Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Berkembangnya suatu negara berarti begitu banyak hal yang akan muncul dan masalah
yang harus diselesaikan. Masalah penyalahgunaan narkoba sampai sekarang masih menjadi
masalah yang memusingkan kita semua ditinjau dari berbagai aspek kehidupan. Fenomena ini
merupakan suatu kejutan baru dimana banyak tenaga ahli diberbagai bidang belum mampu
menyikapi atau mengantisipasi keadaan ini secara optimal. Akibatnya banyak generasi muda
yang terjerumus kedalam narkoba dan kehilangan masa depan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya
adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-
obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang
telah di luar batas dosis.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan
akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Sebelum muncul istilah narkoba lama sudah kita mengenal apa yang dinamakan dengan
Candu. dalam catatan sejarah kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria ditemukan sari bunga
opium atau kemudian lebih dikenal dengan nama OPIUM ( Candu = Papavor somniferitum).
Bunga ini tumbuh subur didaerah dataran tinggi diatas ketinggian 500 meter diatas permukaan
laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke daerah India, Cina, dan Wilaya-wilayah asia lainnya.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama friedrich Wilhelim menemukan
modifikasi candu yang dicampur amoniak yang dikenal dengan nama Morphin ( diambil dari
nama dewi mimpi yunani yang bernama Morphius).tahun 1856 waktu pecah perang saudara di
Amerika Seriakt, Morphin ini dipergunakan untuk penghilang rasa sakit akibat luka-luka perang.
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London merebus cairan morphin
dengan asam anhidrat ( cairan asam yang ada pada sejenis jamur). Campuran ini membawa efek
ketika diuji coba pada anjing. Anjing tersebut memberikan reaksi yaitu : tiarap, ketakutan,
mengantuk, dan muntah-muntah. Tahun 1898 pabrik obat “BAYER” memproduksi obat tersebut
dengan nama HEROIN, sebagai obat resmi penghilang sakit. Sakit ini Heroin tidak lagi dipakai
sebagai obat, hanya Morphin saja. Perkembangan teknologi tak dapat dibendung, sehingga candu
tersebut diolah dengan berbagai campuran khusus dan jenisnyapun bertambah banyak seperti
Extasy, Putaw, dan sebagainya.
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa
pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan
kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di
antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang
berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi
malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena
tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical
marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan
2
pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan
adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para spara
eniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis
ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil
silangan modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan "Cannabis sativa" dari Barat,
dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu
ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang
menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang
dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai
penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar
biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-
obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga
tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk
mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan
akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan
Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada
susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan
perilaku. Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK,
termasuk LSD, Mushroom.
Efek samping penyalahgunaan psikotropika
Efek samping yang bisa ditimbulkan dengan menyalahgunakan psikotropika antara lain sebagai
berikut:
a. Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah lelah
b. Meningkatkan kewaspadaan dan rasa percaya diri yang berlebihan
c. Rasa nyaman dan bahagia
d. Menimbulkan khayalan-khayalan yang menyenangkan atau disebut halusinasi
e. Dapat menurunkan emosi
Pengaruh terhadap organ tubuh
Penyalahgunaan psikotropika secara medis bisa merusak organ tubuh atau sampai menimbulkan
kematian. Pengaruh terhadap organ tubuh tidak antar lain:
- Paru-paru bengkak
3
- Terjadinya kelainan otot jantung
- Kelainan pada hati.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).Jenis Narkotika
yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau
kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Menurut asal bentuknya narkotika bisa dibedakan menjadi tiga macam yaitu narkotika alam,
narkotika semi sintesis dan narkotika sistesis.
1. Narkotika alam
Narkotika alam adalah narkotika yang asalnya dari tumbuh-tumbuhan. Artinya tumbuh-
tumbuhan yang batang, akar, atau daunnya bisa digunakan sebagai narkotika tanpa melalui
proses kimia. Ada beberapa jenis narkotika alam misalnya opium/candu, kokain,
ganja/mariyuana dan lain sebagainya.
a. Opium/Candu
Ciri-ciri
- Termasuk golongan tumbuhan musim
- Dapat tumbuh di daerah pegunungan dengan suhu 20o C
- Tinggi tanaman antara 70-110 cm
- Daun warna hijau berlekuk-lekuk dengan panjang antara 10-25 cm
- Bunganya berwarna merah, putih, atau ungu
- Buahnya sebesar jeruk nipis atau kepalan tangan bayi dan terdapat pada tiap tangkai satu buah
dengan tegak lurus ke atas.
- Bahan candu terbuat dari getahnya yang diperoleh dengan cara menoreh buahnya.
b. Koka
Ciri-ciri
- Termasuk golongan tanaman perdu
- Dapat mencapai ketinggian 2-3 meter, bisa mencapai 20-30 tahun
- Daun melekat pada tangkai batang dan letaknya berselang seling
- Helai daun satu dan tumbuh satu persatu pada cabang tangkai
- Bentuk daun bulat telur agak pipih dengan tiga tulang daun hampir sejajar.
4
- Berbunga kecil-kecil, sedang buahnya hijau menjadi merah dan keras
- Di Indonesia juga pernah tumbuh yaitu: Jember, Pasuruan, umumnya mudah tumbuh di daerah
Jawa Timur.
Nama samaran
- Kokaino (di Yogyakarta)
- Inin (Klaten)
- Untuk negara asing,
- Theleaf, C. coke, Dynamite Crine Gire Gold Dust (cocaine)
- Nose Candy, Paradise Rock, Snow White
c. Ganja/Mariyuana
Ciri-ciri
- Dapat tumbuh hampir di semua daerah di Indonesia
- Termasuk golongan tanaman perdu, bisa mencapai ketinggian 1-4 meter
- Berumur antara 6 bulan – 2 tahun
- Helai daun bentuknya memanjang, pinggir bergerigi, ujung lancip, bagian bawah daun berbulu
halus
- Jumlah helai daun selalu ganjil jumlahnya 5, 7, 9 dst.
- Secara laboratories mengandung zat T.H.T (Tetra Hydro Cannabinol) yaitu zat psikoaktif yang
berefek halusinasi
- Di pasaran gelap berbentuk: Tembakau, ganja, ganja kering dalam linting, amplop, bungkus,
budhastik, minyak-ganja, hasbis
- Biji ganja pembiakan melalui biji
3. Narkotika sintesis
Narkotika sintesis adalah narkotika yang diperoleh melalui proses kimia dengan menggunakan
bahan baku kimia sehingga memperoleh hasil baru yang mempunyai efek narkotika. Contohnya
antara lain adalah Pethidin dan Methadon
Sanksi hukuman:
Untuk menghadapi meluasnya peredaran dan penggunaan narkotika yang sangat mempengaruhi
kehidupan sosial masyarakat, pemerintah telah menetapkan sangsi hukum narkotika. Beberapa
sangsi hukum narkotika yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
Barang siapa tanpa hak menanam, mempunyai, menyimpan, mengusai golongan I mendapatkan
hukuman penjara 10 tahun
Memproduksi atau mengolah serta mengekstrasi hukuman mati atau seumur hidup
Bagi pengguna atau pemakai apabila tidak diketemukan barang bukti secara fisik dihukum 4
tahun penjara.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut
(solven).
5
III. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Penyebab narkoba disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal.
1. Faktor Internal : Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.
Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka
seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya
mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.
Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi
pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang
cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus
jadi pengguna narkoba.
Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi
orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.
2. Faktor Eksternal : Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup kuat mempengaruhi
seseorang.
Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya
seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi
seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki
organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.
6
Suka mencuri
Berbohong
Kasar dan tidak sopan
Acuh dan jorok
Pola makan dan tidur berubah
Bicara tidak jelas serta jalanya sempoyongan
Perubahan fisik misalnya kurus dan berwajah kuyu.
Perubahan fisik antaralain:
Muka pucat dan pandangan kosong
Tubuh kurus karena hilangnya nafsu makan
Daya tahan tubuh turun, sering batuk, pilek, kedinginan
Mata terus menerus berair, serta hidung dan mulut kering
Tidak suka mandi dan berpakaian tidak rapi
Sering menggunakan baju panjang (karena banyak bekas tanda goresan dilengannya)
Efek Narkoba / Napza pada Tubuh
Pada otak, narkoba dapat mengakibatkan perdarahan pada pembuluh darah otak (stroke)
Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian
Pada paru, mengakibatkan asma, bronkhitis dan kegagalan pernafasan
Pada jantung, mengakibatkan gagal jantung dan infark miocard (MCI)
Pada lever, mengakibatkan hepatits dan kenker hati
Pada alat reproduksi megakibatkan impotensi, keguguran, mandul,sipilis, dan GO
(Gonorhea)
Pada sistem pertahanan tubuh dapat memicu penyakit HIV/AIDS
Dll pada ginjal, lambung, darah dan sistem hormonal
7
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini
kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif
penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi
harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran
narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah
usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.Narkoba adalah
singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Sementara nafza merupakan singkatan dari
narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan
seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering
digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya. Narkotika
berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk
mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.Apabila tidak
melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan
perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34)
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi
tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus
turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.Adapun upaya-upaya
yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang
untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara
rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
8
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.Yang tak
kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya
mereka jalani.Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus
sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri.
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba
tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan baik
2. Cara prefentif
Cara prefentif bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut:
Mewaspadai tempat-tempat peredaran dan pengguna narkoba
Menyatakan perang dengan segala bentuk narkoba dan akibat yang ditimbulkannya.
Pernyataan ini bisa dinyatakan dalam bentuk slogan-slogan anti narkoba yang ditempatkan
pada tempat-tempat yang erat hubungannya dengan peredaran dan pengguna narkoba.
Berikut ini contoh slogan-slogan anti narkoba
3. Cara represif
Adapun dengan cara represif tentunya pihak aparat hukum bersama-sama masyarakat
berusaha mengungkap motifasi atau latar belakang kejahatan narkoba, kemudian aparat
hukum menindak lanjuti para pelaku kejahatan narkoba tersebut untuk diproses secara
hukum yang berlaku
4 .Pengobatan/rehabilitasi
Mengobati korban penyalahgunaan narkoba adalah melalui dokter ahli sesuai dengan akibat
yang ditimbulkannya. Kemudian dilanjutkan dengan cara rehabilitasi medis oleh dokter ahli
jiwa baru dilanjutkan dengan rehabilitasi sosial.
9
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Ditinjau dari berbagai aspek kehidupan masalah penyalahgunaan obat terlarang sangat
merugikan bagi generasi muda saat ini. penyalahgunaan obat terlarang bisa berawal dari
kenakalan remaja sendiri, keluarga yang tidak harmonis, mengikuti tren, lingkungan sekitar,
pergaulan bebas, dan lain-lain.
Narkoba terbagi atas dua macam yaitu narkotika dan psikotropika. Narkoba sendiri
mempunyai jenis yang bermacam-macam contohnya: opium/candu, koka, ganja/mariyuana.
Selain itu narkotika dibagi menjadi tiga yaitu narkotika alam, narkotika semi sintesis, contoh:
heroin, putauw, dan cocain, narkotika sintesis, contoh: pethidin dan methadon. Yang kedua
psikotropika dimana zat ini mempunyai pengaruh yang sangat berbahaya bagi tubuh yaitu
mengakibatkan paru-paru bengkak, terjadinya kelainan otot jantung, kelainan pada hati bahkan
bisa juga mengakibatkan kematian bagi diri seseorang. Walaupun sangsi hukum sudah ada
namun semua itu tidak membuat orang-orang sadar ataupun takut, kebanyakan orang-orang lebih
suka melanggar, karena mereka lebih mementingkan kesenangan sendiri dan tidak menghiraukan
sangsi yang akan mereka terima.
II. Saran
Peranan generasi muda terhadap penyalahgunaan narkoba sangat penting dan generasi muda
menjadi sasaran penyalahgunaan narkoba. Kalangan mahasiswa, pelajar umum harus mengerti
tentang bahaya narkoba yang bisa mengerogoti moral kita dan sebagai generasi muda maka kita
harus menyadari bahwa kita sebagai tulang punggung bangsa sekaligus bertangung jawab atas
kemajuan bangsa ini.
10
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
http://bomberpipitpipit.wordpress.com/jenis-jenis-narkoba/
http://yuda1000.multiply.com/journal/item/9/Sejarah_Narkoba
http://www.sahabatwanita.com/bahaya-penyalahgunaan-narkoba-pada-remaja
http://www.docstoc.com/docs/21257566/karya-tulis-Narkoba
http://www.scribd.com/doc/6583216/makalah-narkoba-ISBD#logout
11