Anda di halaman 1dari 51

PASCAL

BAB I
PENGENALAN
STRUKTUR DAN ATURAN PENULISAN PASCAL

1. Pengenalan Struktur Pascal


Program struktur Pascal secara umum yaitu terbagi menjadi dua :
- Program Inti (yang akan menjalankan/dipanggil pertama kali dalam running)
Pada dasarnya diawali dengan perintah “Begin” dan diakhiri dengan perintah “End.”
(end titik).
Untuk Program Inti yaitu :
Var …..{Menyebutkan jenis nama Variabel}
Begin
Statement
Statement
…….{Diletakkan perintah-perintah}
Statement
Statement
End.

- Perintah Untuk program non Inti atau sub dalam inti yaitu :
Dengan struktur sebagai berikut :
Selalu diawali dengan “Begin” dan diakhiri dengan”end;” (end titik koma).
Untuk program non inti/Sub yaitu :
Var …..{Menyebutkan jenis nama Variabel}
Begin
Statement
Statement
…….. {Diletakkan perintah-perintah}
Statement
Statement
End;
Untuk Jenis Variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu.
Contoh 1.1 program dalam struktur Pascal
Begin

End.

1
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Kalau program dijalankan maka akan berhasil dan tidak menghasilkan apa-apa namun tidak
terdapat kesalahan karena sudah memenuhi aturan struktur Pascal.
Gabungan Antara Inti program dan sub program :
Contoh 2.1 program dalam struktur Pascal
Begin
Begin 2.program non inti 1. program inti (main)
End; (Sub)
End.

Contoh 3.1 program dalam struktur Pascal

Begin
Statement…
Begin
Statement…
End;
Begin
Statement…
End;
End.

Contoh 3.2 program dalam struktur Pascal

Begin
Statement…
Begin
Statement…
Begin
Statement…
End;
Statement…
End;
Statement…
End.

2
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Program Struktur Pascal Secara Unit/Kesatuan

Uses ……..{pemanggilan unit file lain}


Untuk reserved word Æ Uses Crt,Dos;

Type …..{berbagai jenis indentifier}


Identifier = boolean;
Identifier = Banyak tipe;
Banyak tipe Seperti : array, file, object, ordinal, pointer, real, record, set, string}

Const …. {Untuk deklarasi konstanta}


Identifier =expresion;
Standar fungsi di gunakan dalam constanta expression seperti :
Abs, Hi, Lo, Ptr, SizeOf, Swap, Chr, Length, Odd, Pred, Round, Succ, Trunc
Minimum Interger = 0
Maximum Integer = 9999

Var …. {untuk nama variabel }


Identifier := String; 1 sampai 255
Identifier :=Shortint; -128..127 format 8 bit
Identifier :=Integer; -32768..32767 format 16 bit
Identifier :=Longint; -2147483648..2147483647 format 32 bit
Identifier :=Byte; 0..255 format 8 bit
Identifier :=Word; 0..65535 format 16 bit
Identifier := Boolean; True/False

Begin
Clrscr;
Statement
Statement
….
Statement
Statement
End.

Syarat Struktur Pascal yaitu :


1. Program harus diawali oleh “Begin” dan diakhiri “End.” (End titik)
2. Untuk Program yang bukan inti atau yang akan dipanggil diawali oleh “Begin” dan
diakhiri “End;” (End titik koma}
3. Variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu.

3
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

2. Aturan Penulisan Pascal


1. Penulisan bahasa pemrograman Pascal huruf kecil dan besar tidak terpengaruh pada
nilai maupun variabel. Contoh
Nama akan sama dengan NAMA
2. Setiap akhir perintah harus diakhiri dengan tanda ; (titik koma) kecuali untuk perintah
else begin (tidak digunakan titik koma antara else dan begin)
Tanda ; (titik koma) tidak ditulis apabila : dalam sub terdapat sub lagi dan tidak
melakukan aktivitas blok lagi dibawahnya.
3. Selalu memesan terlebih dahulu variabel yang akan digunakan.
4. Untuk penulisan Variabel dapat dengan huruf atau angka namun tidak diawali oleh
angka. Contoh :
Nama1 : String; {betul}
1Nama : String; {salah tidak diizinkan/error}
Nama1MHS: String; {betul}
5. Pemisahan nama variabel harus menggunakan tanda hubung _ {strip bawah}
Contoh :
Nama1_Mahasiswa : String; {betul}
Nama1 Mahasiswa : String {Salah tidak diizinkan/error}
Nama1Mahasiswa : String; {Betul}
6. Tanda kurung buka “{“ dan kurung tutup “}” merupakan keterangan atau komentar.
7. Tidak diizinkan menggunakan nama variabel yang sudah ada/ duplikasi variabel.
Nama Variabel tidak boleh sama dengan yang sudah ada.
Contoh :

Nama : String; Duplikasi nama maka Error

Nama : Integer; (Salah)

8. Tidak diizinkan menggunakan nama variabel pada Reserved Word.

Contoh :

Var Begin : Integer; {Salah karena Reserved Word}

4
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Contoh-Contoh Penggunaan Struktur Pascal

1. Contoh Uses
Uses Crt, Dos;
Begin
Clrscr;
End.

2. Contoh Type
a. Contoh type array
Type
Nomor = array[1..100] of Integer;
Abjad = array['A'..'Z'] of Byte;
Bilanganreal = array[0..9, 0..9] of real;
Begin
End.

b. Contoh type File


type
Perorangan = record
NamaAsli: string[15];
NamaPanggil : string[25];
Alamat : string[35];
end;
PeroranganFile = file of Perorangan;
NumberFile = file of Integer;
SwapFile = file;
Begin
End.

c. Contoh Type pointer


type
BytePointer = ^Byte;
WordPointer = ^Word;
IdentitasPointer = ^IdentitasRec;
IdentitasRec = record
Identitas: string[15];
RefCount: Word;
Next: IdentitasPointer;
end;
begin
end.

5
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

d. Contoh Type Record


type
Kelas = (Angka, Tanggal, Huruf);
Tanggal = record
T, M, Y: Integer;
end;
Facts = record
Nama: string[10];
case Kind: Kelas of
Angka: (N: real);
Tanggal: (T: Date);
Huruf: (H: string);
end;
begin
end.

e. Contoh Type set


type
Day = (Sun, Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat);
CharSet = set of Char;
Digits = set of 0..9;
Days = set of Day;
Begin
End.

f. Contoh Type String


type
Name = string[25];
Line = string[LineLen];
Begin
End.

3. Contoh Constanta (Const)


a. Const Declaration
Const
MaxData = 1024 * 64 - 16;
AngkaChar = Ord('Z') - Ord('A') + 1;
Pesan = 'Hello world...';

b. Const Abs
var
r: Real;
6
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

i: Integer;
begin
r := Abs(-2.3); { 2.3 }
i := Abs(-157); { 157 }
end.

c. Contoh Const Hi
var B: Byte;
begin
B := Hi($1234); { $12 }
end.

d. Contoh Const Lo
var B: Byte;
begin
B := Lo($1234); { $34 }
end.

e. Contoh Const Ord


type
Colors = (RED,BLUE,GREEN);
begin
Writeln('BLUE has an ordinal value of ', Ord(BLUE));
Writeln('The ASCII code for "c" is ', Ord('c'), ' decimal');
end.

f. Contoh Const Ptr


Var P: ^Byte;
begin
P := Ptr($40, $49);
Writeln('Current video mode is ', P^);
end.

g. Contoh Const Swap


var
X: Word;
begin
X := Swap($1234); { $3412 }
end.

h. Contoh Const Chr


var
I: Integer;
begin
for I := 32 to 126 do Write(Chr(I));
end.

7
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

4. Contoh penggunaan Variabel


Var
Nama : String[20];
Umur : Integer[20];
lama :longint;
Begin
End.

Contoh Latihan Program Sederhana Struktur Pascal True/False

1. Latihan 1 :
Begin

end;
Run error 94 : “ . ” Expected (false)

2. Latihan 2 :
Begin

End.
Run success (true)

3. Latihan 3 :
Begin
Begin
End;
End;
Run Error 94 : “ . ” Expected (false)

4. Latihan 4 :
Begin
Begin
End;
Begin
End.
Run Error 85 : “ ; ” expected (false)

5. Latihan 5 :
Begin

End.
Begin
Tidak dikerjakan
End;
Run Success (True)

6. Latihan 6 :
8
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Begin
Begin
End;
Begin
End.
End.
Run Error 85 : “ ; “expected (false)

7. Latihan 7 :
Begin
Begin
Diijinkan tidak memakai ;
End
End.
Run Succes (True)

8. Latihan 8 :
Begin
Begin
End.
End.
Run Error 85 : “ ; ” expected (false)

9. Latihan 9 :
Begin
End.
Begin
Tidak dikerjakan
End.
Run Success (True)

10. Latihan 10 :
Begin
Begin
End
Begin
End
Begin
End
End.
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

11. Latihan 11 :
Begin
Begin
End;
9
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Begin
End;
Begin
diijinkan
End
End.
Run Success (true)

12. Latihan 12 :
Begin
Begin
Tidak diijinkan
End
Begin
End;
Begin
End;
End.
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

13. Latihan 13 :
Begin
Begin
End;
Begin
Tidak diijinkan
End
Begin
Tidak diijinkan
End
End.
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

14. Latihan 14 :
Begin
Begin
End;
Begin
Tidak diijinkan
End
Begin
End;
End.
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

10
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

15. Latihan 15 :
?
Begin
Begin
Begin

End;
End;
End;
End.
Run Error 94 : “ . “ expected (false)
16. Latihan 16 :
Begin
End;
Begin
End.
Run Error 94 : “ . “ expected (false)

17. Latihan 17 :
Begin
Begin
End.
End;
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

18. Latihan 18 :
Begin
Begin
Begin
Sub1 sub 2 sub 3 diijinkan semua tanpa (; )
End karena : dalam satu sub dan tidak
End melakukan blok dibawahnya
End.
Run Success (true)

19. Latihan 19 :
Begin
Begin
Begin
Begin
Sub terbesar 1
End tidak memenuhi (;)
End
End
Begin
Sub terbesar 2
End;
11
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

End.
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

20. Latihan 20 :
Begin
Begin
Begin
Begin
Sub terbesar 1
End memenuhi (; )
End
End;
Begin
Sub terbesar 2
End;
End.
Run Success (true)

21. Latihan 21 :
Begin
Begin
Begin
Begin
Sub terbesar 1
End tidak memenuhi ( ; )
End;
End
Begin

End;
End.
Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

12
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

TABEL BOOLEAN :

True : T (B:BENAR)
False : F (S:SALAH)
OR/“V” HASIL
S/F S/F S/F
S/F B/T B/T
B/T S/F B/T
B/T B/T B/T

AND/” ^ ” HASIL
S/F S/F S/F
S/F B/T S/F
B/T S/F S/F
B/T B/T B/T

OPERASI MATEMATIKA :

+ : Addition (penjumlahan)
- : Subtraction (pengurangan)
* : Multiplication (perkalian)
/ : Division (pembagian)
div : Integer division (hasil bagi bulat/utuh)
mod : Remainder (sisa hasil bagi)

13
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

BAB II

PERINTAH-PERINTAH DASAR PASCAL

1. PERINTAH CETAK, INPUT, KOMENTAR DAN NAMA PROGRAM

• Perintah CETAK
Perintah cetak dimaksudkan untuk menampilkan huruf atau charakter tertentu di
layar dengan apa adanya. Perintah cetak akan tampil di layar monitor text atau huruf
sesuai dengan yang dimaksud. Perintah tersebut di cetak ke layar diapit dengan dua tanda
petik :
PERINTAH CETAK DI LAYAR :

Write(‘……. text …..’); {text tercetak di layar, cursor pada akhir baris/text }

Writeln(‘ ….text……’); {text tercetak di layar, cursor pada baris/text berikutnya}

Contoh 2.1 :
Write(‘Program PASCAL’);
Writeln(‘Saya suka Program PASCAL’); {tampil pada baris berikutnya}
Writeln(‘--------PASCAL--------‘); {tampil pada baris berikutnya}

• Perintah boleh ada boleh tidak : KOMENTAR dan NAMA PROGRAM


Perintah komentar digunakan untuk komentar pada program atau perintah agar

kita dapat mengetahui atau sebagai pengingat dan merupakan salah satu dokumentasi

program/ keterangan program. Perintah dimulai dengan kurung buka “{“ dan diakhiri

dengan kurung tutup “}”. Perintah komentar tidak mempengaruhi jalannya program dan

program tidak akan membaca/mendetaksi sehingga sebagai asesoris saja. Perintah

komentar dapat dipakai dan juga tidak tergantung pemrogram.

Perintah Nama program juga dapat disertakan atau tidak disertakan tidak

mempengaruhi program harus dituliskan pada awal program/ diletakkan paling atas

sebelum perintah uses.


14
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

• Perintah INPUT
Perintah input merupakan perintah masukan yang diberikan untuk berbagai jenis
data seperti integer, string, longint, real. Perintah input terlebih dahulu harus
memasukkan nama variabel/ memesan nama variabel.
PERINTAH INPUT :

Readln(Variabel); {variabel dapat berupa : string, integer, longint, real, char;}

{Variabel tersebut harus di deklarasikan dalam Var.}

Contoh 2.2 :
Var Nama1 : String;
Nomor1 : integer;
begin
Readln(Nama1);
Readln(Nomor1);
End.
Run
IPTTI
1

• Keluaran CETAK terhadap INPUT


Selain kita ingin mencetak text dan kita menginputkan masukan maka kita dapat
pula untuk menampilkan cetakan dari input dengan gabungan dari cetak dan input
tersebut. Perintah tersebut sama seperti perintah cetak “write” namun diakhiri dengan
koma dan nama variabel yang telah dideklarasikan.
PERINTAH KELUARAN CETAK :

Write(‘…..text.…’,Variabel); {Variabel nama yang sudah dideklarasikan.}


Write(‘…..text.…’,Variabel:x:y);{Variabel nama x: depan desimal, y: belakang
desimal. (Variabel:1:2) digunakan untuk variabel real}

Contoh 2.3 :
Var Nama1 : string;
Nomor1 : integer;
Nomor2 : real;
Begin
Write(‘Nama : ‘); Readln(Nama1);
Write(‘Nomor1 : ‘); Readln(Nomor1);
Write(‘Nomor2 : ‘);Readln(Nomor2);
Writeln(‘Nama Anda : ‘,Nama1);
Writeln(‘Nomor1 Anda : ‘,Nomor1);

15
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Writeln(‘Nomor2 Anda : ‘,Nomor2:2:1);


Readln; {tunggu sampai ditekan enter}
End.
Run
Nama : IPTTI
Nomor1 : 1
Nomor2 : 1
Nama Anda : IPTTI
Nomor1 Anda : 1
Nomor2 : 1.0
• Perintah GOTOXY
Perintah gotoxy digunakan untuk meletakkan posisi teks yang akan dicetak sesuai
dengan keinginan pada posisi tertentu.
PERINTAH CETAK DI LAYAR :

Gotoxy(X,Y); Write(‘……. text …..’); {x : posisi kolom dan y: posisi baris}


{x,y bilangan integer}

Contoh 2 4 :
Gotoxy(10,5);Write(‘Program PASCAL’);
Gotoxy(10,6);Writeln(‘Saya suka Program PASCAL’);
Gotoxy(10,7);Writeln(‘--------PASCAL--------‘);

2. PERINTAH KONDISI
Perintah kondisi dalam pemrograman digunakan untuk menseleksi pada kondisi
tertentu apakan nilai tersebut memenuhi syarat atau tidak. Perintah Kondisi menggunakan
perintah If …syarat memenuhi/tidak…..then....kerjakan
PERINTAH KONDISI/ PERSYARATAN :

If Kondisi1 Then
Begin
End;

Kondisi dapat berupa :


If variabelAngka=nilai then {Nama variabel Angka = nilai angka }
Begin
….Statement
End;
If variabelHuruf=’A‘ then {Nama variabel huruf = ‘nilai huruf‘ ATAU nilai}
Begin
….Statement
end;
If variabelboolean:=true then {Nama variabel boolean := true/false}
16
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Begin
….Statement
End
Else
…..Statement

Contoh 2.5 :
Uses Crt,Dos; {memanggil semua perintah dos dan control}
Var Nomor1 : integer;
Begin
Clrscr; {menggunakan uses crt untuk menghapus layar}
Writeln(‘Contoh program Kondisi’);
Write(‘Masukkan Nomor1 : ‘);Readln(Nomor1);
If Nomor1=1 Then
Begin
Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 1’);
End;
If Nomor2=2 Then
Begin
Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 2’);
End;
If Nomor3=3 Then
Begin
Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 3’);
End
Else
Writeln(‘Tidak Termasuk kategori !’);
End.
Run
Contoh program Kondisi
Masukkan Nomor1 : 4
Tidak Termasuk kategori

Dalam satu baris perintah kondisi terkadang lebih dari satu syarat misalkan :

If ((Kondisi1) or (Kondisi2) or (Kondisi4)) Then {dipisahkan dengan tanda “(“ “)”}


Begin
End;

Contoh 2.6 :
Uses Crt,Dos; {memanggil semua perintah dos dan control}

Var Nomor1 : integer;


Begin
Clrscr; {menggunakan uses crt untuk menghapus layar}
Writeln(‘Contoh program Kondisi 2’);
17
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Write(‘Masukkan Nomor : ‘);Readln(Nomor1);


If ((Nomor1=1) or (Nomor1=2) or (Nomor1=3)) Then
Begin
Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 1/2/3’);
End {tidak perlu memakai ; karena ada else}
Else
Writeln(‘Tidak Termasuk kategori !’);
End.
Run
Contoh program Kondisi 2
Masukkan Nomor :1
Anda Memasukkan Nomor 1/2/3

3. PERINTAH PERULANGAN TERKENDALI


Perintah perulangan terkendali merupakan perintah yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan terbatas/ terkendali dengan nilai tertentu saja. Perulangan tersebut diulang
dengan sampai batas tertentu yang kita inginkan. Setelah memenuhi sejumlah yang kita
tentukan maka akan keluar dari perulangan atau selesai.
PERULANGAN TERKENDALI :

FOR variabel := 1 to n Do
{variabel berupa nama variabel berupa integer}
Contoh 2.7 :
Uses crt,dos; {memanggil semua perintah dos dan control}
Const N=5; {constanta variabel n global}
Var Nama : String[12]; {membatasi panjang string yang diijinkan hanya 12 huruf}
I : integer;
Begin
Clrscr; {menghapus semua tulisan di layar menggunakan uses crt}
Write(‘Masukkan Nama : ‘); Readln(Nama);
For I := 1 to n do
Begin
Writeln(‘Nama Anda : ‘,I,’=’,Nama);
End;
Readln;
End.
Run
Masukkan Nama : ABCDE
Nama Anda : 1 = ABCDE
Nama Anda : 2 = ABCDE
Nama Anda : 3 = ABCDE
Nama Anda : 4 = ABCDE
Nama Anda : 5 = ABCDE
18
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Contoh 2.8 :
Uses crt,dos; {memanggil semua perintah dos dan control}
Var Nama : String[12]; {membatasi panjang string yang diijinkan hanya 12 huruf}
I,N : integer;
Begin
Clrscr; {untuk menghapus tulisan semua di layar menggunakan uses crt}
N:=5; {variabel lokal}
Write(‘Masukkan Nama : ‘); Readln(Nama);
For I := 1 to n do
Begin
Writeln(‘Nama Anda : ‘,I,’=’,Nama);
End;
End.
Run
Masukkan Nama : ABCDE
Nama Anda : 1 = ABCDE
Nama Anda : 2 = ABCDE
Nama Anda : 3 = ABCDE
Nama Anda : 4 = ABCDE
Nama Anda : 5 = ABCDE

4. PERINTAH PERULANGAN TAK TERKENDALI


Perintah Perulangan tak terkendali terdiri dari dua yaitu :
PERULANGAN TAK TERKENDALI SELAMA BERNILAI FALSE;
Repeat …jika tidak sesuai kondisi/false maka ulangi…..Until… true

Contoh 2.9 :
Uses Crt,dos;
Var Nama : String;
Begin
Repeat
Write(‘Nama : ‘);Readln(Nama);
Until Nama = ‘IPTTI’;
Writeln(‘Perulangan Betul Keluar !’);
Run
Nama : LEMBAGA
Nama : INSTITUSI
Nama : IPTTI
Perulangan Betul Keluar !

PERULANGAN TAK TERKENDALI SELAMA BERNILAI TRUE;

while… jika sesuai kondisi /true..Do….ulangi terus…


19
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Contoh 2.0.1 :
Uses Crt,dos;
Var Nama : String;
Begin
Write(‘Masukkan Nama : ‘);readln(nama);
While nama=’IPTTI do
Write(‘AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI);
Readln;
End.
Run
Masukkan Nama : LPK
Selesai
Masukkan Nama : IPTTI
AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI
AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI
AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI
…..dan seterusnya… tidak ….berhenti…henti……

Contoh 2.0.2 :
Uses Crt,dos;
Var Nama : String;
Begin
Write(‘Masukkan Nama : ‘);readln(nama);
While nama<>’IPTTI do
Write(‘AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI);
Readln;
End.
Masukkan Nama : IPTTI
Selesai
Masukkan Nama : LPK
AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI
AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI
AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI
…..dan seterusnya… tidak ….berhenti…henti……

20
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

BAB III

ARRAY

1. Definisi ARRAY

Array adalah suatu tipe data terstruktur, yang berisi lebih dari satu data dan
merupakan kumpulan data-data yang sejenis.
Var
Variabel : array[1..max] of TipeData ;
{TipeData dapat berupa string, integer, real}

contoh :
Var Nama : array[1..100] of string;
Usia : array[1..100] of integer;
Upah : array[1..100] of real;

Dengan melihat deklarasi variabel array maka dapat dibayangkan bahwa dalam data
akan dapat menampung/ disusun sebagai berikut :
Nama[1] Usia[1] Upah[1]
Nama[2] Usia[2] Upah[2]
Nama[…] Usia[…] Upah[…]
Nama[100] Usia[100] Upah[100]

Mengapa harus memakai Array ?


Karena dalam proses data perulangan yang diinputkan berulang-ulang jika akan
dimunculkan/ ditampilkan kembali maka data yang terakhir sajalah yang akan muncul.
Jika menggunakan Array maka data yang diinputkan berulang-ulang akan disimpan
dalam array sehingga jika dimunculkan kembali akan tampil data dari 1 sampai ke sekian.
Misalkan kalau kita memprogram dengan perulangan:
Kasus 3.1 tidak menggunakan ARRAY :
Uses crt,dos;
Var Nama : string;
I,N:integer;
Begin
N:= 3
For I := 1 to n do
begin
Write(‘Masukkan Nama :‘); Readln(nama);
21
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

End;
For I := 1 to n do
begin
Writeln(‘Nama :‘,nama);
End;
End.
Run
Masukkan Nama : IPTTI
Masukkan Nama : Yogyakarta
Masukkan Nama : School
Nama : School
Nama : School
Nama : School

Sehingga untuk input IPTTI, Yogyakarta akan tidak tampil dan yang tampil hanya
School semua sehingga seolah-olah data nama 1, data nama 2, dihapus dalam memori.
Untuk mengatasinya maka kita menggunakan program ARRAY.
Penyelesaian Kasus 3.1 maka menggunakan ARRAY :
Uses crt,dos;
Var Nama : array[1..100] of string;
I,N:integer;
Begin
N:= 3
For I := 1 to n do
begin
Write(‘Masukkan Nama :‘); Readln(nama[I]);
End;
For I := 1 to n do
begin
Writeln(‘Nama :‘,nama[I]);
End;
Readln;
End.
Run
Masukkan Nama : IPTTI
Masukkan Nama : Yogyakarta
Masukkan Nama : School
Nama : IPTTI
Nama : Yogyakarta
Nama : School

Contoh 3.2 :
Program hari;
Var
Hari : array[1..7] of string[10];
22
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

K: integer;
Begin
Hari[1] := ’SENIN’; Hari[2] := ’SELASA’; Hari[7] := ‘ MINGGU’;
Hari[3] := ‘RABU’; Hari[4] := ‘KAMIS’;
Hari[5] := ‘JUM’AT’; Hari[6] := ‘SABTU’;
Repeat
Write(‘Hari ke berapa ? ‘); Readln(K);
If ( K>0) and (K<8) then
Writeln(‘Hari : ‘,Hari[K]);
Until K=0;
End.
Run
Hari ke berapa ? 1 <enter>
Hari : SENIN

Contoh berikut akan membaca nama mahasiswa dan nilai dalam suatu array. Nilai >55 lulus.
Dan program ditampilkan semua berupa nama mahasiswa dan nilai serta kelulusan.
Contoh 3.3 :
Program nilai;
Const max=100;
Var
Nama : array[1..max] of string[20];
Nilai : array[1..max] of real;
Hasil : array[1..max] of string[10];
N,j : integer;
Begin
Write(‘Jumlah Siswa : ‘); Readln(N);
Writeln(‘Memasukkan Data’);
For J := 1 to N do
Begin
Write(‘Nama Siswa : ’); Readln(Nama[J]);
Write(‘Nilai Angka : ‘); Readln(Nilai[J]);
If Nilai[J]>55 Then Hasil[J] := ‘LULUS’
Else Hasil[J] := ‘GAGAL’;
End;
Writeln(‘Hasil Daftar Nilai‘) ;
Writeln(‘--------------------------------------------------‘);
Writeln(‘ Nama Nilai Hasil ‘);
Writeln(‘--------------------------------------------------‘);
For J := 1 to N do
Begin
Writeln(Nama[J]:15,Nilai[J]:10:2 ,Hasil[J]:15);
Writeln(‘--------------------------------------------------‘);
End;
End.
Run
Jumlah Siswa : 2 <enter>
23
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Memasukkan Data
Nama Siswa : Herdiansyah
Nilai Angka : 80 <enter>
Nama Siswa : Arman
Nilai Angka : 44 <enter>
Hasil Daftar Nilai
------------------------------------------------------
Nama Nilai Hasil
------------------------------------------------------
Herdiansyah 80 LULUS
Arman 44 GAGAL

2. Manipulasi Array
Pengertian manipulasi array adalah seluruh aplikasi pengolahan data yang disimpan
dalam struktur variabel array dapat didayagunakan.
2.1 Searching (pelacakan data)
2.2 Sorting (pengurutan data)
Berikut pembahasannya :
2.1 Searching
Pencarian/pelacakan data berupa input dari keyboard atau tidak yang tersimpan
dalam larik array sebanyak n kali, dapat mengcounter(menjumlah ) mengetahui
cacahnya. Dapat juga misalnya untuk mencari nilai terendah atau tertinggi ada berapa
jumlah mahasiswa tersebut.
Contoh 3.4 program searching array bilangan habis dibagi 3 ada berapa buah
Program pelacakan;
Var x : array[1..100] of integer;
N,I,c : integer;
Begin
Write(‘Ada berapa data : ‘); readln(N);
For I := 1 to N Do begin
Write(‘Data : ‘);Readln(X[I]); end;
C := 0;
For I := 1 to N Do
IF (X[I] mod 3) = 0 then inc( c );
Write(‘Data yang habis dibagi 3 ada : ‘,C,’ Buah’);
End.
Run
Ada berapa data : 5 <Enter>
DATA : 10 <enter>
DATA : 6 <enter>
DATA : 11 <enter>
24
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

DATA : 12 <enter>
DATA : 10 <enter>
Data yang habis dibagi 3 ada 2 buah

Contoh 3.5 program searching array kamus


Program searching_Kamus;
Const n = 5;
Var x, y : array[1..5] of string[20];
Kata : string[20];
P,I : integer;
Begin
X[1] := ‘GOST’; Y[1] := ‘HANTU’;
X[2] := ‘LOVE’; Y[2] := ‘CINTA’;
X[3] := ‘WIND’; Y[3] := ‘ANGIN’;
X[4] := ‘LOST’; Y[4] := ‘KEHILANGAN’;
X[5] := ‘STOP’; Y[5] := ‘BERHENTI’;
Writeln(‘KAMUS INGGRIS – INDONESIA’);
Repeat
Write(‘Kata Inggris : ‘); readln(Kata);
P:=0;
For I := 1 to N do
If Kata = X[I] then P:=I;
If P<>0 then Writeln(‘Indonesia Æ ‘,Y[P])
Else writeln(‘Tidak ada dalam Kamus’);
Until Kata=’HENTI’;
End.
run
KAMUS INGGRIS – INDONESIA
Kata Inggris : LOVE
Indonesia Æ CINTA

2.2 Sorting (mengurutkan data)

Mengurutkan data merupakan topik penting dalam array. Bayangkan kalau kita ingin
melihat data kalau tanpa diurutkan maka akan betapa susahnya kita menemukan dan
melihat data tersebut.
Ada 2 jenis metode sortir yang sederhana yaitu :
1. Metode gelembung (Buble Sort)
2. Metode pilih langsung (Straight selection)
Metoede Buble Sort
Misalkan dimiliki data numerik dalam larik X sebanyak N elemen yang belum urut dan
akan diurutkan ascending (naik). Maka langkahnya adalah :

25
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Miasal N=5 terdiri dari data :


10 21 45 7 5
X[1 ] X[2] X[3] X[4] X[5]
Untuk I=1 maka nilai J adalah : 2,3,4,5
Jika X[1] > X[2] maka tukarkan X[1] dengan X[2]
Jika X[1] > X[3] maka tukarkan X[1] dengan X[3]
Jika X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4]
Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5]
Untuk I=2 maka nilai J adalah : 3,4,5
Jika X[1] > X[3] maka tukarkan X[1] dengan X[3]
Jika X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4]
Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5]
Untuk I=3 maka nilai J adalah : 4,5
Jika X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4]
Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5]
Untuk I=4 maka nilai J adalah : 5
Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5]

5 7 10 21 45
X[1 ] X[2] X[3] X[4] X[5]
Setelah itu menukarkan X[I] dengan X[J]
Tukar := X[I];
X[I] := X[J];
X[J] := Tukar;

Berikut program lengkap:


Contoh 3.6 sortir dengan buble sort
Program BubleSortir;
Const N=6;
Var X : array[1..n] of integer;
I,J : integer;
Begin
X[1]:= 10; X[2] := 21; X[3] := 45; X[4] := 7; X[5] := 5;
Writeln(‘Data sebelum disortir’);
For I := 1 to N do write(X[I]);
For I := 1 to N-1 do
For J := I+1 to N do
If X[I] > X[J] then
Begin
Tukar := X[I];
X[I] := X[J];
26
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

X[J] := Tukar;
End;
Writeln;
Writeln(‘Data setelah disortir’);
For I := 1 to N do Write(X[I]);
End.
Run
Data sebelum disortir
10 21 45 7 5
Data setelah disortir
5 7 10 21 45

2.3 Sortir Metode Straight Selection (Pilih Langsung)


Pada metode ini algoritma sortirnya adalah sebagai berikut : misalkan dimiliki larik
X[I] dengan I : 1 sampai N
Untuk I := 1 sampai (N-1)
Untuk J := 1 sampai N – I tentukan
Jika X[J] > X[J+1] maka tukarkan X[J] dengan X[j+1]
Berikut program Straight selection
Contoh 3.7 Straight selection sort
Program selection_sort;
Const n=5;
Var
X : array[1.. n] of string[10];
I,j,p : Integer;
Tukar : string[10];
Begin
Writeln(‘Ketik Nama-Nama’);
For I := 1 to N do
begin
Write(‘Nama : ‘); Readln(X[I]);
End;
For I := 1 to N-1 do
For J := 1 to N-I do
If X[J] > X[J+1] then
Begin
Tukar := X[J];
X[J] := X[J+1];
X[J+1] := Tukar;
End;
Writeln;
Writeln(‘Data setelah di sortir’);
For I := 1 to N do writeln(X[I]);
27
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

End.
Run
Ketik Nama-Nama
Nama : Budi
Nama : Beno
Nama : Andi
Nama : Dedi
Nama : Cahyo
Data setelah di sortir
Andi
Beno
Budi
Cahyo
Dedi

Contoh 3.8 program sortir model lainnya


Program Sort;
Const N=5;
Var
X : array[1..n] of string[10];
I,j : integer;

Begin
Writeln(‘Ketik Nama-Nama’);
For I := 1 to N do
Begin
Write(‘Nama : ‘); Readln(X[I]);
End;
For I := 1 to N-1 do
For J := I + 1 to N do
If X[I] > X[J] then
Begin
Tukar := X[I];
X[I] := X[J];
X[J] := Tukar;
End;
Writeln;
For I := 1 to N do
Begin
Writeln(‘Data setelah disortir : ’,X[I]);
End;
End.

28
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

BAB IV

PROCEDURE DAN FUNCTION

1. Procedure
Procedure adalah suatu kumpulan instruksi yang dibuat oleh pemrogram sebagai
pengikat dalam suatu block program tersendiri-sendiri/ sekelompok program. Tujuan dibuat
procedure untuk memudahkan dalam pengeblokan program-program atau pecahan-pecahan
program seperti program non inti. Dengan kata lain procedure kepanjangan dari program non
inti yang dapat memberikan nilai bila dipanggil. Prosedure tersebut terdiri dari dua kelompok
yaitu :
- Procedure Tanpa parameter
- Procedure dengan parameter
Procedure tanpa parameter
Procedure yang dibuat agar dapat dipanggil oleh program inti dan tidak membawa
nilai variabel tertentu.
PROCEDURE TANPA PARAMETER
Procedure NamaProcedure; {Nama procedure bebas dapat huruf/angka}
Var
Begin
…Statement…
End;

Contoh 4.1
Procedure Garis;
Begin
Writeln(‘=====================’) pembuatan procedure Garis.
End;
Begin
Garis; Procedure dipanggil
Writeln(‘HELLO IPTTI’);
Garis; Procedure dipanggil
End.
Run
=====================
HELLO IPTTI

29
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

=====================
Dengan menggunakan procedure kita dapat memanggil cukup dengan GARIS maka program
di dalam procedure akan melaksanakan sesuai dengan blok perintah.
Berikut contoh untuk menghitung luas persegi panjang dengan procedure non parameter.
Contoh 4.2 Program persegi panjang.
Program Hitung_Segi_Panjang;
Uses Crt;
Var Panjang, Lebar, Luas : Real;
Procedure masukData;
Begin
Write(‘PANJANG = ‘); Readln(panjang);
Write(‘LEBAR = ‘); Readln(Lebar);
End;
Procedure HitungLuas;
Begin
Luas := Panjang * Lebar;
End;
Procedure CetakLuas;
Begin
Writeln(‘Luasnya = ‘,Luas:8:2);
End;
Begin
MasukData;
HitungLuas;
CetakLuas;
End.
Run
PANJANG = 5 <enter>
LEBAR = 3 <enter>
Luasnya = 15.00

Procedure dengan Parameter


Procedure dengan parameter sebenarnya juga merupakan procedure yang nanti akan
dipanggil tetapi membawa parameter atau suatu variabel tertentu “YANG HARUS
DILAKUKAN” terhadap procedure. Itulah parameter !!!
PROCEDURE DENGAN PARAMETER
Procedure Garis(N : integer);
Var PARAMETER
I : integer;
Begin Variabel Lokal
For I := 1 to N do Write(‘=’);
Writeln;

30
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

End;

Procedure itu dapat dipanggil dengan memberikan nilai variabel yang dibawa dan
nilai variabel itu mengerjakan dan melakukannya. Misalkan :
Garis(5); hasilnya =====
Garis(15); hasilnya ===============
Garis(5 + 5) hasilnya ==========
Contoh 4.3
Procedure Garis(n : integer; c : char);
Var I : integer;
Begin
For I := 1 to n do Write ( c );
Writeln;
End;
Begin
Writeln(‘Contoh Program Memakai Parameter’);
Garis(5,’=’);
Garis(3,’X’);
End.
Run
Contoh Program Memakai Parameter
=====
XXX

Contoh 4.3
Uses Crt,Dos;
Procedure BacaData(Var P1, P2 : real);
Begin
Write(‘PANJANG = ‘); Readln(P1);
Write(‘LEBAR = ‘); Readln(P2);
End;
Procedure HitungLuas(Var q1 : real; q2,q3 : real);
Begin
q1 := q2 * q3;
end;
Procedure CetakLuas(P:real);
Begin
Writeln(‘LUASNYA = ‘,p:8:2);
End;
Var panjang, Lebar, Luas : real;
Begin
BacaData(Panjang, Lebar);
HitungLuas(Luas, Panjang, Lebar);

31
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

CetakLuas(Luas);
End.

Run
PANJANG = 5 <enter>
LEBAR = 3 <enter>
LUASNYA = 15.00

2. FUNCTION
Function adalah fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer seperti halnya
procedure tetapi fungsi lebih berfungsi untuk melakukan tugas khusus dari parameter dan
non parameter untuk RETURN VALUE / Nilai kembali, yang diproses ke dalam
NamaFungsi sebagai nilai balik terhadap fungsi tersebut.
RETURN VALUE merupakan data yang dapat berjenis integer, real, char, string,
namun tidak dapat bertipe array atau record.
- Function Tanpa Parameter
- Function dengan Parameter
FUNCTION TANPA PARAMETER
Function NamaFungsi : TipeReturnValue;
Var {variabel lokal}
Begin
NamaFungsi := ReturnValue;
End;

Contoh 4.4
Function Dadu : integer;
Begin
Randomize;
Dadu := 1 + random(6);
End;
Begin
Writeln(Dadu, ‘ ‘,Dadu,‘ ‘,Dadu);
End.
Run
444

FUNCTION DENGAN PARAMETER

32
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Function parameter tersebut akan membawa nilai balik /RETURN VALUE dari yang
dikerjakan.
Parameter function dapat berupa tipe : integer, char, real, string, boolean, array atau
record.
Hasil function dapat berupa : integer, char, real, string dan boolean.

Function NamaFungsi(Parameter/variabel) : Tipe untuk ReturnValue;


Var {variabel lokal}
Begin
NamaFungsi := ReturnValue;
End;

Contoh 4.5
var kata : string;
function hurufbesarkecil(S: string): string;
var
I: Integer;
begin
for I := 1 to Length(S) do
if (S[I] >= 'a') and (S[I] <= 'z') then
Dec(S[I], 32);
hurufbesarkecil := S;
end;

begin
Write('Ketikan Kata Huruf kecil : ');Readln(Kata);
If hurufbesarkecil(kata)='IPTTI' Then
begin
Write('Dapat diterima :',Kata);
end
else
Write('Bukan);
readln;
end.
Run
Ketikan Kata Huruf kecil : iptti
Dapat diterima
Ketikan Kata Huruf kecil : IPTTI
Bukan

33
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Contoh 4.6 Jarak ( x, y ) = X 2 +Y2


Program JarakTitik;
Function jarak(X,Y : real) : real;
Begin
Jarak := Sqrt(X*X + Y*Y);
End;
Var jx, jy, Jrk : real;
Begin
Write(‘Jarak X = ‘); Readln(Jx);
Write(‘Jarak Y = ‘); Readln(Jy);
Jrk := Jarak(Jx, Jy);
Writeln(‘Jarak adalah = ‘,Jrk:5:2);
End.
Run
Jarak X =2
Jarak Y =4
Jarak adalah = 4.47

Contoh 4.6
Function Balik (x : string) : string;
Var I, n : integer;
St : string;
Begin
St:=’ ‘; n := length(x);
For I := 1 to n do st := x[I] + st;
Balik := st;
End;
Begin
Writeln(Balik(‘IPTTI’));
End.
Run
ITTPI

34
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

BAB V

RECORD DAN FILE

1. RECORD

Record merupakan kumpulan data yang tidak sejenis atau variasi. Penggunakan
record berkaitan dengan deklarasi suatu type.
Type NamaTipeData = TipeDataPascal;
Dideklarasikan dengan
Var NamaVariabel : NamaTipeData;

Contoh :
Type Bulat = integer;
Pecahan = real; type menggunakan sama dengan
Logika = boolean;

Var Umur, JumlahAnak : bulat;


Gaji, Tunjangan : pecahan;
Status : logika; var menggunakan titi dua.

Tanda yang harus diperhatikan untuk deklarasi tipe adalah tanda sama dengan untuk
namavariabel/tipe data dan jenis tipe.
Untuk tipe data di atas akan lebih praktis jika dituliskan langsung tanpa memakai deklarasi
tipe yaitu :
Var Umur, JumlahAnak : integer;
Gaji, Tunjangan : pecahan;
Status : boolean;

Pembuatan deklarasi tipe nampak akan memperpanjang program namun untuk jenis array
dan RECORD pemakaian tipe sangat dianjurkan dan menguntungkan.
Misalkan :
Var Umur : array[1..n] of integer;
Nama : array[1..n] of string;
JumAnak : array[1..n] of integer;
Dapat ditulis dengan type seperti :

35
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Type Larik1 = array[1..n] of integer;


Larik2 = array[1..n] of string[20];
Var Umur, JumAnak : Larik1;
Nama : Larik2;

Namun untuk tipe data RECORD maka deklarasi data merupakan keharusan, karena variabel
bertipe record tidak dapat diberi tipe data record secara langsung.
Type NamaTypeRecord = RECORD
Namaitem1 : TipeitemData1
Namaitem2 : TipeitemData2
….
End;
Var NamaVariabelRecord : NamaTypeRecord;

Contoh
Type RecBarang = Record
Kodebarang : string[5];
NamaBarang : String[20];
Harga : Real;
End;
Var Barang : RecBarang;

Contoh 5.1
Program pendataan_buku_dengan_record;
Uses Crt;
Const Max=100;
Type Rbuku = Record
Kode : String[7];
Judul : String[7];
Ekse : Integer;
Harga : Real;
End;
Var
Buku : Rbuku;
Dafbuku : array[1..max] of Rbuku;
J, Ccbk : integer;
Jum, Rat : real;
Pilih : char;
Begin
Repeat
Clrscr;
Writeln(‘Menu Pilihan : ‘);
Writeln(‘[1]. Masukkan data Buku’);
Writeln(‘[2]. Lihat Daftar Buku’);
Writeln(‘[3]. Tambah Data Buku’);
Writeln(‘[4]. Selesai’);
36
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Write(‘Pilihan Proses : ); readln(Pilih);


Case Pilih Of
‘1’ : begin
Clrscr;
Write(‘Berapa Buku ? : ‘); Readln(CcBk);
For J := 1 to Ccbk do
Begin
Writeln(‘Data ke – ‘,j);
Write(‘Kode Buku : ‘); Readln(Buku.Kode);
Write(‘Judul Buku : ‘); Readln(Buku.Judul);
Write(‘Eksemplar : ‘); Readln(Buku.Ekse);
Write(‘Harga Buku : ‘); Readln(Buku.Harga);
Dafbuku[J]:= Buku;
End;
End;
‘2’ : begin
Clrscr;
Writeln(‘Daftar BUKU’);
Writeln(‘========================================’);
Writeln(‘No. Kode Judul eks. Harga’);
Writeln(‘========================================’);
For J := 1 to CcBk do
With dafbuku[J] do
Begin
Writeln(j:3, Kode:6, judul:15, Ekse:8, Harga:9:2);
End;
Readln;
‘3’ : begin
Clrscr;
Writeln(‘TAMBAH DATA’);
J := CcBk;
Repeat
Inc(J);
Writeln(‘Data Ke- ‘,j);
Writeln(‘KODE BUKU HABIS=SELESAI’);
Readln(Buku.Kode);
If Buku.Kode <> ‘HABIS’ then
Begin
Write(‘JUDUL BUKU : ‘); Readln(Buku.Judul);
Write(‘EKSEMPLAR : ‘); Readln(Buku.Ekse);
Write(‘HARGA BUKU : ‘); Readln(Buku.Harga);
End;
Until Buku.Kode=’HABIS’;
End;
End;
Until Pilih = ‘4’
End.
37
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

run
Menu Pilihan :
[1]. Masukkan data Buku
[2]. Lihat Daftar Buku
[3]. Tambah Data Buku
[4]. Selesai
Pilihan Proses :

Berapa Buku ? : 3
Data ke - 1
Kode Buku : A01
Judul Buku : BASIC
Eksemplar :4
Harga Buku : 2000
Data ke - 2
Kode Buku : A02
Judul Buku : PASCAL
Eksemplar :3
Harga Buku : 1000
Data ke - 3
Kode Buku : A03
Judul Buku : PDE
Eksemplar :3
Harga Buku : 3000

Daftar BUKU
====================================
No. Kode Judul eks. Harga
====================================
1 A01 BASIC 4 2000.00
2 A02 PASCAL 3 1000.00
3 A03 PDE 3 3000.00

2. FILE DATA

Dalam memprogram tentunya melibatkan data-data yang cukup banyak, tidaklah


mungkin kalau menyimpan data hanya pada array, atau hanya diinputkan dari keyboard
sehingga jika komputer mati maka data hilang. File data berfungsi sebagai penampung dari
inputan sehingga membentu berkas yang berisi data diperlukan untuk proses input
selanjutnya. Dalam Pascal ada dua macam tipe file yaitu :
1. FILE TEXT

38
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

2. FILE BERTIPE
Berikut adalah perbedaan antara file text dan file bertipe :

File text File Bertipe


1. Data direkam dalam format text 1. Data direkam dalam format BINER
ASCII
2. Akses/ rekam data harus urut 2. Akses/ rekam data bersifat
acak/sembarang
3. Akses hanya dapat satu arah 3. Akses dapat langsung dua arah

FILE TEXT
Beberapa perintah yang berkaitan dengan file text adalah :
1. Assign(f, nf)
Perintah ini berguna untuk mengaitkan suatu variabel file (f) dengan suatu nama file (nf).
Contoh : Assign(Mhs, ‘B:DataMhs’);
2. Rewrite(F)
Perintah ini berguna untuk membuka file, sehingga file tersebut telah dikaitkan dengan
variabel file (f) melalui procedure Assign. Perintah Rewrite akan mempunyai mode akses
REKAM, yaitu file tersebut dibuka untuk direkamkan data ke dalamnya
Contoh: Rewrite(Mhs);
3. Append(f)
Perintah ini membuka file seperti rewrite(f), tetapi file yang dibuka HARUS SUDAH
ADA terlebih dahulu. Sedangkan data yang direkam ke dalamnya akan MENAMBAH
pada data yang telah ada sebelumnya.
Contoh : APPEND(f)
4. Reset(f)
Perintah ini berguna untuk membuka file, sehingga file tersebut telah dikaitkan dengan
variabel file (f) melalui Assign juga. Perbedaan dengan Rewrite adalah Mode aksesnya
yaitu Reset mempunyai mode akses BACA. Reset berarti dibuka untuk dibaca data dari
dalam file tersebut.
5. Writeln(f, data) dan Write(f, data)

39
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Perintah ini berguna untuk menuliskan/simpan ke dalam file yang nama filenya dikaitkan
ke variabel file f. Perbedaan Writeln dan Write mempunyai efek yang sama dengan efek
ke layar. Data akan dituliskan ke file dapat berupa KONSTANTA, EKSPRESI atau
VARIABEL.
Contoh : Assign(f2,’File_A’);
Rewrite(f2);
Write(f2,’Hallo’); Writeln(‘IPTTI’);
X := ‘Selamat Pagi’;
Writeln(f2,x);

6. Readln(f, Var)
Perintah ini berguna untuk membaca data dari file dengan variabel file f. Data akan
ditampung dalam variabel Var.
Perintah ini berkaitan dengan membuka file dengan RESET(f).
Contoh : Assign(f2,’DataMhs’);
Reset(f2);
Readln(f2,noMhs,Nama)
7. Close(f)
Peintah ini berguna untuk menutup file dengan variabel file f.
Contoh : close(f);
8. Eof (f)
Fungsi sebagai boolean yang berarti TRUE jika pointer baca dari file dengan variabel file
f berada di posisi paling akhir/terakhir dan bernilai FALSE jika tidak.
Berikut agar lebih jelas lihat contoh program
Contoh 5.2 :
Program Nilai_Mhs;
Uses Crt;
Var
F : text; {variabel fle}
NoMhs : string[5];
Nama : String[20];
Nilai : real;
Pil : Char;
Procedure RekamData;
Begin
Clrscr;
Assign(f,’Datmhs’);
Rewrite(f); {buka file baru}
Repeat
40
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Writeln(‘KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai’);


Write(‘Nomor Mhs : ‘); Readln(NoMhs);
If NoMhs <> ‘HABIS’ then
begin
Write(‘Nama Mhs : ‘); Readln(Nama);
Write(‘Nilai angka : ‘); Readln(Nilai);
Writeln;
{rekam ke file}
Writeln(f, NoMhs:5, Nama:20, Nilai: 5:2);
End;
Until NoMhs=’HABIS’;
Close(f);
End;

Procedure TambahData;
Begin
Assign(f,’DatMhs’);
Append(f); {buka file untuk ditambah data}
Rekamdata;
End;

Procedure LihatData;
Begin
Assign(f,’DatMhs’);
Reset(f); {buka file untuk diBACA/Dilihat datanya}
Clrscr;
Writeln(‘Daftar Nilai Siswa’);
Writeln(‘=====================================’);
Writeln(‘No Mhs Nama Nilai ‘);
Writeln(‘=====================================’);
While not eof (f) do
Begin
{baca dari file}
Readln(f,NoMhs, Nama, Nilai);
Writeln(Nomhs: 5, Nama: 20, ‘ ‘,Nilai: 5:2);
End;
Writeln(‘=====================================’);
Readln;
Close(f);
End;

Begin {program inti}


Repeat
Clrscr;
Writeln(‘MENU UTAMA’);
Writeln(‘1. Rekam Data’);
Writeln(‘2. Tambah Data’);
41
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Writeln(‘3. Lihat Data’);


Writeln(‘4. Selesai’);
Write(‘Pilihan proses : ‘); Readln(Pil);
Case pil of
‘1’ : RekamData;
‘2’ : TambahData;
‘3’ : LihatData;
End;
Until Pil=’4’;
End.
Run
MENU UTAMA
1. Rekam Data
2. Tambah Data
3. Lihat Data
4. Selesai
Pilihan proses :

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai


Nomor Mhs : 01
Nama Mhs : Andria
Nilai angka : 80

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai


Nomor Mhs : 02
Nama Mhs : Basuki
Nilai angka : 82

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai


Nomor Mhs : 03
Nama Mhs : RIYAN
Nilai angka : 90

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai


Nomor Mhs : HABIS

Daftar Nilai Siswa


=====================================
No Mhs Nama Nilai
=====================================
01 Andria 80.00
02 Basuki 82.00
03 RIYAN 90.00
=====================================

FILE BERTIPE

42
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Dalam mendeklarasikan variabel file, ada perbedaan antara file teks dengan file
bertipe yaitu :
Untuk file teks selalu : Var NamaVarFile : text
Untuk file bertipe : Var NamaVarFile : File Of Tipedata;
Dengan Tipedata dapat berupa integer, real, char, string atau record.
Contoh deklarasi variabel file dalam file bertipe adalah :
F : file of Real;
F : file of String[20];
F : file of RecMhs; Æ recMhs merupakan Type data Record
Adapun perintah yang ada dalam file text maupun file bertipe adalah :
Assign(f,’namfile’);
Rewrite(f);
Reset(f);
Close(f);
Fungsi EOF(f)
File bertipe mempunyai fungsi eof yang berbeda yaitu :
1. Untuk menulis ke file maka perintah yang dipakai HANYA : Write(f,NamaVar);
2. Untuk membaca file perintah yang dipakai HANYA : Read(f,NamaVar);
Disamping itu posisi record yang direkam dan dibaca dapat ACAK dan dapat DUA ARAH
yaitu REKAM/BACA.
Berikut adalah perintah yang ada pada file tipe :
1. Seek(f, noRec)
Perintah ini untuk memposisikan pointer baca pada noRec. Perlu ketahui bahwa
record pertama ada pada posisi 0, record ke dua ada ada posisi 1 dan seterusnya.
Contoh : Seek (f, 4); Read(f,V);
Hasil : Record 5 akan dibaca, hasilnya disimpan di variabel V.
Contoh : Seek(f,9); Write(f,V);
Hasil : Isi variabel V direkam di posisi record 10
2. Truncate(f)
Perintah ini untuk menghapus seluruh record mulai dari posisi POINTER BACA
berada.

43
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Contoh : seek(f,5); Truncate(f);


Hasil : Seluruh record mulai posisi 5 akan dihapus dari file.
3. FilePos(f)
Perintah ini untuk mendapatkan pointer sekarang dari penunjuk file.
Contoh : Seek(f,5); p:=FilePos(F); Writeln(p);
Hasil : 3 posisi sekarang.
4. FileSize(f)
Berguna untuk mendapatkan cacah record dari file yang dibuka.
Contoh : Reset(f); n:=FileSize(f);
Hasil : n akan berisi cacah record dari file dengan varfile f.
Berikut contoh untuk File Record bertipe :
Contoh 5.3 File Beritpe
Uses Crt;
Type
RecSiswa = Record
NoMhs : String[5];
Nama : String[20];
Nilai : Real;
End;
Var
Fsis : File Of RecSiswa;
Siswa : RecSiswa;
Pil : Char;

Procedure RekamBaru;
Begin
Assign(fsis,’Datmhs’);
Rewrite(fsis);
Repeat
Writeln(‘KETIK NoMhs = HABIS jika selesai’);
Write(‘Nomor Mhs : ‘); Readln(Siswa.NoMhs);
If Siswa.NoMhs <> ‘HABIS’ then
Begin
Write(‘Nama Mhs : ‘); Readln(Siswa.Nama);
Write(‘Nilai Angka : ‘); Readln(Siswa.Nilai);
{rekam file}
Write(fsis,siswa);
Writeln;
End;
Until Siswa.NoMhs=’HABIS’;

44
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Close(fSis);
End;

Procedure Tambahdata;
Begin
Assign(fSis,’DatMhs’);
Reset(fsis);

Seek(fsis, FileSize(fSis));
RekamBaru;
End;
Procedure BacaSemua;
Var P : Integer;
Begin
Assign(Fsis,’DatMhs’);
Reset(Fsis);
Writeln(‘Daftar Nilai’);
Writeln(‘=========================================’);
Writeln(‘NoMhs Nama Nilai ‘);
Writeln(‘=========================================’);
For P:= 1 to FileSize(fSis) do
Begin
Read(Fsis,Siswa);
With Siswa do
Writeln(NoMhs:5, Nama:20, Nilai:5,2);
End;
Writeln(‘=========================================’);
Readln;
Close(Fsis);
End;

Begin {program inti}


Repeat
Clrscr;
Writeln(‘MENU UTAMA’);
Writeln(‘1. Rekam Baru’);
Writeln(‘2. Tambah Data’);
Writeln(‘3. Lihat Data’);
Writeln(‘4. Selesai’);
Write(‘Pilihan proses : ‘); Readln(Pil);
Case pil of
‘1’ : RekamBaru;
‘2’ : TambahData;
‘3’ : BacaSemua;
End;
Until Pil=’4’;
End.
45
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Run
MENU UTAMA
1. Rekam Baru
2. Tambah Data
3. Lihat Data
4. Selesai
Pilihan proses :

46
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Daftar-Daftar Statement Tambahan

1. Clrscr {untuk menghapus layar}


Harus menggunakan uses crt
2. Exit
Berfungsi untuk keluar dari block program baik procedure maupun function. Jika
Exit ini ada diprogram inti akan menyebabkan program berhenti.
3. Halt
Berfungsi untuk mengakhiri eksekusi program, baik diprogram utama/inti maupun
diprogram sub inti. Program ini akan mem- break ke Source program sumber semua akan
dibatalkan kembali ke turbo pascal.
4. FillChar(x: string; count:word; ch:char)
Berfungsi untuk mengisikan sejumlah karakter ch sebanyak count ke dalam variabel string x.
Contoh : x: string[80]
FillChar(x,10,’A’);
Hasil : variabel string x akan berisi data : AAAAAAAAAA
5. Delay(n:integer);
Berfungsi untuk menunda eksekusi program selama n milisecond (1/1000 detik).
Termasuk dalam unit crt;
Contoh : Writeln(‘Hallo IPTII’); Delay(1000);Write(‘Bos’);
Hasil : Hallo IPTII {tertunda 1 detik} Bos
6. ClrEol
Berfungsi untuk menghapus tulisan dilayar mulai dari posisi kursor sampai ke akhir baris
tanpa merubah posisi kursor. Termasuk dalam unit CRT.
Contoh :
Gotoxy(1,1);write(‘IPTTI YOGYAKARTA’);
Delay(3000);
Gotoxy(5,1);ClrEol;
Hasil Tulisan IPTTI YOGYAKARTA ada di baris 1 kolom 1 tertunda
3 detik lalu IPTTI YOGYAKARTA akan dihapus.
47
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

7. Gotoxy(x,y:word);
Berfungsi untuk menempatkan posisi di layar pada X: kolom dan Y : baris . Termasuk dalam
unit Crt.
Contoh :
Program animasi;
Uses Crt;
Const Teks=’IPTTI KUSUMAYO’;
Var X: integer;
Begin
Clrscr;
For x:= 1 to 70 do begin
Gotoxy(x,12);Write(Teks);
Delay(500); End;
End.

8. Pi : real; Æ Berfungsi untuk nilai 3.14151592…


Write(pi:5:2); hasil : 3.14
9. Abs(x:real):real;
Menerima masukan x real atau integer dan akan mengembalikan nilai positif dari x
Contoh : Writeln(Abs(-5.6):5:2);
Hasil : 5.60
10. Exp(x: real): real;
Contoh : Writeln(exp(1) : 5:2);
Hasil 2.73
11. La (x: real): real;
Contoh : Writeln(Ln(00) : 5:2);
Hasil : 4.61

12. Sqr (x: real): real;


Berfungsi untuk menerima masukan x real/integer dan akan mengembalikan nilai kuadrat
dari x.
13. Int (x: real): real;
Contoh : Writeln(Int(78.23));
Hasil : 78
14. Sqrt(x: real): real;

48
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Berfungsi untuk menerima masukan x real/integer dan akan mengembalikan nilai akar dari x.

15. Sin(x: real) : real; Cos(x: real): real dan ArcTan(x: real) : real;
Fungsi untuk memasukkan x real dalam radian untuk Sin dan Cos Æ sin(x) cos(x)
16. Random(x: integer) : integer;
Untuk mengacak bilangan. Random sangat potensial untuk membangkitkan efek-efek yang
berkaitan dengan animasi game dan peramalan.
17. Sound(n)
Berfungsi untuk mengaktifkan suara speaker n bernilai >100
18. Nosound
Untuk mute atau mematikan suara.

49
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

Gambar-Gambar Flow Chat

Mulai / Selesai

Proses Proses Alternative

Kondi Data
si/Ke Masukan Dan
putus Keluaran

Dokument File
Simpan Data

Sambu
ngan

50
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom
PASCAL

DAFTAR PUSTAKA

1. Stubbs T., Daniel & Neil W. Webre, "Data Structures with Abstract Data Types and
Pascal", Brook/Cole Publishing Company, 1984.
2. Tanenbaum, A., "Data Structures using Pascal", Prentice-Hall, Englewood, NJ, 1976.
3. Borland International Inc Manual, TURBO PASCAL: version 6.0 REF.
4. Jogiyanto, HM, PASCAL Tingkat Lanjutan, Andi Ofset 1990.
5. Lewis, T.B. & Smith M.Z., "Applying Data Structures", second edition, Houghton Mifflin
Company, Boston.
6. Wirth, Nicklaus, "Algorithm & Data Structure Programs", Prentice-Hall, Englewood Cliff,
NJ, 1976.
7. Welsh, Jim ll., Elder J., Introduction to Pascal, New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1982.
8. Santoso, P. Insap, Dasar-dasar Pemrograman Pascal: Teori dan Program terapan,
Yogyakarta: Andi Ofset, 1987.
9. Otto, Fischer, Borland Pascal/Turbo Pascal 7.0 Turbo Vision, PT. Dianastindo Adiperkasa
Internasional, Cetakan Kedua, April 1996, Jakarta.

51
Dosen: Heriyanto,A.Md, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai