Anda di halaman 1dari 60

Struktur Sistem Stomatognatik

struktur gigi, jaringan periodontal, tulang


rahang, lidah, otot-otot penguyahan,
dan sendi temporomandibular
Kelompok 5.3

Rizki Agustina 160110090081


Aisyah Putri Rezeki 160110090082
Alinda Permatasari 160110090083
Anatomi Tulang Rahang
Sendi Temporomandibular
• Fossa Glenoidalis
– Bagian os Temporalis sebelah anterior lubang
telinga
– Cekungan berbentuk oval
– Disebelah anterior dibentuk tuberculum
articulare, lateral oleh zygoma dan proc.
Auditorius, posterior oleh tympanic plate yang
merupakan bagian petrosa os temporalis
• Proc. Condylaris
– Bagian yang bertindak sebagai penahan tekanan
– Berbentuk cembung dan dilapisi oleh tulang
rawan.
– Bagian posterior mempunyai bentuk permukaan
yang lebih datar
Ligamenta
• Capsular Ligamen
– Disebut juga Kapsul Synovial karena menutupi seluruh bagian
persendian
– Bagian anterior melekat pada bagian anterior margin proc.
Condylaris dan bagian anterior fossa glenoid
– Bagian posterior melekat sebelah atas dan sedikit kedepan dari
fissure glenoidalis dan insersinya terletak pada bagian posterior
ramus mandibularis sebelah bawah leher proc condylaris
– Bagian internalnya punya bagian perlekatan yang luas yaitu
sedikit keatas dari pinggir fossa glenoidalis dan insersi pada
bagian bawah permukaan dalam leher proc. condylaris
• Temporomandibular Ligamen
– Bagian anteriornya melekat pada bagian depan
eminentia articularis
– Berinsersi pada bagian permukaan luar dan pada
bagian margin post dari leher proc. Condylaris
Sendi Temporomandibular
ARTICULATIO
TEMPOROMANDIBULARIS
• Articulatio temporomandibularis adalah persendian
antara basis crania dengan mandibula

• Gerakan-gerakan pada articulatio temporomandibularis


– Occlusi normal
– Proctatio
– Depressi
– Elevasi
– Retraction
– Grinding / chewing
OTOT-OTOT PENGUYAHAN
M. Masseter
Dipersarafi oleh Nn. Temporales profundi (N.
Mandibularis (V/3))
• Origo :
– Pars superficialis : dua pertiga
anterior margo inferior Arcus
zygomaticus (tendo)
• Pars profunda :
– sepertiga posterior permukaan
dalam Arcus zygomaticus
• Insertio :
– Pars superficialis : Angulus
mandibulae, Tuberositas
masseterica
• Pars profunda :
– margo inferior mandibulae
• Fungsi : menutup mulut
M. Pterygoideus Medialis
Dipersarafi oleh N. pterigoideus medialis (N.
Mandibularis (V/3))
• Origo :
– Fossa pterygoidea,
permukaan medial
Lamina lateralis Proc.
Pterygoidei, Proc.
Pyramidalis ossis palatine
• Insertio :
– Margo inferior
mandibulae, tuberositas
pterygoidea
• Fungsi : menutup mulut
M. Pterygoideus Lateralis
Dipersarafi oleh N. pterigoideus lateralis (N.
Mandibularis (V/3))
• Origo :
– Caput superius : permukaan luar Lamina
lateralis Proc. Pterygoidei, tuber maxxilae
(accesorius)
• Caput inferius :
– Facies temporalis alae majoris ossis
sphenoidalis
• Insertio :
– Caput superius : discus et capsula
articulationis temporomandibularis
• Caput inferius :
– Fovea pterygoidea Proc. Condylaris
mandibulae
• Fungsi :
– Caput inferius : menarik mandibula ke
arah dalam (=protrusi)
M. Temporalis
• Origo :
– Os temporal di bawah Linea
temporalis inferior, lapisan
dalam Fascia temporalis
• Insertio :
– Apex dan permukaan medial
Proc. Coronoideus
mandibulae
• Fungsi :
– serabut anterior menutup
mulut, serabut posterior
menarik mandibula (=retrusi)
Lidah
Gigi
Fungsi Gigi

• Melindungi rongga mulut dan mengunyah makanan


• membantu sistem pencernaan dalam
menghancurkan makanan
• Komunikasi
FUNGSI GIGI
1. Incisivus
Didesain untuk memotong makanan.
2. Caninus
Didesain untuk mengoyak makanan.
3. Premolar
Membantu menghaluskan dan memotong makanan.
4. Molar
Didesain untuk mengunyah atau menghaluskan
makanan.
Fungsi Lidah
• Mencegah tergelincirnya makanan
• Mendorong makanan ke permukaan kunyah
• Membantu mencampur makanan dengan saliva
• Memilih makanan yang halus untuk ditelan
• Membersihkan sisa makanan
• Membantu proses bicara
• Mendorong makanan ke dalam pharynx sewaktu
menelan
• Sebagai indra perasa
Fungsi otot-otot pengunyahan :

1. untuk pergerakan dari rahang dan laring


2. protusi mandibular
3. retrusi mandibula
4. penyimpangan lateral dari mandibula
5. elevasi dari mandibula
6. depressi mandibula
7. pergerakan laryngeal
Fungsi TMJ
• menghubungkan tulang mandibula dan tulang tempo ral
Condylus Mandibula
Fungsi : penghubung dari kapsul dan lempeng artikular
- Ligamentum temporomandibulare lateral
Fungsi : membatasi gerakan mandibula ke arah
posterior, mencegah kondilus bergerak terlalu jauh ke
arah inferior dan ke arah posterior serta
menyediakan pertahanan untuk mencegah kesalahan
dalam penempatan yang terlalu lateral.
GIGI

Sementu Ename
m l

Dentinoen
amel Dentin
junction
Jaringan Pendukung

Lamina Dura Ruang atau Alveolar


jarak ligamen
Tulang cancellous (Tulang
Trabekula atau spongiosa) periodontal Crest
Jaringan Pendukung
Lamina Dura
• radiograph pada lengkung gigi normal menunjukkan bahwa
soket gigi dibatasi oleh lapisan tipis radioopaque pada lapisan
tulang yang padat

• Perkembangan dari lamina dura ini melalui perpanjangan


lapisan bony crypt yang mengelilingi masing-masing gigi
selam pertumbuhan

• Tampilan lamina dura pada radiograph berubah-ubah


Alveolar Crest
• Margin gingival pada prosessus alveolar
meluas diantara gigi yang tampak jelas pada
radiograph seperti garis radiopak
Ruang atau jarak ligamen periodontal
• Ligamen periodontal disusun oleh kolagenada
bagian radiolusen antara akar gigi dengan lamina dura.

• Biasanya bagian paling tipis ligamen periodontal


disekitar perlekatan akar dipengaruhi oleh ketebalan
dari ligamen itu sendiri.

• Ketajaman gigi membuat jarak ganda ligamen


periodontal.

• Gambaran jarak ganda pada ligamen periodontal


terlihat jelas pada film x-ray.
• Perluasan ligamen
periodontal
mengindikasikan gigi
mengalami kegoyangan.

• Dapat menjadi tanda


adanya inflamasi pulpa,
oleh karena itu
pemeriksaan klinis yang
hati-hati dibutuhkan
untuk membuat suatu
dignosa.
Tulang cancellous (Tulang Trabekula atau
spongiosa)
• radiopak yang tipis dan dikelilingi oleh bagian
radiolusen.

• Tulang trabekula pada anterior maksila berupa tipe yang


tipis, granular, tebal, padat, dan susmsum biasanya kecil.

• Pada posterior maksila pola tulang trabekular mirip


dengan tulang trabekular pada anterior maksila,
bedanya hanya sumsum tulang sedikit lebih luas.
• Tulang trabekular anterior mandibula lebih tebal dari pada
maksila, dan ruang sumsum tulang lebih luas.

• Pada posterior mandibula, periradikuler trabekular dan sumsum


tulang hampir sama luasnya dengan anterior mandibula.

• Jika gambaran radiografi terjadi kehilangan tulang trabekular,


berarti terjadinya suatu penyakit.

• Gambaran ini mempermudah menentukan kemungkinan


penyakit itu akan berulang atau tidak.

• Bagian kortikal buccal dan lingual pada mandibula dan maksila


terlihat ketajaman gambaran pada radiografi periapikal.
Teknik Foto Dan Interpretasi
Berdasarkan Teknik Pemotretan Dan
Penempatan Film

Foto Rontgen Intra


Dan Foto Rontgen
Oral
Extra Oral
Prinsip Interpretasi Radiografik dalam
Sistem Stomatognatik
Interpretasi Dasar Foto

Densitas Atau
Identita Ketajam Derajat Tebalnya
Bayangan Hitam
s an Sinar Pada Film
Analisis Gambar
Pemeriksaan radiografik sistematik
Pengetahuan yang mendalam tentang tampilan normal diperlukan
untuk mengidentifikasi tampilan abnormal.

Intraoral images
Pertama menguji foto periapikal sebelum foto bitewing.
1. Periksa tulang,
2. membuat sirkuit penglihatan kedua meliputi seluruh foto
3. Membuat sirkuit penglihatan ketiga

Radiography ekstraoral
foto cephalometric, dan pengujian TMJ.
Analisis
Gambar

Tahap V :
Tahap I:
penyampaian
Lokalisasi
interpretasi
radiografi Abnormalitas

Tahap IV : Tahap II :
analisis efek lesi mengukur
pada struktur di batas dan
sekelilingnya bentuk

Tahap III:
Menganalisis
struktur
internal
Lesi khusus yang dapat ditemukan pada
lokasi yang spesifik

Tahap I :
Lokalisasi Abnormalitas

sel Osteomye Displasia


semental
granuloma litis periapikal
• mandibular osteomyelitis. (A) Defect in the trabecular bone (arrow). (B) Osteosclerosis
(arrow) and thickening of cortical bone (arrowhead). (C) Defect in the cortical bone
(white arrow), periosteal reaction (white arrowhead) and osteosclerosis (black arrow).
(D) Sequestrum (arrow) and thickening of the cortical bone (arrowhead). (E) Periosteal
reaction (arrowhead) and defects of the cortical bone (arrows). (F) Change in the bone
width (between arrows)
penempatan dalam IAC, epicenter didalam antrum
jaringan dalam maksila,lesi bukan jaringan
kenyataannya adalah saraf odontogenik
atau pembuluh darah
Tahap II :
mengukur batas dan bentuk

Sirkular scalloped
Tahap III :
Menganalisis struktur internal

campuram dari
totally totally radioopak dan
radiolusen (mixed
radiolusen radioopak density)

Dibawah ini merupakan urutan dari yang paling radiolusen sampai yang paling radiopak:

1. Cairan 4. Tulang cortical dan dentin


2. Sumsum tulang 5. Enamel
3. Tulang trabekula 6. Metal
Tahap IV


Analisis efek lesi pada struktur di sekelilingnya

Tahap V


Penyampaian interpretasi radiografi
Pemrosesan
analisis gambar – pengobatan, biopsi, atau
pengamatan pada kelainan.

Contoh: lesi

kategori ganas,

dirujuk ke ahli radiologi dirujukke dokter bedah

menentukan lesi biopsi dan pengobatan


Hasil radiografi

• Pasien dan informasi umum alamat klinik radiologi;


tanggal pemeriksaan;
nama dokter rujukan;
klinik atau alamat,
nama pasien,
usia dan gender;
nomor registrasi medis.
• Prosedur pemfotoan. contoh: foto panoramic dan intraoral rahang atas standar
ditambah occlusal aksial dan koronal CT, pada tanggal 20 Februari 2002.
• Informasi klinis. memberikan laporan jika pemeriksaan klinis yang dibuat
sebelum dilanjutkan ke pemeriksaan radiologis. Misalnya: massa floor dalam
mulut, mungkin ranula dan pasien pernah memiliki sejarah limfoma.
• Temuan (pengamatan).
• Interpretasi radiografik. memberikan penafsiran yang definitif
Dalam beberapa kondisi, apabila diperlukan, saran mengenai studi tambahan,
dan perawatan dapat dilaporkan.
Daftar Pustaka
• Williams and Wilkins. 1998. Color Atlas of
Anatomy A Photographic Study of the Human
Body. Rohen
• Mosby. 2003. Oral Radiology.
• Verlag, Goerge Theme. 1993. Color Atlas of
Dental Medicine Radiologi.
• Putz, R. And R. Pabst.2006.Sobotta:Atlas
Anatomi Manusia, edisi 22 jilid 1. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai