Massa jenis suatu zat dapat ditentukan dengan berbagai alat, salah satunya adalah dengan
menggunakan piknometer. Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya
menyerupai botol parfum atau sejenisnya. Jadi dapat diartikan disini, piknometer merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.
Terdapat beberapa macam ukuran dari piknometer, tetapi biasanya volume piknometer yang
banyak digunakan adalah 10 ml dan 25 ml, dimana nilai volume ini valid pada temperature yang
tertera pada piknometer tersebut. Berikut contoh gambar dari piknometer:
Bagian-bagian Piknometer, Adapun jenis atau bentuk piknometer yang kita ketahui itu
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Tutup piknometer, untuk mempertahankan suhu di dalam piknometer.
2. Lubang
3. Gelas atau tabung ukur, untuk mengukur volume cairan yang dimasukkan dalam piknometer
Prinsip Kerja atau Cara Menggunakan Piknometer, Berikut tata cara menggunakan
piknometer untuk menentukam massa jenis suatu zat:
1. Melihat berapa volume dari piknometernya (tertera pada bagian tabung ukur), biasanya ada
yang bervolume 25 ml dan 50 ml.
2. Menimbang piknometer dalam keadaan kosong.
3. Memasukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer tersebut.
4. Menutup piknometer apabila volume yang diisikan sudah tepat.
5. Menimbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.
6. Menghitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno berisi
fluida dengan massa pikno kosong.
7. Setelah mendapat data massa dan volume fluidanya, kita dapat menentukan nilai rho/masssa
jenis (ρ) fluida dengan persamaan:
rho (ρ) = m/V=(massa pikno+isi) - (massa pikno kosong) / volume. Adapun satuan yang
biasanya di gunakan yaitu massa dalam satuan gram (gr) dan volume dalam satuan ml = cm3
8. Membersihkan dan mengeringkan piknometer.
Stopwatch Analog
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain itu,dalam ilmu kimia
stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh suatu
larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Dalam praktikum fisika, stopwatch sering digunakan.Misalnya pada praktikum pengukuran dasar,
viskosimeter aliran fluida, pesawat atwood, dan lain sebagainya.
Multimeter
Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Volt-meter dalam mengukur
tegangan listrik, baik Tegangan Arus Searah/Direct Current Voltage (DCV), maupun Tegangan
Arus Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV).Pada Multimeter analog, hasil pengukuran
tegangan dibaca pada papan skala tegangan (ACV-DCV).
Osiloskop
Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT).
Pengukuran tegangan menggunakan multimeter, maka tampilan nilai tegangan pada
multimeter dapat dianggap menunjukkan nilai tegangan yang sebenarnya. Tapi tidak halnya untuk
sumber tegangan AC. Karena seperti di ketahui bahwa tegangan AC merupakan tegangan dengan
fungsi dari waktu.. Oleh karena itu dikenal istilah tegangan maksimum dan tegangan efektif yang
dirangkai dengan persamaan :
2
Vmaks Vmaks
Veff = =
2 2
Secara rinci panel dan modus osiloskop terdiri dari :
a. layar display
b. tombol ON-OFF
c. pengatur intensitas
d. pengatur focus
e. Sumber tegangan 2 Vp-p
f. Pemilih kecepatan horisontal
g. Penggeser gambar arah horizontal
h. Input Chanel-1
i. Pengatur nilai skala vertical Chanel-1
j. Penggeser arah gambar vertical Chanel-1
k. Input Channel-2
l. Pengatur nilai skala vertical Chanel-1
m. Penggeser gambar vertical Chanel-1
n. Pemilih channel dan modus kerja osiloskop
o. Tombol AUTO harus selalu dalam keadaan tertekan
p. Pengatur TRIGGER harus selalu terputar habis ke kiri.
3. Mengukur tegangan AC
a. Pilih mode SOURCE pada LINE
b. Pilih mode COUPLING pada AC
c. Pilh AC pada tombol AC-DC
d. Hubungkan CH-2 dengan output pada Function Generator
e. Pilih bentuk grafik sinusoidal pada waveform Function Generator
f. Mintalah persetujuan assisten sebelum anda menghidupkan function generator
a. Untuk mendapatkan bentuk gelombang yang mudah di analisa aturlah frekuensi
gelombang dengan mode frekuensi yang ada di function generator
b. Hitung Vmaks, Veff, dan Vp-p serta frekuensi dan periodenya. Variasikan VOLTS/DIV
pada angka 1, 1.5, 2 dan TIME/DIV pada angka 1, 1.5, 2
g. Catat semua hasil yang anda dapatkan.
Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.
Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum
sumber listrik arus searah , amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang
mengalir pada kawat penghantar. Bagian-bagian amperemeter juga seperti voltmeter yaitu terdiri
dari skala , setup pengatur, dan kutub positif-negatif.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk
deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan
dengan hambatan shunt. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus
yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang
dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar
pula simpangannya.
Cara Penggunaan Amperemeter
Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan
Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir
melewati ampere meter.
Perhatikan gambar. Setelah kita buka saklar S kemudian kita putus penghantar, kemudian
sambungkan amperemeter di tempat itu.
Setelah amperemeter terpasang, kita dapat
mengetahui besar kuat arus yang mengalir melalui
penghantar dengan membaca amperemeter melalui jarum
penunjuk.
Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan
karakteristik alat ukur karena jarum penunjuk tidak
selalu menyatakan angka apa adanya.
Kuat arus yang terukur I dapat dihitung dengan rumus: