Genus : Metridium

Species : Metridium sp.

www. actiniaria.com

8 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Alcyonaria

Ordo : Gorgonaceae

Genus : Gorgonia
www. therightblue.net
Species : Gorgonia sp.
9 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Zoantharia

Ordo : Madreporaria

www. therightblue.net
11
Genus : Polidacna

Species : Polidacna sp.


10 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Sub classis: Alcyonaria

Ordo : Pennatulaceae

Genus : Renilla

Species : Renilla
www. dnr.sc.gov
reniformis
11 Phylum : Coelentrata

Classis : Scyphozoa

Ordo : Semaestomae

Family : Ulmaridae

Genus : Aurellia
www.phenomenaarou
Species : Aurellia aurita ndus.blogspot.com
12 Phylum : Coelenterata

Classis : Hydrozoa

Ordo : Hydroida

Sub Ordo: Leptomedus

Family : Campanilariidae

Genus : Obelia www.


silenes8.vigneshonlio
Species : Obelia sp. ne.info

12
13 Phylum : Coelenterata

Classis : Hydrozoa

Ordo : Hydroida

Sub Ordo: Anthomedusae

Family : Hydridae

Genus : Hydra
Species : Hydra
www. nbii.gov
virridissima
14 Phylum : Coelenterata

Classis : Hydrozoa

Ordo : Siphonopora

Family : Physaliidae

Genus : Physalia

Species : Physalia pelagica www.palaeos.org


15 Phylum : Coelenterata

Classis : Anthozoa

Familia : Meandriniidae

Genus : Meandrina

Ordo : Scleractinia www.


coralpedia.bio.warwick.
Spesies : Meandrina ac.uk
meandrithes

13
II.III Pembahasan Spesies

Tubifora musica

Karang jenis ini bentuk polipnya menyerupai pipa dan berwarna hijau,
kerangkanya terbuat dari zat kapur berwarna merah. Hidupnya secara berkoloni,
antara polip satu dengan yang lain diikat oleh jaringan tubuh yang disebut stolon
transversal. Susunan pipa-pipa polip yang menyusun koloni tersebut berjajar
secara vertikal. Kerangka tubuhnya termasuk jenis kerangka endoskeleton yang di
bagian luarnya dibungkus oleh lapisan epidermis.

Acropora sp.

Genus Acropora merupakan anggota Anthozoa yang merupakan partisipan


utama dalam pembentukan terumbu karang. Koloninya berbentuk seperti tanduk
rusa jantan, maka atas dasar itu koral ini juga disebut dengan istilah koral-tanduk
rusa. Polip-polipnya tumbuh menggerombol pada bagian coenenchyme-nya.
Polip-poli tersebut bentuknya seperti cangkir silindris. Antara polip satu dengan
yang lain dipisahkan oleh coenosteum. Ada du bentuk polip,yaitu polip terminal
dan polip lateral. Polip terminal bertentakel 6 buah dan polip lateral bertentakel 12
buah. Mesentrinya teratut dalam posisi saling berpasang-pasangan bilateral.
Coenenchyme-nya berbentuk jalinan saluran-saluran yang menghubungkan polip
satu dengan polip lainnya.

Fungia sp.

Fungia sp. Mempunyai simetri tubuh radial dan bentuknya polip. Fase
medusa pada species ini tereduksi sehingga hanya memiliki bentuk polip saja.
Fungia sp. Juga memilki mulut, tentakel, cakram basal dan gastrovakuler.

Meandra sp

Hewan ini koloninya merupakan onggokan coenenchyme yang bentuknya


beralur-alur seperti otak. Maka atas dasar itu karang ini disebut dengan istilah

14
karang otak. Koloninya merupakan kumpulan berbagai generasi polip, yang
membentuk kerangka dari bahan kapur. Semasa koloninya nmasih muda, tubuh
koloni tersebut dapat dipotong dengan pisau, tetapi makin tua koloni tersebut
makin keras, karena makin banyak disposisi zat kapur.

Astrangia danae

Astrangia danae memiliki simetri tubuhnya berbentuk radial. Mempunyai


bentuk polip. Selain itu Astrangia danae memiliki mulut, tentakel, cakram basal
dan gastrovaskuler.

Antipathes dhicotoma

Hewan karang ini hidupnya berkoloni, kerangka tubuhnya terbuat dari


bahan tanduk berwarna hitam. Oleh sementara orang sering digunakan untuk
perhiasaan tubuh( gelang, baik gelang kaki maupun gelamg tangan). Anggapan
sementara karang ini dapat dipergunakan untuk penangkal penyakit reumatik
(perlu diteliti kebenarannya). Koloni koral ini biasanya melekat pada dasr laut
pada batu- batu karang dengan bagian discus-pedalnya yang berwarna muda.

Metridium dianthus

Metridium, dapat ditemukan di dalam laut pada kedalaman 99 m, terutama


di laut tropis yang hangat dan jernih. Hidup menetap dengan melekatkan diri pada
batu karang dan benda lainnya. Tubuhnya berbentuk silindris, radial simetris
dengan bagian oral seperti corong dilengkapi dengan tentakel-tentakel yang
berbentuk seperti mahkota bunga. Panjang tubuhnya sekitar 5-7 cm, tetapi ada
juga yang berukuran raksasa hingga 1 m. Warnanya bervariasi, tetapi warna
umumnya adalah kuning dan coklat.

Seperti anemon laut lainnya, metridium bersifat karnivora. Makanannya


berupa hewan invertebrata kecil lainnya. Proses pencernaan berlangsung baik
secara ekstraselular, maupun intraselular. Pernapasan dan ekskresi metridium

15
dilakukan secara difusi-osmosis melalui permukaan tubuhnya. Untuk reproduksi,
hewan ini berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Pada perkembangbiakan
secara aseksual, dilakukan dengan membentuk kuncup dan fragmentasi. Susunan
muskular metridium telah mengalami perkembangan lebih sempurna
dibandingkan anggota kelas sebelumnya. Metridium juga telah memiliki sistem
saraf, walaupun masih berupa susunan saraf sederhana.

Gorgonia sp.

Gorgonia adalah salah satu hewan yang hidup secara berkoloni dan dapat
ditemukan di berbagai laut di dunia terutama di laut tropis dan subtropis. Hewan
ini juga biasa disebut kipas laut atau cambuk laut. Koloninya ada yang berbentuk
seperti semak, namun pada umumnya yang sering ditemukan berbentuk kipas atau
batang pohon yang pipih, bercabang-cabang dan dapat mencapai ketinggian 80
cm. Gorgonia mempunyai berbagai macam warna, diantaranya ungu, merah dan
kuning yang menambah keasrian dunia bawah laut. Kerangka tubuhnya terbuat
dari zat tanduk dan merupakan kerangka bagian dalam (endoskeleton).

Polidacna sp.

Polidacna sp memiliki simetri tubuh radial dan bentuk polip. Selain itu
memiliki mulut, tentakel, cakram basal , dan gastrovaskuler.

Renilla reniformis

Spesies ini mudah ditemukan di perairan dangkal Atlantik Selatan dan


pantai timur laut Florida dengan nama Pansy laut. Hidupnya secara in-situ dengan
sebagian tubuhnya terkubur di pasir. Hewan ini biasanya berwarna merah muda
dan ungu yang berasal dari spikula kalsium karbonatnya. Polipnya yang besar
mencapai ukuran 2 inchi pada cakram basalnya. Spesies ini juga mempunyai
tentakel yang mengsekresikan lendir lengket untuk menangkap mangsanya,
berupa hewan-hewan kecil dalam air. Renilla akan mengeluarkan cahaya

16
(bioluminosent) apabila terganggu, karena hewan ini memiliki protein fuoresens
hijau, suatu zat yang sangat penting bagi sains biologi modern

Aurelia aurita

Aurelia aurita (ubur-ubur) memiliki bentuk tubuh seperti mangkok dengan


warna putih/transparan, ukurannya relatif besar dan terdapat laut. Saluran
pencernaan makanan pada Aurelia berupa gastrovaskuler. pencernaan terjadi
secara ekstrasel dalam gastrovaskuler dan dilanjutkan secara intrasel pada sel
berflagel. Makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi antar sel.
Respirasi dan ekskresi pada Aurelia melalui permukaan tubuhnya. Aurelia bersifat
dioceous (berkelamin terpisah). Ada ubur-ubur jantan dan ada yang betina.
Pembuahan terjadi secara internal dan dalam siklus hidup Aurelia terdapat 2 larva
yaitu planula dan scyphystoma. Fase medusa lebih dominan dari pada fase
polipnya.

Obelia sp.

Obelia sp. Mempunyai simetri tubuh radial dan bentuk yang paling
dominan adalah polip. Memiliki mulut, tentakel, cakram basal dan
gastrovaskuler. Obelia sp ini memilki Hydranth untuk mengambil zat makanan
dan gonangium sebagai alat untuk melakukan reproduksi.

Hydra sp.

Hydra sp. Mempunyai simetri tubuh radial dan bentuk yang paling
dominan ialah polip. Serta mempunyai mulut, tentakel, cakram basal dan
gastrovaskuler.

Physalia pelagica

Physalia pelagica Mempunyai simetri tubuh radial dan bentuk medusa.


Serta mempunyai mulut, tentakel, cakram basal dan gastrovakuler. Pada Physalia
pelagica ini memiliki Crest sebagai alat untuk penyamaran.

17
II.IV Pembahasan Soal
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap species
yang anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tesebut !
 Simetri tubuh radial
 Mulut dikelilingi oleh tentakel
 Dinding tubuh diploblastik dan memiliki sel nematosis
 Sistem pencernaaan makanan tidak komplit, hanya berupa rongga
gastrovaskuler
 Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi, maupun ekskresi yang
khusus
 Sudah memeiliki sistem saraf difus
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species
tersebut sehingga dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan
perbedaan-perbedaanya!
 Bentuk tubuh
 Cakram basal
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut :
Classis Ciri Khas
Hydrozoa  Tubuhnya berbentuk silinder
 Ada yang hidup soliter dan ada juga yang berkoloni
 Siklus hidupnya terdiri dari fase polip dan medusa
 Rongga gastrovaskuler tidak dilengkapi dengan
stomodeum, maupun sel-sel jelatang
 Lapisan mesoglea merupakan lapisan nonseluler yang
berbentuk bubur
 Dinding enteronnya tidak mengalami pelipatan (septum)
 Gonadnya ditemukan dalam lapisan epidermis
Scyphozoa  Bentuk tubuhnya menyerupai mangkuk
 Lebih dominan fase medusa, fase polipnya berukuran
kecil dan sukar ditemui
Anthozoa  Bentuk Tubuhnya menyerupai bunga

18
 Pada fase polip mulutnya tidak langsung berhubungan
dengan rongga enteron melainkan berbuhubungan terlebih
dahulu dengan dengan saluran faring (stomodium)
 Dinding enteron mempunyai septa
 Mesoglea bersifat nonselular
 Gonad berasal dari lapisan gastrodermal
 Fase medusanya tereduksi sehingga hanya fase polip saja
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Coelenterata yang
anda temukan :
 Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan bahan
kosmetik

 Beberapa jenis hewan tertentu kerangka tubuhnya dapat


dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah
 Selain itu beberapa kerangka tubuh Coelenterata dapat juga
membentuk karang pantai yang dapat melindungi dari ombak sehingga
dapat nencegah terjadinya erosi di pantai
 Karang Atol yang merupakan bagian dari ekosistem di laut yang
dapat dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian hewan-hewan laut
dan sebagai tempat berlangsungnya proses perkembangbiakan ikan
 Di laut yang dangkal, beberapa jenis anemon laut yang berwarna-warni
dapat membentuk “Taman Laut” yang indah dan dimanfaatkan sebagai
objek wisata.

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang diperoleh mengenai phylum
coelenterata Lengkapilah table berikut ini :

19
Phylum Pencernaan Makanan Ekresi Pernapasan Sistem syaraf Reprodu

Coelenterata  Holozoik  Difusi  Difusi  Di dalam 


fitoplankton&zooplan melalui melalui mesoglea sual
kton (crustaceae rendah permuka permukaan terdapat
seperti xyclops, an tubuh tubuh kumpulan Hany
daphnia, moina) hasil (obligat syaraf terbe
 Makanan ekresi aerob) ganglion yang tunas
ditangkap pleh tentakel berupa yang berperan 
(nematocyst) masuk amoniak terjadi untuk genesis
kemulut&rongga pada menentukan  Veg
gastrovakuler lapisan respon :polip
 Makanan dicerna epidermis  stimulus®se  Gen
tetapi masih belum l saraf : medu
sempurna (pencernaan sensoris®tali
ekstrakulikuler) saraf
 Pencernaan sensoris®ganl
dilanjutkan di dalam sel ion
berflagel terdekat®resp
 Sel berflagel on tali saraf
membentuk motorik®efee
pseudopodium untuk ktor
mengambil makanan
 Dibentuk
vakuola makanan dan
makanan dicerna
(pencernaan
intraseluler)
 Hasil pencernaan
disebarkan ke seluruh
tubuh melalui difusi
antar sel
 Sisa pencernaan
dikeluarkan dari
gastrovakuler

BAB III

20
KESIMPULAN

Kebanyakan species yang diamati sebagian besar termasuk kedalam


classis Anthozoa yaitu bentuknya seperti bunga dan fase medusa terduksi
sehingga yang nampak adalah bentuk polipnya saja. Sebagian besar hidup di air
laut. Yang termasuk classis Anthozoa adalah Tubifora musica, Acropora sp.,
Fungia sp., Meandra sp., Astrangia danae., Anthipates dichotoma., Metridium
dianthus, Gorgonia sp., Polidacna sp., dan Renilla reniformis. Pada classis
Hydrozoa memiliki bentuk tubuh seperti ular air, fase dominan pada classis ini
adalah polip. Spesies yang diamati ada yang hidup di laut yaitu Physalia pelagica
dan Obelia sp. serta ada juga yang hidup di air tawar yaitu Hydra sp. Pada classis
Scyphozoa mempunyai bentuk tubuh seperti mangkok. Fase dominan adalah
medusa. Habitatnya di air laut. Species yang diamati dari classis ini adalah
Aurelia aurita.

DAFTAR PUSTAKA

21
Kastawi, Yusuf dkk. 2003. Common Text Book Zoologi Avertebrata.
Malang: IMSTEP.

Sutarno, Nono dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Zoologi Invertebrata.


Bandung. Biologi UPI.

Sutarno, Nono dkk. 2010. Hand Out Zoologi Invertebrata. Bandung. Biologi UPI.

Djuhanda, Tatang. 1980. Kehidupan Dalam Setetes Air. Bandung: ITB.

22

Anda mungkin juga menyukai