Anda di halaman 1dari 3

ABDULLAH GYMNASTIAR

Sosok kyai muda ini memiliki ciri khas dan fenomena tersendiri. Kemunculannya secara
langsung di acara televisi selalu dihadiri oleh ribuan massa. Beliau adalah K.H. Abdullah
Gymnastiar atau biasa dipanggil Aa Gym, pimpinan pesantren Daarut Tauhid Bandung. Aa
Gym memulai pendidikan formal di SD Damar, pindah ke KPAD Gegerkalong, dan pindah lagi
ke SD Sukarasa 3. Bakatnya mulai terlihat dan prestasinya pun cukup bagus, terbukti dengan
menempati ranking terbaik II saat menamatkan sekolahnya. Begitu pula di bidang seni, bakat
menggambar dan menyanyinya mulai terlihat. Sejak itu ia sering ditunjukk sebagai ketua kelas
dan aktif dalam gerakan Pramuka. Jiwa dagangnya pun terbentuk sejak TK, terbawa hingga di
sekolah dasar. Misalnya, ia pernah berjualan petasan yang memang pada waktu itu belum ada
larangan seperti sekarang ini. Alhasil ia mendapat teguran dari pengurus DKM masjid. Saat itu
beliau belum mengerti ilmu agama dengan baik. Setelah lulus SMA, ia tidak lulus Sipenmaru
dan akhirnya kuliah di D3 Fakultas Ekonomi Pendididkan Ahli Administrasi Perusahaan
(PAAP), Universitas Padjadjaran. Namun kuliahnya hanya bertahan satu tahun karena sibuk
berbisnis,sehingga ia dikenal sebagai “tukang dagang”.
Selepas PAAP, Aa Gym masuk ke Akademi Teknik Jenderal Ahmad Yani (ATA,
sekarang Unjani). Selama kuliah di ATA, ia mengontrak sebuah kamar di pinggir sawah karena
benar-benar ingin melatih hidup mandiri. Begitu banyak prestasi yang diraih, ia mengikuti
lomba menggambar, mencipta lagu, baca puisi, dan pidato. Alhamdulillah ia selalu memperoleh
juara,walaupun yang mengadakannya adalah senat mahasiswa dan kebetulan beliau sendirilah
ketuanya. Selain menjadi ketua senat , ia juga menjadi komandan resimen mahasiswa (Menwa).
Kegiatan berbisnisnya pun makin terasah. Ia pernah membuat usaha keset dan kain perca. Ia
juga pernah berjualan baterai dan film kamea saat acara wisuda. Ia juga sempat menjadi supir
angkot jurusan Cibeber – Cimahi sekadar menambah uang saku. Inti dari semua ini, memang ia
sangat senang untuk membiayai kebutuhannya sendiri tanpa menjadi beban siapa pun. Selain itu
juga melatih diri untuk tidak bersikap gengsi, karena yang dilakukan adalah sesuatu yang halal.
Alhamdulillah, ia menyelesaikan program sarjana muda di ATA walaupun belum melaksanakan
ujian Negara. Memang sesudah itu ada kesempatan untuk melanjutkan kuliah hingga jenjang S1,
terutama karena dorongan teman-teman dan beberapa dosen yang baik hati. Akan tetapi, setelah
menelusuri hati, ternyata hal itu takcukup kuat untuk memotivasinya menyelesaikan kuliah.
Mungkin hikmahnya adalah memotivasi orang yang belum dan tidak punya gelar agar tetap
optimis untuk maju dan sukses.
Tepat dua belas Rabiul Awal tahun 1987, Aa Gym menikah. Gadis pillihannya adalah
Ninih Muthmainnah. Pernikahannya dilangsungkan dengan sederhana di Pesantren Kalangsari,
cijulang, dan dihadiri oleh banyak ulama. Kemudian mereka tinggal di rumah orang tuanya. Aa
Gym bertekad untukmenafkahi keluarganya dengan cara yang halal, karena jelas tidak mungkin
rumah tangga akan berkah dan bahagia jika ada makanan atau harta yang haram. Sebagai
kewajiban seorang suami, yaitu mencari nafkah,ia mulai merintis usaha kecil-kecilan. Usaha-
usaha yang ia rintis antara lain:
1. Buku
Setiap pagi ia berjualan buku di Masjid Al Furqom, IMP Bandung sambil belajar Tafsir
dan ilmuhadits disana, ia memikul kardus berisi buku-buku agama untuk dijual. Jadi,
sambil menuntut ilmu juga mencari rezeki. Alhamdulillah, usaha inilah yang menjadi
cikal bakal toko buku dan sekarang telah berkembang menjadi supermarketyang saat ini
sudah dikelola dan diserahkan kepada Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhid.

2. Handicraft
Sambil mengajar di madrasah KPAD, ia membuat hasil kerajinan bersama anak-anak
pada sore harinya. Usaha ini terus berkembnag hingga dapat membeli mesin gergaji.
Sejak itu mereka banyak menerima order plang nama serta order sablonan. Dari usaha
sederhana inilah kemudian berkembang menjadi usaha penerbitan dan percetakan buku.

3. Konveksi
Mengingat istrinya memiliki keterampilan menjahit, maka untuk menambah
penghasilan keluarga ia menabung agar bisa membeli mesin jahit bekas. Alhamdulillah,
order jahitan berkembang dan dapat mengajak beberapa muslimah untuk ikut bergabung.
Kadang dalam seminggu sekali mereka berbelanja untuk membeli kain yang dijual secara
kiloan. Dari kegiatan dan perjuangan inilah cikal bakal lahirnya usaha konveksi.

4. Mie Baso
Menjual mie baso, inilah pekerjaan yang paling mengesankan. Beliau mengelola
usaha warung baso kecil-kecilan di Perumnas Sarijadi, bekerja sama dengan pamannya
selaku pemilik rumah.Setiap pukul empat subuh beliau sudah pergi ke pasar untuk
mencari tulang karena kuah yang enak harus dicampur dengan sumsum tulang. Aktivitas
berikutnya dilanjutkan dengan mengiling daging untuk bahan baso, dan pukul sembilan
pagi beliau baru bisa melayani pembeli. Karena beliau tidak ingin tertinggal dalam shalat
berjamaah, setiap kali adzan, warung baso beliau tinggalkan. Beliau pergi shalat
berjamaah di sebuah masjid yang letaknya agak jauh datri warung, sementara pembeli
beliau tinggalakn dan dipersilahkan memasukkan uang bayarannya ke tempatnya.
Memang tampaknya seperti mengajak kepada kejujuran, tapi hasilnya pembeli yang
sering datang justru ingin berkonsultasi. Akibatnya, tak jarang ia baru bisa pulang ke
rumah sekitar jam sembilan malam. Lelah sekali, namun hasilnya tak seberapa. Rupanya
masyarakat tak terbiasa dengan cara baru ini. Dan yang lebih menyedihkan ternyata
istrinya agak mual dan kurang suka deengan bau baso, akhirnya ditutuplah warung baso
ini dengan segudang pengalamannya.

Kebanyakan orang selalu meributkan modal berupa finanasial, padahal menurut Aa Gym
modal itu adalah : Pertama, keyakinan kepada janji dan jaminan Allah. Kedua, kegigihan
meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, menjadi orang jujur dan terpercaya
(kredibel). Kredibel berarti sikap yang selalu jujur dan terpercaya, selalu berusaha melakukan
yang terbaik dan memuaskan, selalu berusaha mengembangkan ilmu, pengalaman, wawasan,
sehingga bisa tampil kreatif, inovatif dan solutif. Percayalah bahwa sebelum kita lahir rezeki
sudah lengkap disiapkan oleh Allah Yang Mahakaya. Kita hanya disuruh menjemputnya,bukan
mencarinya.. yang harus diperoleh adalah keberkahan dari jatah kita. Dan semua itu akan datang
jika kita bekerja di jalan yang diridhoi Allah. Bagi beliau, keuntungan itu adalah ketika bisnis
yang dilakukan ada di jalan Allah, bisninya jadi amal sholeh dan menjadi jalan mendekat
kepada-Nya. Nama baik kita terjaga, bahkan menjadi personal guarantee. Dengan bisnis, kita
bertambah saudara dan tersambungnya silaturahmi, dan dengan bisnis semakin banyak orang
yang merasa beruntung.
Berbisnis bagi Aa Gym bukan sekedar urusan duniawi. Jika bisnis dilakukan dengan
cara yang salah, hanya akan melahirkan kerakusan dan ketamakkan pada manusia. Sebaliknya
bisnis yang dijalankan dengan niat dan cara yang benar adalah ibadah yang pahalanya sangat
besar, karena dapat mengokohkan harga diri bangsa. Seperti yang pernah disampaikan pada
sebuah kesempatan, bahwa perekonomian yang kuat akan berimbas pada tingkat kesehatan yang
baik, sehingga akan meningkatkan kemampuan untuk berkarya dengan mengakses ilmu lebih
banyak, hingga melahirkan sebuah bangsa yang cerdas.
Visi Aa Gym dalam membantu Pesantren Darut Tauhid sekaligus dengan keberagaman
bisnisnya, tidak lepas dari konsep dasar pendidikan di pesantren ini menyatukan antara dimensi
dzikir, fikir, dan ikhtiar. Dimensi dzikir ini sangat menekankan pada keikhlasan dan penyerahan
diri kepada Tuhan. Dimensi fakir menegaskan pentingnya rasionalitas dalam kehidupan sehari
hari. Sementara dimensi ikhtiar merupakan etos kerja, melalui hidup penuh kesungguhan dan
kerja keras tanpa kenal putus asa.
Kunci kesuksesan Aa Gym dalam menjalankan roda bisnisnya hingga telah berkembang
menjadi 24 bidang usaha dalam 12 tahun, terletak pada pembangunan kredibilitas para
pengelolanya yang meliputi tiga aspek utama yaitu nilai kejujuran, kecakapan (profesionalisme),
dan inovatif

Anda mungkin juga menyukai